Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN

MASA AKHIR ANAK

KELOMPOK 9
M.OBBY CANDRA P
RIBUT ARIANI
M.TAUFIQUR R
PEMBAHASAN
A. Ciri-ciri Perkembangan Masa Akhir Anak
B. Tugas Perkembangan Masa Akhir Anak
C. Perubahan Fisik Masa Akhir Anak
D. Perkembangan Kognitif Masa Akhir Anak
E. Perkembangan Psikososial Masa Akhir
Anak
A. Ciri-ciri Perkembangan Masa Akhir Anak
1. PERKEMBANGAN FISIK
Pada masa akhir anak-anak banyak mengalami perubahan fisik seperti perubahan
tinggi badan, kenaikan tinggi pertahun adalah 2 sampai 3 inci. Kenaikan berat
badan lebih bervariasi di bandingkan dengan tinggi badan berkisar antara 3
sampai 5 pon pertahun. Dan hal tersebut sangatlah wajar dimasa perkembangan
akhir anak
2. PERKEMBANGAN KECERDASAN
Pada priode ini ditandai dengan adanya peninggkatan kemampuan yang disebut
system of operation (satuan langkah berfikir) yang bermanfaat untuk
mengkoordinasi pikiran atau ide dengan pristiwa tertentu kedalam pemikiranya
sendiri. Perkembangan kognitif anak ditinjau dari karakteristik sudah sama
dengan kemampuan orang dewasa. Namun masih memiliki keterbatasan
kapasitas dalam mengkoordinasikan pemikirannya.
3. PERKEMBANGAN BAHASA
Selama masa kanak-kanak akhir, anak memiliki kemajuan dalam kosa kata dan
bahasa mereka, saat masuk sekolah dasar, mereka memperoleh keahlian yang
memungkinkan mereka membaca dan menulis. Sehingga cara anak memikirkan
kata-kata berubah, mereka menjadi kurang terikat pada tindakan dan presepsi
yang diasosiasikan dengan kata-kata.
4. PERKEMBANGAN SOSIAL
Kecenderungan anak usia 6 sampai 11 tahun untuk bergaul
dengan teman sebaya, membentuk kelompok, dan membuat
kesepakatan antara mereka, akhir masa kanak-kanak sering
disebut dengan “usia berkelompok” karena diusia kanak-
kanak memiliki minat terhadap aktivitas teman sebayanya,
meniningkatnya keinginan untuk diterima dalam suatu
anggota dalam kelompok.
5. PERKEMBANGAN EMOSI
Pada masa akhir anak, anak sering mengalami emosi yang
sangat hebat, meningginya emosi pada akhir masa anak
dapat disebabkan karena keadaan fisik atau lingkungan.
Kalau anak sakit atau lelah anak akan cenderung cepat
marah,rewel dan umumnya sulit dihadapi. Pola emosi pada
anak ada dua hal. Pertama, jenis situasi yang bias
membangkitkan emosi. Kedua, bentuk ungkapanya.
Perubahan tersebut merupakan akibat dari meluasnya
pengalaman dan pematangan diri pada masa anak-anak.
B. Tugas Perkembangan Masa
Akhir Anak
1. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan
permainan. Melalui pertumbuhan fisik dan otak, anak belajar berlari
dengan stabil, makin mantap dan makin cepat,
2. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri
sebagai makhluk biologis. Hakikatnya tugas ini ialah
(a) mengembangkan kebiasaan untuk memelihara badan,meliputi
kebersihan, keselamatan diri, dan kesehatan. (b) mengembangkan
sikap positif terhadap jenis kelaminnya dan juga menerima dirinya
baik postur maupun rupa wajahnya dengan positif.
3. Belajar bergaul dengan teman sebaya. Pergaulan anak
disekolah atau teman sebanyanya mungkin diwarnai perasaan
senang,karena secara kebetulan temannya itu berbudi baik, tetapi
mungkin juga diwarnai oleh perasaan tidak senang karena teman
sepermainannya suka mengganggu atau nakal.
4 Belajar memainkan peranan sesuai denga jenis kelaminya.
Dari segi permainan umpumanya akan tampak bahwa anak laki-laki
tidak akan memperbolehkan anak perempuan mengikuti permainan
yang khas laki-laki, seperti kelereng,bola,lanyangan.
5. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
Untuk dapat hidup dalam masyarakat yang berbudaya, paling sedikit anak
harus tamat sekolah dasar, karena dari sekolah dasar anak sudah memperoleh
keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
6. Belajar mengembangkan konsep sehari-hari. Tugas sekolah untuk
menanamkan konsep-konsep yang baik dan benar seperti ajaran agama
(moral), ilmu pengetahuan,adat istiadat dan sebagainya.
7. Mengembangkan kata hati. Mengembangkan sikap yang
berhubungan dengan normal agama seperti masalah benar-salah, boleh-tidak
boleh, jujur itu baik, bohong itu buruk.
8. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi. Artinya dapat
membuat rencana, berbuat untuk masa sekarang dan yang akan datang.
9. Mengembangkan sikap positif terhadap kelompok sosial dan
lembaga. Sikap menghargai orang lain,sikap tolong menolong, sikap
tenggang rasa, toleransi.
C. PERUBAHAN FISIK
AKHIR ANAK
Aspek pertumbuhan fisik pada masa ini diantaranya :
1. Keadaan berat dan tinggi badan.
Tinggi bertumbuh sekitar 5-6 % dan berat bertambah sekitar 10%
setiap tahunnya. Jadi peningkatan berat badan anak lebih banyak
daripada panjang badannya.
2. Perkembangan Motorik
Pada masa ini, perkembangan motorik menjadi lebih halus dan lebih
terkoordinasi. Anak terlihat lebih cepat dalam berlari, makin pandai
meloncat, menjaga keseimbangan dan penguasaan badan.
D. PERKEMBANGAN KOGNITIF
MASA AKHIR ANAK

 Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan
saraf pada waktu manusia sedang berpikir.
 Karakteristik perkembangan kognitif pada masa akhir anak adalah
berkembang secara berangsur-angsur, seperti :
1. Dari yang bersifat imajinatif (yang bersifat khayal) dan egosentris
(perbuatan) menjadi konkrit, rasional dan objektif.
2. Dari sikap pasif menuju paham kreatif.
3. Daya ingatnya menjadi sangat kuat.
E. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
MASA AKHIR ANAK
Aspek perkembangan psikososial masa akhir anak
meliputi :
1. Perkembangan Pemahaman Diri
Anak secara terus menerus memperbarui pemahaman tentang dirinya
yang didasarkan atas pandangan orang lain, pengalaman sendiri, dan
atas penggolongan budaya.
2. Hubungan dengan Keluarga
Pada masa akhir anak, anak secara berangsur-angsur lebih banyak
mempelajari mengenai sikap-sikap dan motivasi orang tuanya, serta
memahami aturan-aturan keluarga, sehingga mereka lebih mampu
mengendalikan tingkah lakunya.
3. Hubungan dengan Teman Sebaya
Anak-anak diusia 6 hingga 11 meluangkan lebih dari 40% waktunya
untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
4. Pembentukan Kelompok
Pada masa ini, anak tidak lagi puas bermain sendirian dirumah atau
melakukan kegiatan-kegiatan dengan anggota keluarga. Hal ini adalah karena
anak memiliki keinginan yang kuat untuk diterima sebagi anggota kelompok.
5. Sekolah
Interaksi dengan guru dan teman sebaya di sekolah , memberikan suatu
peluang yang besar bagi anak-anak untuk mengembangkan kemampuan
kognitifnya dan keterampilan sosial.
SEKIAN DARI KELOMPOK KAMI
BILA ADA KURANGNYA KAMI MOHON MAAF
SEBESAR BESARNYA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai