Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SEBAGAI PRODUK AKHIR CRITICAL BOOK REVIEW


KIMIA ANORGANIK DAN ORGANIK
CRITICAL BOOK REVIEW
“ IKATAN KOVALEN “
MK KIMIA ANORGANIK &
ORGANIK

PRODI S1 GIZI - FT

SKOR NILAI :

Dosen Pengampu :

Dr. Tita Juwita, M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 11 (Kelas B)

Tamara Melisa Priska Dabukke Trias maysarah Fatimah Hulu


Putri Gultom (5213240012) surbakti (5215040002)
(5213240007) (5211240003)

PROGRAM STUDI GIZI

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat serta
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas CBR (Critical Book Review) kami
dengan tema “Ikatan Kovalen” guna memenuhi tugas pada mata kuliah Kimia
Anorganik dan Organik.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Tita Juwita,
M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Kimia Anorganik dan Organik yang
telah membimbing kami dalam mengerjakan Critical Book Review ini. Kami
berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat menambah wawasan pembaca, dan
membantu dalam memilih referensi buku terkait Ikatan Kovalen.
Kami selaku penyusun makalah ini sangat menyadari bahwa masih terdapat
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Untuk itu kami mengharapkan
kritik serta saran yang membangun dari para pembaca guna pengembangan
kemampuan kami dalam mengerjakan Critical Book Review ini.

Jum’at, 18 Maret 2022

Kelompok 11

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Identitas Buku Review Pertama....................................................................1
BUKU I (PERTAMA).............................................................................................1
B. Identitas Buku Review Kedua.......................................................................1
BUKU II (KEDUA).................................................................................................1
C. Identitas Buku Review Ketiga......................................................................2
D. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
URAIAN MATERI..................................................................................................3
A. Pengertian Ikatan Kovalen............................................................................3
B. Pembentukan Ikatan Kovalen dengan Struktur Lewis..................................4
C. Ikatan Tunggal..............................................................................................5
D. Ikatan Rangkap Dua......................................................................................6
BAB III..................................................................................................................10
RANGKUMAN.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Identitas Buku Review Pertama

BUKU I (PERTAMA)

Judul Buku : Buku Ajar Kimia Dasar 1

Penulis : Dr. Sulastri,M.Si

Dr Ratu Fazlia Rahmayani, S.Pd, M.Sc

Penertbit : Syiah Kuala University Press

Cetakan : I (Pertama)

Halaman Buku: 284 halaman

Tahun Terbit : 2017

ISBN : 978-602-5679-04-9

B. Identitas Buku Review Kedua

BUKU II (KEDUA)

Judul Buku : Buku Ajar Ikatan Kimia

Penulis : Dr. M Hasan.M.Si, Dra. Zarlaida.M.Sc,

Dr Ratu Fazlia Inda Rahmayani,Spd,M.Sc,

Penertbit : Syiah Kuala University Press

Cetakan : I (Pertama)

1
Halaman Buku : 132 halaman

Tahun Terbit : 2017

ISBN : 978-602-5679-04-9

C. Identitas Buku Review Ketiga

BUKU III (KETIGA)

Judul Buku : Buku Ajar Ikatan Kimia

Penulis : Ir. Tetty Elida S

Penertbit : GUNADARMA

Edisi : Pertama (1)

Cetakan : Ke-Lima

Halaman Buku : 111 halaman

Tahun Terbit : 1994

D. Tujuan

a. Mengetahui pengertian dari Ikatan Kovalen


b. Memahami Kaidah Oktet dan Duplet
c. Mengetahu rumus kimia dan struktur lewis senyawa kovalen
d. Memahami rumus bentuk molekul menggunaka teori VSEPR
e. Mengetahui Senyawa Kovalen dan ikatan polar dan non polar
f. Dapat membedakan ikatan tunggal, ikatan rangkap dua dan rangkap tiga

2
BAB II

URAIAN MATERI

A. Pengertian Ikatan Kovalen

Menurut buku Utama, ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena
adanya pemakaian elektron secara bersama. Sedangkan menurut buku ketiga,
ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi jika terdapat pemakaian bersama
sepasang atau lebih elekron yang menyebabkan atom-atom yang berikatan
memperoleh susunan oktet.

Menurut buku pertama, Ikatan pada senyawa kovalen dijelaskan melalui


struktur lewis, dan bentuk molekul senyawa kovalen dijelaskan melalui teori
VSEPR (Valence Shell Electron Pairs Repulsion). Pernyataan ini didukung oleh
buku kedua, yang sama-sama berpendapat bahwa bentuk molekul merupakan
bentuk tiga dimensi suatu molekul yang ditentukan oleh jumlah ikatan dan
besarnya sudut ikatan yang ada disekitar atom pusat dan bentuk molekul dapat
diramalkan berdasarkan teori VSEPR.

Menurut buku kedua, G.N, Lewis merupakan orang pertama yang


mencoba menjelaskan ikatan pada senyawa seperti HCl, NH3, CO2. Lalu
pernyataan ini juga didukung oleh buku pertama dimana pada tahun 1916, Lewis
mengemukakan teori yang menyatakan bahwa atom-atom membentuk ikatan
kovalen dengan cara membentuk pasangan elektron hasil sumbangan kedua atom
yang berikatan. Menurut buku ketiga, ikatan kovalen biasa terjadi pada unsu-
unsur non logam. Unsur non logam disebut juga dengan elektronegatif. Misalnya
unsur H, dan unsur-unsur golongan VI A dan VII A.

Sedangkan menurut buku kedua, terbentuknya ikatan kovalen dikarenakan


kecenderungan atom-atom untuk memiliki konfigurasi elektron atom gas mulia,
yaitu 8 elektron pada kulit terluar (Kaidah Oktet) dan 2 elektron pada atom
Helium (Kaidah Duplet)

3
Berdasarkan buku kedua, untuk membentuk satu ikatan kovalen tunggal,
setiap atom menyumbangkan satu elektron kulit terluarnya. Bila antara kedua
atom terbentuk ikatan kovalen ganda (rangkap) maka setiap atom akan
menyumbangkan elektron sesuai dengan derajat penggandaannya.

B. Pembentukan Ikatan Kovalen dengan Struktur Lewis

Berdasarkan buku kedua ,Lewis menggambarkan ikatan kovalen melalui


struktur Lewis atau rumus elektron yang terdiri dari Simbol Lewis, yaitu lambang
atom yang dikelilingi oleh sejumlah elektron valensi. Sedangkan menurut buku
ketiga, lambang lewis merupakan lambang kimia unsur yang dikelilingi oleh titik-
titik.

Menurut buku pertama pedoman penulisan struktur Lewis adalah sebagai


berikut:

1. Senyawa yang mempunyai rumus umum MXn maka M (atom pusat)


biasanya diletakkan ditengah dan memilili n buah ikatan M-X.
2. Hidrogen dan halogen umumnya membentuk satu ikatan (H-, Br-). Unsur
golongan 16 (VIA) seringkali membentuk dua ikatan (O=, -O-). Unsur
golongan 15 (VA) cenderung membentuk tiga ikatan (N , -N=). Golongan
14 (IVA) biasanya membentuk empat ikatan.
3. Unsur golongan 2 (IIA) dan golongan 3 (IIIA) sering disebut unsur
kekurangan elektron (electron deficient). Unsur ini dalam struktur Lewis
senyawa kovalennya sering kurang dari 8 elektron dan disebut juga
perluasan teori oktet.
4. Unsur setelah nomor atom 12 seringkali termasuk unsur hipervalen yaitu
dapat mengekspansi kulit terluarnya hingga memiliki lebih dari 8 elektron
pada senyawa tertentu.

Sedangkan menurut buku kedua pedoman penulisan struktur Lewis

adalah :

4
1. Menentukan atom pusat. Biasanya yang menjadi atom pusat adalah atom
yang paling sedikit jumlahnya dan paling kecil keelektronegativannya.
2. Menentukan susunan atom-atom (kerangka struktur). Senyawa yang
mempunyai rumus umum MXn maka M (atom pusat) biasanya diletakkan
ditengah dan memiliki n buah ikatan M-X.
3. Menentukan jumlah elektron total dengan cara menjumlahkan semua
elektron valensi atom-atom penyusun molekul atau ion.
4. Menempatkan sebuah ikatan sigma (sepasang elektron) antara atom pusat
dengan setiap subtituen yang ada.
5. Menempatkan sisa elektron secara berpasangan (sebagai pasangan elektron
bebas) pada semua subtituen yang ada sampai aturan oktet terpenuhi untuk
semua subtituen.
6. Menghitung sisa elektron dan menempatkan sisa elektron pada atom pusat
sebagai pasangan elektron bebas (PEB) atau elektron tak berpasangan bila
jumlah total elektron harganya ganjil.

Menurut buku ketiga, struktur lewis adalah kombinasi lambang yang


menggambarkan perpindahan atau pemakaian bersama elektron dalam satu ikatan
kimia. Pasangan elektron yang dipakai bersama pada molekul kovalen disebut
Pasangan Elektron Ikatan. Sedangkan pasangan lainnya disebut Pasangan
Mandiri.

C. Ikatan Tunggal

Menurut buku ketiga, Ikatan tunggal merupakan ikatan yang memiliki 1


pasangan elektron. Semua elektron valensi dalam molekul disusun sedemikian
rupa sehingga tiap atomnya dikelilingi 8 elektron kecuali atom H yang hanya
dikelilingi 2 elektron. Contoh :

 H2+ Struktur molekulnnya menjadi :

 Pembentukan ikatan kovalen pada molekul Br2 :


Atom Br memiliki 35 elektron dengan 7 elektron valensi ditulis dengan
lambang :

5
Untuk mendapatkan susunan oktet maka,setiap atom Br memerlukan 1
elektron lagi pada kulit terluarnya. Dengan arti lain atom Br dapat berikatan
dengan atom Br lainnya sehingga dapat menyumbangkan masing-masing 1
elektron valensinya, sehingga terdapat ikatan kovalen pada molekul Br2 :\

 Struktur molekul CCl4 :

 Struktur molekul H2SO4, ClO4, NO3 :

D. Ikatan Kovalen Rangkap

Berdasarkan buku ketiga, ikatan kovalen rangkap adalah ikatan kovalen yang
dibentuk oleh lebih dari satu pasang elektron.

6
 Ikatan Rangkap Dua

Ikatan rangkap dua adalah ikatan yang dibentuk oleh dua pasang elektron.

Contohnya :

a. Struktur molekul O2 :

b. Struktur molekul C2H4 :

 Ikatan Rangkap Tiga

Ikatan rangkap tiga adalah ikatan yang dibentuk oleh tiga pasang elektron.

Contohnya :

a. Struktur molekul N2 :

b. Struktur molekul CO :

E. Kepolaran Ikatan dan Keelektronegatifan

Menurut buku ketiga, Ikatan kovalen dapat dibedakan jenisnya berdasarkan


kepolaran ikatan atom-atom dalam molekulnya menjadi ikatan kovalen polar dan
kovalen nonpolar. Contoh ikatan kovalen Non Polar adalah H2, Cl2, dan O2. Hal
ini disebabkan karena kedua atom yang berikatan sifat-sifatnya sama, sehingga
daya tariknya terhadap elektron juga sama. Akibatnya distribusi muatan
elektronik disekitar inti atom yang berikatan akan simetris.

7
Yang termask ikatan kovalen polar adala seperti HCl karena kedua atom
memiliki sifat yang berbeda. Cl lebih elektronegatif sehingga dapat menarik
elektron disekitar inti atom lebih kuat kearahnya, akibatnya distribusi muatan H
dan Cl tidak simetris. Karena Cl lebih negatif dan H positif.

F. Penyimpangan Aturan Oktet

Menurut buku ketiga, aturan oktet sangat berguna untuk menerangkan adanya
ikatan antara atom-atom dalam suatu molekul, namun ada molekul yang tidak
memenuhi aturan oktet.

Pada atom yang elektron valensi dalam struktur Lewis adalah ganjil, maka
ada dua kemungkinan strukturnya :

1. Paling sedikit terdapat 1 elektron yang tidak berpasangan


2. Paling sedikit 1 atom tidak mempunyai konfigurasi elektron oktet

Ada 2 macam penyimpangan dari aturan oktet :

a. Oktet Tak Lengkap : terjadi pada molekul dengan atom yang mempunyai
kurang dari 8 elektro. Misalnya : BF 3, atom B dengan 3 atom F yang
masing –masing bervalensi 7 maka struktur lewisnya adalah :

Pada atom B tidak terpenuhi aturan oktet karena hanya dikelilingi 6


elektron. Namun struktur ini benar meski menyimpang dari aturan oktet.

b. Oktet berkembang : terjadi pada molekul dengan atom pusat yang


dikelilingi lebih dari 8 elektron. Misalnya PCl5. Atom P memiliki 5
elektron valensi dapat berikatan pada 5 atom Cl bervalensi 7. Maka
struktur lewisnya :

8
Pada struktur tersebut atom pusat P dikelilingi 10 elektron dengan kata lain
oktet telah berkembang menjadi 10 elektron. Dan struktur tersebut benar meski
menyimpang dari aturan oktet.

G. Bentuk Molekul

Menurut buku utama, bentuk molekul atau geometri molekul merupakan


bentuk tiga dimensi suatu molekul yang ditentukan oleh jumlah ikatan dan
besarnya sudut ikatan yang ada disekitar atom pusat. Sedangkan menurut buku
ketiga, bentuk molekul adalah suatu gambaran geometris yang dihasilkan jika inti
atom-atom terikat dihubungkan oleh garis lurus.

Misalnya untuk molekul beratom dua (diatomik) akan berbentuk linier karena
dua titik membentuk garis lurus. Secara teoritis, bentuk molekul dapat diramalkan
berdasarkan konsep hibridisasi dan teori VSEPR. Berikut gambar molekul dari
teori VSEPR :

9
BAB III

RANGKUMAN

Dari ketiga sumber buku terkait Ikatan Kovalen maka dapat kami rangkum :

1 Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi jika terdapat pemakaian


bersama sepasang atau lebih elekron yang menyebabkan atom-atom
yang berikatan memperoleh susunan oktet

2 Ikatan pada senyawa kovalen dijelaskan melalui struktur lewis, dan


bentuk molekul senyawa kovalen dijelaskan melalui teori VSEPR
(Valence Shell Electron Pairs Repulsion)
3 G.N, Lewis merupakan orang pertama yang mencoba menjelaskan
ikatan pada senyawa yaitu tahun 1916
4 Terbentuknya ikatan kovalen dikarenakan kecenderungan atom-atom
untuk memiliki konfigurasi elektron atom gas mulia, yaitu 8 elektron
pada kulit terluar (Kaidah Oktet) dan 2 elektron pada atom Helium
(Kaidah Duplet)
5 Simbol Lewis, yaitu lambang atom yang dikelilingi oleh sejumlah
elektron valensi yang disimbolkan dengan titik-titik
6 Ikatan tunggal merupakan ikatan yang memiliki 1 pasangan elektron
7 Ikatan rangkap dua merupakan ikatan yang dibentuk oleh 2 pasang
elektron
Ikatan rangkap tiga merupakan ikatan yang dibentuk oleh 3 pasang
8
elektron
Ikatan non polar disebabkan kedua atom yang berikatan sifat-sifatnya
9 sama, sehingga daya tariknya terhadap elektron juga sama contohnya
H2,Cl2
Ikatan polar disebabkan kedua atom memiliki sifat yang berbeda
10
sehingga saling tarik menarik contohnya HCl
Bentuk molekul adalah suatu gambaran geometris yang dihasilkan jika
11
inti atom-atom terikat dihubungkan oleh garis lurus

DAFTAR PUSTAKA

10
Elida, T. (1996). Pengantar Kimia. Pondokcina: Gunadarma.

Hasan, M., Fitri, Z., & Rahmayani, R. I. (2017). Ikatan Kimia. Kuala : Syiah
Kuala University Press.

Sulastri, & Rahmayani, R. I. (2017). Buku Kimia Dasar 1. Kuala: Syiah Kuala
University Press.

11

Anda mungkin juga menyukai