Anda di halaman 1dari 12

RESUME KEPERAWATAN ANAK

ROSI OKTRIDA 1814201054


KEPERAWATAN 5B
Anticipatory guidance
Sex education
Family care center
Autraumatic care
Anticipatory guidance
Anticipatory Guidance merupakan petunjuk-petunjuk
yang perlu diketahui terlebih dahulu agar orang tua
dapat mengarahkan dan membimbing anaknya secara
bijaksana, sehingga anak dapat bertumbuh dan
berkembang secara normal. Pemberian bimbingan
kepada orang tua untuk mengantisipasi hal-hal yang
terjadi pada setiap tingkat pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Faktor yang menyebabkan kecelakaan pada anak
Faktor pertama yang menyebabkan kecelakaan pada anak adalah jenis kelamin, biasanya lebih banyak
pada laki-laki karena lebih aktif di rumah. Faktor keduayaitu usia, pada kemampuan fisik dan kognitif,
semakin besar akan semakin tahumana yang berbahaya. Faktor ketiga adalah lingkungan,adanya penjaga
atau pengasuh cenderung dapat mengurangi angka kejadian kecelakaan pada anak.
Perkembangan Kognitif dan sosial- emosional Bayi (0-12 bulan) 1) Bayi Baru Lahir a. Perkembangan
kognit if • Visual t erbaik f okus pada j arak 8-12 inci • Tertarik terhadap rangsangan visual dan audit ori
yang menarik baginya • Lebih menyukai wajah manusia, kont ras, warna, suara bernada tinggi b.
Perkembangan sosial emosional • Menampilkan set idaknya t iga emosi (marah, sedih, gembira) • Mulai
mengat ur diri sendiri melalui menangis dan lebih waspada • Empat i: menangis saat bayi lain menangis,
suasana hat i dicerminkan melalui perubahan wajah
 Next .. 2) Usia 2 bulan a. Perkembangan kognitif • Mengikuti jari yang digerakkan secara lambat dar i
pertengahan kedua sisi mata • Panj ang Peningkat an konsent rasi visual, • Menggunakan t indakan unt uk
mencapai tujuan b. Per kembangan sosial emosional • Mulai untuk tersenyum • Bagun siang har i dan t
idur lebih di malam hari
NEXT .. 3) Usia 4 bulan a. Perkembangan kognit if • Mulai senang melihat t angannya sendiri • Mat anya
bergerak mencari orang tua atau pengasuhnya • Mengamat i hubungan perist iwa yang t erj adi • Mengant
isipasi rut initas b. Perkembangan sosial emosional • Tersenyum, tertawa jika ada interaksi yang
menyenangkan • Mulai interaksi pada sesuatu yang menarik • Mulai mempunyai j adwal tidur dan makan
• J ika t erbangun, bayi bisa t idur kembali dengan sendirinya
 NEXT .. 4) Usia 6 bulan a. Perkembangan kognitif • Mulai mengeksplorasi suara dan menyukai hal-hal
baru • Meningkatnya konsentrasi pada mainan • Lanjutan menggunakan tindakan untuk mencapai tujuan •
Mencari mainan yang jatuh atau yang disembunyikan b. Perkembangan sosial-emosional • Mulai
percakapan • Marah jika orangtua tidak merespon dengan cepat • Merespon secara khusus pada orang
asing • Empati: menunjukkan ketertarikan pada bayi lain, memukul benda bersama-sama
 NEXT .. 5) Usia 9 bulan a. Perkembangan kognitif • Mengeksplorasi wajah pengasuh dan suka
melihat diri di cermin • Dapat menemukan benda setelah sebelumnya melihat disembunyikan •
Meniru tindakan orang dewasa b. Perkembangan sosial-emosional • Kasih sayang (anak –
orangtua) mulai tercipta • Keadaan asing dan perpisahan akan membuat cemas, saat orangtua
kembali bayi akan merasa senang dan dapat dihibur • Menyukai permainan ci….luk……ba
 NEXT .. 6) Usia 12 bulan a. Perkembangan kognitif • Dapat mengingat setiap benda dan mencari
benda tersebut jika hilang atau tersembunyi • Mencoba mengekplorasi kegunaan mainannya •
Dapat mengerti kata tidak, sebab dan akibat dari mainan • Secara sengaja berkomunikasi
menggunakan gerakan dan vokalisasi b. Perkembangan sosial-emosional • Memainkan permainan
ci….luk…..baa dengan menggunakan gerakkan • Butuh perhatian : menunjukkan dengan cara
memperpanjang lengan, sambil menunjuk objek • Menunjukkan berbagai ekspresi wajah • Empati:
Mulai menawarkan objek (mainan atau makanan) kepada bayi lain
  PETUNJUK ANTISIPASI PADA MASA BAYI 1. ENAM BULAN PERTAMA a. memahami
proses penyesuaian antara artu dan bayi terutama ibu yang membutuhkan bimbingan setelah
melahirkan. b. Membantu orang tua memahami bayi sebagai individu yang mempunyai kebutuhan
dan bagaimana bayi mengekspresikan keinginannya melalui tangisan c. Menentramkan orang tua
bahwa bayi tidak akan manja dengan adanya perhatian yang penuh selama 4-6 bulan pertama. d.
Menganjurkan ortu untuk membuat jadual kebutuhan bayi. e. Membantu ortu untuk memahami
kebutuhan bayi terhadap stimulasi lingkungan.
  NEXT .. f. Menyokong kesenangan ortu dalam melihat tumbuh kembang bayinya misalkan
dengan tertawa, dengan bersahabat mengamati respon sosial anak. g. Menyiapkanortu untuk
memenuhi kebutuhan rasa aman dan kesehatan bagi bayi misalnya pemberian imunisasi. h.
Mengenalkan dan memberi makanan padat.
  NEXT .. 2. ENAM BULAN KEDUA a. Menyiapkan ortu akan ketakutan bayi terhadap stranger
anxiety. b. Hindarkan perpisahan yang terlalu lama. c. Bimbing orang tua untuk meningkatkan
perhatian karena peningkatan mobilitas bayi dan ajarka disiplin sejak bayi. d. Menggunakan
f. Ajarkan memgenai pencegahan kecelakaan pada bayi karena ketrampilan motorik dan keingintahuannya
mengetahui sesuatu sangat tinggi g. Rencanakan saat penyapihan h. Eksplorasi perasaan orang tua disaat
menjelang tidur bayi
 MASA TODDLER Usia 12-18 bulan 1) Menyiapkan ortu untuk mengharapkan perubahan tingkah laku
toddler khususnya negativisme dan ritualisme. 2) Mengkaji kebiasaan makan dan menyapih botol dan
meningkatkan intake makanan padat. 3) Mengkaji pola tidur malam hari ,kebiasaan dengan botol ditangan
saat tidur,yang dapat meningkatkan caries gigi dan penundaan Tingkah Laku menolak jam jam tidur.
 4) Menekankan pentingnya hubungan orang tua dan anak pada perpisahan singkat. 5) Mendiskusikan
permainan baru yang menganggu perkembangan motorik halus, motorik kasar, bahasa, kognitif dan
ketrampilan social. 6) Menekankan kebutuhan perawatan gigi, tipe kebersihan gigi dasar dirumah,
kebiasaan makanan yang merupakan faktor predisposisi terjadinya caries, menekankan pentingnya
suplemen florida.
 Usia 18-24 bulan 1) Menekankan pentingnya persahabatan dengan teman sebaya dalam permainan. 2)
Memerlukan persiapan tambahan sibling: menekankan pentingnya persiapan anak terhadap pengalaman
baru. 3) Mendiskusikan adanya metode disiplin, efektifitas dan perasaan orang tua tentang negativisme
anak, menekankan bahwa negativisme ialah aspek penting dari perkembangan aserting diri dan independen
dan bukan tanda suatu kemanjaan
 NEXT .. 4) Diskusikan tanda-tanda kekurangsiapan toilet training, menekankan pentingnya menunggu
terhadap kesiapan fisik dan psikologis 5) Diskusikan perkembangan terhhadap takut pada gelap atau suara
gaduh dan kebiasaan seperti menghisap jari tangan, menekankan normalnya perubahan T-L 6) Menyiapkan
orang tua terhadap tanda - tanda regresi dari stress
 Usia 24-35 bulan 1) Mendiskusikan pentingnya imitasi dan cara meniru “perilaku domestik” shg perlu
memasukkan anak dalam aktifitas 2) Menekankan keunikan todler melalui penggunaan bahasa,pengertian
yang kurang terhadap waktu dan ketidakmampuan melihat kejadian dr perspektif lain
3)             Menekankan disiplin dan penjelasan yang mengarah pada injury, bingung dan misunderstanding
PRA SEKOLAH A. Usia 3 tahun 1) Menyiapkan ortu untuk meningkatkan
minat anak dlm persahabatan yang lebih luas 2) Mendorong untuk masuk
TK (Taman Kanak kanak) 3) Menekankan pentingnya peraturan. 4)
Menyiapkan orang tua untuk mengurangi ketegangan yang berlebihan. 5)
Mendorong orang tua untuk menawarkan pilihan pada anak ketika anak
terombang-ambing. 6) Memperingatkan ortu bahwa keseimbangan usia 3
tahun akan berubah menjadi Tingkah laku agresif pada usia 4 tahun. 7)
Menyiapkan orang tua terhadap ketergantungan pada perhatian mereka
seperti ketidaknyamanan emosional anak dan takut kehilangan kasih
sayang. 8) Antisipasi nafsu makan/selera makan dengan pemilihan
makanan. 9) Menekankan kebutuhan proteksi dan pendidikan pada anak
untuk mencegah injury.
 Usia 5 tahun 1) Periode tenang. 2) Meyakinkan anak memasuki
lingkungan sekolah. 3) Meyakinkan imunisasi baru sebelum memasuki
sekolah.
Sex education

Sex education adalah pengetahuan bagi anak untuk


mengenali fungsi tubuhnya, memahami etika dan
norma sosial serta konsekuensi dari setiap
perbuatannya. Tanpa edukasi seks, rasa penasaran pada
anak dapat berakibat ia mengambil keputusan yang
tidak bijaksana saat mengeksplorasi seksualitasnya.
Usia11-12 tahun
Kata atau nama dari organ seksual, walau mereka mungkin belum memahami makna yang tepat, namun
mereka diinformasika bagian- bagian yang tidak boleh sembarang di lihat dan disentuh orang lain.Orang
tua juga siap untuk menerima pertanyaan terkait kehamilan, ketertarikan pada lawan jenis.

Usia 13-14 tahun


Pada usia ini informasi yang bias disampaikan berkaitan dengan dasar pemahaman perilaku seksual. Hal
yang boleh dilakukan dan tidak, pemahaman seputar ciuman dengan lawan jenis dan pemilihan media-
media informasi yang diterima berkaitan tentang seksualitas.
Orang tua harus siap untuk menjawab pertanyaan seputar hari pertama menstruasi untuk anak perempuan
dan mimpi basah pada anak laki- laki, selain itu, pemahaman tentang perilaku seksual yan menyimpang.

Usia 15-16 tahun


Pada usia ini anak- anak diberikan informasi berkaitan dengan perilaku matrubasi, bahaya dan risikonya.
Perasaan jatuh cinta dan hasrat yang timbul pada remaja. Hal ini harus di imbangi dengan informasi
bagaimana mengatasinya juga terkait keterdlibatan anak remaja dalam kegiatan- kegiatan yang membantu
remaja untuk dapat mengalihkan energy  yang dimiliki agar tersalurkan dengan baik.

Usia 17-18 tahun


Pada usia ini remaja sulit membedakan rasa cinta dan nafsu seksual yang dimiliki. Orang tua dapat
menjelaskan perasaan- perasaan berkaitan dengan rasa cinta dan juga nafsu. Bagaimana mengelola nafsu.
Kemudian pertanyaan- pertanyaan yang sering muncul adalah ketika mereka berpacaran atau terlibat
dalam hubungan romantis, hal apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan.
Family care center
FamilyCentered Caredidefinisikan oleh Association for the Care of Children's
Health (ACCH) sebagai filosofi dimana pemberi perawatan mementingkan dan
melibatkan peran penting dari keluarga, dukungan keluarga akan membangun
kekuatan, membantu untuk membuat suatu pilihan yang terbaik, dan
meningkatkan pola normal yang ada dalam kesehariannya selama anak sakit dan
menjalani penyembuhan.
Family centered caredidenifisikan menurut Hanson(199, dalam dunst dan
Trivette 2009) sebagai pendekatan inovatif dalammerencanakan, melakukan,dan
mengevaluasi tindakan keperawatan Yang diberikan didasarkan pada manfaat
hubungan antara perawat dan keluarga yaitu orang tua.
Stower (1992 dalam Fiane, 2012), Family Centered Care merupakan suatu
pendekatan yang holistik. Pendekatan Family Centered Care tidak hanya
memfokuskan asuhan keperawatan kepada anak sebagai klien atau individu
dengan kebutuhan biologis, pisikologi, sosial, dan spiritual (biopisikospritual)
tetapi juga melibatkan keluarga sebagai bagian yang konstan dan tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan anak.
autraumatic care
Atraumatic care adalah tindakan yang berhubungan dengan siapa, apa,
kapan, mengapa, dimana dan bagaimana setiap prosedur tindakan pada anak
yang dapat mencegah ataupun mengurangi strespsikologi dan fisik yang
dialami selama dirawat di rumah sakit(Supartini, 2012).
Menurut Kyle (2008), atraumatic care adalah tindakan untuk mengurangi
pengalaman stresyang dialami anak dan orang tua yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan di rumah sakit, perawat anak, spesialis anak, dan
tenaga kesehatan lainnya.
Pelayanan Atraumatic caremerupakan tindakan keperawatan yang dilakukan
dengan menggunakan intervensi tertentu untuk mengurangi stresfisik dan
psikologi anak dan keluargaselama menjalani hospitalisasi(Rini, 2013).
Atraumatic careberfokus pada pencegahan terhadap traumayang dialami
anak dan orang tua yang menjalani hospitalisasi dan merupakan bagian dari
keperawatan anak (Hidayat, 2008).

Anda mungkin juga menyukai