KEPERAWATAN 5B Anticipatory guidance Sex education Family care center Autraumatic care Anticipatory guidance Anticipatory Guidance merupakan petunjuk-petunjuk yang perlu diketahui terlebih dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana, sehingga anak dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. Pemberian bimbingan kepada orang tua untuk mengantisipasi hal-hal yang terjadi pada setiap tingkat pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Faktor yang menyebabkan kecelakaan pada anak Faktor pertama yang menyebabkan kecelakaan pada anak adalah jenis kelamin, biasanya lebih banyak pada laki-laki karena lebih aktif di rumah. Faktor keduayaitu usia, pada kemampuan fisik dan kognitif, semakin besar akan semakin tahumana yang berbahaya. Faktor ketiga adalah lingkungan,adanya penjaga atau pengasuh cenderung dapat mengurangi angka kejadian kecelakaan pada anak. Perkembangan Kognitif dan sosial- emosional Bayi (0-12 bulan) 1) Bayi Baru Lahir a. Perkembangan kognit if • Visual t erbaik f okus pada j arak 8-12 inci • Tertarik terhadap rangsangan visual dan audit ori yang menarik baginya • Lebih menyukai wajah manusia, kont ras, warna, suara bernada tinggi b. Perkembangan sosial emosional • Menampilkan set idaknya t iga emosi (marah, sedih, gembira) • Mulai mengat ur diri sendiri melalui menangis dan lebih waspada • Empat i: menangis saat bayi lain menangis, suasana hat i dicerminkan melalui perubahan wajah Next .. 2) Usia 2 bulan a. Perkembangan kognitif • Mengikuti jari yang digerakkan secara lambat dar i pertengahan kedua sisi mata • Panj ang Peningkat an konsent rasi visual, • Menggunakan t indakan unt uk mencapai tujuan b. Per kembangan sosial emosional • Mulai untuk tersenyum • Bagun siang har i dan t idur lebih di malam hari NEXT .. 3) Usia 4 bulan a. Perkembangan kognit if • Mulai senang melihat t angannya sendiri • Mat anya bergerak mencari orang tua atau pengasuhnya • Mengamat i hubungan perist iwa yang t erj adi • Mengant isipasi rut initas b. Perkembangan sosial emosional • Tersenyum, tertawa jika ada interaksi yang menyenangkan • Mulai interaksi pada sesuatu yang menarik • Mulai mempunyai j adwal tidur dan makan • J ika t erbangun, bayi bisa t idur kembali dengan sendirinya NEXT .. 4) Usia 6 bulan a. Perkembangan kognitif • Mulai mengeksplorasi suara dan menyukai hal-hal baru • Meningkatnya konsentrasi pada mainan • Lanjutan menggunakan tindakan untuk mencapai tujuan • Mencari mainan yang jatuh atau yang disembunyikan b. Perkembangan sosial-emosional • Mulai percakapan • Marah jika orangtua tidak merespon dengan cepat • Merespon secara khusus pada orang asing • Empati: menunjukkan ketertarikan pada bayi lain, memukul benda bersama-sama NEXT .. 5) Usia 9 bulan a. Perkembangan kognitif • Mengeksplorasi wajah pengasuh dan suka melihat diri di cermin • Dapat menemukan benda setelah sebelumnya melihat disembunyikan • Meniru tindakan orang dewasa b. Perkembangan sosial-emosional • Kasih sayang (anak – orangtua) mulai tercipta • Keadaan asing dan perpisahan akan membuat cemas, saat orangtua kembali bayi akan merasa senang dan dapat dihibur • Menyukai permainan ci….luk……ba NEXT .. 6) Usia 12 bulan a. Perkembangan kognitif • Dapat mengingat setiap benda dan mencari benda tersebut jika hilang atau tersembunyi • Mencoba mengekplorasi kegunaan mainannya • Dapat mengerti kata tidak, sebab dan akibat dari mainan • Secara sengaja berkomunikasi menggunakan gerakan dan vokalisasi b. Perkembangan sosial-emosional • Memainkan permainan ci….luk…..baa dengan menggunakan gerakkan • Butuh perhatian : menunjukkan dengan cara memperpanjang lengan, sambil menunjuk objek • Menunjukkan berbagai ekspresi wajah • Empati: Mulai menawarkan objek (mainan atau makanan) kepada bayi lain PETUNJUK ANTISIPASI PADA MASA BAYI 1. ENAM BULAN PERTAMA a. memahami proses penyesuaian antara artu dan bayi terutama ibu yang membutuhkan bimbingan setelah melahirkan. b. Membantu orang tua memahami bayi sebagai individu yang mempunyai kebutuhan dan bagaimana bayi mengekspresikan keinginannya melalui tangisan c. Menentramkan orang tua bahwa bayi tidak akan manja dengan adanya perhatian yang penuh selama 4-6 bulan pertama. d. Menganjurkan ortu untuk membuat jadual kebutuhan bayi. e. Membantu ortu untuk memahami kebutuhan bayi terhadap stimulasi lingkungan. NEXT .. f. Menyokong kesenangan ortu dalam melihat tumbuh kembang bayinya misalkan dengan tertawa, dengan bersahabat mengamati respon sosial anak. g. Menyiapkanortu untuk memenuhi kebutuhan rasa aman dan kesehatan bagi bayi misalnya pemberian imunisasi. h. Mengenalkan dan memberi makanan padat. NEXT .. 2. ENAM BULAN KEDUA a. Menyiapkan ortu akan ketakutan bayi terhadap stranger anxiety. b. Hindarkan perpisahan yang terlalu lama. c. Bimbing orang tua untuk meningkatkan perhatian karena peningkatan mobilitas bayi dan ajarka disiplin sejak bayi. d. Menggunakan f. Ajarkan memgenai pencegahan kecelakaan pada bayi karena ketrampilan motorik dan keingintahuannya mengetahui sesuatu sangat tinggi g. Rencanakan saat penyapihan h. Eksplorasi perasaan orang tua disaat menjelang tidur bayi MASA TODDLER Usia 12-18 bulan 1) Menyiapkan ortu untuk mengharapkan perubahan tingkah laku toddler khususnya negativisme dan ritualisme. 2) Mengkaji kebiasaan makan dan menyapih botol dan meningkatkan intake makanan padat. 3) Mengkaji pola tidur malam hari ,kebiasaan dengan botol ditangan saat tidur,yang dapat meningkatkan caries gigi dan penundaan Tingkah Laku menolak jam jam tidur. 4) Menekankan pentingnya hubungan orang tua dan anak pada perpisahan singkat. 5) Mendiskusikan permainan baru yang menganggu perkembangan motorik halus, motorik kasar, bahasa, kognitif dan ketrampilan social. 6) Menekankan kebutuhan perawatan gigi, tipe kebersihan gigi dasar dirumah, kebiasaan makanan yang merupakan faktor predisposisi terjadinya caries, menekankan pentingnya suplemen florida. Usia 18-24 bulan 1) Menekankan pentingnya persahabatan dengan teman sebaya dalam permainan. 2) Memerlukan persiapan tambahan sibling: menekankan pentingnya persiapan anak terhadap pengalaman baru. 3) Mendiskusikan adanya metode disiplin, efektifitas dan perasaan orang tua tentang negativisme anak, menekankan bahwa negativisme ialah aspek penting dari perkembangan aserting diri dan independen dan bukan tanda suatu kemanjaan NEXT .. 4) Diskusikan tanda-tanda kekurangsiapan toilet training, menekankan pentingnya menunggu terhadap kesiapan fisik dan psikologis 5) Diskusikan perkembangan terhhadap takut pada gelap atau suara gaduh dan kebiasaan seperti menghisap jari tangan, menekankan normalnya perubahan T-L 6) Menyiapkan orang tua terhadap tanda - tanda regresi dari stress Usia 24-35 bulan 1) Mendiskusikan pentingnya imitasi dan cara meniru “perilaku domestik” shg perlu memasukkan anak dalam aktifitas 2) Menekankan keunikan todler melalui penggunaan bahasa,pengertian yang kurang terhadap waktu dan ketidakmampuan melihat kejadian dr perspektif lain 3) Menekankan disiplin dan penjelasan yang mengarah pada injury, bingung dan misunderstanding PRA SEKOLAH A. Usia 3 tahun 1) Menyiapkan ortu untuk meningkatkan minat anak dlm persahabatan yang lebih luas 2) Mendorong untuk masuk TK (Taman Kanak kanak) 3) Menekankan pentingnya peraturan. 4) Menyiapkan orang tua untuk mengurangi ketegangan yang berlebihan. 5) Mendorong orang tua untuk menawarkan pilihan pada anak ketika anak terombang-ambing. 6) Memperingatkan ortu bahwa keseimbangan usia 3 tahun akan berubah menjadi Tingkah laku agresif pada usia 4 tahun. 7) Menyiapkan orang tua terhadap ketergantungan pada perhatian mereka seperti ketidaknyamanan emosional anak dan takut kehilangan kasih sayang. 8) Antisipasi nafsu makan/selera makan dengan pemilihan makanan. 9) Menekankan kebutuhan proteksi dan pendidikan pada anak untuk mencegah injury. Usia 5 tahun 1) Periode tenang. 2) Meyakinkan anak memasuki lingkungan sekolah. 3) Meyakinkan imunisasi baru sebelum memasuki sekolah. Sex education
Sex education adalah pengetahuan bagi anak untuk
mengenali fungsi tubuhnya, memahami etika dan norma sosial serta konsekuensi dari setiap perbuatannya. Tanpa edukasi seks, rasa penasaran pada anak dapat berakibat ia mengambil keputusan yang tidak bijaksana saat mengeksplorasi seksualitasnya. Usia11-12 tahun Kata atau nama dari organ seksual, walau mereka mungkin belum memahami makna yang tepat, namun mereka diinformasika bagian- bagian yang tidak boleh sembarang di lihat dan disentuh orang lain.Orang tua juga siap untuk menerima pertanyaan terkait kehamilan, ketertarikan pada lawan jenis.
Usia 13-14 tahun
Pada usia ini informasi yang bias disampaikan berkaitan dengan dasar pemahaman perilaku seksual. Hal yang boleh dilakukan dan tidak, pemahaman seputar ciuman dengan lawan jenis dan pemilihan media- media informasi yang diterima berkaitan tentang seksualitas. Orang tua harus siap untuk menjawab pertanyaan seputar hari pertama menstruasi untuk anak perempuan dan mimpi basah pada anak laki- laki, selain itu, pemahaman tentang perilaku seksual yan menyimpang.
Usia 15-16 tahun
Pada usia ini anak- anak diberikan informasi berkaitan dengan perilaku matrubasi, bahaya dan risikonya. Perasaan jatuh cinta dan hasrat yang timbul pada remaja. Hal ini harus di imbangi dengan informasi bagaimana mengatasinya juga terkait keterdlibatan anak remaja dalam kegiatan- kegiatan yang membantu remaja untuk dapat mengalihkan energy yang dimiliki agar tersalurkan dengan baik.
Usia 17-18 tahun
Pada usia ini remaja sulit membedakan rasa cinta dan nafsu seksual yang dimiliki. Orang tua dapat menjelaskan perasaan- perasaan berkaitan dengan rasa cinta dan juga nafsu. Bagaimana mengelola nafsu. Kemudian pertanyaan- pertanyaan yang sering muncul adalah ketika mereka berpacaran atau terlibat dalam hubungan romantis, hal apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan. Family care center FamilyCentered Caredidefinisikan oleh Association for the Care of Children's Health (ACCH) sebagai filosofi dimana pemberi perawatan mementingkan dan melibatkan peran penting dari keluarga, dukungan keluarga akan membangun kekuatan, membantu untuk membuat suatu pilihan yang terbaik, dan meningkatkan pola normal yang ada dalam kesehariannya selama anak sakit dan menjalani penyembuhan. Family centered caredidenifisikan menurut Hanson(199, dalam dunst dan Trivette 2009) sebagai pendekatan inovatif dalammerencanakan, melakukan,dan mengevaluasi tindakan keperawatan Yang diberikan didasarkan pada manfaat hubungan antara perawat dan keluarga yaitu orang tua. Stower (1992 dalam Fiane, 2012), Family Centered Care merupakan suatu pendekatan yang holistik. Pendekatan Family Centered Care tidak hanya memfokuskan asuhan keperawatan kepada anak sebagai klien atau individu dengan kebutuhan biologis, pisikologi, sosial, dan spiritual (biopisikospritual) tetapi juga melibatkan keluarga sebagai bagian yang konstan dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan anak. autraumatic care Atraumatic care adalah tindakan yang berhubungan dengan siapa, apa, kapan, mengapa, dimana dan bagaimana setiap prosedur tindakan pada anak yang dapat mencegah ataupun mengurangi strespsikologi dan fisik yang dialami selama dirawat di rumah sakit(Supartini, 2012). Menurut Kyle (2008), atraumatic care adalah tindakan untuk mengurangi pengalaman stresyang dialami anak dan orang tua yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit, perawat anak, spesialis anak, dan tenaga kesehatan lainnya. Pelayanan Atraumatic caremerupakan tindakan keperawatan yang dilakukan dengan menggunakan intervensi tertentu untuk mengurangi stresfisik dan psikologi anak dan keluargaselama menjalani hospitalisasi(Rini, 2013). Atraumatic careberfokus pada pencegahan terhadap traumayang dialami anak dan orang tua yang menjalani hospitalisasi dan merupakan bagian dari keperawatan anak (Hidayat, 2008).