Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama
Islam
Disusun Oleh :
CIWARUGA
2021
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
ii
2.3.3 BJ Habibie …………………………………………………………25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Al-Qur’an dan Sunnah merupakan dua pusaka Rasulullah Saw yang harus
selalu dirujuk oleh setiap muslim dalam segala aspek kehidupan. Satu dari sekian
aspek kehidupan yang amat penting adalah pembentukan dan pengembangan
pribadi muslim. Pribadi muslim yang dikehendaki oleh Al-Qur’an dan sunnah
adalah pribadi yang shaleh, pribadi yang sikap, ucapan dan tindakannya terwarnai
oleh nilai-nilai yang datang dari Allah Swt.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Jati diri muslim, adalah nilai-nilai yang hidup dalam diri seorang muslim.
Nilai-nilai ini akan membentuk identitas diri seorang muslim, sekaligus akan
menjadi ciri beda dengan ummat lainnya. Perbedaan yang menampakkan
keistimewaan dan keindahan diantara identitas ummat lain. Nilai ini, berasal dari
apa yang Allah turunkan melalui Rasul-Nya, yakni Islam. Islam lah yang
mewarnai seluruh diri kaum muslimin. Islam adalah celupan istimewa yang
diberikan Allah SWT bagi kaum muslimin.
Shibghah ini adalah keimanan yang penuh atas seluruh ajaran, nilai dan
ketetapan Allah Subbhanahu Wa Ta’ala. Shibghah ini akan masuk meresap ke
dalam diri seorang muslim, yang telah dengan kesadaran dan penuh pemahaman,
menerima Islam. Kesadaran dan pemahaman yang pertama adalah atas makna
2
syahadatain (persaksiannya), yang akan melahirkan kecintaan kepada Allah SWT.
Rasa cinta (mahabbah) inilah yang akan menumbuhkan keinginan yang kuat serta
sikap menerima atas seluruh perintah Allah SWT. Sikap menerima seluruh ajaran
Allah SWT, maka seorang muslim telah membuka diri sepenuhnya untuk
menerima celupan Allah. Keterbukaan yang sempurna, menjadikan celupan yang
utuh dan sempurna pula pada dirinya.
Sedangkan sisi luarnya, akan nampak jelas pada seluruh sikap dan
perilakunya. Celupan Allah akan menjadi warna istimewa yang menjadikan cirri
khas seorang muslim (simat). Dari penampilannya, celupan ini akan mewarnai
wajah seorang muslim dengan raut muka yang cerah, murah senyum dan ramah.
Dari pakaiannya, seorang muslim tampil bersih, rapi dan sopan menutup auratnya.
Demikian pula halnya dalam seluruh sikap dan perilakunya (suluk) menampakkan
keistimewaan seorang muslim.
Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada
pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki
ikatan yang kuat kepada Allah Swt dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan
menyimpang dari jalan dan ketentuan- ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan
kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya
kepada Allah sebagaimana firman-Nya:
Karena memiliki aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting,
maka dalam da’wahnya kepada para sahabat di Makkah, Rasulullah Saw
3
mengutamakan pembinaan aqidah, iman atau tauhid. Beberapa contoh dari
penerapan Salimul Aqidah, yaitu:
Ibnu Manzhur di dalam Lisan al-Arab mengatakan bahwa akar kata ibadah
(ubudiyyah) adalah tunduk dan patuh, dimana hanya Allah yang berhak, disembah
sebagai Tuhan oleh seluruh makhluk. Menurut Ibnu Manzhur, ibadah adalah
ketaatan, dan beribadah adalah menghinakan diri serta menunjukkan kepatuhan.
Di dalam Al-qur’an Allah swt berfirman, mengisahkan tentang Fir’aun yang
berkata:
4
َ فَقَالُوا أَنُ ْؤ ِم ُن لِبَ َش َري ِْن ِم ْثلِنَا َوقَ ْو ُمهُ َما لَنَا َعابِ ُد
ون
Artinya: Dan mereka berkata: "Apakah (patut) kita percaya kepada dua orang
manusia seperti kita (juga), padahal kaum mereka (Bani Israil) adalah orang-orang
yang menghambakan diri kepada kita?" (Q.S. Al-Mukminun/23:47)
َ يَا أَيُّهَا النَّاسُ ا ْعبُ ُدوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُك ْم َوالَّ ِذ
َ ُين ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّق
ون
Artinya: Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-
orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa (Q.S. Al-baqarah/2:21)
3. Bersedekah;
5
13. Memerintahkan yang Ma’ruf;
Akhlak yang kokoh (matinul khuluq) atau akhlak yang mulia merupakan
sikap dan prilaku yang harus dimiliki oleh setkal muslim, baik dalam
hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan
akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi
di akhirat. Karena begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia,
maka Rasulullah Saw diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah
mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah
di dalam Al- Qur’an, Allah berfirman:
3. Sedikit bercanda;
6. Tidak hasad;
6
9. Tawadhu’ tanpa merendahkan diri;
10. Berani;
11. Halus;
7
kadang-kadang terjadi, dan jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan.
Karena kekuatan jasmani juga termasuk yang penting, maka Rasulullah
bersabda yang artinya :
“Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah” (HR.
Muslim).
Kekuatan jasmani juga tidak hanya badan dan otot yang kuat saja,
tetapi seorang muslim haruslah melatih dirinya untuk mengeluarkan segala
potensi terpendam dalam diri sebagai amanah dari Allah Sang Pencipta, untuk
mengerjakan ketaatan-ketaatan yang diridhoi oleh Allah, dan yang paling
utama adalah berjihad, serta melaksanakan semua ketaatan itu di jalan Allah
saja.
Aplikasi dari matinul khuluq yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan sehari-
hari, antara lain:
8
Mengobati diri sendiri
9
5. Membaca tafsiran Al-Qur’an
ََوالَّ ِذ ْينَ َجاهَ ُدوْ ا فِ ْينَا لَنَ ْه ِديَنَّهُ ْم ُسبُلَن َۗا َواِ َّن هّٰللا َ لَ َم َع ْال ُمحْ ِسنِ ْين
10
mengendalikan nafsu itu, selanjutnya dia wajib memonitor seluruh
perbuatan diri lalu mengendalikannya dengan mendorong jiwa untuk
melakukan perbuatan baik dalam setiap urusan hidup. Islamlah agama relevan
yang indah dan baik, yang senantiasa melakukan perbauatan realitas
kehidupan menuju yang lebih baik.
Ragam amal kebaikan yang dapat kita lakukan untuk mengendalikan jiwa
diantaranya
11
Aplikasi atau penerapan mujahadatun linafsihi yang dapat dipraktikkan
dalam kehidupan sehari-hari antara lain.
Allah Swt memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama
setiap, Yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia
yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah
semboyan yang menyatakan: ‘Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan
waktu.’
Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah
kembali lagi. Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk memanaj
waktunya dengan baik, sehingga waktu dapat berlalu dengan penggunaan yang
efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi Saw
adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara,
yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua,
senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.
Aplikasi dari harishun ala waqtihi yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan
sehari-hari, antara lain:
12
1. Memperhatikan adab Islam dalam berkunjung dan mempersingkat
pemenuhan hajatnya;
2. Memelihara janji umum dan khusus;
3. Mengisi waktunya dengan hal-hal yang berfaedah dan bermanfaat.
Berikut salah satu kiat-kiat manajemen waktu dalam perspektif Islam dan dari
Rasulullah
Pemilahan waktu dalam sehari bagi umat Islam sangatlah jelas, dan
melalui manajemen waktu shalat fardu seperti halnya yang dilakukan
Rasulllah SAW ini dapat menjadikan kita disiplin dan tepat waktu sehingga
segala aktivitas kita terprogram dengan baik.
ص ۡۙب
َ ت فَ ۡان
َ فَاِ َذا فَ َر ۡغ
13
“Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan, maka kerjakanlah dengan
sungguh sungguh urusan yang lain” (QS. Al-Insyirah : 7)
Yang dimaksud dengan aji mumpung disini adalah yang berarti bagaimana
kita memanfaatkan waktu peluang yang ada untuk mengambil kesempatan
yang diberikan oleh Allah SWT dengan sebaik mungkin. Seperti halnya selagi
masih muda gunakan waktu untuk belajar dan beribadah, menghafal Al-Quran
atau hal-hal kegiatan yang menjadi peluang pahalanya banyak.
14
Ketahuilah bahwa cepat itu bukan berarti terburu-buru atau tergesa-gesa.
Namun tetap teliti dan melakukan dengan segera bukan berarti lambat. Kira-
kira itulah yang diajarkan dalam hadist Rasulullah SAW
“Karena sifat tergesa-gesa itu halnya berasal dari setan.” ( HR Anas bin
Malik).
Untuk itu mulai saat ini coba untuk jauhi sikap menunda-nunda, terlebih
dalam hal menjalankan kewajiban beribadah. Karena dalam Alquran juga
disebutkan:
Evaluasi disini artinya meneliti dan melihat kembali apa yang telah sudah
kita lakukan sebelumnya, serta mencermat segala kekurangan dan kelemahan
yang ada ddalam diri kita sendiri. Tanpa melakukan evaluasi, kita tidak akan
pernah menyadari kelemahan dan kekurangan pada diri kita, dan akibatnya
kita akan terus melangkah dengan kesalahan yang sama.
15
Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah
maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu
urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik
sehingga Allah menjadi cinta kepadanya.
Peradaran itu mempunyai masa waktu yang tepat sehingga tidak terjadi
perbenturan satu sama lain.Keteraturan ciptaan Allah ini adalah implementasi dari
ketundukkan dan kepatuhannya kepada sang pencipta yakni Allah SWT. Dan
Ketundukan dan kepatuhan ini diciptakan Allah hanya untuk manusia, sshingga
kesimpulan akhirnya adalah kepatuhan melahirkan keteraturan.
16
Memiliki kemampuan usaha sendiri atau yang juga disebut dengan mandiri
(qodirun alal kasbi) merupakan ciri lain yang harus ada pada seorang muslim. Ini
merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan
berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki
kemandirian, terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan
prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi
ekonomi. Karena itu pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh
saja kaya raya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan haji dan
umroh, zakat, infaq, shadaqah, dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh
karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al-Qur’an maupun
hadits dan hal itu memilik keutamaan yang sangat tinggi.
Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat
dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik, agar dengan keahliannya itu
menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah Swt, karena rizki yang telah
Allah sediakan harus diambil dan mengambilnya memerlukan skill atau
ketrampilan.
Aplikasi dari qodirun alal kasbi yang dapat diperaktikkan dalam
kehidupan sehari-hari, antara lain:
17
halus. Maka sesungguhnya Tuhan mengutus aku membawa berita gembira, dan
membawa peringatan. Angkatan mudalah yang menyambut dan menyokong aku,
sedangkan angkatan tua menentang dan memusuhi aku. Lalu Nabi membaca ayat
Tuhan yang berbunyi: “Maka sudah terlalu lama waktu (hidup) yang mereka
lewati, sehingga hati mereka menjadi beku dan kasar”.
18
4. Melaksanakan hak-ahak anak;
5. Memberi hadiah kepada tetangga;
6. Memberikan pelayanan umum karena Allah swt;
7. Memberikan sesuatu dari yang dimiliki;
8. Mendekati orang lain;
9. Mendorong orang lain berbuat baik;
10. Membantu yang membutuhkan;
11. Membantu yang kesulitan;
12. Membantu yang terkena musibah;
13. Menolong yang terzhalimi;
14. Berusaha memenuhi hajat orang lain
15. Bersemangat menda’wahi istrinya, anak-anaknya, dan kerabatnya
16. Memberi makan orang lain;
17. Mendo’akan yang bersin.
Rasulullah saw kepada umatnya. Sabda beliau yang artinya: “Sebaik-baik manusia
adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (Hadits Riwayat ath-Thabrani,
Al-Mu’jam al-Ausath, juz VII, hal. 58, dari Jabir bin Abdullah r.a.. Dishahihkan
Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam kitab: As-Silsilah Ash-Shahîhah)
Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus
dimiliki oleh seorang Muslim. Seorang Muslim lebih diperintahkan untuk
memberikan manfaat bagi orang lain, bukan hanya mencari manfaat dari orang
atau memanfaatkan orang lain. Ini adalah bagian dari implementasi konsep Islam
yang penuh cinta, yaitu memberi.
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian
sendiri …” (QS al-Isrâ/ 17: 7),
19
2.2 Tokoh Nasional Professional Muslim
Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah adalah seorang ulama dan
sastrawan Indonesia. Buya Hamka lahir pada 17 Februari 1908 atau 14 Muharram
1326 beliau merupakan keturunan ulama ketermuka pada masanya, yaitu Haji
Abdul Karim Amrullah. Sementara ibunya bernama Siti Shofiyah Tanjung binti
Haji Zakariya. Saat masih kecil, beliau kerap dipanggil dengan nama Malik.
Beliau dikenal sebagai tokoh Masyumi dan ulama Muhammadiyah. Sepanjang
hidupnya, Buya Hamka dikenal sebagai sosok ulama besar yang gigih membela
Islam dan sangat tegas dalam hal akidah. Beliau merupakan anggota SI pimpinan
HOS. Tjokroaminoto. Selain itu, beliau juga bergabung menjadi anggota
Persyarikatan Muhammadiyah.
Buya Hamka pernah menjabat sebagai ketua MUI, hingga pada Mei 1981.
Pada akhirnya, Ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua MUI. Hal
yang melatarbelakangi Buya Hamka mengundurkan diri ialah saat mengeluarkan
fatwa haram umat Islam mendatangi perayaan hari Natal. Namun fatwa yang
beliau keluarkan ditentang oleh pemerintah dan MUI diminta untuk mencabut
fatwa tersebut.
Buya Hamka ialah seorang sastrawan yang sangat aktif. Beliau telah
menghasilkan banyak karya yang sangat luar biasa. menurut Prof. Andries Teeuw,
pengamat sastra Indonesia, Buya Hamka adalah penulis yang karyanya banyak
tentang agama Islam. Terdapat tiga karya yang wajib dibaca. Antara lain ada tiga
karya yang amat penting untuk dibaca. Karya tersebut ialah, Lembaga Hidup,
Tasawuf Modern, dan Falsafah Hidup. Bahkan tiga karya tersebut masih cetak
ulang hingga saat ini. Puncak karya Buya Hamka yaitu Tafsir Al-Azhar.
Salah satu karya dari Buya Hamka mengenai kepribadian yang berjudul
Pribadi Hebat, memberikan konsep tentang cara memunculkan karakter pribadi,
menyeimbangkan kekuatan lahir dan batin, dijelaskan pula kekuatan hubungan
seseorang dengan Sang Pencipta dalam pembentukan pribadi diri, dan hubungan
individu dengan bangsa.
20
Setiap manusia memiliki potensi yang tertanam dalam dirinya. Potensi
tersebut harus dibina dan bahkan dikembangkan agar menjadi pribadi yang lebih
baik dan hebat. Dengan potensi-potensi yang luar biasa pada setiap manusia, maka
akan melahirkan kepribadian bangsa yang lebih baik dan hal itu akan berpengaruh
kepada kepribadian setiap masyarakat.
Dengan melatih anak bersikap sabar dan ridho, akan menumbuhkan sikap
legowo (lapang dada) ketika menghadapi suatu permasalahan dan lebih
menerima. Entah itu karena kemampuan orangtua yang kurang secara
21
ekonomi, atau bersabar dalam banyaknya pekerjaan dan tugas yang harus
diemban, bersabar dalam kondisi dan situasi yang sulit, bersabar menghadapi
teman yang sering membuat masalah.
22
(Doktor Teknik) dengan membiayai kuliah dan rumah tangganya sendiri di
Jerman.
Pada tahun 1974 BJ. Habibie kembali ke Indonesia dan memulai karirnya
sebagai penasihat pemerintah bidang teknologi tinggi pesawat terbang dan
teknologi tinggi yang bertanggung jawab langsung kepada presiden Republik
Indonesia.
Habibie sangat terkenal sebagai tokoh yang sangat jenius. Inilah beberapa
bukti ke jeniusannya atau pencapaiannya :
3. Mendapatkan penghargaan
23
Universitasterkemuka dunia, antara lain Cranfield Institute of Technology dan
ChungbukUniversity.
Masa jabatannya sebagai presiden hanya bertahan selama 512 hari. Meski
sangat singkat, kepemimpinan Presiden Habibie mampu membawa bangsa
Indonesia dari jurang kehancuran akibat krisis. Presiden Habibie berhasil
memimpin negara keluar dari dalam keadaan ultra-krisis, melaksanakan
transisidari negara otorian menjadi demokrasi.
B.J. Habibie juga seorang individu dengan nilai-nilai keteladanan yang pantas
untuk diteladani :
Dalam dua puluh empat jam, pria yang akrab dipanggil Eyang ini konsisten
membagi waktunya untuk ibadah, olahraga, aktivitas pribadi, atau berbincang
dengan para tamunya. Namun dari semuanya, ia paling banyak menghabiskan
waktu untuk membaca dan menulis. Total ia mengalokasikan waktu tujuh jam
untuk kedua aktivitas tersebut.
Dalam banyak kesempatan, B.J. Habibie mengaku sebagai orang dengan rasa
ingin tahu sangat tinggi. Panca inderanya aktif menangkap segala hal yang ada di
sekelilingnya dan berusaha menganalisa. Dirinya tak pernah berhenti berpikir.
Untuk memuaskan rasa ingin tahunya maka ia banyak membaca buku saat
malam hari. Hal ini berhubungan dengan kebiasaannya yang hanya tidur dalam
waktu cukup singkat, hanya lima jam.
24
3. Penuh pengabdian
4. Peduli keluarga
Sudah bukan rahasia lagi bahwa B.J. Habibie adalah sosok yang sangat
mencintai mendiang istrinya, Hasri Ainun Besari. Bahkan, kisahnya pernah
diangkat menjadi film layar lebar. Hal ini bisa dijadikan contoh bahwa sudah
sepatutnya kita membagi waktu seimbang untuk pekerjaan dan keluarga.
25
pada 1916 hingga 1923.
Kemudian pada tahun 1927 hijrah ke Bandung untuk mengembangkan
keagaman dan keintelektualnya, sehingga pada tahun 1934 bertemu judoh
dengan seorang wanita yang bernama Nurnahar yang akhirnya menjadi istrinya
sebagai pendamping hidup M. Natsir pada tanggal 20 Oktober 1934 di Bandung.
Dengan pernikahan ini, M. Natsir mendapat gelar Datuk Sinaro Panjang sebagai
adat Minangkabau bahwa gelar tersebut, diberikan setelah menikah.
Dalam dunia pendidikan, Natsir sempat mendirikan Pendidikan Islam
(Pendis) di Bandung, Jawa Barat. Pendis merupakan sebuah pendidikan Islam
modern bercorak agama. Di Pendis, Natsir menjadi direktur selama 10 tahun
terhitung sejak 1932.
M. Natsir telah banyak mendapatkan penghargaan beberapa diantaranya :
1. Bulan Januari 1957 menerima bintang Nicham Istikhar [Grand Gordon]
dari Presiden Tunisia, Lamine Bay.
2. Bulan Maret 1977 dari Komunitas Dunia Muslim mendapat gelar Prince
D’Islam [Pangeran Islam] atas kontribusinya dalam memerangi
kelaparan dan ketidakpedulian yang terjadi di dunia tanpa membeda-
bedakan.
3. Bulan Febuari 1980 menerima penghargaan internasional (Jaa- izatul
Malik Faisal al-Alamiyah) dari lembaga Hadiah Internasioanal Malik
Faisal di Saudi Arabia, atas jasa-jasanya di bidang pengkhidmatan kepada
Islam untuk th.1400 H.
4. Tanggal 6 November 1998 menerima Bintang Republik Indonesia Adi
Pradana dari Pemerintah Republik Indonesia.
5. Tanggal 26 Mei 2005 menerima penghargaan dari Dewan Masjid Award
sebagai Tokoh Manajemen Mesjid Indonesia.
Dengan begitu banyak penghargaan M. Natsir bukan untuk dirinya
sendiri, melainkan untuk kemajuan dan kebesaran bangsa Indoensia. Bahkan
kehidupan Beliau sebagai putra Indoensia yang sangat sederhana dan persahaja.
Setelah wafatnya M. Natsir dari berbagai pandangan tokoh, menunjukkan
bahwa M. Natsir memang tokoh yang sangat dikagumi baik oleh lawan maupun
kawan atas keikhlasan, kejujuran, keterbukaan, persaudaraan, ketegasan, dan
26
komitmen untuk kedamaian dan kesatuan bangsa Indoensia, serta teguh
memegang risalah dakwah hingga akhir hayatnya.
Dalam dunia politik, Natsir dikenal sebagai tokoh yang menghendaki
Islam sebagai landasan atau ideologi negara. Dalam sebuah jurnal berjudul
Pandangan Mohammad Natsir Mengenai Islam Sebagai Ideologi Negara yang
dipublikasikan Univer sitas Sumatra Utara (USU).
Menurut jurnal yang diterbitkan USU, Natsir dinilai telah melampaui
pemikiran Maududi atau Ibnu Khaldun yang melihat sistem pemerintahan Nabi
Muhammad SAW dan empat khalifah setelahnya sebagai satu-satunya alternatif
sistem pemerintahan negara Islam.
27
[1] Demokrasi di Bawah Hukum [Jakarta: Media Dakwah, 1986]
[2] Agama dan Negara dalam Perspektif Islam [Jakarta: Media Dakwah, 2001]
[3] Indonesia di Persimpangan Jalan [Jakarta: t.p, 1984]
4. Karya Ilmiah yang berkenaan dengan berbagai aspeknya
[1] Kapita Selekta I [Jakarta: Bulan Bintang, 1954]
[2] Kapita Selekta II [Jakarta: Pustaka Pendis, 1957]
28
BAB III
KESIMPULAN
Jati diri adalah keadaan khusus seseorang atau ciri khas yang menjadi
pembeda individu dengan individu lainnya. Dapat pula berarti identitas, inti, jiwa,
semangat, dan daya gerak dari dalam atau spiritualitas. Sedangkan untuk Jati diri
muslim, adalah nilai-nilai yang hidup dalam diri seorang muslim. Nilai-nilai ini
akan membentuk identitas diri seorang muslim, sekaligus akan menjadi ciri beda
dengan ummat lainnya.
29
DAFTAR PUSTAKA
30
Natsir Dakwah dan Pemikirannya, {Jakarta: Gema Insani Press, 1999},
cet. 1, hlm. 21-22
31