Erikson melahirkan teori perkembangan afektif yang terdiri atas delapan tahap
1. Trust vs Mistrust (0;0 – 1;0)
Bayi yang kebutuhannya terpenuhi waktu ia bangun, keresahannya segera terhapus,
selalu dibuai dan diperlakukan sebaik-baiknya, diajak main dan bicara, akan tumbuh perasaannya
bahwa dunia ini tempat yang aman dengan orang-orang disekitarnya yang selalu bersedia
menolong dan dapat dijadikan tempat ia menggantungkan nasibnya
2. Autonomy vs Shame (1;0 – 3;0)
Pada tahap ini Erikson melihat munculnya autonomy. Dimensi autonomy ini timbulnya
karena adanya kemampuan motoris dan mental anak. Pada masa ini anak bukan hanya berjalan
tetapi juga memanjat, menutup, membuka, menjatuhkan, menarik dan mendorong, memegang dan
melepaskan.
3. Initiatives vs Guilt/misiatif (3;0-5;0)
Pada masa ini anak sudah menguasai badan dan geraknya. Ia dapat mengendarai sepeda
roda tiga, dapat lari, memukul atau memotong.
Anak yang diberi kebebasan dan kesempatan untuk berinisiatif pada permainan motoris
serta mendapat jawaban yang memadai dari pertanyaan – pertanyaan yang diajukannya
(intelectual initiatives), maka inisiatifnya akan berkembang dengan pesat.
4. Industry vs Inferiority/produktivitas (6;0 – 11;0)
Anak mulai mampu berpikir deduktif, bermain dan belajar menurut peraturan yang ada.
Dimensi psikososial yang muncul pada masa ini adalah sense of industry sense of inferiority.
Anak dengan IQ 80 atau 90 akan mempunyai pengalaman sekolah yang kurang
memuaskan walaupun sifat industry dipupuk dan dikembangkan di rumah.
5. Identitiy vs Role Confusion (12;0 – 18;0)
Pada saat ini anak sudah menuju kematangan fisik dan mental. Ia mempunyai perasaan-
perasaan dan keinginan-keinginan baru sebagai akibat perubahan tubuhnya.
6. Intimacy vs isolation/keakraban (19;0 – 25;0)
Yang dimaksud dengan intimacy oleh Erikson selain hubungan suami isteri adalah juga
kemampuan untuk berbagi rasa dan memprhatikan orang lain.
Pada tahap inipun keberhasilan tidak bergantung secara langsung kepada orang tua.
7. Generavity vs Self Absorption (25;0 – 45;0)
Generativity berarti bahwa orang mulai memikirkan orang lain diluar keluarganya sendiri,
memikirkan generasi yang akan datang, serta hakikat masyarakat dan dunia tempat generasi itu
hidup.
8. Integrity vs Despair (45;0 - ........)
Pada tahap ini usaha-usaha yang pokok pada individu sudah mendekati kelengkapan, dan
merupakan masa-masa untuk menikmati pergaulan dengan cucu-cucu. Sedangkan kebalikannya
adalah despair yaitu keadaan dimana individu yang menengok ke belakang dan menimjau kembali
kehidupannya masa lalu sebagai rangkaian kegagalan dan kehilangan arah.
3. JELASKAN TENTANG TEORI-TEORI PERKEMBANGAN ANAK BESERTA TOKOHNYA!
Carol Gestwicki (1995) mengemukakan prinsip dasar perkembangan
a. Hukum konvergensi
Perkembangan merupakan hasil interaksi faktor-faktor biologis (kematangan) dan faktor-faktor
lingkungan (belajar)
b. Hukum tempo perkembangan
c. Perkembangan pada suatu tahap merupakan landasan bagi perkembangan berikutnya.
d. Hukum masa peka
Dalam perkembangan terdapat waktu-waktu yang optimal.
e. Hukum rekapitulasi
Stanley Hall mengemukakan bahwa perilaku dan perkembangan anak merupakan rekapitulasi dari
evolusi spesies (manusia).
f. Perkembangan maju berkelanjutan merupakan kesatuan yang salaing berhubungan
g. Setiap individu berkembang sesuai dengan waktunya masing-masing
h. Dalam perkembangan terdapat urutan yang dapat diramalkan
Proses pertumbuhan menghasilkan sepuluh prinsip dasar pertumbuhan (Hukum rekapitulasi
(Sutterly dan Donnely):
Penelitian Sutterly dan Donnelly mengenai pertumbuhan menghasilkan sepuluh prinsip
dasar pertumbuhan yaitu:
1. Pertumbuhan adalah kompleks dan semua aspek-aspeknya berhubungan sangat erat
2. Pertumbuhan mencakup hal-hal kuantitatif dan kaulitatif
3. Pertumbuhan adalah proses yang berkesinambungan dan terjadi secara teratur
4. Pada pertumbuha dan perkembangan terdapat keteraturan arah
5. Tempo pertumbuhan tidak sama.
6. Aspek-aspek yang berada dari pertumbuhan berkembang pada waktu dan kecepatan yang
berbeda
7. Kecepatan dan pola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik
8. Pada pertumbuhan dan pekembangan terdapat masa-masa kritris
9. Pada suatu organisme ada kecenderungan untuk mencapai potensi perkembangan yang optimal
10. Setiap individu tumbuh dengan caranya sendiri yang unik
4. JELASKAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN INTELEKTUAL ANAK SD!
Pada usia sekolah dasar anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual atau
melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif.
Beberapa perkembangan menurut piaget :
a. Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget anak usia antara 5-7 tahun memasuki tahap operasi konkret (concrete operations)
yaitu pada waktu anak dapat berikir secara logik mengenai segala sesuatu. Pada umumnya
mereka pada tahap ini sampai kira-kira II tahun.
b. Berpikir Operasional
Melakukan berbagai bentuk operasional yaitu kemampuan aktivitas mental sebagai kebalikan dari
aktivitas jasmani. Pada tahap operasionak konkret anak-anak sudah mulai bekerja denga angka-
angka, mengetahui konsep-konsep waktu dan ruang dan dapat membedakan kenyataan dengan
hal-hal yang bersifat fantasi.
Anak-anak usia sekolah lebih dapat berpikir secara logik dari pada waktu mereka masih muda.
Menurut Piaget seorang anak pada periode perkembangan inintelah mampu menggunakan
simbol” untuk melakukan sesuatu.
Pada periode berpikir ini pula anak-anak mulai mampu melakukan “Perpisahan mereka
memperhitungkan berbagai aspek yang ada sebelum mengambil suatu kesimpulan dan tidak lagi
hanya terpukau kepada satu aspek saja seperti pada pemikiran praoperasional. Mereka
meningkatkan pengertian bahwa adanya sudut pandangan orang lain memungkinkan mereka
untuk berkomunikasi secara efektif dan memungkinkan mereka untuk bersikap lebih luwes dalam
sikap moral mereka.
c. Konservasi
Konservasi adalah salah satu kemampuan yang penting yang dapat mengembangkan berbagai
opemasi pada tahap konkret. Dengan kata lain konservasi adalah kemampuan untuk mengenal
atau mengetahui bahwa dua bilangan yang sama akan tetap sama dalam substansi berat atau
volume selama tidak ditambah atau dikurangi.
Anak pada usia sekolah dasar sudah mampu melakukan konservasi karena sudah memahami
konsep bolak-balik (reversibility) konsep bahwa ia dapat mengembalikan benda kebentuknya yang
semula tanpa (ditambah atau dikurangi). Menurut Piaget, kemampuan konservasi di mungkinkan
untuk berkembang jika sistem syaraf sudah cukup matang dan mendukung kemampuan. selain itu
anak dapat melakukan konservasi adalah anak yang nilai rapornya lebih tinggi, IQ nya tinggi
kemampuan verbalnya baik, dan ibu yang aktif jadi, disini tampaklah suatu peningkatan kualitatif
cara berpikir anak.
d. Seriasi (Runtunan)
Seriasi juga adalah satu ciri perkembangan kognitif anak usia sekolah, yaitu memahami suatu seri
posisi, seriasi ini juga berlaku untuk berbagai dimensi, yaitu dimensi tinggi, panjang atau ukuran,
Artinya anak usia SD mampu menyusun benda mulai dari yang paling tinggi sampai yang paling
rendah.
e. Klasifikasi dari Obyek-obyek
Yaitu kemampuan untuk memilih sub kelompok. Kemampuan intelektual pada masa ini sudah
cukup untuk menjadi dasar diberikanya berbagai kecakapan yng dapat mengembangkan pola
piker atau daya nalarnya. Untuk mengembangkan daya nalarnya, daya cipta, kreatifitas anak maka
anak perlu diberi peluang-peluang untuk bertanya berpendapat atau menilai tentang berbagai hal
tentang pelajaran atau peristiwa yang terjadi di lingkungan.