Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 2

KEGIATAN 1

GERAK PADA TUMBUHAN

DISUSUN OLEH :
1.
2.
3.
4.
5.

Annisa Hayyu R N B
Hukmatun Nafisah
Dayu Firdania
Aprilia Pujayani
Ahda Luthi Ani

(14312241007)
(14312241010)
(14312241031)
(14312244009)
(14312244010)

PENDIDIKAN IPA A 2014

JURUSAN PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
A. Judul
Gerak pada Tumbuhan

B. Tujuan
Membuktikan pengaruh gaya gravitasi pada gerakan tumbuhan.
C. Dasar Teori
1. Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Aktivitas yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup prosesnya tidak dapat
diamati secara langsung, tetapi dapat diamati berdasarkan ciri-ciri yang
dimilikinya. Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri yang
merupakan ciri yang membedakan antara makhluk hidup dengan makhluk tak
hidup. Secara umum Makhluk hidup memiliki beberapa ciri, yaitu bernapas,
membutuhkan makanan, berkembang biak, tumbuh dan berkembang, menanggapi
ransangan. Ciri- ciri makhluk hidup diantaranya:
a. Bernafas
Bernafas yaitu proses mangambil

atau

menghirup

O2

dan

mengeluarkan CO2. Oksigen dalam tubuh manusia digunakan untuk proses


oksidasi, yaitu proses pembakaran makanan oleh oksigen di dalam tubuh
untuk menghasilkan energy yang akan digunakan untuk aktivitas hidup.
Semua makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan melakukan proses ini
selama makhluk hidup itu hidup.
i. Alat pernafasan pada tumbuhan disebut stomata.
ii. Alat pernafasan pada hewan adalah paru-paru, insang, trakea, dan
kulit, alat pernafasan burung memiliki alat bantu yang disebut
pundi-pundi udara.
b. Membutuhkan makanan
Untuk dapat bertahan hidup, makhluk hidup memerlukan makanan dan
air. Fungsi makanan :
i. Menimbulkan energy
ii. Pembangun tubuh
iii.
Mengganti sel-sel tubuh yang rusak
Fungsi air:
i.
ii.

Untuk keseimbangan tubuh


Pelarut beberapa zat, vitamin dan mineral

Makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri adalah


tumbuhan hiaju lewat proses fotosintesis.
c. Berkembang biak

Semua makhluk hidup berkembang biak, hal itu dilakukan utuk


menghasilkan individu baru atau memperbanyak diri. Perkembangan makhluk
hidup bertujuan untuk mempertahankan kelestrian jenisnya supaya tidak
punah. Cara makhluk hidup berkembang biak dibedakan menjadi dua, yaitu :
i. Generative, yaitu peristiwa terbentuknya individu baru yang didahului oleh
ii.

pembuahan.
Vegetative, yaitu perkembangbiakan tanpa perkawinan, jadi tidak
melibatkan sel gamet atau sel kelamin. Contoh: tunas, membelah diri, dan

geragih.
d. Tumbuh dan berkembang
Tumbuh adalah suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk
hidup dan pertambahan itu tidak kembali kepada ukuran semula. Sedangkan
berkembang adalah suatu proses pencapaian kedewasaan, mulai dari bentuk
atau keadaan yang sederhana.
Contoh: pertumbuhan pada tumbuhan dimulai dari kecambah hingga
menjadi pohon. Pertumbuhan pada tumbuhan tergantung kepada zat-zat
organic yang ada di dalam tanah, seperti N, P, K, Fe, dan Ca.
e. Menanggapi rangsang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah respons terhadap rangsangan.
Kemampuan makhluk hidup memberi tanggapan terhadap rangsangan disebut
iritabilitas. Hewan,

tumbuhan

dan manusia

menanggapi rangsangan

menggunakan panca indera yang terdiri dari:


i. Mata untuk menerima rangsangan berupa cahaya
ii. Telinag untuk menerima rangsangan berupa bunyi
iii.
Lidah untuk menerima rangsangan berupa zat
iv. Batang suatu tanaman akan mengarah pada datangnya sumber
v.

cahaya dan akarnya mengarah pada sumber air.


Kumis kucing berfungsi meluaskan bidang indera sentuhan diluar
tubuhnya.

Selain itu, manusia dan hewan juga memiliki sistem saraf dalam
menanggapi adanya rangsangan, sedangkan tumbuhan tidak. Tumbuhan
menanggapi ransangan dengan arah gerak tumbuhnya. Rangsangan dapat
disebabkan oleh faktor luar tubuh. Gerak pada tumbuhan terjadi karena adanya
rangsangan zat kimia, gaya gravitasi bumi,cahaya, air, dan sentuhan.
2. Gerak Makhluk Hidup
Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk
melaksanakan aktivitas hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda

dengan gerak yang dilakukan hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan
bersifat pasif. Selain itu gerak pada tumbuhan merupakan respon terhadap
rangsangan dari lingkungan dan akibat adanya pertumbuhan (Kadaryanto,
2000).
Gerak dapat berupa perpindahan tempat atau perubahan bentuk tubuh.
Walaupun tumbuhan tidak memiliki sistem syaraf, namun mempunyai bentuk
tubuh yang tersususn atas sel-sel yang saling berdekatan dan berhubungan.
Dinding sel tumbuhan umumnya mengalami penebalan, tetapi ada bagian
tertentu dari sel itu tidak menebal, sehingga seolah-olah ada celah yang
disebut noktah. Melalui celah inilah plasma sel yang satu dengan sel
tetangganya

yang

dihubungkan

oleh

benang-benang

plasma

disebut

plasmodesmata (Kimball, 1992).


Gerak pada tumbuhan biasanya sangat lambat sehingga tidak terlihat
oleh mata. Gerak pada tumbuhan tidak seperti pada hewan. Hewan dapat
berpindah tempat dari suatu tempat ke tempat lainnya. Sedangkan tumbuhan
tetap berada ditempat tumbuhan. Meskipun tidak memiliki system saraf seperti
hewan, tumbuhan memiliki kemampuan menjawab atau menanggapi
rangsangan walaupun lambat. Kemampuan menanggapi rangsangan atau
memberi reaksi terhadap rangsangan disebut iritabilitas. Jadi, gerak pada
tumbuhan biasanya terjadi karena rangsangan dari luar. Proses tumbuh dari
tumbuhan juga merupakan gerak pada tumbuhan (Mikrajuddi, 2006).
Arah gerak pada tumbuhan ada yang ditentukan oleh rangsangan
(menuju atau menjauhi sumber rangsang) dan ada yang tidak ditentukan oleh
rangsangan. Umumnya gerak pada tumbuhan berdasarkan penyebabnyadapat
dibagi menjadi tiga bagian yaitu higroskopik dipengaruhi oleh kadar air, gerak
elsionom dipengaruhi oleh rangsangan luar sedangkan gerak endonom/otonom
disebabkan oleh rangsangan yang diduga berasal dari dalamtumbuhan itu
sendiri.
Pergerakan Tanaman terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan
adanya kepekaan terhadap rangsang atau iritabilitas yang dimiliki oleh
tumbuhan baik itu mendekati atau menjauhi arah rangsangan. Pergerakan
dipengaruhi oleh faktor rangsangan luar seperti cahaya, sentuhan dan gravitasi
bumi serta dalam bagian tumbuhan sendiri seperti pergerakan sitoplasma sel.
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh panjang gelombang, durasi,
intensit3as, dan arah datangnya sinar cahaya. Secara fisiologis, cahaya

mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung bagi tubuh tanaman.


Pengaruhnya pada metabolisme secara langsung melalui fotosintesis,
sedangkan

pengaruh

tidak

langsungnya

melalui

pertumbuhan

dan

perkembangan tanaman yang merupakan respon metabolik dan lebih


kompleks (Franklin,1991).
Gerak merupakan salah satu ciri yang dimiliki makhluk hidup .Gerak
dapat berupa perpindahan tempat atau perubahan bentuk tubuh. Gerak pada
tumbuhan disebabkan karena rangsangan yang diterima oleh plasmodemata
(Kurnadi, 1988).
Gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Gerak Endonom
Gerak Endonom merupakan gerak yang tidak dipengaruhi oleh faktor
luar. Contoh:
i. Gerakan protoplasma pada sel daun hidrilla.
ii. Gerak kromosomsaat membelah.
iii.
Gerak merekahnya kulit polong polongan yang kering.
iv. Gerak membukanya gigi peristom.

b. Gerak Etionom
Gerak ini terjadi karena adanya rangsangan dari luar seperti suhu,
cahaya, gravitasi, sentuhan maupun tiupan angin. Gerak Etionom dibagi
menjadi 3 yaitu :
i. Gerak Tropisme
Tropisme merupakan
pelengkungan

ii.

organ

gerak

tumbuhan

tumbuhan
menjauhi

yang

berupa

atau

mendekati

rangsangan. Gerak ini dibagi menjadi 3 yaitu:


Fototropisme
(rangsangan
cahaya)

contoh:

membengkoknya tumbuhan ke arah sinar matahari.


Geotropisme (rangsangan gravitasi bumi) contoh: Gerak

akar tumbuhan.
Tigmotropisme (rangsangan sentuhan) contoh: gerak

membelit ujung batang.


Gerak Nasti
Merupakan gerak yang dipengaruhi rangsangan dari luar tetapi
arah gerak tidak dipengaruhi oleh arah rangsangan. Gerak ini
dibagi menjadi 4 yaitu:

iii.

Tigmonasti (rangsangan sentuhan) contoh: gerak daun

putri malu.
Niktinasti (gerak tidur tumbuhan) contoh: merunduknya

daun family Leguminosae.


Fotonasti (rangsangan cahaya) contoh: mekarnya bunga

pukul empat.
Nasti kompleks (rangsang cahaya dan unsur kimia)

contoh: membuka menutupnya stomata.


Gerak Taksis
Gerak yang terjadi karena rangsangan dari luar dan arah gerak
ditentukan oleh arah rangsangan. Gerak ini dibedakan menjadi 2
yaitu:

Kemotaksis (rangsanga zat kimia) contoh: gerak lumut

saat terjadi fertilisasi.


Fototaksis (rangsangan

cahaya)

contoh:

euglena

bergerak menuju cahaya.


3. Bawang Merah
Bawang merah merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput,
berbatang pendek dan berakar serabut, tinggi dapat mencapai 15-20 cm dan
membentuk rumpun. Akarnya berbentuk akar serabut yang tidak panjang.
Bentuk daun tanaman bawang merah seperti pipa, yakni bulat kecil
memanjang antara 50-70 cm, berlubang, bagian ujungnya meruncing,
berwarna hijau muda sampai hijau tua dan letak daun melekat pada tangkai
yang ukurannya relatif pendek. Pangkal daunnya dapat berubah fungsi seperti
menjadi umbi lapis (Hapsoh dan Y aya Hasanah, 2011).
Umbi bawang merah mengandung senyawa - senyawa yang dipercaya
berkhasiat sebagai antiinflamasi dan antioksidan seperti kuersetin yang
bertindak sebagai agen untuk mencegah sel kanker. Kuersetin, selain memiliki
aktivitas sebagai antioksidan, juga dapat beraksi sebagai antikanker pada
regulasi siklus sel, berinteraksi dengan reseptor estrogen (ER) tipe II dan
menghambat enzim tirosin kinase. Kandungan lain dari bawang merah
diantaranya protein, mineral, sulfur, antosianin, kaemferol, karbohidrat, dan
serat. Klasifikasi tumbuhan bawang merah (Alliumcepa L.) adalah sebagai
berikut:
Kingdom
Divisi
Class
Ordo

: Plantae
: Spermatophyta
: Dicotyledoneae
: Liliales

Family
Genus
Spesies
Nama Lokal
D. Metode Praktikum
Tempat

: Liliaceae
: Allium
: Allium cepa L.
: Bawang Merah
: Rumah Ahda Luthfi di Kemirisewu RT 06/RW 25,
Sidorejo, Godean, Sleman, Yogyakarta

Tanggal Praktikum

: 26 Februari-3 Maret 2016

Alat dan Bahan


1. Alat
a. Gayung bekas
b. Lidi
2. Bahan
a. Bawang Merah
b. Air
Langkah Kerja
Kegiatan 3 (Membuktikan Pengaruh Gaya Gravitasi terhadap Tumbuhan)
Menyiapkan Alat dan Bahan

Menimbang bawang merah

Mengiris bagan akar bawang merah

Menusuk Bawang merah menggunakan lidi

Mengisi gayung kososng setinggi 5 cm dengan air

Menaruh tusukan bawang merah di dalam gayung berisi air

Mengamati arah gerak pertumbuhan akar selama beberapa hari, lalu


memasukkandata hasil percobaan pada tabel.

E. Tabel Hasil Percobaan


Hari
1 (26 Februari)
2 (27 Februari)
3 (28 Februari)
4 (29 Februari)
5 (1 Maret)
6 (2 Maret)
7 (3 Maret)

1 (5,13 gram)
-

Bawang merah
2 (5,24 gram)
-

3 (5,30 gram)
0,7 cm
1,9 cm
3,1 cm
3,9 cm
4,6 cm
5,7 cm
6,8 cm

F. Pembahasan
Pada praktikum yang berjudul Gerak pada Makhluk Hidup terdapat dua
kegiatan, kegiatan 1 dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2016 dan kegiatan 2
dilaksanakan pada 26 Februari3 Maret 2016. Praktikum kali ini bertujuan untuk
membuktikan pengaruh gaya gravitasi pada gerakan tumbuhan. Pada kegiatan 2
praktikum kali ini menggunakan Bawang Merah (Allium ceppa) sebagai objek
pengamatan gerak pada tumbuhan. Pada praktikum Gerak pada Makhluk Hidup
terdapat tiga variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.
Variabel bebasnya antara lain: massa Bawang Merah, variabel terikatnya adalah
panjang akar Bawang Merah, dan Variabel kontrolnya antara lain: tempat, ketinggian
air, dan suhu ruangan.
Alat dan bahan yang kami gunakan dalam ppraktikum kali ini antara lain
bawang merah, lidi, air, dan gayung. Langkah kerja yang kami lakukan pertama-tama
adalah menyiapkan alat dan bahan, kedua Menimbang bawang merah, ketiga
Mengiris bagan akar bawang merah, keempat Menusuk Bawang merah menggunakan
lidi, kelima Mengisi gayung kososng setinggi 5 cm dengan air, keenam Menaruh
tusukan bawang merah di dalam gayung berisi air, terakhir Mengamati arah gerak
pertumbuhan akar selama beberapa hari, lalu memasukkandata hasil percobaan pada
tabel.
Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk
melaksanakan aktivitas hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda dengan

gerak yang dilakukan hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif. Selain
itu gerak pada tumbuhan merupakan respon terhadap rangsangan dari lingkungan dan
akibat adanya pertumbuhan (Kadaryanto, 2000).
Gerak pada tumbuhan biasanya sangat lambat sehingga tidak terlihat oleh
mata. Gerak pada tumbuhan tidak seperti pada hewan. Hewan dapat berpindah tempat
dari suatu tempat ketempat lainnya.Sedangkan tumbuhan tetap berada ditempat
tumbuhan. Meskipun tidak memiliki system saraf seperti hewan, tumbuhan memiliki
kemampuan menjawab atau menanggapi rangsangan walaupun lambat. Kemampuan
menanggapi rangsangan atau memberi reaksi terhadap rangsangan disebut iritabilitas.
J adi, gerak pada tumbuhan biasanya terjadi karena rangsangan dari luar. Proses
tumbuh dari tumbuhan juga merupakan gerak pada tumbuhan (Mikrajuddi, 2006).
Pada percobaan ini pertumbuhan tanaman tidak terlihat oleh mata seperti pada
percobaan garak hewan dan manusia tetapi terlihat akar bawang merah semkain
panjang dan mengarah ke pusat bumi.
Pergerakan Tanaman terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya
kepekaan terhadap rangsang atau iritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan baik itu
mendekati atau menjauhi arah rangsangan. Pergerakan dipengaruhi oleh factor
rangsangan luar seperti cahaya, sentuhan dan gravitasi bumi serta dalam bagian
tumbuhan sendiri seperti pergerakan sitoplasma sel. Pertumbuhan tanaman
dipengaruhi oleh panjang gelombang, durasi, intensitas, dan arah datangnya sinar
cahaya. Secara fisiologis, cahaya mempengaruhi baik langsung maupun tidak
langsung bagi tubuh tanaman. (Franklin,1991).
Bawang merah merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput,
berbatang pendek dan berakar serabut, tinggi dapat mencapai 15-20 cm dan
membentuk rumpun. Akarnya berbentuk akar serabut yang tidak panjang. Bentuk
daun tanaman bawang merah seperti pipa, yakni bulat kecil memanjang antara 50-70
cm, berlubang, bagian ujungnya meruncing, berwarna hijau muda sampai hijau tua
dan letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya relatif pendek. Pangkal daunnya
dapat berubah fungsi seperti menjadi umbi lapis (Hapsoh dan Yaya Hasanah, 2011).
Berdasarkan hasil percobaan pada hari pertama pada bawang ke 3 (5,30 gram)
panjang akar bawang merah bertambah panjang sepanjang 0,7 cm, kemudian pada
hari kedua menjadi 1,9 cm, hari ketiga 3,1 cm hari keempat 3,9 cm, hari kelima 4,6
cm, hari keenam 5,7 cm, dan hari ketujuh 6,8 cm. Dari hasil percobaan tersebut
terlihat bahwa panjang akar Bawang Merah bertambah seiring berjalannya waktu.
Namun pada bawang merah 1 (5,13 gram) dan bawang merah 2 (5,24 gram) tidak

mengalmi pertambahan panjang akar sejak hari pertama, dan tanaman Bawang merah
1 tersebut membusuk pada hari ke 3. Sedangkan pada tanaman bawang merah 2
membusuk pada hari ke 5. Bawang merah 1 dan bawang merah 2 membusuk
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
a. Perendaman, umbi bawang merah ikut terendam yang seharusnya yang
terendam hanya akarnya yang sudah di potong sehingga menyebabkan
tanaman bawang merah membusuk.
b. Kurang telitinya praktikan dalam pemotongan akar yang tidak rata.
c. Kelalaian praktikan yang kurang bersih membersihkan lidi sebelum
digunakan.

G. Kesimpulan
Gaya grafitasi bumi mempengaruhi garakan pada tanaman, yaitu pada
pertumbuhan akar tanaman yang menuju kebawah atau pusat bumi yang disebut
dengan gerak geotropism positif, sedangkan pertumbuhan batang yang menuju ke atas
disebut dengan gerak geotropisme negative karena melawan gaya gravitasi bumi.
Pengaruh gaya grafitasi terhadap gerak pertumbuhan tanaman berbeda pada
ketinggian tertentu, meskipun perbedaan yang terlihat tidak signifikan. Berdasarkan
hasil percobaan gerak pertumbuhan akar tanaman bawang merah bergerak dengan
gerak geotropisme positif.
H. Jawaban Pertanyaan
1. Bukti bahwa gaya gravitasi mempengaruhi gerakan tumbuhan berdasarkan
eksperimen yang dilakukan adalah bahwa akar bawang merah tumbuh kea rah
bawah yaitu mengikuti gaya gravitasi bumi.
2. Geotropisme positif gerak pada tumbuhan yang mengarah atau menuju ke arah
bumi contohnya adalah pada pertumbuhan akar tanaman yang menuju ke bawah
atau ke pusat bumi. Sedangkan geotropisme negative adalah gerak pada tumbuhan
yang mengarah berlawanan dari pusat bumi contohnya adalah pada pertumbuhan
batang yang menuju ke atas yaitu melawan gravitasi bumi.

I. Daftar Pustaka
AAK. 1998. Pedoman Bertanam Bawang. Yogyakarta: Kanisius.
Franklin, G. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta: UI Press.

Hapsoh dan Yaya Hasanah. 2011. Budidaya Tanaman Obat Dan Rempah. Medan:
USU Press.
Kadaryanto. 2000. Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan. Jakarta: Yudhistira Ghalia
Indonesia.
Kimball, J. W. 1992. Biologi, Edisi ke-5, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kurnadi, K.A. 1988. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Jurdik
Biologi-FPMIPA.
Mikrajuddin, dkk. 2006. IPA Terpadu Jilid 2A. Jakarta: Gramedia.
J. Lampiran
Awal

Akhir

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Anda mungkin juga menyukai