Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM VII GERAK

PADA TUMBUHAN
BAB I
 

PENDAHULUAN
 

1. Latar Belakang
Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk melaksanakan
aktivitas hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda dengan gerak yang
dilakukan hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif. Selain itu gerak
pada tumbuhan merupakan respon terhadap rangsangan dari lingkungan dan akibat
adanya pertumbuhan (Kadaryanto, 2000).

Gerak pada tumbuhan biasanya sangat lambat sehingga tidak terlihat oleh mata. Gerak
pada tumbuhan tidak seperti pada hewan. Hewan dapat berpindah tempat dari suatu
tempat ke tempat lainnya. Sedangkan tumbuhan tetap berada ditempat tumbuhan.
Meskipun tidak memiliki system saraf seperti hewan, tumbuhan memiliki kemampuan
menjawab atau menanggapi rangsangan walaupun lambat. Kemampuan menanggapi
rangsangan atau memberi reaksi terhadap rangsangan disebut iritabilitas. Jadi, gerak
pada tumbuhan biasanya terjadi karena rangsangan dari luar. Proses tumbuh dari
tumbuhan juga merupakan gerak pada tumbuhan (Mikrajuddi, 2006).

Pergerakan Tanaman terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan
terhadap rangsang atau iritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan baik itu mendekati
atau menjauhi arah rangsangan.  Pergerakan dipengaruhi oleh faktor rangsangan luar
seperti cahaya, sentuhan dan gravitasi bumi serta dalam bagian tumbuhan sendiri
seperti pergerakan sitoplasma sel. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh panjang
gelombang, durasi, intensitas, dan arah datangnya sinar cahaya.  Secara fisiologis,
cahaya mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung bagi tubuh tanaman.
Pengaruhnya pada metabolisme secara langsung melalui fotosintesis, sedangkan
pengaruh tidak langsungnya melalui pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang
merupakan respon metabolik dan lebih kompleks (Franklin,1991).

Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia.
Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan
hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung
akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu. Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan
terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang
atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap
rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin menuju kearah
rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa menunjukan arah tertentu.
Beberapa jenis gerakan tumbuhan yang tergolong iritabilitas dibedakan menjadi tiga,
yaitu tropisme, taksis, dan nasty (Mikrajuddi, 2006).

Arah gerak pada tumbuhan ada yang ditentukan oleh rangsangan (menuju atau
menjauhi sumber rangsang) dan ada yang tidak ditentukan oleh rangsangan.
Umumnya gerak pada tumbuhan berdasarkan penyebabnyadapat dibagi menjadi tiga
bagian yaitu higroskopik dipengaruhi oleh kadar air, gerak elsionom dipengaruhi oleh
rangsangan luar sedangkan gerak endonom/otonom disebabkan oleh rangsangan yang
diduga berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri (Ferdinand, 2003).

 
1. Tujuan
Praktiukum ini bertujuan untuk mengamati pengaruh sensor pada ujung akar terhadap
gerakan akar tanaman akibat adanya gaya gravitasi bumi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 

1. Gerak Tumbuhan
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia.
Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan
hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung
akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003).

Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan
adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan
tersebut. Sebagai tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan
yang mungkin menuju kearah rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa
menunjukan arah tertentu. Beberapa jenis gerakan tumbuhan yang tergolong
iritabilitas dibedakan menjadi tiga, yaitu tropisme, taksis, dan nasty (Kahlen. 2009).

Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari luar.
Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya.
Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya
tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia.
Tanggapan tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya
iritabilitas atau daya peka terhadap rangsangan (Uya, 2010).

Berdasarkan sumber rangsangan gerak, gerak pada tumbuhan dibedakan atas tiga
macam, yaitu gerak endonom, gerak higroskopik, dan gerak esinom. Gerak endonom
merupakan gerak spontan dari tumbuhan yang tidak disebabkan adanya rangsangan
dari luar, misalnya gerak aliran sitoplasma pada tanaman air (hydrilla verticillata).
Gerak higroskopik merupakan gerak pada tumbuhan yang terjadi akibat adanya
perubahan kadar air pada tumbuhan, misalnya gerak pecahnya kulit buah polong-
polongan hingga bijinya terlempar keluar. Gerak esinom merupakan gerak pada
tumbuhan yang disebabkan karena adanya rangsangan dari luar (Furqonita,  2006).

Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari luar.
Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya.
Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya
tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia.
Tanggapan tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya
iritabilitas atau daya peka terhadap rangsangan. Ada tiga macam gerak pada
tumbuhan, yaitu gerak tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis (Uya, 2010).

Ada tiga macam gerak pada tumbuhan, yaitu gerak tropisme, gerak nasti, dan gerak
taksis. Iritabilitas salah satu bentuk tanggapan yang umum dilakukan berupa gerak.
Gerak adalah perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau
sebagian dari tubuh sebagai respon yang diberikan terhadap rangsangan dari
lingkungan dan akibat adanya pertumbuhan. Gerak merupakan salah satu ciri makhluk
hidup yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan hidupnya. Gerak yang terjadi pada
tumbuhan berbeda dengan gerak yang dilakukan oleh hewan dan manusia. Gerak pada
tumbuhan bersifat pasif, artinya tidak memerlukan adanya pindah tempat (tetap
berada di tempat tumbuhnya). Gerak dapat terjadi karena adanya pengaruh
rangsangan (stimulus) (Ismail, 2011).

Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan, antara lain:
cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia. Rangsangan tersebut, ada yang
menentukan arah gerak tumbuhan dan ada pula yang tidak menentukan arah gerak
tumbuhan. Rangsangan yang menentukan arah gerak akan menyebabkan tumbuhan
bergerak menuju atau menjauhi sumber rangsangan. Pada tumbuhan, rangsangan
disalurkan melalui benang plasma (plasmodesmata) yang masuk ke dalam sel melalui
celah antar sel (noktah) yang terdapat pada dinding sel. (Rinaldi, 2010).

Fototropisme dan geotropisme merupakan aktivitas yang jelas berperan dalam


perkembangan tumbuhan. Respon fototropik menentukan letak atau kedudukan daun
dan batang untuk dapat menangkap sinar matahari sebanyak-banyaknya bagi
keperluan fotosintesis. Tropisme menyebabkan pula tunas tumbuh ke atas dan akar ke
dalam tanah (Ismail, 2011).

Di dalam pertumbuhan tanaman terdapat adanya dominansi pertumbuhan di bagian


apeks atau ujung organ yang disebut sebagian dominansi apikal. Dominansi apical
diartikan sebagia persainangan antara tunas pucuk dengan tunas lateral dalam hal
pertumbuhan. Dominansi apical atau dominansi pucuk biasanya menandai
pertumbuhan vegetative tanaman yaitu pertumbuhan akar, batang dan daun.
Dominansi apical setidaknya berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan lateral.
Selama masih ada tunas pucuk, pertumbuhan tunas lateral akan terhambat sampai
jarak tertentu dari pucuk. Dominansi pucuk dapat dikurangi dengan memotong bagian
pucuk tumbuhan yang akan mendorong pertumbuhan tunas lateral (Dahlia, 2001).
Auksin adalah zat yang ditemukan pada ujung akar, batang, pembentukan bunga yang
berfungsi untuk pengatur pembesaran sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon
auksin adalah hormone pertumbuhan pada semua jenis tanaman lain dari hormone ini
adalah IAA atau Asam Indol Asetat. Hormon auksin ini terletak pada ujung batang
dan ujung akar, fungsi dari hormone auksin ini adalah membantu dalam proses
mempercepat pertumbuhan baik pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang
(Campbell, 2004).

Dari penemuan mengenai auksin, dua respon fisiologis tumbuhan dapat dijelaskan
yaitu pertumbuhan batang yang menuju ke arah datangnya sinar dan respon terhadap
gaya tarik bumi di mana batang tumbuh ke atas berlawanan dengan gaya tarik bumi.
Gerakan ini disebut tropisme sebagai hasil dari pertumbuhan yang tidak sama dari sel-
sel pada kedua sisi organ yang terkena rangsangan (Ismail, 2011).

Geotropisme adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ tanaman.


Bila organ tanaman yang tumbuh berlawanan dengan gravitasi bumi, maka keadaan
tersebut dinamakan geotropisme negatif. Contohnya seperti pertumbuhan batang
sebagai organ tanaman, tumbuhnya kearah atas. Sedangkan geotropisme positif adalah
organ-organ tanaman yang tumbuh kearah bawah sesuai dengan gravitasi bumi.
Contohnya tumbuhnya akar sebagai organ tanaman ke arah bawah. Akar selalu
tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi) (Uya,
2010).

Gerak tumbuh akar ini merupakan contoh lain dari gerak tropisme. Gerak yang
disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar
diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah
datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif.
Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme
negative (Campbell, 2004).

Contoh geotropisme adalah gerak tumbuh pada bunga kacang. Pada waktu bunga
mekar, geraknya menjauhi pusat bumi, maka termasuk geotropisme negatif. Tetapi
setelah terjadi pembuahan, gerak bunga kemudian ke bawah menuju tanah ke pusat
bumi dan berkembang terus menjadi buah kacang tanah. Dengan demikian, terjadi
perubahan gerak tumbuh pada bunga kacang tanah (Campbell, 2004).

Sebelum pembuahan adalah geotropisme negatif dan setelah pembuahan adalah


geotropisme positif. Pertumbuhan bunga ini dipengaruhi oleh peranan hormon
pertumbuhan. Keadaan auxin dalam proses geotropisme ini, apabila suatu tanaman
(celeoptile) diletakan secara horizontal, maka akumulasi auxin akan berada di dagian
bawah. Hal ini menunjukan adanya transportasi auxin ke arah bawah sebagai akibat
dari pengaruh geotropisme. Untuk membuktikan pengaruh geotropisme terhadap
akumulasi auxin, telah dibuktikan oleh Dolk pd tahun 1936 (Kimball, 1992).

Dari hasil eksperimennya diperoleh petunjuk bahwa auxin yang terkumpul di bagian
bawah memperlihatkan lebih banyak disbanding dengan bagian atas. Sel-sel tanaman
terdiri dari berbagai komponen bahan cair dan bahan padat. Dengan adanya gravitasi
maka letak bahan yang bersifat cair akan berada di atas. Sedangkan bahan yang
bersifat padat berada di bagian bawah. Bahan-bahan yang dipengaruhi gravitasi
dinamakan statolith (misalnya pati) dan sel yang terpengaruh oleh gravitasi
dinamakan statocyste (termasuk statolith) (dahlia, 2007).

 
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
 

1. Waktu dan Tempat


Praktikum Gerak Pada Tumbuhan ini dilakukan pada hari selasa  12 Juni 2017 pukul
13.30-15.00 WIB. Dilaboratorium Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.

1. Alat dan Bahan

2. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu Polybeg, aluminium foil, kapas,
dan kertas label.

2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu kecambah atau biji kacang
hijau (Vigna radiata).
 

1. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum kali ini, antara lain:

1. Fototropisme

2. Sediakan aqua cup pertama, lubangi bagian bawah aqua cup (sebanyak 5
lubang dengan ukuran 0,5 mm), kemudian beri label.

3. Isi aqua cup sebanyak bagian dengan media tanah yang sudah bersih.
4. Rendam benih selama 15 menit sebelum penanaman kemudian tanamlah 2
benih kacang hijau pada lubang tanah yang sama, ditengah-tengah pot dengan
kedalaman 2 cm. Siramlah sampai jenuh.

5. Lubangi kotak karton sebesar uang logam pada satu sisinya.

6. Simpan aqua cup yang telah ditanami kedalam kotak karton berlubang.
Kemudian letakkan pada posisi yang telah diatur.

7. Amati pertumbuhan kacang hijau setiap hari sampai satu minggu, catat dan
jelaskan perilaku tanaman tersebut, serta gambarkan keadaan pertumbuhan setiap
harinya.

8. Geotropisme (rangsangan dengan tarik bumi)

9. Sediakan aqua cup pertama, lubangi bagian bawah aqua cup (sebanyak 5
lubang dengan ukuran 0,5 mm), kemudian beri label.

10. Isi aqua cup sebanyak bagian dengan media tanah yang sudah bersih.

11. Rendam benih selama 15 menit sebelum penanaman kemudian tanamlah 2


benih kacang hijau pada lubang tanah yang sama, ditengah-tengah pot dengan
kedalaman 2 cm. Siramlah sampai jenuh.

12. Biarkan tumbuh 2 hari. Pada hari ketiga, balikan aqua cup dan letakkan dengan
alas plastik untuk melihat pengaruh gravitasi bumi terhadap akar.

13. Amati apa yang terjadi hingga hari ketujuh serta gambarkan keadaaan
pertumbuhannya.

14. Hydrotropisme

15. Sediakan aqua cup pertama, lubangi bagian bawah aqua cup (sebanyak 5
lubang dengan ukuran 0,5 mm), kemudian beri label.

16. Isi aqua cup sebanyak bagian dengan media tanah yang sudah bersih.
17. Rendam benih selama 15 menit sebelum penanaman kemudian tanamlah 2
benih kacang hijau pada lubang tanah yang sama, ditengah-tengah pot dengan
kedalaman 2 cm. Usahakan menanamnya pada pinggir.

18. Siramlah pot pada sisi yang bersebelahan dengan benih. Penyiraman sedikit
demi sedikit sehingga hanya setengah media tanam yang basah dengan air.

19. Siramlah setiap hari dan gambarkan keadaan pertumbuhannya.


 

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
 

1. Hasil
Tabel 1. Pengamatan gerak pada tumbuhan
Perlakuan Arah tumbuh

Kearah matahari dan batang berwarna hijau


Botol 1 (terbuka)
dan subur

Botol 2 (tertutup dan dilubangi sedikit pada Merunduk kebawah dan batang berwarna
samping alumunium foil) kuning

Menuju kearah lubang dan batangnya


Botol 3 (tertutup dan dilubangi dibagian atas) berwarna kuning, ketika keluar lubang daun
dan batang berwarna hijau

1. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum yang sudah dilakukan sebelumya, kita bisa membuktikan
bahwa fototropisme adalah gerak arah tumbuhan menuju pada rangsang cahaya
matahari. Gerak ini hanya berlaku pada daun dan batang karena bersifat fototrop,
sedangkan akar hidrotrop atau menuju ke arah sumber air. Cahaya juga dapat menjadi
faktor penghambat bagi tumbuhan. Hormon auksin menjadi tidak aktif apabila ada
cahaya. Hal inilah yang dapat menyebabkan tumbuhan ditempat yang terkena cahaya
matahari langsung menjadi lebih pendek dibandingkan dengan tumbuhan yang
ditanam ditempat gelap. Kekurangan cahaya pada proses perkecambahan dapat
menyebabkan gejala etiolasi dimana batang kecambah tumbuh lebih cepat namun
lemah dan berwarna kuning pucat. Selain itu, cahaya juga mempengaruhi arah tubuh
tumbuhan, peristiwa ini disebut sebagai fototropisme. Tumbuhan akan tumbuh dan
mengikuti arah datangnya cahaya. Hal ini juga ada kaitannya dengan kerja hormone
auksin.

Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada percobaan fototropisme didapat hasil


bawah kacang hijau tumbuh menuju arah cahaya yang ditandai dengan arah tumbuh
kacang hijau menuju lubang kardus. arah tumbuh kacang hijau yaitu fototropisme
positik bergerak mengikuti rangsangan (arah cahaya ). Sedangkan pada percobaan
hidroropisme didapat hasil bawah Kacang hijau tumbuh ke arah tngah akar menunu ke
arah air yang diberi di antara kacang-kacang hijau yang berurutan. Arah kacang hijau
merupakan hidrotropisme positif karena bergerak ke rangsngan menuju air .

Arah tumbuh pada tumbuh yang dilakukan oleh tumbuhan merupakan suatu respon
tumbuhan terhadap rangsangan dari luar lingkungan. Berdasarkan penyebabnya
timbulnya arah tumbuh dan gerak tumbuh dibedakan atas:1) arah tumbuh yang
disebabkan oleh adanya pertumbuhan dan arah tumbuh ini bersifat plaastic atau
irreversible dan gerak turgor yaitu arah tumbuh yang disebabkan adanya perubahan
turgor pada sel-sel tertentu dan bersifat elastic atau irreversible. Contohnya   dari
gerak tropisme adalh fototropisme dan hidrotropisme. Respon tumbuhan tanaman
ditentukan oleh stimulus gradient atau konsentrasi air (kelembapan). Kelembapan
menyebabkan membeloknya akar ke daerah yang mengandung air dengan konsentrasi
yang lebih besar.

Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari luar.
Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya.
Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya
tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia.
Tanggapan tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya
iritabilitas atau daya peka terhadap rangsangan. Ada tiga macam gerak pada
tumbuhan, yaitu gerak tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis (Uya, 2010).

Percobaan kali ini menggunakan sampel kecambah kacang hijau. Kecambah kacang
hijau dipilih yang mempnyai akar yang panjang. Percobaan ini dilakukan dengan dua
perlakukan yaitu dengan perlakuan dipotong dan tidak di potong. Masing-masing
perlakuan di di isi dengan 10 sampel. Setelah sampel dipilih, sampel diletakkan pada
tempat yang telah disediakan dengan sedemikian rupa dan didiamkan selama 24 jam.

Sel-sel tanaman terdiri dari berbagai komponen bahan cair dan bahan padat. Dengan
adanya gravitasi maka letak bahan yang bersifat cair akan berada di atas. Sedangkan
bahan yang bersifat padat berada di bagian bawah. Bahan-bahan yang dipengaruhi
gravitasi dinamakan statolith (misalnya pati) dan sel yang terpengaruh oleh gravitasi
dinamakan statocyste (termasuk statolith).

Pada gerak tropisme pergerakan yang terjadi adalah karena pengaruh hormon
pertumbuhan dalam tubuh tumbuhan yang terpengaruhi oleh rangsang, sedangkan
pada gerak taksis pergerakan yang terjadi tidak dipengaruhi oleh suatu hormon
pertumbuhan.

BAB V
KESIMPULAN
 

1. Kesimpulan
Dari praktikum yang kami lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa gerak merupakan
salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan hidupnya.
Gerak pada tumbuhan merupakan gerak dari sebagian organ-organnya saja, seperti
akar, batang, ranting dan daun tumbuhan tidak mempunyai system syaraf indera.
Pertambahan panjang akar masing-masing sampel berbeda. Hal ini disebabkan karena
karena pengaruh hormon pertumbuhan dalam tubuh tumbuhan yang terpengaruhi oleh
rangsang.

DAFTAR PUSTAKA
 
Campbel, 2004. Biologi, edisi ke-2, jilid 2.  Erlangga : Jakarta.
Dahlia, 2001. Gerak Pada Tumbuhan. Gramedia, Jakarta.
Ferdinand, Fiktor. 2003. Praktis Belajar Biologi. Grafindo, Yogyakarta.
Franklin, G. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press : Jakarta.
Ismail, 2011. Fisiologi Tumbuhan. Jurdik Biologi-FPMIPA. Bandung.
Kadaryanto. 2000. Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan. Yudhistira Ghalia
Indonesia. Jakarta.
Kahlen. 2009. Modeling leaf phototropism in a cucumber canopy : Germany.
Kimball, J. W. 1992. Biologi, edisi ke-5, jilid 2.  Erlangga : Jakarta.
Kurnadi, K.A. 1988. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Jurdik Biologi-
FPMIPA. Bandung.
Uya. 2010. Gerak Pada Tumbuhan. Gramedia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai