Anda di halaman 1dari 7

PANGAN

Kelompok 3
Fitria Rizky Dwi Putri
Rizka Noprianti
Triana Mustika Ratu
Reishvega
Melinda
Risnah B
Asmaul Husna
Try Putri Aryanti
Salwa Inayah Parewasi
Yutta Wechselin
Ainun Fauziah
Andi Ainaulfi
Nurhalisah
Ainun Pratiwi
1Ainun Mardiyah
STUDI KASUS 9 : KEBIASAAN PANGAN

Pak ‘J” adalah salah seorang petani dari komunitas adat terpencil. Dia dan keluarganya
beserta puluhan rumahtangga pernah bermukim di sebuah gunung. Konsumsi pangan
pokok yang dominan sehari-hari di tempat itu adalah ubi kayu. Konsumsi nasi dilakukan
beberapa bulan setelah panen tanpa ikan. Sayur dan sambel sekaligus menjadi lauk,
menggantikan posisi ikan. Meskipun demikian, mereka bertahan hidup sampai puluhan
tahun.

Pada tahun 1980, Pak “J” mencoba membangun rumah panggung di


pinggir gunung. Dua tahun kemudian, penduduk yang bermukim di atas
gunung mengikuti jejak pak “J”. Akhirnya terbentuklah pemukiman baru di
pinggir pegunungan. Seiring dengan bertambahnya waktu, warga tersebut telah
bersosialisasi di pasar tradisional. Makanan pokok pun sudah mulai bergeser
ke beras sedikit demi sedikit. Mereka juga sudah mulai mengkonsumsi ikan
walaupun “belum” setiap hari.

Anda diharapkan memberi penjelasan pada kasus tersebut dengan menggunakan


Model Wenkam dan Model Pendekatan ekologi Hartog terkait dengan perubahan
kebiasaan pangan. Deskripsikan pula kemungkinan dampak positif dan dampak negatif
(jika ada) perubahan kebiasaan pangan terhadap kesehatan kelompok masyarakat
tersebut.
2
Model Wenkam

Model ini menekankan pada faktor ekologi (faktor fisik dan


budaya) terhadap konsumsi pangan.
1. Faktor fisik :
a. produksi pangan
b. pengolahan pangan
c. distribusi pangan
d. pemasakan
e. peralatan yang berkaitan dengan pangan.
2. Faktor budaya :
a. status sosial
b. peranan pangan dalam sistem sosial/upacara
c. etiket

3
1. Faktor fisik yang mempengaruhi :
* Distribusi Pangan
Distribusi pangan ke tempat tinggal mereka sangat
sulit karena mereka tinggal di daerah pegunungan
sehingga akses jalan kurang memadai
2. Faktor budaya yang mempengaruhi :
* Status sosial
Dilihat dari segi ekonomi. Meskipun mereka sudah
berpindah tempat ke daerah kaki gunung tetapi
mereka masih jarang mengkonsumsi ikan
dikarenakan ekonominya rendah.

4
Model Hartog

Hartog mengemukakan bahwa lingkungan budaya,


lingkungan alam dan penduduk mempengaruhi
konsumsi pangan suatu masyarakat.

Mengapa mengkonsumsi sayuran ? Karena sayuran


banyak disediakan di alam tempat mereka tinggal.
Apalagi di daerah pegunungan sayuran lebih tumbuh
subur

5
Apakah ada dampak positif dan negatifnya?
1. Dampak positif
Setelah mereka berpindah ke pinggir gunung, mereka
sudah pergi ke pasar tradisional karena jaraknya lebih
memadai, sehingga konsumsi pangan mereka mulai
meningkat, misalnya mereka sudah mengonsumsi beras dan
ikan meskipun masing jarang.

2. Dampak Negatif
Menurut kami, kebanyakan pangan yang berada di pasar
tradisional tidak terjaga kebersihan dan kualitas pangannya.
Berbeda dengan di pegunungan, sayur dan ubi kayu
diambil sendiri dalam keadaan segar. Jadi, berpindah
tempat tinggal dari wilayah pegunungan ke wilayah pasar
tradisional belum tentu menjamin kualitas pangan yang
akan dikonsumsi.
6
Want big impact? Use big image.

THANKS !
7 Any Question ?

Anda mungkin juga menyukai