fp= v/(vvs ) fs
Dengan
fs = frekuensi sumber bunyi (Hz)
fp= frekuensi yang didengar oleh pengamat (Hz)
v = kecepatan bunyi di udara (pada umumnya , v sebesar 340 ms-1)
vs = kecepatan sumber bunyi (ms-1)
Ketika menggunakan Persamaan (3-16), perlu diketahui tanda (+) dipakai pada saat
sumber bunyi menjauhi pengamat,sedangkan tanda (-) pada saat sumber bunyi
mendekati pengamat. Dalam kasus ini, pengamatnya diam, atau tidak bergerak.
Dengan :
f = frekuensi yang didengar oleh pengamat s, +vp fp > fs
fs = frekuensi dari sumber bunyi (Hz)
v = kecepatan gelombang bunyi di udara (ms-1)
vs= kecepatan gerak sumber bunyi (ms-1)
vp = kecepatan gerak pengamat (ms-1)
Jika frekuensi sumber bunyi fs diketahui, frekuensi bunyi pantul fp, yang
terdeteksi oleh polisi dapat dibaca detektor, serta kecepatan bunyi di udara v
diketahui dengan mudah sehingga polisi dapat mengetahui kecepatan mobil
penumpang tersebut (vs).
Misalkan kita sedang bersepeda dijalan raya. bila sebuah mobil bergerak
mendekati kita sambil membunyikan klakson, maka nada bunyi klakson
terdengar makin tinggi seiring dengan semakin dekatnya jarak mobil tersebut ke
kita. Jika mobil masih bergerak dan menjauhi kita maka nada klakson terdengar
makin rendah. Jika jarak antara kita dan mobil tidak berubah maka tinggi nada
klakson yang terdengar juga tidak berubah.
Deskripsi peristiwa di atas dikenal sebagai Asas Doppler, yaitu peristiwa yang
pertama kali diamati oleh ilmuwan fisika bernama Christian Johan Doppler. Perlu
ditekankan bahwa frekuensi sumber bunyi tidak berubah. Tetapi ketika sumber
bunyi mendekati kita maka telinga kita menerima getaran yang lebih banyak.
Dengan demikian kita mendengar bunyi klakson makin tinggi. Begitupun
sebaliknya, ketika sumber bunyi menjauhi kita maka telinga kita menerima
getaran lebih sedikit, akibatnya kita mendengar bunyi klakson tersebut makin
rendah.Peristiwa-peristiwa mengenai efek Doppler dapat dituangkan ke dalam
rumusan persamaan matematis dengan bentuk:
Keterangan:
Efek Doppler adalah efek di mana seorang pengamat merasakan perubahan frekuensi
dari suara yang didengarnya manakala ia bergerak relatif terhadap sumber suara. Efek
ini ditemukan oleh seorang ahli fisika Austria Christian Doppler pada tahun 1842. Untuk
menghormati penemuan tersebut maka efek ini disebut efek Doppler.
Efek Doppler yang dirasakan oleh seorang pengamat adalah tatkala ia merasakan
frekuensi bunyi yang lebih tinggi dari frekuensi sumber bunyi itu sendiri manakala ia
dan/atau sumber bunyi bergerak relatif saling mendekati, dan merasakan frekuensi
bunyi yang lebih rendah manakala ia dan/atau sumber bunyi bergerak relatif saling
menjauhi. Sekarang perhatikan animasi di bawah ini. Jangan lupa untuk mengubah
kecepatan mobil untuk melihat perubahan yang terjadi !
Mobil polisi yang dalam keadaan diam memancarkan gelombang bunyi sirine dengan
frekuensi yang sama ke semua arah. Perhatikan jarak muka-muka gelombang suara
yang sama ke segala arah. Pengamat yang diam akan merasakan frekuensi gelombang
yang sama dengan yang dipancarkan dari mobil polisi. Sekarang perhatikan saat mobil
bergerak ke kanan. Muka-muka gelombang suara di depan mobil lebih rapat daripada
muka-muka gelombang di belakang mobil. Alhasil, pengamat yang ada di depan mobil
(saat mobil mendekat) akan merasakan frekuensi gelombang yang lebih besar bila
dibandingkan frekuensi asli dari sumber bunyi. Saat berada di belakang mobil (mobil
menjauh), pengamat merasakan frekuensi gelombang yang lebih kecil dari frekuensi
asli sumber bunyi.