ABSTRAK -- APBN 2015 mengisyaratkan bahwa Pemerintah akan mengurangi subsidi Bahan Bakar
Minyak dari 48 juta kilo liter menjadi 46 juta kilo liter, implikasi dari hal ini jelas akan berdampak pada
kebijakan penggunaan BBM dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sektor transportasi dan
industri. Salah satu bahan bakar yang cadangannya masih cukup banyak dan pemanfaatannya
masih terbatas pada kebutuhan rumah tangga serta usaha sector kuliner adalah Liquid Petrolium
Gas (LPG). LPG mempunyai produk turunan dengan merk dagang Elpiji dan Liquid Gas for Vehicle
(LGV atau sering disebut dengan Vigas). LGV mempunyai RON 98 setara dengan bahan bakar
Pertamax dan mudah disimpan dalam tangki portabel karena tekanan nya relative rendah yaitu 8-15
bar, sedangakan tekanan bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG) yang sering disebut dengan
Bahan Bakar Gas (BBG) sekitar 200 bar. Perkembangan penggunaan LGV di masyarakat cenderung
lambat hal ini disebabkan oleh keterbatasan infrastruktur yang ada dan pemahaman masyarakat
tentang penggunaan LGV untuk sektor transportasi masih kurang. Tujuan dan target penelitian ini
adalah didapatkannya konstanta performa dari motor bensin yang berbahan bakar LGV dan
Pertamax, sehingga dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa LGV bisa
digunakan sebagai bahan bakar pada sector transportasi dan lebih ekonomis. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksprimen dengan mesin uji motor bensin 2000 cc
yang berbahan bakar LGV dan Pertamax. Pengujian dilakukan dengan uji static diatas Dyno Test.
Luaran data yang dihasilkan berupa performa mesin yang meliputi torsi, daya, konsumsi bahan
bakar, selain uji static juga dilakukan uji emisi gas buang. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
enggunaan Liquid Gas For Vehicle (LGV) dengan merk dagang Vigas mampu menaikkan Daya
mesin maksimum sebesar 20,86% dan daya rata-rata sebesar 14,1%, torsi maksimum yang
dihasilkan oleh Motor berbahan bakar Vigas lebih kecil dari motor yang berbahan bakar pertamax,
penurunannya sebesar 0.94% Penggunaan Vigas pada motor mampu menaikkan jarak tepuh
sebesar 6,9% bila dibanding dengan motor berbahan bakar pertama Air Fuel Ratio (AFR) untuk
kedua bahan bakar masih dibawah standar, sehingga terjadi pemborosan bahan bakar, khusunya
pada putaran rendah. Penggunaan Vigas pada kendaraan bermotor mampu meurunkan emisi gas
buang khususnya CO2.
1. PENDAHULUAN
sebesar 46 juta kilo liter atau senilai dengan Rp
200. Sehingga semakin banyak populasi
Jumlah kendaraan yang menggunakan BBM di
kendaraan di Indonesia dimasa mendatang,
Indonesia semakin meningkat, data Korps Lalu
menjadi semakin besar juga subsidi BBM yang
Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia
harus dialokasikan pemerintah setiap tahunnya.
mencatat, jumlah kendaraan yang masih
Selain masalah sumber energi dan subsidi
beroperasi di seluruh Indonesia pada 2013
tersebut juga muncul permasalahan pencemaran
mencapai 104,211 juta unit, naik 11 persen dari
lingkungan dari hasil pembakaran BBM pada
tahun sebelumnya (2012) yang cuma 94,299 juta
kendaraan, seperti gas CO2, PM10, dan Pb.
unit. Dengan kenaikan jumlah kendaraan,
Data dari Departemen Perhubungan, polusi CO2
menyebabkan konsumsi bahan bakar minyak
yang dihasilkan pada tahun 2003 dari sistem
(BBM) meningkat. Dengan semakin besarnya
transportasi sebesar 168 juta ton, jika sejalan
konsumsi BBM maka diperlukan produksi minyak
dengan bertambahnya kendaraan pada tahun
yang lebih besar, tetapi dalam kenyataannya
2007 menjadi sekitar 324 juta ton.
produksi minyak di dalam negeri sejak tahun
Perkembangan pencemaran lingkungan tersebut
2000 mengalami penurunan, sehingga sejak
memberikan dampak yang tidak baik bagi
tahun 2005, Indonesia menjadi importir minyak.
kesehatan penduduk. Sektor penyumbang emisi
Tingginya harga minyak mentah dunia,
terbesar adalah sektor pembangkit listrik dan
menyebabkan pemerintah harus memberikan
transportasi, sehingga diperlukan penanganan
subsidi BBM. Untuk tahun 2013. Menurut
khusus. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
rencana, pemerintah pusat akan meningkatkan
dalam pidatonya pada pertemuan negara-negara
nilai subsidi BBM dalam APBN-Perubahan 2013
ISSN 2549 - 2888
Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 06, Edisi Spesial 2
2017
2. TINJAUAN PUSTAKA
bermotor yang menggunakan Spark Ignition LGV sejak lama telah digunakan sebagai
Engine, yang terdiri dari campuran propane bahan bakar kendaraan bermotor di berbagai
(C3) dan butane (C4). Beberapa kajian negara, antara lain America, Mexico, Rusia,
menyatakan bahwa LGV sangat sesuai Belanda, Jerman, Irlandia, Swedia, Finlandia,
digunakan pada kendaraan yang volume Italis, India, Turky, Jepang, China, Philipina,
silindernya kecil seperti Bajaj, Taksi, angkot, Thailand, Korea, Australia, dan New Zeland.
kendaraan operasional kantor maupun pribadi, Sedangkan di Indonesia LGV lebih cepat dapat
karena kapasitas tangkinya mempunyai daya dikembangkan sebagai energi subtitusi BBM
muat yang banyak untuk menempuh jarak yang guna mendukung percepatan Program Langit
sama dengan Bahan Bakar Minyak (BBM). Biru dan diversifikasi energi di samping
Serta mempunyai tekanan yang rendah (low CNG/BBG.
pressure) lebih kurang 15 kg/cm2.
Keunggulan LGV bila disbanding dengan 2.3 Teori Pembakaran
CNG antara lain:
LGV tersedia cukup banyak di dalam negeri, Pembakaran merupakan reaksi cepat antara
mempercepat program penggunaan gas di bahan bakar dan oksigen yang menghasilkan
sektor transportasi, panas dan cahaya. Salah satu syarat terjadinya
menghemat subsidi BBM Premium yang pembakaran sempurna bahan bakar adalah
digantikan oleh LGV, tersedianya pasokan oksigen yang tepat.
pertumbuhan SPBG LGV lebih Ketersediaan Oksigen (O2) di alam bebas
mudah daripada SPBG CNG/BBG jumlahnya mencapai 20,9% dari udara. Bahan
memungkinkan diaplikasikan pada wilayah bakar padat atau cair harus diubah ke bentuk
yang tidak atau belum terjangkau jaringan gas dahulu sebelum dibakar di runag bakar.
Biasanya diperlukan panas untuk mengubah
pipa gas,
cairan atau padatan menjadi gas. BBG akan
harga conversion kit LGV lebih murah
terbakar pada keadaan normal jika terdapat
daripada CNG atau BBG,
udara yang cukup. Tujuan dari pembakaran
tekanan kerja di mobil dan SPB LGV lebih yang baik adalah melepaskan seluruh panas
rendah (maksimum 15 dari pada CNB atau yang terdapat dalam bahan bakar. Hal ini
BBG (200 bar). dilakukan dengan
pengontrolan tiga T pembakaran yaitu:
a) Temperature/ suhu yang cukup tinggi untuk Gambar 1a. Pembakaran sempurna
menyalakan dan menjaga penyalaan bahan
bakar, Gambar 1b. Pembakaran sempurna
b) Turbulence/ Turbulensi atau pencampuran
oksigen dan bahan bakar yang baik, dan
c) Time/ Waktu yang cukup untuk pembakaran
yang sempurna.
pembakaran hidrogen, yang dapat mengambil di kalikan dengan jarak dalam satuan N.m. Daya
panas dari gas buang, yang mungkin dapat adalah besarnya kerja yang dihasilkan suatu
digunakan untuk transfer panas lebih lanjut. sistem per satuan waktu yang dinyatakan dalam
Gas alam mengandung lebih banyak hidrogen satuan Watt (SI) dan hp (British).
dan lebih sedikit karbon per kg daripada bahan Laju konsumsi bahan bakar pada suatu
bakar minyak, sehingga akan memproduksi mesin per satuan keluaran daya disebut juga
lebih banyak uap air. Sebagai akibatnya, akan dengan specific fuel consumption (sfc) dan
lebih banyak panas yang terbawa pada dinyatakan dalam jumlah massa bahan bakar
pembuangan saat membakar gas alam. Terlalu per satuan daya atau kg/kWh, dan ini juga
banyak, atau terlalu sedikit nya bahan bakar merupakan indikator nilai nilai ekonomis dari
pada jumlah udara pembakaran tertentu, dapat operasi suatu mesin dalam menggunakan bahan
mengakibatkan tidak terbakarnya bahan bakar bakar, semakin kecil nilai sfc nya maka kecil
dan terbentuknya karbon monoksida. Jumlah biaya yang diperlukan dan sebaliknya.
O2 tertentu diperlukan untuk pembakaran yang
sempurna dengan tambahan sejumlah udara 2.5 Emsisi Bas Buang
(udara berlebih) diperlukan untuk menjamin
pembakaran yang sempurna. Walau demikian, Emisi gas buang pada motor konvensional
terlalu banyak udara berlebih akan merupakan sesuatu yang mendapatkan
mengakibatkan kehilangan panas dan efisiensi. perhatian yang cukup serius dari berbagai
Gambaran tipe-tipe pembakaran seperti kalangan di dunia. Hal ini disebabkan efek dari
ditunjukkan pada Gambar 1. gas buang yang dapat merusak lingkungan
hidup. Efek dari gas buang ini juga dapat
2.4 Performa Mesin menimbulkan efek rumah kaca yang tidak kita
harapkan.
Performa suatu mesin merupakan ukuran Pada motor bakar konvensional emisi gas
seberapa besar efisiensi yang dihasilkan oleh buang yang dihasilkan berupa HC, CO, CO2,
mesin tersebut, sedangkan parameter performa O2, NOx dan partikulat lain. Berbagai penelitian
nya terdiri dari : a) torsi, b) daya, dan c) dilakukan untuk menurunkan kandungan emisi
konsumsi bahan bakar spesifik. Untuk gas buang motor bakar konvensional itu sendiri.
mengukur torsi dilakukan test bed pada Emisi gas buang dihasilkan dari proses tidak
dinometer dan dinyaatakan dengan gaya (force) sempurnanya pembakaran di ruang bakar,
dimana hanya sebagian bahan bakar bereaksi ringan tidak terlihat dan tidak berbahaya,
dengan oksigen terutama di dekat dinding tetapi berpotensi untuk menjadi gas kaca,
silinder antara torak dan silinder, hal ini pada tumbuuh- tumbuhan dan biota laut serta
umumnya disebabkan karena lemahnya api dan tanaman gambut memerlukan gas ini.
rendahnya temperatur pembakaran. Jika suhu Karbon monoksida (CO) adalah gas yang
pembakaran rendah dan perambatan nyala api timbul sebagai reaksi dari pembakaran yang
lemah serta luasan dinding ruang bakarnya yang tidak sempurna, massanya ringan, tidak
bersuhu rendah agak besar, kondisi ini akan terlihat sehingga melayang di udara,
dijumpai pada saat motor baru dihidupkan atau berbahaya bagi kesehatan Infeksi Saluran
pada putaran langsam (idle), secara alamiah Pernapasan Akut (ISPA), pemicu kanker, dan
motor akan banyak menghasilkan emisi gas dapat mengakibatkan penurunan kecerdasan.
buang yang dapat menyebabkan dampak negatif Ukuran idealnya sekitas (0,3 – 3) %.
bagi kesehatan. Oksigen (O2) adalah indikator dari kualitas
Beberapa parameter yang dapat ditimbulkan pembakaran, nilainya idealnya kurang dari 2
dari gas buang kendaraan bermotor adalah %, bila nilai semakin kecil maka
sebagai berikut: pembakarannya semakin baik, dan tidak
Hidrokarbon (HC) adalah gas buang yang berbahaya bagi kesehatan.
diakibatkan karena bahan bakar yang tidak Nitrogen Oksida (NOx) adalah gas buang
terbakar dan diukur dalam satuan part per yang ditimbulkan oleh nitrogen yang
million (ppm), massa molekulnya ringan, teroksidasi karena tekanan dan panas pada
tidak dapat dilihat. Karena mempunyai sifat saat proses kompresi. Gas ini bersifat racun
yang mampu mengikat hemoglobin sehingga sehingga berbahaya bagi kesehatan dan
berbahaya bagi kesehatan. Kandungan lingkungan
Hidrokarbon didalam gas buang senakin Partikulat. Partikulat ini cenderung akan
kecil atau sedikit akan semakin baik. mengendap dalam sel lapisan paru – paru
Karbon dioksida (CO2) adalah unsur yang sehingga fungsi fisiologis-nya terganggu dan
mengindikasikan derajat panas pembakaran menimbulkan warna hitam.
dan diukur dalam persentase, batas ideal
jumlah persentase sekitar (11 – 16) %.
Karbon dioksida ini mempunyai massa yang
3. METODE PENELITIAN
4.2 Torsi
mesin bisa lebih tinggi dengan tidak
menimbulkan knocking. Kenaikan torsi-ratanya
Torsi rata-rata yang terjadi pada motor dengan
sebesar 7,573%, tetapi torsi maksimum yang
bahan bakar vigas lebih besar dari motor dengan
terjadi pada motor berbahan bakar vigas lebih
bahan bakar pertamax hal ini disebabkan oleh
kecil dibanding motor deengan bahan bakar
pembakaran yang cenderung stabil dan putaran
pertamax, hasil pengujian menunjukkan
penurunan torsi sebesar