Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung Kelas / Semester : XI / 1 (Ganjil)


Mata Pelajaran : Fisika Alokasi Waktu : 6 JP x 45 Menit
Materi Pokok : Fluida Statik KD : 3.3 dan 4.3

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Memahami pengertian fluida.
2. Mengetahui hukum-hukum pada fluida statik.
3. Menggunakan hukum utama hidrostatis, hukum pascal, dan hukum archimedes.
4. Mengaplikasikan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida.
5. Menyimpulkan konsep tekanan hidrostatis, prinsip hukum archimedes dan hukum
pascal melalui percobaan.

B. Metode Pembelajaran

Pendekatan :Pendekatan Ilmiah (Scientifict approach)


Model : Discovery Learning
Metode : Ceramah, diskusi, praktikum

C. Media Pembelajaran
 Slide Presentasi (PPT)
 Buku Cetak
 Spidol
 Papan Tulis
 Alat Praktikum
 Laptop
 Proyektor

D. Sumber Belajar
a. Marthen Kanginan. 2016. Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta : Erlangga.
b. Ni Ketut Lasmi. Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI.: Erlangga.
c. Buku Teks Pelajaran Fisika SMA XI yang relevan.
d. Internet.

E. Materi Pembelajaran
1. Fluida Statik
A. Massa Jenis dan Tekanan Fluida
Fluida merupakan zat yang dapat mengalir dan bentuknya selalu mengikuti
wadah yang ditempatinya. Fluida statik adalah ilmu yang membahas tentang gaya
dan tekanan pada zat yang tidak bergerak, yaitu zat cair dan gas. Setiap zat padat,
cair, maupun gas masing-masing mempunyai volume, massa jenis, berat, dan
berat jenis.
a. Massa Jenis (ρ)
Massa jenis didefinisikan sebagai jumlah partikel fluida tiap satuan volume
atau perbandingan antara massa fluida dengan volumenya.
m
ρ=
V
Dengan
m = massa fluida (kg, g),
V = volume fluida (m3, cm3),dan
ρ = massa jenis fluida (kg/m3, g/cm3).

b. Berat Jenis (s)


Berat jenis didefinisikan sebagai perbandingan antara berat fluida dengan
volumenya.
w
s=
V
Dengan
w = mg = berat fluida (N, dyne),
V = volume fluida (m3, cm3), dan
s = berat jenis fluida (N/m3, dyne/cm3).

c. Massa Jenis Campuran


Jika beberapa fluida yang berbeda massa jenisnya dicampurkan, massa jenis
campurannya merupakan nilai rata-rata dari massa jenis fluida yang
dicampurkan tersebut.
ρ 1 V 1+ ρ 2 V 2
ρc =
V 1+V 2

dengan

ρ1 dan ρ2 = massa jenis masing-masing fluida

V1 dan V2 = volume masing-masing fluida

d. Tekanan
Tekanan adalah perbandingan antara gaya yang bekerja pada suatu
permukaan bidang dengan luas permukaan bidang tersebut. Jika luas
permukaan bidang A dan gaya tekan yang bekerja tegak lurus pada
permukaan bidang F, besar tekanannya dapat dinyatakan dengan persamaan.
F
P=
A
Dengan
F = gaya tekan (N),
A = luas permukaan bidang (m2), dan
P = tekanan (Pa).

 Tekanan Hidrostatik
Besar tekanan pada dasar bejana sama dengan perbandingan antara besar
gaya tekan zat cair dengan luas permukaan yang ditekannya. Tekanan oleh
zat cair ini disebut tekanan hidrostatik.
 Hukum Utama Hidrostatika
Berdasarkan tekanan hidrostatika, besar tekanan pada setiap titik dengan
kedalaman yang sama pada satu jenis zat cair adalah sama, walaupun
bentuk bejananya berbeda-beda. Oleh karena ketinggian zat cair pada
bejana A, B, C sama, besar tekanannya sama besar.
P A =PB =PC =P0 + ρgh
Penerapan hukum utama hidrostatika adalah pada pipa U. Pipa U dapat
digunakan untuk menghitung massa jenis suatu zat cair, ketika zat cair
yang lain telah diketahui massa jenisnya dan kedua zat cair tidak
tercampur.
1) Penerapan Hukum Utama Hidrostatika
a) Manometer terbuka adalah alat untuk mengukur tekanan gas dalam
ruang tertutup.
b) Manometer tertutup terbuat dari kaca berbentuk U yang berisi zat
cair, dengan salah satu ujungnya tertutup dan ujung yang lain
terbuka.

B. Hukum –Hukum pada Fluida Statik


1. Hukum Pascal
Balise Pascal (1623-1662) padatahun 1653 menemukan gejala yang kemudian
dikenal dengan hukum pascal yang bunyinya “Tekanan yang dikerjakan pada
zat cair dalam bejana tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan besar
yang sama”.
2. Hukum Archimedes
Archimedes menyatakan bahwa dalam zat cair, suatu benda mendapat gaya
ke atas seberat zat cair yang dipindahkan oleh benda.
F A= ρa gV
Dengan
ρa = massa jenis zat cair (kg/m3),
g = percepatan gravitasi (m/s2),
V = volume balok yang tercelup dalam zat cair (m3), dan
FA = gaya ke atas (N).
Persamaan diatas disebut gaya Archimedes yang kemudian dikenal dengan
hukum Archimedes yang bunyinya “Setiap benda yang dicelupkan ke dalam
zat cair, sebagian atau seluruhnya, akan mendapat gaya ke atas (gaya
apung) yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan”.

C. Gejala – Gejala pada Fluida Statik


1. Tegangan Permukaan
Ketika silet atau jarum diletakkan mendatar secara perlahan-lahan di atas
permukaan air, kedua benda tersebut tidak tenggelam. Dalam kondisi lain,
kedua benda tersebut dimasukkan dalam air dengan dilepaskan, kedua benda
tersebut akan tenggelam.
Berdasarkan kedua keadaan tersebut, terdapaat faktor yang menahan kedua
benda di atas permukaan air, yaitu tegangan permukaan. Tegangan
permukaan hanya terdapat pada permukaan zat cair.
2. Gejala kapilaritas
Kapilaritas adalah gejala naiknya air yang meresap melalui celah/pipa sempit.
Pipa ini disebut pipa kapiler. Gejala kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari
dapat dijumpai pada air yang meresap membasahi tisu.
3. Viskositas dan Hukum Stokes
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar
kecilnya gesekan yang terjadi pada fluida.

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


 Pertemuan Pertama

Tahap Kegiatan Rincian Kegiatan Alokasi Waktu


Kegiatan Pendahuluan
Persiapan 20 menit
1. Memulai kegiatan tepat waktu.
2. Mengawali pembelajaran dengan memberi
salam dan berdo’a bersama.
3. Mengkondisikan situasi kelas agar
kondusif untuk mendukung proses
pembelajaran.
4. Mengecek kehadiran peserta didik melalui
lembar absensi kelas.
5. Menyiapkan media pembelajaran.
Apersepsi
6. Guru mengulas materi pembelajaran
sebelumnya (elastisitas) sebelum memulai
materi baru, dan memberi informasi terkait
materi yang akan dipelajari (fluida statis).
Motivasi
7. Peserta didik melihat tayangan mengenai
fluida statis.
Orientasi
8. Menyampaikan tujuan dan kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan Inti
Pemberian Rangsangan (Stimulation) 60 menit
1. Menampilkan gambar atau tayangan
tentang adanya fluida statis dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Menanyakan kepada peserta didik selain
dari gambar yang ditampilkan, apakah
contoh dari hal-hal yang berhubungan
dengan fluida statis.
Mengidentifikasi Masalah (Problem
Statement)
1. Peserta didik mengidentifikasi hal yang
berhubungan dengan fluida statis melalui:
a. Apa pengertian dari fluida?
b. Apa saja hukum-hukum yang
berhubungan dengan fluida statis?
c. Contoh fluida statis dalam kehidupan
sehari-hari?
Mengumpulkan Data (Data Collection)
1. Peserta didik membaca kembali sumber
belajar yang telah disiapkan.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk memahami terkait dengan
pertanyaan pada tahap Identifikasi
Masalah.
Mengolah Data (Data Processing)
1. Guru membimbing peserta didik secara
individu dalam kegiatan memahami
pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan
dan mengasosiasi informasi yang
diperoleh.
Pembuktian (Verification)
1. Guru menunjuk peserta didik secara acak
untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan.
Menarik Kesimpulan (Generalization)
1. Bersama peserta didik merumuskan
persamaan-persamaan pada topik fluida
statis.
Kegiatan Penutup
1. Bersama peserta didik meninjau kembali 10 menit
materi yang telah disampaikan,
merangkum inti materi dan meminta
peserta didik untuk menarik kesimpulan.
2. Mengajukan beberapa pertanyaan kepada
peserta didik sebagai evaluasi
pembelajaran yang telah berlangsung.
3. Memberikan apresiasi dan motivasi
terhadap pembelajaran yang telah
berlangsung.
4. Menginformasikan materi untuk
pertemuan berikutnya, dan
5. Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan salam.

 Pertemuan Kedua

Tahap Kegiatan Rincian Kegiatan Alokasi Waktu


Kegiatan Pendahuluan
Persiapan 20 menit
1. Memulai kegiatan tepat waktu.
2. Mengawali pembelajaran dengan memberi
salam dan berdo’a bersama.
3. Mengkondisikan situasi kelas agar
kondusif untuk mendukung proses
pembelajaran.
4. Mengecek kehadiran peserta didik melalui
lembar absensi kelas.
5. Menyiapkan media pembelajaran.
Apersepsi
6. Guru mengaitkan materi pembelajaran
yang telah dibahas sebelumnya (fluida
statis) yaitu massa jenis dan tekanan fluida
dengan materi yang akan dibahas (hukum-
hukum pada fluida statis dan gejala-gejala
pada fluida statis).
Motivasi
7. Guru memberikan gambar atau tayangan
yang dapat Peserta didik lihat yang
berhubungan dengan materi yang akan
dipelajari.
Orientasi
8. Menyampaikan tujuan dan kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan Inti
Pemberian Rangsangan (Stimulation) 60 menit
1. Guru memberikan penjelasan secara
langsung tentang hukum-hukum pada
fluida statis dan gejala-gejala pada fluida
statis, peserta didik diminta untuk
mengamati penjelasan tersebut.
Mengidentifikasi Masalah (Problem
Statement)
1. Peserta didik mengidentifikasi hal yang
berhubungan dengan hukum-hukum dan
gejala apa saja yang ada pada fluida statis.
Mengumpulkan Data (Data Collection)
1. Peserta didik membaca kembali sumber
belajar yang telah disiapkan.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk memahami terkait dengan
pertanyaan pada tahap Identifikasi
Masalah.
Mengolah Data (Data Processing)
1. Guru membimbing peserta didik secara
individu dalam kegiatan memahami
pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan
dan mengasosiasi informasi yang
diperoleh.
Pembuktian (Verification)
1. Guru menunjuk peserta didik secara acak
untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan.
Menarik Kesimpulan (Generalization)
1. Bersama peserta didik membahas tentang
hukum-hukum dan gejala-gejala pada
fluida statis.
Kegiatan Penutup
1. Bersama peserta didik meninjau kembali 10 menit
materi yang telah disampaikan,
merangkum inti materi dan meminta
peserta didik untuk menarik kesimpulan.
2. Mengajukan beberapa pertanyaan kepada
peserta didik sebagai evaluasi
pembelajaran yang telah berlangsung.
3. Memberikan apresiasi dan motivasi
terhadap pembelajaran yang telah
berlangsung.
4. Memberikan tugas kepada peserta didik
agar lebih memahami materi.
5. Menginformasikan materi untuk
pertemuan berikutnya, dan
6. Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan salam.

 Pertemuan Ketiga

Tahap Kegiatan Rincian Kegiatan Alokasi Waktu


Kegiatan Pendahuluan
Persiapan 20 menit
1. Memulai kegiatan tepat waktu.
2. Mengawali pembelajaran dengan memberi
salam dan berdo’a bersama.
3. Mengkondisikan situasi kelas agar
kondusif untuk mendukung proses
pembelajaran.
4. Mengecek kehadiran peserta didik melalui
lembar absensi kelas.
5. Menyiapkan media pembelajaran.
Apersepsi
6. Guru mengaitkan materi pembelajaran
yang telah dibahas sebelumnya (fluida
statis) dengan kegiatan praktikum yang
akan dilakukan.
Orientasi
7. Menyampaikan tujuan dan kegiatan
pembelajaran.
Kegiatan Inti
1. Meminta peserta didik untuk berkumpul 60 menit
sesuai kelompok yang telah dibentuk
sebelumnya.
2. Peserta didik menyiapkan alat & bahan
praktikum.
3. Peserta didik melakukan praktikum sesuai
dengan arahan yang diberikan guru.
4. Peserta didik mengolah data dan
menganalisis hasil percobaan yang telah
dilakukan.
5. Peserta didik menyimpulkan hasil
percobaan.
Kegiatan Penutup
1. Meninjau kembali hasil praktikum yang 10 menit
telah dilakukan.
2. melakukan evaluasi pembelajaran yang
telah berlangsung.
3. Memberikan apresiasi dan motivasi
terhadap pembelajaran yang telah
berlangsung.
4. Menginformasikan kegiatan untuk
pertemuan berikutnya, dan
5. Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan salam.

G. Penilaian
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
 Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
observasi

No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Jumlah Skor Kode


dinilai Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1. Akbar Maulana 75 80 75 80 310 77,5 SB
2.
3.

Keterangan :

 BS : Bekerja Sama
 JJ : Jujur
 TJ : Tanggung Jawab
 DS : Disiplin

Catatan :

1 Aspek perilaku dinilai dengan kriteria :


. 100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2 Jumlah skor = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4
. = 400
3 Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 310 : 4 = 77,5
.
4 Kode nilai / predikat :
. 75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5 Format diatas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
.

b. Pengetahuan
 Tes Tertulis (mengerjakan soal Uraian atau Pilihan Ganda)
 Tes Lisan (Tanya Jawab, Diskusi)

c. Keterampilan
 Praktikum
Contoh instrumen penilaian praktikum dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

No Aspek yang dinilai Skor


1. Kesesuaian langkah-langkah percobaan 75
2. Kemampuan melakukan percobaan 75
3. Kemampuan memahami dan menyimpulkan hasil 75
percobaan

Kriteria penilaian (skor)

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Kurang Baik

25 = Tidak Baik

Bandar Lampung, September 2022


Guru Pamong Guru PPL

Roudatul Jannah, SP Lia Pebriana Putri


NIK. 19740923 200207 2 175 NPM. 1911090090

Mengetahui,
Kepala SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung

Saeful Alfiansah, S.Pd


NIK.19910409 201907 1 391

Anda mungkin juga menyukai