Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

HUKUM ARCHIMEDES

Dosen Pengampu : 1. Dr. Eng. I Dewa Nyoman Nurweda Putra, S.Si, M.


Si.
2. I Wayan Gede Astawa Karang. S.Si, M.si., Ph.D
3. I Gede Hendrawan, S.Si, M.Si, Ph.D.

Asisten Dosen : Gede Arya Kusuma Artha

Disusun oleh :
Kelompok 07

Nama : Krispinus Arif Sinaga Mali


NIM : 1813521050

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS UDAYANA
JIMBARAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahaesa yang hingga saat ini masih
memberikan kita hikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan
yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan laporan ini dengan
judul “Laporan Praktikum Fisika Dasar Hukum Archimedes” ini dengan tepat
waktu. Pengerjaan laporan ini ditujukan sebagai memenuhi kontrak mata kuliah
fisika dasar. Dalam proses penyelesaian laporan ini tentunya penulis mengalami
beberapa hambatan, namun karena binaan dan dukungan dari semua pihak,
akhirnya semua hambatan tersebut dapat teratasi.

Melalui penyusunan laporan ini tentunya penulis sadar akan banyak


ditemukan kekurangan dan keterbatasan pada makalah ini. Dengan sepenuh hati,
penulis memerlukan saran serta kritik yang membangun yang dapat menjadikan
laporan ini lebih baik. Penulis mengucapkan terimakasaih yang kepada segenap
pihak yang telah memberikan dukungan, baik itu berupa bantuan, doa maupun
dorongan dan beragam pengalaman selama proses penyelesaian penulisan laporan
ini, dan semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi
kemajuan pendidikan masyarakat Indonesia.

Jimbaran, 13 Desember 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
2.1 Hukum Archimedes...................................................................................3
2.2 Benda Mengapung.....................................................................................4
2.3 Benda Melayang........................................................................................4
2.4 Benda Tenggelam......................................................................................5
2.5 Massa Jenis Zat Cair..................................................................................5
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM...............................................................7
3.1 Waktu dan Tempat.....................................................................................7
3.2 Alat............................................................................................................7
3.3 Bahan.........................................................................................................7
3.4 Prosedur Kerja...........................................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................10
1.1 Data Pengamatan.....................................................................................10
4.1.1 Data perubahan air pada praktikum.......................................................10
1.2 Analisis Data...........................................................................................11
4.2.1 Perhitungan............................................................................................11
4.3 Pembahasan..................................................................................................12
BAB V PENUTUP................................................................................................14
5.1 Kesimpulan...................................................................................................14
5.2 Saran.............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15
LAMPIRAN...........................................................................................................16

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai bahwa batu terasa lebih ringan
di dalam air. Orang pertama yang menjelaskan peristiwa tersebut adalah
Archimedes, yang menyatakan bahwa di dalam air timba akan mendapat gaya
keatas sehingga timba terasa ringan.(Tipler,1991)
Archimedes (287-212 SM) seorang ilmuwan Yunani Kuno menemukan cara
dan rumus untuk menghitung volume benda yang tidak mempunyai bentuk baku.
Penemuannya terjadi saat mandi dalam bak yang airnya tumpah akibat karena
adanya gaya apung (buoyancy) dari zat cair dan setelah diukur ternyata sebanding
dengan besar tubuhnya. Gaya apung yang terjadi karena tekanan pada tiap-tiap
bagian permukaan benda yang bersentuhan dengan fluida. Tekanan tersebut lebih
besar pada bagian benda yang tercelup lebih dalam. (Halliday dan Resnick, 1978)
Prinsip Archimedes ketika dirimu menimbang batu di dalam air, berat batu
yang terukur pada timbangan menjadi lebih kecil disbanding dengan ketika dirimu
menimbang batu diudara(tidak di dalam air).Massa batu yang terukur pada
timbangan lebih kecil karena ada gaya apung yang menekan batu keatas. Efek
yang sama akan dirasakan ketika mengangkat benda apapun di dalam air.Hal ini
bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda yang diangkat hilang tetapi adanya
gaya apung yang searah dengan gaya angkat kita.(Agusni,2015)

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari praktikum yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan Hukum Archimedes ?

2. Bagaimana rumus perhitungan yang digunakan dalam menentukan massa


jenis pada prinsip Hukum Archimedes ?

3. Bagaimana perbedaan berat benda di udara dan di dalam air

1
1.3 Tujuan
1. Agar kita mengetahui konsep dari hukum Archimedes.
2. Agar kita dapat menentukan massa jenis pada hokum Archimedes
3. Agar kita mengetahui perbedaan berat benda di udara dan di air.

1.4 Manfaat
1. Kita dapat mengerti tentang konsep dari hukum Archimedes dan bisa
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari
2. Kita dapat membedakan keadaan benda berdasarkan massa jenisnya
dalam penerapan hokum Archimedes

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hukum Archimedes
Hukum Archimedes mengemukankan sebuah benda akan mengapung jika
kerapatan benda lebih kecil daripada kerapatan fluida maka gaya apung lebih
besar daripada berat benda dan benda akan dipercepat ke atas ke permukaan fluida
kecuali ditahan. Secara fisis tanpa penurunan matematis secara mendetail.Jika
benda dicelupkan dalam zat cair, sesungguhnya berat benda itu tidak berkurang.
Gaya tarik bumi kepada benda itu besarnya tetap. Akan tetapi zat cair mengadakan
yang arahnya keatas kepada setiap benda yang tercelup didalamnya. Ini
menyebabkan berat benda seakan-akan berkurang. Hal ini sesuai dengan bunyi
hukum Archimedes yaitu suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya
kedalam zat cair akan mengalami gaya keatas yang besanya sama dengan berat zat
cair yang dipindahkan oleh benda tersebut. (Halliday dan Resnick, 1978)
Ketika benda ditimbang sambil dicelupkan kedalam zat cair, ternyata berat
benda itu berkurang dibanding ketika ditimbang di udara. Sesungguhnya benda
yang dicelupkan kedalam zat cair tidak berkurang beratnya. Gaya berat benda itu
sebenarnya tetap, tetapi pada saat dicelupkan kedalam zat cair, ada gaya keatas
yang dikerjakan zat cair terhadap benda, sehingga berat benda seolah-olah
berkurang. (Giancoli, 2001)
Ketika kita menimbang batu di dalam air, berat batu yang terukur pada
timbangan pegas menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketika menimbang
batu di udara (tidak di dalam air). Massa batu yang terukur pada timbangan kecil
karena ada gaya apung yang menekan batu ke atas. Efek yang sama akan
dirasakan ketika kita mengangkat benda apapun dalam air. Batu atau benda
apapun akan terasa lebih ringan jika diangkat dalam air. Hal ini bukan berarti
bahwa sebagian batu atau benda yang diangkat hilang sehingga berat batu menjadi
menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya gaya apung. Arah gaya apung ke atas,
alias searah dengan gaya angkat yang kita berikan pada batu tersebut sehingga
batu atau benda apapun yang diangkat di dalam air terasa lebih ringan.
(Tipler, 2001).

3
Gaya apung terjadi karena adanya perbedaan tekanan fluida pada kedalaman
yang berbeda. Tekanan fluida bertambah terhadap kedalam. Semakin dalam fluida
(zat cair), semakin besar tekanan fluida tersebut. Ketika sebuah benda dimasukkan
ke dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan antara fluida pada bagian
atas benda dan tekanan fluida pada bagian bawah benda. Fluida yang terletak pada
bagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang
berada dibagian atas benda. Apabila benda yang dimasukkan ke dalam fluida
terapung, di mana bagian benda yang tercelup hanya sebagian, maka volume
fluida yang dipindahkan sama dengan volume bagian benda yang tercelup dalam
fluida tersebut.Ini adalah buah karya Archimedes yang saat ini
diwariskan kepada kita dan lebih dikenal dengan julukan “Prinsip Archimedes”.
Prinsip Archimedes menyatakan bahwa :“Ketika sebuah benda tercelup
seluruhnya atau sebagian di dalam zat cair, zat cair akan memberikan gaya ke
atas (gaya apung) pada benda, dimana besarnya gaya ke atas (gaya apung) sama
dengan zat cair yang dipindahkan” (Giancolli, 1989).

2.2 Benda Mengapung


Untuk dapat mengapung, suatu benda yang ada di dalam air harus mempunyai
massa jenis yang lebih kecil dari massa jenis air. Pada saat benda diletakkan
didalam suatu cairan, benda akan bergerak keatas, sehingga gaya keatas lebih
besar daripada gaya berat (Fa> W).

(Kanginan, 2002)

2.3 Benda Melayang


Untuk dapat melayang, suatu benda yang ada didalam air harus mempunyai
massa jenis yang sama dengan massa jenis air. Pada saat benda diletakkan didalam
suatu cairan, benda tidak akan bergerak keatas ataupun kebawah, sehingga gaya
keatas sama dengan gaya ke bawah (Fa = W)

4
(Soedojo,1999)
2.4 Benda Tenggelam
Untuk dapat tenggelam, suatu benda yang ada di dalam air mempunyai massa
jenis yang lebih besar daripada massa jenis air. Pada saat benda di letakkan dalam
suatu cairan, benda akan bergerak kebawah sampai menyentuh dasar wadah.
Sehingga gaya keatas lebih besar dari gaya berat (Fa < W).

(Sears, 1981)
2.5 Massa Jenis Zat Cair
Massa adalah ukuran bertahannya suatu benda terhadap suatu gaya. Jenis dari
suatu zat dapat diketahui dengan mencari massa jenisnya. Massa bergantung pada
banyaknya partikel yang menyusun sebuah materi. (Kanginan, 2002)
Massa jenis zat adalah kuantitas konsentrasi zat dan dinyatakan dalam massa
persatuan volume. (Besari,2005)
Zat cair adalah zat dimana volumeya mengikuti bentuk wadah. Zat cair
merupakan salah satu jenis fluida dan fluida merupakan zat yang mengalir.
(Wihantoro,2005)
Konsep massa jenis zat sering digunakan untuk menentukan jenis suatu zat.
Massa jenis zat dapat dihitung dengan membandingkan massa zat (benda) dengan
volumenya. Adapun rumus menentukan massa jenis zat adalah sebagai berikut :
m
ρ=
v
Dengan, ρ = Massa jenis air (Kg/m3)
m = Massa benda (Kg)
v = Voulme benda (m3)
(Halliday, 1991)
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air
daripada di udara. Hal itu disebabkan karena di dalam air, benda mendapat gaya
ke atas. Sementara ketika di udara, benda memiliki berat yang sesungguhnya
(Kondo, 1982).

5
Berat jenis didefinisikan sebagai massa benda persatuan volume benda
tersebut. Persamaan dari berat jenis dapat ditulis sebagai berikut :
m
Berat jenis= (Kondo, 1982).
v
Satuan berat jenis adalah Kg/dm3 atau g/mL.berat jenis mempunyai harga
konstan pada temperatur tertentu dan tidak bergantung pada jumlah bahan.
Terdapat beberapa alat yang dapat digunakan untuk menentukan berat
jenis.Diantaranya yaitu aerometer, piknometer, dan neraca whestpel. (Kanginan,
2002).

6
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat berlangsungnya praktikum yaitu sebgai berikut:
Waktu : 11 Desember 2018
Pukul : 16.00 WITA – Selesai
Tempat : Ruang kelas A Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas
Udayana
3.2 Alat
Jumla
No Alat Gambar Kegunaan
h
1 Gelas 3 Sebagai wadah untuk
ukur menaruh air sebagai
bahan penguji

3 Neraca 1 Sebgai ala untuk


digital mengukur massa
benda di udara

3.3 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum hukum Archimedes adalah
sebagai berikut :
Jumla
No Bahan Gambar Kegunaan
h
1 Air 1 Digunakan sebagai
bahan praktikum
hukum Archimedes

7
2 Batu I 1 Digunakan sebagai
(1,76 bahan praktikum
gr) hukum Archimedes

3 Batu II 1 Digunakan sebagai


(5,98 bahan praktikum
gr) hukum Archimedes

4 Batu III 1 Digunakan sebagai


(6,85 bahan praktikum
gr) hukum Archimedes

5 Kayu I 1 Digunakan sebagai


(0,51 bahan praktikum
gr) hukum Archimedes

6 Kayu II 1 Digunakan sebagai


(0,67 bahan praktikum
gr) hukum Archimedes

8
7 Kayu 1 Digunakan sebagai
III bahan praktikum
(2,06 hukum Archimedes
gr)

8 Besi I 1 Digunakan sebagai


(5,10 bahan praktikum
gr) hukum Archimedes

9 Besi II 1 Digunakan sebagai


(8,47 bahan praktikum
gr) hukum Archimedes

10 Besi III 1 Digunakan sebagai


(8,80 bahan praktikum
gr) hukum Archimedes

3.4 Prosedur Kerja


Prosedur atau langkah-langkah yang di lakukan dalam praktikum :
1. Disiapkan bahan dan alat praktikum
2. Diisi gelas ukur dengan air sebanyak 30 ml.
3. Dimasukkan bahan percobaan ke dalam gelas ukur.
4. Diamati gelas ukur dan dicatat pertambahan volumenya,serta
mengapung,melayang atau tenggelamnya paku tersebut.
5. Dilakukan hal yang sama pada bahan percobaan berikutnya sebanyak
9 sampel
6. Dihitung dan diamati massa jenis airnya

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
Adapun berdasarkan hasil pengamatan, data yang diperoleh adalah sebagai
berikut :
4.1.1 Data perubahan air pada praktikum
Percobaan I dengan menggunakan batu
Volume air
Nama Keterangan
Sebelum Sesudah
Batu 1,77 gram 30 mL 31 mL Tenggelam
Batu 5,98 gram 30 mL 33 mL Tenggelam
Batu 6,84 gram 30 mL 33 mL Tenggelam
Percobaan II dengan menggunakan kayu
Volume air
Nama Keterangan
Sebelum Sesudah
Kayu 0,51 gram 30 mL 31 mL Mengapung
Kayu 2,06 gram 30 mL 33 mL Mengapung
Kayu 0,67 gram 30 mL 31 mL Mengapung
Percobaan III dengan menggunakan besi
Volume air
Nama Keterangan
Sebelum Sesudah
Besi 8,47 gram 30 mL 31 mL Tenggelam
Besi 8,80 gram 30 mL 31,5 mL Tenggelam
Besi 5,10 gram 30 mL 33 mL Tenggelam

4.2 Analisis Data


Adapun analisis data yaitu sebagai berikut
4.2.1 Perhitungan
Adapun perhitungan massa jenis (ρ) dari masing-masing percobaan :

10
1. Percobaan menggunakan Kayu
Massa Volume m Hasil (ρ)
Nama 𝜌=
V
Benda (gr) Benda (mL) (gr/mL)
Kayu I 0,51 gram 31 mL 0,51 gram 0,0164
31 mL gr/mL
Kayu II 0,67 gram 31 mL 0,67 gram 0,0216
31mL gr/mL
Kayu III 2,06 gram 33 mL 2,06 gram 0,0624
33 mL gr/mL
2. Percobaan menggunakan Batu
Massa Volume m Hasil (ρ)
Nama 𝜌=
V
Benda (gr) Benda (mL) (gr/mL)
Batu I 1,76 gram 31 mL 1,76 gram 0,0567
31mL gr/mL
Batu II 5,98 gram 33 mL 5,98 gram 0,1812
33 mL gr/mL
Batu III 6,85 gram 33 mL 6,85 gram 0,2075
33 mL gr/mL
3. Percobaan menggunakan Besi
Massa Volume m Hasil (ρ)
Nama 𝜌=
V
Benda (gr) Benda (mL) (gr/mL)
Besi I 5,10 gram 31mL 5.10 gram 0,1614
31 mL gr/mL
Besi II 8,47 gram 31 mL 8,47 gram 0,2732
31mL gr/mL
Besi III 8,80 gram 31,5 mL 8,80 gram 0,2793
31,5 mL gr/mL

4.3 Pembahasan
Praktikum yang dilakukan pada percobaan Archimedes ini adalah
menghitung massa jenis pada zat padat dan zat cair.Rumus mencari massa jenis air

m
adalah 𝜌= dengan m= massa benda (gr)
V
V= Volume benda (ml)

11
Setelah dilakukan percobaan, didapatkan hasil bahwa massa benda lebih berat
berada diudara daripada didalam air. Ketika benda berada diudara, tidak ada gaya
apapun yang mengakibatkan massa dan benda tersebut naik ataupun turun. Gaya
yang ada hanyalah gaya gravitasi yang tidak mempunyai pengaruh apapun
terhadap massa suatu benda.
Berbeda halnya ketika benda dimasukkan kedalam zat cair.Massa benda
menjadi lebih ringan ketika benda dimasukkan ke dalam zat cair. Hal itu
dikarenakan adanya gaya dorong ke atas didalam zat cair. Contohnya saja ketika
menggunakan media berupa kayu. Kayu memiliki massa yang sangat ringan.
Sehingga ketika dimasukkan ke dalam zat cair, gaya dorong ke atas zat cair lebih
besar daripada massa kayu tersebut. Hal itu menyebabkan kayu tidak tenggelam
ataupun melayang didalam zat cair, hanya terapung di atas permukaan zat cair.
Pada percobaan menggunakan sampel Batu,massa jenis yang dihasilkan
beragam.Pada Batu yang bermassa 1,76 gr massa jenis yang dihasilkan sebesar
0,0567gr/ml. Pada massa 5,98 gr dihasilkan massa jenis sebesar 0,1812 gr/ml dan
pada massa 6,85 gr memiliki massa jenis sebesar 0,2075 gr/ml.Dan ketiganya
memiliki massa yang lebih besar dibandingkan air dan mengakibatkan benda
tenggelam.
Pada percobaan menggunakan sampel kayu,massa jenis yang dihasilkan
beragam.Pada kayu yang bermassa 0,51 gr massa jenis yang dihasilkan sebesar
0,0164 gr/ml. Pada massa 0,67 gr dihasilkan massa jenis sebesar 0,0216 gr/ml dan
pada massa 2,06 gr memiliki massa jenis sebesar 0,0624 gr/ml.Dan ketiganya
memiliki massa jenis yang lebih kecil dibandingkan air dan mengakibatkan benda
terapung.
Pada percobaan menggunakan sampel besi massa jenis yang dihasilkan
beragam.Pada besi yang bermassa 5,10 gr massa jenis yang dihasilkan sebesar
0,1614 gr/ml.Pada massa 8,47 gr dihasilkan massa jenis sebesar 0,2732 gr/ml dan
pada massa 8,80 gr memiliki massa jenis sebesar 0,2793 gr/ml.Dan ketiganya
memiliki massa jenis yang lebih besar dibandingkan air dan mengakibatkan benda
tenggelam.

12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Bunyi hukum Archimedes yaitu suatu benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya kedalam zat cair akan mengalami gaya keatas yang besanya sama
dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut
Hukum Archimedes mengemukankan sebuah benda akan mengapung jika
kerapatan benda lebih kecil daripada kerapatan fluida maka gaya apung lebih
besar daripada berat benda dan benda akan dipercepat ke atas ke permukaan
fluida kecuali ditahan.
2. Massa jenis zat dapat dihitung dengan membandingkan massa zat (benda)
dengan volumenya. Adapun rumus menentukan massa jenis zat adalah
sebagai berikut :
m
ρ=
v
Dengan, ρ = Massa jenis air (Kg/m3)
m = Massa benda (Kg)
v = Voulme benda (m3)
3. Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air
daripada di udara. Hal itu disebabkan karena di dalam air, benda mendapat
gaya ke atas. Sementara ketika di udara, benda memiliki berat yang
sesungguhnya.

5.2 Saran
Dalam praktikum ini diharapkan untuk mempersiapkan kembali bahan dan
alat yang cukup untuk setiap kelompok agar lebih efisien dan efektif dalam
memaksimalkan hasil praktikum.

13
DAFTAR PUSTAKA
Agusni,Ayu.2015.Fisika Dasar Tentang Penerapan Hukum Archimedes. Aceh:
Politeknik Indonesia Venezuela
Besari, Ismail.2005. Kamus Fisika, Hipokrates. Jakarta: Erlangga
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Giancolli.1989.Fisika.Jakarta:Erlangga
Halliday dan Resnick. 1978. Physics Third Edition. New York : John Wiley &
Sons, Inc.
Halliday dan Resnick.1991.Fisika Jilid 1.Jakarta:Erlangga.
Kanginan,M.2002.Fisika.Jakarta:Grafinda.
Kondo.1982.The New Book Of Popular Science.New York:Groiler Int.Inc.
Searss,F.W dan M.W.Zeamansky.1981.Fisika Untuk Universitas Jilid
1.Bandung:Bina Cipta.
Soedojo,peter.1999.Fisika Dasar.Yogyakarta:Penerbit Andi.
Tipler,PA.1998.Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 1.Jakarta:Erlangga.
Tipler.2001.Fisika Untuk Sains Dan Teknik.Jakarta:Erlangga
Tipler A, Paul.1991.Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi ke tiga Jilid I. Jakarta:
Erlangga
Wihantoro,. Et al. 2005. Fisika Dasar Universitas. Purwokerto : Universitas
Jendral Sudirman.

14
LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai