Anda di halaman 1dari 13

Pengertian Makhluk Hidup

Makhluk hidup atau organisme, yang dalam bahasa Yunani adalah organon yang berarti alat
adalah kumpulan molekul-molekul yang saling memengaruhi sedemikian rupa sehingga
dapat berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup. Istilah organisme kompleks mengacu
pada organisme yang memiliki lebih dari satu sel.

Makhluk hidup adalah struktur biologis yang merespon perubahan lingkungan atau dalam
entitas sendiri. Makhluk hidup memiliki organisasi biokimia yang kompleks yang
memungkinkan mereka untuk memproses zat dan memanfaatkan energi untuk merespon
perubahan di sekitar mereka.

Makhluk Hidup Menurut Para Ahli

 Menurut Helena Curtis


Pengertian Makhluk Hidup menurut Helena Curtis (1975) adalah sesuatu yang bisa
memanfaatkan energi dari lingkungannya dan merubahnya dari satu bentuk energi ke
bentuk energi yang lain, dapat beradaptasi dengan lingkungannya, bisa merespon bila
ada rangsangan, bersifat homeostatis, kompleks dan terorganisir dengan baik, dapat
bereproduksi atau berkembang biak serta dapat tumbuh dan berkembang.

Menurut Kimball
Pengertian makhluk hidup menurut Kimball (1983) adalah sesuatu yang memiliki
lima cirri, yaitu dapat berevolusi, responsif, dapat bereproduksi, dapat melakukan
metabolism, dan bersifat rumit.

MenurutDwijoseputro
Pengertian makhluk hidup menurut Dwijoseputro (1998) adalah adalah sesuatu yang
dapat melakukan metabolisme, dapat melakukan gerak, dapat tumbuh, dapat
bereproduksi, dan responsif.

Menurut New Mexico Tech,


semua makhluk hidup menampilkan tujuh karakteristik kehidupan, yaitu terdiri dari
sel-sel, secara kompleks terorganisir, mengambil energi dan menggunakannya tidak
hanya untuk merespon lingkungan, tetapi juga untuk tumbuh dan mempertahankan
dirinya, memiliki kemampuan untuk mereproduksi, dan memiliki kemampuan untuk
beradaptasi dengan lingkungan.

Ciri Sifat Makhluk Hidup


Secara umum, ciri-ciri yang ditemukan pada makhluk hidup adalah bernapas,bergerak,
makan dan minum, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, mengeluarkan zat sisa, peka
terhadap rangsang, dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

a. Bernapas
Bernafas yaitu pengambilan oksigen untukoksidasi makanan, sehingga memperoleh energi
dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa.Hewan vertebrata di darat bernafas dengan
paruparu,ikan bernafas dengan insang, cacing bernafasdengan kulit.Tumbuhan, pada daun
bernafas melalui stomata, pada batang melalui lentisel dandi akar melalui bulu-bulu
akar.Manusia bernafas dengan paru-paru.
b. Memerlukan makanan (nutrisi)
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan.Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan
hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang
berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri
melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi
tergantung pada makhluk hidup lainnya.

c. Bergerak
Bergerak merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian.Hal ini disebabkan
oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang dilakukan pada tumbuhan antara lain:
gerak menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas ke
arah sinar matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan kadar air.
Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu alat
gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan
gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain.

d. Peka terhadap rangsang


Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang (iritabilitas).
Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:

1. Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan menanggapi
rangsangdengan menutup daunnya.
2. Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.
3. Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya
bersin.

e. Tumbuh dan berkembang


Tumbuh adalah bertambahnya volume atauukuran makhluk hidupyang
irreversible.Berkembang adalah prosesmenuju kedewasaan yangdipengaruhi oleh
hormon,nutrisi dan lingkungan.

f. Berkembangbiak
Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya.
Cara berkembangbiaksebagai berikut :

 Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan seltelur dan sel


sperma.
 Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel telur
dan sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh.

g. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadaplingkungan
dan untuk mempertahankan diri.Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:

1. Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya.Contoh:


burung elang mempunyai kuku yangtajam untuk menerkam mangsa. Bunga teratai
mempunyai daun yang lebar untukmemperluas bidang penguapan.
2. Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat
tubuh. Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada
dipegunungan. Kotoran unta kering , tetapi urinenya kental
3. Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah
lakunya. Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke
permukansecara periodik.

Definisi Klasifikasi Makhluk Hidup


Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan dan pengkategorian yang didasarkan pada ciri-
ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk
mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian
setiap kelompok tumbuhan ataupun hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok
tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain.

Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris.Namun ide itu
disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani berkebangsaan Swedia
yang dikenal pada masa sekarang dengan Carolus Linnaeus. Klasifikasi makhluk hidup
adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau unit
tertentu. Golongan-golongan ini disusun secara runtut sesuai dengan tingkatannya
(hierarkinya), yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih
besar.

Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup ke dalam
golongannya disebut taksonomi atau sistematik. Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk
hidup menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk takson. Takson dibentuk dengan
jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri
maupun perbedaan yang dapat diamati. Mencandra berarti mengidentifikasi, membuat
deskripsi, dan memberi nama. Selanjutnya, makhluk hidup yang memiliki persamaan ciri
dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut takson. Dengan cara demikian dapat
dibentuk banyak takson.

Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan
ciri.Kemudian, tiap-tiap takson tersebut ditempatkan pada tempatnya (posisinya) sesuai
dengan tingkatannya.Langkah-langkah pembentukan takson mengikuti sistem tertentu.Itulah
sebabnya taksonomi disebut pula sistematik. Berikut ini merupakan urutan takson :
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan,
dan mempelajari makhluk hidup.Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan
sifat atau ciri pada makhluk hidup.Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan
perbedaan ciri yang dimiliki makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat
tubuhnya. Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu
golongan. Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah:

1. Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon,


perdu, dan semak.
2. Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan
menjadi tumbuhan yang hidup di lingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup di
lingkungan air (hidrofit), dan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembap (higrofit).
3. Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-
obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan dan sebagainya
4. Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi hewan
pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora), dan hewan
pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora).

Cara pengelompokan makhluk hidup seperti ini dianggap kurang sesuai yang disebabkan
karena dalam pengelompokan makhluk hidup dengan cara demikian dibuat Berdasarkan
keinginan orang yang mengelompokkannya. Klasifikasi dapat ditinjau dari dua aspek yaitu :

1. Aspek proses Klasifikasi terdiri dari dua kegiatan pokok yaitu :

 Proses pengelompokan (Grouping). Proses pengelompokan yang dilakukan pada


tumbuhan atau objek lain yang diklasifikasikan didasarkan pada besar kecilnya
persamaan yang ditunjukkan oleh masing-masing tumbuhan atau objek tersebut.

Proses Perangkingan (Rangking). Proses perangkingan dilakukan pada masing-


masing kelompok tumbuhan atau objek lain pada klasifikasi tersebut, dapat kita
rumuskan definisi klasifikasi tumbuhan sebagai suatu proses pengelompokan
tumbuhan berdasarkan total kesamaan yang ditunjukkannya dan penempatan masing-
masing kelompok tersebut pada kesatuan kelasnnya secara ideal.

2. Aspek Hasil Dari segi hasil klasifikasi dapat diartikan sebagai suatu sistem klasifikasi.

Macam klasifikasi makhluk hidup


Sistem klasifikasi makhluk hidup terus mengalami perkembangan, menyesuaikan dengan
temuan-temuan baru dari para ahli. Perkembangan sistem tersebut meliputi:

 Sistem Artifisial (Buatan)


Sistem artifisial atau buatan adalah sistem pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pada
persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri.
Artinya, peneliti membuat sendiri kriteria apa saja yang akan diperbandingkan dari makhluk
hidup satu dengan lainnya, seperti misalnya pada bentuk, ukuran, atau habitat makhluk hidup.
Ini adalah sistem pengelompokan makhluk hidup yang dapat dikatakan paling sederhana dan
telah dilakukan sejak lama (370 SM), yang telah digunakan oleh ilmuwan seperti Aristoteles
dan Theophratus.

 Sistem natural (Alami)


Sistem natural atau alami telah mulai mengembangkan pola pengelompokkannya berdasarkan
pada persamaan ciri struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal
(anatomi) secara alamiah.
Artinya, para peneliti lebih menganut pada struktur alami makhluk hidup dan bukan membuat
sendiri perbandingannya. Sistem ini telah digunakan oleh Carolus Linnaeus pada abad ke-18.
Linnaeus berpendapat bahwa masing-masing makhluk hidup mempunyai bentuk yang
berbeda. Dengan jalan ini, Linnaeus dapat mengenal 10.000 jenis tanaman dan 4.000 jenis
hewan.

 Sistem Filogenetik (Modern)


Sistem modern atau filogenetik adalah sistem klasifikasi makhluk hidup terkini yang
digunakan. Sistem ini berdasarkan pada hubungan kekerabatan secara evolusioner. Sistem ini
menggunakan beberapa parameter yang lebih kompleks seperti melalui:

1. Persamaan struktur tubuh baik secara eksternal maupun internal


2. Biokimia perbandingan atau perbandingan biokimia dalam tubuh. Sistem ini berhasil
menemukan hubungan kekerabatan secara lebih detail, misalnya seperti pada hewan
Limulus polyphemus yang terbukti struktur biokimia dari darah hewan ini lebih dekat
ke dalam kelompok laba-laba (spider), sehingga hewan ini tidak lagi masuk dalam
kelompok sebelumnya rajungan (crab).
3. Genetika modern atau gen yang dapat menunjukkan seberapa besar persamaan gen
guna menunjukkan adanya hubungan kekerabatan.

Sistem pengelompokkan makhluk hidup didasarkan pada urutan hierarki atau tingkatan
klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan yang tertinggi hingga terendah
yakni:

 kingdom (kerajaan)
 divisio atau filum
 kelas (classis)
 ordo (bangsa)
 famili (suku)
 genus (marga)
 spesies (jenis)

Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup


Klasifikasi dapat berfungsi sebagai alat untuk mempelajari keanekaragaman hayati. Tujuan
dari klasifikasi adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis, agar


mudah dikenali.
2. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki.
3. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup .
4. Mempelajari evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.
5. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan
makhluk hidup dari jenis lain.
6. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki
nama.
7. Mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup

Dalam hal ini seperti yang kita ketahui bahwa dalam klasifikasi merupakan suatu cara
pengelompokan makhluk hidup yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Yang tujuan dari
klasifikasi makhluk hidup ialah :

 Mengelompokkan makhluk hidup yang berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.


 Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan
makhluk hidup dari jenis yang lainnya.
 Dapat mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup.
 Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.

Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup


Selain memiliki tujuan, klasifikasi juga bermanfaat untuk kepentingan manusia. Adapun
manfaat klasifikasi antara lain sebagai berikut :

1. Klasifikasi memudahkan dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka


ragam.
2. Untuk melihat hubungan kekerabatan antar makhluk hidup yang satu dengan yang
lain.

Berdasarkan dari tujuan tersebut dalam sistem klasifikasi pada makhluk hidup memiliki
manfaat seperti berikut ini.

 Dapat memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka
ragam, bila ingin mengamati jantung dari anggota Aves, apakah kita akan membuka
seluruh jantung semua jenis burung / Aves ?? tentu hal ini tidak mungkin bukan. Coba
kita bayangkan, hal ini betapa repotnya jika kita harus melakukan hal yang demikian
itu. Nah untuk itu, kita hanya cukup mengamati jantung dari salah satu anggota Aves,
seperti pada burung dara.

Kita dapat mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang
lain. Apabila kita mengamati hewan kelelawar, elang dan marmot, apakah kelelawar
termasuk ke dalam golongan Mamalia sama halnya seperti marmot ?? apabila kita
amati dengan seksama, maka kelelawar mempunyai kesamaan dengan marmot dalam
hal ini karena termasuk hewan yang menyusui ( mamalia ), kesamaan lainnya ialah
bereproduksi dengan beranak.

Meskipun pada kalelawar dan elang memiliki sayap untuk dapat digunakan terbang di udara,
tetapi dalam hal ini elang memiliki perbedaan yakni tidak dapat menyusui, melainkan
bertelur, sehingga elang termasuk ke dalam kelompok Aves ( burung ).

Pengklasifikasian Makhluk Hidup

Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan dalam kelompok-kelompok


berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki. Kelompok- kelompok tersebut dapat didasarkan
pada ukuran besar hingga kecil dari segi jumlah anggota kelompoknya.Namun, kelompok-
kelompok tersebut disusun berdasarkan persamaan dan perbedaan. Urutan kelompok ini
disebut takson atau taksonomi.Kata taksonomi sendiri berasal dari bahasaYunani, yaitu taxis
(susunan, penyusunan, penataan) atau taxon (setiap unit yang digunakan dalam klasifikasi
objek biologi) dan nomos (hukum).

Menurut Carolus Lennaeus, tingkatan takson diperlukan untuk pengklasifikasian, yang


berurutan dari tingkatan tinggi yang umum menuju yang lebih spesifisik di tingkatan yang
terendah. Urutan hierarkinya yaitu :

 Kingdom (Kerajaan)
 Phylum (Filum) untuk hewan / Divisio (Divisi) untuk tumbuhan
 Classis (Kelas)
 Ordo (Bangsa)
 Familia (Keluarga)
 Genus (Marga)
 Spesies (Jenis)

Dari tingkatan di atas, bisa disimpulkan jika dari spesies menuju kingdom, maka takson
semakin tinggi. Selain itu jika takson semakin tinggi, maka jumlah organisme akan semakin
banyak, persamaan antar organisme akan makin sedikit sedangkan perbedaanya akan
semakin banyak. Sebaliknya, dari kingdom menuju spesies, maka takson semakin rendah.
Dan jika takson semakin rendah, maka jumlah organisme akan semakin sedikit, persamaan
antar organisme akan makin banyak sedangkan perbedaanya akan semakin sedikit.Urutan
takson atau taksonomi pada makhluk hidup dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Urutan tersebut didasarkan atas persamaan ciri yang paling umum, kemudianmakin ke bawah
persamaan ciri semakin khusus dan perbedaan ciri semakin sedikit.

a. Kriteria Klasifikasi Tumbuhan


Para ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan dengan memerhatikan beberapa kriteria
yang menjadi penentu dan selalu diperhatikan.Berikut contohnya.

1. Organ perkembangbiakannya, apakah dengan spora atau dengan bunga.


2. Habitusnya, apakah berupa pohon, perdu atau semak.
3. Bentuk dan ukuran daun.
4. Cara berkembang biak, apakah dengan seksual (generatif) atau aseksual(vegetatif).

b. Kriteria Klasifikasi Hewan


Sama halnya dengan pengklasifikasian tumbuhan, dalam mengklasifikasikan hewan, para ahli
juga mengklasifikasi dengan melihat kriteria berikut ini.

 Saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat rendah belum mempunyai saluran


pencernaan makanan.Hewan tingkat tinggi mempunyai lubang mulut, saluran
pencernaan, dan anus.
 Kerangka (skeleton), apakah kerangka di luar tubuh (eksoskeleton) atau di dalam
tubuh (endoskeleton).
 Anggota gerak, apakah berkaki dua, empat, atau tidak berkaki.

Kunci Determinasi makhluk hidup

Kunci determinasi merupakan suatu kunci yang dipergunakan untukmenentukan filum atau
divisi, kelas, ordo, famili, genus, atau spesies.Dasar yangdipergunakan kunci determinasi ini
adalah identifikasi dari makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom.Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi adalah seperti berikut.

1. Kunci harus dikotomi.


2. Kata pertama dalam tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus identik, contoh
• tumbuhan berumah satu …
• tumbuhan berumah dua …
3. Pilihan atau bagian dari kuplet harus kontradiktif, sehingga satu bagian dapat diterima
dan yang lain ditolak.
4. Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif
dalam kuplet, contohnya panjang daun 4-8 cm, daun besar atau kecil.
5. Gunakan sifat-sifat yang bisa diamati.
6. Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama.
7. Setiap kuplet diberi nomor.
8. Buat kalimat pertanyaan yang pendek.

Sistem Klasifikasi Pada Makhluk Hidup


 Protista
Protista adalah makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran
inti (selnya bersifat eukariot).Protista bukan merupakan hewan ataupun tumbuhan, tetapi
hanya mempunyai sifat yang menyerupai hewan, menyerupai tumbuhan, ataupun menyerupai
jamur.Semua makhluk hidup eukariotik yang bukan merupakan hewan dan tumbuhan masuk
dalam kelompok Protista.Kelompok makhluk hidup Protista yang menyerupai tumbuhan
adalah ganggang (Algae), kelompok Protista yang menyerupai hewan adalah Protozoa,
sedangkan kelompok Protista yang menyerupai jamur adalah jamur lendir dan jamur air.

Protista biasanya ditemukan di dalam air, dapat berupa plankton yang melayang-layang di


dalam air atau melekat di dasar sungai, laut, atau danau.Protista dapat pula hidup di dalam
tanah dan di tempat-tempat yang lembap, baik sebagai parasit maupun sebagai saprofit,
serta dapat pula hidup bersimbiosis dengan organisme lainnya.Umumnya, Protista bersifat
aerobik dan menggunakan mitokondria untuk respirasi.

Pada kenyataannya, ada Protista yang dapat berlaku sebagai produsen.Protista tersebut dapat
melakukan fotosintesis (dapat membuat makanan sendiri).Nutrisi yang diperoleh dari
fotosintesis Protista tersebut dapat bersifat fototropik, heterotropik, atau keduanya. Protista
memiliki flagela atau cilia dalam hidupnya dan dapat berkembang secara aseksual atau
seksual.Pada kondisi yang kurang menguntungkan, Protista dapat membentuk kistae.Secara
taksonomis,Protista dapat diklasifikasikan / dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu
sebagai berikut.

a. Protista Mirip Tumbuhan

Protista dikatakan mirip tumbuhan karena ia bersifat autotrof, memiliki klorofil, dan dengan
bantuan cahaya matahari mampu melakukan fotosintesis. Contoh Protista yang mirip
tumbuhan adalah ganggang yang terdiri atas filum Euglenophyta, ganggang
hijau (Chlorophyta), ganggang cokelat (Phaeophyta), ganggang pirang (Chrysophhyta),
ganggang merah (Rhodophyta), dan ganggang api (Pyrhophyta).
b. Protista Mirip Hewan

Dikatakan mirip hewan karena Protista ini bersifat heterotrof. Protista ini dapat memasukkan
makanan dengan cara menelan melalui mulut pada membran selnya. Protista ini tidak dapat
membuat makanan sendiri karena tidak mengandung klorofil.Contoh Protista yang mirip
hewan adalah Protozoa, terdiri atas filum Rhizopoda (berkaki semu), Flagellata (berbulu
cambuk), Ciliata (berambut getar), dan Sporozoa (penghasil spora).

c. Protista Mirip Jamur

Protista ini melakukan pencernaan makanan di luar sel, kemudian terjadi penyerapan sari-sari
makanan hasil pencernaan makanan oleh tubuh.Contoh Protista yang mirip jamur ini adalah
jamur air dan jamur lendir.

 Monera
Monera adalah kelompok organisme yang inti selnya masih belum memiliki membran inti
disebut organisme prokariotik.Meskipun tidak memiliki membran inti, organisme ini
memiliki bahan inti.Bahan inti tersebut berupa asam inti atau DNA (deoxy ribonucleic acid
atau asam deoksiribonukleat). Organisme yang termasuk ke dalam Kingdom Monera adalah
organisme yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Bersel satu
2. Tidak memiliki selaput inti atau prokariot.
3. Ada yang dapat membuat makanan sendiri atau autotrof.
4. Ada yang dapat bergerak berpindah tempat.

Monera dapat dibagi menjadi dua, yaitu bakteri dan alga biru, yaitu sebagai berikut:
1. Bakteri
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini
termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta
memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Bakteri berkembang biak dengan cara
membelah diri. Beberapa bakteri ada yang berklorofil dan mampu melakukan
fotosintesis.Misalnya, bakteri hijau.Bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang
merugikan bagi kehidupan manusia. Berikut ini beberapa contoh bakteri:

 Salmonella typhi penyebab penyakit tifus


 Mikrobakterium tuberculosis penyebab TBC
 Escherichia coli hidup di usus besar manusia dan membantu pembusukan sisa
makanan
 Rhizobium radicicola hidup bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan yang
membantu menambat nitrogen dari udara dengan membentuk bintil-bintil akar.
 Bacillus anthracis penyebab penyakit anthrax pada ternak.

Tubuh bakteri terdiri dari satu sel, sebagian besar bakteri hidup secara sporofit atau
parasit.Bakteri berkembangbiak dengan membelah diri dan konjugasi.

2. Alga Biru
Alga biru adalah satu satunya ganggang yang tergolong dalam kingdom monera Divisio
Cyanophyta , ganggang ini bersel tunggal atau berbentuk benang dengan struktur tubuh yang
masih sederhana dimana intinya masih prokaryotik. Alga biru berkembang biak dengan
membelah diri. Alga biru bersifat autotrof (mampu membuat makanan sendiri melalui proses
fotosintesis). Manfaat ganggang biru antara lain: Annabaena azollae digunakan sebagai
pupuk. SpiruLina sebagai bahan makanan yang mengandung protein dan lain-lain.
3. Jamur (Fungi)
Kelompok jamur (fungi), merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan
dengan cara menguraikan bahan organik makhluk hidup yang sudah mati. Jamur tidak
berklorofil, berspora,tidak mempunyai akar, batang, dan daun. Jamur hidupnya di tempat
yang lembap, bersifat saprofit (organisme yang hidup dan makan dari bahan organik yang
sudah mati atau yang sudah busuk) dan parasit (organisme yang hidup dan mengisap
makanan dari organisme lain yang ditempelinya).

Sebelum dikenalkannya metode molekuler untuk analisis filogenetik, dulu fungi dimasukkan
ke dalam kerajaan tumbuhan/plantae karena fungi memiliki beberapa kemiripan dengan
tumbuhan yaitu tidak dapat berpindah tempat, juga struktur morfologi dan tempat hidupnya
juga mirip.Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari kerajaan tumbuhan dan
mempunyai kerajaan sendiri karena banyak hal yang berbeda.Fungi bukan autotrof seperti
tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewan.Namun fungi mencerna
makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara
internal.Selain itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel
hewan.

Tubuh jamur terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa.Hifa saling bersambungan
membentuk miselium. Berdasarkan bentuk hifa jamur dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Jamur Ganggang (Phycomycetes) Pada tempe terdapat benang-benang halus disebut
miselium yaitu cabang hifa, apabila tempe membusuk maka permukan tempe akan
membusuk.
2. Jamur Benar (Eumycetes) Jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat.

Pada umumnya, jamur berkembang biak dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium.
Berdasarkan tempat pembentuk spora dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Ascomycetes, jamur ini membentuk spora pada sebuah alat seperti kantong yang
disebut askus. Misal : Penicillium sp.
2. Basidomycetes, jamur ini membentuk spora pada sebuah alat seperti botol, umumnya
jamur ini berukuran besar. Misal: Volvariella volvaceae (jamur merang), Auricula
volvaceae (jamur kuping).
3. Jamur tidak sempurna (Deuteromycetes). Jamur ini tumbuh pada roti, sisa makanan,
tongkol jagung, kotoran ternak dan manusia. Biasanya termasuk kelompok jamur
penyebab penyakit. Misal: Tinea versicolor penyebab panu dan Aspergilus fimugtus
penyebab penyakit saluran pernafasan pada manusia.

Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup di tempat
yang lembap.Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembap.Meskipun
demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau
di air tawar.Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam.Contoh makhluk hidup yang
termasuk kelompok jamur adalah jamur roti, ragi tapai, jamur tiram putih, dan jamur
kayu.Fungi melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual.

Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur
uniselule serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora
aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan
oleh spora seksual.Spora seksual dihasilkan secara singami.Singgami terdiri dari dua tahap,
yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami.

Anda mungkin juga menyukai