JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum tingkah laku ini adalah untuk mengenal 3 macam
gerak tropis pada tumbuhan, selain itu juga dapat mengenal 3 bentuk reaksi atau
perilaku hewan terhadap berbagai rangsangan, serta mengenal reaksi hewan yang
bersifat phototaksis, positif dan negatif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
e) Nasti kompleks
Nasti kompleks merupakan gerak nasti yang disebabkan lebih dari satu
rangsangan. Contohnya gerak membuka dan menutupnya stomata.
3.2.1 Adapun beberapa alat yang digunakan selama praktikum biologi dasar
tentang tingkah laku ini, yang berupa: kotak yang berukuran 20x20 cm, gelas
plastik (9 buah), gelas atau cawan petri, kertas karbon, dan pisau.
3.2.2 Sedangkan beberapa bahan yang digunakan dalam praktikum tingkah laku
ini adalah: tanah yang kering, air, tepung sagu. Sedangkan untuk komponen
biotiknya: cacing tanah (Pontoscolex sp.) dan kacang hijau (Vigna radiata).
B. Geotropisme
Biji kacang hijau (Vigna radiata) direndam selama semalaman, setelahnya
barulah dimasukkan ke dalam tanah yang lembab sebnayak kurang lebih 3 biji.
Pada hari kedua gelas plastik yang berisi tanaman dimiringkan dengan kemiringan
kurang lebih 45 derajad, kemudian diamati pada hari ke 2, 3, dan 4.
C. Hidrotropisme
Gelas plastik diisi dengan tanah basah pada setengah sisinya saja, setengah
sisi yang lainnya diberi tanah yang kering. Biji kacang hijau (Vigna radiata)
ditanam sebanyak 3 biji di permukaan tanah, disimpan dan diamati pada hari ke 2,
3 ,dan 4.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama Pontoscolex sp. memiliki ukuran yang lebih kecil
sehingga memerlukan waktu yang sedikit lebih lama untuk menghindari
rangsangan cahaya, sedangkan pada pengulangan percobaan ke dua dan tiga objek
memiliki ukuran tubuh yang lebih besar hingga memungkinkan pergerakan yang
lebih cepat.
Gerak yang menyebabkan Pontosclex sp. melakukan perpindahan adalah
gerak reaksi hewan akibat rangsangan, gerak ini disebut sebagai gerak taksis pada
hewan (Tim Praktikum biologi, 2017)
Seperti yang sudah dijelaskan gerak taksis adalah gerakan hewan untuk
menjauhi suatu rangsangan tertentu. Pada Pontoscolex sp. dilakukan gerakan
berpindah dari sisi wadah yang terkena rangsangan cahaya matahari menuju
tempat yang tertutup kertas karbon, hal tersebut disebabkan oleh rentannya kulit
pada Pontoscolex sp. terhadap cahaya matahari yang menyebabkan hewan
tersebut menjauhi tempat yang terkena paparan cahaya matahari secara langsung.
Hal tersebut diawali dengan objek yang akan merasa terganggu terhadap
rangsangan cahaya matahari sehingga terjadilah gerak taksis yang bertujuan untuk
menjauhi rangsangan yang mengganggu. Pada Pontoscolex sp. gerakan akan
diawali dengan berkelilingnya objek menyusuri pinggiran wadah sehingga
ditemukan tempat yang lebih gelap. Hal tersebut berguna sebagai salah satu cara
hewan agar dapat beradaptasi dari lingkungan yang tidak sesuai.
4.2 Hasil Pengamatan Tingkah laku Tumbuhan
Dari hasil pengamatan tingkah laku tumbuhan yang di lakukan saat
praktikum di dapatkan hasil seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil pengamatan tingkah laku Tumbuhan
Waktu
No Gerak Pada Tumbuhan
Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4
1. Fototropisme 4 cm 10 cm 16 cm
2. Geotropisme 3 cm 6 cm 13 cm
3. Hidrotropisme 2 cm 5 cm 11 cm
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan praktikum biologi dasar tentang tingkah laku, dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat 3 macam gerak tumbuhan yang ditandai dengan tumbuhan mendekati
arah datangnya rangsangan, yang berupa: fototropisme, geotropisme, dan
hidrotropisme. Fototropisme adalah gerak tumbuhan ke arah rangsangan
cahaya. Geotropisme adalah gerak tumbuhan ke arah gaya gravitasi bumi.
Hidrotropisme adalah gerak tumbuhan ke arah rangsangan air.
2. Pada hewan ditemukan pula 3 macam gerak terhadap rangsangan, yaitu:
tropisme, taksis, dan kinetis.
3. Pada cacing tanah (Pontoscolex sp.) ditemukan gerak tropisme dimana cacing
berputar arah untuk menjauhi rangsangan cahaya.
5.2 Saran
Pada praktikum biologi dasar bab tingkah laku ini, praktikan seharusnya
selalu melakukan pengamatan selama tujuh hari berturut-turut agar dapat melihat
perkembangan dari tumbuhan tersebut agar praktikan bisa mendapatkan hasil
pengamatan yang maksimal. Selain itu pada percobaan tingkah laku hewan
sebaiknya digunakan lebih dari satu jenis hewan agar dapat diketahui lebih
banyak tingkah laku hewan akibat suatu rangsangan.
DAFTAR PUSTAKA
Susilowati, Rahayu Sofia Ery. 2007. Petunjuk Kegiatan Praktikum Tingkah Laku
Hewan. FMIPA UM. Malang.
1. Gerak Fototropisme
Hari ke-4
2. Gerak Geotropisme
Hari ke-4
3. Gerak Hidrotropisme
Hari ke-4
COVER OK
KATA PENGANTAR DAN DAFTAR ISI DAK USAH
LAMPIRAN DI TAMBAH, MASUKKAN JUGA FOTO KEGIATAN.
YANG KK KASIH BLOK KUNING ITU BELUM ADA MASUK DI
DAFTAR PUSTAKA, CARI DEDEG, TRUS TAMBAHKAN KE
DAPUS
LAPORANNYA SECARA UMUM UDAH KK EDIT