Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

“GERAK PADA TUMBUHAN”


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Praktikum IPA di SD”
Dosen pengampu
Septy Suryaningsih., S.Si., M.Pd

Oleh
HAFIZUL HADI : (859148888)

PGSD UNIVERSITAS TERBUKA MATARAM


POKJAR LOMBOK TENGAH PRAYA
2021

1
A. JUDUL PERCOBAAN
“Gerak Pada Tumbuhan (Seismonasti, Niknasti, dan Geotropisme)

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati gerak Seismonasti
2. Mengamati Gerak Niknasti, dan
3. Mengamati Gerak Geotropisme Negatif pada Tumbuhan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Gerak Seismonasti dan Niknasti
a. Satu buah tanaman putrid malu (Mimosa pudica) dalam pot
b. Kotak dari kardus yang berwana hitam
c. Stop watch (Hp atau Jam Tangan)
d. Alat tulis dan penggaris
2. Gerak Geotropisme Negatif pada Tumbuhan
a. Pot berukuran kecil 2 buah
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Biji kacang merah secukupnya
d. Air secukupnya

D. LANDASAN TEORI
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia.
Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya
dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun
pada bagian lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003).
Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan
dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan
tersebut. Sebagai tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan
yang mungkin menuju kearah rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa
menunjukan arah tertentu. Beberapa jenis gerakan tumbuhan yang tergolong iritabilitas
dibedakan menjadi tiga, yaitu tropisme, taksis, dan nasty (Kahlen. 2009).

1
Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari
luar. Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya.
Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik
bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia. Tanggapan
tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya iritabilitas atau
daya peka terhadap rangsangan (Uya, 2010).
Berdasarkan sumber rangsangan gerak, gerak pada tumbuhan dibedakan atas
tiga macam, yaitu gerak endonom, gerak higroskopik, dan gerak esinom. Gerak endonom
merupakan gerak spontan dari tumbuhan yang tidak disebabkan adanya rangsangan dari
luar, misalnya gerak aliran sitoplasma pada tanaman air (hydrilla verticillata). Gerak
higroskopik merupakan gerak pada tumbuhan yang terjadi akibat adanya perubahan kadar
air pada tumbuhan, misalnya gerak pecahnya kulit buah polong-polongan hingga bijinya
terlempar keluar. Gerak esinom merupakan gerak pada tumbuhan yang disebabkan
karena adanya rangsangan dari luar (Furqonita, 2006).
Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari
luar. Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya.
Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik
bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia. Tanggapan
tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya iritabilitas atau
daya peka terhadap rangsangan. Ada tiga macam gerak pada tumbuhan, yaitu gerak
tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis (Uya, 2010).
Ada tiga macam gerak pada tumbuhan, yaitu gerak tropisme, gerak nasti, dan
gerak taksis. Iritabilitas salah satu bentuk tanggapan yang umum dilakukan berupa gerak.
Gerak adalah perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau
sebagian dari tubuh sebagai respon yang diberikan terhadap rangsangan dari lingkungan
dan akibat adanya pertumbuhan. Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang
bertujuan untuk melaksanakan kegiatan hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan
berbeda dengan gerak yang dilakukan oleh hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan
bersifat pasif, artinya tidak memerlukan adanya pindah tempat (tetap berada di tempat
tumbuhnya). Gerak dapat terjadi karena adanya pengaruh rangsangan (stimulus) (Ismail,
2011).

2
Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan, antara
lain: cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia. Rangsangan tersebut, ada yang
menentukan arah gerak tumbuhan dan ada pula yang tidak menentukan arah gerak
tumbuhan. Rangsangan yang menentukan arah gerak akan menyebabkan tumbuhan
bergerak menuju atau menjauhi sumber rangsangan. Pada tumbuhan, rangsangan
disalurkan melalui benang plasma (plasmodesmata) yang masuk ke dalam sel melalui
celah antar sel (noktah) yang terdapat pada dinding sel. (Rinaldi, 2010).
Fototropisme dan geotropisme merupakan aktivitas yang jelas berperan dalam
perkembangan tumbuhan. Respon fototropik menentukan letak atau kedudukan daun dan
batang untuk dapat menangkap sinar matahari sebanyak-banyaknya bagi keperluan
fotosintesis. Tropisme menyebabkan pula tunas tumbuh ke atas dan akar ke dalam tanah
(Ismail, 2011).
Di dalam pertumbuhan tanaman terdapat adanya dominansi pertumbuhan di
bagian apeks atau ujung organ yang disebut sebagian dominansi apikal. Dominansi apical
diartikan sebagia persainangan antara tunas pucuk dengan tunas lateral dalam hal
pertumbuhan. Dominansi apical atau dominansi pucuk biasanya menandai pertumbuhan
vegetative tanaman yaitu pertumbuhan akar, batang dan daun. Dominansi apical
setidaknya berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan lateral. Selama masih ada
tunas pucuk, pertumbuhan tunas lateral akan terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk.
Dominansi pucuk dapat dikurangi dengan memotong bagian pucuk tumbuhan yang akan
mendorong pertumbuhan tunas lateral (Dahlia, 2001).
Auksin adalah zat yang ditemukan pada ujung akar, batang, pembentukan bunga
yang berfungsi untuk pengatur pembesaran sel di daerah belakang meristem ujung.
Hormon auksin adalah hormone pertumbuhan pada semua jenis tanaman lain dari
hormone ini adalah IAA atau Asam Indol Asetat. Hormon auksin ini terletak pada ujung
batang dan ujung akar, fungsi dari hormone auksin ini adalah membantu dalam proses
mempercepat pertumbuhan baik pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang
(Campbell, 2004).
Dari penemuan mengenai auksin, dua respon fisiologis tumbuhan dapat dijelaskan
yaitu pertumbuhan batang yang menuju ke arah datangnya sinar dan respon terhadap
gaya tarik bumi di mana batang tumbuh ke atas berlawanan dengan gaya tarik bumi.

3
Gerakan ini disebut tropisme sebagai hasil dari pertumbuhan yang tidak sama dari sel-sel
pada kedua sisi organ yang terkena rangsangan (Ismail, 2011).
Geotropisme adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ
tanaman. Bila organ tanaman yang tumbuh berlawanan dengan gravitasi bumi, maka
keadaan tersebut dinamakan geotropisme negatif. Contohnya seperti pertumbuhan batang
sebagai organ tanaman, tumbuhnya kearah atas. Sedangkan geotropisme positif adalah
organ-organ tanaman yang tumbuh kearah bawah sesuai dengan gravitasi bumi.
Contohnya tumbuhnya akar sebagai organ tanaman ke arah bawah. Akar selalu tumbuh ke
arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi) (Uya, 2010).
Gerak tumbuh akar ini merupakan contoh lain dari gerak tropisme. Gerak yang
disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar
diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah
datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya
gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negative
(Campbell, 2004).
Sebelum pembuahan adalah geotropisme negatif dan setelah pembuahan adalah
geotropisme positif. Pertumbuhan bunga ini dipengaruhi oleh peranan hormon
pertumbuhan. Keadaan auxin dalam proses geotropisme ini, apabila suatu tanaman
(celeoptile) diletakan secara horizontal, maka akumulasi auxin akan berada di dagian
bawah. Hal ini menunjukan adanya transportasi auxin ke arah bawah sebagai akibat dari
pengaruh geotropisme. Untuk membuktikan pengaruh geotropisme terhadap akumulasi
auxin, telah dibuktikan oleh Dolk pd tahun 1936 (Kimball, 1992).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Seismonasti dan niktinasti
a. Seismonasti
1) Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot berisi tanaman putrid
malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2) Menyediakan ppot putrid malu yang telah disiapkan beberapa hari sebelumnya
sehingga ketika akan dilakukan percobaan, pot tersebut dalam keadaan segar.
Caranya carilah tanaman putrid malu ukuran sedang selanjunya Anda ambil

4
tanaman tersebut dengan menyodoknya dengan skop atau alat lainya sehingga
tanaman tersebut anda pindahkan kedalam pot tanpa mengganggu bagian
akarnya.
3) Meletakkan pot putrid malu yang telah disiapkan di atas meja, selanjutnya lakukan
sentuhan halus hingga sentuhan yang paling besar terhadap daun-daun putrid
malu tersebut dengan menggunakan penggaris.
4) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 1.2) dibagian akhir modul
ini.
b. Niktinasti
1) Menyedikan dua buah pot putrid malu
2) Member tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua
3) Meletakkan pot di tempat terang dan terbuka
4) Menyimpan pot B diatas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak
karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati tanpa menyentuhnya.
5) Membiarkan pot B tertutup kurang lebih 30 menit.
6) Membuka pot B dengan hati-hati (tanpa menyentuh tanamanya)
7) Mencatat hasil pengamatan dan menuangkan hasilnya pada lembar kerja
(Tabel 1.3) bagian akhir modul ini.
2. Gerak tropisme
a. Membuat dua buah pot tanaman kacang merah dengan cara menanam 3 biji kacang
merah dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol air kemasan yang dipotong dan diberi
lubang dibawah alasnya). 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai.
b. Jika sudah mendapat dua pot tanaman kacang merah yang cukup baik dan berdiri
dengan tegak, selanjutnya beri lebel A dan lebel B untu pot yang lainya.
c. Melatakkan pot B secara horizontal (arah matahari), sedangkan pot A diberikan berdiri
(vertical) dan menyimpanya di tempat yang terbuka.
d. Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
e. Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (table 1.4) dibagian akhir modul ini.

5
F. HASIL PENGAMATAN

Table 1.2.
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis pada
No daun putrid Reaksi daun pada putrid malu Ketereangan
malu
1 Halus Dari pangkal daun ke ujung, hanya Waktu cukup lama
anak daun diujung saja yang
melipat
2 Sedang Seluruh daun menutup Daun agak cepat
membuka dengan
membutukan waktu
lebih dari dua menit.
3 Kasar Arah gerak daun dengan sentuhan Waktu lebih cepat
kasar pada ujung daun akan
melipat dari ujung hingga pangkal
daun dengan cepat.

Table 1.3.
Hasil pengamatan Niktinasti
Jenis Reaksi daun putrid malu
Pot Putri Malu
Pot Mula-mula ½ jam kemudian
1 Disimpan di tempat terang Membuka Tetap terbuka
2 Ditutup dengan penutup yang kedap cahaya Membuka Menutup
3

1) Geotropism
Table 1.4.
Hasil pengamatan geotropism negative
Pagi
Jenis Pengamata hari ke…/cm
Keterangan
pot 1 2 3 4 5 6 7
14 16, 18 18, 18, 20 21, Batang tumbuh tegak
A
3 3 7 4
B 13, 14, 16 17 18, 19, 20, Batang membelok keatas menuju
5 2 2 5 3 cahaya matahri

Sore
Jenis Pengamata hari ke…/cm
Keterangan
pot 1 2 3 4 5 6 7
15 18 19 19, 20, 21, 22, Batang tumbuh tegak
A
5 5 2 5
B 14 15 17, 18 19 20 21 Batang membelok keatas menuju
5 cahaya matyahari

6
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti!
Jelaskan alasan anda memilihnya!
Jawab.
Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak
(Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-daun
tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari
terbit.
2. Apa perbedaan niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah anda lakukan?
Jelaskan!
Jawab.
Pada percobaan di atas, diketahui bahwa,
Niktinasti : Gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
Seismonasti : Gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
3. Pada percobaan gotropisme yang anda telah lakukan sebenarnya anda juga sekaligus
telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis Fototropisme apakah
yang terjadi? Jelaskan!
Jawab.

Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena arah


tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi
adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang
cahaya.

H. PEMBAHASAN
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Dan daun putrid malu akan menutup bila disentuh, perlakuan sentuhan yang berbeda-
beda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila
disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepatmenutup. Dan jika disentuh dengan
perlakuan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tagkainya. Reaksi ini terjadi akibat
perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air sehingga daun mampu tangkai mengetup.

7
2. Niktinasti
Niktinasti merupakan gerak nasty yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut
juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak tidur daun-daun tersebut
dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor didalam persendian daun. Pengamatan
niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putrid malu ditempat terang atu
terbuka dan membandingkanya dengan putrid malu yang diletakkan ditemopat tertutup
atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada ditempat kedap cahaya,
daun-daun putri malu tersebut mulai menutup. Hal-hal yang menyebabkanya sama seperti
yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putrid malu.
3. Geotropisme negative
Geotropism adalah gerak bagian tumbuhan kerena pengaruh grafitasi bumi. Jika arah
geraknya menuju rangsangan disebut geotropism positif, misalnuya gerakan akar menuju
tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsangan disebut geotropism negative, misalnya
gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan A mengalami
pertumbuhan batng secara normal menuju keatas. Sedangkan pada pot B yang
diletakaan horizontal pertumbuhan batang membelok dari arah horizontal menuju vertical
secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

I. KESIMPULAN
Seismonasti adalah gerak pad tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan berupa getaran.
Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan berupa gelap.
Sedangkan geotropism merupakan gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi
bumi. Jadi kesimpulanya adalah:
1. Sentuhan halus pada daun putrid malu menyebabkan gerak menutup daun dengan pelan.
2. Tumbuhan putrid malu yang berada ditempat kedap cahaya, daun daun putrid malu
tersebut mulai mengetup/menutup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada ditempat
terang, daunya tetap membuka.
3. Tujuan putrid malu menutupkan daunya ialah alat untuk pertahanan diri dari hewan-hewan
yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan ainya dan pengupan yang
dikarenakan oleh angi.

8
J. DAFTAR PUSTAKA
Campbel, 2004. Biologi, edisi ke-2, jilid 2. Erlangga : Jakarta.
Dahlia, 2001. Gerak Pada Tumbuhan. Gramedia, Jakarta.
Ferdinand, Fiktor. 2003. Praktis Belajar Biologi. Grafindo, Yogyakarta.
Ismail, 2011. Fisiologi Tumbuhan. Jurdik Biologi-FPMIPA. Bandung.
Kahlen. 2009. Modeling leaf phototropism in a cucumber canopy : Germany.
Kimball, J. W. 1992. Biologi, edisi ke-5, jilid 2. Erlangga : Jakarta.
Uya. 2010. Gerak Pada Tumbuhan. Gramedia, Jakarta
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1. Saran
Dalam praktikum IPA ini kita mahasiswa kesusahan mengidentifikasi tumbuhan karena
tidak dibekali buku analisisi tanaman.
2. Masukan
Kepada para mahasiswa ini yang pertama praktikum jadi betul betul mempersiapkan
segala yang dibutuhkan praktikum. Trimakasi ibu dosen yang tidak lelah dan selalu sabar
membimbing kami.

9
L. FOTO PRAKTUKUM

1. Seismonasti
Keadaan
No Perlakuan
Sebelum sesudah
Halus

Sedang

Kasar

2. Niktinasti

Sebelum perlakuan sesudah perlakuan

pr

10
Proses menunggu untuk membuka selama Hasil setelah penutupan
30 menit

3. geotropism

ALAT DAN BAHAN PROSES PENANAMAN

HASIL SETELAH PENANAMAN

11
12

Anda mungkin juga menyukai