Anda di halaman 1dari 36

CRITICAL BOOK REPORT

Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur

Dosen Pengampu : Dewi Syahfriani, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV

Nama : Erlin Karya Kasih Hia (4183331045)

Febiola Rohani Marpaung (4183331024)

Febri Yanti Br Sitohang (4183331027)

Hengki Aritonang (4183131022)

Lili Lestari (4182131005)

Lisken Saragi (4183131020)

Mata Kuliah : Kapita Selekta

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan karunianya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report (CBR) dalam mata
kuliah Kapita Selekta. Penyusunan ini Penulis sajikan secara ringkas dan sederhana
sesuai dengan kemampuan yang Penulis miliki.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dewi Syahfriani, S.Pd.,
M.Pd. selaku dosen pengampu pada mata kuliah Kapita Selekta karena telah
memberikan bimbingan dalam menyelesaikan tugas CBR ini.

Dalam penyusunan tugas ini mungkin terdapat banyak kesalahan dan


kekurangan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat Penulis harapkan demi kesempurnaan tugas ini
dan dalam perbaikan penyusunan yang akan datang. Akhir kata, Penulis mengucapkan
terimakasih.

Medan, 30 September 2020

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................................3

A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................4
D. Manfaat.........................................................................................................5

BAB II. RINGKASAN ISI BUKU................................................................................6

A. Ringkasan Buku Utama...............................................................................6


B. Ringkasan Buku Pembanding....................................................................15

BAB III. PEMBAHASAN...........................................................................................31

A. Kelebihan Buku..........................................................................................31
I. Buku Utama....................................................................................31
II. Buku Pembanding...........................................................................32
B. Kekurangan Buku........................................................................................32
I. Buku Utama.....................................................................................32
II. Buku Pembanding...........................................................................32

BAB IV. PENUTUP.....................................................................................................33

A. Kesimpulan.................................................................................................33
B. Saran….......................................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................35

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua unsur kimia tersusun atas partikel- partikel yang


sangat kecil yang disebut atom. Istilah atom berasal dari bahasa
Yunani (tomos) yang berarti tidak dapat dipotong ataupun
sesuatu yang tidak dapat dibagi- bagi lagi. Namun seiring
berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan ditemukan bahwa
didalam atom juga terdapat subatom yaitu partikel penyusun
atom yang ukurannya lebih kecil. Setiap atom memiliki inti
yaitu proton, neutron, serta electron yang bergerak cepat
disekitar inti. Elektron- electron yang terdapat pada atom
terdapat pada tingkatan energy yang berbeda- beda, yang
disebut kulit, tiap kulit memiliki jumlah batas untuk electron ,
apabila electron dikulit pertama sudah memenuhi batas, maka
electron akan memenuhi kulit kedua dan seterusnya. Model
atom mengalami perkembangan dari masa ke masa mulai dari
model atom Dalton hingga model atom modern.

Setelah mengetahui partikel- partikel penyusun unsur,


dilanjut pula dengan pemahaman dasar tentang pengelompokan
unsur, hingga saat ini diketahui terdapat kurang lebih 117 unsur
didunia. Sistem Periodik Unsur (SPU) merupakan suatu cara
untuk mengelompokkan unsur- unsur berdasarkan sifatnya.

3
Pengelompokan unsur juga mengalami perkembangan muali
dari pengelompokan secara sifat logam dan nonlogam sampai
pada sistem periodic unsur modern saat ini.

Oleh karena beberapa lata belakang tersebut, maka didalam


makalah ini akan disajikan untuk mengulas kembali
pemahaman dasar mengenai struktur atom dan sistem periodic
unsur.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah critical book report
ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan struktur atom ?
2. Bagaimanakah tahap- tahap perubahan model atom dari
yang pertama kali dikenal sampai munculnya teori atom
modern saat ini ?
3. Hal apa yang menyebabkan terjadinya teori- teori atom itu
berkembang ?
4. Apa yang dimaksud dengan sistem periodic unsur ?
5. Bagaimanakah sistem pengelompokan dalam periodic unsur
modern ?

C. Tujuan Masalah

Tujuan dari makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan sistem periodic


unsur

4
2. Untuk mengetahui sistem pengelompokan pada sistem
periodic modern
3. Untuk memahami kembali pengertian dasar mengenai
struktur atom dan partikel- partikel penyusun atom .

D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah :
1. Mahasiswa, baik pembaca maupun menulis dapat
mengulang dan mengkaji kembali pemahaman mengenai
struktur atom guna sebagai bekal dalam memberikan
pengetahuan dasar kimia bagi anak didiknya kelak.
2. Mahasiswa dapat perkembangan sistem pengelompokan
unsur dari yang pertama kali hingga sistem periodic modern
.
3. Mahasiswa dapat mengetahui faktor- faktor dalam
penngelompokan sistem periodic unsur modern.

5
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. Ringkasan Buku Utama

- SISTEM PERIODIK

Perkembangan Sistem Periodik Sistem Periodik Mendeleev


Dmitri Mendeleev seorang ahli kimia Rusia dan Lothar Meyer ahli
kimia Jerman hampir secara bersamaan mengembangkan tabel
periodik berdasarkan kenaikan massa atom. Dalam penelitiannya,
Mendeleev menyusun seperangkat kartu, setiap kartu berisi atom
dan sifat-sifat kimianya. Kartu disusun secara berurutan menurut
kenaikan massa atom dan sifat kimianya

Mendeleev membagi atom atas 8 golongan dan 12 periode,


sehingga unsur dalam satu golongan mempunyai kemiripan sifat
dan dalam satu periode disusun berdasarkan kenaikan massa
atomnya. Mendeleev mengosongkan beberapa tempat, hal ini
dilakukan untuk menetapkan kemiripan sifat dalam golongan.

Contoh: Mendeleev menetapkan Ti (Ar = 48) pada golongan IV


dan membiarkan golongan III kosong, karena Ti lebih mirip dengan
C dan Si, dari pada B dan Al. Mendeleev juga dapat meramalkan
sifat atom yang belum dikenal seperti ekasilikon.

Kelebihan system periodik Mendeleev adalah:

6
 Sifat kimia dan fisika unsure dalam satu golongan mirip dan
berubah secara teratur
 Valensi tertinggi suatu unsur sama dengan golongannya
 Dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan waktu
itu dan telah mempunyai tempat yang kosong

Kelemahan dari sistem periodik Mendeleev adalah masih


terdapat atomatom yang massanya lebih besar letaknya di depan
atom yang massanya lebih kecil, contoh: Telurium (Te) = 128
terletak pada golongan VI sebelum Iodin (I) = 127 yang terletak
pada golongan VII. Hal ini dikarenakan atom yang mempunyai
kemirpan sifat diletakkan dalam satu golongan.

Sistem Periodik Mendeleev versi Modern

Moseley (1915) memperbaiki susunan sistem periodik


Mendeleev. Moseley berhasil menemukan nomor atom, sehingga
disusun sistem periodik baru yang didasarkan kenaikan nomor
atom dan kemiripan sifat unsur. Sistem ini disebut sistem periodik
Mendeleev versi modern. Dalam sistem ini, unsur dibagi atas 8
golongan dan 7 perioda. Perioda ada yang pendek (1, 2, 3) dan yang
panjang (4, 5, 6, dan 7). Disamping itu, juga dikenal golongan
Lantanida dan Aktinida.

Sistem Periodik Modern

Sistem periodik yang dipakai sekarang adalah sistem


periodik modern (sistem periodik panjang), disusun berdasarkan

7
kenaikan nomor atom mengikuti aturan Aufbau. Letak atom
ditentukan oleh orbital yang terisi paling akhir. Karena ada empat
macam orbital, maka ada empat blok atom, yaitu blok s, p, d, dan f.

Blok s : atom-atom yang elektron terluarnya mengisi orbital s.


Dalam susunan berkala atom-atom yang elektron terluarnya
mengisi orbital s adalah atomatom golongan IA dan IIA.

Blok p : atom-atom yang elektron terluarnya mengisi orbital p.


Dalam susunan berkala atom-atom yang elektron terluarnya
mengisi orbital p adalah atomatom golongan IIIA sampai golongan
VIIIA.

Blok d : atom-atom yang elektron terluarnya mengisi orbital d.


Dalam susunan berkala atom-atom yang elektron terluarnya
mengisi orbital d adalah atomatom golongan transisi IB sampai
golongan VIIB ditambah golongan VIIIB.

Blok f : atom-atom yang elektron terluarnya mengisi orbital f.


atom-atom blok f ini meliputi atom-atom Lantanida dan aktinida.

Berdasarkan sifat kelogaman, unsur dapat dibagi tiga, yaitu:

 Logam
 Bukan logam
 Metalloid (semi logam)

Yang termasuk logam adalah unsur blok s (kecuali H), blok


d, blok f dan sebagian blok p (bagian kiri bawah). Unsur bukan

8
logam adalah sebagian blok p, yaitu bagian kanan atas, sedangkan
unsur metaloid terletak pada blok p yaitu antara logam dan bukan
logam. Yang termasuk unsur metaloid adalah B, Al, Si, Ge, As, Sb,
dan Te.

Menetukan Golongan dan Perioda Unsur Sistem periodik modern


disusun berdasarkan konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron
dapat dibuat jika nomor atom suatu unsur diketahui. Jadi, letak
suatu unsur dalam sistem periodik dapat dicari dari nomor atomnya.
Dari konfigurasi elektron dapat dihitung jumlah elektron kulit
terluar atau elektron valensinya. Jika elektron terakhir (electron
valensi) pada orbital s atau p maka unsure termasuk golongan
utama (golongan A).

Contoh:

7X : 1s2 2s2 2p3 Golongan VA

11Y : 1s2 2s2 2p6 3s1 Golongan IA

Unsur elektron terakhir (elektron valensi) pada orbital d termasuk


golongan transisi.

Contoh:

24P : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4


Golongan VIB

47Q : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d9
konfigurasi elektron menjadi:

9
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1 4d10
Golongan IB

Periode unsur dapat ditentukan dari bilangan kuantum (n) yang


terbesar atau n kulit terluarnya. Dengan demikian, perioda keempat
unsur di atas adalah:

7X : 1s2 2s2 2p3 Periode 2 karena n terbesar 2, yaitu


2s2 atau

2p3 11Y : 1s2 2s2 2p6 3s1 Periode 2 karena n terbesar 3,


yaitu 3s1

24P : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4 Periode 4 karena n terbesar
4, yaitu 4s2

47Q : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1 4d10 Periode 5
karena n terbesar 5, yaitu 5s1

Sifat Periodik Unsur

Jari-Jari Atom Perbedaan inti dan jumlah electron akan


mengakibatkan ukuran atom suatu unsure berbeda dari atom lain.
Ukuran itu dinyatakan dengan jari-jari atom.

Contoh klor, jari-jari dihitung dari panjang ikatan molekul Cl2 (Cl
– Cl). Panjangnya 1,98 A0, maka jari-jari atom klor adalah
setengahnya, yaitu 0,99A0. Atom dapat menjadi ion positif atau ion
negatif. Ion positif terjadi bila atom kehilangan elektron, maka
jari-jari ion positif lebih kecil dari atomnya Ion negatif terbentuk

10
bila atom menerima electron, maka jari-jari ion negatif lebih
besar dari atomnya

Dalam satu golongan, unsur mempunyai elektron valensi sama,


tetapi jumlah kulitnya bertambah dari atas ke bawah. Akibatnya,
jari-jari atom bertambah dari atas ke bawah, contohnya Na (1,90)
dan K (2,35) dengan demikian dapat disimpulkan:

 Dalam satu perioda, jari-jari berkurang dari kiri ke kanan


 Dalam satu golongan, jari-jari bertambah dari atas ke bawah

Energi Ionisasi

Elektron suatu atom dapt lepas dari tarikan dan meninggalkan atom
sehingga membentuk ion positif, contoh:

Na(g) Na+(g) + e-

Proses ini disebut ionisasi (pembentukan ion).

Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk


melepaskan satu elektron dari atom berwujud gas pada keadaan
dasarnya. Makin besar energi ionisasi, makin sukar untuk
melepaskan elektronnya. Jumlah electron yang lepas dari suatu
atom mungkin satu, dua atau tiga, bergantung pada atom dan
energy yang diberikan. Energi untuk melepaskan satu elektron
pertama disebut energi ionisasi pertama (I1), kedua disebut energi
ionisasi kedua (I2), ketiga disebut energi ionisasi ketiga (I3),
contohnya atom Aluminium

11
. Al(g) Al+(g) + e- ∆H = 577,4 kJ mol-1 (I1)

Al+(g) Al2+(g) + e- ∆H = 816 kJ mol-1 (I2)

Al2+(g) Al3+(g) + e- ∆H = 2744 kJ mol-1 (I3)

Oleh karena itu, untuk unsur yang sama, energi ionisasi selalu
bertambah sesuai dengan urutan berikut: I1 < I2 < I3

Nilai energi ionisasi unsur ternyata:

 Dalam satu perioda, energi ionisasi pertama bertambah dari


kiri ke kanan
 Dalam satu golongan, energi ionisasi pertama bertambah
dari bawah ke atas

Bila jarak makin kecil maka daya tarik makin besar. Akibatnya
energy ionisasi makin besar. Sebaliknya, bila jarak makin besar
maka daya tarik makin kecil. Dalam satu perioda, jari-jari
berkurang dari kiri ke kanan, sehingga energy ionisasi pertama
bertambah dari kiri ke kanan. Sedangkan dalam satu golongan,
energi ionisasi pertamanya akan bertambah dari bawah ke atas,
karena jari-jari atomnya makin kecil.

- IKATAN KIMIA

Lambang Titik Lewis

Konfigurasi elektron memberikan landasan untuk


pembentukan molekul dan senyawa. Gilbert Lewis menyatakan
bahwa atom bergabung untuk mencapai konfigurasi elektron yang

12
stabil, yang dicapai jika konfigurasi elektron sama dengan
konfigurasi elektron gas mulia. Atom berinteraksi membentuk
ikatan kimia hanya dengan elektron valensi. Sistem titik yang
disusun oleh Lewis digunakan untuk menggambarkan elektron
valensi dari atom-atom yang terlibat dalam pembentukan ikatan
kimia.

Lambang Lewis terdiri dari lambang unsur dan titik-titk


yang setiap titiknya menggambarkan setiap elektron valensi dari
atom-atom unsur. Lambang titik Lewis untuk beberapa unsur dan
gas mulia diperlihatkan pada Gambar 7.1. jumlah elektron valensi
dalam setiap atom, kecuali Helium, sama dengan nomor golongan
dari unsur tersebut. Contoh: atom Li termasuk golongan IA dan
memiliki 1 elektron valensi yang digambarkan dengan satu titik;
atom Be unsur golongan IIA memiliki 2 elektron valensi (dua titik)
dst.

Ikatan Kovalen

Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terbentuk dari pemakaian


bersama sepasang electron atau lebih. Senyawa kovalen adalah
senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen.

Penulisan Rumus Lewis

rumus Lewis menggunakan titik cukup sulit untuk senyawa-


senyawa beratom banyak (poliatom), tetapi dapat disederhanakn
dengan cara garis. Dalam cara ini, dua (sepasang) electron
dilambangkan dengan satu garis (-), sehingga atom dalam senyawa

13
harus mempunyai empat garis, kecuali H satu garis. Langkah-
langkah cara ini sebagai berikut:

a. Jumlahkan semua electron valensi atom dalam senyawa


b. Tentukan jumlah garis dengan membagi dua jumlah
electron itu
c. Letakkan atom-atom secara berdekatan sesuai dengan
struktur molekulnya
d. Beri garis tiap atom sehingga jumlah masing-masing
empat, dan jika perlu beri dua atau tiga garis antara dua
atom
e. Jumlah semua garis harus sesuai dengan yang dihitung pada
b.

Muatan Formal

Muatan formal suatu atom adalah jumlah elektron valensi dalam


atom bebas dikurangi dengan jumlah elektron yang dimiliki oleh
atom tersebut di dalam struktur Lewis. Untuk menentukan jumlah
electron atom dalam struktur Lewis, kita gunakan aturan berikut:

 Semua electron nonikatan dalam atom tersebut dinyatakan


milik atom itu
 Kita membagi ikatan antara atom tersebut dengan atom lain
dan menyatakan separuh electron ikatannya sebagai milik
atom tersebut

Konsep Resonansi

14
Struktur Resonansi adalah salah satu dari dua atau lebih struktur
Lewis untuk satu molekul yang tidak dapat dinyatakan secara tepat
dengan hanya menggunakan satu struktur Lewis.

Langkah-langkah dalam meramalkan struktur molekul adalah:

 Menuliskan rumus Lewis molekul


 Mengjitung jumlah BK dan PB atom pusat dan jumlah ini
disebut kelompok pasangan
 Menentukan tipe senyawa sesuai dengan kelompok
pasangan (sesuai aturan pada Tabel 7.1)

B. Ringkasan Buku Pembanding


- STRUKTUR ATOM

Pengertian mengenai struktur atom berguna untuk


menjelaskan gaya-gaya diantara atom yang akhimya
mengarah pada pembentukan molekul. Dalam bab ini
akan dipelajari struktur listrik atom yang diartikan sebagai
: di mana elektron dalam suatu atom paling mungkin
ditemukan.

1. Partikel Penyusun Atom

Teori atom Dalton yang dikembangkan selama periode


1803 1808 didasarkan atas tiga asumsi pokok :

15
a. Tiap unsur kimia tersusun atas partikel terkecil yang
disebut atom Selama perubahan kimia atom tidak bisa
diciptakan ataupun dimusnahkan.

b. Semua atom dari suatu unsur mempunyai massa (berat)


dan sifat yang sama. Atom-atom dari unsur yang
berbeda massa dan sifat-sifatnya berlainan.

c. Dalam senyawa kimia, atom-atom dari unsur yang


berlainan melakukan ikatan dengan perbandingan numerik
sederllana.

Teori Dalton tentang atom diterima oleh kebanyakan


ilmuwan. Konsepnya hampir 100 tahun, turut berperanan
dalam mendorong terciptanya karya-karya eksperimen dari
para ahli kimia dan fisika

2. Penemuan Elektron

Penelitian mengenai bangun atom antara lain didasarkan pada


eksperimen yang dilakuk.an dengan tabung (kaca) hampa atau
tabung sinar katode. Sir William Crookes merancang suatu tabung
hampa yang merupakan penyempumaan dari tabung sinar katode
yang disebut tabung Crookes.

Jika dua kawat diberi potensial listrik yang tinggi


kemudian didekatkan , akan terjadi bunga api dari satu kawat ke
kawat lain Bila ujung kawat ditaruh dalam tabung hampa akan

16
terlihat adanya bara hijau kekuningan dari arah katode. Sinar ini
disebut sinar katode.

Sifat-sifat sinar katode disimpulkan oleh Plucker, Hittorf,


Crookes clan Thomson sebagai berikut:

1. Sinar katode dipancarlcan oleh katode dalam sebuah tabung


hampa bila dilewati arus listrik

2. Sinar katode berjalan dalam garis lurus

3. Sinar katode bila membentur gelas ai:au benda tertentu akan


mengeluarlcan cahaya sehingga

dapat disimpu)kan bahwa sinar katode terdiri atas partikel-


partikel

4. Sinar katode dibelokkan oleh medan listrik dan magnet ke


arah partikel yang diketahui bermuatan negatif

5. Sifat sinar katode tidak dipengaruhi oleh bahan elektrode


(besi, platina, dan lain-lain).

Dari kelima sifat tersebut, disimpulkan bahwa sinar katode


terdiri dari partikel-partikel

yang bermuatan negatif dan diberi nama elektron oleh J .J.


Thomson.

J.J. Thomson berhasil menentukan harga ratio muatan elektron


terhadap massa elektron (e/m) yaitu sebesar-1.76 x 108

17
coulomb/gram. Sementara itu R>A> Millikan (1917) berhasil
menentukan harga muatan mutlak dari elektron yaitu sebesar -I .

(J()22 x 10-19 coulomb. Dengan demikian massa elektron dapat

dihitung yaitu sebesar 9.1 x JO -28 gram.

Pada tahun 1886 Eugene Goldstein dengan memakai tabung


Crookes yang dilubangi katodenya, dapat mengamati sinar yang
menembus lubng-lubang tersebut Sinar ini disebut sinar
saluran. Temyata sinar saluran ini terdiri atas partikel-partikel
bermuatan positif.

Partikel tersebut memiliki muatan yang sama dengan

elektron tetapi nilainya positif (+1.76 x 10-19 coulomb).


Partikel ini kemudian diberi nama proton. Massa proton

dihitung oleh J.J Thomson yaitu sebesar 1.67 x 10-24 gram


atau hampir 1840 kali massa elektron.

3. Penemuan Neutron Pada tahun 1932 James Chadwick


berhasil menemukan partikel subatom yang ketiga yang disebut
neutron. Neutron adalah partikel yang tidak bennuatan (= 0)
dan massanya hampir sama dengan massa proton (1.674 x 10-
24 gram).

18
Berdasarkan eksperimen-eksperimen yang dilakukan,
dapat dibuktikan bahwa atom terdiri atas partikel-partikel
subatom yaitu proton, elektron dan neutron.

4. Perkembangan Model Atom

Setelah diketahui bahwa suatu atom tersusun atas tiga


partikel dasar. Selanjumya dipertanyakan bagaimana partike/
subatom ditata dalam atom. Dalam perlc.embangannya terdapat
empat gagasan model atom yang dikemukakan.

- Model Atom Thomson


Model atom yang dikemukakan oleh J.J.
Thomson lebih dikenal dengan istilah model atom roti
kismis. Atom merupakan bola bermuatan positif dan di
dalamnya pada tempat tertentu terdapat elektron,
sehingga atom secara keseluruhan bermuatan netral

- Model Atom Rutherford

Ernest Rutherford (191) menguji kebenaran dari


model atom Thomson dan mengemukakan pendapatnya
berdasarkan percobaan yang dilakUkannya.

Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan


dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif yang

19
bergerak mengelilingi inti atom dengan lintasan yang
berbentuk elips.

1. Lintasan akan berbentuk spiral

Hal ini tidak sesuai dengan teori fisika klasik yang


menyatakan bahwa bila suatu partikel bermuatan
(elektron) mengelilingi inti, maka energinya akan
berkurang, Suatu saat elektron akan jatuh ke inti dan atom
jadi tidak stabil (ambruk). Padahal kenyataannya atom
stabil.

2. Tidak dapat menerangkan spektrum hidrogen

Menurut Rutherford spektrum atom adalah spektrum


kontimi. Kenyataannya spektrum atom adalah spektrum
garis. Artinya bila suatu atom menyala hanya akan
memancarkan wama-wama tertentu.

- Model Atom Bohr

Niels Bohr ( 1913) berusaha memperbaiki model atom


Rutherford. Gagasan Bohr mengenai susunan atom adalah:

Elektron bergerak mengelilingi inti dengan lintasan


tertentu sehingga elektron berada pada tingkat energi tertentu
sesuai dengan lintasannya. Elektron dapat berpindah dari

20
lintasan yang satu ke lintasan lain dengan memancarkan atau
menyerap energi. Selama elektron berada dalam
lintasannya, tidak terjadi penyerapan atau pemancaran
energi.

21
Model atom Bohr pun menemui kegagalan karena tidak dapat menerangkan
spcktrum atom yang lebih rumit.

- Model Mekanika Kuantum

Merupakan penyempumaan dari model atom Bohr.

Mekanika kuantum (mekanika gelombang) merupakan bentuk teori


kuantum yang didasarkan pada konsep dualitas gelombang-parnkel, prinsip
ketidakpastian dan pandangan elektron sebagai gelombang materi.

Model atom mekanika kuantum merupakan gambaran matematik


menganai hukum• hukum gerakan yang diaplikasikan pada partikel yang
sangat kecil (elektron) yang dapat bersifat pasti, sebagai partikel atau
gelombang. Dengan teori ini energi masing-masing elektron dapat dihitung
secara matematik.

Model atom Mekanika kuantum menyatakan bahwa :

Posisi elektron di dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti. Hanya
dapat diperkirakan kemungkinan ditemukannya elektron pada suatu tempat
tertentu, yang disebut orbital.

Menurut teori ini elektron elektron dalam suatu atom menempati


beberapa tingkat energi (sering disebut sebagai kulit) disekeliling inti dan
setiap tingkat energi terdiri dari beberapa subtingkat energi (atau subkulit)
serta setiap subtingkat energi terdiri atas satu atau lebih orbital.

Kemungkinan ditemukannya elektron. Dengan mekanika kuantum dapat


dibuktikan bahwa elektron yang dapat menempati kulit tertentu, jumlahnya

22
terbatas. Model atom mekanika kuantum merupakan model yang paling baik
dan dipakai hingga saat ini.

5. Elektron Dalam Atom

Berdasarkan teori mekanika kuantum, elektron-elektron dalam atom


tersusun dalam berbagai tingkat energi (kulit), subtingkat energi
(subkulit) dan orbital.

Kulit-kulit yang terletak paling dekat ke inti memiliki energi terendah dan
diberi simbol huruf K. Dan seterusnya semakin jauh dari inti diberi simbol
L, M, N, ... ,Q. dan energinya semakin tinggi. Dengan demikian tingkat-
tingkat energi memiliki energi yang berbeda.

Setiap kulit tersusun atas subkulit-subkulit yang diberi simbol s, p, d,


dan f. Subkulit s memiliki energi yang lebih rendah dibandingkan
subkulit p dan seterusnya. Dengan demikian subkulit memiliki energi yang
berbeda. Setiap subkulit terdiri atas satu atau lebih orbital. Setiap orbital dalam
subkulit mempunyai energi yang sama. Banyaknya orbital dalam subkulit
tergantung macam kulitnya.

- Bilangan Kuantum

23
Untuk menerangkan kedudukan elektron di dalam atom, Shcrodinger
menyusun persamaan matematik yang sangat rumit yang disebut persamaan
Schrodinger.

Penyelesaian persamaan ini untuk atom H (atom paling sederhana) dapat


memberikan informasi mengenai orbital-orbital atom yaitu mengenai
besamya, bentuknya dan kedudukannya dalam ruang. Infonnasi ini dapat
diperoleh dari jawaban-jawaban yang mungkin dari persamaan Schrodinger.

Setiap jawaban yang mungkin menghasilkan suatu kumpulan yang terdiri


atas tiga bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan
kuantum azimuth (I) dan bilangan kuantum magnetik (m). Ketiga bilangan
kuantum ini sating berhubungan.

Selanjutnya untuk membedakan elektron dalam suatu orbital adalah


berdasarlcan arah

putarannya (berlawanan) yaitu dengan bilangan kuantum spin (s).

Dengan demikian posisi atau kedudukan elektron di dalam suatu atom


ditentukan oleh keempat bilangan kuantum.

- Bilangan Kuantum Utama (n)

Menentukan tingkat energi elektron atau menunjukkan besamya orbital


yang ditempati oleh elektron atau jaraknya dari inti. Bilangan kuantum utama
hanya mempunyai harga

positif dan bilangan bulat bukan nol, yaitu n = l, 2, 3, 4, ...

Angka-angka tersebut mewakili simbul huruf (K, L, M, N, ... ) yang telah


dikemukakan sebelumnya.
24
- Bilangan Kuantum Azimut (I)

Menunjukkan subtingkat energi atau bentuk geometris orbital yang


ditempati oleh elektron. Harga bilangan kuantum azimut bergantung pada harga
bilangan kuantum utama

(n). Harga yang mungkin adalah nol atau bilangan bulat positif yaitu 1 = 0, 1, 2,
3, ... n-1

Angka-angka tersebut mewakili simbol huruf s, p, d, .... untuk subtingkat


energi.

- Bilangan Kuantum Magnetik (m)

Menunjukkan kedudukan orbital yang ditempati oleh elektron. Harganya


ditentukan oleh harga bilangan kuantum azimut (1).

Untuk setiap harga (1) tertentu, nilai m adalah ·(l) sampai +(l). Dengan
demikian nilai

m adalah bilangan bulat (negatif, nol dan positif). Setiap nilai m menunjukkan
orbitalnya

- Bilangan Kuantum Spin (s)

Menunjukkan arah perputaran elektron pada sumbunya Ada dua


kemungkinan arah yaitu searah jarum jam dinyatakan dengan harga = 1(2 atau
berlawanan arah jarum jam dinyatakan dengan harga + 1(2.

Karena hanya terdapat dua arah perputaran. maka di dalam setiap orbital
hanya terdapat 2 elektron, yaitu elektron pertama dengan s=+ 1(2 dan
elektron kedua dengan s=-1!2.

25
Berdasarkan hal tersebut, tidak mungkin di dalam suatu atom yang
sama memiliki empat bilangan kuantum yang sama. Bila n, I, dan m nya
sama, pasti s-nya berbeda.

Mengingat jumlah elektron maksimum yang terdapat dalam satu orbital


hanya dua, maka dapat ditentukan jumlah elektron maksimum yang dapat
berada pada suatu subkulit atau pada kulit tertentu.

2.3.2. Kontigurasi Elektron

Gambaran pmyebaran elektron yang paling mungkin ke dalam orbital-orbital kulit


elektron

dinamakan konfigurasi elektron.

Ada tiga aturan atau prinsip yang harus dipertimbangkan dalam penentuan
konfigurasi elektron suatu atom dan prinsip ini berlaku untuk semua unsur,

26
1. Aturan Aufbau

El.ektron menempati orbital sedemikian rupa untuk meminimumkan energi atom


tersebut. Dengan kata lain aturan atau proses autbau menunjukkan cara pengisian
elektron dengan urutan energi orbital dari yang terendah ke yang tertinggi

Elektron mulai mengisi orbital pada kulit (tingkat energi) terendah


digambarkan pada diagram berikut

Gambar 23. Urutan Pengisian Elektron Berdasarkan Aturan Aujbau

27
Berdasarkan diagram di aw, maka dengan mudah dapat dituliskan konfigurasi
elektron

untuk setiap unsur.

Misalnya, 1 H : ls1

11Na : 1S2 2S2 2p6 3S1

19K : 1s2 2s2 2p6 3S2 3p6 4S'

28
Namun untuk unsur dengan tingkat energi yang ti.nggi (nomor atom besar)
terdapat penyimpangan dari pengisian elektron ke dalam orbital, yaitu :

1. Pada orbital 4f dan 5d

Satu elektron masuk ke orbital 5d, kemudian masuk ke 4f sampai penuh. Misalnya
pada unsur 57u

2. Pada orbital 5f dan 6d

Misalnya pada unsur 92u

Kedua penyimpangan tersebut terjadi karena pada tingkat energi yang tinggi
terjadi pertwnpangtindihan sehingga orbital-orbital berada sangat berdekata

2. Aturan Hund

Menurut aturan ini pada sekumpulan orbital yang mempunyai energi sama
(misalnya ketiga orbital p), masuknya elektron kedua ke dalam suatu orbital tidak akan
terjadi sebelum semua orbital pada subkulit yang bersangkutan terisi masing-masing
dengan satu elektron.

Akibatnya atom cenderung mempunyai sebanyak mungkin elek:tron talc


berpasangan. Sifat ini dapat diterima karena semua elektron membawa muatan listrik
yang sama sehingga mereka mencari orbital kosong yang energinya sama, sebelum
berpasangan dengan elek:tron yang telah mengisi orbital setengah penuh.

3. Prinsip Larangan Pauli

Prinsip ini menyatakan bahwa dalam suatu atom yang sama tidak mungkin ada
dua elelctron dengan keempat bilangan kuantum yang sama.

Berdasarkan prinsip ini suatu orbital hanya dapat diisi maksimum oleh dua
elektron.

29
2.4. Unsur-unsur Kimia

Sebanyak 106 unsur kimia telah diketahui. Tiap unsur kimia mempunyai nama
dan lambang. Lambang kimia merupakan bentuk singkatan sederllana dari nama
Inggris, Latin atau nama penemunya. Lambang tersebut terdiri dari satu atau dua
huruf.

Misalnya : Oksigen ditulis O (Inggris)


Ferrum ditulis Fe (Latin)

Wolfram ditulis W (nama penemunya)

Nomor Atom

Pada atom netral (tidak dalam bentuk ionnya) nomor atom menunjukkan jumlah
proton dan sekaligus jumlah elektron yang mengelilingi inti atom. Misalnya 6 C
berarti memiliki

6 proton dan 6 elektron.

Nomor atom merupakan sifat yang menentukan perilaku kimianya, sehingga


jenis atom dicirikan oleh nomor atomnya

30
BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelebihan Buku
I. Buku Utama
a) Kegayutan atau Keterkaitan antar Konsep
Dari uraian konsep yang ada dalam buku, kami dapat menyimpulkan bahwa
kegayutan atau keterkaitan antar konsep dalam materi Struktur Atom dan Sistem
Periodik Unsur sudah sangat baik. Karena didasari dengan uraian setiap konsep
perkajian materi judul dari keseluruhan isi konsep-konsep Struktur Atom dan Sistem
Periodik Unsur dalam buku saling memiliki keterkaitan dan berkesinambungan.
Konsep yang dimaksud pembaca adalah pada penyampaian isi buku yang
sudah baik dan juga disertai oleh gambar, kumpulan contoh soal serta
pembahasannya, dan beberapa penyataan para ahli.
b) Originalitas Masalah
Dalam pembuatan penelitian ini dan penyusunannya menjadi sebuah buku
sudah baik. Karena buku yang jadikan sebagai acuan dalam Critical Book Report
sudah memenuhi ISBN atau berstandar nasional.
c) Kemutakhiran Konsep
Adapun dari segi kemutakhiran konsep, penulis dapat menyimpulkan bahwa
kemutakhiran konsep pada buku ini sudah baik. Hal ini didukung oleh uraian isi dari
setiap konsep membahas secara umum dan menyeluruh. Pada buku ini dijelaskan
setiap informasi yang berkaitan dengan topik buku mengenai penjelasan materi
Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur ini sehingga pembaca dapat mempunyai
wawasan yang cukup untuk memahami isi buku.
d) Kondisi Buku
Adapun dari segi penampilan buku ini sangatlah bagus.
1 Cover buku yang bewarna yang disertai dengan judul dan hiasan seperti gambar
pendukung di dalam buku.
2 Menggunakan bahasa yang baik dan menarik perhatian pembaca untuk lebih
memahami.
3 Penulisan buku yang bagus dengan peletakkan tanda baca yang tepat sesuai dengan
Ejaan yang Disempurnakan.
4

31
II. Buku Pembanding
a. Kemutakhiran Konsep
Adapun dari segi kemutakhiran konsep, kami dapat menyimpulkan bahwa
kemutakhiran konsep pada buku ini sudah cukup baik. Pada buku ini dijelaskan setiap
informasi yang berkaitan dengan topik buku mengenai konsep-konsep buku ini
sehingga pembaca dapat mempunyai wawasan mengenai materi Struktur Atom dan
Sistem Periodik Unsur.
b. Originalitas Masalah
Dalam pembuatan penelitian ini dan penyusunannya menjadi sebuah buku
sudah baik. Karena buku yang jadikan sebagai acuan dalam Critical Book Report
sudah memenuhi ISBN dan berstandar nasional.
c. Kondisi Buku
Adapun dari segi penampilan buku ini sangatlah bagus.
1. Cover buku yang bewarna yang disertai dengan judul.
2. Menggunakan bahasa yang baik dan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EyD)
penulisan buku yang bagus dengan peletakkan tanda baca yang tepat.

B. Kekurangan Buku
I. Buku Utama

Dalam beberapa bagian ada penyampaian yang terlalu sulit untuk dimengerti dari segi
bahasannya.

II. Buku Pembanding

Dalam penyampaian materinya tidak terlalu lengkap dan hanya mengkaji seperti
rangkuman. Serta terdapat beberapa contoh-contoh soal yang tidak disertai dengan
jawabannya sehingga pembaca mengalami beberapa kesulitan dalam mengerti soal yang
diberikan.

32
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada buku satu ( utama ) dapat disimpulkan bahwa sistem periodik Mendeleev
membagi 8 golongan dan 12 periodik sehingga unsur dalam satu golongan mempunyai
kemiripan sifat dan dalam satu periodik disusun berdasarkan kenaikkan massa atomnya.
Sistem periodik yang diciptakan oleh Mendeleev adalah sistem periodik yang dipakai saat ini
( Sistem Periodik Modern/ Sistem Periodik Panjang ). Sistem periodik modern disusun
berdasarkan konfigurasi elektron, penggolongan periodik unsur-unsur menurut subkulit
dibagi menjadi 5 bagian yaitu golongan unsur utama, gas mulia, unsur transisi, lantanida dan
aktinida. Sifat periodik unsur dapat dilihat dari jari-jari ataom, energi ionisasi dan afinitas
elektron.

Lambang titik lewis terdiri dari lambang unsur dan titik-titik yang setiap titiknya
menggambarkan setiap elektron valensi dari atom-atom unsur. Ikatan kovalen ialah ikatan
yang terbentuk dari pemakaian bersama sepasang elektron atau lebih. Senyawa kovalen
merupakan senayawa yang hanya mengandung ikatan kovalen,atom-ataom dapat membentuk
berbagai jenis ikatan kovalen yang berbeda seperti ikatan tunggal, ikatan rangkap dua dan
ikatan rangkap tiga. Salah satu dari dua atau lebih struktur Lewis untuk satu molekul yang
tidak dapat dinyatakan secara tepat dengan menggunakan satu struktur lewis disebut Struktur
Resonansi.

Pada buku kedua ( pembanding ) lebih memaparkan materi secara teori dari para ahli
seperti penemu sturuktur atom ( penemu elektron, proton dan neutron ), perkembangan model
atom yang dikemukan oleh beberapa ahli serta sifat periodik unsur seperti sifat logam, jari-
jari atom, jari-jari ion, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan dan sifat-sifat
kemagnetik.

33
B. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebaiknya untuk kedepannya agar memakai
bahasa yang sederhana serta lebih lengkap lagi dalam memberikan penjelasan mengenai topik
yang dibahas agar pembaca dapat lebih memahami isi buku dan tertarik untuk membaca buku
tersebut.

34
Daftar Pustaka

Raymon Chang. 2005. Kimia Dasar, Konsep-Konsep Inti, Jilid 1. Jakarta. Erlangga.

Syukuri,S. 1999. Kimis Dasar 1. Bandung: ITB.

35

Anda mungkin juga menyukai