Anda di halaman 1dari 28

“ASUHAN KEPERAWATAN

PSIKOSOSIAL SEHAT PADA


PRA SEKOLAH”
Nama kelompok:
Eriana febrianti 1032201014
Liza nabila putri 10322010
Malahayati 10322010
Syindi amelia putri 1032201046
DEFINISI ANAK USIA PRASEKOLAH
Anak Pra Sekolah adalah tahap perkembangan anak usia 3 - 6 tahun dimana pada usia
ini anak akan belajar berinteraksi dengan orang lain, berfantasi dan berinisiatif,
pengenalan identitas kelamin, serta meniru.Anak prasekolah meniru apa yang mereka lihat
bukan yang dikatakan orang lain. Anak Pra Sekolah adalah tahap perkembangan anak
usia 3 - 6 tahun dimana pada usia ini anak akan belajar berinteraksi dengan orang lain,
berfantasi dan berinisiatif, pengenalan identitas kelamin, serta meniru.Anak prasekolah
meniru apa yang mereka lihat bukan yang dikatakan orang lain.
Karakteristik Anak Usia Sekolah
Karakteristik anak usia prasekolah adalah sebagai berikut (Laili, 2005):

a. Usia.
Usia prasekolah merupakan saat yang tepat bagi anak untuk tumbuh mencapai
puncak kemampuan anak-anak. Usia 3-5 tahun merupakan masa usia prasekolah.
Usia prasekolah merupakan usia yang paling penting dalam tahap perkembangan
manusia, sebab usia tersebut merupakan periode diletakkannya dasar struktur
kepribadian yang dibangun untuk sepanjang hidupnya. Oleh karena itu perlu
pendidikan dan pelayanan yang tepat.

b. Jenis Kelamin
Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa anak laki-laki memiliki motivasi
belajar yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan anak perempuan.
Karakter anak usia prasekolah menurut Yusriana (2012) adalah sebagai berikut:
a. Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
b. Merupakan pribadi yang unik.
c. Suka berfantasi dan berimajinasi.
d. Masa paling potensial untuk belajar.
e. Menunjukkan sikap egosentris.
f. Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek
g. Sebagai bagian dari makhluk sosial.
Perkembangan anak prasekolah

• Perkembangan adalah perubahan dan perluasan secara bertahap, perkembangan tahap


kompleksitas dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, peningkatan dan perluasan
kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, maturasi serta pembelajaran.

• perkembangan adalah aspek progresif adaptasi terhadap lingkungan yang bersifat kualitatif.
● Perkembangan kognitif

Anak prasekolah Perkembangan kognitif atau proses berpikir adalah proses menerima,
mengolah sampai memahami informasi yang diterima. Perkembangan kognitif ditandai
dengan kemampuan intelegensi, kemampuan memecahkan masalah serta kemempuan
berpikir logis

● Perkembangan psikososial

Anak prasekolah Perkembangan psikososial dimulai pada awal bayi. Bayi tersenyum dapat
dianggap sebagai respon sosial. Pada usia prasekolah anak mempunyai minat yang nyata
untuk melihat anak lain dan melakukan kontak sosial dengan anak. Anak akan melakukan
komunikasi yang lebih sering dengan orang tua
Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikososial adalah proses penyesuaian psikologis dan sosial sejalan
dengan perkembangan seseorang sejak bayi sampai dewasa berdasarkan delapan
tahap kematangan psokologis dan sosial manusia. Erik Erikson menyatakan bahwa
pada usia 3-6 tahun, anak sedang dalam tahapan perkembangan yang ketiga dari
delapan tahap perkembangan. Tahap perkembangan tersebut disebut inisiatif versus
rasa bersalah (initiative versus guilt).

Pada tahap perkembangan inisiatif versus rasa bersalah anak-anak akan belajar
berfantasi dan juga mulai belajar ada orang lain selain dirinya. Tahap ini merupakan
pondasi anak untuk menjadi kreatif. Anak-anak mulai mengenal identitas dirinya,
terutama yang berkaitan dengan jenis kelamin mereka
Karakteristik Perkembangan
Psikososial
Karakteristik perkembangan psikososial usia 3-6 tahun Menurut Erikson pada
tahap inisiatif versus rasa bersalah, anak menunjukkan karakteristik sebagai berikut:

a. Memiliki hubungan yang dekat dengan orang tua.


b. Menguasai perasaan otonomi, dengan dukungan orang tua dalam imajinasi dan
aktivitas, dan anak berupaya menguasai perasaan inisiatif.
c. Mengembangkan perasaan bersalah ketika orang tua menjadikan anak merasa
bahwa imajinasi dan aktivitasnya tidak dapat diterima.
d. Memiliki perasaan ansietas dan ketakutan ketika pemikiran dan aktivitasnya
tidak sesuai dengan harapan orang tua.
Karakteristik perilaku Sesuai dengan tugas perkembangannya, anak usia 3-6 tahun
memperlihatkan perilaku sebagai berikut:

1) Perilaku inisiatif
a) Mengkhayal dan kreatif Merupakan bagian penting dari tahapan perkembangan anak usia
prasekolah. Anak usia prasekolah memiliki imajinasi atau khayalan yang aktif dan kreatif.
Imajinasi atau khayalan anak usia prasekolah terjadi ketika anak-anak sedang bermain.
b) Berinisiatif bermain dengan benda-benda di sekitarnya Bermain merupakan kegiatan anak
yang utama. Ketika anak sudah mulai bosan dengan mainan yang dimilikinya, anak berusaha
untuk mendapatkan objek permainan yang baru.
c) Belajar keterampilan fisik baru Anak usia 3-6 tahun, merupakan masa-masa dimana anak
sedang bergerak aktif. Pemanfaatan gerak aktif ini memudahkan untuk belajar berbagai macam
keterampilan, terutama keterampilan secara fisik.
d) Menikmati bermain bersama dengan anak seusianya Anak-anak sering berkumpul bersama
untuk bermain. Saling menjalin hubungan satu sama lain, bertukar barang mainan yang mereka
miliki.
Asuhan Keperawatan Psikososial Sehat Pada Anak Prasekolah
A. Pengkajian Keluarga
a. Pengetahuan keluarga
b. Peran orang tua
-Anak
1. Perkembangan fisik, yang perlu di kaji antara lain :
a. Berat badan anak, biasanya meningkat kira-kira 2.5 kg per tahun. Berat badan rata-rata pada usia 5
tahun adalah kira-kira 21 Kg terkait dengan nutrisi anak.
b. Pertumbuhan anak ( tinggi badan 2 – 3 inchi per tahun ).
c. Perkembangan motorik pada anak. Terjadi peningkatan koordinasi otot besar dan halus, sehingga
mereka dapat berlari dengan baik, berjalan naik dan turun dengan mudah dan belajar untuk melompat.
d. Kebiasaan makan, tidur dan eliminasi anak.
b. Perkembangan moral usia anak terkait dengan pemahaman tentang perilaku yang disadari secara
sosial benar atau salah.
c. Perkembangan bahasa anak ternasuk kosakata, yang memungkinkan penggabungan berbagai
personifikasi yang berbeda.
3. Perkembangan psiko-sosial
a. Bagaimana hubungan anak dengan teman sebayanya.
b. Kaji permainan anak. Permainan anak prasekolah menjadi lebih sosial, mereka berganti dari
bermain paralel ke jenis asosiatif.
4. Persepsi kesehatan
Kita mengkaji persepsi kesehatan melalui keluarga, pola hidup mereka, sensasi pada tubuh anak itu
sendiri, dan kemampuan orang tua untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang biasanya membantu
anak-anak mengembangkan perilaku sehat mereka, berpakaian dan makan.
b. Dukungan orang tua yang tidak adekuat, tidak sesuai
c. Stressor yang berkaitan dengan sekolah
d. Keterbatasan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan sosial, bermain atau pendidikan sekunder,
akibat:
1) Kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi
2) Kurang stimulasi
3) Sedikitnya orang terdekat
4) Kehilangan teman sebaya.

2. Defisit pengetahuan orang tua berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai pertumbuhan dan
perkembangan anak.
3. Hambatan interaksi sosial berhubungan dengan hambatan bahasa
Intervensi keperawatan

Diagnosa : Resiko keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan.


a. Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia.
b. Dengan cermat kaji tingkat perkembangan anak dalam seluruh area fungsi, menggunakan alat
pengkajian yang spesifik.
c. Dorong untuk perawatan diri: merias diri sendiri, memakai baju sendiri, perawatan mulut, perawatan
rambut.
d. Beri waktu bermain dengan orang lain yang sering dan dengan berbagai mainan.
e. Beri waktu untuk bermain sendiri dan menggali lingkungan bermain.
f. Perintahkan untuk memberi respon verbal dan mengajukan permintaan.
g. Beri pujian untuk perilaku yang positif
2. Perkembangan kognitif, yang perlu dikaji antara lain :
a. Pengetahuan anak yang berhubungan dengan pengalaman konkret.
b. Perkembangan moral usia anak terkait dengan pemahaman tentang perilaku yang disadari secara
sosial benar atau salah.
c. Perkembangan bahasa anak ternasuk kosakata, yang memungkinkan penggabungan berbagai
personifikasi yang berbeda.
3. Perkembangan psiko-sosial
a. Bagaimana hubungan anak dengan teman sebayanya.
b. Kaji permainan anak. Permainan anak prasekolah menjadi lebih sosial, mereka berganti dari bermain
paralel ke jenis asosiatif.
4. Persepsi kesehatan
Kita mengkaji persepsi kesehatan melalui keluarga, pola hidup mereka, sensasi pada tubuh anak itu
sendiri, dan kemampuan orang tua untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang biasanya membantu anak-
anak mengembangkan perilaku sehat mereka, berpakaian dan makan.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang mungkin muncul adalah :
1. Resiko keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan;
a. Orang tua kurang pengetahuan
b. Dukungan orang tua yang tidak adekuat, tidak sesuai
c. Stressor yang berkaitan dengan sekolah
d. Keterbatasan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan sosial, bermain atau pendidikan sekunder, akibat:
1) Kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi
2) Kurang stimulasi
3) Sedikitnya orang terdekat
4) Kehilangan teman sebaya.
2. Defisit pengetahuan orang tua berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai pertumbuhan dan
perkembangan anak.
3. Hambatan interaksi sosial berhubungan dengan hambatan bahasa
Intervensi Keperawatan
1. Diagnosa : Resiko keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan.
a. Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia.
b. Dengan cermat kaji tingkat perkembangan anak dalam seluruh area fungsi, menggunakan alat
pengkajian yang spesifik.
c. Dorong untuk perawatan diri: merias diri sendiri, memakai baju sendiri, perawatan mulut, perawatan
rambut.
d. Beri waktu bermain dengan orang lain yang sering dan dengan berbagai mainan.
e. Beri waktu untuk bermain sendiri dan menggali lingkungan bermain.
f. Perintahkan untuk memberi respon verbal dan mengajukan permintaan.
g. Beri pujian untuk perilaku yang positif
2. Diagnosa : Defisit pengetahuan orang tua berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai
pertumbuhan dan perkembangan anak.
a. Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia.
b. Beri pendidikan kesehatan atau informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Diagnosa : Hambatan interaksi sosial berhubungan dengan hambatan bahasa.
a. Bila ada perilaku antisosial pada anak, bantu untuk:
1) Menggambarkan perilaku yang memengaruhi sosialisasi.
2) Bermain peran sesuai respon.
3) Munculkan umpan balik sebaya untuk perilaku positif dan negatif.
b. Ajarkan orang tua untuk:
1) Menghindari ketidaksetujuan di depan anak
2) Membuat kontak mata sebelum memberi instruksi dan minta anak untuk mengulangi apa yang
dikatakan.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN PELAYANAN
(SP) SETIAP HARI
Pertemuan : Pertama
Hari/Tanggal : 20 Maret 2022
Jam : 10:00 WIB

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien (DS & DO)
Data Subjektif : Ny. S mengatakan bersedia anaknya dikelola oleh mahasiswa. Ny. S mengatakan An. Y
saat ini berusia 4 tahun 9 bulan dengan status imunisasi tidak lengkap. An. Y adalah bungsu dari 4
bersaudara.
Data Objektif : An. Y usia 4 tahun 9 bulan. Berat saat ini 15 kg dengan tinggi 75 cm. Saat pengkajian,
anak mau diajak berkenalan. Anak terlihat sedikit malu-malu ketika berkenalan dengan mahasiswa. An.
Y mampu menyebutkan nama lengkapnya dan bertanya siapa nama mahasiswa.
2. Diagnosa Keperawatan
Kesiapan Peningkatan Perkembangan Anak Usia Prasekolah

3. Tujuan Khusus
1) Keluarga mengetahui cara untuk memfasilitasi perkembangan anak
2) Keluarga dapat memahami cara yang akan digunakan keluarga untuk menstimulasi inisiatif anak
3) Keluarga dapat menerapkan cara menstimulasi inisiatif anak

4. Tindakan Keperawatan
1) Informasikan pada keluarga mengenai cara yang dapat dilakukan keluarga untuk memfasilitasi
perkembangan psikososial anak
2) Diskusikan dengan keluarga mengenai cara yang akan digunakan keluarga untuk menstmulasi inisiatif
anak
3) Latih keluarga untuk melakukan cara tersebut dan dampingi saat keluarga menstimulus inisiatif anak.
B. STRATEGI KOMUNIKASI
Fase orientasi
1. Salam Terapeutik
Salam teraupetik “ Assalamu’alaikum, Selamat sore Bu. Perkenalkan Bu, kami dari mahasiswa
universitas MH. Tamrin . Nama Ibu siapa? Senang dipanggil apa?

2. Evaluasi Validasi
“ Bagaimana perasaan ibu hari ini, apakah Ibu sehat?“

3. Kontrak
a. Topik : “Baiklah bu, hari ini kita akan berbincang-bincang tentang cara merawat anak Bapak/Ibu yang
berusia 3-6 tahun”
b. Tujuan : “tujuan kita berbincang- bincang hari ini yaitu agar ibu mengetahui perkembangan perilaku
anak yang normal serta cara menstimulasinya. “
c. Waktu : “ kita akan berbincang-bincang kurang lebih 30 menit ya bu”
d. Tempat : “ Dimana ibu ingin kita berbincang-bincang bu? Di ruang tamu? Baiklah bu”
Fase Kerja
(Langkah- langkah tindakan keperawatan)
Mari Bu kita pelajari bersama mengenai ciri perkembangan anak prasekolah yang normal seperti apa
dan yang menyimpang seperti apa, kemudian apa dampaknya dan bagaimana cara menstimulasi
perkembangan anak. Baiklah bu, saya akan jelaskan satu per satu. Kemampuan utama anak di usia 3-6
tahun secara normal adalah berinisiatif menggunakan situasi di rumah untuk bermain (menyusun kursi
jadi kereta api, mengumpulkan batuan, dll), mengerjakan pekerjaan sederhana: buang sampah, lipatan-
lipat pakaian, meletakkan sepatu pada tempatnya, senang bermain dengan teman sebaya, cerita
berkhayal, mudah pisah dengan orangtua, banyak bertanya dan mengikuti ritual keagamaan dalam
keluarga.
- Apakah Adek sudah sama kemapuannya seperti yang kita pelajari ini Bu? Sebagian besar sudah? Waah,
bagus ya Bu. Untuk itu Ibu tinggal menstimulasinya supaya kemampuan lain dapat tercapai. Anak yang
tidak dapat mencapai kemampuan tersebut maka ia akan tidak percaya diri, malu untuk tampil di depan
umum, pesimis, tidak memiliki cita-cita, takut salah melakukan sesuatu dan malas melakukan kegiatan
serta tidak mempunyai inisiatif ”. Ditakutkan, anak dengan perkembangan yang menyimpang seperti itu
pada saat dewasa akan mengalami rendah diri dan tidak dapat bergaul”.
-“Baiklah Bu, saya sekaligus akan mengajarkan Ibu tentang bagaimana menstimulasi perkembangan
anak di usia 3-6 tahun. Kali ini kita akan stimulasi perkembangan motorik kasarnya ya bu yaitu dengan
bermain tangkap bola. Nah untuk itu saya akan langsung melakukannya pada An.Y.
-“Selamat sore Adek , gimana kabarnya dek Sehat? Adek Sedang apa ya ? adek boleh kita kenalan dulu?
Kenalkan nama kakak Kak Mirna. Coba nama adek siapa yah kalo kakak boleh tau? Nama saya Yuliana
Wah, pintar.
- Kalau kaka boleh tau adek suka bermain apa? Oh bermain bola. Suka nya main bersama teman-
temannya ya? Bagaimana kalau sekarang main bersama kakak? Boleh pinjam bolanya? Wah,
terimakasih, baik sekali! Nah, sekarang kakak ingin mengajak adek untuk bermain tangkap bola. Nanti,
bola ini akan kakak lempar kepada Adek ya, adek harus siap menangkap ya? kalau, nanti jika bolanya
telah sampai pada adek , kamu lempar kembali bolanya kepada kakak. Begitu seterusnya. Mengerti?
Bagus sekali. Nah, ayo sekarang coba tangkap bolanya. Ia, bagus. Nah, lempar sini. Waah pintar.
Baiklah, Adek, Kakak akan berbicara lagi dengan Ibu, Adek terus bermain dengan teman/abangnya ya.”
-“Tadi Bapak/Ibu sudah melihat bagaimana cara menstimulasi inisiatif anak Bapak/Ibu. Sekarang
Bapak/Ibu coba melakukannya. Bagus sekali Pak/Bu. Jadi, kalau Adek mau melakukan sesuatu, jangan
langsung dilarang, bahkan dapat disuruh melakukan sesuatu. Pertahankan cara Bapak/Ibu mengasuh
Adek nya ya, semoga perkembangannya akan bagus. Agar perkembangan Adek lebih baik lagi, mari kita
rencanakan kegiatan kita selanjutnya. kalau begitu, Apakah masih ada yang ingin Bapak/Ibu tanyakan ?
Fase Terminasi
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

a. Evaluasi Subjektif
bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita latihan tadi ?
b. Evaluasi Objektif
Coba Bapak/ Ibu sebutkan lagi apa saja perkembangan normal pada anak usia 3-6 tahun, perkembangan
yang menyimpang lalu apa saja dampak penyimpangannya? Nah, apa saja yang bisa kita ajarkan bu?
2. Rencana tindakan lanjut (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan):
Selanjutnya besok saya akan kembali mengunjungi Bapak/Ibu dan An. Y untuk menjelaskan
perkembangan moral anak usia 2-6 tahun dan cara mestimulasinya.

3. Kontrak yang akan datang


a. Topik : “Baik bu, untuk pertemuan besok kita akan membahas perkembangan moral anak usia 3-6
tahun dan cara menstimulasinya”
b. Tujuan : “untuk mengetahui karakteristik perkembangan moral pada anak ibu”
c. Waktu : “jam berapa besok ibu ada waktu? Bagaimana kalau siang jam 2 bu? baiklah
d. Tempat : “untuk tempat bagaimana kalau disini saja di ruang tamu ya bu”

Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu Pak/Bu dan Adek terimakasih atas waktu nya.
Assalamu’alaikum
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai