Anda di halaman 1dari 16

TEOREMA FUNDAMENTAL PADA KALKULUS VEKTOR

Interpretasi Geometri dari Derivatif Vektor

Jika C adalah kurva yang dinyatakan dalam bentuk fungsi vektor


r(t) = x(t)i + y(t)j + z(t)k
maka:

1. Derivatif dari kurva C di P, atau

dr(t) dx(t) dy(t) dz(t)


r ' (t)   i j k
dt dt dt dt

merupakan vektor singgung (tangent vektor) dari kurva C di P.

ANALISIS VEKTOR Silahkan KLIK KIRI Hal 1 dari 16


r ' (t)
2. u  merupakan vektor singgung satuan (unit tangent)
r (t)
r’(t)

C : r(t)
P
t = t0

b
3. i 
a
r' (t)  r' (t) panjang kurva C, a ≤ t ≤ b (length of a

curve)

ANALISIS VEKTOR Hal 2 dari 16


t
4. s(t) 

a
r ' (t)  r ' (t ) panjang busur a ≤ t (arc length of acurve)

CONTOH :

Diberikan fungsi vektor dari kurva yang berbentuk lingkaran sebagai


berikut: r(t) = 2 cos t i + 2 sin t j 0 ≤ t ≤2, maka:


a. vektor singgung dari kurva di t  adalah
2

r' (t)   2 sin t i  2 cos t j t



2
 2i

ANALISIS VEKTOR Hal 3 dari 16


 2i  2i
b. u    i
 2i 2

c. Panjang busur lingkaran (keliling lingkaran):

2 2
s

0
r' (t)  r' (t) dt 

0
sin 2 t  4 cos t dt

2
 2t 0
 4

ANALISIS VEKTOR Hal 4 dari 16


Penggunaan Curl Dalam gerak rotasi

Misalkan sebuah benda berputar uniform dengan kecepatan sudut –


(konstan), mengelilingi sumbu l.

v Ω

r
R

l O

Didefinisikan vektor kecepatan sudut Ω, sejajar sumbu l dengan

arah mengikuti arah majunya sekrup putar kanan terhadap


gerakan benda
ANALISIS VEKTOR Hal 5 dari 16
Jika R adalah vektor dari titik 0 di l ke sembarang titik P pada benda, maka :

• radius putar titik P :

r  R sin 

sehingga

• kecepatan linier titik P

v   R sin    R sin     R

Vektor v ini mempunyai arah ⊥ bidang yang dibentuk oleh Ω dan R,


sehingga Ω, R, dan v membentuk sistem sekrup putar kanan.

ANALISIS VEKTOR Hal 6 dari 16


Dengan demikian Ω × R, selain memberikan besar nilai v juga
menentukan arah dari vektor v.

Jika titik 0 merupakan pusat koordinat, maka:

R = xi + yj + zk
Ω = Ω1 i + Ω2 j + Ω3 k

Sehingga diperoleh v = Ω × R

v    R  1 i + 2 j + 3 k   x i + y j + z k 
i j k
 1 2 3
x y z
 2 z  3 y i  3 x  1 z  j  1 y  2 x k

ANALISIS VEKTOR Hal 7 dari 16


dan

i j k
  
Curl  v    v 
x y z
2 z  3 y  3 x  1 z 1 y  2 x 

= 2 Ω1 i +2 Ω2 j + 2 Ω3 k = 2 Ω

1
Jadi, kecepatan sudut dari sebuah benda yang bergerak uniform =
2
curl dari kecepatan lintas sembarang titik.

ANALISIS VEKTOR Hal 8 dari 16


Penggunaan Difergensi Dalam aliran fluida

Perhatikan suatu aliran non-steady state dari fluida termampatkan


(compressible fluid), misalnya gas atau uap dalam suatu ruangan

Karena termampatkan, maka besarnya densitas massa (massa


persatuan volume) akan tergantung pada koordinat x, y, dan z

Dan karena alirannya non-steady state maka juga tergantung pada t


(berubah-ubah dari waktu ke waktu).

Misalkan v(x,y,z) = v1i + v2j + v3k adalah vektor kecepatan sesaat


dari partikel fluida di suatu titik (x, y, z)

ANALISIS VEKTOR Hal 9 dari 16


Selanjutnya, ambil sembarang bagian volume yang sangat kecil dari
ruangan tersebut, misalkan volume W seperti dalam gambar berikut

ρv3 + Δρv3
ρv1
z

ρv2
Δz ρv2 + Δρv2
Δy
Δx
ρv1 + Δρv1 ρ v3
0 x
y

ANALISIS VEKTOR Hal 10 dari 16


Karena terdapat aliran fluida yang compressible dalam ruangan
tersebut, maka dalam volume W juga akan terjadi perubahan
massa fluida

Untuk mengukur besarnya perubahan massa fluida dalam ruang


dengan volume W, bisa dilakukan dengan mengukur besarnya
selisih massa fluida sebelum masuk dan saat meninggalkan ruang
W persatuan waktu

Jika, massa fluida yang melewati salah satu sisi dari ruang W selama
Δt ≈ [komponen vektor kecepatan yang ⊥ dengan masing-masing
sisi W] × ρ × [luas permukaan sisi tersebut] × [Δt) = fluks massa
fluida pada masing-masing sisi ruang W

ANALISIS VEKTOR Hal 11 dari 16


Maka, untuk menghitung besarnya perubahan massa fluida yang melalui
ruang W, bisa dilakukan dengan menghitung jumlah fluks massa yang
keluar dikurangi dengan jumlah fluks massa yang masuk dari masing-
masing sisi ruang W

 Fluks massa yang masuk selama Δt melalui:

– sisi kiri = ρv2 Δx Δz Δt


– sisi belakang = ρv1 Δy Δz Δt
– sisi bawah = ρv3 Δx Δy Δt

 Fluks massa yang keluar selama Δt melalui:

– sisi kanan = (ρv2 + ρv2) Δx Δz Δt


– sisi depan = (ρv1 + ρv1) Δy Δz Δt
– sisi atas = (ρv3 + ρv3) Δx Δy Δt

ANALISIS VEKTOR Hal 12 dari 16


Jumlah selisih massa fluida persatuan waktu persatuan Volume
adalah :

 p1 y z t   p2 x z t   p3 x y t



x y z t

 p1  p2  p3


 
x y z

Karena volume W diambil sangat kecil, maka :


Δx → 0
Δy → 0
Δz → 0

ANALISIS VEKTOR Hal 13 dari 16


Berarti, besarnya perubahan massa fluida persatuan waktu
persatuan volume dalam ruangan =

  p1  p2  p3      


lim       i  j k    p1 i   p2 j   p3 k 
x  0  x y z   x y z 
y  0
x  0

   p

 div p 

ANALISIS VEKTOR Hal 14 dari 16


Sementara itu, telah diketahui bahwa besarnya perubahan massa
fluida persatuan waktu persatuan volume akan sama dengan laju

perubahan (penurunan) densitas massa persatuan waktu, atau
t

Jadi div p  
t


div p   0 merupakan persamaan kontinuitas dari
t
aliran non-steady state dari fluida
termampatkan.

ANALISIS VEKTOR Hal 15 dari 16


Jika alirannya steady state, yang berarti bahwa densitas
massanya tidak tergantung pada t, maka :


 0 div p  0
t

merupakan kontinuitas untuk aliran teady state dari fluida


termampatkan (compressible).

ANALISIS VEKTOR Hal 16 dari 16

Anda mungkin juga menyukai