Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KERJA MAHASISWA

STUDI KASUS 9

Materi : Perkembangan Masa Bayi

Sasaran Pembelajaran :
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang fase perkembangan masa bayi, perkembangan
individu sesuai fase perkembangan masa bayi, tugas perkembangan dan masalah
perkembangan yang muncul pada fase perkembangan bayi.

Strategi Belajar :
 Belajar kelompok
 Bekerja dan belajar mandiri

HASIL KERJA KELOMPOK UNTUK STUDI KASUS 9

Kelompok : 1 (satu)

Anggota Kelompok : 1. Andi Sri Wahyuni (K021171002)

2. A. Nurul Maulida T. (K021171310)

3. Ita Sajek Prayekti (K021171001)

4. Putri Rahmawati Nento (K021171312)

5. Vivid Syahputri A. (K021171512)

6. Yustika R. (K021171514)

HASIL DISKUSI KASUS

I. Kata Kunci
Perkembangan Lambat pada Bayi : Perkembangan bayi harus mendapatkan
perhatian khusus dari orangtua. Bayi yang perkembangannya lambat dapat dipicu
karena kurangnya perhatian orangtua terhadap anak sehingga kesehatan anak
menurun yang mengakibatkan perkembangannya terhambat.
II. Jawaban Pertanyaan Studi Kasus :

NO JAWABAN SUMBER PUSTAKA


1 a. Perkembangan fisik Afidah, Fitri. 2016.
Pada saat dilahirkan panjang rata-rata bayi adalah 50 Perkembangan Masa Bayi.
cm dengan berat 3,4 kg, akan terjadi penurunan berat Dalam
badan secara fisiologis antara 5%-10% setelah 10-14 hari http://www.kompasiana.com
berat badan akan kembali normal, bayi mengalami empat /fitriafidah/perkembangan-
penyesuaian utama yang dilakukan  sebelum dapat masa-
memperoleh kemajuan dalam perkembangan yaitu bayi_58379329547b611a048b
perubahan suhu,pemapasan, menghisap, menelan dan cara 4574. Diakses tanggal 3
pembuangan melalui organ-organ sekresi. September 2017.
b. Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek
perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengertian
(pengetahuan), yaitu semua proses psikologi yang berkaitan
dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan
lingkungannya.
Pemikiran bayi termasuk kedalam pemikiran sensorik
motorik, tahap sensori motorik berlangsung dari kelahiran
hingga berumur 2 tahun, pada tahap ini  berkembang
mental ditandai dengan perkembangan pesat dengan
kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan
mengkoordinasi sensasi melalui gerakan-gerakan dan
tindakan fisik.
c. Perkembangan psikososial
Perkembangan emosi, beberapa bayi lebih banyak
emosi senang dari pada tidak senang bergantung terutama
pada kondisi fisik dan lingkungan. Pola emosi kemarahan
yang ditunjukkan pada bayi yaitu dengan gerakan seperti
menendang kaki atau apa saja yang di dekatnya,
mengibaskan tangan, menjerit, meronta-ronta, pola emosi
ketakutan pada bayi disebabkan karena suara keras, ruang
gelap, tempat tinggi dan binatang, lalu bayi menanggapinya
rasa takut dengan merengek ataupun menangis.
Pola kegembiraan bayi dirangsang oleh kesenangan
fisik. Pada bulan kedua atau ketiga bayi bereaksi pada orang
yang mengajaknya bercanda, menggelitik, mengamati, dan
memperhatikanya, mereka mengungkapkan rasa senang
dengan tersenyum, tertawa dan menggerakkan  lengan serta
kakinya.

2 Faktor – faktor penyebab kasus tersebut antara lain: pshycoshare.com. 2015.


a. Cetak Biru Biologis ( Biological Birthright ) Faktor yang mempengaruhi
Dalam perjalanannya dapat terjadi kelainan genetis yang perkembangan anak yang
lazim dikenal sebagai abnormalitas gen. Abnormalitas ini bersifat normative. Dalam
dapat terjadi ketika kromoson tidak memiliki pasangan http://www.psychoshare.co
( tunggal ) atau sebagaian kromoson hilang,mengalami m/file-1980/psikologi-klinis/f
duplikasi ( kelipatan ) atau salah ( keluar ) dari tempatnya. aktor-yang-mempengaruhi-
Abnormalitas yang paling mudah dikenali adalah sindroma perkembangan-anak-yang-
down atau down”s syndrom, yang disebabkan oleh adanya bersifat-nonnormatif.html.
kelebihan kromoson di kromosom 21. Diakses tanggal 3 September
b. Genetik Dan Lingkungan 2017.
Dari semua area dimana pengaruh genetik dan lingkungan
saling berinteraksi mempengaruhi seorang anak, maka ada
dua aspek yang mengundang perbedaan pendapat paling
kontroversial yaitu berkaitan dengan perbedaan jender
yaitu perbedaan antara laki-laki dengan perempuan; dan
yang kedua adalah berkaitan dengan peranan, sifat-sifat
serta asal-usul intelegensi.

3 a. Belajar berjalan Syaodih, Ernawulan. 2016.


Pada usia sekitar satu tahun, tulang dan otot-otot bayi Tugas-Tugas Perkembangan
telah cukup kuat untuk melakukan gerakan berjalan. Masa Bayi dan Kanak-Kanak.
Berjalan merupakan puncak dari perkembangan gerak pada Dalam
masa bayi. http://www.balitabunda.com
b. Belajar mengambil makanan /tugas-tugas-perkembangan-
Dengan diawali oleh kemampuan mengambil dan masa-bayi-dan-kanak-kanak.
memakan sendiri makanan yang dibutuhkannya, bayi telah Diakses tanggal 3 September
memulai usaha memenuhi sendiri kebutuhan hidupnya. 2017.
c. Belajar berbicara
Bicara merupakan alat berpikir dan berkomunikasi dengan
orang lain. Melalui tugas ini anak mempelajari bunyi-bunyi
yang mengandung arti dan berusaha
mengkomunikasikannya dengan orang-orang di sekitarnya.
d. Belajar mengontrol cara-cara buang air
Pengontrolan cara buang air bukan hanya berfungsi
menjaga kebersihan, tetapi juga menjadi indikator utama
kemampuan berdiri sendiri, pengendalian diri dan sopan
santun.
e. Belajar mengetahui jenis kelamin
Anak harus mengenal jenis-jenis kelamin ini baik ciri-ciri
biologisnya maupun sosial kulturalnya serta peranan-
peranannya.
f. Menguasai stabilitas jasmaniah
Pada masa bayi, kondisi fisiknya sangat labil dan peka,
mudah sekali berubah dan kena pengaruh dari luar. Pada
akhir masa kanak-kanak, ia harus memiliki jasmani yang
stabil, kuat, sehat, seimbang agar mampu melakukan
tuntutan-tuntutan perkembangan selanjutnya.
g. Memiliki konsep sosial dan fisik walaupun masih sederhana
Anak hidup dalam lingungan fisik dan sosial tertentu. Agar
dapat hidup secara wajar dan menyesuaikan diri dengan
keadaan dan tuntutan dari lingkungannya, anak dituntut
memiliki konsep-konsep sosial dan fisi yang sesuai dengan
kemampuannya.
h. Belajar hubungan sosial yang baik dengan orang tua, serta
orang-orang dekat lainnya, karena akan selalu
berhubungan dengan orng lain, baik dalam keluarganya
maupun di lingkungannya, maka ia dituntut untuk dapat
membina hubungan baik dengan orang-orang tersebut.
i. Belajar membedakan mana yang baik dan tidak baik serta
pengembangan hati nurani
Pergaulan hidup selalu beriisi dan berlandaskan moral.
Sesuai dengan kemampuannya anak dituntut telah
mengetahui mana perbuatan yang baik dan mana yang
tidak baik.
4 a. Gangguan pertumbuhan fisik Widya, Nawang. 2016.
Untuk mengetahui masalah tumbuh kembang fisik pada Masalah Tumbuh Kembang
anak, perlu pemantauan yang kontinyu. Dengan Anak dan Balita. Dalam
pemantauan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, http://www.catatanbidan.co
umur tulang dan pertumbuhan gigi, maka dapat diketahui m/2016/11/masalah-tumbuh-
adanya suatu kelainan tumbuh kembang fisik seorang anak kembang-anak-dan-
seperti obesitas atau kelainan hormonal, perawakan pendek balita.html
akibat kelainan endokrin dan kurang gizi,
pertumbuhan/erupsi gigi terlambat yang disebabkan oleh
hipotiroid, hipoparatiroid, keturunan dan idiopatik serta
gangguan penglihatan dan pendengaran.
b. Gangguan perkembangan motorik
c. Gangguan perkembangan bahasa
d. Gangguan fungsi vegetatif
Gangguan fungsi vegetatif yaitu seperti gangguan makan,
gangguan fungsi eliminasi, gangguan tidur, gangguan
kebiasaan.
e. Kecemasan
f. Gangguan suasana hati (mood disorders)
Gangguan tersebut antara lain adalah major
depression yang ditandai dengan disforia, kehilangan minat,
sukar tidur, sukar konsentrasi dan nafsu makan yang
terganggu.
g. Gangguan perkembangan pervasif dan psikosis pada anak
Meliputi autisme (gangguan komunikasi verbal dan non
verbal, gangguan perilaku dan interaksi sosial), Asperger
(gangguan interaksi sosial, perilaku yang terbatas dan
diulang-ulang, obsesif), childhood disintegrative disorder
(demensia heller), dan kelainan Rett (kelainan x-linked
dominan pada anak perempuan).
h. Penyakit psikosomatik
Konflik psikologik yang dapat memberikan gejala somatik
disebut psikosomatik. Contohnya adalah kelainan konversi
dan hipokondriasis.
5 Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kasus Widya, Nawang. 2016.
tersebut yaitu dengan memberikan stimulasi pada anak agar Masalah Tumbuh Kembang
potensi anak, yang secara alami memang sudah ada di dalam Anak dan Balita. Dalam
dirinya dapat lebih berkembang (As’ad, 2002). http://www.catatanbidan.co
Stimulasi adalah perangsangan yang datang dari m/2016/11/masalah-tumbuh-
lingkungan luar anak. Stimulasi merupakan hal yang penting kembang-anak-dan-
dalam tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi balita.html
yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang
diandingkan dengan anak yang kurang atau tidak mendapat
stimulasi (Soetjiningsih, 1995).
Hurlock (1994) mengemukakan bahwa lingkungan yang
merangsang merupakan salah satu faktor pendorong
perkembangan anak. Lingkungan yang merangsang mendorong
perkembangan fisik dan mental yang baik, sedangkan
lingkungan yang tidak merangsang menyebabkan
perkembangan anak di bawah kemampuannya (Husin, 2008).
Pemberian stimulasi pada anak usia dini akan lebih
efektif apabila memperhatikan kebutuhan-kebutuhan anak
sesuai dengan tahap perkembangannya. Pada awal
perkembangan kognitif, anak berbeda dalam tahap sensori
motorik. Pada tahap ini keadaan kognitif anak akan
memperlihatkan aktifitas-aktifitas motorik, yang merupakan
hasil dari stimulasi sensorik (Anwar, 2002).
Kegiatan stimulasi meliputi berbagai kegiatan untuk
merangsang perkembangan anak seperti latihan gerak, bicara,
berpikir, mandiri serta bergaul. Kegiatan stimulasi ini dapat
dilakukan oleh orang tua atau keluarga setiap ada kesempatan
atau sehari-hari (Rimawati, 2005). Selain itu peran orangtua
adalah yang terpenting. Orangtua harus memberi anak
perhatian lebih agar perkembangannya dapat terkontrol.

Kesimpulan Studi Kasus : Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan mengenai kasus diatas,
dapat disimpulkan bahwa perkembangan pada masa bayi sangat mempengaruhi
perkembangannya pada periode selanjutnya. Peran orang tua sangat dibutuhkan untuk
membantu perkembangan pada bayi tersebut dengan memberikan perhatian lebih pada
bayinya.

Anda mungkin juga menyukai