Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL I

NAMA : HAFIZUL HADI POKJAR : LOMBOK TENGAH


NIM : 859148888 KAB/KOTA : LOMBOK TENGAH
UPBJ-UT : MATARAM SMT/KLS : 2B
KODE/NAMA : MKDK4002.780008 ALOKASI :
MATA KULIAH WAKTU
PROGRAM STUDI : PGSD TUTOR : M. Samsul Hadi, M.Pd
SOAL

1. JELASKAN PENTINGNYA MEMPELAJARI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK!


Dengan mempelajari perkembangan peserta didik kita akan memperoleh beberapa
keuntungan:
Pertama, kita akan mempunyai ekspektasi yang nyata tentang peserta didik, misalnya akan diketahui
pada umur berapa peserta didik mulai berbicara dan mulai mampu berpikiran abstrak atau akan
diketahui pula pada umur berapa peserta didik tertentu akan memperoleh keterampilan perilaku dan
emosi khusus.
Kedua, pengetahuan tentang perkembangan peserta didik akan membantu kita untuk merespons
sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu dari peserta didik. Bila seorang peserta didik dari Taman
Kanak-Kanak tidak mau sekolah lagi karena diganggu temannya, apa yang harus dilakukan oleh guru
dan orangtuanya? Bila peserta didik selalu ingin merebut mainan temannya apakah dibiarkan saja?
Pemahaman kita tentang perkembangan peserta didik akan membantu menjawab pertanyaan-
pertanyaan itu dan menunjukkan sumber-sumber jawaban serta pola-pola peserta didik mengenai
pikiran, perasaan dan perilakunya.
Ketiga, pemahaman tentang perkembangan peserta didik akan membantu mengenali berbagai
penyimpangan dari perkembangan yang normal. Bila peserta didik umur dua tahun belum berceloteh
(banyak bicara) apakah dokter dan guru harus mengkhawatirkannya? Bagaimana bila hal itu terjadi
pada peserta didik umur tiga atau empat tahun? Apa yang pertu dilakukan bila remaja umur lima betas
tahun tidak mau lagi sekolah karena keinginannya yang berlebihan yaitu ingin melakukan sesuatu yang
menunjukkan sikap "jagoan" ? Jawaban akan lebih mudah diperoleh apabila kita mengetahui apa yang
biasanya terjadi pada peserta didik atau remaja.
Keempat, dengan mempelajari perkembangan peserta didik akan membantu memahami diri sendiri.
Dengan kata lain pengetahuan ini akan membantu kita memahami apa yang kita alami sendiri,
misalnya mengapa masa puber kita lebih awal atau lebih lambat dibandingkan dengan teman-teman
lain.
Berikut ini adalah beberapa hal yang mendasari pentingnya mempelajari perkembangan peserta didik.
1. Masa Perkembangan Yang Cepat
2. Pengaruh Pengalaman Sebelumnya
3. Proses yang kompleks
4. Nilai yang ditempatkan
5. Masalah yang menarik
2. JELASKAN FASE-FASE PERKEMBANGAN ANAK !

Santrok dan Yassen membaginya atas lima fase yaitu :


1. Fase Pranatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan
masa kelahiran.
2. Fase Bayi adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan
3. Fase Kanak-Kanak awal adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi
sampai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa pra sekolah
4. Fase Kanak-Kanak Tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-
kira umur 6 sampai 11 tahun sama dengan masa usia sekolah dasar.
5. Fase Remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahun dan berkahir kira-kira umur 18
sampai 22 tahun.

Erikson melahirkan teori perkembangan afektif yang terdiri atas delapan tahap
1. Trust vs Mistrust (0;0 – 1;0)
Bayi yang kebutuhannya terpenuhi waktu ia bangun, keresahannya segera terhapus,
selalu dibuai dan diperlakukan sebaik-baiknya, diajak main dan bicara, akan tumbuh perasaannya
bahwa dunia ini tempat yang aman dengan orang-orang disekitarnya yang selalu bersedia
menolong dan dapat dijadikan tempat ia menggantungkan nasibnya
2. Autonomy vs Shame (1;0 – 3;0)
Pada tahap ini Erikson melihat munculnya autonomy. Dimensi autonomy ini timbulnya
karena adanya kemampuan motoris dan mental anak. Pada masa ini anak bukan hanya berjalan
tetapi juga memanjat, menutup, membuka, menjatuhkan, menarik dan mendorong, memegang dan
melepaskan.
3. Initiatives vs Guilt/misiatif (3;0-5;0)
Pada masa ini anak sudah menguasai badan dan geraknya. Ia dapat mengendarai sepeda
roda tiga, dapat lari, memukul atau memotong.
Anak yang diberi kebebasan dan kesempatan untuk berinisiatif pada permainan motoris
serta mendapat jawaban yang memadai dari pertanyaan – pertanyaan yang diajukannya
(intelectual initiatives), maka inisiatifnya akan berkembang dengan pesat.
4. Industry vs Inferiority/produktivitas (6;0 – 11;0)
Anak mulai mampu berpikir deduktif, bermain dan belajar menurut peraturan yang ada.
Dimensi psikososial yang muncul pada masa ini adalah sense of industry sense of inferiority.
Anak dengan IQ 80 atau 90 akan mempunyai pengalaman sekolah yang kurang
memuaskan walaupun sifat industry dipupuk dan dikembangkan di rumah.
5. Identitiy vs Role Confusion (12;0 – 18;0)
Pada saat ini anak sudah menuju kematangan fisik dan mental. Ia mempunyai perasaan-
perasaan dan keinginan-keinginan baru sebagai akibat perubahan tubuhnya.
6. Intimacy vs isolation/keakraban (19;0 – 25;0)
Yang dimaksud dengan intimacy oleh Erikson selain hubungan suami isteri adalah juga
kemampuan untuk berbagi rasa dan memprhatikan orang lain.
Pada tahap inipun keberhasilan tidak bergantung secara langsung kepada orang tua.
7. Generavity vs Self Absorption (25;0 – 45;0)
Generativity berarti bahwa orang mulai memikirkan orang lain diluar keluarganya sendiri,
memikirkan generasi yang akan datang, serta hakikat masyarakat dan dunia tempat generasi itu
hidup.
8. Integrity vs Despair (45;0 - ........)
Pada tahap ini usaha-usaha yang pokok pada individu sudah mendekati kelengkapan, dan
merupakan masa-masa untuk menikmati pergaulan dengan cucu-cucu. Sedangkan kebalikannya
adalah despair yaitu keadaan dimana individu yang menengok ke belakang dan menimjau kembali
kehidupannya masa lalu sebagai rangkaian kegagalan dan kehilangan arah.
3. JELASKAN TENTANG TEORI-TEORI PERKEMBANGAN ANAK BESERTA TOKOHNYA!
Carol Gestwicki (1995) mengemukakan prinsip dasar perkembangan
a. Hukum konvergensi
Perkembangan merupakan hasil interaksi faktor-faktor biologis (kematangan) dan faktor-faktor
lingkungan (belajar)
b. Hukum tempo perkembangan
c. Perkembangan pada suatu tahap merupakan landasan bagi perkembangan berikutnya.
d. Hukum masa peka
Dalam perkembangan terdapat waktu-waktu yang optimal.
e. Hukum rekapitulasi
Stanley Hall mengemukakan bahwa perilaku dan perkembangan anak merupakan rekapitulasi dari
evolusi spesies (manusia).
f. Perkembangan maju berkelanjutan merupakan kesatuan yang salaing berhubungan
g. Setiap individu berkembang sesuai dengan waktunya masing-masing
h. Dalam perkembangan terdapat urutan yang dapat diramalkan
Proses pertumbuhan menghasilkan sepuluh prinsip dasar pertumbuhan (Hukum rekapitulasi
(Sutterly dan Donnely):
Penelitian Sutterly dan Donnelly mengenai pertumbuhan menghasilkan sepuluh prinsip
dasar pertumbuhan yaitu:
1. Pertumbuhan adalah kompleks dan semua aspek-aspeknya berhubungan sangat erat
2. Pertumbuhan mencakup hal-hal kuantitatif dan kaulitatif
3. Pertumbuhan adalah proses yang berkesinambungan dan terjadi secara teratur
4. Pada pertumbuha dan perkembangan terdapat keteraturan arah
5. Tempo pertumbuhan tidak sama.
6. Aspek-aspek yang berada dari pertumbuhan berkembang pada waktu dan kecepatan yang
berbeda
7. Kecepatan dan pola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik
8. Pada pertumbuhan dan pekembangan terdapat masa-masa kritris
9. Pada suatu organisme ada kecenderungan untuk mencapai potensi perkembangan yang optimal
10. Setiap individu tumbuh dengan caranya sendiri yang unik
4. JELASKAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN INTELEKTUAL ANAK SD!
Pada usia sekolah dasar anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual atau
melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif.
Beberapa perkembangan menurut piaget :
a. Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget anak usia antara 5-7 tahun memasuki tahap operasi konkret (concrete operations)
yaitu pada waktu anak dapat berikir secara logik mengenai segala sesuatu. Pada umumnya
mereka pada tahap ini sampai kira-kira II tahun.
b. Berpikir Operasional
Melakukan berbagai bentuk operasional yaitu kemampuan aktivitas mental sebagai kebalikan dari
aktivitas jasmani. Pada tahap operasionak konkret anak-anak sudah mulai bekerja denga angka-
angka, mengetahui konsep-konsep waktu dan ruang dan dapat membedakan kenyataan dengan
hal-hal yang bersifat fantasi.
Anak-anak usia sekolah lebih dapat berpikir secara logik dari pada waktu mereka masih muda.
Menurut Piaget seorang anak pada periode perkembangan inintelah mampu menggunakan
simbol” untuk melakukan sesuatu.
Pada periode berpikir ini pula anak-anak mulai mampu melakukan “Perpisahan mereka
memperhitungkan berbagai aspek yang ada sebelum mengambil suatu kesimpulan dan tidak lagi
hanya terpukau kepada satu aspek saja seperti pada pemikiran praoperasional. Mereka
meningkatkan pengertian bahwa adanya sudut pandangan orang lain memungkinkan mereka
untuk berkomunikasi secara efektif dan memungkinkan mereka untuk bersikap lebih luwes dalam
sikap moral mereka.
c. Konservasi
Konservasi adalah salah satu kemampuan yang penting yang dapat mengembangkan berbagai
opemasi pada tahap konkret. Dengan kata lain konservasi adalah kemampuan untuk mengenal
atau mengetahui bahwa dua bilangan yang sama akan tetap sama dalam substansi berat atau
volume selama tidak ditambah atau dikurangi.
Anak pada usia sekolah dasar sudah mampu melakukan konservasi karena sudah memahami
konsep bolak-balik (reversibility) konsep bahwa ia dapat mengembalikan benda kebentuknya yang
semula tanpa (ditambah atau dikurangi). Menurut Piaget, kemampuan konservasi di mungkinkan
untuk berkembang jika sistem syaraf sudah cukup matang dan mendukung kemampuan. selain itu
anak dapat melakukan konservasi adalah anak yang nilai rapornya lebih tinggi, IQ nya tinggi
kemampuan verbalnya baik, dan ibu yang aktif jadi, disini tampaklah suatu peningkatan kualitatif
cara berpikir anak.
d. Seriasi (Runtunan)
Seriasi juga adalah satu ciri perkembangan kognitif anak usia sekolah, yaitu memahami suatu seri
posisi, seriasi ini juga berlaku untuk berbagai dimensi, yaitu dimensi tinggi, panjang atau ukuran,
Artinya anak usia SD mampu menyusun benda mulai dari yang paling tinggi sampai yang paling
rendah.
e. Klasifikasi dari Obyek-obyek
Yaitu kemampuan untuk memilih sub kelompok. Kemampuan intelektual pada masa ini sudah
cukup untuk menjadi dasar diberikanya berbagai kecakapan yng dapat mengembangkan pola
piker atau daya nalarnya. Untuk mengembangkan daya nalarnya, daya cipta, kreatifitas anak maka
anak perlu diberi peluang-peluang untuk bertanya berpendapat atau menilai tentang berbagai hal
tentang pelajaran atau peristiwa yang terjadi di lingkungan.

5. JELASKAN PERKEMBANGAN BAHASA DAN SOSIAL ANAK USIA DI SD !


Anak memiliki kemampuan yang lebih dalam memahami da menginterpretasikan
komunikasi lisan dan tulisan. Pada masa ini perkembangan bahasa nampak pada perubahan
perbendaharaan kata dan tata bahasa. Anak-anak semakin banyak menggunakan kata kerja
yang tepat untuk menjelaskan satu tindakan seperti memukul, melempar, menendang, atau
menampar. Mereka belajar tidak hanya untuk menggunakan banyak kata lagi, tetapi juga
memilih kata yang tepat untuk penggunaan tertentu. Area utama dalam pertumbuahan bahasa
adalah pragmatis, yaitu penggunaan praktis dari bahasa untuk komunikasi.
a. Perkembangan bicara
Berbicara merupakan alat komunikasi terpenting dalam berkelompok. Anak belajar
bagaimana berbicara dengan baik dalam berkomunikasi dengan orang lain. Anak
menggunakan kemampuan bicara sebagai bentuk komunikasi, bukan semata-mata sebagai
bentuk latihan verbal.
b. Minat membaca
Sampai usia 8 tahun anak membaca penuh semangat terutama tentang ceritera-ceritera
khayal seperti misalnya karya Anderson dan Grimm. Sedangkan, pada usia 10-12 tahun
perhatian membaca mencapai puncaknya. Materi bacaan semakin luas. Dari kegiatan
membaca inilah anak memperkaya perbendaharaan kata dan tata bahasa sebagai bekal
untuk berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain.
Perkembangan Bahasa Anak Usia 1-12 Tahun.
Usia 1-2 Tahun: tahap mengoceh, tahap satu kata, tahap dua kata. Contoh: /aaa/, /ma
ma/ Tahap ini disebut tahap ponologis, karena pada tahap ini anak (bayi) baru menirukan
bunyi-bunyi bahasa yang didengarnya. Alat Berbahasa yang Dibawa Sejak Lahir Hipotesis
dari Chomsky (1965): setiap orang sejak lahir diperlengkapi dengan seperangkat peralatan
yang memungkinkannya memperoleh B1 (bahasa ibu), (dan bahasa lain yang kemudian
dipelajarinya). Chomsky menamainya dengan nama LAD (Language Acquisition
Device=peralatan pemerolehan bahasa).
Usia 2-6 Tahun: tahap tiga kata & tahap kalimat. Contoh: /mama mam/, /papa bo/,
/ma bli bola/, /ema lagi ke pasar/ Tahap ini disebut tahap sintaktik, karena pada tahap inilah
anak mulai menyadari adanya aturan tata bahasa.
Usia 6-9 Tahun: tahap kalimat 3-8 kata. Contoh: /Ibu guru ada di kelas./
Usia 9-12 Tahun: tahap kalimat 6-12 kata. Contoh: /Rina nangis karena pensilnya
diambil Iwan. Tahap ini disebut tahap semantik, karena pada tahap ini anak memahami
adanya hubungan kata dengan maknanya. Anak juga makin mampu berkomunikasi dengan
kosakata dan kalimat yang makin lengkap.

Anda mungkin juga menyukai