NIM : 181810201010
KELOMPOK : 02
JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS JEMBER
2018
A. Tujuan Praktikum
B. Pendahuluan
Ilmu kimia mol adalah satuan pengukuran jumlah zat standar. Kita
merasakan zat-zat tertentu, zat tersebut bereaksi dengan perbandingan mol yang
bulat dan sederhana tetapi kita tidak dap menghitung jumlah zat-zat tersebut
secara langsung dengan neraca. Neraca tidak dalam satuan kimia, yaitu mol. Mol
menyatakan jumlah zat, satuan jumlah zat ini sama halnya dengan
penyerdehanaan jumlah sutu barang. Satuan SI satu mol tersusun dari 6,02 x 1023
molekul, nilai ini disebut tetapan avogrado. Tetapan Avogrado adalah bilangan
yang menyatakan jumlah atom karbon yang terdapat dalam 12 gram dengan
lambang L atau N. Kehidupan sehari-hari jika lusin menyatakan 12 buak maka
mol menyatakan jumlah 6,02 x 1023 partkel zat, kata partike zat NaCl, H2SO4, N2,
dapat dinyatakan dengan ion dan molekul, sedangkan pada unsur seperti Zn,C,Af,
dapat dinyatakan dengan atom. Rumus molekul kimia suatu menunjukkan
perbandingan jumlah atom yang ada dalam senyawa tersebut (Underwood,1986).
Menurut Bakti (2010) penerapan konsep mol pada gas dan penetapan konsep mol
pada larutan adalah hubungan antara tekanan dan volume gas pada perubahan
keadaan dengan massa dan suhu sistem yang tetap, menentukan bahwa tekanan
perbandingan atau berbanding terbalik dengan volume. Percobaan Gay-lusac
menunjukkan volume gas adalah fungsi dari suhu pada setiap perubahaan dimana
tekanan dan massa dijaga tetap persamaanya yaitu:
PV = n x R x T
Dimana: P = Tekanan
T = Suhu (K)
Larutan 1 Molar (M) adalah larutan yang mengandung satu mol zat terlarut dalam
1 liter larutan. Persamaan yaitu :
M=NxV
dimana: M = Kemolaran
N = Mol
V = Volume
Selanjutnya presentase setiap unsur dalam senyawa juga penting atau yang sering
disebut Persen Komposisi. Persen komposisi dapat dihitung dari rumus senyawa
dan massa atom relatif unsur (Braddy,1999).
Cara menentukan rumus empirie suatu senyawa dapat dilakukan dalam tahap-
tahap berikut:
a. Tentukan massa dalam setiap unsur dalam senyawa massa tertentu, senyawa
atau persen massa setiap unsur-unsur dari data ini dapat diperoleh massa relatif
unsur yang terdapat dalam senyawa.
b. Membagi massa setiap unsur dengan massa atom relatif, sehingga memperoleh
perbandingan mol setiap unsur atau perbandingan atom.
1. Reaksi Sintesa
2. Reaksi Metasis
4. Reaksi Redoks
Contoh : K2SO4+O2→K2SO4
Reaksi pembatas adalah reaksi yang terdapat dalam jumlah stoikiometri terkecil.
Reaktan berlebih adalah reaktan yang terdapat lebih dari pada reaktan pembatas.
Persen berlebih dari sebuah reaktan didasarkan pada jumlah kelebihan reaktan
pembatas sesuai dengan persamaan kimia ( Rosen,B,1996).
Reaksi kimia ialah suatu peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang
bereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Reaksi kimia ini selalu
dihasilkan zat-zat yang baru dengan sifat-sifat yang baru. Reaksi kimia ini
dituliskan dengan menggunakan lambang unsur(Ralph,1985)
Berbeda dengan barium sulfat , barium sulfida larut dalam air dan mudah
dikonversi menjadi oksida, karbonat, dan halida (Sunarya,2010)
Alat
Cawan porselin
Pemanas (spirtus atau bunsen)
Gelas kimia 50 ml
Spatula
Corong
Bahan
BaCl2
Hasil
B. Reaksi Penguraian Soda Kue
NaHCO3
Hasil
E. Prosedur Kerja
M 0,030 - - -
R 0,030 0.015 0.030 0.030
S 0 0,015 0.015 0.015
Perbandingan mol
membandingkan mol-mol yang terlibat dalm reaksi baik secara teoritis ataupun
Na2SO4 volume dibuat menjadi 3 variasi yaitu 5 ml, 100 ml, 15 ml. Berdasarkan
tabel pengamatan didapati jika massa BaSO4 hasil dari reaksi sebanyak 3 kali
berbeda massa BaSO4 ketika volume Na2SO4 5M lebih kecil dibanding saat
menggunakan volume 10 ml, dan 15 ml. Hasil antara massa teoritis dan massa
dari hasil percobaan jauh berbeda. Hal ini dikarenakan pada saat melakukan
dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh. Berdasarkan teori juga massa BaSO4
percobaan kedua dan ketiga nilainya sama namun pada hasil percobaan nilai
massa BaSO4 didapati berbeda. Hal ini terjadi karena adanya kecelakaan yakni
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapati jika jumlah mol dari
BaSO4 sama dengan jumlah mol pereaksinya yaitu BaCl2 atau Na2SO4. Hal
tersebut sama dengan pada reaksi NaHCO3, dimana jumlah mol Na2CO3 yang
diperoleh dapat dilihat dari perbandingan koefisien yaitu 2:1.
H. Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum jumlah mol zat-zat yang terlibat dalam reaksi
adalah sebagai berkut:
1. Jumlah mol antara zat-zat yang terlibat pada reaksi dimana jumlah mol reaktan
sama dengan jumlah mol pereaksi.
2. Jumlah mol zat-zat yang terlibat dalam reaksi penguraian soda kue dapat dilihat
dari perbandingan koefisiennya.
Daftar Pustaka
Brady, J. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta : Binarupa Aksara.
Massa BaCl2
Massa Kertas Saring 0.32 gram
Massa kertas saring + sempel (5ml Na2SO4) 3.43 gram
Massa BaSO4 (5ml Na2SO4) 3,11 gram
Massa kertas saring 0.34 gram
Massa kertas saring + sampel (10ml Na2SO4) 5.20 gram
Massa BaSO4 (10ml Na2SO4) 4.86 gram
Massa kertas saring 0.35 gram
Massa kertas saring + sampel (15ml Na2SO4) 5.44 gram
Massa BaSO4 (15ml Na2SO4) 5.09 gram