Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

MASSA JENIS DAN SPECIFIC GRAFITY ZAT

Oleh:

Nama / NIM : Muhammad Akmal Miftah Alim /


221910901047

Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Pertambangan

Kelompok/Kelas : 05/A

Asisten : Juwita Topista Wibowo

Koordinator Asisten : Juwita Topista Wibowo

Tanggal praktikum / Jam : 26 Oktober 2022 / 9.40–12.20

LABORATORIUM FISIKA DASAR

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER

2022
DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN ...............................................................................................2


1.1 Latar Belakang ...................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................4
1.3 Tujuan ................................................................................................................4
1.4 Manfaat ..............................................................................................................4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................5
BAB 3. METODE EKSPERIMEN .................................................................................8
3.1 Alat dan Bahan ...................................................................................................8
3.2 Desain Eksperimen .............................................................................................8
3.2.1 Variabel Eksperimen ................................................................................10
3.2.2 Prosedur Eksperimen ................................................................................11
3.3 Tabel Pengamatan ............................................................................................12
3.4 Ralat .................................................................................................................13
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................................15
4.1 Hasil .................................................................................................................15
4.1.1 Tabel.........................................................................................................15
4.2 Pembahasan ......................................................................................................15
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................17
5.2 Saran ......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................18
LAMPIRAN ...................................................................................................................19
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan zat
cair. Benda akan mengapung dalam fluida jika massa jenis zat cair (Jawwet, 2019).
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi
massa jenis benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis
berfungsi untuk menentukan zat. Setiap massa jenis memiliki massa jenis yang
berbeda. Metode spescifik gravity merupakan metode berdasarkan massa benda
diudara dan di air (Aprilliana dkk,2017).

Massa jenis suatu zat adalah kuantitas konsentrasi zat dan dinyatakan dalam
massa persatuan volume. Nilai massa jenis suatu zat dipengaruhi oleh
temperatur.Semakin, tinggi temperatur kerapatan zat semakin rendah karena
molekul. Molekul yang saling berikatan akan terlepas. Kenaikan temperatur
menyebabkan volume suatu zat bertambah. Oleh karena itu, massa jenis dan volume
suatu zat memilikikandungan yang berbanding terbalik (Besari, 2005).

Massa jenis digunakan untuk menentukan suatu zat. Hal ini dikarenkan
setipa zat akan memiliki nilai massa jenis yang berbeda. Cara menentukan massa
jenis yaitu dengan mengukur massa dari suatu zat lalu hasilnya dibagi dengan
volume dari zat yang terukur massanya. Sedangkan Specific Gravity atau
perbandingan massa jenis digunakan untuk menentukan klasifikasi dari suatu fluida
yang sama.

Dengan mengetahui massa jenis seperti yang dilakukan oleh Archimedes


pada zamannya, kita bisa mengetahui secara pasti suatu zat yang ingin kita ketahui
jenisnya. Satu zat dengan zat lainnya tidak akan mungkin memiliki massa jenis
yang sama Sedangkan dengan mengetahui specific gravity kita bisa
mengklasifikasikan suatu zat. Misalnya suatu minyak dapat kita klasifikasikan
menjadi golongan minyak yang ringan, sedang ataupun berat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perbandingan nilai massa jenis cairan yang digunakan dalam
praktikum?
2. Bagaimana perbandingan nilai specific gravity untuk benda yang tenggelam
dan terapung?
3. Bagaimana karakteristik benda tenggelam dan terapung ditinjau dari
specific gravity?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui perbandingan nilai massa jenis cairan
yang digunakan dalam praktikum.
2. Mahasiswa dapat mengetahui perbandingan nilai specific gravity untuk
benda yang tenggelam dan terapung.
3. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik benda tenggelam dan
terapung ditinjau dari specific gravity.

1.4 Manfaat
Manfaat dari laporan hasil praktikum ini adalah dapat membantu praktikan
dan pembaca dalam menyelesaikan masalah didalam kehidupan sehari hari yang
berhubungan dengan massa jenis dan specific gravity zat. Praktikan mampu
menjelaskan besar massa jenis zat cair yang diperoleh pada praktikum, specific
gravity zat padat dengan menggunakan hukum Archimedes untuk benda yang
tenggelam dan terapung dalam air serta karakteristik benda tenggelam dan terapung
berdasarkan nilai dari data specific gravity.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Archimedes (287 – 212 SM) merupakan perintis kajian tentang


hidrostatika, yaitu cabang fisika yang membahas keseimbangan gaya –
gaya yang dikenakan pada benda – benda tegar. Bukunya yang berjudul
“Benda – benda mengapung” Archimedes mengatakan bahwa, benda –
benda yang lebih berat dari cairan bila ditempatkan dalam cairan akan
turun kedasar cairan tersebut. Bila benda ditimbang beratnya dalam cairan,
maka akan lebih ringan dari berat sebenarnya. Seberat zat cair yang
dipisahkan. Prinsip Archimedes banyak diaplikasikan seperti pompa ulir,
untuk mengangkut air dari tempat lebih rendah(Vilmala, 2020).
Gaya apung timbul karena tekanan didalam zat cair bertambah
besar seiring pertambahan kedalaman, sehingga tekanan yang mengenai
bagian bagian atas benda lebih kecil dari tekanan bawah benda.
P1

Gambar 2.1 tekanan pada bagian atas dan bawah


(Sumber :AyokBoko.com)
P2 akan lebih besar dari P1, sehingga tekanan didasar kubus
menyebabkan gaya keatas yang besarnya P2A dimana A adalah luas
penampung bagian bawah.
𝐹𝐹𝐹𝐹 = (𝑃𝑃2 − 𝑃𝑃1)𝐴𝐴.…………………(2.1)

= M2C 9

Hasil dari persamaan diatas berlaku untuk semua benda tanpa


memperhatikan bahan pembentuk benda. Apabila benda tercelup air,
maka air akan memberi gaya apung yang besarnya sama dengan berat
zat cair yang didesak.
keluar oleh benda(Giancoli, 2009). Konsep massa jenis sering
digunakan untuk menentukan massa jenis suatu zat. Persamaan untuk
menentukan massa jenis adalah sebagai berikut :

𝑃𝑃 = 𝑚𝑚/𝑣𝑣………..……………(2.2)

Dengan :

P = Massa jenis

m = Massa benda

v = Volume benda
Keadaan benda didalam air berdasarkan dari massa jenisnya
adalah sebagai berikut :
a) Terapung

Benda dapat terapung dalam air jika massa jenis benda lebih kecil dari
massa jenis air. Pada saat benda ditekan pada cairan benda akan bergerak
keatas. Gaya keatas akan lebih besar dari gaya kebawah(Fa = W)
(Kanginan 2002).
b) Melayang

Benda dapat melayang jika massa jenis benda dalam air lebih
mempunyai kesamaan dengan massa jenis air. Pada saat benda dilatakkan
dalam cairan benda tidak bergerak keatas ataupun kebawah. Gaya yang
bekerja adalah (Fa = W) dimana gaya keatas sama dengan gaya
kebawah(Kanginan 2002).
c) Tenggelam

Benda akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar dari massa
jenis air. Ketika benda dalam air, maka benda akan bergerak kebawah
sampai meyentuh dasar wadah. Gaya keatas lebih besar dari gaya berat(Fa
< W) (Kanginan 2002).

Gambar 2.2 Benda mengapung, melayang, tenggelam


(Sumber : Fhannum – wordpress.com)

Sifat fluida yang menunjukkan rasio densitas suatu materi terhadap


densitas acuan. Umumnya air yang digunakan sebagai acuan. Bila fluida
yang diukur berupa gas maka udara yang dijadikan acuan. Pengukuran
dilakukan pada tekanan dan temperature yang sama pada acuan dan
sampel (Nirmala, 2013).
BAB 3. METODE EKSPERIMEN

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan Bahan yang digunakan dalam praktikum massa jenis dan specific
gravity zat, yaitu :

1. Timbangan/Triple Balance
Berfungsi sebagai alat ukur massa benda
2. Zat padat (alumunium, kunigan, kayu)
Berfungsi sebagai beban
3. Zat cair (aquadest, minyak goreng, oli)
Berfungsi sebagai media praktikum
4. Tabung gelas ukur
Berfungsi sebagai alat ukur fluida
5. Mistar
Berfungsi sebagai alat ukur diameter dalam dan luar benda
6. Benang bol
Berfungsi sebagai pengikat beban terhadap neraca

3.2 Desain Eksperimen


A. Menentukan Massa Jenis Zat Cair (pzc).

Ditimbang benda M di udara.

Ditimbang benda M di dalam air (aquadest)

Ditimbang benda M di dalam minyak goreng.

Diulangi langkah 2-4 selama 3 kali


Diulangi langkah 2-5 untuk gliserin

Hasil

B. Menentukan SG Zat Padat/Benda yang tenggelam dalam air.

Diperhatikan gambar 3.2.

Ditimbang zat padat di udara (w).

Ditimbang zat padat di dalam air (Wzp).

Diulangi langkah 2-3 selama 3 kali.

Diulangi langkah 2-4 untuk zat padat yang berbeda.

Hasil

C. Menentukan SG Zat Padat/Benda yang terapung dalam air.


Diperhatikan gambar 3.3

Ditimbang zat padat di udara (W)


Ditimbang ‘pembenam’ di dalam air (Wp).

Ditimbang zat padat dan ‘pembenam’ di dalam air (W2).

Dilakukan Langkah 2-5 selama 3 kali.

Hasil

3.2.1 Variabel Eksperimen


A. Variabel Bebas
Variabel bebas yang digunakan pada praktikum massa jenis dan specific
gravity zat adalah :

• Variabel bebas pada percobaan pertama adalah volume zat cair yang
digunakan (V).
• Variabel bebas pada percobaan kedua adalah volume zat cair yang
digunakan (V).
• Variabel bebas pada percobaan ketiga adalah volume zat cair yang
digunakan (V).

B. Variabel Terikat
Variabel terikat yang digunakan pada praktikum massa jenis dan specific
gravity zat adalah :

• Variable terikat pada percobaan pertama adalah massa jenis zat cair (𝜌𝜌zc).
• Variable terikat pada percobaan kedua adalah specific gravity aluminium
dan kuningan (SGzp).
• Variable terikat pada percobaan ketiga adalah specific gravity kayu
(SGzp).

C. Variabel Kontrol
Variabel kontrol yang digunakan pada praktikum massa jenis dan specific
gravity zat adalah :

• Variabel kontrol pada percobaan pertama adalah balok aluminium.


• Variabel kontrol pada percobaan kedua adalah aluminium dan kuningan.
• Variabel kontrol pada percobaan ketiga adalah kayu, aluminium dan
kuningan.

3.2.2 Prosedur Eksperimen


A. Menentukan Massa Jenis Zat Cair
1. Ditimbang alumunium di udara
2. Ditimbang alumunium di dalam aquadest
3. Ditimbang alumunium dalam minyak goreng
4. Diulangi langkah 1-3 sebanyak 3 kali
5. Diulangi langkah 1-4 untuk gliserin
B. Menentukan specific gravity alumunium dan kuningan
1. Ditimbang alumunium di udara (W)
2. Ditimbang alumunium di dalam air (Ws)
3. Diulangi langkah 1-2 sebanyak 3 kali
4. Diulangi langkah 1-3 untuk kuningan
C. Menentukan specific gravity kayu dengan pembenam alumunium dan
kuningan
1. Ditimbang kayu di udara (W)
2. Ditimbang alumunium di dalam air (Ws)
3. Timbang kayu dan alumunium di dalam air (W2)
4. Diulangi langkah 1-3 sebanyak 3 kali
5. Diulangi langkah 1-4 untuk kuningan
3.3 Tabel Pengamatan
Menentukan Massa jenis zat cair
Nama Zat Cair Wu (g) W air

Minyak Goreng

Aquades

Oli

Menentukan zat padat yang tenggelam dalam air


Nama Benda Wu W zat cair

Alumunium

Kayu

Kuningan
Menentukan SG zat padat yang tenggelam dalam air
Nama Zat Padat Wu (di udara) (g) Ws (g) W2 (g)

Alumunium

Kuningan

3.4 Ralat

𝑚𝑚𝑏𝑏 2
𝜀𝜀(𝑚𝑚𝑏𝑏 − ����)
∆𝑚𝑚𝑏𝑏 = �
𝑛𝑛 − 1
𝑤𝑤 𝑚𝑚. 𝑔𝑔 𝑚𝑚 𝑚𝑚
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑧𝑧𝑧𝑧 = = = =
𝑤𝑤1 − 𝑤𝑤2 (𝑚𝑚1 − 𝑚𝑚2 )𝑔𝑔 𝑚𝑚1 − 𝑚𝑚2 𝑚𝑚3

𝑑𝑑𝑑𝑑𝐺𝐺𝑧𝑧𝑧𝑧 2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝐺𝐺𝑧𝑧𝑧𝑧 2
∆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑧𝑧𝑧𝑧 = �� � ∆𝑚𝑚2 + � � ∆𝑚𝑚3 2
𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑚𝑚3

𝑑𝑑𝜌𝜌𝑧𝑧𝑧𝑧 1
=
𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑉𝑉
𝑑𝑑𝜌𝜌𝑧𝑧𝑧𝑧 𝑚𝑚𝑏𝑏
=− 2
𝑉𝑉 𝑉𝑉
𝑑𝑑𝑑𝑑𝐺𝐺𝑧𝑧𝑧𝑧 1
=
𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑚𝑚𝑐𝑐
𝑑𝑑𝑑𝑑𝐺𝐺𝑧𝑧𝑧𝑧 𝑚𝑚
=
𝑑𝑑𝑚𝑚𝑐𝑐 𝑚𝑚𝑐𝑐 2
𝑤𝑤 𝑚𝑚. 𝑔𝑔 𝑚𝑚 𝑚𝑚
𝑆𝑆𝐺𝐺𝑧𝑧𝑧𝑧 = = = =
𝑤𝑤 − 𝑤𝑤𝑠𝑠 (𝑚𝑚 − 𝑚𝑚𝑠𝑠 )𝑔𝑔 𝑚𝑚 − 𝑚𝑚𝑠𝑠 𝑚𝑚𝑐𝑐

𝑑𝑑𝑑𝑑𝐺𝐺𝑧𝑧𝑧𝑧 2 𝑑𝑑𝑑𝑑𝐺𝐺𝑧𝑧𝑧𝑧
∆𝑆𝑆𝐺𝐺𝑧𝑧𝑧𝑧 = �� � ∆𝑚𝑚2 + � � ∆𝑚𝑚𝑐𝑐 2
𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑚𝑚𝑐𝑐

𝑤𝑤𝑢𝑢 − 𝑤𝑤𝑧𝑧𝑧𝑧 (𝑚𝑚𝑢𝑢 − 𝑚𝑚𝑧𝑧𝑧𝑧 )𝑔𝑔 𝑚𝑚𝑢𝑢 − 𝑚𝑚𝑧𝑧𝑧𝑧 𝑚𝑚𝑏𝑏


𝜌𝜌𝑧𝑧𝑧𝑧 = = = =
𝑣𝑣. 𝑔𝑔 𝑣𝑣. 𝑔𝑔 𝑣𝑣 𝑣𝑣
𝑑𝑑𝜌𝜌𝑧𝑧𝑧𝑧 2 𝜌𝜌𝑧𝑧𝑧𝑧 2
∆𝜌𝜌𝑧𝑧𝑧𝑧 = �� � ∆𝑚𝑚𝑏𝑏 2 + � � (0,68. ∆𝑉𝑉)2
𝑑𝑑𝑚𝑚𝑏𝑏 𝑑𝑑𝑑𝑑
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil untuk praktikum praktikum massa jenis dan specific gravity zat
sebagai berikut :
4.1.1 Tabel
A. Menentukan massa jenis zat cair
𝜌𝜌 ∆𝜌𝜌
Nama Benda Wu W zat cair m udara m zat cair volume benda I K AP
22,1 15 221 150 3,35
Minyak Goreng 22,1 14,6 221 146 3,85 0,01280676 0,00361603 99,64% 3,44176853
21,8 14,7 218 147 3,425
21,9 14,1 219 141 4,275
Aquades 22 14,1 220 141 8 4,375 0,00613146 0,00142042 99,86% 3,847584583
21,8 14 218 140 4,3
21,9 15 219 150 3,15
Oli 22 15,1 220 151 3,125 0,00526178 0,00166161 99,83% 3,779469612
22,1 15,1 221 151 3,225

B. Specific gravity tenggelam dalam air


𝜌𝜌 ∆𝜌𝜌
Nama Benda Wu W zat cair m udara m zat cair volume benda I K AP

19,9 3,7 199 37 1,228395062


Alumunium 19,2 3,8 192 38 1,246753247 0,04974324 0,03990047 96,01% 2,399021968
19,1 4 191 40 1,264900662
5,3 4 53 40 4,076923077
Kayu 5,1 1,2 51 12 8 1,307692308 1,60385827 0,7322816 26,77% 1,135321877
5,1 0,8 51 8 1,186046512
52,9 30 529 300 2,310043668
Kuningan 53,5 29,9 535 299 2,266949153 0,03766678 0,02586513 97,41% 2,587285401
5,1 29,6 51 296 -0,208163265

C. Specific gravity mengapung didalam air


Nama Benda W kayu W B di zat cair m kayu udara m benda zat cair W1 W2 SGzp ∆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑧𝑝 I K AP
4 13 40 130 17 25,4 -0,4761905 0,02242648 -0,0434276 104,34%
Alumunium 4,1 14 41 140 18,1 25,5 -0,5540541 0,923520122
4,1 13,5 41 135 17,6 25,5 -0,5189873
4 59 40 590 63 72 -0,4444444 0,01189592 0,63258184 36,74%
Kuningan 4,1 58 41 580 62,1 72,1 -0,41 1,198883278
4,1 58 41 580 62,1 72 -0,4141414

4.2 Pembahasan

Berdasarkan praktikum percobaan massa jenis dan specific gravity zat


Praktikum ini menggunakan akuades, minyak goreng, dan oli sebagai zat
cair yang dicari massa jenisnya. Digunakan padatan berupa balok dari
kuningan, aluminium, dan kayu sebagai benda penguji yang akan
dimasukkan kedalam zat cair. Percobaan pertama kita menentukan massa
jenis zat cair. Zat cair yang digunakan adalah akuades, minyak goreng, dan
oli dimana padatan yang digunakan adalah aluminium, kuningan, dan
kayu. Dilakukan 3 kali pengambilan data. Berdasarkan hasil yang diperoleh,
perbandingan massa jenis zat cair Minyak goreng, Aquades dan Oli memiliki
massa jenis relatif sama diantara 3-4 kg/m3. Dapat disimpulkan bahwa seiring
bertambahnya nilai Wu, nilai ρzc atau massa jenis zat cair juga bertambah
besar.
Percobaan kedua adalah menentukan specific gravity zat padat yang
tenggelam dalam air. Zat padat yang digunakan adalah aluminium,
kuningan, dan kayu. Dilakukan 3 kali pengambilan data. Berdasarkan hasil
yang diperoleh dapat dilihat bahwa semakin besar nilai berat benda di udara
maka semakin besar pula nilai specific gravitynya. Dikarenakan semakin besar
nilai specific gravitynya, maka semakin kecil gaya dorong yang diperoleh.
Sehingga benda dengan karakteristik nilai specific gravity yang relatif besar akan
tenggelam dalam air atau akuades..
Berdasarkan data praktikum, dapat dilihat bahwa w1 dan w2 sangat
berpengaruh pada nilai specific gravity zat padat. Bahwa semakin kecil nilai
specific gravity yang diperoleh maka semakin besar gaya dorong ke atas atau gaya
apung yang diperoleh. Sehingga beda dengan karakteristik nilai specific
gravity yang relative kecil akan terapung dalam air atau akuades. Jika
dibandingkan dengan massa jenis air dalam gram/cm3 maka massa benda
lebih besar dari zat cair. Sehingga benda akan tenggelam. Hal itu sesuai
dengan literatur yang dikutip bahwa benda akan tenggelam jika massa
benda lebih besar dari massa jenis air (Sears, 1985).
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum massa jenis dan specific gravity zat
adalah sebagai berikut:

1. Massa jenis zat cair yang diperoleh sesuai dengan teori pada literatur yang ada.
benda akan tenggelam jika massa benda lebih besar dari massa jenis air
2. Nilai dari specific gravity untuk zat padat sesuai dengan hukum Archimedes
untuk benda tenggelam dan terapung adalah seimbang.
3. berdasarkan specific gravity-nya, karakteristik benda tenggelam dan terapung
yaitu semakin besar specific gravity maka semakin berjarak dekat dengan dasar.
Sedangkan untuk benda terapung semakin kecil nilai specific gravitiy semakin
dekat dengan permukaan.

5.2 Saran
Saran untuk praktikum massa jenis dan specific gravity zat sebaiknya alat
dan bahan praktikum disediakan sesuai dengan jumlah kelompok, hal ini ditujukan
agar waktu yang diperlukan untuk praktikum lebih efisien.
DAFTAR PUSTAKA

Apriliana, P., A. Supriyanto., dan A. Surtono. 2007. Rancang-bangun Alat


Ukur Pati Ubi Kayu Menggunakan Loadcell dan Arduino
Berdasarkan Metode Specific Gravity. Lampung : Jurnal
Penilitian Sains
Besari, Ismail. 2005. Kamus Fisika. Bandung: Pionir Jaya

Kanginan, M. 2002. Fisika. Jakarta : Gramedia

Sears, F. W., dan M. W. Zeamansky. 1981. Fisika untuk Universitas Jild I.


Bandung : Bina Cipta.
Vimala, B. K. 2020. Revoliso saintifik dan Terknik Jilid I. Jakarta :
Erlangga

Tim penyusun. 2022. Massa Jenis dan Specific Gravity Zat : Universitas Jember
LAMPIRAN

Gambar 1 Gambar 2
(Penimbangan massa Zat padat dengan neraca) (Penimbangan Spesific Gravity aquades
benda melayang)

Gambar 3 Gambar 4
(Penimbangan Spesific Gravity Minyak (Penimbangan Spesific Gravity Minyak
Goreng benda melayang) benda melayang)
Gambar 5 Gambar 6
(Penimbangan Spesific Gravity Alumunium (Penimbangan Spesific Gravity Kayu
benda tenggelam) benda tenggelam)

Anda mungkin juga menyukai