Tingkah Laku
Disusun Oleh :
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
BAB I
PENDAHULUAN
C. Nasti
Nasti sdalah gerak bagian tubuh tumbuhan sebagai tanggapan terhadap
rangsangan yang datangnya dari luar. Gerak nasti disebabkan oleh perubahan
tekanan turgor pada jaringan tertentu. Berdasarkan jenis rangsangannya nasti
dibedakan menjadi beberapa macam, yakni:
a) Seismonasti
Seismonasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat rangsangan
sentuhan. Contohnya adalah gerak menutupnya daun putri malu(Mimosa pudica)
ketika disentuh.
b) Niktinasti
Niktinasti merupakan gerak nasti yang terjadi akibat pengaruh gelap.
Contohnya adalah gerak menutupnya daun majemuk pada daun petai cina waktu
malam.
c)Termonasti
Termonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
rangsangan suhu. Contohnya mekarnya bunga tulip ketika suhu udara naik.
d) Fotonasti
Fotonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
rangsangan cahaya. Contohnya adalah mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis
jalapa) pada saat sore hari di saat terkena sinar matahari.
e) Nasti kompleks
Nasti kompleks merupakan gerak nasti yang disebabkan lebih dari satu
rangsangan. Contohnya gerak membuka dan menutupnya stomata.
3.2.1 Adapun beberapa alat yang digunakan selama praktikum biologi dasar
tentang tingkah laku ini, yang berupa: kotak yang berukuran 20x20 cm, gelas
plastik (9 buah), gelas atau cawan petri, kertas karbon, dan pisau.
3.2.2 Beberapa bahan yang digunakan dalam praktikum tingkah laku ini adalah:
tanah yang kering, air, tepung sagu. Sedangkan untuk komponen biotiknya:
cacing tanah (Pontoscolex sp.) dan kacang hijau (Vigna radiata).
B. Geotropisme
Biji kacang hijau (Vigna radiata) direndam selama semalaman, setelahnya
barulah dimasukkan ke dalam tanah yang lembab sebnayak kurang lebih 3 biji.
Pada hari kedua gelas plastik yang berisi tanaman dimiringkan dengan kemiringan
kurang lebih 45 derajad, kemudian diamati pada hari ke 2, 3, dan 4.
C. Hidrotropisme
Gelas plastik diisi dengan tanah basah pada setengah sisinya saja, setengah
sisi yang lainnya diberi tanah yang kering. Biji kacang hijau (Vigna radiata)
ditanam sebanyak 3 biji di permukaan tanah, disimpan dan diamati pada hari ke 2,
3 ,dan 4.
BAB IV
Pada percobaan pertama Pontoscolex sp. memiliki ukuran yang lebih kecil
sehingga memerlukan waktu yang sedikit untuk menghindari rangsangan cahaya,
sedangkan pada pengulangan percobaan ke dua dan tiga objek memiliki ukuran
tubuh yang lebih besar hingga memungkinkan pergerakan yang lebih lama.
Gerak yang menyebabkan Pontosclex sp. melakukan perpindahan adalah
gerak reaksi hewan akibat rangsangan, gerak ini disebut sebagai gerak taksis pada
hewan.
Seperti yang sudah dijelaskan gerak taksis adalah gerakan hewan untuk
menjauhi suatu rangsangan tertentu. Pada Pontoscolex sp. dilakukan gerakan
berpindah dari sisi wadah yang terkena rangsangan cahaya matahari menuju
tempat yang tertutup kertas karbon, hal tersebut disebabkan oleh rentannya kulit
pada Pontoscolex sp. terhadap cahaya matahari yang menyebabkan hewan
tersebut menjauhi tempat yang terkena paparan cahaya matahari secara langsung.
Hal tersebut diawali dengan objek yang akan merasa terganggu terhadap
rangsangan cahaya matahari sehingga terjadilah gerak taksis yang bertujuan untuk
menjauhi rangsangan yang mengganggu. Pada Pontoscolex sp. gerakan akan
diawali dengan berkelilingnya objek menyusuri pinggiran wadah sehingga
ditemukan tempat yang lebih gelap. Hal tersebut berguna sebagai salah satu cara
hewan agar dapat beradaptasi dari lingkungan yang tidak sesuai.
4.1.2 Hasil Pengamatan Tingkah Laku Tumbuhan
HariKe- Fototropisme
3. Pada hari ketiga daun mulai tumbuh dan mengarah kearah datangnya
sinar matahari serta batang nya bertambah panjang yaitu 10 cm.
Ke-
4. Pada hari keempat, pertumbuhan akar terlihat jelas mengarah bawah yaitu
ke inti bumi atau gravitasi bumi serta pertmabhan batangnya bertambah
menjadi 13 cm.
Hari Hidrotropisme
Ke-
3. Pada hari ketiga daun mulai tumbuh dan mengarah kearah datangnya sinar
matahari serta batangnya bertambah yaitu 4 cm.
4.2 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan praktikum biologi dasar tentang tingkah laku, dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat 3 macam gerak tumbuhan yang ditandai dengan tumbuhan mendekati
arah datangnya rangsangan, yang berupa: fototropisme, geotropisme, dan
hidrotropisme. Fototropisme adalah gerak tumbuhan ke arah rangsangan
cahaya. Geotropisme adalah gerak tumbuhan ke arah gaya gravitasi bumi.
Hidrotropisme adalah gerak tumbuhan ke arah rangsangan air.
2. Pada hewan ditemukan pula 3 macam gerak terhadap rangsangan, yaitu:
tropisme, taksis, dan kinetis.
3. Pada cacing tanah (Pontoscolex sp.) ditemukan gerak tropisme dimana cacing
berputar arah untuk menjauhi rangsangan cahaya.
5.2 Saran
Pada praktikum biologi dasar bab tingkah laku ini, praktikan seharusnya
selalu melakukan pengamatan selama tujuh hari berturut-turut agar dapat melihat
perkembangan dari tumbuhan tersebut agar praktikan bisa mendapatkan hasil
pengamatan yang maksimal. Selain itu pada percobaan tingkah laku hewan
sebaiknya digunakan lebih dari satu jenis hewan agar dapat diketahui lebih
banyak tingkah laku hewan akibat suatu rangsangan.
DAFTAR PUSTAKA
Susilowati, Rahayu Sofia Ery. 2007. Petunjuk Kegiatan Praktikum Tingkah Laku
Hewan. Malang : FMIPA UM.
Cacing Pertama
Cacing Kedua
Cacing Ketiga
Tingkah Laku Tumbuhan
1. Gerak Fototropisme
Hari ke-4
2. Gerak Geotropisme
3. Gerak Hidrotropisme
Hari ke-4