1
BAB I
PENDAHULUAN
2
I.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum massa jenis dan specific gravity zat,
yaitu:
a. Bagaimana besar nilai massa jenis zat cair yang digunakan dalam percobaan?
b. Bagaimana specific gravity zat padat untuk benda tenggelam dan terapung
c. Bagaimana karakteristik benda tenggelam dan terapung berdasar nilai
specific gravity dari data yang didapat? Bandingkan dengan literatur!
I.3 Tujuan
Tujuan pada praktikum massa jenis dan specific gravity zat, yaitu
a. Mahasiswa dapat mengetahui besar nilai jenis zat cair yang digunakan
b. Mahasiswa dapat mengetahui efek specific gravity terhadap benda
tenggelam dan terapung
c. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik benda yang tenggelam
dan terapung berdasarkan nilai specific gravity.
I.4 Manfaat
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
𝜌2 akan lebih besar dari 𝜌1, sehingga tekanan didasar kubus menyebabkan
gaya ke atas yang besarnya 𝜌2A di mana A adalah luas penampung bagian bawah.
Benda yang tercelup ke dalam air, maka air akan memberi gaya apung yang
besarnya sama dengan berat zat cair yang didesak keluar oleh benda (Giancoli,
2014).
Konsep massa jenis sering digunakan untuk menentukan massa jenis suatu
zat. Persamaan untuk menentukan massa jenis adalah sebagai berikut :
𝜌 = 𝑚/𝜈 (2.2)
Dengan : 𝜌 = Massa jenis
𝑚 = Massa benda
𝜈 = Volume benda
2.3 Literatur
Archimedes (287–212 SM) merupakan perintis kajian tentang
hidrostatika, yaitu cabang fisika yang membahas keseimbangan gaya-
gaya yang dikenakan pada benda-benda tegar. Bukunya yang berjudul “Benda-
benda mengapung” Archimedes mengatakan bahwa, benda-benda yang lebih
berat dari cairan bila ditempatkan dalam cairan akan turun ke dasar cairan
tersebut. Benda yang ditimbang beratnya dalam cairan, maka akan lebih
ringan dari berat sebenarnya. Prinsip Archimedes banyak diaplikasikan seperti
pompa ulir, untuk mengangkut air dari tempat lebih rendah (Vilmala, 2020).
Keadaan benda di dalam air berdasarkan dari massa jenisnya, yaitu:
a) Terapung
Benda dapat terapung dalam air jika massa jenis benda lebih kecil dari
massa jenis air. Benda yang ditekan pada cairan akan bergerak ke atas. Gaya
ke atas akan lebih besar dari gaya ke bawah (𝐹𝑎 > 𝑊).
b) Melayang
Benda dapat melayang jika massa jenis benda dalam air lebih mempunyai
kesamaan dengan massa jenis air. Benda yang diletakan dalam cairan benda
tidak bergerak ke atas ataupun ke bawah. Gaya yang bekerja adalah (𝐹𝑎 =
𝑊) di mana gaya ke atas sama dengan gaya ke bawah.
5
c) Tenggelam
Benda akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis
air. Benda yang berada dalam air akan bergerak ke bawah sampai
menyentuh dasar wadah. Gaya ke atas lebih besar dari gaya berat (𝐹𝑎 < 𝑊)
(Giancoli, 2014).
6
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum massa jenis dan
spesific gravity zat adalah sebagai berikut:
1. Timbangan, digunakan untuk menimbang massa benda padat
atau cair.
2. Zat padat, digunakan sebagai bahas percobaan yang akan diuji.
3. Zat cair, digunakan sebagai bahan percobaan yang akan diuji
(aquades, minyak goreng, gliserin).
4. Tabung gelas ukur, digunakan sebagai pengukur volume zat
cair.
5. Jangka sorong, digunakan sebagai pengukur benda padat.
6. Tali, digunakan sebagai pengat benda padat.
3.2 Desain Percobaan
Desain percobaan pada praktikum massa jenis dan specific gravity
zat adalah sebagai berikut:
1) Menentukan massa jenis zat cair (𝜌𝑧𝑐) dengan menggunakan
hukum Archimedes.
7
2) Menentukan specific gravity menggunakan hukum Archimedes.
8
3.4 Langkah Percobaan
Langkah kerja pada praktikum kali ini, sebagai berikut:
a. Menentukan massa jenis zat cair
• Diperhatikan dan diposisikan alat dan bahan seperti pada gambar
desain percobaan
• Ditimbang alumunium saat masih berada di udara
• Ditimbang alumunium saat di dalam air
• Ditimbang alumunium di dalam minyak goreng
• Diulangi langkah 2-4 sebanyak 3 kali
• Diulangi langkah 2-5 untuk zat cair gliserin
b. Menentukan SG zat padat/benda yang tenggelam dalam air
• Diperhatikan dan diposisikan alat dan bahan seperti pada gambar
desain percobaan.
• Ditimbang alumunium saat masih berada di udara
• Ditimbang alumunium saat di dalam air
• Diulangi langkah 2-3 sebanyak 3 kali
• Diulangi langkah 2-4 untuk kuningan
c. Menentukan SG kayu dengan pembenam alumunium dan kuningan
• Diperhatikan dan diposisikan alat dan bahan seperti pada gambar
desain percobaan
• Ditimbang kayu saat masih berada di udara
• Ditimbang alumunium saat di dalam air
• Ditimbang kayu dan alumunium di dalam air
• Diulangi langkah 2-4 sebanyak 3 kali
• Diulangi langkah 3-5 untuk pembenam kuningan
9
3.4 Analisis Data
3.4.1 Tabel Analisis Data Massa Jenis Zat Cair (𝜌𝑧𝑐)
Nama Zat Cair Wu (g) Wair (g) V I% K AP
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Tabel Hasil Massa Jenis Zat Cair (𝝆𝒛𝒄)
Nama Zat Cair --𝑧-𝑐- ± ∆𝜌𝑧𝑐 )
(𝜌
Minyak Goreng 1,01 ± 0,016
Aquades 1,00 ± 0,011
Gliserin 1,00 ± 0,043
Alumunium 0,995±0,015
Kuningan 0,578±0,024
4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini dilakukan 3 kali percobaan dengan percobaan pertama
adalah menentukan massa jenis zat cair, percobaan kedua dan ketiga yaitu
menentukan specific gravity zat padat yang tenggelam dan terapung di dalam air.
Percobaan pertama menggunakan minyak goreng dan gliserin sebagai zat cair.
Padatan yang digunakan berupa balok dari kuningan, dan aluminium sebagai benda
penguji yang akan dimasukkan ke dalam zat cair. Pengambilan data dilakukan
sebanyak 3 kali, sehingga dapat ditentukan perbandingan massa jenis kedua zat
tersebut yang hampir sama.
11
Percobaan kedua dan ketiga yaitu menentukan specific gravity zat padat
yang tenggelam dan terapung di dalam air. Zat padat yang digunakan adalah
aluminium dan kuningan. Pengambilan data dilakukan sebanyak 3 kali. Perbedaan
hasil data bisa terjadi tergantung pada jenis zat cair serta cara mengukurnya.
Ketelitian dari pengamat juga sangat berperan dalam menentukah hasil akhirnya.
Pengaruh besar atau kecil SG tergantung dari massa jenis ketika di udara dan di air.
Percobaan ketiga menggunakan jenis bahan kayu. Kayu memiliki massa
yang sangat ringan sehingga ketika dimasukkan ke dalam zat cair, gaya dorong ke
atas zat cairnya lebih besar dibandingkan massa kayu tersebut. Hal ini yang
menyebabkan kayu tidak tenggelam atau melayang di dalam zat cair dan hanya
terapung di atas permukaan zat cair. Perbandingan SG pada hal ini dipengaruhi oleh
massa.
Praktikum kali ini mendapatkan hasil bahwa massa benda pada zat cair jika
dibandingkan dengan massa jenis zat cair dalam gram/cm3, maka massa benda lebih
besar dari zat cair sehingga benda akan tenggelam. Hal tersebut sesuai dengan
literatur yang dikutip bahwa benda akan tenggelam jika massa benda lebih besar
dari massa jenis zat cair (Rohman, 2021).
Praktikum kali ini memperoleh hasil besar massa jenis zat cair yang
digunakan, yaitu minyak dan gliserin ialah hampir sama. Hukum
Archimedes dapat kita gunakan untuk menentukan specific gravity dari
zat padat yang tenggelam yaitu aluminium dan kuningan, serta zat padat
yang terapung yaitu kayu. Percobaan pada zat padat terapung digunakan
bahan pembenam berupa aluminium dan kuningan. Specific gravity dari
zat padat yang tenggelam lebih besar daripada zat padat yang terapung.
Specific gravity pada zat yang semakin besar, maka zat tersebut akan
semakin mudah tenggelam, yang berarti massa jenis zat semakin besar.
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Massa jenis minyak dan gliserin hampir sama
b. Kuningan memiliki specific gravity yang lebih besar dibandingkan
alumunium, maka kuningan memiliki potensi untuk tenggelam lebih
besar.
c. Hasil dari praktikum diperoleh bahwa benda akan tenggelam jika
massa jenis air lebih kecil daripada benda. Hal tersebut sesuai dengan
literatur yang dikutip bahwa semakin besar specific gravity pada zat,
maka zat tersebut akan semakin mudah tenggelam, yang berarti massa
jenis zat semakin besar (Rohman, 2021).
5.2 Saran
Saran untuk praktikum massa jenis dan specific gravity zat ialah,
sebelum praktikum dilakukan praktikan diharapkan telah mempelajari
modul dan materi tentang praktikum yang akan dilaksanakan. Praktikum
dilakukan sesuai metode percobaan. Sumber litaratur yang digunakan
harus jelas untuk menambah presentase keberhasilan praktikum.
13
DAFTAR PUSTAKA
Fathuroya, V., J. Muchlisyiyah, N. Izza, dan S. S. Yuwono. 2017. Fisika
Dasar. Malang: UB Press
Fhannum. 2011. Hukum Archimedes. https://fhannum/wordpress.com
Diakses pada 16 Oktober 2023.
Giancoli, D. C. 2014. PHYSICS: Principles with Application. Pearson
Education, Inc. Terjemahan oleh I. Hardiansyah. 2018.
FISIKA: Prinsip dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.
Halliday, D. R. Resnick dan J. Walker. 2018. Physics, 7 Extended Editon.
John Wiley and Sons, Inc. Terjemahan oleh E. Sustini, S.
Viridi, F. Iskandar dan F. A. Noor. 2018. Fisika Dasar,
Edisi Ketujuh Jilid 1. Edisi 7. Jakarta: Erlangga.
Qharomi, M. A. 2018. Fluida Statis. https://qharomi.gammafisblog.com.
Diakses pada 16 Oktober 2023.
Rohman, A. 2021. Buku Ajar Fluida. Jawa Tengah: PT. Nasya Expanding
Management.
Tim Penyusun. 2023. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Jember:
Universitas Jember.
Utami, R., W. Winarti, dan J. Purwanto. 2014. Rancang bangun perangkat
eksperimen hukum archimedes untuk MTs LB/A
YAKETUNIS Kelas VIII. Jurnal Inklusi. 1(1): 57-82.
Vimala, B. K. 2020. Revoliso Saintifik dan Terknik Jilid I. Jakarta:
Erlangga.
14
15