Oleh :
II. Tujuan
Tujuan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan konsep mol untuk menyatakan hubungan jumlah mol antara
zat-zat yang terlibat dalam reaksi.
2. Menentukan perbandingan jumlah mol zat-zat yang terlibat dalam reaksi
penguraian soda kue berdasarkan beratnya.
III. Pendahuluan
3.1 MSDS (Material Safety Data Sheet)
3.1.1 Akuades (H2O)
Akuades adalah zat cair yang tidak berwarna dan tidak berbau. Akuades
memiliki sifat fisik dan kimia. Akuades memiliki sifat fisik titik beku pada 0° C
dan titik didih pada 100° C, memiliki massa 18g/mol. Akuades titik kritikalnya
adalah pada suhu 374,1° C dan Tekanan 218,1 atm. Akuades memiliki sifat kimia
yaitu pH akuades adalah 7, akuades dapat terlarutkan dengan asam pekat, tidak bisa
dibakar, tidak bisa meledak, dan tidak memiliki property oksidasi. Akuades tidak
diklasifikasikan sebagai zat yang berbahaya, namun dapat menyebabkan iritasi
ringan pada mata. Akuades ditangani dengan pemakaian kacamata pelindung
supaya tidak terjadi kontak antara akuades dengan mata (LabChem, 2021).
3.1.2 Barium Klorida (BaCl2)
Barium Klorida adalah senyawa yang berwujud kristal padat yang berwarna
putih dan tidak berbau. Barium klorida memiliki titik didih di 1560 °C. Barium
klorida memiliki titik leleh di 961 °C. Barium klorida memiliki kelarutan dalam air
sebesar 37 g/100g di 25 °C dan tidak bisa larut dalam etanol. Barium klorida
memiliki massa jenis sebesar 3,856 g/cm3. Barium klorida memiliki massa molekul
sebesar 208,23 g/mol. Barium klorida adalah senyawa yang beracun dan
mengiritasi. Barium klorida bisa ditangani dengan tidak menghirupnya. Kulit yang
terekspos dibasuh setelah kontak dengan barium klorida. Barium klorida digunakan
diluar ruangan atau di tempat yang bersirkulasi udara baik. Panggil tenaga
kesehatan jika tertelan, terhirup atau merasa tidak enak badan. Korban yang
menghirup barium klorida segera dibawa ke tempat yang memiliki udara segar dan
posisikan korban dengan nyaman untuk bernafas (PubChem, 2021).
3.1.3 Natrium Sulfat (Na2SO4) 2M
Natrium sulfat adalah senyawa yang berwujud kristal padat yang berwarna
putih dan tidak berbau. Natrium sulfat memiliki rasa yang pahit. Natrium sulfat
memiliki titik leleh di 884 °C. Natrium sulfat memiliki kelarutan dalam air sebesar
28,1 g/100 g, dapat larut dalam gliserin dan hidrogen iodida tapi tidak dapat larut
dalam alkohol. Natrium sulfat memiliki massa jenis sebesar 2,671 g/cm3. Natrium
sulfat memiliki pH sebesar 9 dalam 5% larutan. Natrium sulfat memiliki massa
molekul sebesar 142,04 g/mol. Natrium sulfat adalah senyawa yang tidak
berbahaya, tidak mudah terbakar, tidak beracun, dan tidak mengiritasi tetapi
praktikan harus tetap menggunakan APD agar mencegah kecelakaan praktikum
(PubChem, 2021).
3.1.4 Soda Kue (NaHCO3)
Soda kue adalah senyawa yang berwujud kristal padat yang berwarna putih
dan tidak berbau. Soda kue memiliki pH sebesar 8,3 dengan molaritas 0,1 M. Soda
kue memiliki massa jenis sebesar 2,159 g/cm3. Soda kue memiliki massa molekul
sebesar 84,01 g/mol. Soda kue dapat larut dalam air dengan kelarutan 6,9 g/100
mL. Soda kue akan terdekomposisi di suhu > 50°C. Soda kue adalah senyawa yang
dapat mengiritasi mata. Soda kue bisa ditangani dengan membasuh kulit yang
terekspos setelah kontak dengan soda kue. Mata yang terkena soda kue dibasuh
dengan air selama beberapa menit, lepas lensa kontak. Mata yang teriritasi segera
diobati (LabChem, 2021).
Tabel 3.1
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟
%𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑎𝑟𝑎 × 100% (3.5)
Kadar natrium dan kadar klor dalam garam Madura adalah:
0,1150
%𝑁𝑎 = 0,2925 × 100% = 39,3% (3.6)
0,1775
%𝐶𝑙 = 0,2925 × 100% = 60,7% (3.7)
BaCl2 2M
Cawan Porselin
− ditimbang untuk menentukan massanya.
− digunakan untuk menimbang 2,5 gram sampai 3 gram NaHCO3 dan
dicatat massa tepatnya dalam tabel pengamatan.
− dipanaskan selama kurang lebih 12 menit.
− diangkat dan didiamkan sampai dingin.
− ditimbang beserta isinya setelah dingin dan ditentukan massa
Na2CO3 yang dihasilkan.
− dipanaskan sekali lagi yang berisi analit selama 10 menit.
− diangkat dan diamkan sampai dingin, dan ditimbang massanya.
Hasil
5.2 Perhitungan
5.2.1 Reaksi Pembentukan Barium Sulfat (BaSO4)
- Volume BaCl2 2M = 10mL = 0,01 L
Mol BaCl2 = M x V
= 2 x 0,01 L
= 0,02 mol
- Massa BaCl2
Massa BaCl2 = n x Mr
= 0,02 mol x 208 gr/mol
= 4,16 gram
- Reaksi saat penambahan Na2SO4 5mL
- Volume Na2SO4 = 5mL = 0,005 L
Mol Na2SO4 = M x V
= 2 x 0,005 L
= 0,01 mol
BaCl2 (aq) + Na2SO4 (aq) → BaSO4 (s) + 2NaCl (aq)
M 0,02 mol 0,01 mol - -
R 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol 0,02 mol
S 0,01 mol - 0,01 mol 0,02 mol
Reaksi pembatas = Na2SO4
Pereaksi sisa = BaCl2
- Massa teori endapan BaSO4 = n x Mr BaSO4
= 0,01 mol x 233 gr/mol
= 2,33 gram
- Massa endapan yang diperoleh
BaSO4 = massa total – massa kertas saring
= 2,13 gram – 1,10 gram
= 1,03 gram
- Perbandingan massa endapan yang diperoleh dengan massa endapan teori
Massa endapan yang dipeoleh : massa endapan teori
= 1,03 gram : 2,33 gram
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 BaSO4
%yield = 𝑥 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 BaSO4
1,03 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 2,33 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 100%
= 44,2 %
𝑚 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎−𝑚 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
% Kesalahan = 𝑥 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
1,03 𝑔𝑟𝑎𝑚−2,33 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 𝑥 100%
2,33 𝑔𝑟𝑎𝑚
= - 55,8 %
- Reaksi saat penambahan Na2SO4 10mL
- Volume Na2SO4 = 10 mL = 0,01 L
Mol Na2SO4 = M x V
= 2 x 0,01 L
= 0,02 mol
BaCl2 (aq) + Na2SO4 (aq) → BaSO4 (s) + 2NaCl (aq)
m 0,02 mol 0,02 mol - -
R 0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol 0,04 mol
S - - 0,02 mol 0,04 mol
Reaksi pembatas = BaCl2 dan Na2SO4
Pereaksi sisa = -
- Massa teori endapan BaSO4 = n x Mr BaSO4
= 0,02 mol x 233 gr/mol
= 4,66 gram
- Massa endapan yang diperoleh
BaSO4 = massa total – massa kertas saring
= 3 gram – 1,10 gram
= 1,9 gram
- Perbandingan massa endapan yang diperoleh dengan massa endapan teori
Massa endapan yang dipeoleh : massa endapan teori
= 1,9 gram : 4,66 gram
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 BaSO4
%yield = 𝑥 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 BaSO4
1,9 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 4,66 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 100%
= 40,8 %
𝑚 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎−𝑚 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
% Kesalahan = 𝑥 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
1,9 𝑔𝑟𝑎𝑚−4,66 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 𝑥 100%
4,66 𝑔𝑟𝑎𝑚
= -59,23 %
- Reaksi saat penambahan Na2SO4 15 mL
- Volume Na2SO4 = 15 mL = 0,015 L
Mol Na2SO4 = M x V
= 2 x 0,015 L
= 0,03 mol
BaCl2 (aq) + Na2SO4 (aq) → BaSO4 (s) + 2NaCl (aq)
M 0,02 mol 0,03 mol - -
R 0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol 0,04 mol
S - 0,01 mol 0,02 mol 0,04 mol
Reaksi pembatas = BaCl2
Pereaksi sisa = Na2SO4
Massa teori endapan BaSO4 = n x Mr BaSO4
= 0,02 mol x 233 gr/mol
= 4,66 gram
- Massa endapan yang diperoleh
BaSO4 = massa total – massa kertas saring
= 3,19 gram – 1,10 gram
= 2,09 gram
- Perbandingan massa endapan yang diperoleh dengan massa endapan teori
Massa endapan yang dipeoleh : massa endapan teori
= 2,09 gram : 4,66 gram
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 BaSO4
%yield = 𝑥 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 BaSO4
2,09 gram
= 4,66 gram 𝑥 100%
= 44,85 %
2,09 𝑔𝑟𝑎𝑚−4,66 𝑔𝑟𝑎𝑚
% Kesalahan = 𝑥 100%
4,66 𝑔𝑟𝑎𝑚
= -55,15 %
5.2.2 Reaksi Penguraian Soda Kue
- Massa NaHCO3 = 3 gram
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
Mol NaHCO3 = 𝑀𝑟
3 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 84 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
= 0,036 mol
- Reaksi penguraian soda kue
2NaHCO3 (s) → Na2CO3 (s) + CO2 (g) + H2O (l)
M 0,036 mol - - -
R 0,036 mol 0,018 mol 0,018 mol 0,018 mol
S - 0,018 mol 0,018 mol 0,018 mol
Jadi mol Na2CO3 adalah 0,018 mol
Massa teoritis Na2CO3 = mol x Mr
= 0,018 mol x 106 gr/mol
= 1,908 gram
Massa H2O = mol x Mr
= 0,018 mol x 18 gr/mol
= 0,324 gram
Massa CO2 = mol x Mr
= 0,018 mol x 44 gr/mol
= 0,792 gram
- Massa Na2CO3 pemanasan pertana = massa total – massa cawan porselin
= 33,59 gram – 31,67 gram
= 1,92 gram
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
Mol Na2CO3 = 𝑀𝑟
1,92 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 106 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
= 0,018 mol
- Perbandingan mol NaHCO3 dan mol Na2CO3 pemanasan pertama
Mol NaHCO3 : mol Na2CO3
= 0,036 mol : 0,018 mol
1,92 𝑔𝑟𝑎𝑚
%yield = 𝑥 100%
1,908 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 100,63 %
1,92 𝑔𝑟𝑎𝑚−1,908 𝑔𝑟𝑎𝑚
% Kesalahan = 𝑥 100%
1,908 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 0,63 %
- Massa Na2CO3 pemanasan kedua = massa total – massa cawan porselin
= 33,58 gram – 31,67 gram
= 1,91 gram
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
Mol Na2CO3 pemanasan kedua = 𝑀𝑟
1,91 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 106 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
= 0,018 mol
- Perbandingan mol NaHCO3 dan mol Na2CO3 pemanasan kedua
Mol NaHCO3 : mol Na2CO3
= 0,036 mol : 0,018 mol
1,91 𝑔𝑟𝑎𝑚
%yield = 𝑥 100%
1,908 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 100,10 %
1,91 𝑔𝑟𝑎𝑚−1,908 𝑔𝑟𝑎𝑚
% Kesalahan = 𝑥 100%
1,908 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 0,10 %
6.2 Pembahasan
Satu mol adalah jumlah zat yang mengandung partikel-partikel elementer,
sebanyak jumlah atom dalam 0,012 kg karbon-12 yang mempunyai massa 12 sma.
Kita biasanya tidak memperhatikan berapa jumlah reagen yang tepat saat
mereaksikan senyawa kimia. Suatu reagen sudah habis digunakan sebelum yang
lain habis jika satu atau lebih reagen berlebih. Pereaksi pembatas yang habis lebih
dahulu dalam suatu reaksi kimia disebut pereaksi pembatas (Sukarna, 2003).
Praktikum ini akan mengkaji perbandingan mol zat-zat yang terlibat dalam reaksi.
Percobaan kedua adalah reaksi penguraian soda kue yang dimulai dengan
menimbang cawan porselin untuk menemukan massanya. 3 gram soda kue
dipanaskan dalam cawan porselin diatas pemanas selama 12 menit. Hal ini
dilakukan agar uap air dan gas karbondioksida menguap karena perbedaan titik
didihnya. Mol soda kue adalah 0,036 mol. Reaksi pemanasan soda kue akan
menyebabakan soda kue habis tak tersisa, mol H2O dan CO2 adalah 0,018 didapat
dari perbandingan koefisien.
2NaHCO3(𝑠) → 𝑁𝑎2 𝐶𝑂3(𝑠) + 𝐶𝑂2(𝑔) + 𝐻2 𝑂(𝑙)
Pemanasan I soda kue menghasilkan Na2CO3, CO2, dan H2O. Na2CO3 yang
dihasilkan adalah 1,92 gram. Pemanasan II menghasilkan Na2CO3 1,91 gram.
Menurut teori, massa Na2CO3 seharusnya adalah 1,908 gram. Hal ini disebabkan
karena penguraian soda kue tidak sempurna atau masih ada karbondioksida dan upa
air yang belum menguap. Menurut teori massa H2O yang menguap adalah 0,324
gram, massa CO2 adalah 792 gram. Massa hasil reaksi dijumlahkan maka akan
menjadi 3,024 gram. Hal ini benar menurut Hukum Kekekalan Massa yang
ditemukan oleh Lavoiser “massa pereaksi sama dengan massa hasil reaksi”.
VII. Kesimpulan
Kesimpulan dari peraktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Satu mol adalah jumlah zat yang mengandung partikel-partikel elementer,
sebanyak jumlah atom dalam 0,012 kg karbon-12 yang mempunyai massa
12 sma. Dalam reaksi kimia jika salah satu mol zat pereaksi lebih sedikit
dari mol zat pereaksi lainnya, maka zat dengan mol lebih sedikit akan habis
dalam reaksi tersebut dan zat dengan mol lebih banyak akan memiliki sisa
yang tidak bereaksi, jika zat pereaksi memiliki mol yang sama, maka semua
zat pereaksi akan habis dalam reaksi dan tidak menyisakan zat pereaksi. Mol
hasil reaksi adalah mol pereaksi yang paling sedikit berbanding lurus
dengan koefisiennya. Mol bisa untuk menentukan massa suatu zat dengan
mengalikan antara mol dengan massa molekul relatifnya.
2. Dalam reaksi penguraian soda kue diketahui massa pereaksi dan massa hasil
reaksi. Mol pereaksi dan mol hasil reaksi bisa ditentukan dengan membagi
massa dengan massa molekul relatifnya.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, J. E. dan Humiston. 1986. General Chemistry. New York: John Willey and
Sons.
Juwita, R. 2017. Kimia Dasar Teori dan Latihan. Padang: Sekolah Tinggi
Sabarni. 2019. Struktur Atom Berdasarkan Ilmu Kimia dan Perspektif Al-Qur’an.
Tim Praktikum Kimia Dasar. 2021. Modul Praktikum Kimia Dasar 2020/2021.
29 Oktober 2021).
Oktober 2021).
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Sodium-sulfate. (diakses
No. Pengamatan
Perlakuan
Sebelum Sesudah
Memasukkan 10 mL
1.
larutan BaCl2
Penambahan 5 mL
2.
natrium sulfat 2M
Pengadukan larutan
3.
dengan spatula
Penyaringan dan
4. pemanasan garam
dapur.
Penambahan 10 mL
5.
natrium sulfat 2M
Penambahan 15 mL
6.
natrium sulfat 2M
Pengeringan kertas
7. saring dalam oven
selama 15 menit
Penimbangan kertas
8.
saring
Penyaringan padatan
dengan
9.
menggunakan kertas
saring
Pengeringan kertas
saring dan filtrat
10.
dalam oven selama
15 menit
Penimbangan kertas
saring + filtrat
11.
menggunakan
timbangan
Penimbangan soda
12.
kue
Pemanasan I soda
13. kue dengan pemanas
selama 12 menit
Penimbangan massa
Na2CO3 + cawan
14.
porselin setelah
pemanasan I
Pemanasan II soda
15. kue dengan pemanas
selama 12 menit
Penimbangan massa
Na2CO3 + cawan
16.
porselin setelah
pemanasan II