KEPERAWATAN MATERNITAS II
Kelompok 7
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga dengan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP BAYI BARU LAHIR (BBL) dan
PROGRAM PEMERINTAH DILAYANAN DASAR " dalam memenuhi tugas
perkuliahan teori maternitas 2 yang dibimbing oleh Ibu Ns. Yelly Herien, M.Kep. Tujuan
penulisan makalah ini adalah mengetahui tentang proses asuhan keperawatan pada fase
postpartum serta menambah pemahaman penulis serta pembaca.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik dan dapat digunakan
dengan sebaik-baiknya. Dalam penyusunan makalah ini, penulis pun juga menyadari
kekurangan dalam penulisan makalah ini, sehingga kami sebagai penulis mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun. Penulis mengucapkan terimakasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Tujuan..........................................................................................................................................7
1.3 Manfaat........................................................................................................................................7
BAB II...................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN...................................................................................................................................8
2.1.1 Pengkajian ……………………….……………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Dapat melakukan Asuhan keperawatan pada bayi baru lahir (BBL)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Pengkajian
Menurut Yermia (2017), pengkajian keperawatan pada bayi baru lahir meliputi :
1. Identitas
Biasanya berupa nama, tanggal lahir/jam lahir, jenis kelamin, identitas orang tua (meliputi :
nama, umur, alamat, pendidikan, pekerjaan, agama)
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir umumnya adalah menggunakan APGAR(Appearance,
Pulse, Grimace, Activity, Respiration)scoreatau yang berarti ( A : warna kulit, P : denyut
jantung, G : respons refleks, A : tonus otot/keaktifan, dan R : pernapasan). Pemeriksaan fisik
secara komplek pada bayi baru lahir meliputi : kesadaran, keadaan umum, tanda-tanda vital,
kepala, mata, hidung, mulut dan lidah, telinga, leher, dada, abdomen, punggung, genetalia,
tanganm kaki, serta integumen.
1. Posture
2. Inspeksi Bayi baru lahir akan memperlihatkan posisi didalam rahim selama beberapa hari
3. Riwayat persalinan Tekanan saat dalam rahim pada anggota gerak atau bahu dapat
menyebabkan ketidaksimetrisan wajah untuk sementara atau menimbulkan tahanan saat
ekstremitas akstensi.
4. Tanda-tanda vital
d. Tekanan Darah: •
● 78/42mmHg •
● Tekanan darah bayi baru lahir bervariasi seiring perubahan tingkat aktivitas
(terjaga,menangis atau tidur )
5. Pengukuran umum
c. Lingkar kepala: diukur pada bagian yang terbesar yaitu oksipito-frontalis 33-35cm
e. Lingkar abdomen: mengukur di bawah umbilikalis, ukuran sama dengan lingkaran dada.
6. Integumen
a. Warna: biasanya merah muda, ikterik fisiologis dialami oleh 50% bayi cukup bulan dan
hiperpigmentasi pada areola, genetalia dan linia nigra. Perubahan warna normal seperti
akrosianosis-sianosis tangan dan kaki dan kurtis marmorata- motting sementara ketika bayi
terpapar suhu rendah.
b. Kondisi: hari kedua sampai ketiga, mengelupas, kering. Tidak terdapat edema kulit,
beberapa pembuluh darah terlihat jelas di abdomen. Vernik kaseosa, putih seperti keju, tidak
berbau dengan jumlah dan tempat yang bervariasi, Lanugo di daerah bahu, pinna, telinga dan
dahi dengan jumlah yang bervariasi.
c. Turgor kulit: dengan mencubit kulit bagian daerah perut dan paha bagian dalam, turgor
kulit baik saat kulit segera kembali kekeadaan semula setelah cubitan dilepas. Indikator
terbaik untuk dehidrasi adalah kehilangan berat badan pada bayi baru lahir kehilangan 10%
BB setelah lahir adalah normal.
7. Kepala
a. Kulit kepala: rambut keperakan, helai rambut satu-satu, jumlah bervariasi. Kadang terdapat
kaput suksedaneum: bisa memperlihatkan adanya ekimosis
b. Bentuk dan ukuran: ukuran kepala bayi baru lahir seperempat panjang tubuh, kadang
sedikit tidak simetris akibat posisi dalam rahim.
c. Fontanel: fontanel anterior bentuk berlian, 2-5 sampai 4,0 cm. Fontanel posterior bentuk
segitiga 0,5 sampai 1 cm. Fontanel harus datar, lunak dan padat.
8. Mata
a. Letak: pada wajah dengan jarak antar mata masing-masing 1/3 jarak dari bagian luar
kantus ke bagian luar kantus yang lain.
b. Bentuk dan ukuran: ukuran dan bentuk simetris, kedua bola mata ukuran sama, refleks
kornea sebagai respons terhadap sentuhan, refleks pupil sebagai respo terhadap cahaya, reflek
berkedip sebagai respon terhadap cahaya atau sentuhan. Gerakan bola mata acak, dapat fokus
sebentar, dan dapat melihat kearah garis tengah.
9. Hidung
Berada di garis tengah wajah, tampak tidak ada tulang hidung, datar, lebar, terdapat sedikit
mucus tetapi tidak ada lender yang keluar. Kadang bersin untuk membersihkan hidung.
10. Telinga
Terletak pada garis sepanjang kantus luar, terdiri dari tulang rawan padat, berespon terhadap
suara dan bayi.
11. Mulut
Gerakan bibir simetris , gusi berwarna merah muda, palatum lunak dan palatum keras utuh,
uvula digaris tengah, terdapat reflek menghisap, rooting dan ekstrusi.
12. Leher
Leher pendek, dikelilingi lipatan kulit dan tidak terdapat selaput. Kepala terdapat digaris
tengah. Muskulus strenokleidomastoideus sama kuat dan tidak teraba massa, bebas bergerak
dari satu sisi ke sisi lain, terdapat reflek leher tonik, reflek neck-righting dan reflek orolith-
ligthing.
13. Dada
Bentuk hampir bulat (sperti tong), gerakan dada simetris, gerakan dada dan perut sinkron
dengan pernapasan. Putting susu menonjol dan simetris, nodul payudara sekitar 6 mm pada
bayi cukup bulan.
14. Abdomen
Bentuk abdomen bulat, menonjol, hati teraba 1-2 cm di bawah batas iga kanan. Tidak teraba
massa, tidak distensi. Bising usus terdengar 1-2 jam setelah lahir, mekonium keluar 24-28
jam setelah lahir. Batas antara tali pusat dan kulit jelas, tidak terdapat usus halus didalamnya,
tali pusat kering didasar dan tidak berbau.
15. Genetalia
a. Wanita: labia dan klitoris biasanya edema, labia minora lebih besar dari labia mayora,
meatus uretral di belakang klitoris, vernika kaseosa di antara labia, berkemih dalam 24 jam
b. Laki-laki: lubang uretra pada puncak glen penis, testis dapat diraba di dalam setiap
skrotum, skrotum biasanya besar, edema, pendulus, dan tertutup dengan rugae, biasanya
pigmentasi lebih gelap pada kulit kelompok etnik. Smegma dan berkemih dalm 24 jam
16. Ekstremitas
Mempertahankan posisi seperti dalam rahim. Sepuluh jari tangan dan jari kaki, rentang gerak
penuh, punggung kuku merah muda, dengan sianosis sementara segera stelah lahir. Fleksi
ekstremitas atas dan bawah. Telapak biasanya datar, Ekstremitas simetris, Tonus otot sama
secara bilateral, Nadi brakialis bilateral sama
4. Pemeriksaan Penunjang
2.1.2 Diagnosa
2. Hipotermia
2.1.3 Intervensi
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam BBL menunjukkan
keefektifan jalan nafas Kriteria hasil
Intervensi :
2)Auskultasi bagian dada anterior dan posterior untuk mengetahui adanya penurunan atau
tidak adanya ventilasi dan adanya bunyi tambahan
3)Pantau status oksigen BBL Jika SaO < 80% mengindikasikan adanya ketidakefektifan jalan
nafas
4)Jelaskan pada BBL dan keluarga tentang penggunaan peralatan: O2, suction, inhalasi
5)Lakukan fisioterapi dada sesuai kebutuhan Kolaborasi: Berikan udara/oksigen yang telah
dihumidifikasi
Diagnosa 2 : Hipotermia
Tujuan: Dalam waktu 1x24 jam setelah dilakukan intervensi keperawatan hipotermia tidak
terjadi Kriteria hasil :
Intervensi :
1)Pantau suhu paling sedikit setiap 2 jam, sesuai kebutuhan Suhu tubuh bayi baru lahir
mudah mengalami penurunan
2)Pantau suhu bayi lahir sampai stabil Suhu tubuh bayi baru lahir mudah mengalami
penurunan
3)Ajarkan indikasi hipotermia dan tindakan kedaruratan yang diperlukan sesuai dengan
kebutuhan
9)Tempatkan bayi baru lahir dalam incubator atau dibawah penghangat sesuai kebutuhan
Kriteria hasil:
2) Menjaga kelembaban
Intervensi:
1) Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis, perubahan sirkulasi, perubahan status
nutrisi, penurunan kelembaban, suhu lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas)
Diagnosa 4 : Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka pada tali pusat
Tujuan: Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam resiko infeksi tidak
menjadi aktual
Kriteria hasil :
2)Mengetahui tanda infeksi secara dini memungkinkan pencegahan terhadap infeksi dan
mengurangi keparahan infeksi yg mungkin sudah terjadi
3)Kaji faktor yg meningkatkan serangan infeksi (missal.usia lanjut, tanggap imun rendah, dan
malnutrisi)
5)Pantau hasil laboratorium (DPL, hitung granulosit absolut, hasil-hasil yg berbeda, protein
serum, dan albumin)
9)Ajarkan kepada keluarga BBL tanda/gejala infeksi dan kapan harus melaporkannya ke
pusat kesehatan
Tahap evaluasi adalah perbandingan hasil-hasil yang diamati dengan kriteria hasil yang
dibuat pada tahap perencanaan. Asuhan keperawatan yang bisanya menggunakan metode
SOAP (S: Subjektif, O: Objektif, A: Analisa, dan P: Perencanaan). Kemampuan yang harus
dimiliki perawat pada tahap ini adalah memahami respon terhadap intervensi keperawatan.
Kemampuan mengembalikan kesimpulan tentang tujuan yang dicapai serta kemampuan
dalam menghubungkan tindakan-tindakan keperawatan pada kriteria hasil. Pada tahap
evaluasi ini terdiri 2 kegiatan yaitu:
a. Evaluasi formasi menyatakan evaluasi yang dilakukan pada saat memberikan intervensi
dengan respon segera.
b. Evaluasi sumatif merupakan rekapitulasi dari hasil observasi dan analisis status klien pada
waktu tertentu berdasarkan tujuan yang direncanakan pada tahap perencanaan. Disamping itu,
evaluasi juga sebagai alat ukur suatu tujuan yang mempunyai kriteria tettentu yang
membuktikan apakah tujuan tercapai, tidak tercapai atau tercapai sebagian.
1) Tujuan Tercapai
Tujuan dikatakan teracapai bila klien telah menunjukkan perubahan kemajuan yang sesuai
dengan keiteria yang telah ditetapkan
tercapai secara keseluruhan sehingga masih perlu dicari berbagai masalah atau
penyebabnya, seperti klien dapat makan sendiri tetapi masih merasa mual, setelah
Dikatakan tidak tercapai apabila tidak menunjukkan adanya perubahan kearah kemajuan
sebagaimana kriteria yang diharapkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan umur
kehamilan 37-42 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan
tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-
4000 gram serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan ekstrauteri.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai
42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Depkes RI, 2005). Bayi baru
lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi
38 – 42 minggu.
3.2 Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan memahami dan dapat menjalankan asuhan keperawatan
pada bayi baru lahir dengan tepat dan sesuai prosedur sangat penting dilakukan agar dapat
menerapkan praktik yang benar di dunia kerja dan tentunya menjamin keselamatan klien
DAFTAR PUSTAKA