Anda di halaman 1dari 6

EFEK DOPPLER

A. PENGERTIAN EFEK DOPPLER


Definisi efek Doppler adalah gejala bunyi yang diselidiki oleh Doppler,
membahas perubahan frekuensi yang diterima oleh pengamat (pendengar)
akibat gerak relative antara sumber bunyi dengan pendengar. Misalnya
gelombang bunyi yang dikeluarkan oleh sumber bunyi dan pendengar bergerak
saling mendekati. Maka frekuensi bunyi yang didengar oleh pendengar akan
lebih tinggi daripada frekuensi sebenarnya dari bunyi yang dihasilkan sumber
bunyi. Namun, jika sumber bunyi dan pendengar bergerak saling menjauhi, maka
frekuensi bunyi yang didengar oleh pendengar akan lebih rendah daripada
frekuensi sebenarnya.

B. CARA KERJA EFEK DOPPLER


1. Sumber Bunyi Bergerak dan Pengamat Diam
Jika sumberbunyi diam terhadap pengamat yang juga diam, frekuensi yang
terdengar oleh pengamat sama dengan frekuensi yang di pancarkan oleh sumber
bunyi. Frekuensi yang terdengar oleh pengamat akan berbeda jika ada gerak relatif
antara sumber bunyi dan pengamat.
Untuk kasus sumber bunyi bergerak dan pengamat diam, frekuensi yang terdengar
oleh pengamat dapat dirumuskan sebagai berikut.

fp= v/(vvs ) fs
Dengan
fs = frekuensi sumber bunyi (Hz)
fp= frekuensi yang didengar oleh pengamat (Hz)
v = kecepatan bunyi di udara (pada umumnya , v sebesar 340 ms-1)
vs = kecepatan sumber bunyi (ms-1)

Ketika menggunakan Persamaan (3-16), perlu diketahui tanda (+) dipakai pada saat
sumber bunyi menjauhi pengamat,sedangkan tanda (-) pada saat sumber bunyi
mendekati pengamat. Dalam kasus ini, pengamatnya diam, atau tidak bergerak.

2. Sumber Bunyi Diam dan Pengamat Bergerak


Jika pengamat bergerak dan sumber bunyi diam, frekuensi yang terdengar
oleh pengamat berbeda dengan frekuensi yang dipancarkan sumber bunyi.
Frekuensi yang terdengar tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
fp= [(v vp)/v] fp
Pada persamaan diatas , tanda (+) dipakai pada saat pengamat p bergerak
mendekati sumber bunyi s dan tanda (-) dipakai pada saat pengamat p
bergerak menjauhi sumber bunyi s. Dalam kasus ini, sumber bunyi s diam,
atau tidak bergerak.

3. Sumber Bunyi dan Pengamat Bergerak


Dengan menggunakan persamaan 3-1 dan 3-2 , diperoleh:
Jika pengamat diam dan sumber bunyi diam , fp = fs;
Jika salah satu dari pengamat atau sumber bunyi mendekati , fp > fs;
Jika salah satu dari pengamat atau sumber bunyi menjauhi, fp < fs ;
Secara umum, persamaan Efek Doppler untuk sumber bunyi s dan pengamat p
(keduanya bergerak) adalah

Dengan :
f = frekuensi yang didengar oleh pengamat s, +vp fp > fs
fs = frekuensi dari sumber bunyi (Hz)
v = kecepatan gelombang bunyi di udara (ms-1)
vs= kecepatan gerak sumber bunyi (ms-1)
vp = kecepatan gerak pengamat (ms-1)

cara menentukan tanda (+) dan tanda ( - ) , adalah sebagai berikut:


Jika p bergerak mendekati s, +vp fp > fs
Jika p bergerak menjauhi s, -vp fp < fs
Jika s bergerak mendekati p, -vs fp > fs
Jika s bergerak menjauhi p, +vs fp < fs
Jika s dan p sama sama diam, vs = 0 dan vp= 0 fp = fs.

4. Aplikasi efek Doppler sebagai radar


Terjadinya Efek Doppler dapat diaplikasikan sebagai radar untuk menentukan
kecepatan sebuah kendaraan di jalan raya.
Sebuah mobil polisi dilengkapi dengan pemancar dan penerima gelombang
bunyi.

Gelombang bunyi dipancarkan dengan kecepatan v dan frekuensi fs menuju


sebuah mobil penumpang yang bergerak dengan kecepatan vs. Setelah
mengenai mobil penumpang, gelombang tersebut akan dipantulkan kembali
ke arah mobil polisi, Detektor akan menerima pantulan gelombang tersebut
dengan frekuensi fp sehingga dari peristiwa itu akan berlaku persamaan Efek
Doppler,
fp= (v+vp)/(v-v ) fs
Jika mobil polisi dalam keadaan diam, frekuensi yang diterima mobil
penumpang , adalah:

fm= fs ((v+ vs)/v)


Kemudian gelombang dengan frekuensi fm dipantulkan oleh mobil penumpang
dan diterima oleh sensor dimobil polisi sehingga berlaku persamaan :
fp= fm (v/(v- vs ))
fp= fs (v+ vs)/v)(v/( v-vs ))
fp= fs (v+ vs)/(v- vs ))

Jika frekuensi sumber bunyi fs diketahui, frekuensi bunyi pantul fp, yang
terdeteksi oleh polisi dapat dibaca detektor, serta kecepatan bunyi di udara v
diketahui dengan mudah sehingga polisi dapat mengetahui kecepatan mobil
penumpang tersebut (vs).

C. RUMUS EFEK DOPPLER


1. fp= v/(vvs ) fs (Sumber Bunyi Bergerak dan Pengamat Diam)
2. fp= [(v vp)/v] fp (Sumber Bunyi Diam dan Pengamat
Bergerak)
3. fp= (v+vp)/(v-v ) fs (Aplikasi efek Doppler sebagai radar)
D. CONTOH-CONTOH EFEK DOPPLER
1. Sumber Bunyi Bergerak dan Pengamat Diam
Bagus berdiri di tepi jalan. Dari kejauhan dating sebuah mobil ambulan
bergerak mendekati bagus, kemudian lewat didepannya, lalu menjauhinya
dengan kecepatan tetap 20 ms-1. Jika frekuensi sirine yang dipancarkan
mobil ambulan 8.640 Hz, dan kecepatan gelombang bunyi di udara 340ms-1,
tentukanlah frekuensi sirine yang didengarkan bagus pada saat :
Mobil ambulance mendekati bagus ; dan
Mobil ambulan menjauhi bagus
Jawab:
'Diketahui :
V=340 ms-1; vs= 20 ms-1; dan fs = 8.640 Hz
a. Pada saat mobil ambulan mendekati Bagus.
fp= v/(v-vs ) fs ----------- fp= ((340 ms-1)/(340 ms-1- 20 ms-1) 8.640 Hz =
9.180 Hz

'b. Pada saat mobil ambulan menjauhi Bagus.


'fp= v/(v+ vs ) fs ----------- fp= (340 ms-1)/(340 ms-1)+ 20 ms-1 ) 8.640 Hz =
8.160 Hz

2. Sumber Bunyi Diam dan Pengamat Bergerak


Deretan gerbong kereta api yang ditarik oleh sebuah lokomotif bergerak
meninggalkan stasiun Tanjung Karang dengan kelajuan 36 km/jam. Ketika itu,
seorang petugas di stasiun meniup peluit dengan frekuensi 1.700 Hz. Jika kecepatan
perambatan gelombang bunyi di udara 340 ms-1, tentukanlah frekuensi bunyi peluit
yang didengar oleh seorang pengamat didalam kereta api.
Jawab:
Diketahui : vp = 36 Km/jam = 10ms-1 ; vs= 340 ms-1; fs = 1.700 Hz
Jadi frekuensi peluit yang terdengar oleh pengamat dalam kereta api sebesar 1.650
Hz.

E. CONTOH-CONTOH EFEK DOPPLER

Misalkan kita sedang bersepeda dijalan raya. bila sebuah mobil bergerak
mendekati kita sambil membunyikan klakson, maka nada bunyi klakson
terdengar makin tinggi seiring dengan semakin dekatnya jarak mobil tersebut ke
kita. Jika mobil masih bergerak dan menjauhi kita maka nada klakson terdengar
makin rendah. Jika jarak antara kita dan mobil tidak berubah maka tinggi nada
klakson yang terdengar juga tidak berubah.
Deskripsi peristiwa di atas dikenal sebagai Asas Doppler, yaitu peristiwa yang
pertama kali diamati oleh ilmuwan fisika bernama Christian Johan Doppler. Perlu
ditekankan bahwa frekuensi sumber bunyi tidak berubah. Tetapi ketika sumber
bunyi mendekati kita maka telinga kita menerima getaran yang lebih banyak.
Dengan demikian kita mendengar bunyi klakson makin tinggi. Begitupun
sebaliknya, ketika sumber bunyi menjauhi kita maka telinga kita menerima
getaran lebih sedikit, akibatnya kita mendengar bunyi klakson tersebut makin
rendah.Peristiwa-peristiwa mengenai efek Doppler dapat dituangkan ke dalam
rumusan persamaan matematis dengan bentuk:

Keterangan:

fp = frekuensi yang diterima oleh pendengar (Hz)

fs = frekuensi dari sumber bunyi (Hz)

vp = kecepatan pendengar (m/s)

vs = kecepatan dari sumber bunyi (m/s)

v = cepat rambat bunyi di udara (m/s)

Efek Doppler adalah efek di mana seorang pengamat merasakan perubahan frekuensi
dari suara yang didengarnya manakala ia bergerak relatif terhadap sumber suara. Efek
ini ditemukan oleh seorang ahli fisika Austria Christian Doppler pada tahun 1842. Untuk
menghormati penemuan tersebut maka efek ini disebut efek Doppler.
Efek Doppler yang dirasakan oleh seorang pengamat adalah tatkala ia merasakan
frekuensi bunyi yang lebih tinggi dari frekuensi sumber bunyi itu sendiri manakala ia
dan/atau sumber bunyi bergerak relatif saling mendekati, dan merasakan frekuensi
bunyi yang lebih rendah manakala ia dan/atau sumber bunyi bergerak relatif saling
menjauhi. Sekarang perhatikan animasi di bawah ini. Jangan lupa untuk mengubah
kecepatan mobil untuk melihat perubahan yang terjadi !
Mobil polisi yang dalam keadaan diam memancarkan gelombang bunyi sirine dengan
frekuensi yang sama ke semua arah. Perhatikan jarak muka-muka gelombang suara
yang sama ke segala arah. Pengamat yang diam akan merasakan frekuensi gelombang
yang sama dengan yang dipancarkan dari mobil polisi. Sekarang perhatikan saat mobil
bergerak ke kanan. Muka-muka gelombang suara di depan mobil lebih rapat daripada
muka-muka gelombang di belakang mobil. Alhasil, pengamat yang ada di depan mobil
(saat mobil mendekat) akan merasakan frekuensi gelombang yang lebih besar bila
dibandingkan frekuensi asli dari sumber bunyi. Saat berada di belakang mobil (mobil
menjauh), pengamat merasakan frekuensi gelombang yang lebih kecil dari frekuensi
asli sumber bunyi.

Anda mungkin juga menyukai