TENTANG
OLEH :
REFINA DHONA
NIM. 856233742
TUTOR :
YASRIAL CHANDRA, M. Pd
2022
MODUL 5 : “PERKEMBANGAN FISIK PESERTA DIDIK”
Sewaktu masih anak-anak bentuk tubuh mereka tidak begitu terlihat, tetapi pada masa akhir
lanak-kanak mulai memasuki masa remaja perbedaan tubuh antara laki-laki dan perempuan mulai
kelihatan. Laki-laki cenderung menuju bentuk tubuh endomorph atau ektomorf.
4. Perkembangan Otak
Otak mengatur dan mengoordinasi sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi tubuh
homeostasis,seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh.
Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan pemikiran manusia. Oleh
karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran.
5. Perkembangan Otak Anak Usia Dini Mengalami 3 Fase
a. Otak primitive : mengatur fisik
b. Otak limbic : memproses emosi
c. Otak piker : tempat bergabbungnya pengalaman, ingatan dan perasaan.
B. Perkembangan Fisik Motorik: Motorik Kasar dan Motorik Halus
1. Motorik Halus
Menurut Susanto (2011 : 164), motoric halus adalah gerakan halus yang melibatkan
bagian-bagian tertentu saja yang dilakukan oleh otot-otot kecil saja karena tidak memerlukan
tenaga. Namun gerakan halus ini memerlukan koordinasi yang cermat. Semakin baiknya gerakan
motoric halus membuat anak dapat berkreasi, seperti menggunting kertas dengan hasil guntingan
yang lurus, dll. Namun tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini
pada tahap yang sama.
2. Motorik Kasar
Motorik kasar memerlukan koordinasi kelompok otot-otot anak tertentu yang dapat
membuat mereka, melompat, memanjat, berlari dan menaiki sepeda. Menurut beaty, kemampuan
motoric kasar seyogianya dimiliki oleh seorang anak usia dini yang berada pada rentang usia 4-6
tahun, kompetensi tersebut terbagi menjadi 4 aspek, yaitu :
a. Berjalan
b. Berlari
c. Melompat
d. Memanjat
3. Pubertas
Pubertas terjadi sebagai akibat peningkatan sekresi gonadotropin releasing hormone dari
hipotalamus, diikuti oleh sekuens perubahan system endokrin kompleks yang melibatkan system
umpan balik negative dan positif. Selanjutnya, sekuens ini akan diikuti dengan tibulnya tanda-
tanda seks sekunder, pacu tumbuh dan kesiapan untuk reproduksi.
4. Penyesuaian Diri pada Masa Pubertas
Pada umumnya, remaja mengalami berbagai kesulitan dan masalah dalam melakukan
penyesuaian diri terhadap dan lingkungan pada masa pubertas. Perubahan-perubahan fisik
menyebabkan kecanggungan bagi remaja karena ia harus menyesuaikan diri dengan perubahan
yang terjadi pada dirinya.
5. Penyesuaian tentang Ukuran Fisik
a. Penyesuaian tentang perubahan proporsi tubuh
b. Penyesuaian tentang ciri-ciri seks primer
c. Penyesuaian tentang ciri-ciri seks sekunder
6. Penyesuaian terhadap Perubahan Psikologis
a. Penyesuaian tentang emosi
b. Penyesuaian tentang perilaku
C. Perkembangan Sosial
Pada masa kanak-kanak awal, perkembangan social ditandai dengan hal berikut :
1. Melakukan permainan yang bersifat menyendiri
2. Mulai terlibat kegiatan dengan aka-anak lain
3. Anak mulai bermain pura-pura
4. Saling berinteraksi
Perkembanga emosi
1. Usia 2 tahun : anak mulai mengembangkan kemampuan berempati
2. Usia 3 tahun : anak belajar bahwa ekspresi kemarahan
3. Usia 4 tahun : anak mampu mengubah ekspresi emosi
4. Usia 5 tahun : anak mengembangkan pemahaman yang sangat baik tentang keadaan emosional
5. Usia 7-11 tahun : anak menunjukkan bermacam-macam keterampilan pengaturan diri