Anda di halaman 1dari 12

REKAYASA IDE

Penerapan Hukum Archimedes

Dosen Pengampu :

Drs. Ratelit Tarigan

OLEH

CUT SAFRIDA RISKA (4182131003)

ASTRIKA SARI SINAGA (4183331002)

DESTIYATI NULRIMA LUBIS (4183131053)

DESY ISTATNTI SIMBOLON (4183131047)

NANCY DAVICI TAMBA (4183331040)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta karuniaNya kepada kita semua dan masih memberikan kita kesehatan sehingga kita dalam
keadaan sehat wal’afiat. Oleh karena itu penyusunan laporan praktikum ini pun dapat
terselesaikan dan juga semoga kita semua selalu berada dalam lindungan Nya. Kemudian salawat
beriring salam tidak lupa pula kita sanjung Nabi Besar Muhammad SAW.
Terimakasih kepada pihak –pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan
mini riset ini terutama sekali kepada dosen mata kulia fisika dasar yang telah memberikan tugas
untuk membuat laporan ini sekaligus membimbing penyusun dalam proses pembuatannya dan
juga kepada teman-teman yang senantiasa membantu dalam penyusunan laporan ini. Sehingga
penyusunan atau pembuatan laporan praktikum ini pun dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.Laporan praktkum ini membahas mengenai ”Penerapan Hukum
Archimedes” melalui percobaan telur yang dimasukkan kedalam air yang telah dilarutkan
dengan gula pasir maupun garam dapur.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan atau dari yang diharapkan baik dalam bentuknya, materi pembahasannya maupun
penyusunannya. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan ini dan diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca
terutama mahasiswa/mahasiswi jurusan Kimia Universitas Negeri Medan.

Medan, 23 November 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................
1.3 TUJUAN.................................................................................................................
1.4 MANFAAT.............................................................................................................
BAB II DASAR TEORI...........................................................................................
2.1 HUKUM ARCHIMEDES.......................................................................................
2.2 RUMUS PRINSIP HUKUM ARCHIMEDES......................................................
BAB III METODELOGI KEGIATAN...................................................................
3.1 WAKTU DAN TEMPAT.......................................................................................
3.2 ALAT DAN BAHAN..............................................................................................
3.3 METODE KERJA...................................................................................................
3.3.1 PERCOBAAN DENGAN AIR BIASA.........................................................
3.3.2 PERCOBAAN DENGAN GARAM DAPUR...............................................
3.3.3 PERCOBAAN DENGAN GULA PASIR.....................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................
4.1 HASIL.....................................................................................................................
4.2 PEMBAHASAN.....................................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................
5.1 KESIMPULAN.......................................................................................................
5.2 SARAN...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
TABEL I........................................................................................................................
TABEL II......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kita mungkin pernah mengamati bahwa sebuah benda yang diletakan di dalam air
terasa lebih ringan dibandingkan dengan beratnya ketika di udara. Jika benda dicelupkan
dalam zat cair, sesungguhnya berat benda itu tidak berkurang. Gaya tarik bumi kepada
benda itu besarnya tetap. Akan tetapi zat cair mengadakan yang arahnya ke atas kepada
setiap benda yang tercelup di dalamnya. Ini menyebabkan berat benda seakan-akan
berkurang. Menghitung gaya ke atas dalam zat cair sesungguhnya dapat kita lakukan
dengan menggunakan pengetahuan kita tentang tekanan di dalam zat cair Pada
kesempatan ini kita akan membahas hukum archimedes secara mendetail, karena dalam
kehidupan sehari-hari terdapat banyak jenis gerak yang menyerupai sistem ini. Aplikasi
hukum archimedes dapat kita jumpai dalam berbagai peralatan misalnya hidrometer ,
kapal laut, kapal selam, dan balon udara.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana hubungan antara massa jenis zat cair dengan gaya ke atas?
2. Manakah massa jenis yang paling besar dari kedua zat cair tersebut?
C. Tujuan
1. Menentukan massa jenis zat cair berdasarkan hukum Archimedes
2. Menentukan pristiwa tenggelam,terapung dan melayang pada telur.
D. Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan praktek tersebut ialah
1. Mengetahui reaksi dan cara kerja hukum archimedes bahwa peristiwa tersebut
sering dijumpai dalam kehidupan sehari hari.
2. Mengetahui pengaruh penambahan garam dapur dan gula pasir terhadap gaya
toleran keatas air.
BAB II
DASAR TEORI
Archimedes adalah seorang ilmuwan terbesar pada zamannya. Ia lahir di kota Syracuse,
Sisilia pada tahun 287 SM dan meninggal pada tahun 212 SM. Archimedes dikenal sebagai ahli
fisika, marematika, optika dan astronomi. Ia dijuluki sebagai Bapak Eksperimen, karena
mendasarkan penemuannya pada percobaan. Ia menemukan hukum pada sebuah peristiwa yang
disebut dengan Hukum Archimedes yang berbunyi “jika benda dimasukkan ke dalam cairan,
baik sebagian atau seluruhnya, akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan yang
dipindahkan benda itu”. Misalnya air mempunyai volume tertentu, jika sebuah benda
dimasukkan ke dalam air tersebut, maka permukaan air akan terdesak atau naik. Dengan kata
lain, berat benda seolah-olah menjadi lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya ke atas yang
sering disebut gaya Archimedes.
Prinsip Archimedes Ketika dirimu menimbang batu di dalam air, berat batu yang terukur
pada timbangan pegas menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketika dirimu menimbang batu
di udara (tidak di dalam air). Massa batu yang terukur pada timbangan lebih kecil karena ada
gaya apung yang menekan batu ke atas. Efek yang sama akan dirasakan ketika kita mengangkat
benda apapun dalam air. Batu atau benda apapun akan terasa lebih ringan jika diangkat dalam
air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda yang diangkat hilang sehingga berat
batu menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya gaya apung. Arah gaya apung ke atas, alias searah
dengan gaya angkat yang kita berikan pada batu tersebut sehingga batu atau benda apapun yang
diangkat di dalam air terasa lebih ringan. Keterangan gambar : Fpegas = gaya pegas, w = gaya
berat batu, F1 = gaya yang diberikan fluida pada bagian atas batu, F2 = gaya yang diberikan
fluida pada bagian bawah batu, Fapung = gaya apung.
Fapung merupakan gaya total yang diberikan fluida pada batu (Fapung = F2-F1). Arah
gaya apung (Fapung) ke atas, karena gaya yang diberikan fluida pada bagian bawah batu (F2)
lebih besar daripada gaya yang diberikan fluida pada bagian atas batu (F1).
Hal ini dikarenakan tekanan fluida pada bagian bawah lebih besar daripada tekanan
fluida pada bagian atas batu. Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menemukan bahwa benda
yang dimasukan ke dalam fluida seperti air misalnya, memiliki berat yang lebih kecil daripada
ketika benda tidak berada di dalam fluida tersebut. mungkin sulit mengangkat sebuah batu dari
atas permukaan tanah tetapi batu yang sama dengan mudah diangkat dari dasar kolam. Hal ini
disebabkan karena adanya gaya apung sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Gaya apung
terjadi karena adanya perbedaan tekanan fluida pada kedalaman yang berbeda. Seperti yang telah
gurumuda jelaskan pada pokok bahasan Tekanan pada Fluida, tekanan fluida bertambah terhadap
kedalaman.
Semakin dalam fluida (zat cair), semakin besar tekanan fluida tersebut. Ketika sebuah
benda dimasukkan ke dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan antara fluida pada
bagian atas benda dan fluida pada bagian bawah benda. Fluida yang terletak pada bagian bawah
benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang berada di bagian atas benda.
(perhatikan gambar di bawah). Pada gambar di atas, tampak sebuah benda melayang di dalam
air. Fluida yang berada dibagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida
yang terletak pada bagian atas normal.

Hukum Archimedes
Hukum Archimedes mengatakan bahwa "Jika suatu benda dicelupkan ke dalam
sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas yang samabesarnya
besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut".

2.2. Rumus Prinsip Hukum Archimedes


FA=ρ.g.V

Keterangan :

FA = Tekanan Archimedes = N/m2


Ρ = Massa Jenis Zat Cair = Kg/M3
G = Gravitasi = N/Kg
V = Volume Benda Tercelup = M3
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air dari pada di udara
karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di udara, benda memiliki berat
yang sesungguhnya.
Dalam Persamaan :
Wb = mb.g
Ketika dalam air, dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan dengan:
Wdf = Wb – FA
Keterangan :
Wdf : berat dalam fluida, dikatakan juga berat semu (N)
Wb : berat benda sesungguhnnya, atau berat di udara (N)
FA : gaya angkat ke atas (N)
Gaya angkat ke atas ini yang disebut juga gaya apung.
BAB III
METODELOGI KEGIATAN
3.1 Waktu Dan Tempat
Adapun pelaksanaan kegiatan praktikum penerapan hukum Archimedes
tersebut dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : 22 NOVEMBER 2018
Tempat : RKU Poliven
Kegiatan : Praktikum Hukum Archimedes (Fisika Dasar)
M.K : Fisika Dasar
Pembimbing : -------------

3.2 Alat Dan Bahan


Tabel 1. Peralatan Dan Bahan Yang Digunakan Pada Praktikum
No Alat Bahan Jumlah KET
250
1 Botol Akua Air 3 ü
ml
2 Sendok Makan Telur Ayam 2 2 ü

3 Tisu/Kain Lap Garam Dapur 1 1 bks ü


½
4 Batang Pengaduk Gula Pasir 2 kg ü

5 Backer Glass - 1 - ü

3.3 Metode Kerja


3.3.1 Percobaan Dengan Menggunakan Air Biasa
1. Menyiapkan wadah,di isi air 200 mL ke dalam wadah.
2. Masukkan telur ke dalam wadah yang di isi air.
3. Di aduk secara perlahan serta mengamati perubahan yang terjadi pada telur.
3.3.2 Percobaan Dengan Menggunakan Garam Dapur Dalam Air
1. Menyiapkan wadah,di isi air 200 mL ke dalam wadah.
2. Kemudian masukkan telur ke dalamnya.
3. Menambahkan garam dapur sedikit demi sedikit.
4. Di aduk secara perlahan sambil mengamati reaksi pada telur.
3.3.3 Percobaan Dengan Menggunakan Gula Pasir
1. Menyiapkan wadah,di isi air 200 mL ke dalam wadah.
2. Kemudian masukkan telur ke dalamnya.
3. Tambahkan gula pasir ke dalam air sedikit demi sedikit.
4. Di aduk secara perlahan dan mengamati perubahan yang terjadi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 2. Hasil Pengamatan Praktikum Yang DI Lakukan
NO Bahan Jmlh/Sendok Hasil Keterangan

1. Air 200 mL Tenggelam ü


2. Garam 1 Tenggelam ü
- - 3 Melayang ü
- - 6 Mengapung ü
- - 8 Mengapung Terapung Tinggi
3. Gula 1 Tenggelam ü
- - 3 Tenggelam Tidak Sepenuhnya
- - 6 Melayang ü
- - 8 Mengapung ü

4.2 Pembahasan
Dari tabel hasil pengamatan atau percobaan di atas dapat diproleh beberapa
penjelasan antara lain :
a)Benda tenggelam karena massa jenis telur > massa jenis air.
b)Benda melayang karena massa jenis telur = massa jenis air.
c) Benda terapung karena massa jenis telur < massa jenis air.
d) Garam berfungsi untuk memperbesar massa jenis air dengan begitu semakin
banyak garam yang diberikan maka semakin besar pula massa jenis airnya.
4.3 Analisis Data
Ø Tenggelam
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat benda
(W) lebih besar dari gaya ke atas (FA).
W > FA
pb Vb g > pf Vf g
pb > pf

Pada saat telur dimasukkan dalam air tak terisi garam maka telur tersebut akan
tenggelam karena massa jenis telur lebih besar daripada massa jenis air. Kemudian
air diberi garam 1-2 sendok dan diaduksecara perlahan-lahan, telur masih juga
tenggelam karena massa jenis telur masih lebih besar daripada
massa jenis air.
Ø Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat
benda (W) sama dengan gaya ke atas (FA) atau benda tersebut dalam keadaan
setimbang.
W = FA
pb Vb g = pf Vf g
pb = pf

Pada saat air diberi 2 ½ sendok garam dan diaduk secara perlahan-lahan maka telur
akan berada pada keadaan melayang. Hal ini terjadi karena massa jenis air sama
dengan massa jenis telur. Garam disini berfungsi untuk memperbesar massa jenis
air.
Ø Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda
(W) lebih kecil dari gaya ke atas (FA).
W > FA
pb Vb g > pf Vf g
pb > pf

Pada saat air diberi 3-4 sendok garam dan diaduk secara perlahan-lahan maka telur
itu akan terapung karena massa jenis air lebih besar daripada massa jenis telur. Hal
ini terjadi karena semakin banyak garam yang diberikan maka semakin besar pula
massa jenis zat cairnya atau air.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan serta hasil pengamatan yang dilakukan maka, dapat disimpulkan
bahwa:
Telur akan melayang atau bahkan terapung apabilah di masukkan kedalam air yang
telah dilarutkan dengan gula atau garam.Hal ini dikarnakan massa jenis air yang
sebelumnya lebih kecil dari pada massa jenis telur,dan massa jenis telur akan
bertambah apabilah dicampurkan dengan garam (massa jenis garam lebih besar
dari pada massa jenis air) yang membuat massa jenis zat cair akan lebih besar dari
massa jenis telur sehingga menyebabkan telur menjadi terapung.
Percobaan ini sesuai dengan hukum archimedes yang mengatakan bahwa”apabilah
suatu benda sebagian ataupun seluruhnya terbenam ke dalam air,maka benda
tersebut akan mengalami gaya tekan yang mengarah ke atas yang besarnya sama
dengan berat air yang dipindahkan oleh bagian benda yang terbenam tersebut.
Dari percobaan tersebut juga diperoleh perbandingan antara massa jenis
garam lebih besar dari pada massa jenis gula.Garam dapat menyebabkan telur
mengapung dengan enam sendok makan dilarutkan ke dalam air,sedangkan gula
delapan sendok makan baru dapat menyebabkan telur menjadi terapung.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dalam praktikum mengenai penerapan hukum
archimedes ialah semoga kedepannya atau pada praktikum selanjutnya situasi
dalam pelaksanaannya lebih bisa terkontrol dengan baik sehingga bisa memproleh
data hasil yang akurat dan lebih bisa mendalami lagi.Kemudian memperhatikan
hal-hal brikut:
1) Pada saat mengaduk air yang dicampur dengan garam sebaiknya aduk secara
perlahan-lahan agar telurnya tidak pecah.
2) Pada saat pemberian garam harus berhati-hati agar mendapatkan keadaan
tenggelam, melayang dan terapung.
3) Gunakanlah gelas yang berwarna bening agar mudah untuk mengamati
percobaan yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai