Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA MAHASISWA

STUDI KASUS 1

Materi : Perkembangan Masa Anak-Anak


Sasaran Pembelajaran :
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang fase perkembangan masa anak-anak, perkembangan
individu (perkembangan kognitif, affektif dan psikomotor) sesuai fase perkembangan masa
anak-anak, tugas perkembangan masa anak-anak dan masalah perkembangan yang muncul
pada fase perkembangan anak-anak.
Strategi Belajar :
 Belajar kelompok
 Bekerja dan belajar mandiri

HASIL KERJA KELOMPOK UNTUK STUDI KASUS 1

Kelompok : 1 (satu)

Anggota Kelompok : 1. Andi Sri Wahyuni (K021171002)

2. A. Nurul Maulida T. (K021171310)

3. Ita Sajek Prayekti (K021171001)

4. Putri Rahmawati Nento (K021171312)

5. Vivid Syahputri A. (K021171512)

6. Yustika R. (K021171514)

HASIL DISKUSI KASUS 1

I. Kata Kunci
Sikap Overprotektif Orang tua: sifat overprotektif adalah sifat orang untuk menjaga
dan melindungi sesuatu yang disayanginya secara berlebihan.   Sifat protektif sering
dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya, dimana orang tua mengawasi anak
secara berlebihan sehingga mempengaruhi kondisi perkembangan anak.

II. Jawaban Pertanyaan Studi Kasus 1 :


NO JAWABAN SUMBER PUSTAKA
1 Karakteristik Masa Kanak-Kanak Akhir Jahja, Yudrik. 2011.
a. Label yang digunakan orang tua Psikologi Perkembangan
Karena kebanyakan anak, terutama anak laki-laki kurang Edisi Pertama. Jakarta:
memerhatikan dan tidak bertanggung jawab terhadap Kencana Prenadamedia
pakaian dan benda-benda yang dimilikinya sendiri. Group.
b. Label yang digunakan oleh para pendidik
Para pendidik melabelkan akhir masa kanak-kanak dengan
usia sekolah dasar. Pada usia ini anak diharapkan
memperoleh dasar-dasar pengetahuan yang dianggap
penting untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan
dewasa dan mempelajari berbagai keterampilan penting
tertentu baik kurikuler maupun ekstrakurikuler.
c. Label yang digunakan ahli psikologi
Usia kelompok suatu masa dimana perhatian utama anak
tertuju pada keinginan diterima oleh teman-teman
sebayanya sebagai anggota kelompok yang bergengsi dalam
pandangan teman-temannya.
2 Pada masa anak-anak akhir, perkembangan Affektif ditandai dengan: Herlina. 2013.
a. Anak berminat dalam kegiatan-kegiatan dengan teman- Bibliotherapy: Mengatasi
teman dan ingin menjadi bagian dari kelompok yang Masalah Anak dan
mengharapkan anak untuk menyesuaikan diri dengan pola Remaja melalui Buku.
perilaku, nilai-nilai, dan minat anggota-anggotanya. Ia harus Bandung: Pustaka
berjuang untuk mencapai hal ini. Cendekia Utama.
b. Berusaha mengadakan kontak sosial.
c. Terlibat dalam kegiatan yang menyerupai kegiatan anak-
anak lain.
d. Menjadi anggota kelompok dan saling berinteraksi.
3 Perkembangan mental emosional yang dialami pada masa anak- Zeman, J. 2001.
anak akhir: Emotional Development.
a. Menunjukkan bermacam-macam keterampilan pengaturan US: University of Maine.
diri (self-regulation). Memiliki pemahaman yang sangat baik
dan memerankan aturan budaya. Dengan demikian, anak
mulai mengetahui kapan mengendalikan ekspresi emosi,
serta memiliki keterampilan mengatur emosi yang
memungkinkan mereka secara efektif menutupi emosinya
dalam cara yang sesuai dengan masyarakat.
b. Anak pada usia ini sensitif terhadap tanda-tanda kontekstual
sosial yang diberikan sebagai pengarah untuk
mengekspresikan atau mengendalikan emosi negatif.
Beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pengaturan
emosi ini meliputi jenis emosi yang dialami, sifat dari
hubungan mereka dengan orang-orang yang terlibat dalam
pertukaran emosi, usia anak, dan gender.
c. Anak mengembangkan seperangkat harapan tentang hasil
dari mengekpresikan emosi kepada orang lain. Secara
umum, anak lebih menunjukkan kemarahan dan kesedihan
kepada teman daripada kepada orang tua karena menduga
mendapatkan respon negatif, misalnya digoda atau
diremehkan, dari temannya. Namun, dengan meningkatnya
usia, anak-anak yang lebih tua lebih mengekspresikan emosi
negatif kepada ibunya daripada kepada ayahnya karena
menduga bahwa ayahnya akan berespon negatif terhadap
emosi yang ditampilkan. Keterampilan mengatur emosi ini
dipandang adaptif.
d. Mulai pertengahan masa kanak-kanak, anak memahami
bahwa keadaan emosional seseorang tidak sesederhana
seperti yang mereka bayangkan di tahun pertama, dan
seringkali merupakan hasil dari berbagai sebab yang
kompleks, yang tidak selalu tampak secara eksternal.
e. Memahami bahwa mungkin saja seseorang mengalami lebih
dari satu emosi pada satu saat, walaupun kemampuan ini
masih terbatas dan berkembang perlahan-lahan.
4 Berikut tugas perkembangan yang harus dijalani M sesuai masa a. Bachri, Syamsul.
perkembangannya: 2010. Psikologi
Pendidikan Berbasis
a. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan Analisis Empiris
permainan. Aplikatif. Jakarta :
b. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri Kencana.
sebagai makhluk biologis. b. Mustaqlim.
c. Belajar bergaul dengan teman sebaya. 2003. Psikologi
d. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya. Pendidikan. Jakarta :
e. Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan Rineka Cipta.
berhitung. c. Soemanto, Wasty.
f. Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-hari. 1998. Psikologi
g. Mengembangkan kata hati. Pendidikan :
h. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi. Landasan Kerja
i. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial. Pemimpin
Pendidikan. Jakarta :
Rineka Cipta.

5 Penyebab yang terjadi pada kasus tersebut disebabkan oleh faktor Setiawan, Agung Candra.
keluarga. Keluarga merupakan satuan sosial yang paling sederhana 2014. Sebab Anak Jadi
dalam kehidupan manusia. Anggotanya terdiri dari ayah, ibu dan Pemberontak dan Suka
anak-anak. Bagi anak keluarga merupakan lingkungan sosial Melawan. Dalam
pertama yang dikenalnya. https://keluarga.com/14
a. Orang tua yang otoriter sangat mempengaruhi kepribadian 90/sebab-anak-jadi-
sang anak, karena tekanan demi tekanan yang dirasakan, lama pemberontak-dan-suka-
kelamaan akan membuat anak harus berani mengambil sikap, melawan. Diakses
apakah akan tetap mematuhi orang tuanya atau harus tanggal 4 September
menuruti kata hatinya. 2017.
b. Orang tua tidak dapat memenuhi keinginan anak. Bila orang
tua tidak bisa memenuhi keinginan anaknya, sebagai bentuk
protes biasanya mereka akan menunjukkan sisi keras
kepalanya dengan harapan keinginannya dapat dipenuhi atau
sekadar ingin mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
c. Anak dibiarkan tumbuh dengan krisis keteladanan. Biasanya
terjadi ketika orang tua terlalu sibuk dengan dirinya sendiri,
bisa dikarenakan masalah pekerjaan atau karena benar-benar
sudah tidak peduli lagi dengan keluarganya.
6 a. Perkembangan Affektif : Herlina. 2013.
 Gangguan sosial Bibliotherapy: Mengatasi
Gangguan sosial terjadi karena tidak adanya keseimbangan Masalah Anak dan
diri dengan lingkungan di sekitarnya. Remaja melalui Buku.
 Gangguan psikiatri yang timbul akibat faktor psikososial Bandung: Pustaka
Beberapa gangguan psikiatri yang dapat terjadi pada anak Cendekia Utama.
adalah gangguan dalam hubungan dengan orang tua,
gangguan dalam diri anak. Gangguan dalam interaksi sosial,
seperti anak bergaul dengan keluarga dan orang lain di luar
keluarganya. Selain beberapa gangguan yang terjadi pada
anak, juga sering muncul beberapa penyakit yang berkaitan
dengan kondisi fisiknya. Ada beberapa penyakit anak yang
sering menyerang sehingga perlu dicegah. Penyakit anak itu,
antara lain cacar air, demam berdarah, polio, mengompol,
disentri. Ada beberapa gejala yang timbul pada anak yang
sakit di antaranya pilek, suara serak, selera makan
berkurang, muntah, kejang, dan nyeri.
b. Perkembangan Psikomotorik (Gangguan Perilaku):
 Perubahan perilaku tertentu adalah normal terjadi pada
anak-anak pada usia dini, tetapi jika masih tetap berlanjut
hingga kemudian hari mungkin mengundang intervensi.
Gangguan perilaku pada anak dapat ditunjukkan seperti suka
melampiaskan amarah karena frustrasi atau kesal terhadap
suatu hal. Orang tua bisa mengontrol perilaku anak dengan
menjauhkan anak dari hal-hal yang membuat anak bertindak
demikian.
c. Perkembangan Kognitif
 Gangguan pada anak yang meliputi kinerja mental.
Permasalahan ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor
seperti gaya pengasuhan, masalah keluarga, kurangnya
perhatian, penyakit kronis atau cedera, dan rasa kehilangan.
Anak biasanya tidak langsung bereaksi ketika masalah
terjadi, tetapi akan menunjukkan reaksi kemudian hari.
Bimbingan yang tepat dapat membantu anak dapat
mempersiapkan diri jika dihadapkan pada masalah yang
sifatnya traumatis pada anak.

Kesimpulan Studi Kasus 1 : Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan mengenai kasus
diatas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan afektif dan emosional pada masa anak-
anak dapat dipengaruhi oleh banyak hal termasuk faktor gen, lingkungan dan keluarga.
Anak yang dalam perkembangannya dididik secara overprotektif oleh orang tua akan sulit
untuk melewati tugas perkembangannya.

Anda mungkin juga menyukai