FISIOLOGI TUMBUHAN
ACARA PRAKTIKUM KE 3
NIM : 24020118120028
Kelompok : 2
LABORATORIUM BSFT
DEPARTEMEN BIOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Asisten Praktikan
PENDAHULUAN
Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsangan gaya gravitasi
bumi. Geotropisme disebut juga gravitropisme. Geotropisme positif jika gerak responnya
menuju ke bumi atau menuju ke bawah, Misalnya: gerak pertumbuhan akar. Geotropisme
negatif jika gerak responnya menjauhi bumi atau menuju ke atas, Misalnya: gerak
pertumbuhan batang. stilah geotropisme digunakan untuk fenomena yang mana bagian –
bagian tanaman multiseluler mengasumsikan orientasi pada sudut yang secara khusus yang
berhubungan dengan arah tali pengukur tegak lurus. Jadi sebagian besar organ tanaman
mencapai keseimbangan stabil pada sebuah sudut tertentu terhadap vektor gaya berat dan
dari situ setiap keberangkatan yang dipaksakan akan menyebabkan tanaman melengkung
balik kepada apa yang mungkin disebut orientasi yang disukai (Wayan, 2017).
1.3 Tujuan
Dapat menjelaskan perbedaan pengaruh gaya gravitasi terhadap gerak tumbuh akar dan
tajuk tanaman kacang hijau (Vigna radiatus)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gerakan pada tumbuhan relatif tidak terlihat, gerakan tumbuhan hanya dilakukan oleh
sebagian tubuh tumbuhan dan tidak seluruhnya, tetapi hal itu juga termasuk gerak. Gerak
tumbuhan begitu perlahan lahan sehingga kadang kadang tidak terlihat oleh mata biasa.
Sepintas lalu agaknyajanggal kalau dikatakan bahwa tanaman itu bergerak, namun
nyatanya demikian. Kemampuan bergerakini adalah salah satu ciri ciri mahlukhidup
disamping ciri yang lain seperti: pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dan lain-lain.
Banyak tanaman rendah, terutama yang bersel satu dapat bergerak dalam arti kata
berpindah pindah tempat. Banyak bakteri, alga bersel satu, spermatozoid bangsa lumut dan
paku dapat bergerak dengan bebasnya, seakan akan mereka itu hewan hewan gesit. Gerak
tanaman rendah semacam itu sering disebut gerak lokomotoris (gerak pindah tempat)
(Harahap, 2012).
Gerak Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsangan. Tropisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu trope, yang berarti
membelok. Bila gerakannya mendekati arah rangsangan disebut tropisme positif sedangkan
jika gerak responnya menjauhi arah datangnya rangsangan disebut tro isme negatif. Contoh
antara lain Gerak batang tumbuhan ke arah cahaya, Gerak akar tumbuhan ke pusat bumi,
Gerak akar menuju air, dan Gerak membelitnya ujung batang atau sulur pada jenis
tumbuhan bersulur (Wayan, 2017).
(Wayan, 2017).
(Wayan, 2017).
Gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan.
namun arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Kata nasti berasal dari
bahasa Yunani, yaitu nastos yang berarti dipaksa mendekat. Oleh karena itu, arah gerak dari
bagian tubuh tumbuhan yang melakukan gerak nasti ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri.
Contoh antara lain Menutupnya daun putri malu dan tumbuhan Venus karena sentuhan,
Menutupnya daun majemuk pada tanaman polong saat malam hari, Membuka dan
menutupnya bunga pukul empat, dan Membuka serta menutupnya stomata (Wayan, 2017).
Kacang hijau dengan ilmiah nama Vigna radiata, adalah legum musim panas musim
pendek yang ditanam di daerah tropis dan subtropis daerah kering. Selama pertumbuhan,
tanaman terkena stres kering yang mengarah ke perubahan penting dalam reaksi fisiologis.
Gandum legum adalah sumber protein utama di Indonesia di daerah kering dan semi kering
bahkan di dunia sendri dan memainkan peran penting dalam perekonomian. Tekanan air
dianggap salah satunya masalah utama dalam produksi kacang hijau yang menyebabkan
penurunan global dalam pertumbuhan dan hasil, terutama di kering, dan daerah semi kering
di mana tidak ada cukup hujan (Foovladivanda, 2014).
Praktikum Fisiologi Tumbuhan Acara III yang berjudul “Gerak Pada Tumbuhan”
ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 19 September 2019, di Laboratorium BSF,
Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro.
Praktikum ini memiliki tujuan dapat menjelaskan perbedaan pengaruh gaya gravitasi
terhadap gerak tumbuh akar dan tajuk tanaman kacang hijau (Vigna radiatus L). Alat yang
digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis, buku panduan praktikum, buku laporan
semantara, kamera HP, kertas duplex, karet gelang, baskom, polybag, dan kardus dengan
tinggi minimal 30 cm. Sedangkan bahan yang digunakan adalah tanaman kacang hijau
(Vigna radiatus L), kapas, kertas saring, media tanah, dan label.
Praktikum ini menggunakan tanaman kacang hijau karena tanaman ini berumur
pendek, memiliki pertumbuhan yang cepat, dapat tumbuh pada semua jenis tanah dan dapat
ditanam pada iklim yang hangat. Hal ini sesuai dengan pendapat Hastuti (2018) bahwa
kacang hijau berumur genjah (55 – 56 hari), tahan kekeringan, variasi jenis penyakit relatif
sedikit, dapat ditanam pada lahan kurang subur dan harga jual relatif stabil.
Minggu, 22 September
3 3
2019 (Dok. Pribadi, 2019)
(Dok. Pribadi, 2019)
Pada percobaan geotropisme ini diberi perlakuan kertas duplek yang dibungkus
dengan kertas saring agar kecambah mendapatkan asupan air yang ada di dalam
baskom, sehingga tetap terjadi proses pertumbuhan. Kecambah diletakkan dalam posisi
horizontal di atas kapas bertujuan untuk mengetahui arah geraknya yang disebabkan
adanya rangsangan dari gravitasi bumi. Hal ini sesuai dengan pendapat Nasution
(2010) bahwa penggunaan kertas saring dan kapas dimaksudkan untuk proses
pertumbuhan kecambah itu sendiri, dengan diserapnya air diharapkan agar kecambah
dapat tumbuh dengan baik. Pada keadaan horizontal ini akumulasi auksin akan berada
di bagian bawah. Hal ini menunjukkan transportasi auksin ke arah bawah sebagai
akibat dari pengaruh geotropisme.
5
4 Belum ada
3
Jumat, 20 pertumbuhan akar
1 September 2 adventif dan bagian
2019 1 batang ke atas
masih normal
5 tumbuh semakin
Minggu, 22 4 banyak dan panjang
3 September 3 dan bagian batang
2019 2 semakin
1 membengkok ke
atas.
(Dok. Pribadi, 2019)
Berdasarkan hasil pengamatan, telah didapatkan data pada hari pertama (Jumat,
20 September 2019) bahwa kecambah pada ulangan 1 sampai 5 belum terjadi perubahan
pada akar maupun batangnya. Pada hari kedua (Sabtu, 21 September 2019) telah terlihat
pertumbuhan akar adventif ke arah bawah dan terjadi pembelokan batang ke arah atas
pada kecambah ulangan 1 sampai 5. Pada hari ketiga (Minggu, 22 September 2019)
terlihat semakin jelas pertumbuhan akar yang mengarah ke bagian bawah dan batang
membengkok ke atas pada kecambah ulangan 1 sampai 5. Pada hari keempat (Senin, 23
September 2019) terdapat pertumbuhan akar adventif ke arah bawah yang semakin
banyak, dan semakin terlihat pembelokan batang ke arah atas pada kecambah ulangan 1
sampai 5. Hasil tersebut telah membuktikan adanya gerak geotropisme positif yang
terjadi pada pertumbuhan tunas adventif ke arah bawah pada kecambah. Hal ini sesuai
dengan pendapat Nasution (2010) bahwa geotropisme adalah pengaruh gravitasi bumi
terhadap pertumbuhan organ tanaman.
5.1 Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diketahui pengaruh gaya gravitasi pada
akar dan tajuk tanaman Vigna radiata L. yaitu menyebabkan akar tumbuh panjang ke
bawah (geotropisme positif) sebesar 50⁰ dan menyebabkan tajuk membengkok ke atas
(geotropsisme negatif) sebesar 75⁰.
5.2 Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diketahui pengaruh cahaya matahari
terhadap akar dan tajuk tanaman Vigna radiata L. yaitu menyebabkan tajuk tanaman
yang terkena sinar matahari akan membelok ke arah datangnya cahaya, dan pada
tanaman yang gelap menyebabkan daunnya bewarna hijau lebih pucat dibandingkan
dengan tanaman yang terkena sinar matahari. Hormon auksin yang ada pada tanaman
yang tidak terkena sinar matahari lebih cepat bekerja optimal karena tidak terurai oleh
sinar matahari yang mengakibatkan tanaman tumbuh lebih besar dibanding tanaman
yang terkena sinar matahari.
DAFTAR PUSTAKA
Christie, John M. and Murphy, Angus S.. 2013. Shoot Phototropism In Higher Plants: New Light
Through Old Concepts. American Journal of Botany 100(1): 35–46
Fooladivanda, Z., M. Hassanzadehdelouei, and N. Zarifinia. 2014. Effects of water stress and
potassium on quantity traits of two varieties of mung bean (Vigna radiata L.). Cercetari
Agronomice in Moldova. XLVII(1):107-114.
Hapsari, L. 2011. Perilaku Geotropisme dan Orientasi Tandah Buah pada Beberapa Kultivar Pisang
Indonesia. Berkala Penelitian Hayati, 7, 119-123.
Hapsari, L. 2011. Perilaku Geotropisme dan Orientasi Tandan Buah pada Beberapa Kultivar Pisang
Indonesia.Berk. Penel. Hayati Edisi Khusus: 7A (119–123),
He, Dexian and D.B. South.2006. A Review On Mecanism Plant of Geotropism : Wayan, Wira,
Atmaja.2017. Bahan Ajar Gerak Tumbuhan. Program Studi Agroekoteknologi Fakultas
Pertanian. UNUD
Diakses di https://www.idntimes.com/food/dining-guide/eliza/8-khasiat-kacang-hijau-untuk-
kesehatan-c1c2