Anda di halaman 1dari 7

LUTFIANI SITA TSANIA

1142070085

Pend. FISIKA VI A

Pendalaman Sekolah Lanjutan

Tugas Reduksi Didaktik

1. Kembali ke tahapan kualitatif

Contoh:

Berdasarkan percobaan yang dilaksanakan oleh praktikan, maka


diperolehlah hasil perhitungan Kapasitas Kalor balok dibandingkan
dengan ketentuan yang ada dalam literature:

Balok Hasil Percobaan Literatur


Cu (tembaga) (1,90,7)102 J/kgoC 390 J/kgoC
Fe (besi) (1,20,8)102 J/kgoC 450 J/kgoC
3 o
Al (alumunium) (1,80,2)10 J/kg C 900 J/kgoC
Dari data yang diperoleh, balok tembaga memiliki kapasitas kalor
(1,90,7)102 J/kgoC, balok besi memiliki kapasitas kalor (1,20,8)10 2
J/kgoC, dan balok alumunium memiliki kapasitas kalor (1,80,2)10 3
J/kgoC. Hasil yang diperoleh berbeda dengan literatur karena faktor-
faktor yang menyebabkan kesalahan, yaitu terjadinya human error.
Baik yang disadari maupun tidak, kurang teliti dalam mengukur, alat
ukur yang kurang tepat atau belum dikalibrasi dengan benar.

Namun bila diamati, kapasitas kalor balok alumunium lebih besar


daripada balok tembaga dan besi, sesuai dengan literature.

2. Pengabaian

Contoh:

Model atom Bohr berbentuk seperti sebuah tata surya mini. Pada tata surya, planet-
planet beredar mengelilingi matahari. Pada atom, elektron-elektron beredar
mengelilingi atom, hanya bedanya pada sistem tata surya, setiap lintasan (orbit)
hanya ditempati 1 planet, sedangkan pada atom setiap lintasan (kulit) dapat
ditempati lebih dari 1elektron.

3. Penggunaan penjelasan berupa gambar, sibol, sketsa, dan


percobaan
Contoh:

Materi pembuktian cahaya merambat lurus.

Penjelasan: Bayangan lilin tampak terbalik pada tembok, bila karton digeser
mendekati lilin bayangan makin besar, sebaliknya jika karton
digeser mendekati tembok bayangan lilin pada tembok makin
kecil. Hal ini hanya mungkin terjadi jika cahaya merambat lurus.

Jika kita lewatkan berkas cahaya/sinar melalui celah sempit


kemudian diarahkan ke balok kaca/ akuarium diisi air, cahaya
tampak merambat lurus. Baik di dalam maupun di luar, balok
kaca, cahaya merambat lurus.

4. Penggunaan analogi

Contoh:

Dalam prinsip bernoulli kita bisa menemukan bahwa fluida yang


mengalir lebih cepat akan menyebabkan penurunan tekanan pada
fluida tersebut. Pada model moncong pesawat terbang, sengaja di
desain agar ketika udara manabrak moncong tersebut akan
menyebabkan aliran udara yang melalui bagian atas pesawat lebih
cepat dari pada yang melewati bagian bawah sayap pesawat terbang.

5. Penggunaan tingkat perkembangan sejarah

Sejarah Perkembangan Ilmu tentang Cahaya

Cahaya merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi


kehidupan di Bumi ini, tanpa cahaya kita tidak akan pernah bisa
melihat pemandangan yang indah, wajah yang tampan atau cantik dan
lain sebagainya karena dengan cahaya lah kita bisa melihat dan bisa
beraktivitas dari pagi hari hingga malam hari.

Abu Ali Hasan bin Al-Haitham, seorang ilmuwan yang hidup


pada kurun 965-1040 Masehi mengembangkan teori yang menjelaskan
penglihatan manusia dengan menggunakan teknik geometri dan
anatomi. teori yang dirumuskan pada abad ke-10 itu menyatakan
bahwa setiap titik pada daerah yang tersinari cahaya mengeluarkan
sinar cahaya ke segala arah. namun, hanya satu sinar ari setiap titik
yang masuk ke mata secara tegak lurus yang dapat dilihat. Cahaya
lain yang tidak secara tegak lurus mengenai mata tidak dapat melihat.

Ilmuwan yang memiliki panggilan Alhazen ini menggunakan kamera


lubang jarum sebagai contoh pembuktian teorinya. Dari
percobaannnya, ternyata kamera itu menampilkan sebuah
citra/gambar terbalik sehingga dia menyimpulkan bahwa sinar cahaya
adalah kumpulan partikel kecil yang bergerak pada kecepatan
tertentu.

Kesimpulan Alhazen bahwa cahaya adalah kumpulan partikel


diteruskan oleh Isaac Newton. Isaac Newton menyatakan dalam
Hypothesis of Light pada 1675 bahwa cahaya terdiri dari partikel halus
(corpuscles) yang memancar ke semua arah dari sumbernya. Teori ini
dapat digunakan untuk menerangkan pantulan cahaya, tetapi hanya
dapat menerangkan pembiasan dengan menganggap cahaya menjadi
lebih cepat ketika memasuki medium yang padat tumpat karena daya
tarik gravitasi lebih kuat.

Kesepakatan bahwa cahaya pada hakikatnya adalah sekumpulan


partikel terbantahkan saat Christian Huygens mengeluarkan
hipotesisnya bahwa cahaya merupakan seberkas gelombang. Teori
Huygens ini disebut sebagai teori Teori Gelombang yang berkembang
pada abad ke-17.

Christian Huygens menyatakan cahaya dipancarkan ke semua arah


sebagai gelombang. teori ini didukung oleh fakta bahwa cahaya dapat
berdifraksi (melentur) dan berinterferensi (bercampur) dengan
gelombang suara seperti gelombang suara. Sayangnya, teori ini
terbantahkan dengan kenyataan bahawa sebuah gelombang
memerlukan medium/perantara untuk merambat.
Pada tahun 1845 muncul Teori Elektromagnetik yang ditemukan
Oleh Michael faraday yang menyatakan bahwa sudut polarisasi
(kutub) dari cahaya dapat diubah dengan medan magnet. Ini adalah
bukti pertama kalau cahaya berhubungan dengan elektomagnetisme
sehingga Faraday mengusulkan bahwa cahaya adalah getaran
elktromagnetik berfrekuensi tinggi yang dapat bertahan walaupun
tidak ada medium.

Maxwell (1831-1874) pada abad 19 menguatkan teori Faraday. Ia


menyatakan bahwa cahaya dibangkitkan oleg gejala kelistrikan dan
kemagnetan sehingga tergolong gelombang elektromagnetik. Sesuatu
yang berbeda dengan gelombang bunyi tergolong gelombang
mekanik. Gelombang elektromagnetik dapat merambat dengan atau
tanpa medium. Kecepatan rambatnya pun amat tinggi bila
dibandingkan dengan gelombang bunyi. Gelombang elektromagnetik
merambat dengan kecepatan 3000.000 km/detik.

Setelah teori partikel, gelombang dan gelombang elektromagnetis


menemui jalan buntu, munculah teori kuantum yang digembar-
gemborkan oleh Max Planck. Teori ini di mulai pada abad ke-19
dinyatakan pada tahun 1900 bahwa sinar cahaya adalah terdiri dari
paket (kuantum) tenaga yang dikenal sebagai photon. Penghargaan
Nobel menghadiahkan Planck anugerah fisika pada 1918 untuk kerja-
kerjanya dalam penemuan teori kuantum, walaupun dia bukan orang
yang pertama memperkenalkan prinsip asas partikel cahaya.

Albert Einstein yang kemudian menyempurnakan seluruh


hipotesis tentang cahaya dalam teorinya yang dikenal dengan teori
Dualitas partikel-gelombang. Teori ini menggabungkan tiga teori
sebelumnya dan menyatakan bahwa cahaya adalah partikel dan
gelombang. Ini adalah teori modern yang menjelaskan sifat-sifat
cahaya, dan bahkan sifat-sifat partikel secara umum. Teori ini pertama
kali dijelaskan oleh Albert Einstein pada awal abad 20, berdasarkan
dari karya tulisnya tentang efek fotolistrik, dan hasil penelitian Planck.
Einstein menunjukkan bahwa energi sebuah foton sebanding dengan
frekuensinya.

6. Generalisasi

Contoh:
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan
tidak berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di
sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air,
berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk
aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:

p + gh + pv = konstan

di mana:

v = kecepatan fluida

g = percepatan gravitasi bumi

h = ketinggian relatif terhadapa suatu referensi

p = tekanan fluida

= densitas fluida

7. Partikularisasi

a
F
m F m.a
atau

Newton berpendapat bahwa kecepatan akan berubah. Suatu gaya total


yang diberikan pada sebuah benda mungkin menyebabkan lajunya
bertambah. Akan tetapi, jika gaya total itu mempunyai arah yang
berlawanan dengan gerak benda, gaya tersebut akan memperkecil laju
benda. Jika arah gaya total yang bekerja berbeda arah dengan arah
gerak benda, maka arah kecepatannya akan berubah (dan mungkin
besarnya juga). Karena perubahan laju atau kecepatan merupakan
percepatan, berarti dapat dikatakan bahwa gaya total dapat
menyebabkan percepatan.

8. Pengabaian pembedaan penyataan konsep

Contoh :

Definisi atom menurut beberapa teori para ilmuwan

1. Pada tahun 1661, Robert Boyle


Mempublikasikan The Sceptical Chymist yang berpendapat bahwa materi
di dunia ini terdiri dari berbagai kombinasi corpuscules, yaitu atom yang
berbeda. Hal ini berbeda dengan pandangan klasik yang berpendapat
bahwa materi terdiri dari unsur-unsur udara, tanah, api, dan air.

2. Pada Tahun 1789, Antoine Lavoisier

Istilah unsur (unsur) didefinisikan oleh seorang bangsawan dan peneliti


Perancis, Antoine Lavoisier, sebagai bahan dasar yang tidak dapat dibagi
lebih lanjut dengan menggunakan metode kimia.

3. Pada Tahun 1803, John Dalton

Menggunakan konsep atom untuk menjelaskan mengapa unsur-unsur


selalu bereaksi dalam perbandingan yang bulat dan tetap, dan mengapa
gas-gas tertentu lebih larut dalam air dibandingkan gas lainnya. Ia
mengusulkan bahwa setiap elemen mengandung atom tunggal unik, dan
atom kemudian dapat bergabung untuk membentuk senyawa kimia.

4. Pada Tahun 1897 JJ Thomson

Menemukan elektron dan sifat-sifat subatomik. Ini melemahkan konsep


atom sebagai satuan yang tidak dapat dibagi lagi. Thomson percaya
bahwa elektron merata di seluruh atom, dan muatan-skor seimbang
dengan muatan positif kehadiran laut kargo (model puding plum).

5. Pada Tahun 1909, Ernest Rutherford

Rutherford kemudian mengajukan bahwa muatan positif suatu atom


dan kebanyakan massanya terkonsentrasi pada inti, dengan elektron
yang mengorbit inti atom seperti planet mengelilingi matahari. Ion helium
bermuatan positif yang melewati inti padat ini harus tercermin oleh tajam
sudut refleksi.

6. Pada Tahun 1913, Frederick Soddy

Ketika bereksperimen dengan hasil proses peluruhan radioaktif, Frederick


Soddy menemukan bahwa terdapat lebih dari satu jenis atom pada setiap
posisi tabel periodik.
7. Pada Tahun 1913, Niels Bohr

Fisikawan Niels Bohr meninjau ulang atom Model Rutherford dan


mengusulkan bahwa elektron terletak pada orbit terkuantisasi dan dapat
meloncat dari satu orbit ke orbit lain, namun tidak dapat dengan bebas
berputar spiral ke dalam dan keluar dalam keadaan transisi. Sebuah
elektron harus menyerap atau memancarkan sejumlah energi untuk
dapat melakukan transisi antara orbit ini tetap.

Kesimpulan : Atom merupakan unsur yang memiliki elektron.

Anda mungkin juga menyukai