Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2


DAFTAR TABEL ..................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 5
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 6
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 6
1.4 Manfaat ............................................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 7
2.1 Pengertian Massa Jenis dan Specific Gravity Zat ............................................. 7
2.2 Rumus ............................................................................................................... 8
2.3 Literatur ............................................................................................................. 8
BAB III METODE PERCOBAAN .................................................................... 10
3.1 Alat dan Bahan ................................................................................................ 10
3.2 Desain Percobaan ............................................................................................ 10
3.2.1 Variabel ........................................................................................................ 11
3.2.2 Langkah Percobaan ...................................................................................... 12
3.3 Analisa Data .................................................................................................... 13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................14
4.1 Hasil ................................................................................................................ 14
4.2 Pembahasan ..................................................................................................... 14
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 16
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 16
5.2 Saran................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Bentuk fluida dapat
menyesuaikan dengan wadah di mana ia ditempatkan. Hal tersebut
dikarenakan fluida tidak mampu menahan gaya yang bersinggungan
dengan permukaannya. Fluida juga tidak dapat menahan tegangan geser.
Fluida dapat mengeluarkan gaya yang tegak lurus dengan permukaannya
(Halliday dkk., 2018).
Menurut Giancoli (2014), ilmu pengetahuan dan teknologi akan
semakin berkembang jika diiringi dengan penelitian, pengujian dan
analisa. Fluida merupakan salah satu contoh yang perlu untuk mendapat
perhatian khusus karena penerapannya luas dengan berbagai aplikasinya.
Penerapan fluida dalam kehidupan sehari-hari di antaranya rem, penekan
hidrolik, hidrometer, daya angkat balon helium. sayap pesawat udara,
bencana alam seperti pergeseran benua, lempeng tektonik, badai dan lain-
lain. Konsep massa jenis dan specific gravity sangat bermanfaat dalam
kajian fluida dan zat padat. Hal ini dikarenakan kita tidak selalu berurusan
dengan massa dan volume yang tetap. Praktikum kali ini akan dibahas
mengenai massa jenis dan specific gravity untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Eksperimen dan pengukuran sangat dibutuhkan dalam fisika.
Keakuratan pada hasil pengukuran sangat diperlukan, namun pada
kenyataannya tidak ada satupun pengukuran yang benar-benar tepat.
Kurang tepatnya pengukuran tersebut menimbulkan adanya
ketidakpastian. Kesalahan dalam pengukuran tidak dapat dihindari,
walaupun sudah melakukan pengukuran berulang-ulang dan dengan
sangat hati-hati. Usaha yang dapat dilakukan ialah membuat kesalahan
menjadi sekecil mungkin sehingga dapat diterima (Maryani & Jumadi,
2019).

2
I.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum massa jenis dan specific gravity zat,
yaitu:
a. Bagaimana besar nilai massa jenis zat cair yang digunakan dalam percobaan?
b. Bagaimana specific gravity zat padat untuk benda tenggelam dan terapung
c. Bagaimana karakteristik benda tenggelam dan terapung berdasar nilai
specific gravity dari data yang didapat? Bandingkan dengan literatur!

I.3 Tujuan

Tujuan pada praktikum massa jenis dan specific gravity zat, yaitu
a. Mahasiswa dapat mengetahui besar nilai jenis zat cair yang digunakan
b. Mahasiswa dapat mengetahui efek specific gravity terhadap benda
tenggelam dan terapung
c. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik benda yang tenggelam
dan terapung berdasarkan nilai specific gravity.

I.4 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari praktikum massa jenis dan specific


gravity zat yaitu dapat membantu praktikan dalam menyelesaikan
masalah di dalam kehidupan sehari hari yang berhubungan dengan massa
jenis dan specific gravity zat. Praktikan mampu menjelaskan besar massa
jenis zat cair yang diperoleh pada praktikum, specific gravity zat padat
dengan menggunakan hukum Archimedes untuk benda yang tenggelam
dan terapung dalam air, serta karakteristik benda tenggelam dan terapung
berdasarkan nilai specific gravity dari data specific gravity yang
didapatkan pada praktikum jika dibandingkan dengan literatur.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Massa Jenis dan Spesific Gravity Zat


Menurut Giancoli (2014), massa jenis disebut juga densitas. Massa
jenis merupakan pengukuran massa persatuan volume. Semakin tinggi
massa jenis benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap massa jenis
memiliki massa jenis yang berbeda. Dalam fisika massa jenis
dilambangkan dengan 𝜌. Massa jenis adalah besaran yang menentukan
karakteristik (sifat) dari sebuah zat murni. Konsep densitas dapat
digunakan untuk menuliskan massa sebuah benda. Metode spescific
gravity merupakan metode berdasarkan massa benda diudara dan di air
(Fathuroya dkk., 2017).
Menurut Utami dkk (2014), dalam konsep fluida berlaku hukum
Archimedes. Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip
pengapungan zat cair. Hukum Archimedes berbunyi, "Sebuah benda yang
dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida akan mendapat gaya
ke atas sebesar berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut".
2.2 Rumus
Gaya apung timbul karena tekanan di dalam zat cair bertambah besar seiring
pertambahan kedalaman, sehingga tekanan yang mengenai bagian atas benda lebih
kecil dari tekanan bawah benda.
P

Gambar 2.2 Tekanan pada Bagian Atas dan Bawah


(Sumber: Gammafis Blog)

4
𝜌2 akan lebih besar dari 𝜌1, sehingga tekanan didasar kubus menyebabkan
gaya ke atas yang besarnya 𝜌2A di mana A adalah luas penampung bagian bawah.
Benda yang tercelup ke dalam air, maka air akan memberi gaya apung yang
besarnya sama dengan berat zat cair yang didesak keluar oleh benda (Giancoli,
2014).
Konsep massa jenis sering digunakan untuk menentukan massa jenis suatu
zat. Persamaan untuk menentukan massa jenis adalah sebagai berikut :
𝜌 = 𝑚/𝜈 (2.2)
Dengan : 𝜌 = Massa jenis
𝑚 = Massa benda
𝜈 = Volume benda
2.3 Literatur
Archimedes (287–212 SM) merupakan perintis kajian tentang
hidrostatika, yaitu cabang fisika yang membahas keseimbangan gaya-
gaya yang dikenakan pada benda-benda tegar. Bukunya yang berjudul “Benda-
benda mengapung” Archimedes mengatakan bahwa, benda-benda yang lebih
berat dari cairan bila ditempatkan dalam cairan akan turun ke dasar cairan
tersebut. Benda yang ditimbang beratnya dalam cairan, maka akan lebih
ringan dari berat sebenarnya. Prinsip Archimedes banyak diaplikasikan seperti
pompa ulir, untuk mengangkut air dari tempat lebih rendah (Vilmala, 2020).
Keadaan benda di dalam air berdasarkan dari massa jenisnya, yaitu:
a) Terapung
Benda dapat terapung dalam air jika massa jenis benda lebih kecil dari
massa jenis air. Benda yang ditekan pada cairan akan bergerak ke atas. Gaya
ke atas akan lebih besar dari gaya ke bawah (𝐹𝑎 > 𝑊).
b) Melayang
Benda dapat melayang jika massa jenis benda dalam air lebih mempunyai
kesamaan dengan massa jenis air. Benda yang diletakan dalam cairan benda
tidak bergerak ke atas ataupun ke bawah. Gaya yang bekerja adalah (𝐹𝑎 =
𝑊) di mana gaya ke atas sama dengan gaya ke bawah.

5
c) Tenggelam
Benda akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis
air. Benda yang berada dalam air akan bergerak ke bawah sampai
menyentuh dasar wadah. Gaya ke atas lebih besar dari gaya berat (𝐹𝑎 < 𝑊)
(Giancoli, 2014).

Gambar 2.3 Benda Mengapung, Melayang, dan Tenggelam


(Sumber : Fhannum.wordpress.com)
Specific gravity merupakan sifat fluida yang menunjukkan rasio densitas
suatu materi terhadap densitas acuan. Umumnya air yang digunakan sebagai acuan.
Bila fluida yang diukur berupa gas maka udara yang dijadikan acuan. Pengukuran
dilakukan pada tekanan dan temperature yang sama pada acuan dan sampel
(Rohman, 2021).
Menurut Giancoli (2014), specific gravity merupakan rasio massa jenis zat
terhadap massa jenis air pada temperatur 4.0 °C. Specific gravity disebut juga berat
jenis. Besaran ini tidak memiliki satuan dikarenakan merupakan sebuah rasio.

6
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum massa jenis dan
spesific gravity zat adalah sebagai berikut:
1. Timbangan, digunakan untuk menimbang massa benda padat
atau cair.
2. Zat padat, digunakan sebagai bahas percobaan yang akan diuji.
3. Zat cair, digunakan sebagai bahan percobaan yang akan diuji
(aquades, minyak goreng, gliserin).
4. Tabung gelas ukur, digunakan sebagai pengukur volume zat
cair.
5. Jangka sorong, digunakan sebagai pengukur benda padat.
6. Tali, digunakan sebagai pengat benda padat.
3.2 Desain Percobaan
Desain percobaan pada praktikum massa jenis dan specific gravity
zat adalah sebagai berikut:
1) Menentukan massa jenis zat cair (𝜌𝑧𝑐) dengan menggunakan
hukum Archimedes.

Gambar 3.2.1 Pengukuran Massa Benda di Udara,


dalam Aquades, serta dalam Zat Cair
(Sumber : Petunjuk Praktikum, 2023)

7
2) Menentukan specific gravity menggunakan hukum Archimedes.

Gambar 3.2.2 Pengukuran Massa Benda di Udara, Massa Pembenam di Aquades


dan Massa + Benda di dalam Aquades
(Sumber : Petunjuk Praktikum, 2023)
3.3 Variabel
a. Variabel Bebas
• Variabel bebas pada percobaan pertama adalah volume zat cair yang
digunakan.
• Variabel bebas pada percobaan kedua adalah volume zat cair yang
digunakan.
• Variabel bebas pada percobaan ketiga adalah volume zat cair yang
digunakan.
b. Variabel Terikat
• Variabel terikat pada percobaan pertama adalah massa jenis zat cair
(𝜌𝑧𝑐).
• Variabel terikat pada percobaan kedua adalah specific gravity
aluminium dan kuningan.
• Variabel terikat pada percobaan ketiga adalah specific gravity kayu.
c. Variabel Kontrol
• Variabel kontrol pada percobaan pertama adalah balok aluminium.
• Variabel kontrol pada percobaan kedua adalah aluminium dan
kuningan.
• Variabel kontrol pada percobaan ketiga adalah kayu, aluminium dan
kuningan.

8
3.4 Langkah Percobaan
Langkah kerja pada praktikum kali ini, sebagai berikut:
a. Menentukan massa jenis zat cair
• Diperhatikan dan diposisikan alat dan bahan seperti pada gambar
desain percobaan
• Ditimbang alumunium saat masih berada di udara
• Ditimbang alumunium saat di dalam air
• Ditimbang alumunium di dalam minyak goreng
• Diulangi langkah 2-4 sebanyak 3 kali
• Diulangi langkah 2-5 untuk zat cair gliserin
b. Menentukan SG zat padat/benda yang tenggelam dalam air
• Diperhatikan dan diposisikan alat dan bahan seperti pada gambar
desain percobaan.
• Ditimbang alumunium saat masih berada di udara
• Ditimbang alumunium saat di dalam air
• Diulangi langkah 2-3 sebanyak 3 kali
• Diulangi langkah 2-4 untuk kuningan
c. Menentukan SG kayu dengan pembenam alumunium dan kuningan
• Diperhatikan dan diposisikan alat dan bahan seperti pada gambar
desain percobaan
• Ditimbang kayu saat masih berada di udara
• Ditimbang alumunium saat di dalam air
• Ditimbang kayu dan alumunium di dalam air
• Diulangi langkah 2-4 sebanyak 3 kali
• Diulangi langkah 3-5 untuk pembenam kuningan

9
3.4 Analisis Data
3.4.1 Tabel Analisis Data Massa Jenis Zat Cair (𝜌𝑧𝑐)
Nama Zat Cair Wu (g) Wair (g) V I% K AP

20 13.3 6.7 2.99


Minyak Goreng 19 13.1 5.9 3.22 3.09 0.119 0.038 96.17% 2.417
20 13.5 6.5 3.08

20 10.9 9.1 2.20


Gliserin 19 11 8 2.38 2.28 0.089 0.039 96.10% 2.409
20 11.2 8.8 2.27

3.4.2 Tabel Analisis Data Spesific Grafity Alumunium dan Kuningan


Nama Zat W (di udara) Ws (g)
∆SG I% K AP
Padat (g)
20 13.4 3.030
Aluminium 19 12.9 3.115 3.001 0.131 0.044 95.62% 2.359
20 13 2.857
62.1 54.6 8.280
Kuningan 62.4 54.5 7.899 7.018 1.866 0.266 73.41% 1.575
61.9 49.2 4.874

3.4.3 Tabel Analisis Data Spesific Grafity Kayu dengan pembenam


Alumunium dan Kuningan
Bahan W (di udara) Wp (g)
W₂ (g) ∆SG I% K AP
Pembenam (g)
5,1 2 #VALUE! 10
Aluminium 5 2.1 7.1 10.3 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4,9 2.2 #VALUE! 10.4
4.8 2.6 7.4 48.6
Kuningan 5.2 2.5 7.7 49 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4.9 2.8 7.7 48.6

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Tabel Hasil Massa Jenis Zat Cair (𝝆𝒛𝒄)
Nama Zat Cair --𝑧-𝑐- ± ∆𝜌𝑧𝑐 )
(𝜌
Minyak Goreng 1,01 ± 0,016
Aquades 1,00 ± 0,011
Gliserin 1,00 ± 0,043

4.1.2 Tabel Hasil Spesific Grafity Alumunium dan Kuningan


Nama Zat Padat (-𝑆-𝐺
--𝑧-𝑝- ± ∆𝑆𝐺𝑧𝑝 )

Alumunium 2,679 ± 0,112


Kuningan 8,527 ± 0,574

4.1.3 Tabel Hasil Spesific Grafity Kayu dengan pembenam


Alumunium dan Kuningan
Nama Bahan Pembenam --𝐺
(𝑆 --𝑧-𝑝- ± ∆𝑆𝐺𝑧𝑝 )

Alumunium 0,995±0,015
Kuningan 0,578±0,024

4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini dilakukan 3 kali percobaan dengan percobaan pertama
adalah menentukan massa jenis zat cair, percobaan kedua dan ketiga yaitu
menentukan specific gravity zat padat yang tenggelam dan terapung di dalam air.
Percobaan pertama menggunakan minyak goreng dan gliserin sebagai zat cair.
Padatan yang digunakan berupa balok dari kuningan, dan aluminium sebagai benda
penguji yang akan dimasukkan ke dalam zat cair. Pengambilan data dilakukan
sebanyak 3 kali, sehingga dapat ditentukan perbandingan massa jenis kedua zat
tersebut yang hampir sama.

11
Percobaan kedua dan ketiga yaitu menentukan specific gravity zat padat
yang tenggelam dan terapung di dalam air. Zat padat yang digunakan adalah
aluminium dan kuningan. Pengambilan data dilakukan sebanyak 3 kali. Perbedaan
hasil data bisa terjadi tergantung pada jenis zat cair serta cara mengukurnya.
Ketelitian dari pengamat juga sangat berperan dalam menentukah hasil akhirnya.
Pengaruh besar atau kecil SG tergantung dari massa jenis ketika di udara dan di air.
Percobaan ketiga menggunakan jenis bahan kayu. Kayu memiliki massa
yang sangat ringan sehingga ketika dimasukkan ke dalam zat cair, gaya dorong ke
atas zat cairnya lebih besar dibandingkan massa kayu tersebut. Hal ini yang
menyebabkan kayu tidak tenggelam atau melayang di dalam zat cair dan hanya
terapung di atas permukaan zat cair. Perbandingan SG pada hal ini dipengaruhi oleh
massa.
Praktikum kali ini mendapatkan hasil bahwa massa benda pada zat cair jika
dibandingkan dengan massa jenis zat cair dalam gram/cm3, maka massa benda lebih
besar dari zat cair sehingga benda akan tenggelam. Hal tersebut sesuai dengan
literatur yang dikutip bahwa benda akan tenggelam jika massa benda lebih besar
dari massa jenis zat cair (Rohman, 2021).
Praktikum kali ini memperoleh hasil besar massa jenis zat cair yang
digunakan, yaitu minyak dan gliserin ialah hampir sama. Hukum
Archimedes dapat kita gunakan untuk menentukan specific gravity dari
zat padat yang tenggelam yaitu aluminium dan kuningan, serta zat padat
yang terapung yaitu kayu. Percobaan pada zat padat terapung digunakan
bahan pembenam berupa aluminium dan kuningan. Specific gravity dari
zat padat yang tenggelam lebih besar daripada zat padat yang terapung.
Specific gravity pada zat yang semakin besar, maka zat tersebut akan
semakin mudah tenggelam, yang berarti massa jenis zat semakin besar.

12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Massa jenis minyak dan gliserin hampir sama
b. Kuningan memiliki specific gravity yang lebih besar dibandingkan
alumunium, maka kuningan memiliki potensi untuk tenggelam lebih
besar.
c. Hasil dari praktikum diperoleh bahwa benda akan tenggelam jika
massa jenis air lebih kecil daripada benda. Hal tersebut sesuai dengan
literatur yang dikutip bahwa semakin besar specific gravity pada zat,
maka zat tersebut akan semakin mudah tenggelam, yang berarti massa
jenis zat semakin besar (Rohman, 2021).

5.2 Saran
Saran untuk praktikum massa jenis dan specific gravity zat ialah,
sebelum praktikum dilakukan praktikan diharapkan telah mempelajari
modul dan materi tentang praktikum yang akan dilaksanakan. Praktikum
dilakukan sesuai metode percobaan. Sumber litaratur yang digunakan
harus jelas untuk menambah presentase keberhasilan praktikum.

13
DAFTAR PUSTAKA
Fathuroya, V., J. Muchlisyiyah, N. Izza, dan S. S. Yuwono. 2017. Fisika
Dasar. Malang: UB Press
Fhannum. 2011. Hukum Archimedes. https://fhannum/wordpress.com
Diakses pada 16 Oktober 2023.
Giancoli, D. C. 2014. PHYSICS: Principles with Application. Pearson
Education, Inc. Terjemahan oleh I. Hardiansyah. 2018.
FISIKA: Prinsip dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.
Halliday, D. R. Resnick dan J. Walker. 2018. Physics, 7 Extended Editon.
John Wiley and Sons, Inc. Terjemahan oleh E. Sustini, S.
Viridi, F. Iskandar dan F. A. Noor. 2018. Fisika Dasar,
Edisi Ketujuh Jilid 1. Edisi 7. Jakarta: Erlangga.
Qharomi, M. A. 2018. Fluida Statis. https://qharomi.gammafisblog.com.
Diakses pada 16 Oktober 2023.
Rohman, A. 2021. Buku Ajar Fluida. Jawa Tengah: PT. Nasya Expanding
Management.
Tim Penyusun. 2023. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Jember:
Universitas Jember.
Utami, R., W. Winarti, dan J. Purwanto. 2014. Rancang bangun perangkat
eksperimen hukum archimedes untuk MTs LB/A
YAKETUNIS Kelas VIII. Jurnal Inklusi. 1(1): 57-82.
Vimala, B. K. 2020. Revoliso Saintifik dan Terknik Jilid I. Jakarta:
Erlangga.

14
15

Anda mungkin juga menyukai