Anda di halaman 1dari 13

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR

HUKUM PERBANDINGAN TETAP

Oleh:
Nama :Erma anggi giwanti
NIM :211810101011
Kelas/kelompok :A/3

Asisten : Diah Amemia Pramayasti

LABORATORIUM KIMIA DASAR


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2021
I. Judul :Hukum Perbandingan Tetap
II. Tujuan:
-Menyiapkan senyawa terhadap tembaga(II) oksida dari logam tembaga
-Mempelajari hukum perbandingan tetap
III. Pendahuluan
3.1 MSDS(material safety data sheet)
3.1.1 NaOH
Natrium Hidroksida atau NaOH, atau terkadang disebut
soda api merupakan senyawa kimia dengan alkali tinggi. Sifat-sifat
kimia membuatnya ideal untuk digunakan dalam berbagai aplikasi
yang berbeda.Natrium hidroksida adalah padatan kristal tidak
berwarna yang meleleh pada suhu 318 °C (604 °F) tanpa terurai,
dan dengan titik didih pada suhu 1388 °C (2530 °F). Senyawa ini
sangat larut dalam air, dengan kelarutan yang rendah dalam pelarut
polar seperti etanol dan metanol. NaOH tidak larut dalam eter dan
pelarut non-polar lainnya.(wikipedia.org)
NaOH (Natrium Hidroksida) anhidrat berbentuk kristal
berwarna putih NaOH bersifat sangat korosif terhadap kulit. Istilah
yang paling sering digunakan dalam industry yaitu soda kaustik.
Soda kaustik apabila dilarutkan dalam air akan menimbulkan
reaksi eksotermis.(perry,1997)

no NaOH Nilai
1. Berat molekul 40.00 gr/mol
2. Spesific gravity 2.130 gr/cm³
3. Titik didih 1390°C
4. Titik leleh 318.4°C
5. Kelarutan pada 347
20°Cgr/100 gr air
Natrium hidroksida adalah bahan dasar populer yang
digunakan di industri. Sekitar 56% Natrium hidroksida yang
dihasilkan digunakan oleh industri, 25% di antaranya digunakan
oleh industri kertas. Natrium hidroksida juga digunakan dalam
pembuatan garam Natrium dan deterjen, regulasi pH, dan sintesis
organik. Ini digunakan dalam proses produksi aluminium Bayer,
secara massal Natrium hidroksida paling sering ditangani sebagai
larutan berair. karena lebih murah dan mudah ditangani (Kurt dan
Bittner, 2005).
3.1.2 Na₂CO₃
Natrium karbonat (juga dikenal sebagai soda cuci dan soda
abu), Na2CO3, adalah garam natrium dari asam karbonat yang
mudah larut dalam air. Natrium karbonat murni berwarna putih,
bubuk tanpa warna yang menyerap embun dari udara, punya rasa
alkalin/pahit, dan membentuk larutan alkali yang kuat. Natrium
Soda (Na2CO3) merupakan bahan kimia yang memiliki tekstur
lunak. (evelyn, 2014)

no Na₂CO₃ nilai
1. Bentuk molekul 106 gr/mol
2. Spesific gravity 2,533 gr/cm³
3. Titik leleh 851°C
Selain memiliki sifat fisika Na₂CO₃ juga memiliki sifat
kimia yaitu CO2 murni dapat diperoleh dari melakukan pemanasan
natrium bikarbonat pada persamaan berikuut :
2NaHCO3 -->Na2CO3 +CO2 + H2O
Manfaat utamanya adalah sebagai bahan pendingin dalam
pemadam kebakaran serta untuk minuman yang berkarbonat. soda
untuk mencuci Na2CO3 Nilai Berat Molekul 106 gr/mol Spesific
Gravity 2,533 gr/cm3 Titik Leleh 851C 17 (Na2CO3.10H2O).
soda kue (NaHCO3) dan timbal pemutih [Pb3(OH) 2(CO3) 2].
(Meirina, 2011)
3.1.3 HNO₃ pekat
HNO3 adalah rumus dari senyawa asam nitrat. Senyawa ini
akan menghasilkan asap merah yang memiliki bau yang
menyesakkan dan sangat beracun jika terhirup oleh manusia
apabila dilakukan pembakaran. Asam nitrat bersifat korosif pada
logam atau jaringan, salah satunya kulit. Senyawa ini sangat
berbahaya jika terhirup, tertelan, dan terpapar ke mata atau kulit.
Kontak asam nitrat dengan kulit dapat menyebabkan iritasi hingga
luka bakar. Pertolongan yang harus dilakukan saat terkena senyawa
ini adalah dengan menghubungi tenaga medis. Asam nitrat dapat
menimbulkan gas beracun apabila bereaksi dengan air. Reaksi
dengan air dapat menghasilkan banyak panas sehingga
meningkatkan konsentrasi asap di udara yang menybabkan polusi
udara. Pertolongan pertama apabila asam nitrat terpapar ke mata
adalah dengan segera membilasnya dengan air mengalir dalam
jumlah banyak dan segera mencari pertolongan medis. Penangan
pada kulit yaitu dengan segera membilas dengan air mengalir dan
segera lepas pakaian yang terpapar, basuh dan segera periksakan ke
dokter.(LabChem,2020).
3.1.4 aquades
Akuades memiliki rumus kimia yaitu H₂O.aquades biasa
disebut sebagai air murni.akuades memiliki sifat fisik berupa
caiean dengan memiliki PH 7 dan berat molekul 18 g/mol.
(Labchem,2020).

Total Dissolved Solid (TDS) merupakan bahan-bahan


terlarut (diameter < 10-6 mm) dan koloid (diameter 10-6 mm –
10-3 mm) yang berupa senyawa-senyawa kimia dan bahan-
bahan lain, yang tidak tersaring pada kertas saring berdiameter
0,45 µm (Effendi, 2003).
Derajat Keasaman (pH) merupakan istilah yang digunakan
untuk menyatakan intensitas keadaan asam atau basa suatu
larutan. pH juga merupakan satu cara untuk menyatakan
konsentrasi ion H+. Perubahan pH air dapat menyebabkan
berubahnya bau, rasa dan warna (Sutrisno, 1996).

Akuades merupakan air hasil penyulingan yang bebas dari


zat zat pengotor sehingga bersifat murni
dilaboratorium.akuades berwarna bening,tidak berbau,dan tidak
memiliki rasa.akuades biasa digunnakan untuk membersihkan
alat alat laboratorium.(petrucci,2008)

3.1.5 logam Cu
Tembaga (Cu) adalah logam dengan nomor atom 29, massa
atom 63,546, titik lebur 1083 °C, titik didih 2310 °C, jari-jari atom
1,173 A° dan jari-jari ion Cu2+ 0,96 A°. Tembaga adalah logam
transisi (golongan I B) yang berwarna kemerahan, mudah regang
dan mudah ditempa. Tembaga bersifat racun bagi makhluk hidup.
Logam Cu dapat masuk ke dalam semua strata
lingkungan.Tembaga yang masuk ke dalam strata lingkungan dapat
datang dari bermacam macam sumber. Tetapi sumber–sumber
masukan logam Cu ke dalam strata lingkungan yang umum dan
diduga paling banyak adalah dari kegiatankegiatan perindustrian,
kegiatan rumah tangga dan dari pembakaran serta mobilitas bahan-
bahan bakar (Palar, 1994)
Connel dan Miller (1995) menyatakan bahwa Cu
merupakan logam essensial yang jika berada dalam konsentrasi
rendah dapat merangsang pertumbuhan organisme sedangkan
dalam konsetrasi yang tinggi dapat 11 menjadi penghambat.
Tembaga adalah logam yang secara jelas mengalami proses
akumulasi dalam tubuh hewan seiring dengan pertambahan
umurnya. ginjal merupakan bagian tubuh ikan yang paling banyak
terdapat akumulasi Tembaga. Paparan Tembaga dalam waktu yang
lama pada manusia akan menyebabkan terjadinya akumulasi
bahan-bahan kimia dalam tubuh manusia yang dalam periode
waktu tertentu akan menyebabkan munculnya efek yang
merugikan kesehatan penduduk (Widowati, 2008).
3.2 tinjauan pustaka
Ilmu kimia merupakan dari ilmu pengetahuan
alam.Menurut Effendy (2002) mengungkapkan bahwa kajian ilmu
kimia meliputi banyak hal diantaranya adalah sifat-sifat zat termasuk
zat dan perubahan zat yang pada dasarnya adalah reaksi kimia, hukum,
prinsip, konsep dan teori.bahan kajian tersebut ada kaitannya
hubungan satu dengan yang lainnya.
Ilmu kimia juga berusaha untuk menemukan komponen-komponen
apa saja yang menyusun suatu zat, sehingga memungkinkan seseorang
dapat membuat bahan baru dengan sifat yang baru dan lebih berguna.
Di samping itu, ilmu kimia juga berusaha untuk memberikan
pemahaman lebih baik dari beberapa hal yang mendasari bekerjanya
alam semesta (Brady, 1993)
Ilmu kimia memusatkan kajiannya pada materi, sifat-sifat materi,
struktur materi, komposisi materi, ikatan yang terjadi pada materi,
perubahan materi, serta energy yang terlibat dalam perubahan materi
tersebut. ilmu kimia berkaitan dengan studi yang melibatkan
komposisi, struktur, sifat materi, perubahan materi, serta energy yang
terlibat pada perubahan materi tersebut. Secara informal, istilah ilmu
kimia atau bahan kimia sering hanya terbatas pada bahan-bahan yang
dihasilkan oleh industry kimia, obat-obatan, bom, serta racun. bahan-
bahan kimia yang dibutuhkan oleh manusia lebih luas dari itu. (Paul et
all,2009)
Menurut wikipedia.org(2020) Hukum kimia adalah hukum alam
yang relevan dengan bidang kimia. Konsep paling fundamental dalam
kimia adalah hukum konservasi massa, yang menyatakan bahwa tidak
terjadi perubahan kuantitas materi sewaktu reaksi kimia biasa.Hukum
kimia adalah keterangan dalam ilmu kimia yang berlaku
secara umum.Hukum-hukum kimia harus dipahami karena
merupakan hukum secara kuantitatif seperti berkaitan jumlah
zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia, maupun
secarakualitatif seperti pembentukan atau penentuan jenis zat.
salah satu hukum kimia adalah hukum perbandingan tetap.
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa – senyawa
adalah tetap”.Pada tahun 1799 Joseph Loist Proust (1754 – 1826)
melakukan eksperimen terhadapberbagai senyawa. Diperoleh fakta
bahwa susunan dan perbandingan jumlah unsur –unsur yang
berbentuk senyawa tertentu tidak bergantung darimana senyawa
tersebutberasal maupum bagaimana memperoleh senyawa
tersebut. Kemungkinan dari hukum Proust, bila diketahui massa
suatu senyawa atau massa salah satu unsur yangmembentuk
senyawa tersebut maka massa salah satu unsur lainnya dapat diketahui.
(coursehero.com)
Contoh :Senyawa NH3= Massa N:Massa H
= 1 (Ar N):3 (Ar H)
= 14:3

Tembaga (II) oksida (CuO) merupakan salah satu senyawa oksida


logam transisi yang memiliki karakteristik menarik sebagai semikonduktor
tipe-p. Oksida logam transisi ini memiliki celah pita energi (band gap)
yang sempit, yaitu 1,2 eV pada fasa ruah (bulk) . Karena sifatnya ini,
tembaga (II) oksida dapat diaplikasikan sebagai sel surya, fotodetektor,
fotokatalis, dan field emission displays (FEDs). Dalam aplikasi fotovoltaik
sendiri, CuO banyak menarik perhatian karena harganya yang relatif
murah, absorbansi cahaya yang tinggi, emisi termal yang rendah, tidak
beracun, serta proses pembuatan yang relatif sederhana. Selain itu,
material ini memiliki kestabilan dan sifat listrik yang baik. Material ini
juga merupakan bahan dasar bagi beberapa superkonduktor suhu tinggi
dan material GMR (giant magneto resistance). Untuk aplikasi-aplikasi
tersebut, ukuran dan bentuk/morfologi material memainkan peranan
penting, karena ukuran dan morfologi yang berbeda akan menyebabkan
perbedaan karakteristik material tersebut.sehingga materi ini digunakan
untuk percobaan perbandingan massa terhadap tembaga dan oksida dalam
tembaga(II)oksida.(Deliana,2018).

IV. Metodelogi percobaan


4.1 alat dan bahan
4.1.1 alat
-timbangan
-cawan
-gelas kimia 150 ml
-pemanas(bunsen)
-corong
-gelas ukur 50 ml
4.1.2 bahan
-logam Cu (lembaran atau kawat)
-NaOH 2 M
-Na₂CO₃ kristal
-HNO₃ Pekat
-aquadest
-kertas saring
4.2 Diagram alir

bahan
Prosedur kerja dan pengamatan
- ditimbanglah dua sampel dari sekitar
0,11 g tembaga dan 1,1 g (lembaran
atau kawat)
- catatlah massa sesungguhnya dengan
teliti.
- Dimasukkan setiap sampel tembaga ke
dalam gelas kimia 150 ml
- Di tambahkan 9 ml HNO3 pekat ke
dalam masing-masing gelas kimia dan
biarkan sampai semua tembaga
bereaksi
- Dicatat perubahan yang terjadi.
(lakukan diluar ruangan/dalam
lemari asam &gunakan masker)
- Setelah semua tembaga beraksi,
dibiarkan campuran dingin kemudian
ditambahkan 40 ml air.
- Ke dalam sampel yang satu (0,11 g),
ditambahkan 50 ml NaOH 2M
- Di panaskan campuran beberapa saat
dan diamati perubahan yang terjadi.
- didinginkan dan disaringlah
endapannya
- di keringkan dan dipanaskan cawan
(sekitar 30 menit)
- didinginkan dan tentukan massanya
(tanyakan pada asisten bagaimana
cara menyaring dan memanaskan)
- Ke dalam sampel yang lain (1,1 g),
ditambahkan 7 g Na2CO3
- di panaskan campuran beberapa saat
dan diamati perubahan yang terjadi.
- didinginkan dan disaringlah
endapannya
- di keringkan dan dipanaskan dengan
cawan dan diamati perubahan yang
terjadi,
- didinginkan dan tentukan massanya
- dicatatlah massa tembaga (II) oksida
yang terbentuk

Hasil

4.3 prosedur kerja

Proses `perbandingan massa tembaga dan oksigen langkahnya yaitu


pertama prosedur kerja pengamatan yaitu dengan cara ditimbanglah dua
sampel dari sekitar 0,11 g tembaga dan 1,1 g (lembaran atau kawat),dicatatlah
massa sesungguhnya dengan teliti,Dimasukkan setiap sampel tembaga ke
dalam gelas kimia 150 ml,Di tambahkan 9 ml HNO 3 pekat ke dalam masing-
masing gelas kimia dan biarkan sampai semua tembaga bereaksi,Dicatat
perubahan yang terjadi.selanjutnya dilakukan diluar ruangan dan
menggunakan masker dengan cara yaitu Setelah semua tembaga beraksi,
dibiarkan campuran dingin kemudian ditambahkan 40 ml air.Ke dalam
sampel yang satu (0,11 g), ditambahkan 50 ml NaOH 2M .Di panaskan
campuran beberapa saat dan diamati perubahan yang terjadi.didinginkan dan
disaringlah endapannya.di keringkan dan dipanaskan cawan (sekitar 30
menit).didinginkan dan tentukan massanya.selanjutnya yang terakhir adalah
bertanya pada asisten tentang bagaimana menyaring dan memanaskan dengan
cara yaitu Ke dalam sampel yang lain (1,1 g), ditambahkan 7 g Na2CO3.di
panaskan campuran beberapa saat dan diamati perubahan yang
terjadi.didinginkan dan disaringlah endapannya.di keringkan dan dipanaskan
dengan cawan dan diamati perubahan yang terjadi.didinginkan dan tentukan
massanya.dicatatlah massa tembaga (II) oksida yang terbentuk

DAFTAR PUSTAKA
Brady and Holum. (1993). Chemistry The Study of Matter and Its Changes.

Singapore:John Wiley & Sons, Inc.

Connel,D.W. and Miller,D.J.1995.kimia dan otoksikologi pencemaran.cetakan

pertama.Jakarta:universitas indonesia.

Effendy. 2002. A-Level Chemistry For Senior High School Studen Volume 1A.

Malang:Bayumedia Publishing.

Labchem.2020.Material Data Sheet akuader [serial online].www.Labchem.com

Diakses 8 oktober 2021.

Malikusalleh university.2020.hukum kimia.https://www.coursehero.com diakses

Pada 10 oktober 2021.

Paul Kelter, at all. 2009. Chemistry The Practical Science. Boston: Houghton

Mifflin Company.

Widowati, W. 2008. Efek Toksik Logam Pencegahan dan Penanggulangan

Pencemaran.Yogyakarta: Penerbit Andi

Wikipedia.2020.hukum hukum kimia.https://id.wikipedia.org diakses pada 9

Oktober 2021.

Anda mungkin juga menyukai