FISIKA
UNTUK SMK KELAS
11
KELAS : ...................................
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, dengan Ilmu-Nya yang Maha Luas,
serta kemurahan hatinya, hingga kumpulan Modul Fisika untuk Siswa SMK kelas
Modul Fisika SMK Kelas 11 ini disusun sesuai dengan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Fisika
Materi dalam Modul Fisika Smk Kelas 11 ini disajikan dengan seringkas dan
sejelas mungkin. Hal ini dimaksudkan agar Siswa bisa lebih cepat menangkap
Kritik dan saran sangat Penulis harapkan demi kesempurnaan modul ini.
Rudy Djatmiko
i
DAFTAR ISI
BAB. 1. Fluida
A. Tekanan fluida
B. Fluida statis
C. Fluida dinamis
BAB. 2. Momentum dan impuls
A. Momentum
B. Tumbukan
C. Impuls
BAB. 3. Gerak translasi, gerak rotasi, dan keseimbangan benda tegar
A. Gerak translasi
B. Gerak rotasi
C. Keseimbangan benda tegar
D. Titik berat
BAB. 4. Termodinamika
A. Teori kinetik gas
B. Usaha dalam termodinamika
C. Proses-proses termodinamika
D. Siklus termodinamika
BAB. 5. Kemagnetan
A. Sifat magnet
B. Elektromagnet
C. Aplikasi magnet
D. Gelombang elektromagnetik
ii
BAB 1
FLUIDA
STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep fluida
KOMPETENSI DASAR
Menguasai hukum fluida statis
Menguasai hukum fluida dinamis
Menghitung fluida statis
Menghitung fluida dinamis
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Contoh fluida yaitu: air, minyak, udara, dan
lain-lain. Fluida yang diam dinamakan fluida statis dan fluida yang bergerak dinamakan
fluida dinamis.
A. TEKANAN FLUIDA
1. Tekanan
Tekanan = gaya tiap satuan luas
F
P=
A
P : takanan (Pa)
F : gaya (N)
A : luas penampang (m2)
Jika dalam soal tidak disebutkan adanya tekanan udara, maka P0 dapat
dianggap nol. Sehingga dapat ditulis:
PH = ρ ⋅ g ⋅ h
BAB 1 - 1
B. FLUIDA STATIS
Fluida statis yaitu fluida dalam keadaan diam atau tidak mengalir. Contoh fluida
statis yaitu air dalam kolam, dalam gelas, dan lain-lain.
1. Hukum Pascal
Hukum Pascal : “ tekanan yang dilakukan pada suatu zat cair dalam ruang
tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata”
F1 F2
A1 A2
P1 P2
Zat cair
P1 = P2
F1 F2
=
A1 A2
BAB 1 - 2
2. Hukum Pokok Hidrostatis
Hukum pokok hidrostatis: “semua titik yang terletak pada satu bidang dalam zat
cair yang sejenis memiliki tekanan yang sama”
3. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes: “suatu benda yang tercelup ke dalam suatu zat cair akan
mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan”
BAB 1 - 3
4. Prinsip Terapung, Melayang, Tenggelam
a. Terapung
Suatu benda akan terapung dalam zat cair jika massa jenis benda
tersebut lebih kecil dari pada massa jenis zat cair.
ρB < ρZ
b. Melayang
Suatu benda akan melayang dalam zat cair ( melayang = tidak tenggelam
dan tidak mengapung, berada di tengah-tengah zat cair) jika massa jenis
benda tersebut sama dengan massa jenis zat cair.
ρB = ρZ
c. Tenggelam
Suatu benda akan tenggelam dalam zat cair jika massa jenis benda
tersebut lebih kecil dari pada massa jenis zat cair.
ρB > ρZ
Massa Jenis
Massa jenis yaitu perbandingan antara massa suatu zat tertentu terhadap
volumenya.
m
ρ=
V
Ρ : massa jenis (kg / m3)
m : massa zat (kg)
V : volume zat (m3)
C. FLUIDA DINAMIS
1. Fluida Ideal
Fluida yang dibahas dalam materi fluida statis adalah fluida ideal, yaitu:
Fluida yang tidak kental
Fluida yang kecepatan alirannya konstan
Fluida yang tidak mengalami perubahan volume.
BAB 1 - 4
2. Viscositas
Viscositas yaitu sifat kekentalan pada zat cair. Sifat ini menimbulkan pengaruh yang
mirip dengan gaya gesek. Pada zat yang memiliki viscositas, saat mengalir melalui
suatu media, maka pada bagian yang dekat dengan dinding akan mengalir dengan
kecepatan paling kecil sedang pada bagian yang jauh dari dinding akan mengalir
dengan kecepatan paling besar.
Debit (Q) adalah banyaknya zat cair yang mengalir tiap satuan waktu.
Besarnya debit air yaitu:
V
Q=
t
atau
Q = A⋅v
Q : debit (m3/s)
V : volume (m3)
t : waktu (s)
A : luas penampang pipa (m2)
v : laju aliran zat cair (m/s)
BAB 1 - 5
Q1 : debit pada penampang 1
Q2 : debit pada penampang 2
A1 : luas penampang 1
A2 : luas penampang 2
v1 : laju aliran zat pada penampant 1
v2 : laju aliran zat pada penampant 2
4. Persamaan Bernoulli
Suatu fluida yang mengalir melalui suatu penampang dengan ketinggian tertentu,
berlaku:
1
P+ ρ ⋅ v 2 + ρ ⋅ g ⋅ h = konstan
2
Atau
1 1
P1 + ρ ⋅ v1 2 + ρ ⋅ g ⋅ h1 = P2 + ρ ⋅ v 2 2 + ρ ⋅ g ⋅ h2
2 2
BAB 1 - 6
SOAL – SOAL LATIHAN
Kerjakan Soal Berikut Dan Pilih Jawaban yang paling benar!
BAB 1 - 7
6. Sebuah mesin diletakkan di atas suatu
lantai. Jika tekanan yang diterima oleh
lantai 5000 Pa dan luas alas
penampang mesin 100 cm2, maka berat
mesin tersebut adalah . . .
A. 0.5 N
B. 0.05 N
C. 0.2 N
D. 50 N
E. 5 N
8. Berikut ini yang termasuk contoh penerapan dari hukum pascal adalah . . .
A. Mesin pompa angin
B. Rem cakram hidrolik
C. Sayap pesawat terbang
D. Balon udara
E. Kapal laut
BAB 1 - 8
10. Sebongkah batu memiliki volume 15
cm2 dan massa 27 gram. Maka massa
jenis batu adalah ....
A. 1,3 g/cm3
B. 2 g/cm3
10
C. g/cm3
15
D. 8 g/cm3
15
E. g/cm3
28
BAB 1 - 9
14. Bila tekanan atmosfer 10 5 Pa,
percepatan gravitasi 10 m/s 2 , dan
massa jenis air 1.000 kg/m 3 . Maka
tekanan pada kedalaman 5 m dalam
suatu danau adalah ....
A. 1,42 . 105 Pa
B. 1,46 . 105 Pa
C. 1,48 . 105 Pa
D. 1,5 . 105 Pa
E. 1,58 . 105 Pa
BAB 1 - 10
Kerjakan soal berikut dengan jawaban yang tepat!
BAB 1 - 11
22. Sebutkan dan jelaskanlah contoh-
contoh penerapan hukum pascal dalam
kehidupan sehari-hari!
BAB 1 - 12
BAB 2
MOMENTUM DAN IMPULS
STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep impuls dan momentum
KOMPETENSI DASAR
Mengenali jenis tumbukan
Menguasai konsep impuls dan hukum kekekalan momentum
Menerapkan hubungan impuls dan momentum dalam perhitungan
A. MOMENTUM
Momentum merupakan suatu besaran yang dimiliki oleh benda yang memiliki massa dan
bergerak
Momentum ialah: Hasil kali massa sebuah benda dengan kecepatan.
P = m⋅v
P : momentum (kg m/s)
m : massa (kg)
v : kecepatan (m/s)
C. TUMBUKAN
Terdapat 3 jenis tumbukan, yaitu:
1. Tumbukan lenting sempurna (e = 1)
2. Tumbukan lenting lebagian ( 0 < e < 1)
3. Tumbukan tidak lenting sama sekali (e = 0)
BAB 2 - 1
D. IMPULS
Impuls adalah hasil kali gaya dengan waktu yang ditempuhnya.
I = F ⋅ ∆t
I : impuls (Ns atau kg m/s)
F : gaya (N)
∆t : selang waktu (s)
I = P'− P
I = m ⋅ ( v '− v )
F ⋅ ∆ t = m ⋅ ( v '− v )
Impuls merupakan Besaran vektor yang arahnya searah dengan arah gayanya
BAB 2 - 2
SOAL – SOAL LATIHAN
Kerjakan Soal Berikut Dan Pilih Jawaban yang paling benar!
BAB 2 - 3
5. Sebuah truk massanya 2000 kg. Melaju
dengan kecepatan 36 km/jam. Jika truk
tersebut menabrak sebuah pohon dan
berhenti setelah 0,4 s. Gaya rata-rata
yang dialami truk selama
berlangsungnya tabrakan adalah . . .
A. 50.000 N
B. 60.000 N
C. 70.000 N
D. 80.000 N
E. 180.000 N
BAB 2 - 4
9. Sebuah bola dipukul dengan gaya
sebesar 360 N. Jika lama
persinggungan antara pemukul dengan
bola adalah 0.6 s. Besar impuls yang
terjadi adalah . . .
A. 216 kg m/s
B. 200 kg m/s
C. 186 kg m/s
D. 60 kg m/s
E. 36 kg m/s
12. Jenis tumbukan berikut yang berlaku hukum kekekalan energi kinetik adalah
...
A. tumbukan lenting sempurna
B. tumbukan lenting sebagian
C. tumbukan tidak lenting
D. semua jenis tumbukan
E. tumbukan antar benda yang keras.
BAB 2 - 5
A. 100 kg
B. 24 kg
C. 48 kg
D. 5 kg
E. 96 kg
BAB 2 - 6
D. 8,0 N
E. 10 N
BAB 2 - 7
Kerjakan Soal Berikut Dengan Jawaban Yang Benar!
BAB 2 - 8
6. Andi massanya 60 kg melompat ke
perahu yang diam dan bermassa 200
kg. Jika sesaat sebelum menginjak
perahu, kecepatan gerak horizontal andi
12 m/s, besar kecepatan gerak perahu
dan Andi sesaat setelah andi menginjak
perahu adalah . . .
BAB 2 - 9
BAB 3
GERAK TRANSLASI, GERAK ROTASI, DAN
KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan gerak translasi, rotasi, dan keseimbangan benda tegar
KOMPETENSI DASAR
Menguasai konsep gerak translasi dan rotasi
Menguasai konsep keseimbangan benda tegar
Menghitung gerak translasi dan rotasi
Menghitung keseimbangan benda tegar
A. GERAK TRANSLASI
Gerak translasi yaitu gerak dalam lintasan lurus. Besaran yang terlibat dalam
gerak translasi yaitu: posisi, kecepatan, dan percepatan.
1. Posisi
Pada gerak translasi, posisi menggambarkan keadaan berdasarkan jarak satuan
panjang. Satuan dari posisi adalah meter (m). Posisi dalam keadaan ini dinamakan
jarak linear
2. Kecepatan
Kecepatan adalah perubahan posisi tiap satuan waktu. Pada gerak translasi,
satuan kecepatan adalah m/s, dan dinamakan kecepatan linear.
x 2 − x1
v=
t
3. Percepatan
Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu. Pada gerak
translasi, satuan percepatan adalah m/s2, dan dinamakan percepatan linier.
v 2 − v1
a=
t
Kata linier pada gerak translasi biasanya tidak disebutkan, akan tetapi dalam
pembahasan materi yang berhubungan dengan gerak rotasi, kata linier perlu
disebutkan untuk membedakan dengan gerak melingkar
BAB 3 - 1
B. GERAK ROTASI
Gerak rotasi yaitu gerak dalam arah melingkar. Pada gerak rotasi, besaran posisi
dituliskan dalam sudut. Dalam gerak translasi di kenal kata linier, sedangkan
dalam gerak rotasi, akan dikenal kata anguler yang artinya sudut.
r : jari-jari (m)
τ = F ⋅r
τ = F ⋅ r ⋅ Sin(θ )
τ : torsi (Nm)
F : gaya (N)
r : jari-jari (m)
Ө : sudut antara arah gaya dengan perpanjangan jari-jari
BAB 3 - 2
Jika dihubungkan dengan momen inersia, besarnya torsi dapat juga ditulis:
τ = I ⋅α
I = m r2
Sedangkan besarnya momen inersia benda yang berputar dengan poros pada
titik berjarak d dari pusat massa benda tersebut adalah:
I = Ip + m d2
Ip : momen inersia pada pusat massa
Besarnya momen inersia pada tiap benda berbeda-beda tergantung dari bentuk
benda dan poros putaran benda tersebut.
contoh soal
sebuah batang kayu yang panjangnya l dan beratnya W tergeletak pada posisi
pada gambar dibawah
jika θ = 530, dinding licin, koefisien gesek benda dengan lantai µ . Tentukan
besarnya µ agar benda tersebut seimbang !
Penyelesaian
Untuk menyelesaikan permasalahan diatas, lakukanlah langkah-langkah
berikut:
1. lukislah komponen gaya-gaya yang berkerja pada benda tersebut terhadap
lantai dan dinding
D
Nd
Nd = normal benda terhadap dinding
l Nl = normal benda terhadap lantai
Fs = gaya gesek antara benda dengan lantai
NL W = berat benda (terpusat pada bagian tengah
benda)
W θ
fSL L
BAB 3 - 3
2. selesaikan komponen gaya-gaya yang saling sejajar dan berlawanan arah
untuk menentukan keseimbangan
∑ Fx = 0
N d − f sL = 0
N d − µl ⋅ N l = 0
N d = N l ⋅ µl (i)
∑F x =0
N l −W = 0
Nl = W (ii)
∑τ = 0
W ⋅ ⋅ l ⋅ cos(θ ) − N d ⋅ l ⋅ sin (θ ) = 0
1
2
⋅ W ⋅ l ⋅ cos(θ )
1
Nd = 2
l ⋅ sin (θ )
1 cos(θ )
Nd = W (iii)
2 sin (θ )
1 cos(θ )
W ⋅ µl = ⋅W ⋅
2 sin (θ )
1 cos(θ )
µl = ⋅
2 sin (θ )
L=I.ω
I1 . ω1 = I2. ω2
L : momentum sudut
I : momen inersia
ω : kecepatan sudut
BAB 3 - 4
BAB 3 - 5
D. TITIK BERAT
Titik berat adalah titik pada suatu benda dimana gaya berat benda terkonsentrasi
paling besar pada titik tersebut. Umumnya titik berat benda berada pada pusat benda
atau bagian tengah benda tersebut, tapi tidak selalu seperti itu.
Koordinat titik berat benda homogen dapat ditentukan dengan rumus berikut:
X0 =
∑ x n An ; Y = ∑ y n An
0
∑ An ∑ yn
X0 : koordinat titik berat sumbu-x
Y0 : koordinat titik berat sumbu-y
xn : jarak sumbu-x titik pusat massa benda ke-n
yn : jarak sumbu-y titik pusat massa benda ke-n
An : luas benda ke-n
Benda homogen adalah benda yang besar massanya tiap titik bagian benda tersebut
sama besarnya.
2. Silinder pejal 1
y0 = t
z2 2
t = tinggi silinder
z t
y0
z1
BAB 3 - 6
3. Limas pejal beraturan T 1
y0 = t
4
z t = tinggi limasberaturan
y0 t 1
V = luas alas x tinggi
3
T
4. Kerucut pejal T 1
y0= t
4
t = tinggi kerucut
t 1
V = luas alas x tinggi
3
y0 z
T’
5. Setengah bola pejal
3
y0 = R
z y0 8
R = jari-jari bola
A E F B
1. Jajargenjang, belah D C 1
y0 = t
Ketupat, bujur sangkar, 2
persegi panjang. t = tinggi
z z = perpotongan
t diagonal
y0 AC dan BD
A B
BAB 3 - 7
3. Juring lingkaran 2 talibusurAB
y0 = R
3 busurAB
A B R = jari-jari lingkaran
z
R
y0
X
O
4. Setengah lingkaran 4R
y0 =
Y 3π
R = jari-jari lingkaran
z0
R y0
X
A 0
B
A z
B
l
2. Busur lingkaran talibusurAB
y0 = R x
busurAB
R = jari-jari lingkaran
z
y0
A R B
0
3. Busur setengah 2R
y0 =
lingkaran. Y π
R = jari-jari lingkaran
z
y0
A 0 B
BAB 3 - 8
SOAL – SOAL LATIHAN
Kerjakan Soal Berikut Dan Pilih Jawaban yang paling benar!
BAB 3 - 9
5. Sebuah sepeda roda depannya berjari-
jari 30 cm dan roda belakangnya berjari-
jari 20 cm. Jika roda depannya berputar
dengan kecepatan 60 rad/s, maka
kecepatan sudut roda belakangnya
adalah . . .
A. 2 rad/s
B. 3 rad/s
C. 40 rad/s
D. 90 rad/s
E. 110 rad/s
BAB 3 - 10
A. 150 m/s
B. 31 m/s
C. 19 m/s
D. 6 m/s
E. 4,2 m/s
A. 256 Nm
B. 200 Nm
C. 128 Nm
D. 96 Nm
E. 48 Nm
11. Sebuah bola pejal bila diputar dengan sumbu putar pada salah
satu sisinya adalah …
1
A. MR 2
5
5
B. MR 2
7
C. MR 2
7
D. MR 2
5
9
E. MR 2
5
BAB 3 - 11
D. ω 1 ≥ ω 2
E. ω 1 < ω 2
13. Besaran yang merupakan perkalian antara gaya dengan jarak titik
terhadap gaya disebut ....
A. benda tegar
B. massa benda
C. momen gaya
D. momen inersia
E. rotasi benda
BAB 3 - 12
16. Sebuah katrol pada gambar di bawah ini
(jari-jari R) ditarik pada pinggirnya
dengan gaya F, maka torsinya …
A. τ = F x l
B. τ = F x r
C. τ = F . l sin θ
D. τ = F . l sin α
E. semua salah
BAB 3 - 13
19. Sebuah bola pejal, massa 4 kg, jari-jari
8 cm, menggelinding sempurna menurut
bidang miring, sudut miring bidang 45º.
Maka besar percepatan linier benda
adalah …(g = 10 m/s 2 )
A. 2,52 ms −2
B. 5,05 ms −2
C. 6,50 ms −2
D. 3,35 ms −2
E. 6,05 ms −2
20. Lintasan pentil sebuah ban motor bergerak dalam bidang datar dengan
arah yang lurus sesuai dengan …
A. C. E.
B. D.
A. 10 m/s
B. 20 m/s
C. 25 m/s
D. 30 m/s
E. 33 m/s
BAB 3 - 14
24. Grafik gerak lurus beraturan yang benar adalah . . .
A
v B
a
C t
D t
x a
t t
E
v
BAB 3 - 15
27. Sebuah mobil bergerak dengan
kecepatan 36 km/jam. Dalam satuan SI,
besarnya kecepatan mobil tersebut
adalah . . . .
A. 60 m/s
1
B. m/s
6
C. 1 m/s
D. 20 m/s
E. 10 m/s
BAB 3 - 16
Kerjakan Soal-Soal Berikut Dengan Benar!
BAB 3 - 17
BAB 4
TERMODINAMIKA
STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan hukum Termodinamika
KOMPETENSI DASAR
Menguasai hukum Termodinamika
Menggunakan hukum Termodinamika dalam perhitungan
P ⋅V P ⋅V P ⋅V
= konstan atau 1 1 = 2 2
T T1 T2
P ⋅V = n ⋅ R ⋅ T atau P ⋅ V = N ⋅ K ⋅ T
BAB 4 - 1
Dan besarnya jumlah mol dapat dihitung dengan persamaan
m N
n= Atau n =
mr NA
m : massa gas
mr : massa relatif partikel gas
N : jumlah partikel gas
NA : bilangan Avogadro ( 6,02 x 1023 partikel/mol )
B. USAHA
Usaha dihasilkan oleh perubahan volume sistem akibat proses pemanasan.
W = P ⋅ ∆V
∆V = V2 − V1
W : usaha (Joule)
P : tekanan (Pa atau N/m2)
∆V : perubahan volume (m3)
V1 : volume awal (m3)
V2 : volume akhir (m3)
C. PROSES-PROSES TERMODINAMIKA
1. Isobarik
Proses isobarik yaitu proses yang terjadi pada tekanan tetap (∆P = 0), besarnya usaha
pada proses isobarik adalah:
W = P(V2 − V1 )
2. Isokhorik
Proses isokhorik yaitu proses yang terjadi pada volume tetap (∆V = 0), berlaku:
W=0
Usaha pada proses isokhorik adalah nol, atau tidak ada
BAB 4 - 2
3. Isotermis
Proses isotermis yaitu proses yang terjadi pada suhu tetap (∆T = 0), besarnya usaha
pada proses isotermis adalah:
V
W = n ⋅ R ⋅ T ⋅ ln 2
V1
n : jumlah mol (mol)
R : konstanta umum gas ( 8,314 J/mol K )
T : suhu (K)
4. Adiabatis
Proses adiabatis yaitu proses yang terjadi pada kalor tetap (∆Q = 0), besarnya usaha
pada proses adiabatis adalah:
W = ⋅ n ⋅ R ⋅ (T2 − T1 )
3
2
T1 : suhu awal (K)
T2 : suhu akhir (K)
D. HUKUM TERMODINAMIKA 1
"Energi itu kekal,tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi
juga dapat dikonversikan dari satu bentuk ke bentuk yang lain"
Berlaku:
∆Q = ∆U + W
∆Q : perubahan kalor (joule)
∆U : perubahan energi dalam (joule)
W : usaha luar (joule)
E. SIKLUS CARNOT
1. Mesin Carnot
Siklus carnot terdiri dari dua proses. Yaitu: proses isotermis dan proses adiabatik
Diagram siklus carnot:
BAB 4 - 3
Pada mesin carnot berlaku:
Q1 T1
=
Q2 T2 Q1 = W + Q 2
Dan
T
η = 1− 2 ×100%
T1
η : efisiensi (%)
T1 : suhu pada reservoir suhu tinggi (K)
T2 : suhu pada reservoir suhu rendah (k)
F. HUKUM TERMODINAMIKA 2
Pernyataan kelvin-plack: ” Tidak mungkin untuk membuat suatu mesin kalor
yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata mengubah energi panas yang
diperoleh dari suatu sumber pada suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik.”
Pernyataan kelvin-planck ini diterapkan pada mesin kalor dengan proses kerja seperti
berikut:
BAB 4 - 4
Pernyataan Clausius: ”tidak mungkin membuat suatu mesin yang bekerja dalam
suatu siklus yang semata-mata memindahkan energi panas dari suatu benda bersuhu
rendah ke benda yang suhunya lebih tinggi tanpa memerlukan usaha dari luar”
Pernyataan clausius diterapkan pada mesin pendingin dengan proses kerja seperti berikut:
Q2 Q2 T2
Cp = = =
W Q1 − Q2 T1 − T2
Hukum Termodinamika 0
” Apabila dua buah benda berbeda yang berada di dalam kesetimbangan thermal
digabungkan dengan sebuah benda lain, maka ketiga-tiganya berada dalam
kesetimbangan thermal ”
BAB 4 - 5
SOAL – SOAL LATIHAN
Kerjakan Soal Berikut Dan Pilih Jawaban yang paling benar!
2. Banyaknya kalor yang diper lukan untuk menaikkan suhu gas sebesar 1 ºC,
disebut ...
A. energi dalam gas
B. tekanan gas ideal
C. kapasitas kalor gas
D. energi kinet ik gas
E. kecepatan part ikel gas
3. Dalam teor i kinet ik gas ideal, partikel-par tikel gas selalu bergerak. sehingga
partikel-partikel tersebut memiliki ....
A. berat
B. energi potensial
C. gaya tar ik
D. usaha
E. energi kinet ik
7. Ilmu dalam f isika yang mempelajar i tent ang perubahan panas dalam suatu
system disebut . . .
A. Elektrodinam ika
BAB 4 - 6
B. Isotermal
C. Azas black
D. Termodinam ika
E. Aerodinamika
10. Bila suhu gas bertambah, maka kecepatan partikel gas tersebut akan
semakin ....
A. kecil
B. sedang
C. menyusut
D. rendah
E. besar
BAB 4 - 7
A. 7,5 joule
B. 12,5 joule
C. 15 joule
D. 75 joule
E. 125 joule
BAB 4 - 8
menghasilkan usaha sebesar 400 joule,
besar energ y kalor yang di ter ima system
adalah . . .
A. 100 joule
B. 300 joule
C. 400 joule
D. 500 joule
E. 600 joule
22. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu gas sebesar 1 0 C,
disebut ...
A. energi dalam gas
B. tekanan gas ideal
C. kapasitas kalor gas
D. energi kinetik gas
E. kecepatan partikel gas
23. Energi dalam gas ideal merupakan fungsi dari ....
A. Volume
B. Suhu
C. tekanan dan suhu
D. volume dan suhu
E. tekanan
24. Bila suhu ruang tertutup dinaikkan menjadi
4 kali, maka kecepatan molekul rata-rata
menjadi ....
A. Tetap
B. 4 kali
BAB 4 - 9
C. setengah kali
D. 2 kali
E. 6 kali
P1 1
P2 2
V1 V2
A. Isotermis
B. adiabatik
C. isokhorik
D. isobarik-adiabatis
E. isobarik
BAB 4 - 10
29. Sejenis gas ideal bervolum 3 L pada
suhu 27°C, gas ini dipanaskan dengan
tekanan tetap 2 atm, sampai suhunya
mencapai 227°C. Bila 1 atm =
1,013.10 5 .Pa, maka kerja yang
dilakukan gas sama dengan ....
A. 402 J
B. 407 J
C. 500 J
D. 405 J
E. 409 J
BAB 4 - 11
BAB 5
KEMAGNETAN
STANDAR KOMPETENSI
• Menerapkan konsep magnet dan elektromagnet
KOMPETENSI DASAR
Menguasai konsep kemagnetan
Menguasai hukum magnet dan elektromagnet
Menggunakan magnet
Menggunakan elektromagnet
A. SIFAT MAGNET
1. Garis Gaya Magnet
Semua magnet mempunyai kutub yang berlainan, yaitu kutub utara dan kutub
selatan. Dua kutub yang senama akan tolak menolak, sedang dua kutub yang berbeda
akan tarik menarik.
Di sekitar magnet akan terdapat medan magnet yang digambarkan sebagai suatu
garis gaya magnet. Semakin jauh, semakin kecil besar medan magnetnya dan semakin
sedikit jumlah garis gaya magnetnya. Arah garis gaya magnet adalah dari kutub utara
menuju kutub selatan.
BAB 5 - 1
B. MEDAN MAGNET
1. Medan Magnet dan Arus Listrik
Menurut Christian Oersted (1777 – 1851): di sekitar arus listrik terdapat medan
magnet.
Arah garis gaya yang dihasilkan di sekitar arus listrik tersebut dapat ditentukan
dengan menggunakan kaidah tangan kanan.
2. Rumus Biot-Savart
Menurut Biot-Savart: besarnya induksi
magnetik di sebuah titik P yang
berjarak r dari sebuah elemen arus
yang panjangnya ∆l adalah:
i ⋅ dl ⋅ sin θ
dB = k
r2
Atau
µ 0 i ⋅ dl ⋅ sin θ
dB = ⋅
2π r2
BAB 5 - 2
Kedua rumus diatas dikenal sebagai Rumus Biot-Savar.
µ0 ⋅ i
B=
2π ⋅ a
µ 0 ⋅ i ⋅ a ⋅ sin θ
B=
2⋅r2
µ0 ⋅ i
B=
2⋅a
BAB 5 - 3
c. Besar Medan Magnet Di Sekitar Kawat Solenoida
Solenoida adalah suatu lilitan atau kumparan yang rapat. Besarnya medan
magnet pada titik di tengah solenoida dirumuskan:
µ0 ⋅ i ⋅ N
B=
l
Dan besarnya medan magnet pada titik di ujung solenoida dirumuskan:
µ0 ⋅ i ⋅ N
B=
2⋅l
µ0 ⋅ i ⋅ N
B=
2 ⋅π ⋅ r
BAB 5 - 4
C. GAYA MAGNET
Kawat berarus listrik bila berada di dalam medan magnet, akan mengalami suatu
gaya akibat pengaruh medan magnet tersebut. Gaya ini disebut gaya magnetik atau sering
disebut gaya lorentz.
1. Arah Gaya Magnet
2. Gaya Lorentz
Besar gaya lorentz (gaya magnetik) yang dialami oleh penghantar yang
panjangnya l dan dialiri arus i yang memotong medan magnet dengan membentuk
sudut Ө adalah:
F = B ⋅ i ⋅ l ⋅ sin θ
F = B⋅i⋅l
BAB 5 - 5
D. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Induksi elektromagnetik adalah gejala terjadinya arus listrik dalam suatu
penghantar akibat adanya perubahan medan magnet di sekitar kawat penghantar tersebut.
Arus listrik yang terjadi disebut arus induksi atau arus imbas
1. Hukum Faraday
Magnet dapat ditimbulkan oleh arus listrik. Hal ini telah diselidiki oleh Oersted.
Sebaliknya, arus listrik ternyata dapat ditimbulkan oleh gaya magnet. Hal ini diselidiki
oleh Faraday dengan percobaannya seperti berikut
BAB 5 - 6
2. Arah Arus Induksi
Arah arus induksi dapat ditentukan dengan hukum
Lentz atau kaidah tangan kanan. Hukum Lentz
berbunyi: ”arah arus induksi dalam suatu penghantar
itu sedemikian rupa, sehingga menghasilkan medan
magnet baru yang melawan perubahan garis-garis
gaya magnet semula yang menimbulkannya.”
BAB 5 - 7
ε = −B ⋅ i ⋅ l
ε = −B ⋅ l ⋅ v
Banyaknya garis gaya magnet (B) yang dilingkupi oleh daerah ABRQ disebut fluks
magnetik (dengan lambang ф). Jadi, fluks magnetik dapat dirumuskan sebagai perkalian
induksi magnet (kerapatan garis gaya B) dengan luas daerah yang melingkunginya.
Φ = B⋅ A
Atau
dΦ
ε =−
dt
ф : fluksi magnetik
a. Transformator
Transformator (trafo) adalah alat untuk memperbesar atau memperkecil
tegangan arus bolakbalik.
Transformator yang digunakan untuk memperbesar tegangan disebut
transformator step-up, sedangkan yang digunakan untuk memperkecil tegangan
disebut transformator step-down.
Sebuah transformator terdiri atas
pasangan kumparan primer (N1) dan
kumparan sekunder (N2) yang dililitkan
pada inti besi. Kumparan primer dan
kumparan sekunder tersebut sering
BAB 5 - 8
disebut juga coil induksi, yaitu berupa gulungan kawat penghantar yang dilapisi
penyekat (isolasi), sehingga antara kawat dengan kawat dan antara kawat dengan
inti besi tidak ada kontak. Inti besi terbuat dari pelat berlapis-lapis
Tegangan yang dihubungkan dengan kumparan primer disebut tegangan primer
(V1), yaitu tegangan masuk, dan tegangan ujung-ujung kumparan sekunder disebut
tegangan sekunder (V2), yaitu tegangan keluar.
V1 V P1 = P2
= 2
N1 N 2 V1 ⋅ I 1 = V2 ⋅ I 2
dan
dengan:
P1 : daya primer
P2 : daya sekunder
I1 : arus primer
I2 : arus sekunder
V1 : tegangan primer atau tegangan input
V2 : tegangan sekunder atau tegangan output
N1 : jumlah lilitan primer
N2 : jumlah lilitan sekunder
b. Efisiensi transformator
Efisiensi transformator didefinisikan sebagai persentase daya output terhadap daya
input.
P2 V ⋅I
η= × 100% atau η = 2 2 × 100%
P1 V1 ⋅ I 1
dengan:
η = efisiensi transformator (%)
V1 = tegangan primer (volt)
V2 = tegangan sekunder (volt)
I1 = arus primer (A)
I2 = arus sekunder (A)
N1 = banyaknya lilitan primer
N2 = banyaknya lilitan sekunder
ENERATOR
BAB 5 - 9
Pada gambar di samping, Kedua ujung
kumparan (loop) dihubungkan masing-masing
pada cincin tembaga (C). Kedua cincin ini
terpisah (terisolasi) satu sama lain dan terisolasi
juga dengan poros generator. Pada kedua cincin
ini, menempel sikat-sikat L (lamel) yang
berhubungan dengan rangkaian luar. Dengan
demikian, apabila pada loop ada arus, maka arus
itu mengalir ke rangkaian luar.
BAB 5 - 10
E. GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Spektrum gelombang elektromagnetik terdiri dari berbagai jenis gelombang yang dibedakan
berdasarkan frekuensi atau panjang gelombangnya. Rentang spektrum gelombang
elektromagnetik selengkapnya ditunjukkan pada Gambar.
Pada gambar tampak bahwa frekuensi terendah atau panjang gelombang terbesar adalah
gelombang radio, dan frekuensi tertinggi atau panjang gelombang terkecil adalah sinar
gamma. Panjang gelombang cahaya tampak mulai dari 4 x 10-7 m (violet) sampai dengan 7 x
10-7 m (merah).
Semua gelombang elektromagnetik merambat dalam vakum dengan cepat rambat yang sama,
yaitu 3 x 108 m/s
a. Gelombang Radio
Frekuensi gelombang radio mulai dari 30 kHz ke atas dan dikelompokkan
berdasarkan lebar frekuensinya, seperti ditunjukkan pada Tabel 5.1. Pada tabel ini
juga diberikan panjang gelombang tertentu untuk tiap lebar frekuensi berikut
pemakaiannya.
Gelombang radio dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat melalui
kawat-kawat penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian elektronika
yang disebut osilator. Gelombang radio dipancarkan dari antena dan diterima oleh
antena pula.
BAB 5 - 11
Tabel 5.1 Pengelompokan gelombang radio
Gelombang TV (UHF) dan radio (VHF) tidak dipantulkan oleh lapisan atmosfer sehingga
luas daerah jangkauannya sempit. Karena dapat menembus lapisan atmosfer (ionosfer),
gelombang ini sering digunakan sebagai alat komunikasi dengan satelit-satelit. Pesawat TV
dan radio FM menggunakan gelombang ini sebagai pembawa informasi. Informasi bunyi
dibawa dalam bentuk perubahan frekuensi atau modulasi frekuensi
b. Gelombang Mikro
Gelombang mikro (microwaves) adalah gelombang radio dengan frekuensi
paling tinggi (superhigh frequency = SHF), yaitu di atas 3 GHz (3 x 109 Hz).
Gelombang mikro dimanfaatkan dalam alat Mikrowave dan RADAR.
c. Sinar Inframerah
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011 Hz sampai 1014 Hertz. Sinar
inframerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang bergetar karena
benda dipanaskan. Jadi, setiap benda panas pasti memancarkan sinar inframerah.
Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna benda.
Dengan menggunakan pelat-pelat potret yang peka terhadap inframerah, satelit
pengamat sumber Bumi mampu mendeteksi tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di Bumi.
Tumbuh-tumbuhan yang berbeda akan memancarkan jumlah dan frekuensi inframerah yang
berbeda.
Kondisi-kondisi kesehatan dapat didiagnosis dengan menyelidiki pancaran
inframerah dari tubuh. Foto inframerah khusus disebut termogram yang digunakan
BAB 5 - 12
untuk mendeteksi masalah sirkulasi darah, radang sendi dan kanker.
Energi yang terkandung dalam sinar inframerah merupakan energi panas yang
mempunyai daya untuk menyembuhkan penyakit cacar dan encok. Cahaya yang kita
terima dari Matahari sebagian besar mengandung sinar ini.
Sinar inframerah pada saat ini juga banyak dimanfaatkan dalam remote control
untuk banyak peralatan listrik seperti TV, AC, VCD, dan lain-lain. Unit remote
control berkomunikasi dengan peralatan listrik melalui sinar inframerah yang
dihasilkan oleh light emitting diode (LED) yang terdapat di dalam alat.
Radiasi inframerah dapat juga digunakan dalam alarm pencuri. Seorang pencuri
tanpa sepengetahuannya akan menghalangi sinar dan membunyikan alarm.
d. Cahaya Tampak
Cahaya tampak sebagai gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi
(dikenal) oleh mata manusia. Panjang gelombang cahaya tampak bervariasi
bergantung pada warnanya, mulai dari panjang gelombang kira-kira 4 x 10-7 m untuk
cahaya violet (ungu) sampai 7 x 10-7 m untuk cahaya merah.
e. Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz sampai 1016 Hz
atau dalam daerah panjang gelombang 10-8 m sampai 10-7 m. Sinar ultraviolet
dihasilkan oleh atom dan molekul dalam nyala listrik. Energi sinar ultraviolet kira-
kira sama dengan energi yang diperlukan untuk reaksi kimia. Oleh karena itu, sinar
ultraviolet dapat memendarkan barium platina sianida dan menghitamkan pelat foto
yang berlapis perak bromida.
Sinar ultraviolet dari Matahari dapat merangsang badan kita untuk menghasilkan
vitamin D yang kita perlukan untuk tulang yang sehat.
Sinar ultraviolet juga membunuh bakteri dan virus. Karena itu, sinar ultraviolet
digunakan untuk menyucihamakan ruangan operasi rumah sakit berikut instrumen-
instrumen untuk pembedahan.
Bahan kimia tertentu berpendar ketika sinar ultraviolet jatuh pada bahan
tersebut. Bahan itu menyerap ultraviolet dan memancarkan cahaya tampak hingga
bersinar. Pernahkah Anda memperhatikan ketika Anda menarik uang dari Bank?
Teller bank menyinari buku tabungan dengan lampu khusus untuk memeriksa apakah
tanda tangan di kertas isian sama dengan tanda tangan dalam buku tabungan. Tanda
tangan dalam buku tabungan tidak terlihat oleh Anda, tetapi di bawah sinar
BAB 5 - 13
ultraviolet, tanda tangan Anda akan bersinar.
f. Sinar -X
Sinar-X mempunyai daerah frekuensi antara 1016 Hz sampai 1020 Hz. Panjang gelom-
bangnya sangat pendek, yaitu 10-10 cm sampai 10-6 cm. Karena panjang gelombangnya sangat
pendek, maka sinar-X memiliki daya tembus yang kuat. Daya tembusnya bergantung pada
frekuensi. Makin tinggi frekuensi, makin kuat daya tembusnya. Daya tembushya juga
bergantung pada jenis bahan yang ditembusnya. Dapat menembus buku tebal, kayu setebal
beberapa sentimeter, dan pelat aluminium setebal 1 cm, tetapi suatu lapisan besi, tembaga,
dan terutama timbal dengan ketebalan beberapa milimeter tidak dapat ditembus sama sekali.
g. Sinar Gamma
Sinar gamma mempunyai frekuensi dalam daerah antara 1020 Hz sampai 1025
Hz atau panjang gelombang antara 10-15 cm sampai 10-10 cm. Daya ternbusnya besar
sekali sehingga dapat menembus pelat timbal atau pelat besi yang tebalnya
beberapa centimeter.
Daya tembus sinar gamma sangat besar dan dapat menyebabkan efek yang
serius jika terkena jaringan hidup. Dengan pengontrolan, sinar gamma digunakan
untuk membunuh sel-sel kanker dan mensterilkan peralatan rumah sakit. Seperti
sinar-X, sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat-cacat pada logam.
Sinar gamma dibebaskan selama reaksi inti atom. Tingkat radiasinya dapat dipantau
oleh tabung Geiger-Muller sebagai detektor.
BAB 5 - 14
SOAL-SOAL LATIHAN
Kerjakan Soal Berikut Dan Pilih Jawaban yang paling benar!
1. Suatu kawat yang dialiri arus listrik diletakan diatas sebuah kompas, maka jarum
kompas . . .
A. tidak terpengaruh oleh arus listrik
B. menyimpang ke arah tegak lurus arah aliran arus listrik
C. berputar
D. rusak
E. menyimpang searah dengan arah arus listrik
BAB 5 - 15
dialami elektron besarnya adalah . . . .
A. 1,2 x 10-19 N ; menuju ke kawat
B. 1, 2 x 10-19 N ; menjauhi ke kawat
C. 3,0 x 10-19 N ; menuju ke kawat
D. 3,0 x 10-19 N ; menjauhi ke kawat
E. 7,5 x 10-19 N ; menuju ke kawat
BAB 5 - 16
adalah . . . .
-3 2
A. 5 x 10 Wb/m
-3 2
B. 10 x 10 Wb/m
-3 2
C. 15 x 10 Wb/m
-3 2
D. 20 x 10 Wb/m
-3 2
E. 25 x 10 Wb/m
BAB 5 - 17
cincin tersebut sebesar 4 x 10-5 Wb dari
titik pusat. Besar arus yang mengalir pada
kawat cincin tersebut adalah . . . .
A. 10 A
B. 40 A
C. 20 A
D. 50 A
E. 30 A
BAB 5 - 18
18. Suatu kawat listrik memebentang dari selatan ke utara. Jika pada kawat
tersebut mengalir arus listrik dari arah utara ke selatan, arah medan magnet
yang timbul pada bagian bawah kawat tersebut adalah . . .
A. Timur
B. Barat
C. Timur laut
D. Tenggara
E. Utara
19. Suatu kawat listrik dialiri arus sebesar I. besar medan magnet yang timbul pada
jarak (r) dari kawat tersebut dapat dihitung dengan rumus . . .
µ ⋅I
A. 0
2π ⋅ r
µ ⋅I
B. 0
2⋅r
µ ⋅r
C. 0
2π ⋅ I
µ ⋅r
D. 0
2⋅ I
2 ⋅ µ0 ⋅ I
E.
π ⋅r
BAB 5 - 19
C. Sinar-X
D. Sinar gamma
E. Sinar infra merah
BAB 5 - 20
Kerjakan Soal-Soal Berikut Dengan Benar!
BAB 5 - 21
A. Berapakah besar induksi magnetik pada
titik pusat toroida tersebut?
11. Sebuah kawat lurus yang panjangnya 10
cm berarus 4 A diletakkan dalam ruang
medan magnet homogen 20 T dengan
posisi membentuk sudut 60° dari arah
medan. Berapakah besar gaya yang
dialami kawat tersebut?
12. Dua buah kawat sejajar yang panjangnya
sama-sama 12 m berjarak 20 cm satu
sama lain. Jika besar arus pada masing-
masing kawat sama besar 20 A dan
searah, berapakah besar gaya pada
masing-masing kawat?
13. Sebuah motor listrik yang mempunyai 10
lilitan yang berbentuk segi empat dengan
panjang sisi kawat yanng tegak lurus
terhadap arah putar 10 cm. Besar induksi
magnetik yang terpasang 20 T. Jika motor
listrik dihubungkan dengan sumber
tegangan 220 volt, maka berapakah
kecepatan putaran dan motor listrik
tersebut?
14. Sebuah kawat yang dialiri arus listrik
menghasilkan medan magnet sebesar 2 T
pada jarak 3 m. Berapa arus listrik yang
mengalir pada kawat tersebut?
15. Kawat lurus panjang diberi arus listrik
sebesar x A. Pada jarak 2 meter,
dihasilkan medan magnet sebesar B T.
Arus listrik kemudian diubah menjadi 2x A.
Pada jarak berapa dihasilkan medan
magnet yang sama dengan ketika arus
listrik belum diubah?
16. Sebuah persegi dengan panjang sisi 1 m
dialiri arus sebesar 2 A. Hitunglah
besarnya medan magnet di pusat persegi
tersebut!
20. Sebuah kawat berbentuk cincin memiliki
diameter 4 cm. Kawat dialiri arus listrik
sebesar 3 A. Hitunglah induksi magnetik di
pada pusat cincin dan pada jarak 6 cm dari
pusat cincin.
21. Pada pusat sebuah cincin terdapat medan
magnet sebesar 3 x 10-3 T. Jika jari-jari
cincin sebesar 4 cm, tentukan arus listrik
yang mengalir pada cincin tersebut.
BAB 5 - 22
24. Seutas kawat konduktor panjang dililitkan
pada pipa paralon sehingga terbentuk
lilitan sebanyak 100 buah. Diketahui
panjang paralon 25 cm dan kawat
kemudian dialiri arus 3 A. Jika di bagian
penampang paralon diletakkan sebuah
logam datar berbentuk lingkaran berjari-jari
14 cm paralel dengan penampang paralon,
hitunglah fluks magnet yang menembus
logam.
26. Pada dua kawat panjang lurus yang
diletakkan sejajar pada jarak 1 m satu
sama lain mengalir arus-arus yang
arahnya sama. Arus pada kawat pertama
adalah 1 A dan pada kawat kedua 4 A.
Tentukan:
(a) besar gaya persatuan panjang yang
bekerja pada kawat-kawat tersebut.
(b) kuat medan magnet B di titik P yang
berada pada jarak pertengahan kedua
kawat.
(c) posisi titik-titik yang kuat medan
magnetnya nol.
27. Dua buah kawat panjang sejajar berarus
listrik saling tarik menarik dengan gaya
per satuan panjang sebesar F0. Bila salah
satu kawat arusnya diperbesar dua kali
dan kawat yang lain diperbesar lima kali,
sedangkan jarak antara keduanya
dijadikan empat kali semula. Berarti, gaya
tarik menarik antara kedua kawat akan
menjadi....
BAB 5 - 23
DAFTAR PUSTAKA
Marthen Kanginan, 2007, Fisika Untuk SMA Kelas XI, Jakarta: penerbit
ERLANGGA