Anda di halaman 1dari 10

PETA KONSEP

MODUL II
KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK USIA
SEKOLAH DASAR

KB 1. Pertumbuhan Fisik atau KB 2. Perkembangan Bahasa, KB 3. Perbedaan Individu Anak KB 4. Jenis-jenis Kebutuhan Anak
Jasmani serta Perkembangan Sosial, moral, dan Sikap Usia Sekolah Dasar Usia Sekolah Dasar
Intelektual dan emosional
A. Perbedaan Pada Perkembangan A. Jasmaniah
A. Perkembangan Bahasa B. Perbedaan Pada Perkembangan B. Kasih Sayang
A. Pertumbuhan Jasmani Selama 1. Fase satu kata atau holofrase C. Memiliki
Moral
Pertengahan Masa Kanak-kanak 2. Fase lebih dari satu kata D. Aktualisasi Diri
1. Piaget dan tahapan moral
1. Tingkat pertumbuhan 3. Fase ketiga adalah fase
diferensiasi 2. Koherlberg dan alasan moral
2. Nutrisi dan pertumbuhan
B. Perkembangan Sosial, Moral, dan C. Perbedaan Kemampuan
3. Kesehatan dan kebugaran anak
B. Beberapa Aspek Kesehatan dan Sikap
1. Perkembangan sosial
Kebugaran Masa Kanak-kanak
2. Perkembangan moral dan sikap
1. Obesity
2. Kondisi medis pada masa kanak-kanak
3. Penglihatan
4. Kesehatan gigi
5. Kebugaran anak
C. Perkembangan Intelektual dan Emosional
1. Perkembangan intelektual
2. Perkembangan emosional
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

MODUL 2
KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH DASAR

Kegiatan Belajar 1. Pertumbuhan Fisik atau Jasmani serta Perkembangan Intelektual


dan emosional

A. Pertumbuhan Jasmani Selama Pertengahan Masa Kanak-kanak


1. Tingkat pertumbuhan
2. Nutrisi dan pertumbuhan
Untuk mendukung pertumbuhan, anak2 memerlukan 2.400 kalori sehari,34 gr protein
dan rata2 karbohidrat yang tinggi paling minimum harus tetap di pertahankan (E.R
William & Cakiendo)
3. Kesehatan dan kebugaran anak
B. Beberapa Aspek Kesehatan dan Kebugaran Masa Kanak-kanak
1. Obesity
Anak yang diadopsi ternyata mempunyai korelasi positif dengan orang tua aslinya,
namun tidak ada korelasi sama sekali dengan orang tua yang mengadopsinya (A.J.
Stunkard, Foch & Hrubec, 1986).
2. Kondisi medis pada masa kanak-kanak
3. Penglihatan
4. Kesehatan gigi
5. Kebugaran anak
C. Perkembangan Intelektual dan Emosional
1. Perkembangan intelektual
a. Perkembangan kognitif: tahap operasi konkret Piaget
Kadang-kadang anak usia antara 5-7 tahun memasuki tahap operasi konkret, yaitu
pada waktu anak dapat berpikir secara logis mengenai segala sesuatu.
b. Berpikir operasional
Menurut Piaget pada tahap ketiga, anak-anak mampu berpikir operasional: mereka
dapat mempergunakan berbagai simbol, melakukan berbagai bentuk operasional,
yaitu kemampuan aktivitas mental sebagai kebalikan dari aktivitas jasmani yang
merupakan dasar untuk mulai berpikir dalam aktivitasnya.Pada masa ini anak
berkurang sifat egoisnya
c. Konservasi
Adalah salah satu kemampuan yang penting yang dapat mengembangkan berbagai
operasi pada tahap kongkret. Atau kemampuan untuk mengenal atau mengetahui
bahwa dua bilangan yang sama akan tetap sama dalam substansi berat atau volume
selama tidak ditambah atau dikurangi.
2. Perkembangan emosional
a. Gangguan emosional pada anak:takut suasana gelap,takut berhadapan dengan dokter
b. Beberapa tipe masalah emosional.Kebrutalan atau kebringasan anak nampak pd
perilakunya,misal;berkelahi berbohong mencuri merusak hakmilik dan bentuk lain
yang berbeda .
c. Gangguan kecemasan
d. Takut sekolah
e. Kematangan sekolah
f. Depresi pada masa anak2
g. Perawatan problema emosional
h. Stres
Kegiatan Belajar 2 Perkembangan Bahasa, Sosial, moral, dan Sikap

A. Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa dimulai dari tangisan pertama sampai anak mampu bertutur
kata.Perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar, periode linguistik (0-1 tahun) dan
linguistik (1-5 tahun). Mulai periode linguistik inilah anak mengucapkan kata-kata yang
pertama.
Periode linguistik terbagi dalam tiga fase besar:
1. Fase satu kata atau holofrase
Anak mempergunakan satu kata untuk menyatakan pikiran yang kompleks. Misal kata
duduk, bagi anak dapat berarti mau duduk, kursi tempat duduk dll
2. Fase lebih dari satu kata
Muncul pada anak berusia sekitar 18 bulan. Anak sudah dapat membuat kalimat sederhana
yang terdiri dari dua kata
3. Fase ketiga adalah fase diferensiasi
Keterampilan anak dalam berbicara mulai lancar dan berkembang pesat. Dalam berbicara
anak bukan saja menambah kosakatanya yang mengagumkan akan tetapi anak mulai mampu
mengucapkan kata demi kata sesuai dengan jenisnya.
Jenis-jenis bahasa:
a. Bahasa tubuh
b. Bicara
Bagi anak, bicara tidak sekedar merupakan prestasi akan tetapi juga berfungsi untuk
mencapai tujuanya, misalnya:
1) sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan
2) sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain
3) sebagai alat untuk membina hubungan sosial
4) sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri
5) untuk dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan oranglain
6) untuk mempengaruhi perilaku orang lain
c. Potensi anak berbicara didukung oleh beberapa hal
1) kematangan alat berbicara
2) kesiapan berbicara
Kesiapan dimulai sejak anak berusia 12-18 bulan,yang disebut teachable moment
dari     perkembangan bicara
3) adanya model yang baik untuk dicontoh
4) kesempatan berlatih
5) motivasi untuk belajar dan berlatih
6) bimbingan
d. Gangguan dalam perkembangan berbicara 
1) anak cengeng
2) anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain
B. Perkembangan Sosial, Moral, dan Sikap
1. Perkembangan sosial
Ganjaran atau hukuman yang diberikan orang tua terhadap anaknya dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Ganjaran/hadiah
Fungsi hadiah:
1) memiliki nilai pendidikan
2) memberikan motivasi kepada anak
3) memperkuat perilaku,ini berarti menumbuhkan keyakinan ,kepercayaan diri dan
pemahaman bahwa sesuatu dilakukan tersebut betul serta diakuui kebenaranya oleh
lingkungan setempat.
b. Hukuman 
1) Fungsi hukuman
a) Fungsi resktriktif
Dengan diberikannya suatu hukuman kepada anak, ini berarti bahwa
pengulangan perilaku yang tidak diharapkan dalam masyarakat tidak akan
terjadi lagi.
b) Hukuman sebagai fungsi Pendidikan Menjelaskan kepada anak tentang
pemahaman adanya peraturan yang berkaitan dengan perbuatan salah atau benar
c) Hukuman sebagai penguat motivasi
2) Syarat-syarat hukuman
a) sebaiknya hukuman sgra diberikan kpd anak yang membuat kesalahan & patut
mendapat hukuman
b) diberikannya secara konsisten
c) hukuman yang diberikan harus bersifat konstruktif
d) hukuman yang diberikan bersifat impersonal
e) dalam memberikan hukuman harus disertai alasan
f) hukuman dapat digunakan sebagai alat mengembangkan hati nurani anak
g) hukuman diberikan pada waktu & tempat yang tepat 
2. Perkembangan moral dan sikap
Proses pembentukan perilaku moral dan sikap anak:
a. Imitasi (imitation)
Pada umumnya anak mulai mengadakan imitasi sejak usia 3 tahun
b. Internalisasi
Adalah suatu proses yang merasuk pada diri seseorang (anak) karena pengaruh sosial
yang paling mendalam dan paling langgeng dalam kehidupan orang tersebut.
c. Introvert dan Ekstrovert
Introvert adalah kecenderungan seseorang untuk menarik diri dari lingkungan sosialnya,
minat, sikap. Ekstrovert adalah kecenderungan seseorang untuk mengarahkan perhatian
keluar dirinya, sehingga segala minat, sikap dan keputusan yang diambil lebih banyak
ditentukan oleh orang lain
d. Kemandirian
e. Ketergantungan
f. Bakat (aptitude)
Terdapat 2 jenis bakat yang dimiliki dan dapat dikembangkan,yaitu:
1) Bakat yang bertalian dengan kemahiran atau kemampuan mengenai suatu bidang
pekerjaan khusus ,contoh:bakat dagang ,menulis/menyusun karangan,bakat
semacam ini disebut vocational aptidude
2) Bakat yang diperlukan untuk berhasil dalam tipe pendidikan tertentu atau
pendidikan khusus,contoh;bakat melihat ruang (dimensi yang diperlukan oleh
seorang arsitek, bakat semacam ini disebut shcolastic aptitude
Faktor utama yang dapat mempengarui tampilnya bakat anak:
1) faktor motivasi, berkaitan dengan daya juang anak untuk mencapai suatu sasaran
tertentu.
2) faktor nilai atau value, berkaitan dengan bagaimana seseorang memberi arti
terhadap hasil pekerjaan yang sesuai dengan bakatnya
3) konsep diri
anak yang memiliki konsep diri yang positif selalu berusaha berinteraksi secara
timbal-balik dengan sukses yang merupakan aktualisasi bakatnya.
KB 3. Perbedaan Individu Anak Usia Sekolah Dasar
A. Perbedaan Pada Perkembangan Fisik
Perkembangan motorik pada anak laki-laki dan perempuan usia SD
Usia Perilaku yang terpilih
1 Dalam gerakan anak perempuan lebih superior dan teliti, sedangkan pada anak
laki-laki lebih superior dalam kekuatan, dan beberapa tindakannya kurang
kompleks.
2 Keseimbangan dengan berdiri satu kaki tanpa memperhatikan kemungkinannya.
Anak-anak dapat berjalan melangkah lebar dengan seimbang
3 Memiliki kekuatan menggenggam secara ajeg dengan tekanan 6 kg
4 Anak perempuan dapat melompat setinggi 21 cm, sedangkan anak lelaki dapat
sampai 10 inci
5 Anak laki-laki dapat melompat setinggi 150 cm, sedangkan anak perempuan
melompat setinggi 135 cm
B. Perbedaan Pada Perkembangan Moral
1. Piaget dan tahapan moral
Tahap pertama, hambatan moralitas juga disebut (heteronomous morality), bercirikan
kekakuan, penyesuaian yang sederhana. (egosentrik)
Tahap kedua, moralitas kerja sama juga disebut (autonomous morality), bercirikan moral
yang fleksibel/kurang bersifat egosentrik (kenyal).
Dua tahap perkembangan moral menurut Piaget
Aspek Moralitas Hambatan Moralitas Kerja sama Moralitas
Pandangan Seorang anak memandang Anak-anak dapat menggantikan
suatu tindakan baik atau orang lain. Mereka tidak absolut
buruk dan berpendapat bahwa dalam penyesuaian, tetapi
tiap orang melihatnya dengan melihatnya dari beberapa sudut
cara yang sama pandang
Kesungguhan Anak menyesuaikan tindakan Beberapa tindakan penyesuaian
dengan penuh tanggung anak berdasarkan kesungguhan
jawab, bukan karena ada bukan karena konsekuensi
motif di belakangnya
Peraturan Anak-anak tunduk pada Anak-anak mengenal bahwa
peraturan sebab sakral dan peraturan dibuat oleh manusia dan
tidak dapat diubah dapat diubah oleh manusia
Hukuman Anak sangat takut pada Anak lebih bersifat lunak terhadap
hukuman hukuman yang dikompensasikan
dengan pengorbanan dan
pertolongan
  
Perbedaan Perkmbangan Moral pada anak
Tahapan Perkiraan usia perkembangan
0 4-6 th Anak berpendapat bahwa satu-satu nya kemungkinan
1 6-8 th Anak sadar bahwa orang lain mengintegrasikan sesuatu situasi
dgn cara yg berbeda dng interprestasi mrk sendiri
2 8-10 th Anak mempunyai kepedulian yg bertolak belakang menyadari
bahwa orang lain mempunyai pandangan yang berbeda
3 10-12 th Anak dapat membayangkan bahwa perspektif orang ketiga
perlu diperhatikan
4 Remaja Orang2 sadar bahwa komunikasi dan [engambilan peranan
tidak selalu dapat menyelesaikan mslh untuk mengatsi nilai2
lawanya

2. Koherlberg dan alasan moral


Koherlberg melukiskan tiga tingkatan alasan moral:
Tingkat 1, Pra-conventional morality (anak usia 4-10 tahun) anak masih dibawah
pengawasan orang tua dan lain-lain, tunduk pada peraturan untuk mendapatkan hadiah atau
menghindari hukuman.
Tingkat 2, Conventional morality (anak usia 10-13 tahun) anak telah menginternalisasikan
figur kekuasaan standar. Mereka patuh terhadap peraturan untuk menyenangkan orang
lain.atau mempertahankan perintah
Tingkat 3, Post-conventional morality (anak usia 13 tahun atau lebih) moralitas sepenuhnya
internal. Dewasa ini orang-orang telah mengenal beberapa konflik standar moral dan
memilih di antara standar tersebut.

C. Perbedaan Kemampuan
Tahap-tahap persahabatan
Tahapan Usia Karakteristik
1. Persahabatan 3-7 Anak-anak bersifat egosentris, mereka berpikir hanya
sementara mengenai sesuatu yang mereka inginkan dari hubungan
2. Bantuan satu 4-9 Anak-anak membatasi teman sebagai seseorang yang
arah mau mengerjakan sesuatu sebagaimana dilakukan
temannya
3. Dua cara, 6-12 Persahabatan melibatkan masalah menerima dan
bekerja sama memberi namun masih ada unsur membedakan
kepentingan diri daripada kepentingan orang lain
4. Keintiman 9-15 Anak-anak memandang persahabatan seperti sesuatu
yang berlangsung lama, sistematik
5. Kebebasan 12-dst Anak-anak saling menghargai kebutuhan temannya untuk
secara otomatis keduanya saling bergantung atau memiliki otonomi

KB 4. Jenis-jenis Kebutuhan Anak Usia Sekolah Dasar


A. Jasmaniah
Berkaitan dengan kebutuhan pemeliharaan dan pertahanan diri, anak usia SD memasuki
tahapan perkembangan moral dan sosial yang memperhatikan pemuasan keinginan dan
kebutuhannya sendiri tanpa mempertimbangkan kebutuhan orang lain.
Hurlock (1978) mengemukakan bahwa disiplin berguna bagi anak untuk:
1. Memberikan rasa aman kepada anak, dengan memberitahukan kepada mereka secara tegas
apa yang boleh dilakukan dan tidak dilakukan.
2. Berusaha belajar bersikap sesuai dengan cara yang akan mendatangkan pujian yang
ditafsirkan sebagai tanda penerimaan dirinya.
3. Mendorong anak mencapai apa yang diharapkan dari dirinya, jika disiplin tersebut sesuai
dengan perkembangan dirinya.
4. Membantu anak mengembangkan hati nuraninya, dan mengasah intuisi dalam dirinya,shgga
dapat mengambil keputusan secara bertanggung jawab dan juga dapat mengendalikan
tingkah laku.
B. Kasih Sayang
C. Memiliki
Pada masa usia di kelas-kelas rendah di SD, anak-anak sudah mulai meninggalkan dirinya
sebagai pusat perhatian. Anak-anak ini akan cenderung mengikuti aturan dari kelompok
bermainnya/setia, dan juga menggantungkan dirinya kepada kelompok tersebut.
D. Aktualisasi Diri
Anak usia kelas tinggi di SD mulai ingin merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya
sehingga anak berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan sikap persaingan, atau berusaha
mewujudkan keinginannya yang biasanya terdengar sangat tinggi dan muluk seperti ingin jadi
juara tinju, pembalap dan sebagainya.Salah satu kebutuhan yang terkait  dengan kebutuhan 
aktuali sasi diri adalah kebutuhan berprestasi atau need for achievement
De Cecco dan Grawford (1974) mengajukan 4 peranan guru memberikan dan meningkatkan
motivasi siswa:
1. Membangkitkan semangat siswa
2. Memberikan harapan yang realistis
3. Memberikan insentif,berupa penghargaan pujian hadiah atau kata-kata yang manis
4. Memberi pengarahan

Anda mungkin juga menyukai