JURNAL
OLEH :
FEBER MEDIANI ZEBUA
1503010006
AGROEKOTEKNOLOGI-1A
LAB O R AT O R I U M F I S I O L O G I T U M B U H A N
PR O G R AM
STUDI
F A K U L T A S
AG R O E K O T E K N O LO G I
P E R T A N I A N
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari jurnal ini adalah Geotropisme yang merupakan salah
satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian di Laboratorium
Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada
Prof. Ir. J. A. Napitupulu, MSc., Ir. Meiriani,MP.,Ir. Ratna Rosanty
Lahay, MP., Ir. Lisa Mawarni MP., dan Ir. Haryati, MP .,selaku dosen mata
kuliah Fisiologi Tumbuhan serta abang dan kakak asisten yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun dalam penyempurnaan jurnal ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga jurnal ini
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
Kegunaan Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Percobaan
Bahan dan Alat
Prosedur Percobaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pembahasan
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya
kepekaan terhadap rangsang atau iritabilita yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut.
Seperti makhluk hidup lainnya, tumbuhan juga memiliki kepekaan terhadap
rangsang tertentu. Tumbuhan juga melakukan gerak, gerakan pada tumbuhan
sangat terbatas, biasanya gerakannya tidak berpindah tempat (kecuali yang bersel
satu). Gerakan tumbuhan dapat diamati dengan adanya pertumbuhan tanaman
yang menuju atau ke arah tertentu (Pandey dan B Sinha, 2001).
Berdasarkan ada tidaknya rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan
menjadi : Gerak endonom adalah gerak yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar.
Contohnya adalah gerak sitoplasma pada sel ; Gerak etionom adalah gerak yang
dipengaruhi oleh rangsangan dari luar. contoh rangsangan dari luar adalah cahaya,
suhu, gravitasi
bumi,
dan
lainnya;
yang
disebabkan oleh berkurangnya kadar air secara terus-menerus, sehingga biji, buah,
atau sporagium menjadi retak (Pradhan, 2001).
Gerakan pada tumbuhan merupakan suatu resapan terhadap rangsangan
(stimulus) baik yang berasal dari dalam maupun dari luar individu. Geotropisme
adalah gerakan bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi (gaya tarik)
bumi. Contoh geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yang selalu menuju
ke bawah atau ke dalam tanah, sedangkan pertumbuhan batang yang selalu
mengarah ke atas merupakan contoh gerakan geotropisme negatif (Heddy, 2000).
Fenomena geotropisme ini juga terjadi pada ketidakseimbangan distribusi
hormon. Bagian ujung pertumbuhan akar dan batang merespon gravitasional. Selsel yang berperan dalam geotropisme ini adalah amyloplast, termasuk butir pati,
yang berada pada bagian bawah sel. Saat butir pati berat, amyloplast terakumulasi
pada bagian bawah (Latunra, 2013).
Respon dari geotropik terjadi secara universal. Saat seluruh tubuh tanaman
berada pada posisi horizontal, batangnya akan segera mengarah ke atas dan
akarnya mengarah ke bawah. Dahulu pembengkokan akar tanaman ke arah bawah
diketahui akibat berat dari akar tanaman tersebut. Tapi, sekarang telah ditetapkan
bahwa pembengkokan ke arah bawah hanya mungkin terjadi akibat geotropik
(Hidayat, 2001)..
Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui pengaruh ransangan gravitasi bumi terhadap
pembengkokan akar tanaman Jagung (Zea mays L.).
Kegunaan Percobaan
Adapun kegunaan penulisan jurnal ini adalah sebagai salah satu syarat
untuk dapat mengikuti praktikum di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Program
Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, dan
sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
TINJAUAN PUSTAKA
oleh
gravitasi
dinamakan
statocyste
(termasuk
statolith).
(Purnama, 2009).
Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena
rangsangan dari luar. Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap
lingkungan sekitarnya. Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang
berasal dari cahaya, gaya tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka
terhadap sentuhan dan zat kimia Biasanya akar tumbuh lurus kearah bawah untuk
memperoleh air dari dalam tanah. Akan tetapi, jika pada arah ini tidak terdapat
cukup air, maka akar tumbuh membelok ke arah yang cukup air (Njiyati, 2001).
Penyinaran sepihak merangsang penyebaran yang berbeda dari IAA. Sisi
tanaman yang disinari mengandung IAA lebih rendah daripada sisi gelap.
Akibatnya sel-sel pada sisi yang gelap tumbuh lebih memanjang daripada sel-sel
yang disinari. Bila respon akar dan batang tumbuhan yang diletakkan horizontal
negatif.
Pada
kedua
keadaan
tersebut,
posisi
horizontal
Hasil
Pengamatan 48 Jam
Pengamatan 96 Jam
Gelap
Gelap
Gelap
Semi Gelap
Semi Gelap
Semi Gelap
Terang
Terang
Terang
Pembahasan
tumbuhan juga berubah. Meskipun sebagian dari kecambah ada yang mati. Selain
daun dan akar yg tidak tumbuh disini juga kami melihat bahwa sebagian dari
kecambah tersebut ada yang memendek, proses pemendekan batang tersebut
adalah disebabkan karena kurangnya hormon auksin yang berada dalam kecambah
tersebut. Hal ini sesui literatur Putra (2010) yang menyatakan bahwa geotropisme
adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ tanaman. Bila organ
tanaman yang tumbuh berlawanan dengan gravitasi bumi, maka keadaan tersebut
dinamakan geotropisme negatif. Contohnya seperti pertumbuhan batang sebagai
organ tanaman, tumbuhnya kearah atas.
Pada percobaan dengan perlakuan 48 jam dengan diputar 900 dan ujung
akar dipotong sepanjang 3 mm, dan pada kamar gelap dengan cahaya yang cukup
(terbuka), terlihat bahwa arah pertumbuhan akar tetap horizontal. Dan juga tidak
mengalami perubahan terhadap pembengkokan ke bawah atau ke pusat bumi. Hal
ini dikarenakan penyinaran sepihak seperti pada perlakuan seperti ni, dapat
menyebabkan perangsangan yang berbeda dari IAA. Hal ini sesuai dengan
literatur Salisbury dan Ross (2005), yang menyatakan bahwa penyinaran sepihak
merangsang penyebaran yang berbeda dari IAA. Sisi tanaman yang disinari
mengandung IAA lebih rendah daripada sisi gelap. Akhirnya sel-sel pada sisi yang
gelap, tumbuh lebih memanjang daripada sel-sel yang disinari.
Berdasarkan Praktikum yang telah dilakukan kertas yang digunakan pada
saat praktikum adalah kertas merang , alasan penggunaan kertas tersebut ialah
karena kertas merang mampu menyerap air dengan maksimal dan dapat
mempertahankan kelembabannya dengan baik. Hal ini sesuai dengan literatur
(Yuliawati, 2007) yang menyatakan bahwa Dalam praktikum dasar geotropisme,
KESIMPULAN
1. Geotropisme adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ
tanaman.
2. Perlakuan 48 jam yang kamar gelapnya tertutup merupakan perlakuan
yang tepat pada kegiatan geotropism
3. Pada percobaan dengan perlakuan 48 jam dengan diputar 900 dan ujung
akar dipotong sepanjang 3 mm, dan pada kamar terlihat bahwa arah
pertumbuhan akar tetap horizontal
4. Pada perlakuan 48 jam, akar kecambah dipotong dan diputar 90o, tujuan
dilakukan perlakuan tersebut adalah untuk mengetahui pergerakan bagian
tumbuhan pada akar.
5. Kertas merang digunakan untuk menyerap air dengan maksimal dan dapat
mempertahankan kelembabannya dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, I.J. 2011. Biology 9th edition. Benjamin Cumming. New York.
Deptan. Jakarta
Heddy, Suasono,. 2000. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.
Hidayat, E.B., 2001. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Institut Teknologi Bandung.
Bandung.
Jain, V. K. 2007. Fundamental of Plant Physiology. Chad and Company. New
Delhi.
Latunra, A. Ilham, 2013. Penuntun Praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan
II. Laboratorium Botani Jurusan Biologi Universitas Hasanuddin.
Makassar.