Anda di halaman 1dari 19

LEMBAR KERJA MAHASISWA

(Pertemuan 3)

Pokok Bahasan : Struktur Atom

Sub-Pokok Bahasan : Teori atom dan perkembangannya, Partikel dasar penyusun atom,
Spektrum atom hidrogen, dan Konfigurasi elektron.

Tujuan

1. Mahasiswa mampu menjelaskan teori-teori atom sesuai perkembangannya.


2. Mahasiswa mampu menjelaskan penemuan partikel penyusun atom.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan susunan partikel-partikel dasar dalam atom.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan spektrum atom hidrogen.
5. Mahasiswa dapat menghitung panjang gelombang pada tingkatan energi teretntu dalam
spektrum atom hidrogen.
6. Mahasiswa dapat menjelaskan bilangan kuantum dan orbital atom.
7. Mahasiswa dapat menuliskan konfigurasi elektron.

Atom Penyusun Materi

Logam besi tersusun atas atom-atom besi. Atom besi tersusun atas inti atom (proton
dan netron) serta kulit atom (elektron). Elektron ditemukan oleh J.J. Thomson. Proton
ditemukan oleh Goldstein. Netron ditemukan oleh J. Chadwick. Teori tentang atom mengalami
perkembangan mulai dari teori atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika
Gelombang. Setiap teori atom memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Misalnya
teori atom Bohr dapat menjelaskan spektrum atom hidrogen yang hanya memiliki satu
elektrom, tetapi teori ini tidak berlaku untuk atom ber-elektron banyak. Elektron dalam atom,
dikaitkan dengan empat bilangan kuantum, yaitu: bilangan kuantum utama, azimut, magnetik,
dan spin. Elektron dalam atom tersusun sedemikian rupa yang disebut konfigurasi elektron.
Penulisan konfigurasi elektron mengikuti empat aturan, yaitu: aturan Aufbau, Hund, dan
larangan Pauli.
Bacalah teks di atas dan tuliskan konsep/informasi penting yang anda diperoleh!

Jawab :

Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita sering menjumpai materi yang disebut dengan besi,
materi ini tersusun atas inti atom (proton dan neutron) serta kulit atom (elektron). Proton
ditemukan oleh Goldstein, neutron ditemukan oleh J. Chadwick dan elektron ditemukan oleh
J.J. Thomson. Teori tentang atom dapat dibagi menjadi lima yaitu mulai dari teori atom
Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika Gelombang serta tiap teori atom tersebut
memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Elektron dalam atom, dikaitkan dengan
empat bilangan kuantum, yaitu: bilangan kuantum utama, azimut, magnetik, dan spin.
Elektron dalam atom tersusun sedemikian rupa yang disebut konfigurasi elektron. Penulisan
konfigurasi elektron mengikuti empat aturan, yaitu: aturan Aufbau, Hund, dan larangan Pauli.

Menanya

Tulislah Pertanyaan/Rumusan Masalah berdasarkan bacaan di atas yang mengacu pada


pencapain tujuan pembelajaran!

1. Bagaimana sejarah penemuan elektron, proton, serta neutron?


2. Bagaimana teori atom dalton, thomson, rutherford, bohr, dan mekanika gelombang?
3. Apa saja keunggulan serta kelemahan dari kelima teori ataom tersebut?
4. apa yang dimaksud dengan spektrum atom hidrogen?
5. Bagaimana cara menghitung panjang gelombang garis kedua deret Balmer?
6. Apa aitu bilangan kuantum serta apa saja jenis-jenisnya?
7. Bagaimana gambar orbital atom s, p, dan d?
8. Bagaimana cara penulisan konfigurasi elektron?

Mengumpulkan Informasi

Untuk menjawab permasalahan yang anda temui, bacalah buku teks kimia dasar dan
diskusikan dengan teman-temanmu dalam kelompok belajar masing-masing

Menganalisis/Mengolah Informasi
1. Jelaskan sejarah penemuan eletron, proton, dan netron!
Jawab :
a. Sejarah penemuan elektron
Elektron merupakan partikel atom yang pertama kali ditemukan oleh Joseph John
Thomson seorang ilmuan inggris. Penemuannya berawal dari Percobaan tabung sinar
katoda pada 1897. Pada percobaan tersebut, Thomson menemukan bahwa sinar katoda
terpengaruh oleh medan magnet dan medan listrik. Thomson memperhatikan bahwa sinar
katoda dibelokkan menjauhi pelat listrik yang bermuatan negatif dan menuju pelat yang
bermuatan postif. Hal tersebut menunjukkan sinar katoda memiliki partikel muatan
negatif karena menolak muatan listrik positif, tetapi tarik-menarik dengan muatan listrik
positif. Dari eksperimen tersebutlah Thomson menemukan partikel bermuatan negatif
yang bernama elektron.
b. Sejarah penemuan proton
Proton merupakan subpartikel atom berupa muatan positif yang ditemukan oleh
Eugene Goldstein pada tahun 1886. Penemuan proton didasari oleh percobaan Goldstein
menggunakan tabung Crookes (tabung sinar katoda) dengan lubang-lubang di katoda.
Goldstein memperhatikan bahwa ada sinar yang merambat berlawanan arah dengan sinar
katoda. Ia memperhatikan bahwa sinar tersebut bergerak ke arah katoda, yang berarti
sinar tersebut mengandung muatan positif yang sekarang kita kenal sebagai proton
c. Sejarah penemuan neutron
Setelah penelitian Rutherford yang menemukan inti atom, Rutherford memperkirakan
keberadaan partikel netral dalam atom, namun belum bisa membuktikannya. Penelitian
tentang partikel netral ini kemudian dilanjutkan oleh fisikawan asal Inggris bernama Sir
James Chadwick. Chadwick memborbardir atom hidrogen dalam paraffin dengan emisi
berilium, helium, nitrogen, dan elemen lainnya sebagai target dan membandingkan energi
rekoil dari target yang berbeda tersebut. Chadwick menemukan bahwa emisi berilium
mengandung partikel bermuatan netral dan memiliki massa yang hampir sama dengan
proton. Partikel tersebut Chadwick namakan sebagai neutron.
2. Jelaskan teori atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika Gelombang
Jawab :
a. Atom Dalton
Berdasarkan pemikiran bahwa konsep atom democristus sesuai dengan hokum
kekekalan massa dan hokum perbandingan tetap, maka john Dalton tahun 1803
merumuskan teori atom sebagai berikut.
 Materi tersusun atas partikel-partikel terkecil yang disebut atom.
 Atom-atom penyusun unsur bersifat identic (sama dan sejenis).
 Atom suatu unsur yang tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain.
 Senyawa tersusun atas 2 jenis atom atau lebih dengan perbandingan tetap dan juga
tertentu.
 Pada reaksi kimia terjadi penataulangan atom-atom yang bereaksi. Teaksi kimia
terjadi karena pemisahan atom-atom senyawa untuk kemudian bergabung kembali
membentuk senyawa baru.
b. Atom Thomson
Setelah tahun 1897 joseph john Thomson berhasil membuktikan dengan tabung sinar
katode bahwa sinar katode adalah berkas partikel yang bermuatan negarif yang ada pada
setiap materi maka tahun 1898 J.J Thomson membuat suatu teori atom. Menurut
Thomson, atom berbentuk bulat dimana muatan listrik positif yang tersebar merata dalam
atom dinetralkan oleh elektron-elektron yang berbeda di antara muatan positif. Elektron-
elektron dalam atom diumpamakan seperti butiran kismis dalam roti, maka teori atom
Thomson juga sering dikenal teori roti kismis.
c. Atom Rutherford
Pada tahun 1903 philipp Lenard melalui percobaannya membuktikan bahwa teori
atom Thomson yang menyatakan bahwa elekron tersebar merata dalam muatan positif
atom adalah tidak benar. Hal ini mendorong ernest Rutherford (1911) tertarik untuk
melanjutkan eksperimen Lenard. Dengan bantuan kedua muridnya hans Geiger dan
ernest mersden, Rutherford melakukan percobaan dengan hamburan sinar α. Partikel α
bermuatan positif. Dari percobaan tersebut disumpulkan bahwa :
 Sebagian besar ruang dalam atom adalah tuang hampa partikel α diteruskan.
 Didalam atom terdapat suatu bagian yang sangat kecil dan padat yang disebut inti atom;
partikel α dipentulkan kembali oleh inti atom.
 Muatan inti atom dan juga partikel α sejenis yaitu positif; sebagian kecil partikel α
dibelokkan.
d. Atom Bohr
Diawali dari pengamatan nels bohr terhadap spectrum atom, adanya spectrum garis
menujukan bahwa elektron hanya beredar pada lintasan-lintasan dengan energy tertentu.
Dengan teori mekanikan kuantum planck, bohr (1913) menyampaikan 2 postulat untuk
menjelaskan kestabilan atom. Dua postulat bohr yaitu:

 Elektron mengelilingi inti atom ada lintasan tertentu yang stasioner yang disebut
orbit/kulit. Wlaupun elektron bergerak cepat tetapi elekton tidak memancarkan atau
menyerap energy sehingga energy elekktron konstran. Hal ini berarti elektron yang
berputar mengelilingi inti atom memiliki lintasan tetap sehingga elektron tidak jatuh ke
inti.
 Elektron dapat berpindah dari kulit yang satu ke kulit yang lain dengan memancarkan
atau menyerap energy. Energy yang dipancarkan attau diserap ketika elektron berpidah-
pindah kulit desebut foton. Besarnya foton dirumuskan.
Energy yang dibawa foon inni bersifat diskrit (catu). Jika suatu atom menyrap energy,
maka energy ini digunakan elektron untk berpindah kulit dari tingkat energy rendah ke
tingkat energy tinggi.
e. Mekanika Gelombang
Teori atom mekanika gelombang memiliki persamaan dengan teori atom Niels Bohr
dalam hal tingkat-tingkat energi atau kulit-kulit atom, tetapi berbeda dalam hal bentuk
Lintasan elektronnya. Gelombang posisi elektron adalah tidak pasti. Hal yang dapat
ditentukan mengenai keberadaan elektron dalam atom adalah daerah dengan peluang
terbesar untuk menemukan elektron, daerah tersebut dinamakan orbital
3. Jelaskan keunggulan dan kelemahan teori atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr,
dan Mekanika Gelombang !
Jawab :
a. Atom Dalton
keunggulan:
 Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa
 Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap
kelemahan:
 Kenyataannya atom dapat dibagi-bagi lagi yakni menjadi pertikel subatomik.
b. Atom Thomson
Keunggulan:
 Dapat menerangkan bahwa ada partikel yang lebih kecil dari atom yakni subatomik.
 Dapat menerangkan sifat listrik atom.
Kelemahan:
 Tidak dapat menjelaskan mengenai fenomena penghamburan partikel alfa yang
dijelaskan oleh Rutherford
c. Atom Rutherford
Keunggulan:
 Dapat menerangkan fenomena penghamburan partikel alfa oleh selaput emas.
 Menjelaskan bahwasanya inti atom adalah positif dan merupakan pusat massa atom.
Kelemahan:
 Bertentangan dengan teori elektron dinamika klasik dimana setiap partikel yang
bermuatan listrik apabila bergerak maka akan memancarkan energi.
 Elektron yang beredar mengelilingi inti akan kehilangan energi sehingga akhirnya akan
membentuk lintasan spiral dan jatuh ke inti, namun pada kenyataanya elektron tetaplah
stabil.
d. Atom Bohr
Keunggulan:
 Menjawab kelemahan dari teori atom Rutherford
 Menerangkan dengan jelas garis spektrum pancaran atau serapan dari atom Hidrogen
Kelemahan:
 Terjadi Penyimpangan untuk atom yang lebih besar dari Hidrogen.
 Tidak dapat menjelaskan masalah efek Zaeman yakni spektrum atom yang lebih rumit
apabila atom ditempatkan pada medan magnet.
e. Mekanika Gelombang
Kelebihan:
 Mengetahui dimana keboleh jadian menemukan elektron (orbital) .
 Mengetahui dimana posisi elektron yang sedang mengorbit.
 Bisa ngukur perpindahan energi eksitasi dan emisinya.
 Bisa teridentifikasi kalau di inti terdapat proton dan netron kemudian dikelilingi oleh
elektron yang berputar diporosnya/ di orbitalnya
Kekurangan:
 Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara eksak untuk partikel
dalam kotak dan atom dengan elektron tunggal.
4. Jelaskan spektrum atom hidrogen!
Jawab :
Spektrum atom hidrogen dikemukakan oleh J.J Balmer seorang guru matematika di
Swiss pada tahun 1884. Balmer menemukan pancaran cahaya tampak dari atom hidrogen.
Spektrum Hidrogen adalah susunan pancaran dari atom hidrogen saat elektronnya melompat
atau bertransisi dari tingkat energi tinggi ke rendah. Susunan pancaran dari atom hidrogen
dibagi menjadi beberapa rangkaian spektral, dengan panjang gelombang yang dihitung
dengan formula Rydberg. Garis-garis spektral yang diamati ini terbentuk karena elektron
yang bertransisi antara dua tingkat energi yang berbeda di dalam atomnya. Klasifikasi
rangkaian oleh formula Rydberg sangatlah penting dalam pengembangan mekanika kuantum.
Rangkaian spektral sangat penting dalam astronomi untuk mendeteksi keberadaan dari
hidrogen dan menghitung pergeseran merah.
Spektrum pancar merupakan spektrum kontinu maupun spektrum garis dan radiasi
yang dipancarkan oleh zat. Spektrum pancar zat dapat dihasilkan dengan cara memberi
energi pada sampel materi baik dengan energi termal maupun dengan bentuk energi lainnya
(misalnya loncatan listrik dengan tegangan tinggi bila zatnya berupa gas. Spektrum garis
(line sprekta) yaitu spektrum pancar atom yang terjadi dalam frasa gas, tidak menunjukan
spektrum panjang gelombang kontinu yang merentang dari merah sampai violet, namun atom
hanya memancarkan cahaya pada panjang (gelombang yang khas).
Panjang gelombang yang dihasilkan pada spektrum atom hidrogen dipengaruhi oleh
transisi elektron dari kulit ke kulit dengan mengikuti persamaan berikut:

dengan
λ = panjang gelombang yang dihasilkan spekrum atom hidrogen
R = tetapan Rydberg (1,097×107 m-1)
n = kulit elektron yang dituju
m = kulit elekron mula-mula atau asal
Untuk memudahkan kita dalam perhitungan maka persamaan ini bisa diturunkan menjadi:

Panjang gelombang yang dihasilkan dari spektrum atom hidrogen merupakan sebuah
bilangan istimewa yang menghasilkan sebuah deret yang disebut deret spektral. Deret
spektral yang pertama ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama J.J Balmer pada tahun 1885
ketika dia sedang mempelajari bagian sinar tampak pada spektrum atom hidrogen. Balmer
menemukan bahwa cahaya sinar tampak dihasilkan pada transisi elektron dari berbagai kulit
luar menuju kulit ke-2 (n=2). Selanjutnya beberapa ilmuwan seperti Lyman, Paschen,
Bracket, dan Pfund menemukan beberapa deret lain yang terletak pada daerah panjang
gelombang berbeda. Semua deret yang dihasilkan pada spektrum atom hidrogen dapat
disusun sebagai berikut:
a. Deret Lyman terbentuk pada transisi elektron dari kulit luar menuju kulit dasar lintasan
elektron.
n = 1 m = 2,3,4,5,6,7…..
Deret ini terletak pada spektrum cahaya ultraviolet
b. Deret Balmer terbentuk pada transisi elektron dari kulit luar menuju kulit ke-2 lintasan
elektron
n = 2 m = 3,4,5,6,7,8,…..
Deret ini terletak pada spektrum cahaya tampak
c. Deret Paschen terbentuk pada transisis elektron dari kulit luar menuju kulit ke-3 lintasan
elektron
n = 3 m = 4,5,6,7,8,9,…..
Deret ini terletak pada spektrum inframerah-1
d. Deret Bracket terbentuk pada transisi elektron dari kulit luar menuju kulit ke-4 lintasan
elektron
n = 4 m = 5,6,7,8,9,10,…
Deret ini terletak pada spektrum inframerah-2
e. Deret Pfund terbentuk pada transisi elektron dari kulit luar menuju kulit ke-5 lintasan
elektron
n = 5 m = 6,7,8,9,10,11,…
Deret ini terletak pada spektrum inframerah-3
5. Hitung panjang gelombang garis kedua deret Balmer!
Jawab :
Deret Balmer (m = 2)
Rumus untuk deret balmer adalah
1/λ = R [(1/m2) – (1/n²)]
Keterangan:
λ = panjang gelombang
R = Konstanta Rydberg, senilai 1,097 × 10⁷ m⁻¹
m = batas bawah tingkat energi deret
n = tingkat energi atas

Karena yang di cari adalah garis ke 2, makan nilai n= 4. Sehingga panjang gelombang garis
ke 2 adalah sebagai berikut:
1/λ = R [(1/m2) – (1/n²)]
1/λ = (1,097 × 10⁷) [(1/22) – (1/42)]
1/λ = (1,097 × 10⁷) [(¼) – (1/16)]
1/λ = (1,097 × 10⁷) [(4/16) – (1/16)]
1/λ = (1,097 × 10⁷) (3/16)]
1/ λ = 0,205 × 10⁷
λ = 0,20 × 10⁻⁷ meter
= 20,5 nm
6. Jelaskan keempat jenis bilangan kuantum!
Jawab :
Bilangan kuantum adalah bilangan yang menggambarkan kedudukan suatu elektron
dalam model atom mekanika kuatum yang dicetuskan oleh Erwin Schrodinger. Bilangan
kuantum menentukan tingkat energi utama atau jarak dari inti, bentuk orbital, orientasi
orbital, dan spin elektron. Setiap sistem kuantum dapat memiliki satu atau lebih bilangan
kuantum. Bilangan kuantum merupakan salah satu ciri khas dari model atom mekanika
kuantum atau model atom modern yang dicetuskan oleh Erwin Schrödinger. Dalam
mekanika kuantum, bilangan kuantum diperlukan untuk menggambarkan distribusi elektron
dalam atom hidrogen dan atom-atom lain. Bilangan-bilangan ini diturunkan dari
penyelesaian matematis persamaan Schrödinger untuk atom hidrogen. Ada empat buah
bilangan kuantum yaitu bilangan kuantum utama, azimuth, magnetik, dan spin. Berikut
penjelasannya:
a. Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama (n) adalah bilangan kuantum yang menyatakan kulit elektron dan
tingkat energinya. Dilansir dari Lumen Learning, bilangan kuantum utama bergantung pada
jarak antara elektron dan nukleus (inti atom). Bilangan kuantum utama dituliskan dengan
bilangan bulat 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya. Karena n menyatakan tingkat energi, maka tidak
ada kulit ke 0 (tidak ada enelktron yang tidak memiliki energi). Jika suatu elektron berada
pada n=1, maka ia berada paling dekat dengan nukleus yaitu pada kulit pertama (kulit paling
dalam) dengan tingkat energi dasar. Semakin tinggi tingkat energinya, maka akan semakin
besar bilangan kuantum utama elektron tersebut.
b. Bilangan Kuantum Azimuth (I)
Bilangan kuantum azimuth atau bilangan kuantum momentum sudut orbital menyatakan
bentuk orbital. Bilangan kuantum azimuth ditulis dengan bilangan bulat 0, 1, 2, 3, 4, dan
seterusnya. l=0 disebut dengan orbital s dan memiliki bentuk seperti bola, l=1 disebut dengan
orbital p dan memiliki bentuk seperti kutub, l=3 disebut dengan orbital d dan memiliki
bentuk semanggi, serta l=4 disebut dengan orbital f dengan bentuk semanggi berdaun lima.
Sehingga bilangan azimuth tidak hanya menggambarkan bentuk orbital elektron, namun juga
subkulit elektron dalam suatu atom. Subkulit atom menggambarkan bagaimana elektron
tersebar secara merata, tidak bertumpuk pada satu tempat.
c. Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik adalah bilangan kuantum yang menyatakan orientasi orbital
dalam ruang tiga dimensi. Jika kulit atom adalah asrama bertingkat dan subkulit atom adalah
lantai yang berisi kamar-kamar, maka bilangan kuantum magnetik (m) menggambarkan
distribusi elektron dalam kamar-kamar di setiap lantai. Bilangan kuantum magnetik
menentukan orientasi elektron dalam ruang orbital. Bilangan kuatum magnetik bergantung
pada bilangan kuantum azimuth, sehingga dituliskan dengan m= -l, …, 0, …, l. Misalnya
suatu elektron mamiliki bilangan azimuth l=2 dan berada pada orbital d, maka bilangan
kuantum magnetiknya adalah m= -2, -1, 0, 1, 2.
d. Bilangan Kuantum Spin (s)
Bilangan kuantum spin (s) menunjukkan arah putaran elektron dan tidak bergantung pada
bilangan kuantum lainnya. Bilangan kuantum spin dilambangkan dengan +1/2 dan -1/2,
ketika positif maka elektron memiliki arah putaran ke atas (spin up) dan ketika negatif berarti
elektron memiliki arah putaran ke bawah. Keberadaan bilangan kuantum spin dapat
menunjukkan sifat kemagnetan elektron. Dilansir dari Chemistry LibreTexts, ketika elektron
dengan spin berlawanan disatukan, tidak ada medan magnet bersih karena keduanya saling
meniadakan. Dalam suatu subkulit, ruang orbital akan diisi penuh oleh elektron dengan spin
up terlebih dahulu.
7. Gambarkan dan jelaskan orbital atom s, p, dan d!
Jawab :
a. Orbital Atom s

Orbital-s memiliki bilangan kuantum azimuth, l=0 dan m=0. Nilai m sesungguhnya suatu
tetapan (tidak mengandung trigonometri) maka orbital-s tidak memiliki orientasi dalam
ruang sehingga orbital-s ditetapkan berupa bola simetris disekeliling inti. Permukaan bola
yang terdapat elektron dalam orbital-s. Tetapi tidak semua permukaan bola mengandung
elektron dan elekton berjumlah 99,99%
b. Orbital Atom p
Orbital-p memiliki bilangan kuantum azimut, l=1 dan m=0, ±1. Obital-p memiliki 3
orientasi dalam ruang sesuai dengan bilangan kuantum magnetiknya. Nilai m
mengandung sinus maka bentuk orbital-p menyerupai bentuk sinus dalam ruang. Ketiga
orbital-p memiliki bentuk yang sama, tetapi berbeda dalam orientasinya. Orbital-p x
memiliki orientasi pada sumbu-x pada gambar (a); orbital-py memiliki orientasi pada
sumbu-y pada gambar (b); dan orbital-pz memiliki orientasi pada sumbu-z pada gambar
(c). Makna dari bentuk orbital-p adalah berpeluang tinggi ditemukannya elektron dalam
ruang berada disekitar sumbu x,y, dan z dan pada bidang xy, xz, dan yz berpeluang kecil
ditemukannya elektron.
c. Orbital Atom d

Orbital-d memiliki bilangan kuantum azimut l=2 dan m=0, ±1, ±2. Orbital-d memiliki 5
orientasi yang melibatkan sumbu dan bidang, sesuai dengan jumlah bilangan kuantum
magnetiknya. Orbital-d terdiri atas orbital-d xy, orbital d yz , orbital d xz, orbital-d x y , dan
2 2

orbital-d z . Bahwa, tidak semua orbital-d tampak sama. Pada orbital- d xy, orbital d yz ,
2

orbital d xz, orbital-d x


2
y2 memiliki bentuk yang sama dan sama-sama memiliki 4 cuping
rapatan elektron, tetapi yang membedakan adalah perbedaan arah/orientasi pada ruang
sesuai dengan tandanya. Orientasi orbital-d xy berada dalam bidang xy dan juga orbital-
orbital lain sesuai dengan tandanya. Orbital-d x 2
y2 memiliki orientasi pada sumbu x dan
sumbu y. Orbital-d z memiliki bentuk berbeda dari keempat orbital yang lain karena
2

orbital ini berada pada sumbu z dan terdapat pada bidang xy. Makna dari orbital-d adalah
daerah yang sesuai dengan (xy, yz, xz, x2y2, z2) berpeluang tinggi ditemukannya elektron
dan simpul-simpul terluar berpeluang kecil ditemukannya elektron.
8. Jelaskan cara penulisan konfigurasi elektron!
Jawab :
Konfigurasi elektron berdasarkan teori Bohr, sebagai berikut.
a. Atom terdiri atas berbagai macam kulit (tingkatan energi)
b. Tiap kulit atom dari yang paling dalam diberi notasi K, L, M, N,…. untuk menyatakan
kulit atom 1, 2, 3,…
c. Tiap kulit atom maksimum berisi 2n2 elektron, n adalah nomor kulit atom.
Kulit atom K (n=1) maksimum berisi elektron 2 x 12 = 2 elektron
Kulit atom L (n-2) maksimum berisi elektron 2 x 22 = 8 elektron
Kulit atom M (n=3) maksimum berisi elektron 2 x 32 = 18 elektron
Makin besar nilai n, akan membuat makin jauh jarak elektron dari inti.
d. Pengisian elektron dimulai dari kulit K, kemudian L, dan seterusnya. Pengisian ini hanya
berlaku untuk atom yang bernomor atom 1 sampai dengan 18. Untuk atom yang
bernomor atom diatas 18, kulit N (kulit diatasnya) dapat terisi sebelum kulit sebelumnya
penuh dan jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8.
Penulisan konfigurasi elektron berdasarkan teori Bohr, dengan contoh konfigurasi elektron
atom 20X, yaitu :
20X=2 8 8 2
=KLMN
Jadi, elektron valensi adalah 2 pada kulit N

Konfigurasi elektron berdasarkan teori mekanika kuantum, sebagai berikut.


a. Berdasarkan 3 aturan yaitu ; prinsip Aufbau, larangan pauli, dan aturan hund.
b. Prinsip Aufbau dengan pengisian elektron pada orbital dimulai dari tingkat energi yang
lebih rendah kemudian tingkat energi yang lebih tinggi.
Diatas merupakan gambar urutan pengisian elektron pada orbital.
Prosesnya didasarkan atas prinsip Autbau. (Kala Jernan "Aufbau", berarti"membangun").
Prinsip Aufbau (Aubas principle) mengatakan bahwa bila proton ditambahkan satu per
satu ke dalam inti utom untuk membentuk unsur, elektron juga ditambahkan ke orbital-
orbital atomnya dengan cara serupa. Melalui proses ini kita mendapatkan pengetahuan
terperinci mengenai konfigurasi elektron unsur-unsur dalam keadaan dasar. Konfigurasi
clektron unsur-unsur dalam keadaan dasar dari H (Z= 1) sampai Mt (Z=109). Konfigurasi
elektron semua unsur, kecuali hidrogen dan helium dinyatakan dengan inti gas mulia
(noble gas core) yang menunjukkan dalam tanda kurung unsur gus mulia terdekat
sebelum unsur yang dimaksud, dikuti dengan lambang subkulit-subkulit terisi yang
paling tinggi energinya dalam kulit terluar. Perhatikan bahwa konfigurasi elektron
dengan subkulit-subkulit terisi dalam kulit terluar untuk unsur natrium (Z= 11) sampai
argon (Z= 18) mempunyai pola yang serupa dengan unsur litium (Z=3) sampai neon
(Z=10)
c. Larangan pauli dengan suatu atom yang tidak boleh adanya 2 elektron yang mempunyai 4
bilangan kuantum (n,l,m,s) yang sama. Satu orbital meksimum berisi 2 elektron dengan
spin yang berbeda.

Untuk atom berelektron banyak kita menggunakan prinsip larangan Pauli (Pauli
exclusion principle) (dinamakan berdasarkan pencetusnya, fisikawan Austria Wolfgang
Pauli) untuk menentukan konfigurasi elektron. Prinsip ini menyatakan bahwa tidak ada
elektron-elektron dalan satu atom yang mempunyai keempat bilangan kuantum yang
sama. Bila dua elektron dalam satu atom mempunyai nilai n, &, dan m, yang sama
(yakni, kedua elektron ini berada dalam orbital atom yang sama), maka kedua elektron
tersebut harus mempunyai nilai m, yang berbeda. Dengan kata lain, hanya dua elektron
yang dapat menempati orbital atom yang sama, dan kedua elektron tersebut harus
mempunyai spit yang berlawanan. Perhatikan atom helium, yang mempunyai 2 elektron.
Ada tige kemungkinan untuk menempatkan dua elektron dalam orbital 1s sebagaimana
berikut:
He
↑ ↓ ↕
1s2 1s2 1s2
Diagram kotak 1 dan 2 tidak dapat diterima oleh prinsip larangan Pauli. Pada diagram
kotak 1 kedua elektron mempunyai spin ke atas dan keduanya akan memiliki bilangan
kuantum (1,0, 0, +1/2); pada kotak 2 kedua elektron mempunyai spin ke bawah dan akan
mempunyai bilangan kuantum (1, 0, 0,-1/2). Hanya konfigurasi diagram kotak c yang
secara fisik dapat diterima, sebab satu elektron akan mempunyai bilangan kuantum (1, 0,
0, +1/2) dan satu lagi mempunyai bilangan kuantum (1, 0,0,-1/2). Jadi atom helium
mempunyai konfigurasi sebagai berikut:
He 1s2

d. Aturan hund dengan pengisian orbital-orbital dengan tingkat yang sama, yaitu orbital-
orbital dalam satu subkulit, mula-mula elektron akan menempati orbital secara sendiri
dengan spin yang pararel baru kemudian berpasangan.

Penulisan konfigurasi elektron berdasarkan teori atom mekanika kuantum, dengan contoh
konfigurasi elektron atom 11Na, yaitu :

Konfigurasi elektron Na yang memiliki nomor atom 11


11Na = 1s2 2s2 2p6 3s1
Bilangan kuantum utama (n) = 3
Bilangan kuantum azimut (l) = 0
Bilangan kuantum magnetic (m) = 0
Bilangan kuantum spin (s) = +1/2
9. Tuliskan konfigurasi elektron: Na, Cl, Ca, Cu, Fe, dan Cr dan tentukan bilangan
kuantum elektron kulit terluar!
Jawab :
a. Konfigurasi elektron Na dan bilangan kuantum elektron kulit terluar
Konfigurasi elektron Na yang memiliki nomor atom 11
11Na = 1s2 2s2 2p6 3s1
Periode = 3
Elektron Valensi = 1
Golongan = IA
Bilangan kuantum utama (n) = 3
Bilangan kuantum azimut (l) = 0
Bilangan kuantum magnetic (m) = 0
Bilangan kuantum spin (s) = +1/2
b. Konfigurasi elektron Cl dan bilangan kuantum elektron kulit terluar
Konfigurasi elektron Cl yang memiliki nomor atom 17
17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Periode = 3
Elektron Valensi = 7
Golongan = VIIA
Bilangan kuantum utama (n) = 3
Bilangan kuantum azimut (l) = 1
Bilangan kuantum magnetic (m) = +1
Bilangan kuantum spin (s) = +1/2
c. Konfigurasi elektron Ca dan bilangan kuantum elektron kulit terluar
20Ca = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Periode = 4
Elektron Valensi = 2
Golongan = IIA
Bilangan kuantum utama (n) = 4
Bilangan kuantum azimut (l) = 0
Bilangan kuantum magnetic (m) = 0
Bilangan kuantum spin (s) = -1/2
d. Konfigurasi elektron Cu dan bilangan kuantum elektron kulit terluar
29Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10
Periode = 3
Elektron Valensi = 1
Golongan = IB
Bilangan kuantum utama (n) = 3
Bilangan kuantum azimut (l) = 2
Bilangan kuantum magnetic (m) = +2
Bilangan kuantum spin (s) = -1/2
e. Konfigurasi elektron Fe dan bilangan kuantum elektron kulit terluar
26Fe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6
Periode = 3
Elektron Valensi = 8
Golongan = VIIIB
Bilangan kuantum utama (n) = 3
Bilangan kuantum azimut (l) = 2
Bilangan kuantum magnetic (m) = +2
Bilangan kuantum spin (s) = -1/2
f. Konfigurasi elektron Cr dan bilangan kuantum elektron kulit terluar
24Fe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
Periode = 3
Elektron Valensi = 6
Golongan = VIB
Bilangan kuantum utama (n) = 3
Bilangan kuantum azimut (l) = 2
Bilangan kuantum magnetic (m) = +2
Bilangan kuantum spin (s) = +1/2

Menyimpulkan

Tuliskan kesimpulan yang anda peroleh dari kegiatan ini?

Jawab :

Elektron merupakan partikel atom yang pertama kali ditemukan oleh Joseph John
Thomson seorang ilmuan inggris.Proton merupakan subpartikel atom berupa muatan positif yang
ditemukan oleh Eugene Goldstein pada tahun 1886. Setelah penelitian Rutherford yang
menemukan inti atom, Rutherford memperkirakan keberadaan partikel netral dalam atom, namun
belum bisa membuktikannya. Teori tentang atom dapat dibagi menjadi lima yaitu mulai dari
teori atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika GelombangTeori tentang atom
dapat dibagi menjadi lima yaitu mulai dari teori atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan
Mekanika Gelombang serta tiap teori atom tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan
masing-masing. Spektrum Hidrogen adalah susunan pancaran dari atom hidrogen saat
elektronnya melompat atau bertransisi dari tingkat energi tinggi ke rendah. Spektrum atom
hidrogen dikemukakan oleh J.J Balmer seorang guru matematika di Swiss pada tahun 1884.
Balmer menemukan pancaran cahaya tampak dari atom hidrogen. Terdapat 5 deret yang
dihasilkan pada spektrum atom hidrogen dapat disusun yaitu Deret Lyman, Deret Balmer, Deret
Paschen, Deret Bracket, dan Deret Pfund. Bilangan kuantum adalah bilangan yang
menggambarkan kedudukan suatu elektron dalam model atom mekanika kuatum yang dicetuskan
oleh Erwin Schrodinger. Terdapat 4 bilangan kuantum yaitu; Bilangan Kuantum Utama (n);
Bilangan Kuantum Azimuth (I); Bilangan Kuantum Magnetik (m); Bilangan Kuantum Spin (s).
Orbital atom terdiri atas orbital-s, orbital-p dan orbital-d. Orbital-s memiliki bilangan kuantum
azimuth, l=0 dan m=0. Orbital-p memiliki bilangan kuantum azimut, l=1 dan m=0, ±1. Orbital-d
memiliki bilangan kuantum azimut l=2 dan m=0, ±1, ±2. Konfigurasi elektron terdiri
berdasarkan teori bohr da teori atom mekanika kuantum. Teori bohr adalah teori atom
berdasarkan tingatan energinya, sedangkan teori mekanika kuantum adalah teori atom
berdasarkan prinsip Aufbau, larangan pauli dan aturan hund.
Merefleksikan
Tuliskan hasil refleksi dari kegiatan pembelajaran yang anda lakukan!

Jawab :

Refleksi dari kegiatan yang kami lakukan yaitu memperbaiki pola pikir atau cara memahami soal
untuk mendapatkan jawaban, karena diawal pengerjaan kami sulit untuk mendapatkan jawaban
dari beberapa soal yang disebabkan oleh kurangnya memahami apa yang dimaksud dari soal
tersebut. Namun, setelah memahami soal dan materi dengan baik, kami mampu menjawab soal
yang awalnya sulit kami kerjakan. Dengan menambah ilmu pengetahuan bidang kimia mengenai
Struktur Atom serta pembahasannya dalam Teori atom dan perkembangannya, Partikel dasar
penyusun atom, Spektrum atom hidrogen, dan Konfigurasi electron dari materi itu sendiri telah
di selesaikan melalui lembar kerja mahasiswa menjadi titik terang saya untuk memahami
pembelajaran ini.

Anda mungkin juga menyukai