Anda di halaman 1dari 17

HUKUM KINEMATIKA

I. Tujuan Percobaan

Setelah melakukan praktikum ini praktikan diharapkan dapat menentukan


kecepatan kereta dinamika pada GLB – GLBB dan dapat menjelaskan
karakteristik GLB – GLBB berdasarkan besar besaran kinematisnya.

II. DASAR TEORI


Kinematika adalah studi tentang gerakan titik mekanik, benda dan sistem
tanpa mempertimbangkan sifat fisiknya yang terkait dan gaya yang bekerja
padanya. Kinematika sering disebut sebagai geometri gerak, dan memodelkan
gerakan ini secara matematis menggunakan aljabar. Gerak didefinisikan
sebagai perubahan tempat atau kedudukan baik hanya sekali maupun berkali-
kali. Di dunia sains, gerak memiliki nilai besaran skalar dan vektor.
Kombinasi dari kedua besaran tersebut dapat menjadi besaran baru yang
disebut kecepatan dan percepatan. Gerakan pada sebuah benda umumnya
dipengaruhi oleh dua jenis energi, yakni energi potensial dan energi kinetik.
Gerak lurus dapat dikelompokkan menjadi gerak lurus beraturan dan gerak
lurus berubah beraturan yang dibedakan dengan ada dan tidaknya percepatan.
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu obyek, dimana dalam
gerak ini kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, dirumuska: v  s/t
Dalam fisika, kita mengenal istilah kecepatan dan kelajuan. Secara rumus
empiris kedua hal ini adalah sama, namun ada pengertian mendasar yang
membedakan. Kecepatan partikel adalah laju perubahan posisi terhadap
waktu (besaran vektor ). Sedangkan kelajuan adalah besar kecepatan atau
harga mutlak dari kecepatan (besaran scalar). Kelajuan rata-rata partikel
didefinisikan sebagai perbandingan jarak total yang ditempuh terhadap waktu
total yang dibutuhkan. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak
lurus suatu obyek, di mana kecepatannya berubah terhadap waktu akibat
adanya percepatan yang tetap, dirumuskan (Esquembre, F. 2004).

Kinematika adalah studi tentang gerak. Ini secara harfiah artinya: kinesis
(gerak) + tics (studi tentang). Pada tingkat yang lebih praktis, kinematika
yang Anda pelajari di kelas fisika SMA Anda adalah studi tentang posisi,
kecepatan, dan momentum. Pada tingkat paling praktis, kinematika adalah
studi tentang apa yang terjadi ketika Anda melemparkan bola. Yang berarti,
jika Anda bisa melempar bola, Anda bisa belajar kinematika – FYI, seperti
yang diketahui orang yang pernah melihat saya bermain olahraga,
kebalikannya tidak benar. Dalam fisika, kinematika adalah cabang
dari mekanika klasik yang membahas gerak benda dan sistem benda tanpa
mempersoalkan gaya penyebab gerakan (Sarojo, G. A.2002).
Kata kinematika dicetuskan oleh fisikawan Prancis A.M.
Ampère cinématique yang ia ambil dari Yunani
Kuno κίνημα, kinema (gerak), diturunkan dari κινεῖν, kinein. Hal terakhir ini
berbeda dari dinamika atau sering disebut dengan Kinetika, yang
mempersoalkan gaya yang memengaruhi Gerakan (Rodrigues, M. 2013).
Akibat adanya percepatan rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier
melainkan kuadratik. Percepatan sebuah partikel adalah laju perubahan
terhadap waktu (besaran vektor). Akibat percepatan yang timbul, dihasilkan
rumusan baru untuk jarak (s), kecepatan awal (vo) an kecepatan akhir (vt)
yaitu:

Sistem dalam kinematika dimodelkan untuk menghitung hal-hal seperti


kecepatan dan laju. Contoh model benda dalam suatu sistem adalah roda gigi
dalam transmisi kendaraan. Model-model ini digunakan untuk merekayasa
segala macam alat mekanis dan untuk memodelkan gerakan benda fisik yang
ada, termasuk gerak-kaku, mekanika kerangka tubuh manusia-berengsel atau
gerakan benda langit dalam astrofisika, yang juga dikenal sebagai bintang
kinematika. Kinematika sangat berguna dalam desain konseptual sistem
mekanis. Geometri awal dan kecepatan benda adalah bagian dari model.
Sementara kinematika dapat membantu menentukan apakah suatu desain
secara teori dimungkinkan, ada lebih banyak kerumitan saat merancang
sesuatu untuk dunia nyata. Tanpa pertimbangan material, dan gaya yang
bekerja pada mereka, banyak desain yang mungkin secara teoritis akan rentan
terhadap kegagalan (Masril,2012).
Kinetika, berbeda dengan kinematika, memang mempertimbangkan sifat
fisik seperti massa benda atau gaya yang mendorongnya. Kinetika secara
logis disimpulkan dari kinematika dengan cara perhitungan aljabar sifat fisik
dan gaya. Kinetika memperhitungkan gaya dan sifat fisik termasuk sifat
material, seperti kekakuan massa, dan kekuatan tarik atau tekan
(Giancoli,2001).
Sifat-sifat ini, ditambah dengan fisika dan termodinamika, dapat
mengambil model teoretis dari kinematika dan membantu menentukan cara
merekayasa sistem dunia nyata yang dapat berjalan, andal dan berfungsi.
Kinetika dapat dibagi dalam beberapa aspek seperti posisi, kecepatan dan
juga percepatan. Berikut adalah beberapa aspek pada kinetika yang harus
diperhatikan pada saat melaksanakan peratikum

1. Posisi
Di mana sebuah benda berada. Lokasinya. Masalah fisika akan
menyebutnya sebagai x, y, zp, r, atau d. Setiap guru memiliki preferensi
mereka, jadi pelajarilah keinginan Anda, tetapi disini akan menggunakan x
dan y. Kita juga sering tertarik pada perubahan posisi, yang dikenal
sebagai perpindahan, yang disebut sebagai Δx, Δy, Δp, Δd atau kadang-
kadang hanya x, y, atau d untuk membuat hal-hal membingungkan. Posisi
dan perpindahan biasanya diukur dalam meter atau m.

2. Kecepatan :
Seberapa cepat suatu benda bergerak dan ke arah mana: alias seberapa
jauh jarak berubah seiring waktu. Masalah fisika hampir selalu merujuk
pada kecepatan sebagai v. Kecepatan biasanya diukur dalam meter per
detik, atau m / s. Ketika kecepatan konstan, ini dapat dijelaskan dengan
persamaan v = Δx / Δt (perubahan posisi dibagi dengan perubahan waktu).

3. Percepatan :
Bagaimana kecepatan benda berubah. Jika Ferrari bergerak dari 0
hingga 60mph dalam 2,4 detik maka ia semakin cepat. Jika pengemudi
panik dan menabrak tembok yang menghentikan mobil, maka ia juga
mengalami percepatan. Percepatan selalu disebut sebagai a, dan diukur
dalam meter per detik per detik, atau m / s2. Ketika percepatan konstan,
dapat digambarkan dengan persamaan a = Δv / Δt (perubahan kecepatan
dibagi dengan perubahan waktu). Anda mungkin memperhatikan bahwa
persamaan ini sangat mirip dengan persamaan untuk kecepatan. Itu bukan
kebetulan: itu mencerminkan fisika mendasar yang menentukan segala
sesuatu di dunia.
Dalam fisika, kita mengenal istilah kecepatan dan kelajuan. Secara rumus
empiris kedua hal ini adalah sama, namun ada pengertian mendasar yang
membedakan. Kecepatan partikel adalah laju perubahan posisi terhadap
waktu (besaran vektor). Sedangkan kelajuan adalah besar kecepatan atau
harga mutlak dari kecepatan (besaran scalar). Kelajuan rata-rata partikel
didefinisikan sebagai perbandingan jarak total yang ditempuh terhadap waktu
total yang dibutuhkan (Anonim, 2013).
Posisi, Perdahan, dan Jarak mudah membingungkan dan guru fisika
sering menguji untuk memastikan Anda memahami perbedaannya. Posisi
diukur dari beberapa titik asal dan menentukan lokasi benda – dalam
kinematika, kita sering mendefinisikan titik asal sebagai lokasi awal benda
untuk mempermudah. Jarak mengukur total lintasab yang telah dilalui benda.
Perpindahan mengukur seberapa jauh suatu benda dari tempat ia dimulai.
Untuk memahami perbedaannya, bayangkan sebuah skenario di mana Anda
mulai 3 meter ke kanan dan berjalan 2 meter ke kiri, lalu 4 meter ke kanan.
Posisi Anda di awal adalah 3 meter, dan pada akhirnya 5 meter. Jarak Anda
adalah 6 meter karena sejauh itulah Anda berjalan. Namun, perpindahan
Anda pada akhirnya adalah 2 meter karena Anda hanya berjarak 2 meter dari
tempat Anda memulai. Kinematika partikel adalah studi yang mempelajari
karakteristik gerak suatu partikel. Posisi suatu partikel didefinisikan sebagai
vektor koordinat dari awal titik acuan ke partikel. Sebagai contoh, anggaplah
ada sebuah menara setinggi 50 meter di sebelah selatan rumah anda, di mana
titik acuannya adalah rumah anda, dengan timur sebagai sumbu-x dan utara
sebagai sumbu-y, maka koordinat vektor menara tersebut adalah r=(0, -50, 0).
Vektor koordinat di puncak menara adalah r=(0, -50, 50).
Dalam bentuk 3 dimensi, posisi titik P dapat dituliskan sebagai, P = (Xp,
Yp, Zp) = Xpi +Ypi + Zpk, dengan xP, yP, dan zP adalah koordinat
Kartesian dan i, j dan k adalah unit vektor yang mengikuti sumbu x, y, dan z.
Besar dari vektor posisi |P| adalah jarak antara titik P dengan titik acuan,
dapat dituliskan sebagai:

Trajektori dari sebuah partikel adalah fungsi vektor terhadap waktu, P(t),


yang mendefinisikan kurva yang dibentuk dari partikel yang bergerak, yang
akan memberikan persamaan :

P = (t) = Xp (t) i + Yp (t) j + Zp (t)k,

dengan koordinatxP, yP, dan zP masing-masing adalah fungsi waktu.

Penelitian yang mengembangkan pengajaran fisika dengan melakukan


eksplorasi konsep fisika tentang gerak parabola pada permainan Angry Birds
menggunakan software video analisis dilakukan oleh Rodrigues dan
Carvalho (2013). Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan permainan
Angry Birds dan software video analisis dapat menjadi strategi pembelajaran
fisika di kelas untuk menghindari miskonsepsi pada siswa pada konsep gerak
parabola. Inovasi dalam proses pembelajaran dilakukan untuk mencapai
tujuan dari pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan.
Pada kenyataanya mekanika gerak dalam proses pembelajarannya masih
dianggap cukup sulit dipahami oleh siswa. Penelitian yang dilakukan Masril
(2012) menunjukkan siswa mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran
mekanika gerak, khususnya untuk bidang kinematika gerak lurus sebesar
32,50%, dinamika gerak lurus 47,50%, memadu gerak 50,74%, gerak
melingkar beraturan 48,94%, dan gesekan 40,08%. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, diperlukan solusi untuk mengatasi miskonsepsi pada
siswa. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan eksplorasi kinematika
gerak dengan pemanfaatan video pada kamera atau handycame dan software
video analisis yang nantinya dapat digunakan dalam proses pembelajaran
fisika. Kinematika Gerak Kinematika gerak dalam pelajaran fisika membahas
besaran-besaran kinematis yang memperngaruhi gerak benda, dimana
meliputi lintasan, kecepatan dan percepatan. Beberapa jenis gerak yang akan
dilakukan eksplorasi pada penelitian ini meliputi: Gerak Lurus Suatu benda
dikatakan bergerak lurus adalah jika lintasan geraknya berupa garis lurus.
Gerak lurus dibedakan menjadi gerak lurus beraturan (GLB), gerak lurus
berubah beraturan (GLBB) dan gerak lurus berubah tidak beraturan. Pada
penelitian ini gerak lurus yang akan dikaji adalah gerak lurus beraturan dan
gerak lurus berubah beraturan Gerak Lurus Beraturan Gerak lurus beraturan
adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk garis lurus dengan
sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satuan waktu tetap, baik besar maupun
arahnya (Sarojo, 2002).

Gerak Lurus Berubah Beraturan Gerak lurus berubah beraturan ialah


gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk garis lurus dengan sifat
bahwa jarak yang ditempuh tiap satuan waktu tidak sama besar, sedangkan
arah gerak tetap (Sarojo, 2002).

III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN


1. VTT Konsole / Syneo
2. Chronokinetic adaptors
3. Chronokinetic sensors
4. Chrono sensors
5. Air cushion bench II
6. Power supply box

IV. PROSEDUR PERCOBAAAN


1. Lihat Gambar dibawah ini lalu rangkai seperti pada gambar

2. Sambungkan air cushion bench ke sumber listrik.


3. Pasang chronokinetic sensor pada bidang inklinasi atas : 21  Sensor 1
posisi tetap di nol  Sensor 2 posisi di 30 cm  Sensor 3 posisi di 60 cm 
Sensor 4 posisi di 90 cm Gambar 16 Rangkaian praktikum kinematika P10
4. Pasang chrono sensor bersisian sesuai posisi chronokinetic sensor,
hubungkan keempat sensor tersebut dengan kabel yang ada.
5. Pasang adaptor pada chrono sensor 1, sambungkan dengan sumber listrik.
6. Nyalakan VTT Konsole/ Syneo, pilih free fall or incline plane. Tekan
acquisition, pilih plane.
7. Sambungkan chrono sensor pada Syneo, tempatkan simbol chronokinetic
di posisi sesuai no. 2. Bila sudah fix, tekan tanda tangan warna merah
hingga berubah menjadi hijau. Hidupkan cushion bench, biarkan steady
objek bergerak bebas hingga menumbuk ujung bench.
8. Matikan cushion bench.
9. Ulangi percobaan dengan posisi sensor 2,3,4 sesuai keinginan Anda.
10. Selesai, save percobaan kemudian Print out grafik dan datanya.
11. Laporkan pada dosen/instruktur

V. HASIL PENGAMATAN
Berikut adalah hasil pengamatn yang didapat dari pratikum yang
dilakukan pada hukum kinematika dengan data sebagai berikut :
A. Tabel data 1 (posisi jarak : 0 cm, 30 cm, 60 cm dan 90 cm ) setengah
putaran cushion.

Ulangan T (s) S (m) V (m/v) A (m/v2)

3,292 0,300 0,138

I 5,238 0,600 0,169 0,175

6,791 0,900 0,215

2,988 0,300 0,133

II 5,024 0,600 0,160 O,0160

6,620 0,900 0,215

3,292 0,300 0,133


0,0187
III 5,238 0,600 0,170
6,791 0,900 0,215

 Rata-rata percepatan : 0,0174

2 a 2+ n(a)2
 Standar deviasi :
√ n−1
= 0,0301377

 Nilai percepatan rata-rata yang : a = ā ±Δ » a = 0,0174 ± 0,0301377


 Grafik jarak terhadap waktu : Naik
 Grafik kecepatan terhadap jarak
Grafik
Grafik
Kecepatan
Jarak terhadap
Terhadap
waktu
Waktu
: Naik
10
1
8
0.8
6
0.6
4
0.4
2
0.2
00
0.3
0.09 0.6
0.11 0.9
0.15

Waktu (s)
jarak s(m) Column1
Column1
B. Tabel dat 2 : (posisi jarak : 0 cm, 30 cm, 60 cm dan 90 cm ) putaran
penuh air cushion.

Ulangan t (s) s (m) v (m/s) a (m/ s2)

3,292 0,300 0,138

I 5,238 0,600 0,169 0,022006

6,791 0,900 0,215

2,988 0,300 0,133

II 5,024 0,600 0,160 0,022577

6,620 0,900 0,215

3,292 0,300 0,133

III 5,238 0,600 0,170 0,023435

6,791 0,900 0,215

 Rata – rata Percepatan : 0,022673


 Standar deviasi : 0,07067531393
 Nilai percepatan rata – rata yang didapat: 0,022673± 0,07067531393
 Grafik jarak terhadap waktu : Naik
 Grafik kecepatan terhadap waktu : Naik

Kecepatan
Jarak Terhadap
Terhadap
Waktu
Waktu
1
8
0.8
0.6
4
0.4
0
0.3 0.6 0.9
0.2
0
0.09 0.1 0.15

Kecepatan v (m/s)
JarakSeries
s (m) 3 Column1
C. Tabel Data 3 : (posisi jarak : 0 cm, 25 cm, 50 cm, 75 cm) setengah putaran air
cushion.
Ulangan t (s) s (m) v (m/s) a (m/s2)
2,564 0,250 0,139
I 4,171 0,500 0,174 0,025026
5,481 0,750 0,212
2,580 0,250 0,135
II 4,222 0,500 0,170 0,024874
5,555 0,750 0,209
2,643 0,250 0,136
III 4,281 0,500 0,169 0,023842
5,621 0,750 0,207

 Rata – rata percepatan : 0,02458


 Standar Deviasi : 0,005891519328
 Nilai percepatan rata – rata yang didapat: 0,02458 ± 0,005891519328
 Grafik jarak terhadap waktu : Naik
 Grafik kecepatan terhadap jarak : Naik


Kecepatan
jarak terhadap
terhadap
waktu
waktu
9 9
8 8
7 7
6 6
5 5
4 4
3 3
2 2
1 1
0 0
0.250.08 0.50.1 0.13
0.75
Kecepatan (m/s)
Jarak Column1
Column1

D. Tabel Data 4 : (P0sisi jarak : 0 cm, 25 cm, 50 cm, 75) putaran penuh air
cushion.
Ulangan t (s) s (m) v (m/s) a (m/s2)
2,883 0,250 0,143
I 4,675 0,500 0,189 0,029154
6,073 0,750 0,236
2,946 0,250 0,143
II 4,737 0,500 0,187 0,028411
6,149 0,750 0,234
2,946 0,250 0,143
III 4,740 0,500 0,186 0,027674
6,162 0,750 0,232

 Rata – rata percepapatan : 0,028413


 Standar Deviasi : 0,07683749084
 Nilai percepatan rata – rata : 0,028413+ 0,07683749084
 Grafik jarak terhadap waktu : Naik
 Grafik kecepatan terhadap waktu : Naik

jarak terhadap
Kecepatan waktu
terhadap waktu
10
10
8
8
66
44
22
00
0.08 0.09 0.1
0.25 0.5 0.75
Kecepatan (m/s)
JarakColumn1
(m) Column1

VI. Tugas
1. Perbedaan kelajuan dan kecepatan
a) kecepatan adalah besaran vektor yang memiliki besar dan arah
b) kelajuan adalah besaran skalar yang hanya memiliki besar.
2. Diketahui 
S = 200 m
t = 25 sekon
Ditanyakan
a. Kecepatan?
b. Kelajuan?

Jawab

a. v = S/t
v = 200/25
v = 8 m/s
Kecepatannya 8 m/s ke arah depan (karena tidak disebutkan
arahnya)
b. v = S/t
v = 200/25
v = 8 m/s
Kelajuannya adalah 8 m/s
3. Diketahui
Vo = 15m/s
Vt = 7m/s
s = 90m
a. tentukan percepatan...?
vt² = vo² - 2as
7² = 15² - 2.a.90
49 = 225 - 180a
180a = 225 - 49
180a = 176
a = 176 / 180
a = 0,97m/s²
b. vt = 0  tentukan jarak yg masih ditempuh sampai berhenti..?
vo = 7
vt² = vo² - 2as
 0 = 7² - 2.0,97.s
49 = 1,94s
s = 49/1,94
s = 25,25m
4. a = Δv / t
   = (2,7m/s) / 3 s
   = 0,9 m/s²
S = Vot + 1/2 at²
   = 0 + 1/2 (0,9m/s²) (6s)²
   = 0 + 1/2 (0,9m/s²) 36s²
   = 16,2 m
5. diketahui : m = 0,2 kg
                  F = 1,5 N
                  x = 30 cm = 0,3 m
ditanya : v = ... ?
dijawab :
mencari percepatan :
a=F/m
   = 1,5 / 0,2
a = 0,75 m/s²
mencari kecepatan ;
v = √2ax
   = √(2 . 0,75 . 3)
   = √4,5
v = 2,12 m/s
6. dikatahui :
m = 1200kg
V0 = 30m/s
f gesek = 6000 N
Ditanya :
ΔS =?
Dijawab :
W = ΔEk
-f gesek x ΔS = -1/2 x V02
- 6000 x ΔS = -1/2m x 302
ΔS = (600 x 900) : 6000
ΔS = 540 m

VII. Pembahasan
Pada praktikum ini kami menguji jarak terhadap waktu dan kecepatan
terhadap waktu, sebagai berikut :
1. Jarak terhadap waktu
Pada jarak terhadap waktu kami mendapatkan bahwa jarak
berbanding lurus dengan waktu yang artinya semakin jauh jarak maka
semakin lama juga waktu yang diperlukan untuk mencapai jarak
tersebut atau dapat diketahui bedasarkan data kami dari praktikum
diatas jarak mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk mencapai
jarak tersebut. Dalam hal ini dapat pada percobaan jarak terhadap waktu
dapat disimpulkan sesuai dengan teori.
2. Kecepatan terhadap waktu
Pada percobaan kecepatan terhadap waktu kami mendapatkan
bahwa kecepatan berbanding lurus dengan waktu yang artinya semakin
lama waktunya maka semakin besar juga nilai kecepatannya atau nilai
kecepatan semakin besar dengan seiringnya waktu berjalanan pada
percobaan ini. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa percobaan ini
sesuai dengan teori.
3. Percepatan
Pada percobaan ini kami mendapatkan bahwa nilai percepatan
positif yang artinya kecepatan akan naik seiring dengan waktu berjalan
atau kecepatan tidak menurun dengan seiringnya waktu berjalan.
4. Garis pada grafik tabel I
a. Grafik jarak terhadap waktu
Pada garis biru pada grafik menyatakan jarak (s) yang
memiliki satuan meter (m) dan pada garis orange pada grafik
menyatakan waktu (t) yang memiliki satuan detik(s).
b. Grafik kecepatan terhadap waktu
Pada garis orange pada grafik menyatakan kecepatan (v)
yang memiliki satuan meter/detik (m/s) dan pada garis biru pada
grafik menyatakan waktu (t) yang memiliki satuan detik (s).
5. Garis pada grafik tabel II
a. Grafik jarak terhadap waktu
Pada garis biru pada grafik menyatakan jarak (s) yang
memiliki satuan meter (m) dan pada garis orange pada grafik
menyatakan waktu (t) yang memiliki satuan detik(s).
b. Grafik kecepatan terhadap waktu
Pada garis biru pada grafik menyatakan kecepatan (v) yang
memiliki satuan meter/detik (m/s) dan pada garis orange pada
grafik menyatakan waktu (t) yang memiliki satuan detik (s).
6. Garis pada grafik tabel III
a. Grafik jarak terhadap waktu
Pada garis biru pada grafik menyatakan jarak (s) yang
memiliki satuan meter (m) dan pada garis orange pada grafik
menyatakan waktu (t) yang memiliki satuan detik(s).
b. Grafik kecepatan terhadap waktu
Pada garis biru pada grafik menyatakan kecepatan (v) yang
memiliki satuan meter/detik (m/s) dan pada garis orange pada
grafik menyatakan waktu (t) yang memiliki satuan detik (s).
VIII. Penutup
1. Kesimpulan
a. Ciri-ciri GLB dan GLBB
1) GLB
ciri-ciri GLB:
a) lintasannya berupa garis lurus
b) kecepatannya tetap
c) percepatannya = nol
d) berlaku persamaan
2) GLBB
ciri -ciri GLBB :
a) lintasannya berupa garis lurus
b) percepetannya tetap
c) jika pencepatannya positif makabenda bergerak
semakin lambat
d) berlaku persamaaan
b. Bedasarkan pembahasan ini tidak sesuai dengan teori
dikarenakan adanya kesalahan pada mesin alat saat percobaan
ini.
c. Pengaruh jarak sensor yang teratur dan tidak teratur
Pada percobaan ini kami mendapatkan bahwa struktur
sensor tidak berpengaruh dikarenakan yang struktur sensor
tidak pengaruh pada percobaan ini.
d. Rumus v = s/t tidak berlaku jika dipandang dengan grafik dan
data hasil pengamatan percobaan kami.
e. Prinsip pada percobaan ini, sebagai berikut:
1) Nilai jarak berbanding lurus dengan nilai waktu
2) Nilai kecepatan berbanding lurus dengan nilai waktu
2. Saran
a. Berhati-hati dalam percobaan
b. Teliti dalam percobaan
IX. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai