I. Tujuan Percobaan
Kinematika adalah studi tentang gerak. Ini secara harfiah artinya: kinesis
(gerak) + tics (studi tentang). Pada tingkat yang lebih praktis, kinematika
yang Anda pelajari di kelas fisika SMA Anda adalah studi tentang posisi,
kecepatan, dan momentum. Pada tingkat paling praktis, kinematika adalah
studi tentang apa yang terjadi ketika Anda melemparkan bola. Yang berarti,
jika Anda bisa melempar bola, Anda bisa belajar kinematika – FYI, seperti
yang diketahui orang yang pernah melihat saya bermain olahraga,
kebalikannya tidak benar. Dalam fisika, kinematika adalah cabang
dari mekanika klasik yang membahas gerak benda dan sistem benda tanpa
mempersoalkan gaya penyebab gerakan (Sarojo, G. A.2002).
Kata kinematika dicetuskan oleh fisikawan Prancis A.M.
Ampère cinématique yang ia ambil dari Yunani
Kuno κίνημα, kinema (gerak), diturunkan dari κινεῖν, kinein. Hal terakhir ini
berbeda dari dinamika atau sering disebut dengan Kinetika, yang
mempersoalkan gaya yang memengaruhi Gerakan (Rodrigues, M. 2013).
Akibat adanya percepatan rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier
melainkan kuadratik. Percepatan sebuah partikel adalah laju perubahan
terhadap waktu (besaran vektor). Akibat percepatan yang timbul, dihasilkan
rumusan baru untuk jarak (s), kecepatan awal (vo) an kecepatan akhir (vt)
yaitu:
1. Posisi
Di mana sebuah benda berada. Lokasinya. Masalah fisika akan
menyebutnya sebagai x, y, zp, r, atau d. Setiap guru memiliki preferensi
mereka, jadi pelajarilah keinginan Anda, tetapi disini akan menggunakan x
dan y. Kita juga sering tertarik pada perubahan posisi, yang dikenal
sebagai perpindahan, yang disebut sebagai Δx, Δy, Δp, Δd atau kadang-
kadang hanya x, y, atau d untuk membuat hal-hal membingungkan. Posisi
dan perpindahan biasanya diukur dalam meter atau m.
2. Kecepatan :
Seberapa cepat suatu benda bergerak dan ke arah mana: alias seberapa
jauh jarak berubah seiring waktu. Masalah fisika hampir selalu merujuk
pada kecepatan sebagai v. Kecepatan biasanya diukur dalam meter per
detik, atau m / s. Ketika kecepatan konstan, ini dapat dijelaskan dengan
persamaan v = Δx / Δt (perubahan posisi dibagi dengan perubahan waktu).
3. Percepatan :
Bagaimana kecepatan benda berubah. Jika Ferrari bergerak dari 0
hingga 60mph dalam 2,4 detik maka ia semakin cepat. Jika pengemudi
panik dan menabrak tembok yang menghentikan mobil, maka ia juga
mengalami percepatan. Percepatan selalu disebut sebagai a, dan diukur
dalam meter per detik per detik, atau m / s2. Ketika percepatan konstan,
dapat digambarkan dengan persamaan a = Δv / Δt (perubahan kecepatan
dibagi dengan perubahan waktu). Anda mungkin memperhatikan bahwa
persamaan ini sangat mirip dengan persamaan untuk kecepatan. Itu bukan
kebetulan: itu mencerminkan fisika mendasar yang menentukan segala
sesuatu di dunia.
Dalam fisika, kita mengenal istilah kecepatan dan kelajuan. Secara rumus
empiris kedua hal ini adalah sama, namun ada pengertian mendasar yang
membedakan. Kecepatan partikel adalah laju perubahan posisi terhadap
waktu (besaran vektor). Sedangkan kelajuan adalah besar kecepatan atau
harga mutlak dari kecepatan (besaran scalar). Kelajuan rata-rata partikel
didefinisikan sebagai perbandingan jarak total yang ditempuh terhadap waktu
total yang dibutuhkan (Anonim, 2013).
Posisi, Perdahan, dan Jarak mudah membingungkan dan guru fisika
sering menguji untuk memastikan Anda memahami perbedaannya. Posisi
diukur dari beberapa titik asal dan menentukan lokasi benda – dalam
kinematika, kita sering mendefinisikan titik asal sebagai lokasi awal benda
untuk mempermudah. Jarak mengukur total lintasab yang telah dilalui benda.
Perpindahan mengukur seberapa jauh suatu benda dari tempat ia dimulai.
Untuk memahami perbedaannya, bayangkan sebuah skenario di mana Anda
mulai 3 meter ke kanan dan berjalan 2 meter ke kiri, lalu 4 meter ke kanan.
Posisi Anda di awal adalah 3 meter, dan pada akhirnya 5 meter. Jarak Anda
adalah 6 meter karena sejauh itulah Anda berjalan. Namun, perpindahan
Anda pada akhirnya adalah 2 meter karena Anda hanya berjarak 2 meter dari
tempat Anda memulai. Kinematika partikel adalah studi yang mempelajari
karakteristik gerak suatu partikel. Posisi suatu partikel didefinisikan sebagai
vektor koordinat dari awal titik acuan ke partikel. Sebagai contoh, anggaplah
ada sebuah menara setinggi 50 meter di sebelah selatan rumah anda, di mana
titik acuannya adalah rumah anda, dengan timur sebagai sumbu-x dan utara
sebagai sumbu-y, maka koordinat vektor menara tersebut adalah r=(0, -50, 0).
Vektor koordinat di puncak menara adalah r=(0, -50, 50).
Dalam bentuk 3 dimensi, posisi titik P dapat dituliskan sebagai, P = (Xp,
Yp, Zp) = Xpi +Ypi + Zpk, dengan xP, yP, dan zP adalah koordinat
Kartesian dan i, j dan k adalah unit vektor yang mengikuti sumbu x, y, dan z.
Besar dari vektor posisi |P| adalah jarak antara titik P dengan titik acuan,
dapat dituliskan sebagai:
V. HASIL PENGAMATAN
Berikut adalah hasil pengamatn yang didapat dari pratikum yang
dilakukan pada hukum kinematika dengan data sebagai berikut :
A. Tabel data 1 (posisi jarak : 0 cm, 30 cm, 60 cm dan 90 cm ) setengah
putaran cushion.
2 a 2+ n(a)2
Standar deviasi :
√ n−1
= 0,0301377
Waktu (s)
jarak s(m) Column1
Column1
B. Tabel dat 2 : (posisi jarak : 0 cm, 30 cm, 60 cm dan 90 cm ) putaran
penuh air cushion.
Kecepatan
Jarak Terhadap
Terhadap
Waktu
Waktu
1
8
0.8
0.6
4
0.4
0
0.3 0.6 0.9
0.2
0
0.09 0.1 0.15
Kecepatan v (m/s)
JarakSeries
s (m) 3 Column1
C. Tabel Data 3 : (posisi jarak : 0 cm, 25 cm, 50 cm, 75 cm) setengah putaran air
cushion.
Ulangan t (s) s (m) v (m/s) a (m/s2)
2,564 0,250 0,139
I 4,171 0,500 0,174 0,025026
5,481 0,750 0,212
2,580 0,250 0,135
II 4,222 0,500 0,170 0,024874
5,555 0,750 0,209
2,643 0,250 0,136
III 4,281 0,500 0,169 0,023842
5,621 0,750 0,207
Kecepatan
jarak terhadap
terhadap
waktu
waktu
9 9
8 8
7 7
6 6
5 5
4 4
3 3
2 2
1 1
0 0
0.250.08 0.50.1 0.13
0.75
Kecepatan (m/s)
Jarak Column1
Column1
D. Tabel Data 4 : (P0sisi jarak : 0 cm, 25 cm, 50 cm, 75) putaran penuh air
cushion.
Ulangan t (s) s (m) v (m/s) a (m/s2)
2,883 0,250 0,143
I 4,675 0,500 0,189 0,029154
6,073 0,750 0,236
2,946 0,250 0,143
II 4,737 0,500 0,187 0,028411
6,149 0,750 0,234
2,946 0,250 0,143
III 4,740 0,500 0,186 0,027674
6,162 0,750 0,232
jarak terhadap
Kecepatan waktu
terhadap waktu
10
10
8
8
66
44
22
00
0.08 0.09 0.1
0.25 0.5 0.75
Kecepatan (m/s)
JarakColumn1
(m) Column1
VI. Tugas
1. Perbedaan kelajuan dan kecepatan
a) kecepatan adalah besaran vektor yang memiliki besar dan arah
b) kelajuan adalah besaran skalar yang hanya memiliki besar.
2. Diketahui
S = 200 m
t = 25 sekon
Ditanyakan
a. Kecepatan?
b. Kelajuan?
Jawab
a. v = S/t
v = 200/25
v = 8 m/s
Kecepatannya 8 m/s ke arah depan (karena tidak disebutkan
arahnya)
b. v = S/t
v = 200/25
v = 8 m/s
Kelajuannya adalah 8 m/s
3. Diketahui
Vo = 15m/s
Vt = 7m/s
s = 90m
a. tentukan percepatan...?
vt² = vo² - 2as
7² = 15² - 2.a.90
49 = 225 - 180a
180a = 225 - 49
180a = 176
a = 176 / 180
a = 0,97m/s²
b. vt = 0 tentukan jarak yg masih ditempuh sampai berhenti..?
vo = 7
vt² = vo² - 2as
0 = 7² - 2.0,97.s
49 = 1,94s
s = 49/1,94
s = 25,25m
4. a = Δv / t
= (2,7m/s) / 3 s
= 0,9 m/s²
S = Vot + 1/2 at²
= 0 + 1/2 (0,9m/s²) (6s)²
= 0 + 1/2 (0,9m/s²) 36s²
= 16,2 m
5. diketahui : m = 0,2 kg
F = 1,5 N
x = 30 cm = 0,3 m
ditanya : v = ... ?
dijawab :
mencari percepatan :
a=F/m
= 1,5 / 0,2
a = 0,75 m/s²
mencari kecepatan ;
v = √2ax
= √(2 . 0,75 . 3)
= √4,5
v = 2,12 m/s
6. dikatahui :
m = 1200kg
V0 = 30m/s
f gesek = 6000 N
Ditanya :
ΔS =?
Dijawab :
W = ΔEk
-f gesek x ΔS = -1/2 x V02
- 6000 x ΔS = -1/2m x 302
ΔS = (600 x 900) : 6000
ΔS = 540 m
VII. Pembahasan
Pada praktikum ini kami menguji jarak terhadap waktu dan kecepatan
terhadap waktu, sebagai berikut :
1. Jarak terhadap waktu
Pada jarak terhadap waktu kami mendapatkan bahwa jarak
berbanding lurus dengan waktu yang artinya semakin jauh jarak maka
semakin lama juga waktu yang diperlukan untuk mencapai jarak
tersebut atau dapat diketahui bedasarkan data kami dari praktikum
diatas jarak mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk mencapai
jarak tersebut. Dalam hal ini dapat pada percobaan jarak terhadap waktu
dapat disimpulkan sesuai dengan teori.
2. Kecepatan terhadap waktu
Pada percobaan kecepatan terhadap waktu kami mendapatkan
bahwa kecepatan berbanding lurus dengan waktu yang artinya semakin
lama waktunya maka semakin besar juga nilai kecepatannya atau nilai
kecepatan semakin besar dengan seiringnya waktu berjalanan pada
percobaan ini. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa percobaan ini
sesuai dengan teori.
3. Percepatan
Pada percobaan ini kami mendapatkan bahwa nilai percepatan
positif yang artinya kecepatan akan naik seiring dengan waktu berjalan
atau kecepatan tidak menurun dengan seiringnya waktu berjalan.
4. Garis pada grafik tabel I
a. Grafik jarak terhadap waktu
Pada garis biru pada grafik menyatakan jarak (s) yang
memiliki satuan meter (m) dan pada garis orange pada grafik
menyatakan waktu (t) yang memiliki satuan detik(s).
b. Grafik kecepatan terhadap waktu
Pada garis orange pada grafik menyatakan kecepatan (v)
yang memiliki satuan meter/detik (m/s) dan pada garis biru pada
grafik menyatakan waktu (t) yang memiliki satuan detik (s).
5. Garis pada grafik tabel II
a. Grafik jarak terhadap waktu
Pada garis biru pada grafik menyatakan jarak (s) yang
memiliki satuan meter (m) dan pada garis orange pada grafik
menyatakan waktu (t) yang memiliki satuan detik(s).
b. Grafik kecepatan terhadap waktu
Pada garis biru pada grafik menyatakan kecepatan (v) yang
memiliki satuan meter/detik (m/s) dan pada garis orange pada
grafik menyatakan waktu (t) yang memiliki satuan detik (s).
6. Garis pada grafik tabel III
a. Grafik jarak terhadap waktu
Pada garis biru pada grafik menyatakan jarak (s) yang
memiliki satuan meter (m) dan pada garis orange pada grafik
menyatakan waktu (t) yang memiliki satuan detik(s).
b. Grafik kecepatan terhadap waktu
Pada garis biru pada grafik menyatakan kecepatan (v) yang
memiliki satuan meter/detik (m/s) dan pada garis orange pada
grafik menyatakan waktu (t) yang memiliki satuan detik (s).
VIII. Penutup
1. Kesimpulan
a. Ciri-ciri GLB dan GLBB
1) GLB
ciri-ciri GLB:
a) lintasannya berupa garis lurus
b) kecepatannya tetap
c) percepatannya = nol
d) berlaku persamaan
2) GLBB
ciri -ciri GLBB :
a) lintasannya berupa garis lurus
b) percepetannya tetap
c) jika pencepatannya positif makabenda bergerak
semakin lambat
d) berlaku persamaaan
b. Bedasarkan pembahasan ini tidak sesuai dengan teori
dikarenakan adanya kesalahan pada mesin alat saat percobaan
ini.
c. Pengaruh jarak sensor yang teratur dan tidak teratur
Pada percobaan ini kami mendapatkan bahwa struktur
sensor tidak berpengaruh dikarenakan yang struktur sensor
tidak pengaruh pada percobaan ini.
d. Rumus v = s/t tidak berlaku jika dipandang dengan grafik dan
data hasil pengamatan percobaan kami.
e. Prinsip pada percobaan ini, sebagai berikut:
1) Nilai jarak berbanding lurus dengan nilai waktu
2) Nilai kecepatan berbanding lurus dengan nilai waktu
2. Saran
a. Berhati-hati dalam percobaan
b. Teliti dalam percobaan
IX. Daftar Pustaka