Anda di halaman 1dari 16

SUMBANGAN BABILONIA, MESIR KUNO, DAN YUNANI KUNO DALAM FISIKA

Oleh Kelompok 1

1. DYAH MENIK KURNIAWATI (15030184014)


2. TULAIYA (16030184034)
3. DEVI VIBRIANTI (16030184079)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN FISIKA

PRODI PENDIDIKAN FISIKA

2019
A. SUMBANGAN BABILONIA UNTUK PERKEMBANGAN FISIKA

Dalam astronomi Babilonia, catatan pergerakan dari bintang, planet, dan bulan berada
dalam ribuan papan tanah liat diciptakan oleh para ahli tulis. Bahkan saat ini, periode
astronomi yang diidentifikasi oleh para ilmuwan Mesopotamia masih banyak digunakan
dalam kalender Barat seperti tahun matahari dan bulan lunar. Menggunakan data ini mereka
mengembangkan metode aritmetika untuk menghitung panjang perubahan siang hari di
sepanjang tahun dan untuk memprediksi muncul dan hilangnya Bulan dan planet-planet dan
gerhana Matahari dan Bulan. Hanya beberapa nama astronom yang dikenal, seperti Kidinnu,
seorang astronom dan ahli matematika dari Dinasti Chaldean. Nilai Kiddinu untuk tahun
surya digunakan untuk kalender masa sekarang. Astronomi Babilonia adalah "upaya pertama
dan sangat sukses untuk memberikan deskripsi pengolahan matematis dari fenomena
astronomi". Menurut sejarawan A. Aaboe, "semua varietas dari astronomi ilmiah, di dunia
Helenistik, di India, dalam Islam, dan di Barat, jika memang bukan semua usaha selanjutnya
dalam ilmu eksakta bergantung pada astronomi Babilonia dengan cara-cara yang fundamental
dan pasti ” .
Menjelang tahun 2000 SM bangsa Sumer ditaklukan oleh orang-orang Semit dan di
bawah dinasti Hammurabi kerajaan Babilonia mengalami kemajuan kebudayaan. Banyak
sekolah didirikan untuk memberikan latihan bagi para pemuka agama. Matematika makin
berkembang dan geometri juga telah menjadi pengetahuan yang berguna bagi orang
Babilonia , misalnya dalam melaksanakan pengukuran panjang. Selain satuan ukuran panjang
mereka memliki pula satuan ukuran berat dengan menggunakan logam tembaga dan perak.
Orang Babilonia telah mengenal waktu. Dengan memperhatikan pergantian musim
yang dikaitkan dengan bercocok tanam , mereka membagi waktu dalam satuan waktu yaitu
hari. Pengamatan terhadap perubahan bentuk bulan yang mereka lakukan menimbulkan
satuan waktu yang lebih lama , yaitu bulan. Pergantian musim mereka hitung dalam jumlah
bulan dan pada kira – kira tahun 2000 SM , mereka telah mampu membagi hari dalam jam
serta menyatakan bahwa satu tahun terdiri dari 365 hari.
Dalam bidang astronomi orang Babilonia ternyata lebih maju dari pada orang Mesir ,
sebab orang Babilonia lebih tekun dan mempunyai kegemaran melakukan pengamatan atas
benda – benda angkasa.
B. SUMBANGAN YUNANI UNTUK PERKEMBANGAN FISIKA
 Letak Yunani kuno
Daerah Yunani terletak diujung tenggara benua Eropa. Sebagian besar kepulauan di
Laut Aigeia dan Laut Ionia masuk wilayah Yunani. Di sebelah utara, Yunani berbatasan
dengan Albania, Yugoslavia, Bulgaria, dan Turki di daratan Eropa. Di sebelah Timur, Yunani
dikelilingi oleh Laut Aegea, di sebelah selatan dengan Laut Tengah, dan di sebelah barat
dengan Laut Ionia. Yunani beriklim laut tengah yang nyaman.
 Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada zaman Yunani
Ilmu pengetahuan tidak diperoleh secara spontan, melainkan secara bertahap dan proses
tertentu untuk berkembang. Setiap periode memiliki ciri tahap dan proses sendiri di setiap
perkembangan ilmu di eranya. Untuk lebih memahami sejarah pekembangan ilmu maka
dilakukan klasifikasi secara periodik, dan pada kesempatan kali ini kita akan mencoba
membahas tentang perkembangan ilmu pada masa yunani kuno.Periode Yunani kuno
merupakan sebuah awal dari berkembangnya ilmu pengetahuan modern seperti saat ini.Yang
paling ekstensi dalam perkembangan ilmu pada era ini adalah filsafat ,yang merupakan induk
dari setiap ilmu pengatahuan. Zaman Yunani kuno dipandang sebagai zaman keemasan
filsafat, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan mengungkapkan ide-ide atau
pendapatnya. Bangsa Yunani tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap yang
menerima begitu saja, melainkan dengan sikap yang senang menganalisa atau mempelajari
sesuatu secara kritis.
Sikap kritis inilah yang menjadikan bangsa Yunani mampu menjadi ahli pikir terkenal
sepanjang masa. Pada masa ini Filsafat lebih bercorak “kosmosentris”, artinya para filsuf
pada waktu itu memusatkan perhatian mereka terhadap masalah-masalah yang berkaitan
dengan asal mula terjadinya alam semesta. Mereka berupaya mencari jawaban tentang prinsip
pertama (arkhe) dari alam semesta, karena itulah mereka dikenal dengan julukan “Filsuf-
Filsuf Alam”. Selain berkembangnya filsafat, hasil pemikiran para tokoh-tokoh besar seperti
Arestoteles,plato,herodotus dan lain-lain juga telah mampu melahirkan berbagai disiplin ilmu
lain seperti ilmu komunikasi dan ilmu politik.
Pada era ini, secara umum terbagi menjadi beberapa fase, yaitu:
a. Zaman Batu Tua
Zaman batu tua disebut juga masa prasejarah. Era ini berlangsung sekitar empat juta
tahun SM (sebelum Masehi) sampai 20.000 atau 10.000 tahun SM. Pada zaman ini telah
mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya adalah menggunakan alat-alat sederhana yang
dibuat dari batu dan tulang, mengenal cocok taman dan beternak, dan dalam kehidupan
sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif menggunakan sistem trial and error
(mencoba-coba dan salah) kemudian bisa berkembang menjadi.
Pada zaman batu tua, yang menjadi tokoh utama disebut-sebut dengan manusia
purba. Belum ditemukan secara spesifik data diri mereka, tetapi yang terlihat secara jelas
adalah hasil karya mereka. Karya-karya mereka yang fenomenal adalah peralatan yang
terbuat dari batu dan tulang.
b. Zaman Batu Muda
Era ini berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2.000 SM atau abad 100 sampai 20 SM.
Di zaman ini telah berkembang kemampuan-kemampuan yang sangat signifikan.
Kemampuan itu berupa tulisan (dengan gambar dan symbol), kemampuan membaca (bermula
dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan menghitung. Dalam zaman ini juga
berkembang masalah perbintangan, matematika, dan hukum. Pada zaman batu muda sudah
ada kerajaan-kerajaan besar yang ikut andil dalam mengukir sejarah. Kerajaan itu adalah
Mesir, Babylon, Sumeria, Niniveh, India , dan Cina. Karya-karya yang didapat dari zaman ini
berupa batu Rosetta (Hieroglip), segitiga dengan unit 3, 4, 5 (segitiga siku-siku), nilai logam
sebagai nilai tukar, perundangan yang ditulis, lukisan di dinding gua, tulisan Kanji
(Pistographic Writing), dan zodiak.
c. Zaman Logam
Zaman ini berlangsung dari abad 20 SM sampai abad 6 SM. Pada zaman ini
pemakaian logam sebagai peralatan sehari-hari, bahkan sebagai perhiasan, peralatan masak,
atau bahkan peralatan perang. Pada zaman Logam didominasi oleh kerajaan Mesir. Tetapi
kerajaan Cina dan Sumeria juga masih mempunyai peran. Pada masa ini karya-karya yang
ada berupa didominasi dengan alat-alat yang terbuat dari besi dan perunggu. Seni membuat
patung juga menjadi karya fenomenal pada masanya, bahkan sampai saat ini.
Contohnya adalah karya-karya dari Mesir, seperti patung istri raja Fir’aun (Neferitti).
Menurut Soetriono dan SDRm Rita Hanafie, masa sejarah dimulai kurang lebih 15.000
sampai 600 tahun Sebelum Masehi. Pada masa ini pengetahuan manusia berkembang lebih
maju. Mereka telah mengenal membaca, menulis, dan berhitung. Kebudayaan mereka pun
mulai berkembang di berbagai tempat tertentu, yaitu Mesir di Afrika, Sumeria, Babilonia,
Niniveh, dan Tiongkok di Asia, Maya dan Inca di Amerika Tengah. Mereka sudah bisa
menghitung dan mengenal angka.
d. Zaman Yunani Kuno
Menurut Bertrand Russel, diantara semua sejarah, tak ada yang begitu
mencengangkan atau begitu sulit diterangkan selain lahirnya peradaban di Yunani secara
mendadak. Memang banyak unsur peradaban yang telah ada ribuan tahun di Mesir dan
Mesopotamia. Namun unsur-unsur tertentu belum utuh sampai kemudian bangsa Yunanilah
yang menyempurnakannya. Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar
abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang senang
menyelidiki sesuatu secara kritis), dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada
sikap receptive attitude (sikap menerima segitu saja). Sehingga pada zaman ini filsafat
tumbuh dengan subur.
 Peradaban dan Sejarah Fisika Zaman Yunani Kuno
Kebudayaan Yunani berjaya kira-kira antara 600 SM sampai dengan 200 M. Seluruh
sejarah sains tampaknya tidak bisa menghindar dari peradaban Yunani. Demikian pula
dengan sejarah perkembangan fisika. Meskipun fisika di zaman Yunani belum menjadi
cabang ilmu yang terpisah karena masih menjadi bagian dari filsafat alam, serta belum
mampu melahirkan satu bangunan teori dan belum menjadi prisip-prinip umum yang mampu
menjelaskan semua fenomena alam, namun akar pemikiran fisika Yunani memiliki pengaruh
yang kuat hingga saat ini. Setidaknya ada tiga aktifitas keilmuan Yunani yang berjasa bagi
pertumbuhan sejarah fisika, yaitu matematika, obserfasi astronomi, dan spekulasi-spekulasi
filsafat Yunani. Geometri adalah salah satu cabang terpentinng dari matematika yang pada
zaman Yunani menjadi instrument utama bagi kesempurnaan studi fisika, karena hukum
gerak benda-benda angkasa hanya dapat diekspresikan secara sempurna melalui geometri.
Aktifitas keilmuan selain matematika, yaitu kegiatan observasi dan pengamatan bintang yang
dilakukan oleh para astronom Yunani, telah memberi kontribusi yang sangat berharga bagi
perkembangan studi fisika. Bangsa Yunani mengamati bahwa di langit ada benda-benda yang
kelihatan bergerak relatif terhadap bintang-bintang. Mereka menamakan benda-benda langit
ini sebagai planetan, yang berarti “ pengelana”. Dan inilah yang kita kenal sebagai
planetplanet mulai dari Markurius sampai Yupiter.
Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana proses perkembangan fisika pada zaman
Yunani, berikut akan dikemukakan tokoh-tokoh utama yang berperan di dalam membangun
fondasi fisika:
1. Thales (629-555 SM)
Thales dari Miletus adalah seorang filsuf Yunani dan astronom pertama. Dia adalah
Thales berhasil mengembangkan metode survei dan trigonometri dari Bangsa Babilonia dan
Mesir yang kemudian diterapkan untuk benda-benda langit. Dia mengusulkan bahwa segala
sesuatu yang ada di alam semesta tersusun dari air dalam berbagai tingkat wujudnya (cair,
padat, dan gas). Dan dia juga mengusulkan bahwa alam semesta adalah sebuah bola air
raksasa tempat bumi berada di dalam gelembung. Bumi mengambang di atas permukaan air,
dan di atas bumi terdapat kumpulan air yang menjadi sumber datangnya hujan yang menimpa
bumi. Benda-benda langit melayang di dalam air alam semesta dan bergerak sebagaimana
dalam pengamatan.

2. Pythagoras (580-500 SM)


Pythagoras adalah seorang filsuf dan matematikawan. Pemikiran terpentingnya dalam
mazhab Pythagorean yaitu bilangan adalah segalanya. Pythagoras percaya bahwa angka enam
adalah bilangan yang sempurna (bilangan yang apabila faktor-faktornya dijumlahkan akan
menghasilkan bilangan itu sendiri) dan mengandung nilai mistis sehingga dipercaya sebagai
simbol keseimbangan. Selain dikenal sebagai ahli filsafat Pythagoras juga dikenal sebagai
penemu hokum geometri yaitu panjang sisi miring (hipotenusa) pada segitiga siku-siku pada
theorema Pythagoras ditentukan oleh perhitungan akar dari penjumlahan hasil kuadart dari
kedua sisi yang lain.
Pythagoras adalah orang pertama yang mengembangkan gagasan bahwa alam semesta
mengikuti hokum-hukum yang kuantitatif. Dia menyatakan bahwa masing-masing benda
langit, yakni bulan, matahari, bumi, dan planet-planet terletak pada bola-bola kosentris
(sepusat) yang berputar mengitari pusat alam semesta (api pusat).
Menurut Pythagoras, keberaturan alam semesta mirip dengan keteraturan tangga
nada pada dawai lira. Keteraturan dalam hal ini keteraturan numerik seperti pada
perbandingan panjang dawai lira yang merupakan prinsip utama dalam konsep alam semesta
Pythagoras.

3. Demokritus
Pemikiran Yunani lain yang begitu berpengaruh dalam sejarah perkembangan fiika
adalah teori atom Yunani. Teori atom Yunani dikemukakan oleh Democritus dan sekolah
filsafatnya, khususnya guru democritus yang bernama Lucretus. Democritus mengajukan
hipotesa yang sangat menarik bahwa seluruh materi terdiri atas partikel-partikel terkecil yang
tidak bisa dibagi lagi. Dengan kata lain, apabila bijih besi dipecah-pecah lagimaka akan
sampai pada satu titik dimana bijih besi itu tidak dapat dipecah lagi. Titik terakhir inilah yang
disebut atom.
4. Euclid
Euclid merupakan orang yang paling berpengaruh dalam membangun teori geometri.
Pengaruh teori Euclid begitu luas dan khususnya mengenai geometri bidang datar atau bidang
tiga dimensi, yang telah diterima di dunia fisika ratusan tahun lamanya, sebagai kerangka
geometri yang diyakini benar untuk memformulasikan hukum alam. Namun pembuktian
geometri Euclid ternyata kurang akurat untuk menjelaskan bagian tertentu dari fenomena
alam. baru terjadi ketika sejumlah ahli geometrio abad 19 M menbuktikan kelemahan teori
tersebut. Dan kemudian dikenal geometri-Non Euclid. Namun geometri Euclid masih tetap
dominan pengaruhnya.

5. Archimedes
Seabad setelah masa Aristoteles, ada seorang pemikir besar yang muncul, yakni
Archimedes. Pendekatan Archimedes dalam memahami bagaimana alam bekerja berbeda dari
para pendahulunya. Ketimbang berkutat dengan gagasangagasan yang abstrak, Archimedes
lebih menyukai pendekatan yang bersifat praktis. Kesenangan Archimedes akan dunia ilmu
pengetahuan alam dan matematika, kemungkinan didapat dari pengaruh ayahnya yang
bernama Phidias yang adalah seorang Astronomer. Namun, kepintaran Archimedes mampu
menghasilkan penemuan-penemuan praktis yang dapat digunakan pada waktu itu oleh
bangsanya.
Archimedes lahir di Syracuse, ia adalah putra dari ahli astronomi Phidias dan ketika
dewasa menjadi sahabat baik Raja Hieron. Archimedes adalah orang yang dikenal
menemukan hukum apung atau lazim dikenal dengan prinsip Archimedes, yang menyatakan :
Gaya apung (gaya ke atas) yang dialami oleh sebuah benda yang dicelupkan dalam fluida
sama dengan berat fluida yang dipindahkan.
Selain dikenal sebagai penemu hukum terapungnya, beliau juga dikenang sebagai
penemu skrup air. Archimedes dikenal sebagai penemu prinsip gaya apung ketika ia diminta
untuk menyelesaikan sebuah teka-teki dari Raja Hiero II, dimana sang raja ingin mengetahui
apakah mahkotanya benar-benar terbuat dari emas murni. Archimedes menimbang mahkota
itu bersama emas murni yang memiliki berat yang sama di dalam air. Jika mahkota tersebut
murni terbuat dari emas, maka ia akan seimbang di dalam air. Menurut legenda, ketika
Archimedes menemukan prinsip tersebut, ia berlari di jalanan dalam keadaan telanjang
sambil berteriak “Eureka!” yang berarti aku telah menemukannya.
Selain itu, Archimedes juga sangat piawai dalam matematika, dimana salah satu
penemuannya adalah nilai π yang adalah perbandingan yang dimiliki oleh keliling sebuah
lingkaran dengan garis tengah lingkaran tersebut. Dalam bidang pengairan, Archimedes juga
menemukan apa yang dinamakan Archimedes screw, dimana alat ini dipakai untuk
memindahkan air dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi. Archimedes pernah
mengatakan, “berikan aku sebuah tongkat yang panjang dan aku akan mengangkat bumi” hal
ini mendasari sebuat alat sederhana yang dipakai hingga kini untuk mengangkat benda, yakni
tuas. Pemikiran-pemikiran praktis dari Archimedes sungguh dapat kita rasakan manfaatknya
hingga kini dan banyak diaplikasikan dalam hidup sehari-hari.

6. Plato
Plato adalah salah satu tokoh yamg berperan pula dalam perkembangan kosmologi
Yunani kuno. Plato berpendapat bahwa lingkaran dan bola adalah bentuk geometri paling
sempurna. Oleh sebab itu ia berpendirian bahwa semua benda langit bergerak dalam lintasan
berbentuk lingkaran karena mereka semua diciptakan oleh makhluk yang paling sempurna,
Tuhan. Menurutnya, semua benda langit bergerak mengitari bumi yang bulat dalam lintasan
berbentuk lingkaran.
7. Eudoxus
Eudoxus adalah salah satu murid Plato. Dia mengembangkan teorinya berdasarkan
pengamatan benda-benda langit. Mungkin dia adalah orang pertama yang mengembaangkan
teorinya tentang alam semeta berdasarkan pengamatan. Menurut Eudoxus, setiap planet
terletak pada bola-bola kosentris, dan pergerakan planet disebabkan rotasi bola-bola ini.
Karena laju rotasi dan kedudukan sumbu rotasi bola-bola ini berbeda-beda, efeknya adalah
terjadinya gerak retrograde (gerak maju mundur) Mars.

8. Aristoteles
Aristoteles merupakan murid Plato, dia juga menyatakan bahwa bumi adalah pusat
alam semesta. Aristotle mendirikan sekolah yang diberi nama Lyceum yang mengajarkan
berbagai bidang ilmu khususnya biologi dan ilmu pengetahuan alam. Dia adalah orang yang
pertama kali melakukan klasifikasi terhadap binatang dan tumbuhan.
Aristoteles mengatakan bahwa alam semesta terdiri dari 55 buah bola sepusat, dan
setiap bola menjadi tempat kedudukan satu benda langit. Bola-bola ini masing-masing
berputar dengan kecepatan yang berbeda sehingga kadang-kadang ada yang kelihatan
bergerak mundur untuk kemudian maju lagi seperti yang diamati pada Mars. Yang ini
disebabkan karena kedudukan orbit Mars yang terletak di luar orbit bumi. Bola terluar dari ke
55 buah bola ini merupakan kedudukan bintang yang tetap diam.

Dalam konsep gerak Aristoteles membagi kedalam tiga kelompok gerak, yaitu gerak
kuantitatif, gerak kualitatif, dan gerak spasial. Gerak spasial dibagi dalam dua kelompok
yaitu gerak spasial alam semesta bagian atas dan gerak spasial alam semesta bagian bawah.
Pada alam smesta bagian bawah, yakni dalam alam yamg disebuit lingkaran sulunr, gerak
alamiah adalah gerak yang mengarah langsung ke pusat bumi. Bumi menurut Aristotle adalah
pusat jagat raya atau alam semesta (geosentris). Sedangkan gerak alamiah di langit (alam
semesta bagian atas) adalah gerak melingkar, sempurna, kontinue, dan tidak terbatas.
Aristoteles berpendapat bahwa benda dapat bergerakhanya jika benda tersebut
berhubungan langsung dengan penggeraknya. Jika penggerak tidak lagi berhubungan dengan
benda yang digerakkan, maka benda akan berhenti.
B. SUMBANGAN MESIR KUNO UNTUK PERKEMBANGAN FISIKA
 Letak Mesir

Daerah Mesir terletak di bagian utara Benua Afrika. Di sebelah utara berbatasan
dengan Laut Tengah, di sebelah timur berbatasan dengan Laut Merah, di sebelah selatan
berbatasan dengan Sudan dan disebelah barat berbatasan dengan Libya.
Berkat adanya Sungai Nil, daerah Mesir menjadi daerah yang sangat subur. Sungai
Nil bersumber dari suatu mata air yang terletak jauh di tanah tinggi Afrika Timur. Sungai Nil
mengalir keutara dan setiap tahun mendatangkan banjir. Banjir inilah yang mengubah
pandang pasir menjadi lembah-lembah yang subur. Lembah-lembah itu antara 15 km sampai
50 km. Herodotus ( ahli sejarah yunani ) menjuluki daerah Mesir hadiah dari Sungai Nil.
Dimuara Sungai Nil terdapat suatu delta yang luas dan disitulah terletak kota-kota penting
seperti Kairo, Iskandaria, Abusir, dan Rosetta.
 Perkembangan Ilmu Pengetahuan Zaman Mesir Kuno
Mesir merupakan salah satu kawasan yang mempunyai peradaban tertua di dunia.
Aktifitas berfikir telah berlangsung sekitar 3000 tahun sebelum masehi bahkan lebih.
Peristiwa itu sampai saat ini dapat disaksikan sendiri melalui peninggalan-peninggalan
bersejajarah yang berusia ribuan tahun seperti Piramida, Obelisik, Spink dan huruf
Hieroglyph yang juga menjadi dasar alpabhet pada sekarang ini. Pada abad ke 6 SM
Heredotus pernah melakukan penelitian guna mengeja aksara ini, namun masih belum dapat
mengungkap teka-teki isi tulisan tersebut. Baru setelah ditemukanya batu Roseta oleh
pasukan Perancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaborte di tepi sungai Roseta huruf
Hieroglyph mulai dapat dibaca.
Dari fenomena diatas dapat dilihat betapa kuat arus pengetahuan yang berjalan kala
itu. Begitu juga dengan arus berfikir, dikisahkan kemajuan filsafat yang ada di Yunani tidak
lepas dari peranan filosof yang ada di Mesir. Sebagai bukti beberapa filosofof besar Yunani
seperti Plato sebelumnya pernah menimba ilmu Iskandariyah, Mesir Kuno.
Ilmu pengetahuan juga berkembang di Mesir kala itu, diantaranya adalah ilmu
astronomi. Dalam astronomi bangsa Mesir kuno dengan metode mengamati bintang yang
mereka kenal dengan Sirius dan Sothis yang bersamaan dengan pasang dan surutnya arus
sungai nil. Dari sini mereka mengenal kalender yaitu setahun terdiri dari 12 bulan, setiap
bulan ada 30 hari dan seterusnya. Dilain sisi ilmu pengobatan juga telah berjalan dengan baik
di Mesir Kuno. Saat itu bangsa Mesir kuno menggunakan tiga metode pengobatan, yaitu
obatobatan,pijat refleksi dan pembacaan mantra.
 Peradaban Dan Sejarah Fisika Zaman Mesir Kuno
Peradaban baru dimulai dari Neolitik Mesir atau zaman batu akhir, yang digulingkan
oleh adanya ras-ras yang memiliki peradaban yang lebih tinggi yang berasal dari Timur. Pada
periode ini terjadi kegiatan intelektual prasejarah manusia yaitu alat batuapi, potongan
tembikar, fragmen tulang yang dibuat dalam bentuk karya seni dan dianggap sebagai
arkeologi bukan sejarah.
Pada abad ke-20 para ilmuwan mengatakan bahwa Mesir sudah mulai mengenal
pengetahuan mekanika praktis, yang berhasil membangun piramida dengan balok– balok
besar. Dalam pembuatan piramida tersebut, memanfaatkan prinsip bidang miring yang bias
bergerak dan mengangkat serta menempatkan dalam posisi blok terbesar yang masuk
kedalam piramida. Ilmu ilmiah murni Mesir didasarkan pada pengamatan modern piramida
mereka yang secara jelas berorientasi dengan prinsip astronomi.
Pada tahun 2500 SM bangsa Sumer yang mendiami daerah Mesopotamia telah
mengenal matematika dalam arti mempunyai kemampuan berhitung dan menuliskan lambang
bilangan-bilangan serta membuat penjumlahan, pengurangan dan perkalian bilangan-bilangan
tersebut. Kebudayaan Mesir pada zaman kuno sudah lebih maju . Dalam bidang transportasi
orang Mesir telah berhasil menemukan kereta beroda dan perahu layar. Disamping itu mereka
juga telah mengenal timbangan yang memungkinkan mereka mengetahui berat suatu benda.
Banjir yang terjadi tiap tahun pada sungai Nil menghapus batas tanah pertanian yang
terdapat pada lembah sungai Nil. Oleh karena itu mereka mengembangkan cara-cara
menghitung panjang dan lebar tanah pertanian serta menghitung luas suatu bentuk segitiga,
segiempat berdasarkan panjang sisi-sisinya. Pada tahun 2500 SM di Mesir telah dibangun
suatu piramida yang sisi-sisinya telah menghadap arah barat, timur, utara dan selatan.
Dalam membangun suatu piramida tidak saja sisi-sisinya harus menghadap ke arah
mata angin tetapi alasnya harus berbentuk bujursangkar yaitu segiempat yang bersisi sama
psnjsng dan bersudut siku- siku . Untuk membentuk sudut 90 orang Mesir menggunakan tali.
Tiga utas tali masing-masing berukuran panjang 3 , 4 dan 5 satuan diikatkan satu dengan dan
direnggangkan pada simpul-simpul tersebut sehingga terbentuk segitiga siku-siku.
Matematika yang dikenal orang Mesir , digunakan untuk menghitung isi gudang,
membagi bahan makanan sesuai dengan jumlah penduduk dan binatang pada suatu periode
tertentu, menghitung sudut elevasi piramida dan penyelesaian suatu persamaan dengan suatu
bilangan yang tak diketahui.
Dalam bidang pengolahan logam orang Mesir telah lama mengenal cara-cara
pemurnian emas , pengolahan besi serta biji logam lain. Hal ini di ketahui dengan di
temukannya benda-benda dari logam yang berupa perhiasan atau senjata. Emas , perak dan
tembaga di perkirakan telah ada pada tahun 3000 SM. Ada kemungkinan tembaga dibuat dari
mineral malakhit yang di bakar dengan arang. Perunggu telah di pergunakan orang pada
tahun 2500 SM dan waktu itu besi dan timbal di temukan orang .
 Sistem Kalender Mesir Kuno
Adanya banjir yang terjadi pada sungai Nil di jadikan patokan permulaan tahun oleh
orang Mesir dan dengan demikian mereka membuat kalender dengan membagi satu tahun
dalam 360 hari . Awal periode hasil perhitungan kalender Mesir yang membuat 1 tahun
terdiri dari 360 hari. Karena belum ditemukan kejelasan mengenai tanggal kalender, maka
Alexandria menambahkan satu hari untuk setiap tahun keempat dan juga mengadopsi
kalender Julian yang dianggap memberikan lompatan tahun. Namun, orang Mesir kuno gagal
mempelajari kalender tersebut dan kembali berpedoman pada hari yang bertepatan tanpa ada
banjirnya sungai Nil.
Selain itu, para pengamat menjelaskan bahwa pergeseran bumi akan mempengaruhi
sirkuit lengkap kalender, sehingga setelah (4 x 365) =1460 tahun hari pertama tahun kalender
akan bertepatan dengan matahari Shotis yang terbit dan juga datangnya banjir pada sungai
Nil. Dengan kata lain kalender tahun Mesir dihitung dari 365 1/4 hari, masing- masing.
Periode ini dihitung dengan melihat terbitnya matahari Sothis, yang juga disebut sebagai
siklus Sothic. Orang-orang mesir belum mampu membuat perhitungan kalender secara
modern karena dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan.
 Peninggalan dari generasi ke generasi
1. Pengawetan Mayat (Ilmu Forensik)

Pada zaman Mesir Kuno, jenazah dibuat mumi dengan cara dibalsem. Dengan cara
ini, Zorang yang telah meninggal dipercaya hidup selamanya. Mumi dimasukan ke sebuah
peti mati yang biasanya dihiasi mewah. Sampai sekarang metode pengawetan mayat masih
digunakan untuk membuat mayat tidak cepat busuk. Seperti di rumah sakit, adat masyarakat,
dan sebagai tradisi turun temurun masih digunakan sampai sekarang.
2. Sistem Kalender

Masyarakat Mesir mula-mula membuat kalender bulan berdasarkan siklus (peredaran)


bulan selama 291/2 hari.Karena dianggap kurang tetap kemudian mereka menetapkan
kalender berdasarkan kemunculan bintang anjing (Sirius) yang muncul setiap tahun. Mereka
menghitung satu tahun adalah 12 bulan, satu bulan 30 hari dan lamanya setahun adalah 365
hari yaitu 12 x 30 hari lalu ditambahkan 5 hari. Mereka juga mengenal tahun kabisat.
Penghitungan ini sama dengan kalender yang kita gunakan sekarang yang disebut Tahun
Syamsiah (sistem Solar).Penghitungan kalender Mesir dengan sistem Solar kemudian
diadopsi (diambil alih) oleh bangsa Romawi menjadi kalender Romawi dengan sistem
Gregorian. Sedangkan bangsa Arab kuno mengambil alih penghitungan sistem lunar
(peredaran bulan) menjadi tarik Hijriah.
3. Seni Arsitektur
Dari peninggalan bangunan-bangunan yang masih bisa disaksikan sampai sekarang
menunjukkan bahwa bangsa Mesir telah memiliki kemampuan yang menonjol di bidang
matematika, geometri dan arsitektur. Peninggalan bangunan Mesir yang terkenal adalah
piramida dan kuil yang erat kaitannya dengan kehidupan keagamaan. Piramida dibangun
untuk tempat pemakaman Firaun.Arsitek terkenal pembuat piramida adalah Imhotep. Ilmu
arsiterkur sampai sekarang masih digunakan seperti gedung perkantoran, geding pencakar
langit, dan bangunan-bangunan lain yang memiliki pondasi yang hebat.

Anda mungkin juga menyukai