I. PENDAHULUAN
Q=m . c . T
(1)
Q=m .U
U=
Q
m
2
(2)
Q=m . L
atau
L=
Q
m
(3)
Qlepas =Qterima
C=
Q
T
(4)
c=
Q
m. T
(5)
C=m. c
(6)
C)
Q = kalor yang diperlukan (J atau kal)
m = massa benda (kg)
T = perubahan suhu benda ( C)[2].
Kalor jenis bisa juga diartikan sebagai suatu angka yang
bersifat khas bagi suatu zat sebagai kapasitas kalor persatuan
massa zat tersebut. Secara matematis dapat dituliskan sebagai
berikut.
c=
C
m
b. Azas Black
(7)
(8)
( m1 c1 ) ( T 1T a )=( m2 c 2 )( T aT 2 )
(9)
J/kg
C)
Uap
Tubuh manusia
Protein
C)
0,22
0,093
0,20
0,11
0,031
0,21
0,056
0,4
0,58
0,033
900
390
840
450
130
860
230
1.700
2.400
140
0,50
1,00
0,48
0,83
0,4
2.100
4.186
2.010
3.470
1.700
c. Kalorimeter
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kalor. Kalorimeter umumnya digunakan untuk menentukan
kalor jenis suatu zat. Kalorimeter dapat dibuat dari bahan
Polistirena.
3
Misalkan air bermassa m1 dengan suhu T1 dimasukkan ke
dalam kalorimeter yang telah berisi air bermassa m 2 dengan
suhu T2, jika T1 > T2 maka setelah terjadi perpindahan panas
sampai dicapai kesetimbangan termal berlaku:
Jumlah panas yang diterima = Jumlah panas yang diberikan
m kal .c kal + m
m1 cair ( T 1T a )=
mkal.ckal = H
(10)
(11)
H=
m1 ( T 1T a )m2 ( T aT 2)
(12)
( T aT 2 )
4
Gambar 3.7. Gelas ukur
5
IV. HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada percobaan ini seperti yang telah diketahui dilakukan
melalui tiga percobaan. Adapun tujuan dari percobaan ini
adalah agar mampu menentukan harga air kalorimeter.
Percobaan ini didasarkan pada prinsip perpindahan kalor dan
Azas Black.
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh data-data
sebagai berikut:
Tabel 4.1. NST dan Ketidakpastian Alat Ukur
No.
Alat Ukur
NST
Ketidakpastian
0,05 gr
Termometer
0,1 gr
1
0,5
Perc
0,05
.Ke
-3
1
2
3
) 10
kg
67,00
67,00
67,00
(T1
(m2
0,
(T2
(Ta
0,05
5) K
10-3 kg
5)K
333,0
338,0
343,0
42,00
42,00
42,00
304,0
304,0
304,0
0,
0,5
K
314,0
317,0
319,0
m1=67 103 kg ,
3
m2=42 10 kg ,
T a=41 =314 K .
T 1 =60=333 K ,
T 2 =31=304 K ,
m1=67 103 kg ,
3
m2=42 10 kg ,
T a=44 =317 K .
T 1 =65=338 K ,
T 2 =31=304 K ,
m1=67 103 kg ,
T 1 =70=343 K ,
m2=42 103 kg ,
T a=46 =319 K .
T 2 =31=304 K ,
H=
m1 ( T 1T a )m2 ( T aT 2)
6
Namun, dari data yang diperoleh pada percobaan dapat
kita nyatakan bahwa benar jika semakin tinggi T 1 maka
semakin tinggi pula suhu akhir campuran (T a) dan jika suhu
air (T1) diubah-ubah maka harga air kalorimeter selalu tetap.
( T aT 2 )
H = mkal.ckal
Adapun faktor yang mempengaruhi besarnya nilai harga
air kalorimeter yaitu besarnya suhu awal (T 1) dikarenakan
suhu awal (T1) yang dimanipulasi atau diubah-ubah,
sedangkan massa air (m1) dan massa air (m2) bernilai tetap,
sehingga massa air tidak mempengaruhi besarnya nilai harga
air kalorimeter baik pada percobaan pertama hingga percobaan
ketiga.
Tabel 4.3. Nilai harga air kalorimeter yang diperoleh setelah
melakukan percobaan.
Perc. Ke
V. SIMPULAN
Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa
percobaan ini bertujuan agar dapat menentukan harga air
kalorimeter, yang didasarkan pada prinsip perpindahan kalor
dan Azas Black.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat
diketahui bahwa benar jika semakin tinggi T1 maka semakin
tinggi pula suhu akhir campuran (Ta) dan jika suhu air (T1)
diubah-ubah maka harga air kalorimeter selalu tetap.
Hasil yang diperoleh selama percobaan yaitu adalah pada
percobaan pertama, kedua, dan ketiga diperoleh harga air
kalorimeter secara berturut-turut yaitu sebesar (0,085 0,018)
kkal/K, (0,066 0,013) kkal/K, (0,065 0,018) kkal/K. Nilai
tersebut berbeda dengan nilai harga air kalorimeter secara
teoritisnya yaitu sebesar 0,010 kkal/K. Dari seluruh hasil
percobaan dapat dikatakan bahwa hasil yang diperoleh telah
sesuai dengan rumusan hipotesis yang digunakan sebagai
acuan dalam melakukan percobaan ini. Kendala yang dihadapi
pada saat percobaan sebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya kurang ketelitian pengamat dalam membaca alat
ukur (seperti termometer), kalorimeter tidak tertutup sempurna
sehingga ada kalor yang keluar sistem, dan berkurangnya
kemampuan alat ukur.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
7
[6]
[7]