Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN JIWA

KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA


PRASEKOLAH

Oleh :

Shania Yolanda

2141312074

Kelompok V

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2021
KONSEP ANAK PRASEKOLAH

A. Pengertian Anak Prasekolah


Anak usia prasekolah adalah anak yang berada pada rentang usia 3-6 tahun.
Masa prasekolah (Preschool Age) ditandai dengan perkembangan psikososial
intiatife-guilty. Pada masa ini anak telah memiliki beberapa kecakapan, dengan
kecakapan tersebut dia terdorong melakukan beberapa kegiatan, tahap ini
disebut juga tahap bermain. Tugas yang harus diemban seorang anak pada masa
ini ialah untuk belajar punya gagasan (inisiatif) tanpa terlalu banyak melakukan
kesalahan (Erikson 1963 dalam Feist J, 2008). Pada usia ini, anak akan belajar
berinteraksi dengan orang lain terutama teman sebaya.

B. Karakteristik Perilaku Anak Prasekolah


Menurut Keliat et al (2011) prilaku psikososial anak prasekolah antara lain
inisiatif sebagai perkembangan yang normal dan rasa bersalah sebagai bentuk
perkembangan prilaku psikososial yang menyimpang.
1. Perkembangan Normal : Inisiatif
Perkembangan psikososial tipe ini adalah proses perkembangan
kemampuan anak dalam beinisiatif menyelesaikan masalahnya sendiri.
Menurut Keliat (2011) karakteristik anak dengan perkembangan perilaku
yang positif berupa :
a. Anak suka mengkhayal dan kreatif
b. Anak punya inisiatif bermain dengan alat-alat dirumah
c. Anak suka bermain dengan teman sebaya
d. Anak mudah berpisah dengan orangtua
e. Anak mengerti mana yang benar dan mana yang salah
f. Anak belajar mengenal berbagai warna
g. Anak belajar merangkai kata dan kalimat
h. Anak mampu melakukan pekerjaan sederhana
i. Anak mengenal jenis kelaminnya sendiri
2. Penyimpangan Perkembangan : Rasa Bersalah
Penyimpangan perkembangan ini dapat dinilai saat anak merasa bersalah
jika tindakannya berdampak negatif. Ini berkaitan dengan sikap lingkungan
yang suka melarang dan menyalahkan, sehingga membuat anak kehilangan
inisiatif. Pada saat dewasa, anak akan mudah mengalami rasa bersalah jika
melakukan kesalahan dan tidak kreatif (Keliat et.al, 2011).
Karakteristik anak dengan perkembangan konsep diri yang negatif ini
adalah sebagai berikut:
a. Anak tidak percaya diri, malu untuk tampil
b. Pesimis, tidak memiliki cita-cita dan khayalan
c. Selalu takut salah
d. Membatasi aktifitasnya sehingga terkesan malas dan tidak memiliki
inisiatif
e. Tidak menerima kehadiran adik baru (sibling rivalry yang tidak teratasi
dengan baik)
f. Anak selalu mengompol di celana

C. Aspek Perkembangan Anak Prasekolah


Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara, bahasa,
sosialisasi dan kemandirian (Depkes, 2007). Berdasarkan berbagai sumber
aspek perkembangan anak prasekolah menjadi 8 aspek, yaitu perkembangan
motorik, kognitif, bahasa, emosi, kepribadian, moral, spiritual dan psikososial.
1. Perkembangan Motorik
Menurut Papalia (2008), pada usia 3-6 tahun, seorang anak tumbuh
dengan cepat, namun tidak secepat masa sebelumnya. Pada sekitar 3 tahun,
seorang anak mulai mengalami perkembangan otot dan tulang yang
membuat anak semakin kuat. Anak prasekolah membuat kemajuan yang
besar dalam keterampilan motorik kasar (Gross Moror Skill) dan
keterampilan motorik halus (Fine Motor Skill).
Menurut Depkes (2007), perkembangan motorik kasar adalah aspek
yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan
sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar. Pada anak prasekolah,
kemampuan motorik kasar yang harus dicapai anak meliputi berlari, berdiri
diatas kaki, memanjat, bermain bola, menangkap bola, mengendarai sepeda
roda tiga, berjalan mengikuti garis lurus, melempar benda-benda kecil ke
atas, menirukan binatang berjalan, lombang karung, main engklek,
melompat tali, naik sepeda dan bermain seopatu roda.
Sedangkan, perkembangaan motorik halus menurut Depkes (2007),
adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh
otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. Untuk anak
prasekolah kemampuan yang harus dicapai yaitu: Bermain Puzzle yang
lebih sulit, bermain mencocokkan gambar dengan benda sesungguhnya,
mengelompokkan benda menurut jenisnya, menggunting, membuat buku
cerita gambar tempel, menempel gambar, menjahit menggambar (garis
lurus, bulatan, segi empat, membuat rumah dari pasir, pagar, matahari dan
bulan.
Untuk membantu anak mencapai keterampilan motorik kasar dan halus,
orang tua perlu memfasilitasi anak dengan alat bermain dan sarana
permainan yang mendukunguntuk mencapai kompetensi. Bila anak berhasil
melakukan keterampilan yang diinginkan, orang tua hendaknya
memberikan pujian kepada anak, karena pujian merupakan cara yang tepat
untuk memenuhi kebutuhan anak akan keinginan untuk dihargai, anak yang
merasa dihargai, kepercayaan dirinya akan meningkat. Sebaliknya, bila
anak belum berhasil melakukan keterampilan yang diharapkan, orang tua
bisa memotivasi anak untuk mencoba lagi dengan tetap memberi semangat
dan menunjukkan dukungan kepada anak.
2. Perkembangaan Kognitif
Kognitif dapat dipandang sebagai kemampuan yang mencakup segala
bentuk pengenalan, kesadaran, pengertian yang bersifat mental pada diri
individu yang digunakan dalam interaksinya antara kemampuan potensial
dengan lingkungan seperti dalam aktivitas mengamati, menafsirkan,
memperkirakan, mengingat, menilai dll. Proses. Karakteristik dari tahapan
ini adalah perluasan penggunaan pemikiran simbolis atau kemampuan
representasional, memahami identitas, memahami sebab akibat,
mengklasifikasi, memahami angka, mengenal empat macam warna, mampu
merangkai kalimat panjang, bercerita dengan khayalan dan meningkatnya
empati (Papalia, 2008).
3. Perkembangan Bahasa
Menurut Wong (2009), perkembangan bahasa anak prasekolah
menunjukkan kemajuan yang pesat sebagai cerminan fungsi perkembangan
otak dan kognitif. Anak mampu mengucapkan empat sampai delapan kata,
bercerita melalui gambar yang dilihat, bernyayi sederhana.
Anak usia 3 tahun mempunyai perbendaharaan kata kurang lebih 900
kata, bicara tanpa henti peduli apakah seseorang memperhatikannya,
mengulang kalimat dari 6 suku kata dan mengajukan banyak pertanyaan.
Disamping itu, anak usia 4 tahun mempeunyai perbendaharaan 1500
kata atau lebih, menggunakan kalimat dari empat sampai lima kata,
pertanyaan pada puncak, menceritakan cerita dilebih-lebihkan, mengetahui
lagu sederhana, sedikit tidak sopan bila berhubungan dengan anak yang
lebih besar, menuruti empat frase preposisi seperti bawah, atas, samping,
belakang atau depan, menyebutkan satu atau lebih warna, memahami
analogi seperti ‘bila es dingin, api…(Wong, 2009).
Sementara itu, anak usia 5 tahun mempunyai perbendaharaaan kata
kira-kira 2100 kata, menggunakan kalimat dengan enam sampai delapan
kata, dengan semua bagoian bicara, menyebutkan koin (mis: nikel, perak),
menyebutkan empat atau lebih warna, menggambarkan gambar atau lukisan
dengan banyak komentar dan menyebutkannya satu persatu, mengetahui
nama-nama hari dalam seminggu, bulan dan kataa yang berhubungan
dengan waktu lainnya, mengetahui komposisi artikel seperti ‘ sepatu terbuat
dari…’ dapat mengikuti tiga perintah sekaligus (Wong, 2009).
4. Perkembangan Emosi
Emosi adalah perasaan atau afeksi yang timbul ketika seseorang sedang
dalam suatu keadaan atau suatu interaksi yang dianggap penting olehnya
terutama well-being dirinya (Santrock, 2007). perkembangan pada aspek ini
meliputii kemampuan anak untuk mencintai, merasa nyaman, berani,
gembira, bangga, takut, malu dan marah, serta bentuk-bentuk emosi lainnya
(Santrock, 2007). Pada aspek ini, anak sangat dipengaruhi olegh interaksi
dengan orangtua dan orang-orang disekitarnya. Emosi yang berkembang
akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya. Misalnya jika ada anak
mendapatkan curahan kasih sayang, mereka akan belajar untuk
menyayangi, memanggil dengan suara yang lembut dan memanggil dengan
nama kesayangan, memberi contoh untuk mengucapkan terima kasih dan
meminta maaf jika melakukan kesalahan
Menurut Thompson (2006, dalam Santrock, 2007) dari cara orang tua
membicarakan mengenai emosi, ada dua pendekatan yang sering dilakukan
orang tua,,, yaitu emotion coaching (pelatihan emosi) dan emotion
dismissing (penghilang emosi). orang tua yang melakukan pendekatan
emotion coaching akan memonitor emosi anak-anak mereka, melihat emosi
negatif yang dialami anak sebagai kesempatan untuk mengajar anak
tersebut, membantu memberi label terhadap emosi tersebut dan melatih
anak berhadapan dengan emosi tersebut secara efektif. Sebaliknya orang tua
dengan pendekatan emotion dismissing, akan menolak, mengabaikan atau
mengubah emosi negatif. Jika dibandingkan dengan ank yang orang tuanya
memiliki pendekatan emotion dismissing, anak dengan orang tua yang
menggunakan pendekatan emotion coaching akan lebih baik dalam
menenangkan diri merekan ketika kecewa dalam mengatur emosi negatif
dan juga dalam memfokuskan atendi mereka.
5. Perkembangan Kepribadian
Komponen kepribadian terdiri dari konsep diri dan sifat (trait). Konsep
diri dibedakan menjadi konsep diri yang real (siapa dia yang sesungguhnya)
yang ada dalam kemnyataan dan konsep diri yang idel (gambaran diri yang
diinginkan seseorang). Konsep diri ini mempunyai aspek psikologis dan
aspek fisik. Aspek fisik terdiri atas konsep individu mengenai penampilan
dirinya, keselarasan penampilan jenis kelaminnya, hubungan antara
tubuhnya dalam hubungan dengan manusia lain. Sifat merupakan kualitas
tingkah laku atau pola penyesuaian diri yang bersifat spesifik reaksi
terhadap frustasi, cara untuk menyelesaikan masalah, tingkah laku
menampilkan diri atau menarik diri dalam pergaulan dengan orang lain.
Sifat terintegrasi dan dipengaruhi oleh konsep diri. Anak masa prasekolah
memainkan peran yang penting dalam perkembangan citra tubuh sebagai
salah satu komponenn yang membentuk konsep diri. Dengan meningkatnya
pemahaman terhadap kepribadian, anak prasekolah mengetahui penampilan
individu yang dinginkan dan tidak diinginkan. Mereka sudah mengenal
perbedaan warna kulit dan ras dan rentan untuk berprasangka. Mereka mulai
menyadari arti seperti ‘cantik‘ atau ‘jelek’ dan mereka merefleksikan opini
orang lain tergantung dengan penampilan pribadi mereka.
6. Perkembangan Moral
Perkembangan moral adalah perubahan penalaran, perasaan dan
perilaku tentang standar mengenai benar dan salah. Perkembangan moral
memiliki dimensi interpersonal yang mengatur aktivitas seseorang ketika
tidak terlibat dalam interaksi sosial dan penyelesaian konflik (Santrock,
2007). Santrock (2007) seorang pakar pendidikan moral mengatakan bahwa
perkembangan moral seseorang anak erat hubungannya dengan cara
berpikir seorang anak, artinya bagaimana seorang anak memiliki
kemampuan untuk melihat, mengamati, memperkirakan, berpikir,
menduga, mempertimbangkan dan menilai akan mempengaruhi
perkembangan moral dalam diri anak. Semakin baik kemampuan berpikir
seorang anak, maka semakin besar kemungkinan anak memiliki
perkembangan yang baik.
7. Perkembangan Spiritual
Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungann ya dengan yang Maha
Kuasa dan Maha Pencipta. Hamid (2009), menguraikan spiritualitas sebagai
konsep dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan horizontal. Dimensi vertikal
adalah hubungan dengan Tuhan yang Maha Tinggi yang menuntun
kehidupan seseorang. Dimensi horizontal adalah hubungan seseorang
dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Anak prasekolah meniru apa
yang mereka lihat, bukan yang dikatakan orang lain. Pengetahuan anak
terhadap kepercayaaan dan agama dipelajari dari orang-oraang yang
dianggap penting dalam lingkungannya, biasanya dari orang tua dan praktik
agama yang dilakukan (Fosarelli, 20033 dalam Wilson, 2007).
8. Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikososial pada tahap ketiga dalam tahapan
perkembangan menurut Erikson disebut juga sebagai tahap kelamin-
lokomotor (Genital- lokomotor stage) atau yang biasa disebut tahap
bermain. Tugas perkembangan pada tahap ini adalah anak belajar
mengusulkan gagasan (inisiatif) atau menuntut untuk melakukan tugas
tertentu dan diikutsertakan dalam kegiatan tertentu seperti merapikan
tempat tidur atau membantu orang tua di dapur (Sri wahyuni, 2012). Pada
tahap bermain anak belum bisa membedakan perbuatan yang baik dan tidak
baik. Apabila pada tahapan ini mengalami hambatan, seperti anak sering
diberikan hukuman fisik dan adanya pengalaman buruk, maka kritikan dan
hukuman yang diterima akan dimaknai bahwa dirinya tidak baik, sehingga
akan timbul rasa kecewa dan rasa bersalah. Hal inilah yang membentuk
gambaraan diri dan citra diri anak (Atkinson, 2008 dalam Sri Wahyuni,
2012)
D. Proses Terjadinya Masalah
Inisiati adalah kelanjutan autonomi. Parameternya adalah kualitas usaha,
perencanaan dan kegiatan dengan tujuan motorik melakukan sesuatu. Melalaui
cara ini, anak belajar menguasai dunia sekitarnya, mempelajari keterampilan
dasar dan hukum alam. Contohnya, seperti buah yang jatuh kebawah, bola yang
menggelinding.
Setelah penguasaan pada hal ini mulai berkembang, anak mulai beraktifitas
dengan tujuan nyata. Contohnya anak usia 3 tahun mulai menyusun Puzzle
untuk membuat rumah. Suatu emosi baru yaitu rasa bersalah (Guilt) mulai
timbul dan dapat membingungkan anak bila upoayanya gagal.
Rasa bersalah yang sangat kuat akan timbul pada anak. Ia merasa bahwa
dirinya anak nakal karena rumah tersebut runtuh. Ia tidak berani lagi
berinisiatif menyusun pasir tinggi-tinggi untuk membuat rumah yang tinggi. Ia
terhambat dalam mengembangkan keberanian dan kemandirian. Ia bergantung
pada ide orang lain. Ia tidak mengembangkan kompetensi menjadi orang
berprestasi, konseptor atau pemimpin dan tidak bercita-cita tinggi (Nurdin,
2011).
Akan menjadi hal penting bahwa tahap perkembangan perilaku anak
tersebut harus dikendalikan agar tidak menjadi Risk taking behavior.
Contohnya nekat menyeberang jalan raya, memanjat ditempat berbahaya,
bermain api dan sebagainya. Anak tetap harus merasakan rasa bersalah bila ia
melakukan aktivitas yang tidak dapat ditoleransi. Karena itu, keseimbangan
antaara inisiatif dan rasa bersalah sangat penting pada tahap perkembangan ini
(Nurdin, 2011).
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (2007). Stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak di
tingkat pelayanan kesehatan dasar. Jakarta ed: 6, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Feist, Jess, dan Gregory J. Feist,(2008). Theories of Personality, Terj. Yudi Santoso
Hamid, A.Y.S. (2009). Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC
Keliat, Budi Anna (2010) . Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Edisi I.
Jakarta : EGC
Papalia, DE dkk. (2008). Human Development (psikologi perkembangan). Jakarta:
Prenada Media Group
Santrock, J. W. (2007). Perkembangan anak. Terjemahan Mila rahmawati. Anna
Kuswanti. Jakarta ID: Erlangga.
Sri Wahyuni. (2012). Psikologi Keperawatan. Jakarta : Rajawali. Press.
Wilson, H (2007). Pediatric Nursing. Texas : Mosby Year Book Inc
Wong, D, L,. Eaton, Wilson, Wingkelstein, & Schwartz. (2009). Buku Ajar
Keperawatan Pediatric Wong (S.K, Andry Hartono, Setiawan, Trans. 6 ed).
Jakarta: EGC

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


PENGKAJIAN KESEHATAN JIWA DI KOMUNITAS

A. DATA BIOGRAFI
Pasien
Nama : An. S
Tempat/Tanggal Lahir : Padang, 26 April 2017
Umur : 4 Tahun, 4 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Latar Belakang Budaya : Minang
Pendidikan : Belum sekolah
Agama : Islam
Pekerjaan : Belum bekerja
Alamat : Komp. Arai Pinang Blok S, No. 11

Keluarga
1. Kepala Keluarga (KK) : Tn. A
2. Alamat : Komp. Arai Pinang Blok S. No.11
3. Pekerjaan KK : Pegawai Swasta
4. Pendidikan KK : D3
5. Anggota keluarga :

Gol Riwayat
No Nama Umur JK Pekerjaan Status Pendidikan Ket
Darah Kesehatan
1 Ny. C 33 P IRT Istri S1 O -
2 An. D 7 L Pelajar Anak SD - -
Tidak Belum
3 An. S 4 P Anak - -
bekerja sekolah
Tidak Belum
4 An. H 1 L Anak - -
bekerja sekolah

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


Genogram:

Keterangan :

: Laki-Laki

: Perempuan

: Laki-Laki Meninggal

: Perempuan Meninggal

: Pasien

: Tinggal Serumah

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


6. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. A adalah nuclear family (keluarga inti). Keluarga inti terdiri
atas ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah. Dalam keluarga Tn. A
terdiri dari istri dan 3 orang anak kandungnya.
7. Adat/budaya terkait kesehatan
Ny. C mengatakan jika ada anggota yang sakit ringan maka akan di berikan obat
dari apotik terdekat, namun apabila sakit berlanjut atau cukup berat maka akan
dibawa ke pelayanan kesehatan, seperti klinik maupun rumah sakit terdekat.
8. Spiritual
Ny. C mengatakan bahwa semua anggota keluarganya beragama Islam. Ny. C
juga mengatakan bahwa dalam keseharian keluarganya jarang beribadah di masjid,
namun melaksanakan sholat 5 waktu di rumah. Ny.C aktif dalam mengikuti
pengajian bulanan yang dilakukan di masjid dekat rumah.
9. Aktivitas Rekreasi keluarga
Untuk aktivitas rekreasi keluarga, Ny. C mengatakan sering melakukan rekreasi
keluarga saat Tn.A dan anaknya libur, dengan menghabiskan waktu di pantai atau
ke pusat perbelanjaan. Jika libur cukup panjang, maka keluarganya berlibur
kerumah orangtua Ny.C di kampung. Namun karena pandemi, keluarga ini hanya
menghabiskan waktu menonton TV dirumah. Selain itu, makan malam bersama
juga merupakan kesempatan keluarga untuk berkumpul bersama dan berbagi cerita
kegiatan keseharian mereka.

Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


10. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.A saat ini termasuk keluarga dengan anak
sekolah dikarenakan anak pertama keluaraga ini An.D masih berada pada rentang
usia sekolah. Pada tahap ini keluarga menyesuaikan kebutuhan anak sesuai dengan
tahap tumbuh antara anak usiasekolah dengan anak yang lainnya. Sebagai keluarga
dengan anak sekolah, tugas perkembangan yang dimiliki pada saat ini yaitu :
 Menyosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
membantu hubungan anak-anak yang sehat dengan teman sebaya.
 Mempertahankan hubungan pernikahan yang memuaskan
 Memenuhi kebutuhan fisik anggota keluarga

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


11. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, untuk saat ini
tugas perkembangan keluarga sudah dilaksanakan sesuai dengan tugas
perkembangan keluarga.
12. Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn.A tidak memiliki riwayat penyakit serius, hanya sesekali mengalami demam
saat terlalu lelah.
Ny.C juga tidak memiliki riwayat penyakit serius, hanya sesekali mengalami
demam saat terlalu lelah.
An.D juga tidak memiliki riwayat penyakit serius, namun An.D pernah
mengalami alergi berupa ruam dan gatal pada kulit yang diakitbatkan oleh serangga.
An.S juga tidak memiliki riwayat penyakit serius, hanya sesekali mengalami
demam saat terlalu lelah.
An.H juga tidak memiliki riwayat penyakit serius, hanya sesekali mengalami
demam saat terlalu lelah.
13. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny. C mengatakan orangtua Tn.A sudah meninggal, namun sebelumnya
memiliki resiko penyakit Diabetes Melitus, sedangkan orangtua Ny.C masih sehat
namun ibunya memiliki riwayat hipertensi.

Data Lingkungan
14. Karakteristik rumah
Kamar
Dapur mandi

Kamar
tidur
Ruang
tamu
Gudang

Kamar
tidur

Teras Gudang

Rumah Tn. A merupakan jenis rumah permanen dengan alas ubin. Rumah yang
ditempati merupakan rumah kontrakan yang diperpanjang setiap tahun. Rumah Tn.
A terdiri dari ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 gudang, 1 kamar mandi dan dapur.

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


Setiap kamar memiliki ventilasi. Diruang tamu terdapat jendela dan ventilasi serta
pencahayaan yang baik.
Rumah Tn.A memiliki septi tank. Sumber air yang digunakan merupakan air
PDAM. Didapur terdapat peralatan masak. Penataan dapur rapi dan bersih. Di
kamar mandi terdapat WC dan bak mandi. Sanitasi air di kamar mandi mencukupi
dan bersih. Dikamar mandi tersedia perlengkapan mandi anggota keluarga seperti
sikat gigi, sabun, sampo, dan lainnya.
15. Karakteristik tetangga dan komunitas
Keluarga Tn. A tinggal di rumah yang bearada dikawasan komplek dan berada
di depan jalan utama. Jarak rumah satu dengan lainnya sangat dekat yaitu < 1 meter
dan ada juga yang berjarak 1-2 meter. Tipe komunitas tempat tinggal Ny.C adalah
homogen, dimana yang tinggal disana merupakan penduduk asli daerah tersebut
yang bersuku minang. Karakteristik komunitas tempat tinggal Ny.C adalah kelas
menengah kebawah. Mata pencaharian di lingkungan rumah Ny.C adalah pegawai
atau karyawan di perusahaan swasta
Fasilitas umum yang tersedia di lingkungan komunitas berupa pelayanan
kesehatan, tempat ibadah, sekolah serta toko untuk pemenuhan kebutuhan rumah
tangga. Pelayanan kesehatan yang berada di komunitas adalah praktik bidan
mandiri, dan puskesmas yang berjarak 1-2 km dari rumah. Tempat tinggal Tn.A
juga tersedia transportasi umum, seperti angkot dan ojek.
16. Mobilitas geografis keluarga
Ny.C mengatakan telah tinggal di lingkungan tersebut sejak melahirkan anak ke
duanya, yaitu sekitar 4 tahun yang lalu di tahun 2017. Ny.C merasa sudah
beradaptasi dengan baik dengan lingkungan setempat.
17. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Ny.C sering berkumpul dengan keluarganya yaitu pada waktu malam
hari saat menonton TV bersama. Ketika berkumpul dengan keluarga, satu sama
lainnya akan berbagi cerita. Keluarga Tn.A berinteraksi baik dengan masyarakat
lingkungan sekitar. An.S juga memiliki teman-teman disekitar lingkungan rumah.
Ny.C mengatakan menerima jika ada yang melakukan kunjungan ke rumah seperti
pihak puskesmas maupun kunjungan lainnya. Ny.C aktif mengikuti kegiatan
pengajian yang ada di lingkungan tersebut, namun Tn.A tidak terlalu aktif
mengikuti kegiatan yang ada di lingkungan.

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


Struktur Keluarga
18. Struktur Peran
a. Peran Formal
Tn. A berperan sebagai suami bagi Ny.C dan sebagai ayah dari An.D, An.S
dan An.H. Tn.A juga berperan sebagai pencari nafkah anggota keluarganya
dan pemimpin keluarga. Tn.A merupakan pengambil keputusan tertinggi
dalam keluarganya.
Ny.C berperan sebagai istri bagi Tn.A, sebagai ibu dari An.D, An.S dan
An.H. Peran pasangan pernikahan dikukuhkan terlihat dari hubungan Tn.A
dan Ny.C yang baik. Ny.C terlihat hormat dan santun kepada Tn.A. Ny. C
bekerja sebagai ibu rumah tangga.
An.D, An.S dan An.H adalah adak dari Tn.A dan Ny.C. An.S sehari-hari
bermain dengan abangnya yaitu An.D dan juga adiknya yaitu An.H serta
bermain dengan teman-teman yang ada disekitar rumahnya.
Ny.C mengatakan tidak ada masalah dengan peran-peran tersebut,
meskipun Tn.A sibuk namun mereka saling membantu dalam menjalankan
tugas yang biasa dilakukan dirumah. Ny.C mengatakan masing-masing
anggota keluarga menjalankan perannya dengan baik. Ny.C mengatakan
saling membantu dalam menjalankan peran jika anggota keluarga
membutuhkan bantuan anggota keluarga lain.
b. Peran informal
Ny.C berperan sebagai pendorong dalam keluarga. Ny.C memuji,
menyetujui, dan menerima kontribusi orang lain sehingga ia mampu menarik
orang lain dan membuat mereka merasa bahwa ide mereka penting dan
berharga untuk didengarkan. Sedangkan Tn.A lebih berperan sebagai
penyelaras dan pengikut, dimana Tn.A menengahi perbedaan yang ada
dikeluarga, seperti jika ada pertengkaran anatara An.D dan adiknya. Terkadang
Tn.A mengikuti kesepakatan yang ada di rumah begitu juga dengan An.D, An.
S dan An.H.
19. Pola komunikasi keluarga
Berdasarkan pengkajian, anggota keluarga dalam keluarga Tn. A tidak ada
seorang pun yang mengalami kerusakan verbal seperti bisu maupun tuli, sehingga
komunikasi dilakukan secara normal. Interaksi antar anggota keluarga
menggunakan proses komunikasi fungsional. Dimana anggota keluarga

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


menyatakan maksud pembicaraannya dengan tegas dan jelas. Komunikasi dalam
keluarga Tn. A dilakukan lebih intens ketika semua anggota keluarga berkumpul
bersama. Saat pengkajian, An.S tampak mampu mengkomunikasikan maksudnya
dengan baik.
20. Struktur kekuatan keluarga
Pembuat keputusan pada keluarga An. S adalah Tn. A sebagai kepala keluarga,
yang diambil dengan cara musrawarah dan berdiskusi bersama dengan seluruh
anggota keluarga jika Tn.A tidak dapat memutuskan sendiri kepetusan maka akan
melibatkan saudaranya-saudaranya dari keluarga Ny.C dan Tn. A. Untuk finansial
Tn.A memiliki 4 orang tangguan yaitu istri dan ketiga anaknya.

Fungsi Keluarga
21. Fungsi afektif
Keluarga Ny.C memiliki pelekatan yang kuat antar anggota keluarga. Ny.C
mengatakan menjalin komunikasi yang baik dengan suami. Dalam keluarga Ny.C
semua anggota keluarga saling mendukung dan membantu dalam hal pemenuhan
kebutuhan keluarga. Ny.C mengatakan selalu mendapat dukungan dari keluarga
baik sehat maupun sakit, saling asuh saling menghormati dan akrab satu sama lain.
22. Fungsi Sosialisasi
Ny. C mengatakan membesarkan anak-anaknya berdasarkan pada nilai agama,
adat dan budaya yang berlaku di minang. Ny.C mengajarkan anaknya untuk
menghormati orang tua dan yang lebih tua. Apabila anaknya melakukan kesalahan
Ny.C menasehati dan mengajarkan dengan baik pada anaknya. Ny.C juga
memberikan reward kepada anaknya apabila berhasil. Ny.C juga mengajarkan
anak-anaknya untuk bersosialisasi dengan keluarga besar dan masyarakat
sekitarnya. Ny.C aktif mengikuti kegiatan pengajian bersama masyrakat di
lingkungan sekitar dan juga sering berkumpul bersama tetangga sore hari didepan
rumah.
23. Fungsi Reproduksi
Fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan sudah terpenuhi
dengan mempunyai 3 orang anak. Pada keluarga Ny.C tampak bahwa Ny.C dan
Tn. A terus mempertahankan generasi selanjutnya dengan mendidik anaknya untuk

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


bisa menjadi generasi penerus yang berguna bagi keluarga dan orang lain. Sejak
kelahiran anak ketiga, Ny.C aktif menggunakan KB.
24. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn.A termasuk keluarga dengan ekonomi menengah. Pendanaan
ekonomi keluarga bersumber dari Tn.A yang cukup untuk membiayai kehidupan
keluarga dan juga biaya pendidikan anaknya. Ny.C mengatakan untuk saat ini tidak
memiliki tabungan karena terlah terpakai beberapa saat yang lalu untuk biaya tidak
terduga.
25. Fungsi Perawatan Kesehatan
Ny.C mengatakan kesehatan adalah hal yang penting bagi keluarga. Ny.C dan
anggota keluarga lain akan saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan,
terutama saat pandemic COVID-19 seperti sekarang ini. Ny.C mengatakan jika ada
anggota yang sakit ringan maka akan di berikan obat dari apotik terdekat, namun
apabila sakit berlanjut atau cukup berat maka akan dibawa ke pelayanan kesehatan,
seperti klinik maupun rumah sakit.

Stres dan Koping Keluarga


26. Stresor jangka pendek dan panjang
Ny.C mengatakan bahwa stressor jangka pendek pada keluarganya adalah
ketakutan akan penularan virus COVID-19 pada keluarganya. Selain itu, stressor
jangka panjang keluarganya adalah kecemasan akan kehidupan anaknya kelak saat
besar, bagaimana dengan cita-cita anaknya.
27. Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor
Ny.C mengatakan selalu bermusyawarah dengan keluarganya saat terjadi
masalah dalam keluarga. Tn.A mengupayakan pengobatan, pencegahan dan
perawatan kesehatan terhadap anggota keluarga yang sakit.
28. Strategi koping yg digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga Ny.C adalah strategi koping yang
adaptif. Ny.C mengatakan saat menghadapi masalah biasanya langsung
dibicarakan dan diselesaikan bersama dengan cara bermusyawarah dengan
keluarganya.

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


29. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga selalu menggunakan pendekatan adaptif dan edukatif jika ada
perselisihan. Tidak ada masalah yang terjadi berlarut-larut didalam keluarganya.
Apabila ada anaknya yang mengalami masalah, Ny.C akan membantu
menyelesaikannya.
30. Harapan Keluarga
Harapannya semoga keluarganya selalu dalam keadaan sehat, berkecukupan
dan dapat menjalankan kehidupan dengan baik.

B. PENGKAJIAN KLIEN
1. Fisik
Tanda-tanda vital
a. Suhu : 36,6oC
b. Nadi : 95 x/menit
c. Pernapasan : 20x/menit
d. Tinggi badan : 102 cm
e. Berat badan : 15 Kg
Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Bentuk kepala simetris, tidak ada benjolan, tidak ada lesi, rambut tidak
mudah rontoh maupun tidak mudah tercabut.
b. Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, penglihatan baik
c. Hidung
Penciuman baik, tidak ada sinusitis, tidak ada polip, tidak ada lender dan
tampak simetris.
d. Telinga
Bentuk normal, simetris, pendengaran baik, tidak ada serumen.
e. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan tiroid.
f. Dada
Bentuk simetris, tidak ada lecet atau lesi, tidak ada retraksi dinding dada
dan tidak ada penggunaan otot bantu nafas serta tidak teraba benjolan

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


g. Abdomen
Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
h. Ekstremitas
Tidak ada edema, tidak ada nyeri dan akral teraba hangat

2. PENGKAJIAN TUMBUH KEMBANG (Pengkajian Sehat Mental)


1. Anak aktif bertanya segala sesuatu
An.S suka menanyakan terkait hal baru yang ditemuinya kepada orang
disekitarnya, terutama kepada Ny.C.
2. Mengkhayal dan kreatif mencoba hal-hal baru
Ny.C mengatakan An.S sering menggunakan mainannya dan berandai-andai
menjadi dokter. Saat ditanya, An.S ingin menjadi dokter saaat sudah besar.
3. Mampu mengidentifikasi jenis kelamin
An.S mengetahui jenis kelamin dirinya dan juga orang lain.
4. Mengenal 4 warna utama
An.S dapat menyebutkan warna yang ditunjuk secara benar.
5. Anak mudah berpisah dengan orangtua
An.S sudah mau berpisah dengan orangtuanya saat berlibur ke rumah nenek di
kampung.
6. Anak bermain dengan teman sebaya
An.S suka bermain dengan teman-teman sebaya yang tinggal disekitar
rumahnya. Biasanya mereka akan bermain bersama di halaman rumah.
7. Belajar melakukan perilaku orangtua, ikut dalam kegiatan keagamaan
An.S suka mengikuti gerakan Ny.C saat shalat, meskipun belum sempurna dan
belum bisa fokus.
8. Aktif bermain menggunakan peralatan yang ada dalam rumah, alat masak
dipukul meniru suara musik, kursi disusun menjadi kereta
An.S bermain bersama teman-temannya menggunakan kursi untuk dijadikan
kereta api, dan An.S berperan sebagai penumpangnya.
9. Mampu mengungkapkan maksud dengan rangkaian kalimat yang panjang
An.S sudah dapat mengungkapkan dengan jelas, dan mampu menceritakan
kejadian yang dialaminya.
10. Anak berinisiatif melakukan kegiatan secara mandiri, mandi, berpakaian,
memakai sepatu, membereskan mainannya sendiri, dan membantu adiknya

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


An.S sudah mulai melakukan segala sesuatu secara mandiri dan tidak mau
dibantu oleh orangtua, terutama saat mandi. Ny.C juga mengatakan An.S
sangat suka membantu merawat adiknya seperti menggantikan celananya
meskipun harus didalam pengawasan orangtuanya.
11. Anak BAK/BAB di toilet
An.S sudah bisa buang air kecil sendiri dan sudah bisa mengatakan keinginan
untuk buang air besar ke kamar mandi. Meskipun saat malam hari An.S masih
menggunakan pempers.
12. Anak menerima kehadiran adiknya dan tidak terjadi siblinng rivalry
berkepanjangan
An.S mengatakan sangat sayang kepada adiknya.

3. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaia √ Cara berpakaian
tidak sesuai seperti biasanya

Jelaskan : An. S berpakaian rapi, memakai baju yang sesuai dan


tidak kusut
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lambat Membisu Tidak mampu


memulai
pembicaraan
Jelaskan : An. S dapat berbicara dengan baik, sesuai dengan yang
ditanyakan dan mampu memulai pembicaraan sendiri
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

3. Aktivitas Motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


Jelaskan : Aktivitas motorik An. S tampak normal dan mampu
untuk melakukan aktivitas motorik sesuai tahap
perkembangannya, seperti berdiri dengan satu kaki
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

4. Alam perasaaan
Sedih Ketakutan Putus Khawatir Gembira
asa berlebihan

Jelaskan : Alam perasaan An.S normal, dimana An.S tampak


senang maupun sedih sesuai stimulasi yang diterimanya.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan : Afek An.S tampak normal dan tidak ada masalah dan
sesuai dengan keadaan yang sedang berlangsung. An.S
mengatakan senang saat bermain dan diberikan hadiah
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

6. lnteraksi selama wawancara


Bermusuhan Tidak Kooperatif Mudah Tersinggung

Kontak mata (-) Defensif Curiga

Jelaskan : Selama komunikasi, An.S kooperatif dan mampu


menjawab pertanyaan yang diberikan
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


Jelaskan : Tidak ada kesalahan persepsi tentang suatu yang tidak
ada objeknya.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

8. Proses Pikir
9.
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi

Flight of idea Blocking Pengulangan pembicaraan/persevarasi

Jelaskan : An.S tidak mengalami masalah dnegan prose pikir,


berbicara dengan jelas dan tepat sasaran.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran Magis

Jelaskan : Tidak ada masalah dengan isi pikir An. S


Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

10. Tingkat kesadaran

Bingung Sedasi Stupor

Disorientasi
Waktu Tempat Orang

Jelaskan : Tingkat kesadaran An.S composmentis, mampu


memusatkan perhatiannya, An.S mengatahui terkait
waktu, tempat dan orang dengan benar.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


10. Memori

Gangguan daya ingat jangka Gangguan daya ingat jangka


panjang pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

Jelaskan : Tingkat ada masalah daya ingat pada An.S


Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

11. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Mudah Tidak mampu Tidak mampu
Beralih berkonsentrasi berhitung sederhana

Jelaskan : Konsentrasi An.S mudah teralihkan dengan suara gaduh


namun bisa kembali focus setelahnya
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

12. Kemampuan penilaian


Gangguan ringan Gangguan bermakna

Jelaskan : An. S mulai dapat menilai mana yang baik sedikit demi
sedikit
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

13. Daya tilik diri

Mengingkari penyakit yang Menyalahkan hal-hal diluar


diderita dirinya

Jelaskan : An. S mengatakan bahwa tidak ada yang sakit saat ini.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


3. SUMBER KOPING

a. Personal ability
Mekanisme koping yang digunakan keluarga Ny. C adalah mekanisme koping adaptif
yaitu dengan membicarakan dan bermusyawarah dengan anggota keluarga yang lain
seperti becerita masalahnya kepada Tn.A. Ny.C mengatakan An.S akan menyampaikan
kepadanya jika ada permasalahan yang mengganggu selama bermain dan Ny.C akan
membantu mengatasinya.
b. Support system : Sistem pendukung keluarga/teman sebaya/masyarakat
Ny. C mengatakan selalu mendapatkan dukungan dari keluarga baik saat sakit maupun
dalam keadan sehat. Ny.C mengatakan tidak ada masalah dengan lingkungan tempat
tinggal. Ny.C juga dapat meminta bantuan kepada masyarakat sekitar apabila terjadi
hal -hal yang tidak diinginkan.
c. Material aset
Status Sosial ekonomi keluarga berada pada kelas menengah.
Penghasilan keluarga dalam sebulan :
a. Kurang dari UMR ( )
b. Sama atau lebih dari UMR ( √ )
Apakah keluarga memiliki asuransi ?
a. BPJS ( √ )
b. Askeskin ( )
c. Jamsostek ( )
d. Tidak punya ( )
e. Lainnya ( )
d. Positive believe
Nilai atau norma yang dianut oleh keluarga adalah norma norma susuai adat di tempat
tinggal yang berdasarkan pada agama Islam.

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


4. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif

√ Berbicara dengan orang lain Minum alkohol

√ Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi Bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar

Olahraga Mencederai diri

Lainnya _______________ Lainnya _______________

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


Analisa Data
Diagnosa Perkembangan Normal Perkembangan An.S
Anak Usia Prasekolah
Kesiapan 1. Anak suka 1. An.S mengatakan saat sudah besar
peningkatan mengkhayal dan ingin menjadi doter dan Ny.C
perkembangan kreatif mengatakan ia sering berkhayal
usia seperti di dongeng.
prasekolah 2. Anak punya inisiatif 2. Ny.C mengatakan peralatan
bermain dengan alat- adiknya sering digunakan untuk
alat rumah bermain dengan boneka.
3. Anak suka bermain 3. An.S mengatakan memiliki teman
dengan teman sebaya dekat dan sering bermain bersama
teman didekat rumahnya
4. Anak mudah berpisah 4. Ny.C mengatakan bahwa An.S
dengan orang tua sudah mau dan tidak menangis saat
ditinggal di rumah neneknya dan
harus berpisah dengan orangtua
selama liburan.
5. Anak mengerti mana 5. An.S tampaknya mulai bisa
yang benar dan salah memahami mana yang benar dan
salah meskipun dalam
pelaksanaannya masih perlu
diingatkan.
6. Anak belajar 6. An.S sudah dapat merangkai
merangkai kata dan kalimat yang cukup panjang saat
kalimat bercerita
7. Anak mengenal 7. An.S dapat menjawab warna yang
berbagai warna ditunjuk.
8. Anak mengenal jenis 8. An.S mengetahui bahwa diriya
kelaminnya merupakan anak perempuan dan
abangnya adalah anak laki-laki

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


9. Anak membantu 9. An.S mulai suka membantu
melakukan pekerjaan pekerjaan sederhana seperti
rumah sederhana membuang sampah dan menyapu
meskipun pelaksanaannya belum
maksimal.
10. Belajar keterampilan 10. An.S selalu senang saat
baru melalui mendapatkan mainan baru dan
permainan sangat bersemangat
menggunakannya agar memiliki
kemampuan baru,

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


C. DIAGNOSA
1. Kesiapan peningkatan perkembangan anak pra sekolah.

D. INTERVENSI
1. Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
2. Mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus anak
3. Mengembangkan keterampilan kognitif anak
4. Mengembangkan keterampiran bahasa anak
5. Pembentukan identitas dan peran sesuai dengan jenis kelamin anak
6. Mengembangkan kemampuan emosi anak
7. Mengembangkan nilai moral anak
8. Mengembangkan keterampilan spiritual anak
9. Mengembangkan keterampilan psikososial anak

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

No Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan


1 Kesiapan Untuk Klien : Untuk Klien :
Peningkatan 1. Mempertahankan pemenuhan 1. Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
Perkembang kebutuhan fisik yang optimal a. Kaji pemenuhan kebutuhan fisik anak
an Anak 2. Mengembangkan ketrampilan motorik b. Anjurkan pemberian makanan dengan gizi yang seimbang
Usia kasar dan halus c. kolaborasi pemberihan vitamin dan vaksinasi ulang (booster)
Prasekolah 3. Mengembangkan ketrampilan d. Ajarkan kebersihan diri
berbahasa 2. Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus
4. Mengembangkan ketrampilan adaptasi a. Kaji ketrampilan motorik kasar dan halus anak
psikososial b. Fasilitasi anak untuk bermain yang menggunakan motorik
5. Pembentukan indentitas dan peran kasar (kejar-kejaran, papan seluncur, sepeda, sepak bola,
sesuai jenis kelamin tangkap bola)
6. Mengembangkan kecerdasan c. Fasilitasi anak untuk kegiatan dengan menggunakan motorik
7. Mengembangkan nilai-nilai moral halus (belajar menggambar/melukis, menulis, mewarna,
8. Meningkatkan peran serta keluarga menyusun balok)
dalam meningkatkan pertumbuhan dan d. Menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi anak untuk
perkembangan bermain
3. Mengembangkan ketrampilan adaptasi bahasa
a. Kaji ketrampilan adaptasi bahasa yang dikuasai anak

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


b. Berikan kesempatan anak bertanya dan bercerita
c. Sering mengajak komunikasi
d. Ajari anak belajar membaca
e. Belajar bernyanyi
4. Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial
a. Kaji ketrampilan adaptasi psikososial anak
b. Berikan kesempatanan anak bermain dengan teman sebaya
c. Berikan dorongan dan kesempatan ikut perlombaan
d. Latih anak berhubungan dengan orang lain yang lebih dewasa
5. Membentuk indentitas dan peran sesuai jenis kelamin
a. Kaji identitas dan peran sesuai jenis kelamin
b. Ajari mengenal bagian-bagian tubuh
c. Ajari mengenal jenis kelamin sendiri dan membedakan
dengan jenis kelamin anak lain
d. Berikan pakaian dan mainan sesuai jenis kelamin
6. Mengembangkan kecerdasan
a. Kaji perkembangan kecerdasan anak
b. Bimbing anak dengan imajinasinya untuk mengenali
kreatifitas, bercerita
c. Bimbing anak belajar keterampilan baru

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


d. Memberikan kesempatan dan bimbing anak membantu
melakukan pekerjaan rumah sederhana
e. Ajari pengenalan benda, warna hururf pada angka
f. Latih membaca, menggambar dan berhitung
7. Mengembangkan nilai-nilai moral
a. Kaji nilai-nilai moral yang sudah diajarkan pada anak
b. Ajarkan dan latih menerapkan nilai agama dan budaya yang
positif
c. Kenalkan anak terhadap nilai-nilai mana yang baik dan tidak
d. Berikan pujian atas nilai-nilai positif yang dilakukan anak
e. Latih kedisplinan
8. Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan
a. Tanyakan kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak
b. Tanyakan upaya yang sudah dilakukan terhadap anak
b. Berikan reinforcement atas upaya yang positif yang sudah
dilakukan keluarga
c. Anjurkan keluarga untuk tetap rutin membawa anaknya ke
fasiliyas kesehatan (posyandu, puskesmas, Dll)
d. Anjurkan Anjurkan pada keluarga untuk memberikan makan
bergizi seimbang

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


e. Berikan pendidikan kesehatan tentang tugas perkembangan
normal pada usia pra sekolah
f. Berikan informasi cara menstimulasi perkembangan pada
usia pra sekolah
Untuk Keluarga : Untuk Keluarga :
1. Keluarga dapat menejelaskan perilaku 1. Menjelaskan perkembangan psikososial yang normal dan
anak yang menggambarkan menyimpang pada keluarga
perkembangan normal dan menyimpang 2. Mendiskusikan cara memfasilitasi perkembangan anak usia
2. Keluarga dapat menjelaskan cara prasekolah yang normal dengan keluarga
memfasilitasi perkembangan anak usia 3. Melatih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial
pra sekolah anak
3. Keluarga melakukan tindakan untuk 4. Membuat stimulasi perkembangan psikososial anak usia pra
memfasilitasi perkembangan anak usia sekolah
prasekolah
4. Keluarga merencanakan stimulasi
untuk mengembangkan kemampuan
psikososial anak usia pra sekolah

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Hari/ Implementasi Evaluasi


Tanggal
1. Senin/30 1. Membina hubungan saling percaya dengan S :
Agustus 2021 mengucapkan salam, memperkenalkan diri,  Keluarga bersedia anaknya dikelolah oleh mahasiswa
tujuan dan kontrak waktu. selama 1 minggu
2. Melakukan pengkajian keperawatan  An.S berusia 4 tahun 4 bulan yang merupakan anak kedua
meliputi : dari tiga bersaudara
a. Identitas keluarga  An.S diusia saat ini punya rasa ingin tau yang tinggi, aktif
b. Pengkajian biologis dan psikosial bermain diluar bersama teman-temannya
c. Menanyakan kondisi pertumbuhan dan  An.S mulai berkhayal jika besar ingin jadi apa
perkembangan anak, serta upaya yang  An.S mulai ingin melakukan segala sesuatu secara mandiri
sudah dilakuakan keluarga terhadap  Keluarga tau pentingnya perkembangan anak sesuai
anak usianya, tapi belum tau apa saja perkebangan yang sesuai
d. Memberikan reinforcement positif atas dengan tahap perkembangan anaknya
upaya yang sudah dilakukan keluarga  Keluarga mengatakan berusaha membimbing anaknya
sebaik mungkin
O:
 Keluarga dan An.S tampak terbuka dan menerima
kedatangan mahasiswa

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


 BB 15 Kg, TB 102 cm
 An.S mau diajak berkenalan
 An.S tampak senang saat berkenalan
 Keluarga tampak senang saat diberi reinforcement
positif
A:
 Ny.C belum memahami tentang tumbuh kembang anak
usia prasekolah yang normal
P:
 Intervensi dimulai yaitu dengan meningkatkan peran
serta keluarga dalam mengoptimalisasi perkembangan
anak dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang
usia prasekolah, perkembangan anak yang normal dan
menyimpang pada anak usia prasekolah pada hari Selasa,
31 Agustus 2021.
2. Selasa/31 1. Membina hubungan saling percaya S :
September dengan keluarga  Ny.C mengatakan sudah mengetahui tentang pengertian
2021 2. Meningkatkan peran serta keluarga dalam anak usia prasekolah
mengoptimalisasi perkembangan anak  Ny.C mengatakan sudah paham apa saja sikap yang
dengan memberikan pendidikan normal dan menyimpang pada anak prasekolah
kesehatan tentang :

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


a. Usia prasekolah  Ny.C mengatakan sudah paham dampak apabila tugas
b. Ciri perkembangan anak usia perkembangan anak usia prasekolah terganggu
prasekolah yang normal  Ny.C mengatakan perkembangan anaknya sudah sesuai
a. Ciri perkembangan anak usia dengan tahapan usianya serta aktif bermain dan
prasekolah yang menyimpang beraktifitas dalam kegiatan sehari-hari selaku anak
b. Dampak apabila tugas perkembangan normal lainnya
anak prasekolah terganggu O:
 Ny. C terlihat antusias mendengar penjelasan dari
mahasiswa
 Ny.C dan An.S tampak terbuka dan menerima
kedatangan mahasiswa
 Ny.C ikut berdiskusi terkait perkembangan An.S
 Keluarga ikut berdiskusi tentang perkembangan An.S
 Ny.C mampu menyebutkan aspek-aspek perkembangan
anak prasekolah
A:
 Ny.C mampu memahami materi yang diberikan dan akan
lebih memperhatikan perkembangan An.S
P:
 Intervensi dilanjutkan dengan dengan meningkatkan
peran serta keluarga dalam mengoptimalisasi

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


perkembangan anak dengan memberikan pendidikan
kesehatan tentang pemberian gizi yang seimbang pada
hari Rabu, 1 September 2021.
3. Rabu/1 1. Membina hubungan saling percaya S :
September dengan keluarga  Keluarga megatakan masih ingat terkait perkembangan
2021 2. Melakukan evaluasi validasi terkait ciri normal dan menyimpang pada anak usia prasekolah dan
perkembangan yang normal dan dapat menyebutkan kembali beberapa karakteristiknya.
menyimpang  Keluarga mengatakan sudah paham mengenai gizi
3. Anjurkan pemberian makanan dengan seimbang yang dibutuhkan An. S
gizi yang seimbang yaitu dengan  Keluarga mengatakan akan mulai memberikan gizi
memberikan pendidikan kesehatan seimbang kepada An.S sesuai dengan kebutuhannya
mengenai :  Keluarga mengatakan akan mencoba menerapkan
a. Pengertian dan menu gizi seimbang strategi dalam memberikan makanan An.S saat anaknya
pada anak usia prasekolah susah makan, terutama sayuran
b. Kebutuhan gizi untuk anak usia  An.S mengatakan tidak mau mengalami dampak apabila
prasekolah pemenuhan gizi tidak seimbang
c. Pola pemberian gizi seimbang pada  An.S mengatakan akan mulai makan makanan bergizi
anak usia prasekolah seimbang
d. Strategi mengatasi anak yang tidak O :
mau makan  Keluarga dan An.S tampak terbuka dan menerima
kedatangan mahasiswa

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


e. Manfaat memberikan gizi yang  Keluarga tampak memahami konsep gizi seimbang
seimbang  An.S tampak mengerti mengenai kebutuhan gizinya
a. Dampak apabila pemenuhan gizi A :
seimbang tidak terpenuhi  Keluarga masih memahami konsep perkembangan
normal dan menyimpang pada anak usia prasekolah
 Keluarga memahami konsep gizi seimbang yang
diberikan oleh mahasiswa dan akan menerapkannnya
P:
 Intervensi dilanjutkan yaitu mengembangkan
keterampilan motorik kasar pada anak usia prasekolah di
hari Kamis, 2 September 2021.
4. Kamis/2 1. Membina hubungan saling percaya S :
September dengan keluarga  Keluarga mengatakan bahwa mulai memperhatikan gizi
2021 2. Evaluasi dan validasi terkait pemenuhan seimbang pada makanan yang diberikan kepada An.S
gizi seimbang pada anak usia prasekolah  An.S mengatakan sudah mulai makan sesuai dengan
3. Mengembangkan keterampilan motorik yang dianjurkan mahasiswa
kasar anak usia prasekolah :  Keluarga An.S mengatakan bahwa An.S sudah mau
a. Kaji ketrampilan motorik kasar anak mengonsumsi sarapan
usia prasekolah  An.S mengatakan senang bermain
O:

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


b. Fasilitasi anak untuk bermain yang  Keluarga dan An.S tampak terbuka dan menerima
menggunakan motorik kasar yaitu kedatangan mahasiswa
menggunakan bola  An.S tampak senang dan bersemangat saat bermain
c. Menciptakan lingkungan aman dan tangkap bola
nyaman bagi anak untuk bermain  An.S dapat menangkap bola dengan baik
d. Memberikan pujian pada anak bila ia  An.S dapat melempar bola meskipun lemparannya belum
dapat melakukannya dengan baik terlalu baik
 An.S tampak dapat menggunakan motorik kasarnya
secara mandiri
 An.S tamapk senang saat diberi pujian atas
kemampuannya
A:
 Keluarga dan An.S mulai menerapka gizi seimbang
 An.S mampu menggunakan motorik kasar dengan baik
 An.S mampu mengikuti permainan bola dengan baik
P:
 Intervensi dilanjutkan yaitu mengembangkan
keterampilan motorik halus pada anak usia prasekolah di
hari Jum’at, 3 September 2021.

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


5. Jum’at/3 1 Membina hubungan saling percaya dengan S :
September keluarga  Keluarga mengatakan An.S mau mengonsumsi makanan
2021 2 Evaluasi dan validasi terkait pemenuhan gizi seimbang sesuai dengan yang dianjurkan
gizi seimbang pada anak usia prasekolah sebelumnya
3 Mengembangkan keterampilan motorik  An.S sudah mau makan sayuran
halus anak usia prasekolah :  An.S mengatakan sangat senang mewarnai
a. Kaji ketrampilan motorik halus anak  An.S mengatakan sudah bisa menggambar orang
usia prasekolah  Keluarga mengatakan An.S leboh senang mewarnai hasil
b. Fasilitasi anak untuk bermain yang gambarnya sendiri dari pada dibuku mewarnai
menggunakan motorik halus yaitu O :
menggambar dan mewarnai  Keluarga tampak terbuka dan dapat menerima
c. Menciptakan lingkungan aman dan kedatangan mahasiswa dengan baik
nyaman bagi anak untuk bermain  An.S dapat membuat gambar orang dengan tiga bagian
d. Memberikan pujian pada anak bila ia
 An.S tampak dapat mewarnai sesuai dengan gambar
dapat melakukannya dengan baik
meskipun masih perlu bimbingan dan arahan
 An.S tampak senang menggambar dan mewarnai
 An.S tampak senang saat diberi pujian atas
kemampuannya
A:
 Keluarga dan An.S mulai menerapkan makan dengan gizi
seimbang

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


 An.S mampu menggunakan motorik halusnya dengan
baik
 An.S mampu menggambar sederhana dan mewarnai
dengan cukup baik meskipun dengan bimbingan
P:
 Intervensi dilanjutkan yaitu mengembangkan aspek
kognitif pada anak usia prasekolah pada hari Sabtu, 4
September 2021.
6. Sabtu/4 1. Membina hubungan saling percaya dengan S :
September keluarga  Keluarga mengatakan An.S mau mengonsumsi makanan
2021 2. Evaluasi dan validasi terkait pemenuhan gizi seimbang sesuai dengan yang dianjurkan
gizi seimbang pada anak usia prasekolah sebelumnya
3. Mengembangkan kecerdasan anak usia  An.S mengatakan sudah makan siang menggunakan
prasekolah, dengan : sayur dan ayam serta makan buah pisang
a. Kaji perkembangan kecerdasan anak  Keluarga mengatakan An.S mulai rutin mengonsumsi
b. Bimbing anak dengan imajinasinya buah-buahan
untuk mengenali kreatifitas  An.S mengatakan bahwa senang bermain rumah-
c. Bimbing anak belajar keterampilan baru rumahan bersama teman
yaitu melipat origami  An.S mengatakan bisa melipat kertas origami menjadi
d. Beri pujian apabila anak dapat gambar burung
melakukannya dengan baik

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


O:
 Keluarga tampak terbuka dan menerima kehadiran
mahasiswa
 An.S tampak semangat dan senang dalam bermain
 An.S dapat bermain sambil menceritakan imajinasinya
terkait permainan tersebut
 An.S dapat mengikuti langkah-langkah dalam melipat
kertas origami meskipun perlu bimbingan
 An.S tampak senang saat diberi pujian atas
kemampuannya
 An.S tampak senang dan berusaha mengikuti langkah-
langkah dalam melipat origami
 An.S dapat berimajinasi menceritakan kisah burung
origami yang dibuatnya
A:
 Keluarga dan An.S mulai menerapkan makan dengan gizi
seimbang
 An.S dapat berimajinasi dan menceritakan imajinasinya
 An.S dapat mengikuti instruksi sederhana meskipun
perlu bimbingan
P:

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


 Intervensi dihentikan, anjuran keluarga untuk selalu
menstimulasi dan memfasilitasi perkembangan anak
sesuai dengan tahap perkembangannya.

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


Dokumentasi:

1. Senin, 30 Agustus 2021

2. Selasa, 31 Agustus 2021

3. Rabu, 1 September 2021

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand


4. Kamis, 2 September 2021

5. Jum’at, 3 September 2021

6. Sabtu, 4 September 2021

Panduan Praktik Profesi F.Kep Unand

Anda mungkin juga menyukai