Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

GERAK PADA TUMBUHAN


(Gerak Seismonasti, Niktinasi, dan Gerak Tropisme)

NAMA : NAWINDA
NIM : 857081602

PROGRAM S1 PGSD UPBJJ JAKARTA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2022
A. Gerak Pada Tumbuhan
B. Tujuan Percobaan
1. Mengamati gerak seismonasti.
2. Mengamati gerak niktinasi.
3. Mengamati gerak geotropisme negative pada tumbuhan.
C. Alat dan Bahan
1. Seismonasti dan Niktimasi
a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah.
b. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah.
c. Stopwatch atau jam tangan 1 buah.
d. Alat tulis dan penggaris.
2. Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah.
b. Tanah yang subur / kapas secukupnya.
c. Biji kacang hijau secukupnya.
d. Air secukupnya.

D. Landasan Teori
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia.
Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya
dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar,
ataupun pada bagian lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003).
Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan
dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan
tersebut. Sebagai tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan
yang mungkin menuju kearah rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa
menunjukan arah tertentu. Beberapa jenis gerakan tumbuhan yang tergolong iritabilitas
dibedakan menjadi tiga, yaitu tropisme, taksis, dan nasty (Kahlen. 2009).
Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari
luar. Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan
sekitarnya. Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari
cahaya, gaya tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan
zat kimia. Tanggapan tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas
disebut daya iritabilitas atau daya peka terhadap rangsangan (Uya, 2010).
Berdasarkan sumber rangsangan gerak, gerak pada tumbuhan dibedakan atas
tiga macam, yaitu gerak endonom, gerak higroskopik, dan gerak esinom. Gerak
endonom merupakan gerak spontan dari tumbuhan yang tidak disebabkan adanya
rangsangan dari luar, misalnya gerak aliran sitoplasma pada tanaman air (hydrilla
verticillata). Gerak higroskopik merupakan gerak pada tumbuhan yang terjadi akibat
adanya perubahan kadar air pada tumbuhan, misalnya gerak pecahnya kulit buah
polong-polongan hingga bijinya terlempar keluar. Gerak esinom merupakan gerak pada
tumbuhan yang disebabkan karena adanya rangsangan dari luar (Furqonita, 2006).
Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari
luar. Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan
sekitarnya. Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari
cahaya, gaya tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan
zat kimia. Tanggapan tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas
disebut daya iritabilitas atau daya peka terhadap rangsangan. Ada tiga macam gerak
pada tumbuhan, yaitu gerak tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis (Uya, 2010).
Ada tiga macam gerak pada tumbuhan, yaitu gerak tropisme, gerak nasti, dan
gerak taksis. Iritabilitas salah satu bentuk tanggapan yang umum dilakukan berupa
gerak. Gerak adalah perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh
atau sebagian dari tubuh sebagai respon yang diberikan terhadap rangsangan dari
lingkungan dan akibat adanya pertumbuhan. Gerak merupakan salah satu ciri makhluk
hidup yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan hidupnya. Gerak yang terjadi pada
tumbuhan berbeda dengan gerak yang dilakukan oleh hewan dan manusia. Gerak pada
tumbuhan bersifat pasif, artinya tidak memerlukan adanya pindah tempat (tetap berada
di tempat tumbuhnya). Gerak dapat terjadi karena adanya pengaruh rangsangan
(stimulus) (Ismail, 2011).
Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan, antara
lain: cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia. Rangsangan tersebut, ada yang
menentukan arah gerak tumbuhan dan ada pula yang tidak menentukan arah gerak
tumbuhan. Rangsangan yang menentukan arah gerak akan menyebabkan tumbuhan
bergerak menuju atau menjauhi sumber rangsangan. Pada tumbuhan, rangsangan
disalurkan melalui benang plasma (plasmodesmata) yang masuk ke dalam sel melalui
celah antar sel (noktah) yang terdapat pada dinding sel. (Rinaldi, 2010).
Fototropisme dan geotropisme merupakan aktivitas yang jelas berperan dalam
perkembangan tumbuhan. Respon fototropik menentukan letak atau kedudukan daun
dan batang untuk dapat menangkap sinar matahari sebanyak-banyaknya bagi keperluan
fotosintesis. Tropisme menyebabkan pula tunas tumbuh ke atas dan akar ke dalam tanah
(Ismail, 2011).
Di dalam pertumbuhan tanaman terdapat adanya dominansi pertumbuhan di
bagian apeks atau ujung organ yang disebut sebagian dominansi apikal. Dominansi
apical diartikan sebagia persainangan antara tunas pucuk dengan tunas lateral dalam hal
pertumbuhan. Dominansi apical atau dominansi pucuk biasanya menandai
pertumbuhan vegetative tanaman yaitu pertumbuhan akar, batang dan daun. Dominansi
apical setidaknya berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan lateral. Selama masih
ada tunas pucuk, pertumbuhan tunas lateral akan terhambat sampai jarak tertentu dari
pucuk. Dominansi pucuk dapat dikurangi dengan memotong bagian pucuk tumbuhan
yang akan mendorong pertumbuhan tunas lateral (Dahlia, 2001).
Auksin adalah zat yang ditemukan pada ujung akar, batang, pembentukan bunga
yang berfungsi untuk pengatur pembesaran sel di daerah belakang meristem ujung.
Hormon auksin adalah hormone pertumbuhan pada semua jenis tanaman lain dari
hormone ini adalah IAA atau Asam Indol Asetat. Hormon auksin ini terletak pada ujung
batang dan ujung akar, fungsi dari hormone auksin ini adalah membantu dalam proses
mempercepat pertumbuhan baik pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang
(Campbell, 2004).
Dari penemuan mengenai auksin, dua respon fisiologis tumbuhan dapat
dijelaskan yaitu pertumbuhan batang yang menuju ke arah datangnya sinar dan respon
terhadap gaya tarik bumi di mana batang tumbuh ke atas berlawanan dengan gaya tarik
bumi. Gerakan ini disebut tropisme sebagai hasil dari pertumbuhan yang tidak sama
dari sel-sel pada kedua sisi organ yang terkena rangsangan (Ismail, 2011).
Geotropisme adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ
tanaman. Bila organ tanaman yang tumbuh berlawanan dengan gravitasi bumi, maka
keadaan tersebut dinamakan geotropisme negatif. Contohnya seperti pertumbuhan
batang sebagai organ tanaman, tumbuhnya kearah atas. Sedangkan geotropisme positif
adalah organ-organ tanaman yang tumbuh kearah bawah sesuai dengan gravitasi bumi.
Contohnya tumbuhnya akar sebagai organ tanaman ke arah bawah. Akar selalu tumbuh
ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi) (Uya, 2010).
Gerak tumbuh akar ini merupakan contoh lain dari gerak tropisme. Gerak yang
disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar
diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah
datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif.
Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme
negative (Campbell, 2004).
Contoh geotropisme adalah gerak tumbuh pada bunga kacang. Pada waktu
bunga mekar, geraknya menjauhi pusat bumi, maka termasuk geotropisme negatif.
Tetapi setelah terjadi pembuahan, gerak bunga kemudian ke bawah menuju tanah ke
pusat bumi dan berkembang terus menjadi buah kacang tanah. Dengan demikian, terjadi
perubahan gerak tumbuh pada bunga kacang tanah (Campbell, 2004).
Sebelum pembuahan adalah geotropisme negatif dan setelah pembuahan adalah
geotropisme positif. Pertumbuhan bunga ini dipengaruhi oleh peranan hormon
pertumbuhan. Keadaan auxin dalam proses geotropisme ini, apabila suatu tanaman
(celeoptile) diletakan secara horizontal, maka akumulasi auxin akan berada di dagian
bawah. Hal ini menunjukan adanya transportasi auxin ke arah bawah sebagai akibat
dari pengaruh geotropisme. Untuk membuktikan pengaruh geotropisme terhadap
akumulasi auxin, telah dibuktikan oleh Dolk pd tahun 1936 (Kimball, 1992).
Dari hasil eksperimennya diperoleh petunjuk bahwa auxin yang terkumpul di
bagian bawah memperlihatkan lebih banyak disbanding dengan bagian atas. Sel-sel
tanaman terdiri dari berbagai komponen bahan cair dan bahan padat. Dengan adanya
gravitasi maka letak bahan yang bersifat cair akan berada di atas. Sedangkan bahan
yang bersifat padat berada di bagian bawah. Bahan-bahan yang dipengaruhi gravitasi
dinamakan statolith (misalnya pati) dan sel yang terpengaruh oleh gravitasi dinamakan
statocyste (termasuk statolith) (dahlia, 2007).

E. Prosedur Percobaan
1. Seismonasti dan Niktinasi
a. Seismonasti
1. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman
putri malu, lembar kerja, alat tulis, dan penggaris.
2. Pot putri malu, sebaiknya disiapkan beberapa hari sebelumnya, sehingga
Ketika akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan segar. Caranya
carilah tanaman putri malu ukuran sedang selanjutnya anda ambil tanaman
tersebut dengan menyodoknya dengan skop atau alat lainnya sehingga
tanaman tersebut dapat anda pindahkan kedalam pot tanpa mengganggu
bagian akarnya.
3. Letakkan pot putri malu yang telah anda siapkan diatas meja, selanjutnya
lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun-
daun putri malu tersebut dengan menggunakan penggaris.
4. Catatlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja.
b. Niktinasi
1. Sediakan dua buah pot putri malu.
2. Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
3. Letakkan pot A di tempat yang terang dan terbuka
4. Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak
karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak
menyentuhnya.
5. Biarkan pot B tertutup selama kurang lebih 30 menit.
6. Setelah ditutup kurang lebih 30 menit, bukalah dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
7. Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan
dengan daun putri malu pada pot A.
8. Catatlah hasil pengamatan anda dan tuangkan hasilnya pada lembar kerja.

2. Gerak Tropisme (Geotropisme Negatif)


a. Buatlah dua pot tanaman kacang hijau. Caranya tanamlah 3 biji kacang hijau
dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol air kemasan yang dipotong dan diberi
lubang dibagian alasnya) 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai. Pembuatan
pot tanaman kacang hijau ini sebaiknya dilakukan ditempat terbuka sehingga
tanaman yang dihasilkan berdiri tegak.
b. Jika sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang hijau yang cukup baik dan
berdiri tegak, selanjutnya beri label A untuk pot pertama dan label B untuk pot
kedua.
c. Letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot A dibiarkan
berdiri (vertical) dan simpanlah keduanya di tempat terbuka.
d. Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
e. Tuangkan hasil pengamatan anda papda lembar kerja.
F. Hasil Pengamatan
1. Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis Sentuhan Pada Daun
No Reaksi Daun Putri Malu Keterangan
Putri Malu
1. Halus Daun putri malu yang Daun tidak
disentuh secara halus maka menutup
daun akan menutup sedikit atau tidak
saja. terjadi
reaksi apa-
apa.
2. Sedang Daun yang disentuh secara Daun akan
sedang akan menutup bagian membuka
yang terkena sentuhan, Kembali
sedangkan daun pada bagian setelah 4
batang yang lain tidak ikut menit
menutup. berlalu.
3. Kasar Daun yang disentuh secara Daun akan
kasar akan menutup secara membuka
sempurna, bahkan daun yang Kembali
ada dibagian batang lainnya setelah 8
juga ikut menutup secara menit
sempurna. berlalu.

2. Hasil Pengamatan Niktinasti


Reaksi Daun Putri Malu
No Pot Putri Malu 30 menit
Mula-Mula
kemudian
Karena
rangsangan sianr
1. Disimpan di tempat terang Daun terbuka
tetap sama
selama 30
menit, daun
tetap terbuka.
Tanaman putri
malu ditutup
oleh wadah yang
2. Ditutup dengan penutup kedap cahaya Daun terbuka
gelap, setelah 30
menit daun putri
malu tertutup.

3. Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif


Jenis Pot Pengamatan Hari Ket
1 2 3 4 5
Pot A: Belum Biji kacang Akar kecil Batang mulai Ketika tinggi
Posisi ada hijau mulai yang keluar meninggi batangnya
vertical dan reaksi terbuka dan dari dan daun sudah
menggunaka muncul kecambah sudah melewati
n media akar kecil tumbuh terlihat. gelas plastic.
tanam kapas lebih Arah tumbuh
Panjang nya pun terus
dan mulai keatas
terlihat (secaran
adanya vertical)
batang.
Pot B: posisi Belum Biji kacang Akar kecil Batang mulai Sebelum
horizontal ada hijau mulai yang keluar meninggi tinggi
dan media reaksi terbuka dan dari dan daun tumbuhan
tanam tanah muncul kecambah sudah melebihi pot,
akar kecil tumbuh terlihat. tumbuhan
lebih tumbuh lurus
Panjang (mendatar).
dan mulai Ketika tinggi
terlihat tumbuhan
telah melebihi
adanya pot, batang
batang. tumbuhan
tumbuh
berbelok
kearah
vertical.

G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan Niktinasti! Jelaskan alasan
anda memilihnya!
Jawab:
a. Bunga tulip yang mekar pada saat suhunya sesuai.
b. Bungan pukul 4 yang akan mekar pada sore hari dan menutup pada pagi hari.
Hal ini terjadi karena bunga ini peka terhadap rangsangan cahaya.

Saya memilih tanaman ini karena saya pernah melihat langsung bunga-bunga diatas
bermekaran dan menutup sesuai dengan rangsangan dan suhunya.

2. Apa perbedaan antara Niktinasti dengan Seismonasti pada percobaan yang telah
anda lakukan? Jelaskan!
Jawab:
Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya tidak dapat dipengaruhi
oleh arah datangnya rangsangan. Nasti dibedakan menjadi beberapa macam,
diantaranya Niktinasti dan Seismonasti.
- Niktinasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat pengaruh gelap.
- Seismonasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibar rangsangan sentuhan.
3. Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerah fototropisme. Mengapa? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
Jawab:
Adanya gerak fototropisme pada tumbuhan kacang hijau dibuktikan pada saat
batang dan daun kacang hijau tumbuh mengikuti datangnya sumber cahaya
matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif. Ada dua jenis
fototropisme, fototropisme positif dan fototropisme negative. Pada umumnya,
bagian tumbuhan di atas tanah bersifat fototropisme positif, misalnya bunga
matahari akan mekar dan batangnya mengikuti arah sinar matahari. Dan akar
bersifat fototropisme negative.

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, kita dapat membuktikan bahwa
terdapat tiga reaksi yang berbeda saat daun putri malu secara halus, sedang dan kasar.
Daun putri malu akan menutup sedikit atau bahkan bisa tidak menutup sama sekali
apabila di sentuh secara halus, sedangkan jika daun putri malu disentuh secara sedang
maka daun akan menutup secara cepat dan sempurna namun hanya daun yang terkena
sentuhan saja yang bereaksi sedangkan daun yang ada dibagian batang yang lainnya
tidak bereaksi sama sekali dalam artian daun tetap utuh terbuka dan tidak menutup.
Yang unik adalah apabila daun putri malu disentuh secara kasar, maka seluruh daun
yang ada pada bagian batang yang lain pun ikut menutup secara sempurna tidak hanya
daun yang disentuh saja yang menutup sempurna. Dan reaksi ini terjadi karena adanya
getaran di batang putri malu, oleh sebab itulah putri malu salah satu tumbuhan yang
sangat peka terhadap rangsangan maupun getaran. Keras dan halusnya getaran sentuh
yang diberikan mempengaruhi kecepatan menutup daun putri malu. Semakin keras
getaran sentuh, maka kecepatan menutup daun putri malu akan semakin cepat, begitu
pula sebaliknya semakin halus getaran sentuh yang diberikan maka kecepatan menutup
daun putri malu akan semakin lambat. Selain itu, luas permukaan bidang sentuh juga
mempengaruhi kecepatan menutup daun putri malu. Permukaan sentuh yang luas akan
menghasilkan gaya yang besar, sehingga akan meningkatkan kecepatan menutup daun
putri malu. Sedangkan semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka gaya yang
dihasilkan juga semakin kecil. Hal tersebut menyebabkan kecepatan menutup daun
putri malu semakin lambat. Daun putri malu akan segera menutup setelah disentuh.
daun-daun tumbuhan ini sensitif dalam tanggapan terhadap sentuhan dan terhadap
penambahan temperatur. Daun-daun akan mengatup dari posisi tegak, hampir seketika
setelah menerima rangsang. Hal tersebut terlihat seperti tanaman putri malu memiliki
reflek saraf. Tetapi mekasime itu adalah gerakan air ke dalam dan keluar sel. Pada
pangkal setiap tangkai daun putri malu dan beberapa tumbuhan polong lainnya, didapati
adanya pulvinus, yaitu suatu bonggol yang mengandung sel-sel besar dengan banyak
rongga. Untuk tumbuhan putri malu pada pot A tidak digunakan sebagai praktikum dan
yang digunakan untuk praktikum adalah tumbuhan putri malu pada pot B. Jadi
tumbuhan putri malu pada pot A sebagai pelengkap untuk melakukan praktikum. Ketika
membandingkan kedua pot putri malu, 1 pot tidak ditutup dan satu pot ditutup dengan
wadah tertutup selama 30 menit. Ketika pot yang ditutup dengan wadah tertutup dibuka
ternyata daun putri malu menutup. Itu membuktikan bahwa tanaman putri malu juga
peka terhadap rangsangan cahaya. Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan
oleh rangsangan gaya gravitasi bumi. Geotropisme disebut juga gravitropisme.
Geotropisme positif jika gerak responnya menuju ke bumi atau menuju ke bawah, Hasil
Pengamatan Geotropisme yang saya lakukan pada 2 pot biji kacang hijau saya tanam
benar terjadi rangsangan gaya gravitasi bumi pada pot yang di letakan secara horizontal.
Media tanam yang digunakan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Ketika saya menggunakan kapas untuk menanam kacang hijau, pertumbuhannya baik
dan kacang hijau tumbuh tinggi, tetapi batangnya kecil. Ketika saya menggunakan
media tanah untuk menamam kacang hijau, tanaman kacang hijau saya memang tidak
lebih tinggi dibandingkan dengan menanam di kapas, tetapi batang dari kacang hijau
yang ditanam di tanah lebih besar dan kuat.

I. KESIMPULAN

Dari praktikum yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa Terdapat 3 (tiga) reaksi
yang berbeda ketika melakukan sentuhan atau seismonasti terhadap tumbuhan putri
malu, apabila di sentuh secara halus maka daun putri malu tidak menutup secara
sempurna, bahkan ada juga yang tidak bereaksi apa-apa. Apabila di sentuh secara
sedang maka daun putri malu akan menutup secara sempurna pada bagian yang terkena
sentuhan, tetapi pada bagian daun putri malu yang ada di batang lainnya tidak
memberikan reaksi. Kemudian jika di sentuh secara kasar maka seluruh daun yang ada
dibagian batang yang lain pun ikut menutup secara sempurna, ini disebabkan oleh
adanya getaran pada batang putri malu. Selain itu juga terdapat beberap jeda waktu
untuk daun agar bisa membuka kembali, seperti hal nya sentuhan secara halus 0 menit,
sentuhan secara sedang memerlukan waktu 4 menit untuk membuka kembali, dan
ketikas sentuhan secara kasar memerlukan waktu yang lumayan lama untuk daun dapat
membuka kembali sekitar 8 menit. Keras dan halusnya getaran sentuh yang diberikan
mempengaruhi kecepatan menutup daun putri malu. Semakin keras getaran sentuh,
maka kecepatan menutup daun putri malu akan semakin cepat, begitu pula sebaliknya
semakin halus getaran sentuh yang diberikan maka kecepatan menutup daun putri malu
akan semakin lambat. Selain itu, luas permukaan bidang sentuh juga mempengaruhi
kecepatan menutup daun putri malu. Permukaan sentuh yang luas akan menghasilkan
gaya yang besar, sehingga akan meningkatkan kecepatan menutup daun putri malu.
Sedangkan semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka gaya yang dihasilkan
juga semakin kecil. Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan
untuk melaksanakan kegiatan hidupnya. Gerak pada tumbuhan merupakan gerak dari
sebagian organ-organnya saja, seperti akar, batang, ranting dan daun tumbuhan tidak
mempunyai system syaraf indera. Pertambahan panjang akar masing-masing sampel
berbeda. Hal ini disebabkan karena karena pengaruh hormon pertumbuhan dalam tubuh
tumbuhan yang terpengaruhi oleh rangsang. Walaupun menggunakan media tanam
yang berbeda dan juga posisi yang berbeda pada saat menanam biji kacang hijau,
pertumbuhan tanaman akan tetap mengikuti gravitasi bumi.

J. SARAN

Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian IPA tentang Gerak Seismonasti, Gerak
Niktinasti, dan Gerak Tropisme buatlah penelitian yang lebih inovatif namun tetap
mudah di pahami oleh pembaca. Jika ingin menanam tumbuhan putri malu kedalam pot
untuk di budidayakan adalah dengan memilih tumbuhan putri malu yang masih muda,
lalu tekstur tanah yang ada di dalam pot berpasir dan basah, kemudian meletakannya di
tempat terbuka seperti halnya di bawah pohon yang redup. Untuk tempat penyimpanan
sample, jauhkan dari hewan-hewan pemakan biji atau sayuran, seperti ayam dan burung.

K. DAFTAR PUSTAKA
1. PDGK4107 PRAKTIKUM IPA DI SD MODUL 01
2. https://www.youtube.com/watch?v=inDG3uTzf4Y
3. https://www.youtube.com/watch?v=p_NAtcJXkDU
KEGIATAN FOTO PRAKTIKUM

1. Hasil Pengamatan Seismonasti dan Niktinasti


https://drive.google.com/drive/folders/1KmxYOJl06apI4eRmbpKnq4fbgr34r
XUV?usp=sharing

2. Hasil Pengamatan Geotropisme

Anda mungkin juga menyukai