Anda di halaman 1dari 26

Karakteristik dan Kebutuhan

Peserta Didik Usia Sekolah Dasar

KELOMPOK 2 :
ASTARI
ESTERLINA
HALIMATUS SA’DIAH
INDAH AYO DIYO
INDAMA

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Kegiatan Belajar 1
Pertumbuhan Fisik atau Jasmani serta Perkembangan Intelektual
dan Emosional
A. Pertumbuhan Jasmani Selama Pertengahan Masa Kanak-kanak

01 Tingkat Pertumbuhan

02 Nutrisi dan Pertumbuhan

03 Kesehatan dan Kebugaran Anak


B. Beberapa Aspek Kesehatan dan Kebugaran Pada Masa Kanak-kanak

1 Obesity

2 Kondisi medis pada masa kanak - kanak

3 Penglihatan

4 Kesehatan gigi

5 Kebugaran Anak
1. Perkembangan Intelektual

a. Perkembangan kognitif: tahap operasi konkret Piaget


1 Terkadang anak usia antara 5-7 tahun memasuki tahap operasi konkret, yaitu pada waktu anak dapat
berpikir secara logis mengenai segala sesuatu.

b. Berpikir operasional
Menurut Piaget pada tahap ketiga, anak-anak mampu berpikir operasional: mereka dapat
mempergunakan berbagai simbol, melakukan berbagai bentuk operasional, yaitu kemampuan aktivitas
2 mental sebagai kebalikan dari aktivitas jasmani yang merupakan dasar untuk mulai berpikir dalam
aktivitasnya. Pada masa ini anak-anak berkurang sifat egoisnya.

c. Konservasi
Adalah salah satu kemampuan yang penting yang dapat mengembangkan berbagai operasi pada tahap
kongkret. Atau kemampuan untuk mengenal atau mengetahui bahwa dua bilangan yang sama akan
3 tetap sama dalam substansi berat atau volume selama tidak ditambah atau dikurangi.
Gangguan emosional pada kanak-kanak

Beberapa tipe masalah sosial

Gangguan Kecemasan

Takut sekolah

2. Perkembangan
Emosional
Kematangan sekolah

Depresi pada masa anak-anak

Perawatan problema emosional

Stres
KEGIATAN BELAJAR 2
01 Fase Satu
A. Perkembangan Bahasa Kata/Holofrase
Anak mempergunakan satu kata untuk
menyatakan pikiran yang kompleks.
Misal kata duduk, bagi anak dapat
02 Fase lebih dari berarti mau duduk, kursi tempat duduk
1 kata
Muncul pada anak berusia
sekitar 18 bulan. Anak sudah

03
dapat membuat kalimat
sederhana yang terdiri dari
Fase Diferensiasi dua kata

Keterampilan anak dalam berbicara


mulai lancar dan berkembang pesat.
Anak mulai mampu mengucapkan
kata demi kata sesuai dengan
jenisnya
KEGIATAN BELAJAR 2
Jenis-jenis bahasa:

a. Bahasa tubuh

b. Bicara
Bagi anak, bicara tidak sekedar merupakan prestasi akan tetapi juga berfungsi untuk mencapai tujua
nya, misalnya:
1) sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan.
2) sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain.
3) sebagai alat untuk membina hubungan social.
4) sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri.
5) untuk dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan oranglain.
6) untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
KEGIATAN BELAJAR 2

c. Potensi anak berbicara didukung oleh beberapa hal


1) kematangan alat berbicara.
2) kesiapan berbicara.
3) adanya model yang baik untuk dicontoh.
4) kesempatan berlatih.
5) motivasi untuk belajar dan berlatih.
6) bimbingan.

d.Gangguan dalam perkembangan berbicara


1. anak cengeng.

2. anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain.


KEGIATAN BELAJAR 2
B. Perkembangan Sosial, Moral, dan Sikap

1. Perkembangan sosial
Ganjaran atau hukuman yang diberikan orang tua terhadap anaknya dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Ganjaran/hadiah
Fungsi hadiah:
1) memiliki nilai Pendidikan.
2) memberikan motivasi kepada anak.
3) memperkuat perilaku,ini berarti menumbuhkan keyakinan ,kepercayaan diri dan
pemahaman bahwa sesuatu dilakukan tersebut betul serta diakuui kebenaranya oleh
lingkungan setempat.
b. Hukuman

1) Fungsi hukuman
a) Fungsi resktriktif.
b) Hukuman sebagai fungsi Pendidikan.
c) Hukuman sebagai penguat motivasi.

2) Syarat-syarat hukuman
a) sebaiknya hukuman segera diberikan kpd anak yang membuat kesalahan.
b) diberikannya secara konsisten.
c) hukuman yang diberikan harus bersifat konstruktif.
d) hukuman yang diberikan bersifat impersonal.
e) dalam memberikan hukuman harus disertai alasan.
f) hukuman dpt digunakan sbgalat mengembangkan hati nurani anak.
g) hukuman diberikan pada waktu & tempat yang tepat .
2. Perkembangan moral dan sikap

Proses pembentukan perilaku moral dan sikap anak:


a. Imitasi (imitation)
Pada umumnya anak mulai mengadakan imitasi sejak usia 3 tahun
b. Internalisasi
Adalah suatu proses yang merasuk pada diri seseorang (anak) karena pengaruh sosial
yang paling mendalam dan paling langgeng dalam kehidupan orang tersebut.
c. Introvert dan Ekstrovert
Introvert adalah kecenderungan seseorang untuk menarik diri dari lingkungan sosialnya, minat, si
kap. Ekstrovert adalah kecenderungan seseorang untuk mengarahkan perhatian keluar dirinya, sehingg
a segala minat, sikap dan keputusan yang diambil lebih banyak ditentukan oleh orang lain.
d. Kemandirian
e. Ketergantungan
f. Bakat (aptitude)
Kegiatan Belajar 3
A. Perbedaan Individu Anak Usia Sekolah Dasar

Perkembangan motorik pada anak laki-laki dan perempuan usia SD

Usia Perilaku yang terpilih


1 Dalam gerakan anak perempuan lebih superior dan teliti, sedangkan pada anak laki-laki lebih superior
dalam kekuatan, dan beberapa tindakannya kurang kompleks.

2 Keseimbangan dengan berdiri satu kaki tanpa memperhatikan kemungkinannya. Anak-anak dapat berjalan
melangkah lebar dengan seimbang
3 Memiliki kekuatan menggenggam secara ajeg dengan tekanan 6 kg.
Anak perempuan bisa melempar bola sejauh 12 meter, sedangkan anak laki-laki dapat lebih jauh yaitu
21 meter.
4 Anak perempuan dapat melompat setinggi 21 cm, sedangkan anak lelaki dapat sampai 10 inci. Anak laki-
laki dapat lari sejauh 49,5 meter perdetik, anak perempuan kurang dari 37,5 meter perdetik
5 Anak laki-laki dapat melompat setinggi 150 cm, sedangkan anak perempuan melompat setinggi 135 cm
B. PERBEDAAN PADA PERKEMBANGAN INTELEKTUAL

Seorang anak umumnya memasuki jenjang pendidikan SD pada usia 7 tahun, di mana
perkiraan sudah siap menerima pelajaran dan dapat mengalami kemajuan belajar secara
teratur dalam tugas sekolah. Walaupun demikian ada siswa yang pada usia tersebut
belum mampu mengikuti pelajaran yang diberikan secara teratur, dan kadang-kadang
ketidakmampuan tersebut seperti tidak bisa mengerjakan tugas sekolah dianggap guru
sebagai suatu kemalasan. Semestinya hal tersebut harus dipandang sebagai perbedaan
dalam hal menguasai suatu materi pelajaran.
C.PERBEDAAN DALAM PERKEMBANGAN MORAL
1. Menurut Piaget
Perbedaan Perkembangan Moral Pada Anak
Tahapan Perkiraan Usia Perkembangan
0 4 - 6 tahun Anak berpendapat bahwa pandangan dia hanya satu-satunya kemungkinan

Anak sadar bahwa orang lain mengintegrasikan sesuatu situasi dgn cara yang
1 6 - 8 tahun
berbeda dengan interpretasi mereka sendiri

Anak mempunyai kepedulian yg bertolak belakang menyadari bahwa orang lain


2 8 - 10 tahun mempunyai pandangan yang berbeda dan orang lain peduli bahwa dia memiliki
padangan tertentu.

3 10 - 12 tahun Anak dapat membayangkan bahwa perpektif orang ketiga perlu diperhitungkan.

Orang-orang sadar komunikasi dan pengambilan peranan tidak selalu dapat


4 Remaja
menyelesaikan masalah untuk mengatasi nilai-nilai lawannya.
Kegiatan belajar 3

2. Kohlberg dan Alasan Moral


Tiga tingkatan alasan moral, yaitu :
- Tingkat 1, Pra-conventional morality (anak usia 4-10 tahun) anak masih dibawah pengawasan. orang tua
dan lain-lain, tunduk pada peraturan untuk mendapatkan hadiah atau menghindari hukuman.

- Tingkat 2, Conventional morality (anak usia 10-13 tahun) anak telah menginternalisasikan figur
kekuasaan standar. Mereka patuh terhadap peraturan untuk menyenangkan orang lain.atau
mempertahankan perintah.

- Tingkat 3, Post-conventional morality (anak usia 13 tahun atau lebih) moralitas sepenuhnya internal. Dewas
a ini orang-orang telah mengenal beberapa konflik standar moral dan memilih di antara standar tersebut.
Kegiatan belajar 3
D. PERBEDAAN KEMAMPUAN

Setiap anak usia SD mempunyai kemampuan berbeda-beda. Kemmpuan disini dapat


diartikan sebagai kmampuan berkomunikasi, bersosialisasi, atau kemampuan kognitif.
Kemampuan berkomunikasi adalah kmampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya
dalam bentuk ungkapan kalimat yang bermakna, logis, dan sistemtis. Kemampuan bersosialisasi pada a
nak pun berbda-beda. Seoang anak yang sering diajak berkumpul atau ikut pengajian
orangtuanya biasanya lebih percaya diri dibandingkan anak yang hanya dikurung di rumah.
Kegiatan Belajar 4
JENIS-JENIS KEBUTUHAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR

A. Jasmaniah
Hurlock (1978) mengemukakan bahwa disiplin berguna bagi anak untuk:
1.      Memberikan rasa aman kepada anak, dengan memberitahukan kepada mereka secara tegas
apa yang boleh dilakukan dan tidak dilakukan.
2.      Berusaha belajar bersikap sesuai dengan cara yang akan mendatangkan pujian yang ditafsirkan
sebagai tanda penerimaan dirinya.
3. Mendorong anak mencapai apa yang diharapkan dari dirinya, jika disiplin tersebut sesuai dengan
perkembangan dirinya.
4.    Membantu anak mengembangkan hati nuraninya, dan mengasah intuisi dalam dirinya,shgga dapa
t mengambil keputusan secara bertanggung jawab dan juga dapat mengendalikan tingkah laku.
Kegiatan belajar 4

B. Kasih Sayang

Pada tahap perkembangan sosial anak usia SD terutama yang duduk di kelas tinggi, sudah ingin me
miliki teman-teman tetap. Perkembangan tersebut juga sejalan dengan kebutuhan untuk disayangi d
an menyayangi teman. Tidak hanya rasa kasih kepada teman saja, tetapi juga sudah ada kebutuhan
untuk memberikan rasa cinta terhadap suatu benda.
Kegiatan Belajar 4

C. Memiliki

Pada masa usia di kelas-kelas rendah di SD, anak-anak sudah mulai meninggalkan dirinya sebagai
pusat perhatian. Namun, anak-anak kelas rendah masih suka memuji diri sendiri, dan membandingk
an dirinya dengan temannya. Sehingga kebutuhan untuk dimiliki dan memiliki masih dominan. Kebut
uhan memiliki pada setiap anak berbeda tergantung dari perkembangannya. Sedangkan kebutuhan
untuk dimiliki berhubungan dengan mulainya masa membentuk gang/kelompok bermain. Anak-anak i
ni akan cenderung mengikuti aturan dari kelompok bermainnya/setia, dan juga menggantungkan dirin
ya kepada kelompok tersebut.
Kegiatan belajar 4
D. Aktualisasi Diri

Anak usia kelas tinggi di SD mulai ingin merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya sehingga a
nak berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan sikap persaingan, atau berusaha mewujudkan
keinginannya yang biasanya terdengar sangat tinggi dan muluk seperti ingin jadi juara tinju, pembal
ap dan sebagainya.Salah satu kebutuhan yang terkait  dengan kebutuhan  aktualisasi diri adalah ke
butuhan berprestasi atau need for achievement. Karena anak-anak SD di kelas tinggi sudah timbul
keinginan untuk menjadi terhebat, maka mereka berusaha untuk mencapai prestasi. Semua sikap d
an tindakan anak-anak juga dalam rangka pemenuhan kebutuhan untuk diakui. Disinilah guru berfu
ngsi untuk memotivasi kepada siswanya agar sikap mereka berkembang positif dalam memenuhi k
ebutuhan seperti di atas.
Kegiatan belajar 4

De Cecco dan Grawford (1974) mengajukan 4 peranan guru memberikan dan meningkatkan motivasi
siswa:
1.      Membangkitkan semangat siswa
2.      Memberikan harapan yang realistis
3.      Memberikan insentif,berupa penghargaan pujian hadiah atau kata-kata yang manis
4.      Memberi pengarahan
Thank you
PERTANYAAN
1. Jelaskan mengapa kita guru perlu memahami karakter peserta didik?? ( Dari kelompok 1)

2. Apa yang menyebabkan perkembangan emosional berbeda satu sama lain? Dan bagaimana cara mengatasi masala
h perkembangan emosional yang sering di hadapi oleh orang tua dan anak? ( Kelompok 3)

3. Apa yang dimaksud oleh De cecco dan Grawfor mengenai memberikan harapan realistis? ( Dari Kelompok 5)

4. Bagaimana cara kita menghukum anak yang tidak mengerjakan pr di sekolah karena sudah ada hukum yang melaran
g menghukum anak? ( Kelompok 1 )
5. Jelaskan apa saja faktor2 yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial pada anak/ peserta didik?( Kelompok 6 )

6. bagaimana cara guru menghadapi peserta didik yang kurang percaya diri? karena seperti yang kita ketahui percaya diri
merupakan aspek paling penting pada diri seseorang? (kelompok 4)
KELOMPOK 2
KESIMPULAN

Faktor” yg mempengaruhi perkembangan sosial anak adalah :

1. Keluarga
2. Kematangan pisik dan psikis
3. Pengaruh teman sebaya
4.Sekolah
5. Status sosial ekonomi
KELOMPOK 2
KESIMPULAN
•perkembangan emosional berbeda satu sama lain karena adanya perbedaan jenis kelamin,
usia, lingkungan pergaulan, dan pembinaan orangtua maupun guru di sekolah. perbedaan p
erkembangan emosional tersebut juga dapat dilihat berdasarkan ras, budaya, etnik, dan ban
gsa serta dipengaruhi juga oleh faktor internal dan eksternal seperti rasa takut dan kecemas
an kemudian juga dipengaruhi oleh perlakuan orang lain.

•guru tidak boleh menbeda-bedakan siswa 1 dengan siswa lain, karena semakin kita membe
da-bedakan maka anak akan semakin tidak percaya diri dan tidak yakin dengan kemampuan
nya.Dan kita juga harus membimbing peserta didik untuk selelalu mengeksplor diri.
•Guru seharusnya tidak menghukum anak secara fisikBeberapa Hukuman yang disarankan antara lain dengan
cara:
1. Meminta anak menghapal sesuai materi yang kita ajarkan dengan memberikan batas waktu dan di lisankan
didepan kelas.
2. Mengadakan rapat Dengan orang tua di awal ajaran baru untuk membuat kesepakatan2 ( kontrak belaja
r ). Orang tua diminta membuat hukuman apa apabila anak tidak mengerjakan pr, terlambat ke sekolah, tid
ak piket, dll. Hasil rapat tersebut harus di tanda tangani semua wali murid dan wali kelas.Mengingat fungsi
hukuman adalah
1. Fungsi restriktif
2. Hukuman sebagai fungsi pendidikan, dan
3. Hukuman sebagai penguat motivasi

Harapan realistis yang di maksud De Cecco dan Grawfor secara singkat dimaksudkan Guru mengajarkan siswa
Berusaha sekuat kemampuannya dalam mencapai cita-cita dengankeras, tekun dan ulet semaksimal mungkin.
Sesuai kemampuan dengan harapan yang tidak pesimis, tidak juga terlalu optimis.

Anda mungkin juga menyukai