Anda di halaman 1dari 76

MODUL

FISIKA
UNTUK SMK KELAS

11

NAMA SISWA : ...................................

KELAS : ...................................

DISUSUN OLEH: RUDY DJATMIKO, S.Si


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, dengan Ilmu-Nya yang Maha Luas,

serta kemurahan hatinya, hingga kumpulan Modul Fisika untuk Siswa SMK kelas

11 ini dapat diselesaikan.

Modul Fisika SMK Kelas 11 ini disusun sesuai dengan Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Fisika

Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Karenanya materi yang diuraikan dalam

modul ini tidak akan melenceng dari tujuan kurikulum.

Materi dalam Modul Fisika Smk Kelas 11 ini disajikan dengan seringkas dan

sejelas mungkin. Hal ini dimaksudkan agar Siswa bisa lebih cepat menangkap

inti dari materi ajar sedang dipelajari.

Kritik dan saran sangat Penulis harapkan demi kesempurnaan modul ini.

Semoga modul dapat menghantarkan Siswa SMK menuju sukses.

Jakarta, 11 Juli 2011


Penulis

Rudy Djatmiko

i
DAFTAR ISI

BAB. 1. Fluida
A. Tekanan fluida
B. Fluida statis
C. Fluida dinamis
BAB. 2. Momentum dan impuls
A. Momentum
B. Tumbukan
C. Impuls
BAB. 3. Gerak translasi, gerak rotasi, dan keseimbangan benda tegar
A. Gerak translasi
B. Gerak rotasi
C. Keseimbangan benda tegar
D. Titik berat
BAB. 4. Termodinamika
A. Teori kinetik gas
B. Usaha dalam termodinamika
C. Proses-proses termodinamika
D. Siklus termodinamika
BAB. 5. Kemagnetan
A. Sifat magnet
B. Elektromagnet
C. Aplikasi magnet
D. Gelombang elektromagnetik

ii
BAB 1
FLUIDA

STANDAR KOMPETENSI
 Menerapkan konsep fluida
KOMPETENSI DASAR
 Menguasai hukum fluida statis
 Menguasai hukum fluida dinamis
 Menghitung fluida statis
 Menghitung fluida dinamis

Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Contoh fluida yaitu: air, minyak, udara, dan
lain-lain. Fluida yang diam dinamakan fluida statis dan fluida yang bergerak dinamakan
fluida dinamis.

A. TEKANAN FLUIDA
1. Tekanan
Tekanan = gaya tiap satuan luas
F
P=
A
P : takanan (Pa)
F : gaya (N)
A : luas penampang (m2)

2. Tekanan Dalam Fluida


Zat cair termasuk fluida, di dalam zat cair terdapat tekanan yang
disebabkan akibat berat zat cair itu sendiri. Takanan dalam zat cair dinamakan
Tekanan Hidrostatis.
Besarnya tekanan hidrostatis yaitu:
PH = P0 + ρ ⋅ g ⋅ h
PH : tekanan hidrostatis (Pa)
P0 : tekanan udara (Pa)
h
ρ : massa jenis zat cair (kg/m3)
h : kedalaman (m)

Jika dalam soal tidak disebutkan adanya tekanan udara, maka P0 dapat
dianggap nol. Sehingga dapat ditulis:
PH = ρ ⋅ g ⋅ h

BAB 1 - 1
B. FLUIDA STATIS
Fluida statis yaitu fluida dalam keadaan diam atau tidak mengalir. Contoh fluida
statis yaitu air dalam kolam, dalam gelas, dan lain-lain.

1. Hukum Pascal
Hukum Pascal : “ tekanan yang dilakukan pada suatu zat cair dalam ruang
tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata”

F1 F2

A1 A2
P1 P2

Zat cair

Dalam hukum pascal berlaku:

P1 = P2

F1 F2
=
A1 A2

P1 : tekanan pada penampang 1 (Pa)


P2 : tekanan pada penampang 2 (Pa)
F1 : gaya pada penampang 1 (N)
F2 : gaya pada penampang 2 (N)
A1 : luas penampang 1 (m2)
A2 : luas penampang 2 (m2)

BAB 1 - 2
2. Hukum Pokok Hidrostatis
Hukum pokok hidrostatis: “semua titik yang terletak pada satu bidang dalam zat
cair yang sejenis memiliki tekanan yang sama”

Pada hukum pokok hidrostatis berlaku:


ρ1 ⋅ h1 = ρ 2 ⋅ h2

ρ1 : massa jenis zat 1 (kg/m3)


ρ2 : massa jenis zat 2 (kg/m3)
h1 : jarak permukaan zat 1 (m)
h2 : jarak permukaan zat 2 (m)

3. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes: “suatu benda yang tercelup ke dalam suatu zat cair akan
mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan”

Besarnya gaya ke atas yang di alami benda tersebut yaitu:


FA = ρ ⋅ g ⋅ v
FA : gaya ke atas atau gaya Archimedes (Pa)
ρ : massa jenis zat cair (kg/m3)
g : percepatan grafitasi (m/s2)
v : volume bagian benda yang tercelup (m3)

BAB 1 - 3
4. Prinsip Terapung, Melayang, Tenggelam

a. Terapung
Suatu benda akan terapung dalam zat cair jika massa jenis benda
tersebut lebih kecil dari pada massa jenis zat cair.
ρB < ρZ

b. Melayang
Suatu benda akan melayang dalam zat cair ( melayang = tidak tenggelam
dan tidak mengapung, berada di tengah-tengah zat cair) jika massa jenis
benda tersebut sama dengan massa jenis zat cair.
ρB = ρZ

c. Tenggelam
Suatu benda akan tenggelam dalam zat cair jika massa jenis benda
tersebut lebih kecil dari pada massa jenis zat cair.
ρB > ρZ

ρB : massa jenis benda (kg/m3)


ρZ : massa jenis zat cair (kg/m3)

Massa Jenis
Massa jenis yaitu perbandingan antara massa suatu zat tertentu terhadap
volumenya.

m
ρ=
V
Ρ : massa jenis (kg / m3)
m : massa zat (kg)
V : volume zat (m3)

Besarnya massa jenis suatu zat berbeda-beda

C. FLUIDA DINAMIS
1. Fluida Ideal
Fluida yang dibahas dalam materi fluida statis adalah fluida ideal, yaitu:
 Fluida yang tidak kental
 Fluida yang kecepatan alirannya konstan
 Fluida yang tidak mengalami perubahan volume.

BAB 1 - 4
2. Viscositas
Viscositas yaitu sifat kekentalan pada zat cair. Sifat ini menimbulkan pengaruh yang
mirip dengan gaya gesek. Pada zat yang memiliki viscositas, saat mengalir melalui
suatu media, maka pada bagian yang dekat dengan dinding akan mengalir dengan
kecepatan paling kecil sedang pada bagian yang jauh dari dinding akan mengalir
dengan kecepatan paling besar.

3. Debit Aliran Dan Laju Fluida

Debit (Q) adalah banyaknya zat cair yang mengalir tiap satuan waktu.
Besarnya debit air yaitu:
V
Q=
t
atau
Q = A⋅v

Q : debit (m3/s)
V : volume (m3)
t : waktu (s)
A : luas penampang pipa (m2)
v : laju aliran zat cair (m/s)

Besarnya debit tiap penampang selalu tetap. Sehingga dapat ditulis:


Q1 = Q2
dan
A1 ⋅ v1 = A2 ⋅ v 2

BAB 1 - 5
Q1 : debit pada penampang 1
Q2 : debit pada penampang 2
A1 : luas penampang 1
A2 : luas penampang 2
v1 : laju aliran zat pada penampant 1
v2 : laju aliran zat pada penampant 2

4. Persamaan Bernoulli

Suatu fluida yang mengalir melalui suatu penampang dengan ketinggian tertentu,
berlaku:

1
P+ ρ ⋅ v 2 + ρ ⋅ g ⋅ h = konstan
2
Atau
1 1
P1 + ρ ⋅ v1 2 + ρ ⋅ g ⋅ h1 = P2 + ρ ⋅ v 2 2 + ρ ⋅ g ⋅ h2
2 2

BAB 1 - 6
SOAL – SOAL LATIHAN
Kerjakan Soal Berikut Dan Pilih Jawaban yang paling benar!

1. Yang dimaksud dengan fluida adalah . . .


A. zat yang dapat berpindah
B. benda yang dapat menggelinding
C. zat yang dapat mengalir
D. tempat mengalirnya suatu zat
E. gaya tiap satuan luas

2. “Besarnya gaya tiap satuan luas” adalah pengertian dari . . .


A. Fluida
B. Pascal
C. Massa jenis
D. Berat jenis
E. Tekanan

3. Semakin besar luas penampang suatu benda, maka tekanannya . . .


A. semakin besar
B. semakin kecil
C. bertambah kemudian berkurang
D. tetap
E. menghilang

4. Gambar balok di samping berukuran sama dan


beratnya sama, jika diletakkan diatas meja dengan
sisi yang diarsir sebagai alasnya, maka . . .
A. Tekanan benda A lebih besar dari tekanan
benda B
B. Tekanan benda A sama besar dengan
tekanan benda B
C. Tekanan benda A lebih kecil dari tekanan benda B
D. Massa benda A lebih besar dari massa benda B
E. Massa benda B lebih besar dari massa benda A

5. Sebuah benda seberat 80 N diletakkan


di atas meja. Jika luas alas penampang
benda tersebut 50 cm2. besar tekanan
yang diberikan oleh benda tersebut
kepada meja adalah . . .
A. 16.000 Pa
B. 1.600 Pa
C. 4.000 Pa
D. 40.000 Pa
E. 130 Pa

BAB 1 - 7
6. Sebuah mesin diletakkan di atas suatu
lantai. Jika tekanan yang diterima oleh
lantai 5000 Pa dan luas alas
penampang mesin 100 cm2, maka berat
mesin tersebut adalah . . .
A. 0.5 N
B. 0.05 N
C. 0.2 N
D. 50 N
E. 5 N

7. Budi menyelam di laut hingga


kedalaman 500 m di bawah permukaan
laut. Jika massa jenis air laut 1200
kg/m3, tekanan udara 105.000 Pa, dan
percepatan grafitasi 10 m/s2, besar
tekanan yang dialami budi adalah . . .
A. 6.105.000 Pa
B. 7.005.000 Pa
C. 705.000 Pa
D. 110.000 Pa
E. 117.000 Pa

8. Berikut ini yang termasuk contoh penerapan dari hukum pascal adalah . . .
A. Mesin pompa angin
B. Rem cakram hidrolik
C. Sayap pesawat terbang
D. Balon udara
E. Kapal laut

9. Sebuah kempa hidrolik luas


penampangnya masing-masing 10 cm2
dan 200 cm2. jika pada penampang
yang kecil ditekan dengan gaya sebesar
80 N, besar gaya yang dihasilkan pada
penampang yang besar adalah . . .
A. 1.600 N
B. 16.000 N
C. 4.000 N
D. 5.000 N
E. 2.800 N

BAB 1 - 8
10. Sebongkah batu memiliki volume 15
cm2 dan massa 27 gram. Maka massa
jenis batu adalah ....
A. 1,3 g/cm3
B. 2 g/cm3
10
C. g/cm3
15
D. 8 g/cm3
15
E. g/cm3
28

11. Sebuah balok dengan berat 24 N terletak


pada lantai yang sisinya 3 m dan 2 m.
Maka tekanan balok pada lantai adalah
....
A. 1 Pa
B. 3 Pa
C. 5 Pa
D. 2 Pa
E. 4 Pa

12. Sebuah dongkrak hidrolik memiliki


pengisap kecil yang diameternya 6 cm
dan pengisap besar yang diameternya
30 cm. Bila pengisap kecil ditekan
dengan gaya 400 N, besarnya gaya
yang dihasilkan pada pengisap besar
adalah ...
A. 10 4 N
B. 10 2 N
C. 1 N
D. 10 3 N
E. 10 N

13. Sebuah pipa U berisi air dan minyak.


Tinggi kolom minyak dan air pada
kedua kaki adalah 10 cm dan 8 cm.
Bila massa jenis air 1.000 kg/m 3 , maka
massa jenis minyak adalah ....
A. 500 kg/m 3
B. 580 kg/m 3
C. 800 kg/m 3
D. 550 kg/m 3
E. 600 kg/m 3

BAB 1 - 9
14. Bila tekanan atmosfer 10 5 Pa,
percepatan gravitasi 10 m/s 2 , dan
massa jenis air 1.000 kg/m 3 . Maka
tekanan pada kedalaman 5 m dalam
suatu danau adalah ....
A. 1,42 . 105 Pa
B. 1,46 . 105 Pa
C. 1,48 . 105 Pa
D. 1,5 . 105 Pa
E. 1,58 . 105 Pa

15. Berapa besarnya kekuatan yang


menggerakkan sebuah perahu layer bila
tekanan angina 0,4 Pa dan luas layar
yang mengembang 10 m 2 ?
A. 0,4 N
B. 1,4 N
C. 4,0 N
D. 14 N
E. 40 N

BAB 1 - 10
Kerjakan soal berikut dengan jawaban yang tepat!

16. Sebutkan dan jelaskan isi dari hukum


pascal!

17. Pada gambar pipa U berikut, jika zat


cair 1 memiliki massa jenis 800 kg/m3,
zat cair 2 memiliki massa jenis 1000
kg/m3, dan tinggi zat cair 1 adalah 12
cm, maka tinggi zat cair 2 adalah . . .

18. Pada gambar soal nomor 17, jika tinggi


h1 adalah 8 cm, tinggi h2 adalah 10 cm,
dan massa jenis zat cair 1 adalah 600
kg/m3, maka besarnya massa jenis zat
cair 2 adalah . . .

19. Sebuah uang logam tergeletak di dasar


kolam renang. Jika kedalaman kolam
renang adalah 3 m, massa jenis air
kolam 1000 kg/m3, dan besar
percepatan grafitasi adalah 9,8 m/s2,
maka besarnya tekanan yang diterima
oleh uang logam tersebut adalah . . .

20. Luas penampang suatu kempa hidrolik


adalah 40 cm2 dan 200 cm2. jika pada
penampang yang besar diletakkan
sebuah mesin yang beratnya 8000 N,
besar gaya yang harus diberikan pada
penampang yang kecil agar mesin
tersebut dapat terangkat adalah . . .

21. Jelaskan perbedaan antara tekanan


pada zat cair dengan tekanan pada
benda padat!

BAB 1 - 11
22. Sebutkan dan jelaskanlah contoh-
contoh penerapan hukum pascal dalam
kehidupan sehari-hari!

23. Jelaskan cara kerja balon udara


berdasarkan hukum archimedes!

BAB 1 - 12
BAB 2
MOMENTUM DAN IMPULS
STANDAR KOMPETENSI
 Menerapkan konsep impuls dan momentum
KOMPETENSI DASAR
 Mengenali jenis tumbukan
 Menguasai konsep impuls dan hukum kekekalan momentum
 Menerapkan hubungan impuls dan momentum dalam perhitungan

A. MOMENTUM
Momentum merupakan suatu besaran yang dimiliki oleh benda yang memiliki massa dan
bergerak
Momentum ialah: Hasil kali massa sebuah benda dengan kecepatan.

P = m⋅v
P : momentum (kg m/s)
m : massa (kg)
v : kecepatan (m/s)

Momentum termasuk besaran vektor yang arahnya searah dengan kecepatannya.


Satuan dari mementum adalah kg m/s atau gram cm/s

B. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM


“Jumlah besar momentum sebelum tumbukan sama dengan jumlah besar momentum
setelah tumbukan”
∑ P = ∑ P'
Atau
m1 v1 + m 2 v 2 = m1 v1 '+ m 2 v 2 '
P : jumlah momentum mula-mula (kg m/s)
P’ : jumlah momentum setelah tumbukan (kg m/s)
m1 : massa benda 1 (kg)
m2 : massa benda 2 (kg)
v1 : kecepatan gerak benda 1 sebelum tumbukan (m/s)
v2 : kecepatan gerak benda 2 sebelum tumbukan (m/s)
v1’ : kecepatan gerak benda 1 setelah tumbukan (m/s)
v2’ : kecepatan gerak benda 2 setelah tumbukan (m/s)

C. TUMBUKAN
Terdapat 3 jenis tumbukan, yaitu:
1. Tumbukan lenting sempurna (e = 1)
2. Tumbukan lenting lebagian ( 0 < e < 1)
3. Tumbukan tidak lenting sama sekali (e = 0)

e adalah koefisien restitusi yang dihitung dengan rumus:


(v '−v ' )
e=− 2 1
v 2 − v1

BAB 2 - 1
D. IMPULS
Impuls adalah hasil kali gaya dengan waktu yang ditempuhnya.
I = F ⋅ ∆t
I : impuls (Ns atau kg m/s)
F : gaya (N)
∆t : selang waktu (s)

Impuls juga adalah perubahan momentum, sehingga dapat juga ditulis:

I = P'− P

I = m ⋅ ( v '− v )

F ⋅ ∆ t = m ⋅ ( v '− v )

Impuls merupakan Besaran vektor yang arahnya searah dengan arah gayanya

BAB 2 - 2
SOAL – SOAL LATIHAN
Kerjakan Soal Berikut Dan Pilih Jawaban yang paling benar!

1. Seorang petinju menyarangkan pukulan ke wajah lawannya dalam selang


waktu tertentu. Kemudian tangannya ditarik kembali. Hasil kali gaya pukulan
dengan selang waktu yang dialami oleh lawannya tersebut dinamakan . . .
A. momentum
B. impuls
C. usaha
D. gaya
E. energi

2. Sebuah mobil sedan bermassa 800 kg


bergerak ke kanan dengan kecepatan
10 m/s. Maka momentum mobil A
adalah …
A. 6×10 3 N.s
B. 8×103 N.s
C. 1×104 N.s
D. 7×10 3 N.s
E. 8×10 3 N.s

3. Sebuah bola pada permainan Soft


ball bermassa 0,15 kg dilempar
horizontal ke kanan dengan kelajuan 20
m/s. Setelah dipukul bola bergerak ke
kiri dengan kelajuan 20 m/s. Maka
impuls yang diberikan oleh kayu
pemukul terhadap bola adalah ....
A. 2 N.s
B. 6 N.s
C. 10 N.s
D. 4 N.s
E. 8 N.s

4. Peristiwa yang memenuhi:


1. Berlaku hukum kekekalan momentum
2. Berlaku hukum kekekalan energi kinetik
3. Koefisien Restitusi e = 1
adalah jenis tumbukan ....
A. tidak lenting
B. tidak lenting sama sekali
E. lenting sebagian
F. lenting sempurna

BAB 2 - 3
5. Sebuah truk massanya 2000 kg. Melaju
dengan kecepatan 36 km/jam. Jika truk
tersebut menabrak sebuah pohon dan
berhenti setelah 0,4 s. Gaya rata-rata
yang dialami truk selama
berlangsungnya tabrakan adalah . . .
A. 50.000 N
B. 60.000 N
C. 70.000 N
D. 80.000 N
E. 180.000 N

6. Sebuah mobil massanya 800 kg. Melaju


dengan momentum 2000 kg m/s.
Kecepatan gerak mobil tersebut adalah .
..
A. 160 m/s
B. 40 m/s
C. 16 m/s
D. 4 m/s
E. 2.5 m/s

7. Sebuah bola pada permainan soft ball


bermassa 0,15 kg dilempar horinzontal ke
kanan dengan kelajuan 20 m/s. Setelah
dipukul bola bergerak ke kiri dengan
kelajuan 20 m/s. Besarnya impuls yang
diberikan kayu pemukul pada bola adalah

A. 4 N.s
B. 5 N.s
C. 6 N.s
D. 7 N.s
E. 8 N.s

8. Sebuah motor dengan pengendaranya


mempunyai massa 150 kg. Jika
bergerak dengan kecepatan 144
km/jam, besar momentumnya adalah . .
.
A. 144 kg m/s
B. 150 kg m/s
C. 1440 kg m/s
D. 5000 kg m/s
E. 6000 kg m/s

BAB 2 - 4
9. Sebuah bola dipukul dengan gaya
sebesar 360 N. Jika lama
persinggungan antara pemukul dengan
bola adalah 0.6 s. Besar impuls yang
terjadi adalah . . .
A. 216 kg m/s
B. 200 kg m/s
C. 186 kg m/s
D. 60 kg m/s
E. 36 kg m/s

10. Hubungan impuls dan momentum adalah . . .


A. impuls sama dengan momentum
B. impuls sama dengan perubahan momentum
C. impuls sama dengan jumlah momentum
D. impuls sama dengan dua kali momentum
E. impuls sama dengan setengah kali momentum

11. Sebuah bola membentur dinding


dengan kecepatan 25 m/s. Jika sesaat
setelah dipantulkan dinding
kecepatannya 20 m/s, besar koefisien
restitusi (e) nya adalah . . .
A. 1
B. 1.25
C. 1.5
D. 1.75
E. 0

12. Jenis tumbukan berikut yang berlaku hukum kekekalan energi kinetik adalah
...
A. tumbukan lenting sempurna
B. tumbukan lenting sebagian
C. tumbukan tidak lenting
D. semua jenis tumbukan
E. tumbukan antar benda yang keras.

13. Nilai koefisien restitusi berikut yang


menunjukan tumbukan lenting sebagian
adalah . . .
A. -1
B. 0
C. 0,3
D. 1
E. 5

14. Sebuah balok kayu meluncur dilantai


licin dengan kecepatan 24 m/s. Jika
momentum balok kayu tersebut 120 kg
m/s, besar massa balok kayu adalah . . .

BAB 2 - 5
A. 100 kg
B. 24 kg
C. 48 kg
D. 5 kg
E. 96 kg

15. Sebuah truk yang massanya 2000 kg


dan melaju dengan kecepatan 36
km/jam menabrak sebuah pohon dan
berhenti dalam waktu 0,1 detik. Gaya
rata-rata pada truk selama
berlangsungya tabrakan adalah ….
A. 200 N
B. 2000 N
C. 20.000 N
D. 200.000 N
E. 2.000.000 N

16. Sebuah benda bermassa 2 kg jatuh


bebas dari suatu ketinggian 80 m di
atas tanah. Besarnya momentum
benda ketika sampai di permukaan
tanah adalah ....
A. 25 N.s
B. 65 N.s
C. 80 N.s
D. 50 N . s
E. 70 N.s

17. Sebuah senapan dapat menembakkan


peluru dengan kecepatan 250 m/det.
Bila massa senapan = 5 kg dan massa
peluru 10 gram, berapa besar
kecepatan senapan terdorong ke
belakang …
A. 4 m/det
B. 2,5 m/det
C. 0,5 m/det
D. 3 m/det
E. 1,5 m/det

18. Suatu benda bermassa 2 kg yang


sedang bergerak. Lajunya bertambah
dari 1 m/s dalam waktu 2 detik. Bila
pada benda itu beraksi gaya yang
searah dengan arah gerak bcnda, maka
besar gaya tersebut adalah …
A. 2,0 N
B. 4,0 N
C. 6,0 N

BAB 2 - 6
D. 8,0 N
E. 10 N

19. Peluru dengan massa 10 gram dan


kecepatan 1000 m/s mengenai dan
menembus sebuah balok dengan
massa 100 kg yang diam di atas bidang
datar tanpa gesekan. Kecepatan peluru
setelah menembus balok 100 m/s.
kecepatan balok karena tertembus
peluru …
A. 0,09 m/s
B. 0,9 m/s
C. 9 m/s
D. 90 m/s
E. 900 m/s

20. Sebua balok dengan massa 2 kg dan


kelajuan 2 m/s bertumbukan dengan
balok yang diam bermassa 6 kg. Kedua
balok menempel setelah bertumbuk,
maka kelajuan kedua balok setelah
tumbukan adalah
1
A. m/det
2
1
B. m/det
4
1
C. m/det
6
1
D. m/det
3
1
E. m/det
8

BAB 2 - 7
Kerjakan Soal Berikut Dengan Jawaban Yang Benar!

1. Sebuah benda dipukul dengan gaya 80


N. Lama waktu sentuhan antara benda
dengan pemukul 0,2 detik. Berapakah
besar impuls benda?

2. Dua buah benda yang bermassa sama


besar bergerak saling mendekati satu
sama lain dalam satu lintasan garis
lurus dengan kecepatan masing-masing
benda 8 m/s dan 10 m/s. Setelah terjadi
tumbukan bola pertama melaju dengan
kecepatan 5 m/s dengan arah yang
berlawanan dari sebelumnya.
Berapakah kecepatan benda kedua
setelah tumbukan?

3. Sebuah balok bermassa 4 kg ditembak


dengan sebutir peluru bermassa 0,2 kg,
sehingga peluru bersarang di dalam
balok. Jika kecepatan peluru dan balok
10 m/s, maka berapakah kecepatan
peluru sebelum bersarang dalam balok
tersebut?

4. Sebuah benda bermassa 0,75 kg


bergerak dengan kecepatan 6 m/s
diberikan gaya luar sebesar 20 N yang
berlawanan arah dengan arah gerak
benda sehingga laju benda berkurang
menjadi 2 m/s. Berapakah besar impuls
dan lama waktu gaya impuls bekerja?

5. Sebuah bola yang mempunyai koefisien


kelentingan 0,9 dijatuhkan dari suatu
ketinggian hingga saat menyentuh lantai
kecepatannya 8 m/s. Berapakah besar
kecepatan benda setelah dipantulkan
lantai ?

BAB 2 - 8
6. Andi massanya 60 kg melompat ke
perahu yang diam dan bermassa 200
kg. Jika sesaat sebelum menginjak
perahu, kecepatan gerak horizontal andi
12 m/s, besar kecepatan gerak perahu
dan Andi sesaat setelah andi menginjak
perahu adalah . . .

BAB 2 - 9
BAB 3
GERAK TRANSLASI, GERAK ROTASI, DAN
KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
STANDAR KOMPETENSI
 Menerapkan gerak translasi, rotasi, dan keseimbangan benda tegar
KOMPETENSI DASAR
 Menguasai konsep gerak translasi dan rotasi
 Menguasai konsep keseimbangan benda tegar
 Menghitung gerak translasi dan rotasi
 Menghitung keseimbangan benda tegar

A. GERAK TRANSLASI
Gerak translasi yaitu gerak dalam lintasan lurus. Besaran yang terlibat dalam
gerak translasi yaitu: posisi, kecepatan, dan percepatan.

1. Posisi
Pada gerak translasi, posisi menggambarkan keadaan berdasarkan jarak satuan
panjang. Satuan dari posisi adalah meter (m). Posisi dalam keadaan ini dinamakan
jarak linear

2. Kecepatan
Kecepatan adalah perubahan posisi tiap satuan waktu. Pada gerak translasi,
satuan kecepatan adalah m/s, dan dinamakan kecepatan linear.

x 2 − x1
v=
t

v : kecepatan linier (m/s)


x1 : posisi linier sebelum bergerak (m)
x2 : posisi linier setelah bergerak (m)
t : waktu (s)

3. Percepatan
Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu. Pada gerak
translasi, satuan percepatan adalah m/s2, dan dinamakan percepatan linier.

v 2 − v1
a=
t

a : percepatan linier (m/s2)


v1 : kecepatan linier semula (m/s)
v2 : kecepatan linier akhir (m/s)
t : waktu (s)

Kata linier pada gerak translasi biasanya tidak disebutkan, akan tetapi dalam
pembahasan materi yang berhubungan dengan gerak rotasi, kata linier perlu
disebutkan untuk membedakan dengan gerak melingkar

BAB 3 - 1
B. GERAK ROTASI
Gerak rotasi yaitu gerak dalam arah melingkar. Pada gerak rotasi, besaran posisi
dituliskan dalam sudut. Dalam gerak translasi di kenal kata linier, sedangkan
dalam gerak rotasi, akan dikenal kata anguler yang artinya sudut.

Hubungan antara besaran dalam gerak translasi dengan gerak rotasi


Nama Dalam Gerak Dalam Gerak Hubungan
No
Besaran Translasi Rotasi Kedua Besaran
x
1 Jarak Jarak linier ( x ) Sudut ( Ө ) θ=
r
Kecepatan Kecepatan v
2 Kecepatan ω=
linier ( v ) anguler ( ω ) r
Percepatan Percepatan a
3 Percepatan α=
linier ( a ) anguler ( α ) r
I = m⋅r2
Momen (untuk benda
4 massa Massa ( m )
Inersia ( I ) titik berputar
pada jari-jari r)
5 Gaya Gaya (F) Torsi ( τ ) τ = F ⋅r

r : jari-jari (m)

C. KESEIMBANGAN BENDA TEGAR


Seimbang berarti resultan gaya yang bekerja pada sistem atau benda tersebut nol (
0 ). Yang dimaksud keseimbangan benda tegar yaitu sistem atau benda tersebut
dalam keadaan seimbang dalam hal gerak translasi maupun dalam hal gerak rotasi.
Secara matematis, dituliskan:
Keseimbangan translasi → ∑ F = 0 ; ∑ Fx = 0 ; ∑ Fy = 0
Keseimbangan rotasi → ∑τ = 0
1. Momen Gaya Atau Torsi ( τ )
Gaya pada gerak melingkar atau gerak rotasi dinamakan momen gaya atau
torsi.
Besarnya torsi dirumuskan:

τ = F ⋅r

Jika tidak tegak lurus, maka

τ = F ⋅ r ⋅ Sin(θ )

τ : torsi (Nm)
F : gaya (N)
r : jari-jari (m)
Ө : sudut antara arah gaya dengan perpanjangan jari-jari

BAB 3 - 2
Jika dihubungkan dengan momen inersia, besarnya torsi dapat juga ditulis:

τ = I ⋅α

I : momen inersia (kg m2)


α : percepatan anguler ( rad/s2)

2. Momen Inersia Atau Kelembaman ( I )


Momen inersia atau kelembaman adalah massa pada benda bergerak
melingkar, yaitu kecenderungan benda untuk mempertahankan keadaannya.
Besarnya momen inersia suatu titik bermassa m yang berputar mengelilingi
suatu titik berjarak r adalah:

I = m r2

Sedangkan besarnya momen inersia benda yang berputar dengan poros pada
titik berjarak d dari pusat massa benda tersebut adalah:
I = Ip + m d2
Ip : momen inersia pada pusat massa

Besarnya momen inersia pada tiap benda berbeda-beda tergantung dari bentuk
benda dan poros putaran benda tersebut.

3. Menghitung Keseimbangan Benda Tegar

contoh soal

sebuah batang kayu yang panjangnya l dan beratnya W tergeletak pada posisi
pada gambar dibawah

jika θ = 530, dinding licin, koefisien gesek benda dengan lantai µ . Tentukan
besarnya µ agar benda tersebut seimbang !

Penyelesaian
Untuk menyelesaikan permasalahan diatas, lakukanlah langkah-langkah
berikut:
1. lukislah komponen gaya-gaya yang berkerja pada benda tersebut terhadap
lantai dan dinding
D
Nd
Nd = normal benda terhadap dinding
l Nl = normal benda terhadap lantai
Fs = gaya gesek antara benda dengan lantai
NL W = berat benda (terpusat pada bagian tengah
benda)

W θ

fSL L

BAB 3 - 3
2. selesaikan komponen gaya-gaya yang saling sejajar dan berlawanan arah
untuk menentukan keseimbangan
∑ Fx = 0
N d − f sL = 0
N d − µl ⋅ N l = 0
N d = N l ⋅ µl (i)

∑F x =0
N l −W = 0
Nl = W (ii)

∑τ = 0
W ⋅ ⋅ l ⋅ cos(θ ) − N d ⋅ l ⋅ sin (θ ) = 0
1
2
⋅ W ⋅ l ⋅ cos(θ )
1
Nd = 2
l ⋅ sin (θ )
1 cos(θ )
Nd = W (iii)
2 sin (θ )

dari persamaan (i) dan persamaan (ii) dihasilkan

1 cos(θ )
W ⋅ µl = ⋅W ⋅
2 sin (θ )

1 cos(θ )
µl = ⋅
2 sin (θ )

4. Momentum Sudut (L)


Besarnya Momentum Sudut dapat ditentukan dengan persamaan:

L=I.ω

Hukum Kekekalan Momentum Sudut


L1 = L2

I1 . ω1 = I2. ω2

L : momentum sudut
I : momen inersia
ω : kecepatan sudut

BAB 3 - 4
BAB 3 - 5
D. TITIK BERAT
Titik berat adalah titik pada suatu benda dimana gaya berat benda terkonsentrasi
paling besar pada titik tersebut. Umumnya titik berat benda berada pada pusat benda
atau bagian tengah benda tersebut, tapi tidak selalu seperti itu.

Koordinat titik berat benda homogen dapat ditentukan dengan rumus berikut:

X0 =
∑ x n An ; Y = ∑ y n An
0
∑ An ∑ yn
X0 : koordinat titik berat sumbu-x
Y0 : koordinat titik berat sumbu-y
xn : jarak sumbu-x titik pusat massa benda ke-n
yn : jarak sumbu-y titik pusat massa benda ke-n
An : luas benda ke-n

Benda homogen adalah benda yang besar massanya tiap titik bagian benda tersebut
sama besarnya.

Titik Berat Benda

Titik berat benda pejal homogen berdimensi tiga

Nama benda Gambar benda Letak titik berat


1. Prisma pejal 1
y0 = l
2
z2 t z 1 = titik berat bidang alas
z 2 = titik berat bidang atas
y0 l = panjang sisi tegak

2. Silinder pejal 1
y0 = t
z2 2
t = tinggi silinder
z t
y0
z1

BAB 3 - 6
3. Limas pejal beraturan T 1
y0 = t
4
z t = tinggi limasberaturan
y0 t 1
V = luas alas x tinggi
3
T

4. Kerucut pejal T 1
y0= t
4
t = tinggi kerucut
t 1
V = luas alas x tinggi
3
y0 z
T’
5. Setengah bola pejal
3
y0 = R
z y0 8
R = jari-jari bola

Titik berat bidang homogen berdimensi dua


Nama benda Gambar benda Letak titik berat
1. Segitiga C y0= y0 t
t = tinggi segitiga
z = perpotongan garis-garis
t D berat AD dan CF

A E F B

1. Jajargenjang, belah D C 1
y0 = t
Ketupat, bujur sangkar, 2
persegi panjang. t = tinggi
z z = perpotongan
t diagonal
y0 AC dan BD

A B

BAB 3 - 7
3. Juring lingkaran 2 talibusurAB
y0 = R
3 busurAB
A B R = jari-jari lingkaran

z
R
y0

X
O
4. Setengah lingkaran 4R
y0 =
Y 3π
R = jari-jari lingkaran

z0
R y0
X

A 0
B

Titik berat benda homogen berbentuk garis


Nama benda Gambar benda Letak titik berat
1. Garis lurus 1
x0 = l
2
x0 z = titik tengah garis

A z
B
l
2. Busur lingkaran talibusurAB
y0 = R x
busurAB
R = jari-jari lingkaran
z
y0
A R B
0

3. Busur setengah 2R
y0 =
lingkaran. Y π
R = jari-jari lingkaran
z
y0

A 0 B

BAB 3 - 8
SOAL – SOAL LATIHAN
Kerjakan Soal Berikut Dan Pilih Jawaban yang paling benar!

1. Sebuah mobil bergerak dengan


kecepatan 25 m/s mengitari suatu
halaman berbentuk lingkaran berjari-jari
10 m. Besar kecepatan sudut yang
dialami mobil tersebut adalah . . . .
A. 250 rad/s
B. 50 rad/s
C. 15 rad/s
D. 2.5 rad/s
E. 0.4 rad/s

2. Roda suatu sepeda berputar dengan


kecepatan sudut 15 rad/s selama 3
detik. Jika jari-jari roda sepeda tersebut
20 cm, jarak yang telah ditempuh oleh
sepeda adalah . . .
A. 3 m
B. 5 m
C. 9 m
D. 18 m
E. 45 m

3. Gagang sebuah pintu yang didorong


dengan gaya 10 N. Jika jarak antara
engsel pintu dan gagang pintu 70 cm,
besar momen gaya yang terjadi adalah .
...
1
A. Nm
7
B. 7 Nm
C. 60 Nm
D. 70 Nm
E. 700 Nm

4. Sebuah motor bergerak berputar


mengelilingi suatu halaman dengan
kecepatan 30 m/s. Jika kecepatan
sudutnya 6 rad/s, jari-jari lintasannya
adalah . . . .
A. 5 m
B. 6 m
C. 18 m
D. 36 m
E. 180 m

BAB 3 - 9
5. Sebuah sepeda roda depannya berjari-
jari 30 cm dan roda belakangnya berjari-
jari 20 cm. Jika roda depannya berputar
dengan kecepatan 60 rad/s, maka
kecepatan sudut roda belakangnya
adalah . . .
A. 2 rad/s
B. 3 rad/s
C. 40 rad/s
D. 90 rad/s
E. 110 rad/s

6. Suatu baling-baling berputar dan


menghasilkan momen gaya sebesar
100 Nm. Jika pada bagian tepi baling-
baling yang berjarak 50 cm membentur
sebuah benda, maka gaya yang
diterima oleh benda tersebut adalah . . .
.
A. 2 N
B. 50 N
C. 100 N
D. 150 N
E. 200 N

7. Ali berhasil mengail ikan bermassa 300


gram dengan alat pancingnya. Jika
panjang alat pancing yang digunakan Ali
1,5 m, besar momen gaya yang harus
dikerahkan Ali untuk mengangkat ikan
tersebut adalah . . .
A. 1,8 Nm
B. 4,5 Nm
C. 18 Nm
D. 22,5 Nm
E. 24 Nm

8. Besaran berikut hanya dimiliki oleh benda bergerak lurus, kecuali . . .


A. jarak
B. sudut
C. kecepatan
D. perpindahan
E. percepatan

9. Andi menaiki kemidi putar yang berputar


dengan kecepatan sudut 25 rad/s. Jika
jari-jari kemidi putar tersebut 6 m, maka
Andi akan merasa seperti menaiki
kendaraan yang bergerak dengan
kecepatan . . . .

BAB 3 - 10
A. 150 m/s
B. 31 m/s
C. 19 m/s
D. 6 m/s
E. 4,2 m/s

10. Sebuah batang kayu yang panjangnya 4


m dan massanya 8 kg diletakkan
bersandar pada dinding seperti pada
gambar. Jika permukaan lantai dan
permukaan dinding licin, maka batang
kayu tersebut akan meluncur dan
menghasilkan momen gaya yang
besarnya . . . . ( sin 37 = 0,6 ; cos 37 =
0,8)

A. 256 Nm
B. 200 Nm
C. 128 Nm
D. 96 Nm
E. 48 Nm

11. Sebuah bola pejal bila diputar dengan sumbu putar pada salah
satu sisinya adalah …
1
A. MR 2
5
5
B. MR 2
7
C. MR 2
7
D. MR 2
5
9
E. MR 2
5

12. Seseorang memutar 2 buah gasin secara bersamaan. Gasin


berputar dengan kecepatan sudut ω 1 dan ω 2 , sedangkan jari-
jarinya R1 > R2, Pernyataan yang benar adalah ....
A. ω 1 > ω 2
B. ω 1 = ω 2
C. ω 1 ≤ ω 2

BAB 3 - 11
D. ω 1 ≥ ω 2
E. ω 1 < ω 2

13. Besaran yang merupakan perkalian antara gaya dengan jarak titik
terhadap gaya disebut ....
A. benda tegar
B. massa benda
C. momen gaya
D. momen inersia
E. rotasi benda

14. Sebuah batang diputar dengan sumbu


1
putar terletak pada jarak dari salah
3
satu ujungnya. Bila massa batang M
dan panjang batang L, maka momen
inersianya adalah ....
1
A. ML 2
2
1
B. ML 2
6
1 2
C. ML
9
D. 1 ML 2
3
1
E. ML 2
7

15. Sebuah roda berputar dengan


kecepatan sudut awal 20 rad/s
kemudian direm dan ternyata setelah 5
sekon, kecepatan sudutnya wenjadi 5
rad/s. Maka lama waktu yang diperlukan
roda sejak direm hingga berhenti
adalah ....
10
A. sekon
3
17
B. sekon
3
20
C. sekon
3
14
D. sekon
2
15
E. sekon
2

BAB 3 - 12
16. Sebuah katrol pada gambar di bawah ini
(jari-jari R) ditarik pada pinggirnya
dengan gaya F, maka torsinya …

A. τ = F x l
B. τ = F x r
C. τ = F . l sin θ
D. τ = F . l sin α
E. semua salah

17. Silinder pejal dilepaskan pada bidang


miring kasar, sehingga silinder tersebut
menggelinding ke bawah dengan sudut
miring 30 0 . Maka percepatan yang
dialami silinder (g = 10 m/s) adalah …
A. 1 m/s 2
B. 2,5 m/s 2
C. 4 m/s 2
D. 1,5 m/s 2
E. 3,3 m/s 2

18. Sebuah roda berputar dengan


kecepatan sudut awal 20 rad/s,
kemudian di rem dan ternyata setelah 5
sekon kecepatan sudutnya menjadi 5
rad/s. Berapakah waktu semenjak di
rem hingga berhenti …
2
A. 1 sekon
3
B. 4,5 sekon
2
C. 6 sekon
3
2
D. 2 sekon
3
E. 6 sekon

BAB 3 - 13
19. Sebuah bola pejal, massa 4 kg, jari-jari
8 cm, menggelinding sempurna menurut
bidang miring, sudut miring bidang 45º.
Maka besar percepatan linier benda
adalah …(g = 10 m/s 2 )
A. 2,52 ms −2
B. 5,05 ms −2
C. 6,50 ms −2
D. 3,35 ms −2
E. 6,05 ms −2

20. Lintasan pentil sebuah ban motor bergerak dalam bidang datar dengan
arah yang lurus sesuai dengan …
A. C. E.

B. D.

21. Sebuah vas bunga tejatuh dari atas


suatu bangunan bertingkat. Jika
ketinggian vas bunga tersebut dari
permukaan tanah adalah 20 m dan
percepatan gravitasi 10 m/s2, berapa
kecepatan jatuh vas bunga saat
menyentuh permukaan tanah?

A. 10 m/s
B. 20 m/s
C. 25 m/s
D. 30 m/s
E. 33 m/s

22. Yang termasuk peristiwa gerak lurus beraturan adalah . . .


A. gerak tangga jalan (eskalator)
B. gerak mobil saat akan berhenti
C. gerak motor saat mulai berjalan
D. gerak benda yang dijatuhkan
E. gerak benda yang dilemparkan ke atas

23. Yang termasuk peristiwa gerak lurus berubah beraturan adalah . . .


A. gerak mobil yang sedang melaju dengan stabil
B. gerak tangga jalan (eskalator)
C. gerak produk minuman saat dalam proses di mesin produksi
D. gerak kereta api saat melaju dengan kecepatan tetap
E. gerak mobil yang tiba-tiba direm

BAB 3 - 14
24. Grafik gerak lurus beraturan yang benar adalah . . .
A
v B
a

C t
D t
x a

t t
E
v

25. Sebuah motor balap melaju di sirkuit


yang berbentuk melingkar dengan
kecepatan 120 m/s. Jika jari-jari lintasan
geraknya adalah 20 m, besar kecepatan
sudutnya adalah . . .
A. 2 rad/s
B. 4 rad/s
C. 6 rad/s
D. 8 rad/s
E. 10 rad/s

26. Suatu mobil permukaan bannya


memiliki koefisien gesek statis 5. Jika
massa mobil tersebut 1000 kg, berapa
gaya gesek yang dialami mobil terhadap
jalan? (g = 10 m/s)
A. 10.000 N
B. 20.000 N
C. 30.000 N
D. 40.000 N
E. 50.000 N

BAB 3 - 15
27. Sebuah mobil bergerak dengan
kecepatan 36 km/jam. Dalam satuan SI,
besarnya kecepatan mobil tersebut
adalah . . . .
A. 60 m/s
1
B. m/s
6
C. 1 m/s
D. 20 m/s
E. 10 m/s

BAB 3 - 16
Kerjakan Soal-Soal Berikut Dengan Benar!

1. Sebuah roda gerinda homogen mula-


mula berotasi dengan kecepatan
sudut 2 rad/s, setelah 2 detik
kecepatan sudutnya menjadi 4 rad/s.
Besarnya percepatan sudut putaran
gerinda tersebut adalah . . .
2. Sebuah silinder pejal yang mula-mula
diam, bergerak menggelinding dari
puncak sebuah bidang miring. Saat
berada di dasar bidang miring
kelajuannya 4 m/s. Tentukanlah keting-
gian bidang miring tersebut.
3. Sebuah bola pejal dengan berat 50 N
dan jari-jari 0.1 m bergerak
menggelinding dengan kelajuan 20
m/s. Tentukanlah energi kinetik total
bola tersebut.
4. Seorang penari balet memiliki momen
inersia 4 kg m ketika lengannya merapat
ke tuhuhnya, dan 16 kg m ketika
lengannya terentang. Pada saat kedua
lengannya dirapatkan ke tubuhnya,
kelajuan putaran penari tersebut adalah
12 putaran/s. Jika kemudian kedua
lengannya direntangkan, tentukanlah
kelajuan putarannya.
5. Sebuah sepeda roda depannya (A)
berjari-jari 0.25 m dan roda depannya
(B) berjari–jari 0.5. jika sepedah
tersebut melaju dengan kecepatan 10
m/s. Maka
a. kecepatan sudut roda A
b. kecepatan sudut roda B
c. jika roda A berputar 400 kali,
maka roda B berputar sebanyak .
..

BAB 3 - 17
BAB 4
TERMODINAMIKA

STANDAR KOMPETENSI
 Menerapkan hukum Termodinamika
KOMPETENSI DASAR
 Menguasai hukum Termodinamika
 Menggunakan hukum Termodinamika dalam perhitungan

A. TEORI KINETIK GAS


1. Gas Ideal
Gas yang diperhitungkan dalam perhitungan teori kinetik gas adalah gas ideal, yaitu
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Gas terdiri dari molekul-molekul yang sangat banyak dan jarak antar molekulnya
jauh lebih besar dari pada ukuran molekul tersebut
b. Molekul-molekul gas bergerak secara acak dengan kecepatan tetap dan memenuhi
hukum gerak newton
c. Molekul-molekul gas mengalami tumbukan lenting sempurna satu sama lain dan
dengan dinding wadahnya.

2. Hukum Boyle-Gay Lussac


Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan oleh BOYLE dan GAY LUSAC mengenai gas
dalam ruang tertutup, diperoleh persamaan berikut:

P ⋅V P ⋅V P ⋅V
= konstan atau 1 1 = 2 2
T T1 T2

P1 : tekanan gas pada keadaan 1 ( Pa )


V1: volume gas pada keadaan 1 ( m3 )
T1: temperatur gas pada keadaan 1 ( K )
P2 : tekanan gas pada keadaan 2 ( Pa )
V2: volume gas pada keadaan 2 ( m3 )
T2: temperatur gas pada keadaan 2 ( K )

3. Persamaan Gas Ideal


Bentuk umum persamaan gas ideal:

P ⋅V = n ⋅ R ⋅ T atau P ⋅ V = N ⋅ K ⋅ T

N : jumlah mol mole (mol)


R : konstanta umum gas (8,314 J/mol K)
K : konstanta Boltzman ( 1,36 x 10-23 J/K)
P : tekanan gas ( Pa )
V : volume gas ( m3 )
T : temperatur gas ( K )

BAB 4 - 1
Dan besarnya jumlah mol dapat dihitung dengan persamaan

m N
n= Atau n =
mr NA

m : massa gas
mr : massa relatif partikel gas
N : jumlah partikel gas
NA : bilangan Avogadro ( 6,02 x 1023 partikel/mol )

B. USAHA
Usaha dihasilkan oleh perubahan volume sistem akibat proses pemanasan.

W = P ⋅ ∆V

∆V = V2 − V1

W : usaha (Joule)
P : tekanan (Pa atau N/m2)
∆V : perubahan volume (m3)
V1 : volume awal (m3)
V2 : volume akhir (m3)

C. PROSES-PROSES TERMODINAMIKA
1. Isobarik
Proses isobarik yaitu proses yang terjadi pada tekanan tetap (∆P = 0), besarnya usaha
pada proses isobarik adalah:

W = P(V2 − V1 )

W : usaha pada proses isobarik (joule)


P : tekanan (Pa atau N/m2)

2. Isokhorik
Proses isokhorik yaitu proses yang terjadi pada volume tetap (∆V = 0), berlaku:
W=0
Usaha pada proses isokhorik adalah nol, atau tidak ada

BAB 4 - 2
3. Isotermis
Proses isotermis yaitu proses yang terjadi pada suhu tetap (∆T = 0), besarnya usaha
pada proses isotermis adalah:
V 
W = n ⋅ R ⋅ T ⋅ ln 2 
 V1 
n : jumlah mol (mol)
R : konstanta umum gas ( 8,314 J/mol K )
T : suhu (K)

4. Adiabatis
Proses adiabatis yaitu proses yang terjadi pada kalor tetap (∆Q = 0), besarnya usaha
pada proses adiabatis adalah:
W = ⋅ n ⋅ R ⋅ (T2 − T1 )
3
2
T1 : suhu awal (K)
T2 : suhu akhir (K)

D. HUKUM TERMODINAMIKA 1
"Energi itu kekal,tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi
juga dapat dikonversikan dari satu bentuk ke bentuk yang lain"
Berlaku:

∆Q = ∆U + W
∆Q : perubahan kalor (joule)
∆U : perubahan energi dalam (joule)
W : usaha luar (joule)

E. SIKLUS CARNOT
1. Mesin Carnot
Siklus carnot terdiri dari dua proses. Yaitu: proses isotermis dan proses adiabatik
Diagram siklus carnot:

BAB 4 - 3
Pada mesin carnot berlaku:

Q1 T1
=
Q2 T2 Q1 = W + Q 2
Dan

Q1 : kalor pada reservoir suhu tinggi (joule)


T1 : Suhu pada reservoir suhu tinggi ( Kelvin)
W : usaha (joule)
Q2 : kalor pada reservoir suhu rendah (joule)
T2 : Suhu pada reservoir suhu rendah ( Kelvin)

2. Efisiensi Mesin Carnot

 T 
η = 1− 2  ×100%
 T1 
η : efisiensi (%)
T1 : suhu pada reservoir suhu tinggi (K)
T2 : suhu pada reservoir suhu rendah (k)

F. HUKUM TERMODINAMIKA 2
Pernyataan kelvin-plack: ” Tidak mungkin untuk membuat suatu mesin kalor
yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata mengubah energi panas yang
diperoleh dari suatu sumber pada suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik.”

Berdasarkan pernyataan kevin-planck tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak mungkin


suatu mesin memiliki effisiensi sebesar 100%.

Pernyataan kelvin-planck ini diterapkan pada mesin kalor dengan proses kerja seperti
berikut:

Skema Mesin Kalor

BAB 4 - 4
Pernyataan Clausius: ”tidak mungkin membuat suatu mesin yang bekerja dalam
suatu siklus yang semata-mata memindahkan energi panas dari suatu benda bersuhu
rendah ke benda yang suhunya lebih tinggi tanpa memerlukan usaha dari luar”

Pernyataan clausius diterapkan pada mesin pendingin dengan proses kerja seperti berikut:

Skema Mesin Pendingin

Dalam mesin pendingin dikenal adanya Koefisien Performansi (CP : Coefficien


Performance). Besarnya yaitu:

Q2 Q2 T2
Cp = = =
W Q1 − Q2 T1 − T2

Q1: kalor pada reservoir suhu tinggi (joule)


Q2: kalor pada reservoir suhu tinggi (joule)
CP: koefisien Performansi (%)
T1: suhu pada reservoir suhu tinggi (kelvin)
T2: suhu pada reservoir suhu rendah (kelvin)

Hukum Termodinamika 0

” Apabila dua buah benda berbeda yang berada di dalam kesetimbangan thermal
digabungkan dengan sebuah benda lain, maka ketiga-tiganya berada dalam
kesetimbangan thermal ”

BAB 4 - 5
SOAL – SOAL LATIHAN
Kerjakan Soal Berikut Dan Pilih Jawaban yang paling benar!

1. Dalam perhitungan gas, temperatur harus dituliskan dalam sat uan . . .


A. Celsius
B. Reamur
C. Kelvin
D. Fahrenheit
E. Henr y

2. Banyaknya kalor yang diper lukan untuk menaikkan suhu gas sebesar 1 ºC,
disebut ...
A. energi dalam gas
B. tekanan gas ideal
C. kapasitas kalor gas
D. energi kinet ik gas
E. kecepatan part ikel gas

3. Dalam teor i kinet ik gas ideal, partikel-par tikel gas selalu bergerak. sehingga
partikel-partikel tersebut memiliki ....
A. berat
B. energi potensial
C. gaya tar ik
D. usaha
E. energi kinet ik

4. Partikel- partikel gas ideal mempunyai sif at antara lain . . .


1. selalu bergerak
2. tidak tarik-menarik
3. bertumbukan lenting sempurna
4. tidak mengikuti hukum Newton
Pernyat aan yang benar yait u . . .
A. 1, 2, dan 3
B. 1 dan 2
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
E. 4 saja

5. Usaha yang terjadi pada proses termodinamika adalah akibat langsung


dari . . .
A. perubahan volume
B. perubahan panas
C. perubahan tekanan
D. perubahan kalor
E. perubahan suhu

6. Proses berikut yang bukan merupakan pr oses dalam termodinamika adalah


. . .
A. adiabat ic
B. isobaric
C. isoterm is
D. isotonic
E. isokhor ik

7. Ilmu dalam f isika yang mempelajar i tent ang perubahan panas dalam suatu
system disebut . . .
A. Elektrodinam ika
BAB 4 - 6
B. Isotermal
C. Azas black
D. Termodinam ika
E. Aerodinamika

8. Gas dalam suatu system tekanannya


6 atm volumenya 1m 3 dan suhunya 27
ºC. jika dipanaskan hingga suhunya
menjadi 227 ºC dan volume gas tetap,
tekanan gas dalam system tersebut
menjadi. . . .
A. 9 atm
B. 10 atm
C. 17 atm
D. 20 atm
E. 27 atm

9. Satu mol gas ideal memiliki tekanan


41570 Pa, dan suhu gas saat itu 127°C.
Maka volume gas tersebut adalah....
A. 80 m 3
B. 90 m 3
C. 100 m 3
D. 110 m 3
E. 120 m 3

10. Bila suhu gas bertambah, maka kecepatan partikel gas tersebut akan
semakin ....
A. kecil
B. sedang
C. menyusut
D. rendah
E. besar

11. Jumlah mol dar i 40 gram gas O 2 (Mr =


32) adalah . . .
A. 8 mol
B. 4 mol
C. 2.5 mol
D. 1.25 mol
E. 0.25 mol

12. Pada keadaan suhu 127 ºC dan tekanan 10 5


Pa, sebanyak 0.5 mol gas O 2 memiliki
volume sebesar . . . . (R = 8314 J/mol K)
A. 2,8 m 3
B. 16,67 m 3
C. 22,4 m 3
D. 28,82 m 3
E. 38,28 m 3

13. Sebuah piston berisi gas yang mula- mula


volumenya 75 cm 3 . setelah terjadi proses
pemanasan, volume gas tersebut menj adi
125 cm 3 . jika tekanan gas tersebut tetap
sebesar 150000 Pa, besar usaha yang
dihasilkan piston ter sebut adalah . . .

BAB 4 - 7
A. 7,5 joule
B. 12,5 joule
C. 15 joule
D. 75 joule
E. 125 joule

14. Volume mula-mula suatu piston adalah 180


cm 3 dan tekanannya 200000 Pa. Jika di
tekan dengan usaha yang besarnya 10
Joule, besar volumenya menjadi . . .
A. 120 cm 3
B. 130 cm 3
C. 160 cm 3
D. 180 cm 3
E. 200 cm 3

15. Suatu gas mula-m ula volumenya 1 m 3 ,


tekanannya 1, 5 Pa, dan suhunya 300 K j ika
tekanan gas ditambah menjadi 3 Pa dan
volumenya berubah menjadi 0,75 m 3 , maka
suhu gas menjadi . . . .
A. 273 K
B. 300 K
C. 450 K
D. 500 K
E. 676 K

16. Volume suatu gas dalam ruang tertutup


adalah 8,314 m 3 , dan suhunya 300 K. jika
jumlah mol gas tersebut 10 mol, besar
tekanan gas adalah . . . . (R = 8314 J/kmol
K)
A. 3×10 5 Pa
B. 8×10 5 Pa
C. 9×10 5 Pa
D. 2×10 6 Pa
E. 3×10 6 Pa

17. Sebuah tabung berisi gas yang volumenya


10 dm 3 , tekanannya 1 atm, dan suhunya 27
ºC. Volume gas tersebut senilai dengan . . .
A. 0,01 m 3
B. 0,05 m 3
C. 0,1 m 3
D. 0,2 m 3
E. 0,7 m 3

18. Temperature gas 35 ºC sama nilainya


dengan . . .
A. 285 K
B. 295 K
C. 300 K
D. 308 K
E. 335 K

19. Suatu system memiliki energ y dalam


sebesar 100 joule. Jika system tersebut

BAB 4 - 8
menghasilkan usaha sebesar 400 joule,
besar energ y kalor yang di ter ima system
adalah . . .
A. 100 joule
B. 300 joule
C. 400 joule
D. 500 joule
E. 600 joule

20. Sebuah syst em dipanaskan dengan


kalor sebesar 1000 j oule. Jika energy
dalam system adalah 1200 joule,
maka system tersebut. . . .
A. Menerima usaha sebesar 200
joule
B. Menghasilkan usaha sebesar 200
joule
C. Menerima usaha sebesar 700
joule
D. Menghasilkan usaha sebesar 700
joule
E. Menerima usaha sebesar 1000
joule

21. Sepuluh liter gas ideal suhunya 127°,


dengan tekanan 165,6 N/m 2 . Maka
banyak partikel gas tersebut adalah ....
A. 1×10 19 buah
B. 2×10 19 buah
C. 3×10 19 buah
D. 1×10 18 buah
E. 2×10 18 buah

22. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu gas sebesar 1 0 C,
disebut ...
A. energi dalam gas
B. tekanan gas ideal
C. kapasitas kalor gas
D. energi kinetik gas
E. kecepatan partikel gas
23. Energi dalam gas ideal merupakan fungsi dari ....
A. Volume
B. Suhu
C. tekanan dan suhu
D. volume dan suhu
E. tekanan
24. Bila suhu ruang tertutup dinaikkan menjadi
4 kali, maka kecepatan molekul rata-rata
menjadi ....
A. Tetap
B. 4 kali

BAB 4 - 9
C. setengah kali
D. 2 kali
E. 6 kali

25. Pada keadaan normal (T = 0°C dan P


= 1 atm), 4 gram O 2 (berat molekul Mr
= 32) memiliki volume sebesar (R =
8314 J/mol 0 K; 1 atm = 10 5 N/m 2 ) ...
A. 1,4×10 −6 m 3
B. 2,8×10 −3 m 3
C. 22,4 m 3
D. 2,8×10 −3 m 3
E. 2,8 m 3
26. Sebanyak .1,5 m' gas helium yang
bersuhu 27°C dipanaskan secara
isobarik sampai.87°C. Bila tekanan
gas helium 2 . 105N /M2, gas helium
melakukan usaha luar sebesar ....
A. 60 KJ
B. 280 KJ
C. 660 KJ
D. 120 KJ
E. 480 KJ
27. Siklus ideal yang terdiri dari 2 proses, yaitu 2 proses isotermis dan 2 proses
diabatis, adalah siklus ....
A. Kelvin
B. Carnot
C. Otto
D. Planck
E. Diesel

28. Dari grafik berikut; dengan ∆ T = 0 maka ∆ U = 0 dan ∆ Q = ∆ W, adalah


grafik proses ….

P1 1

P2 2

V1 V2
A. Isotermis
B. adiabatik
C. isokhorik
D. isobarik-adiabatis
E. isobarik

BAB 4 - 10
29. Sejenis gas ideal bervolum 3 L pada
suhu 27°C, gas ini dipanaskan dengan
tekanan tetap 2 atm, sampai suhunya
mencapai 227°C. Bila 1 atm =
1,013.10 5 .Pa, maka kerja yang
dilakukan gas sama dengan ....
A. 402 J
B. 407 J
C. 500 J
D. 405 J
E. 409 J

30. Sebuah mesin Carnot yang


menggunakan reservoir suhu tinggi
727 0 C mempunyai efisiensi 30%,
maka reservoir suhu rendahnya
bersuhu ….
A. 327 ºC
B. 373 ºC
C. 417 ºC
D. 427 ºC
E. 509 ºC

31. Bila reservoir suhu tinggi bersuhu


800 K, maka efisiensi maksimum
mesin 40%. Agar efisiensi
maksimum naik menjadi 50%, suhu
reservoir tingginya harus menjadi
….
A. 960 K
B. 900 K
C. 1000 K
D. 1180 K
E. 1600 K
32. Mesin kalor Carnot mengambil
1000 kkal dari reservoir bersuhu
627 0 C, maka kalor yang dikeluarkan
ke reservoir bersuhu 27 0 C adalah …
A. 43,1 kkal
B. 600 kkal
C. 956,9 kkal
D. 333,3 kkal
E. 667,6 kkal

BAB 4 - 11
BAB 5
KEMAGNETAN
STANDAR KOMPETENSI
• Menerapkan konsep magnet dan elektromagnet
KOMPETENSI DASAR
 Menguasai konsep kemagnetan
 Menguasai hukum magnet dan elektromagnet
 Menggunakan magnet
 Menggunakan elektromagnet

A. SIFAT MAGNET
1. Garis Gaya Magnet

Semua magnet mempunyai kutub yang berlainan, yaitu kutub utara dan kutub
selatan. Dua kutub yang senama akan tolak menolak, sedang dua kutub yang berbeda
akan tarik menarik.
Di sekitar magnet akan terdapat medan magnet yang digambarkan sebagai suatu
garis gaya magnet. Semakin jauh, semakin kecil besar medan magnetnya dan semakin
sedikit jumlah garis gaya magnetnya. Arah garis gaya magnet adalah dari kutub utara
menuju kutub selatan.

2. Sifat Magnetik Bahan


Bahan magnetik dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu bahan ferromagnetic, bahan
paramagnetic, dan bahan diamagnetic.
a. Bahan Ferromagnetic
bahan ferromagnetic adalah bahan yang sangat mudah dipengaruhi oleh
medan magnet. Bahan ini dapat dijadikan sebagai magnet permanent. Contoh
bahan ferromagnetic yaitu: besi, baja, nikel, kobal.
b. Bahan Paramagnetic
bahan paramagnetic adalah bahan yang tidak mudah dipengaruhi oleh medan
magnet. Bahan ini tidak dapat dijadikan magnet permanent. Contoh bahan
paramagnetic yaitu: mangan, platina, aluminium, timah.
c. Bahan Diamagnetic
bahan diamagnetic adalah bahan yang tidak dapat dipengaruhi oleh medan
magnet. Contoh bahan diamagnetic yaitu: bismuth, timbal, perak, emas,
tembaga.

BAB 5 - 1
B. MEDAN MAGNET
1. Medan Magnet dan Arus Listrik
Menurut Christian Oersted (1777 – 1851): di sekitar arus listrik terdapat medan
magnet.
Arah garis gaya yang dihasilkan di sekitar arus listrik tersebut dapat ditentukan
dengan menggunakan kaidah tangan kanan.

2. Rumus Biot-Savart
Menurut Biot-Savart: besarnya induksi
magnetik di sebuah titik P yang
berjarak r dari sebuah elemen arus
yang panjangnya ∆l adalah:

• Berbanding lurus dengan kuat


arus
• Berbanding lurus dengan
panjang elemen arus
• Berbanding lurus dengan sinus sudut antara garis singgungnya pada elemen arus
dengan garis penghubung antara eleman arus dan titik P tersebut.
• Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik P terhadap elemen arus
• Arah induksi magnet tersebut tegak lurus bidang yang melalui elemen arus dari
titik P.
Berdasarkan hal diatas, dapat dirumuskan:

i ⋅ dl ⋅ sin θ
dB = k
r2

Atau

µ 0 i ⋅ dl ⋅ sin θ
dB = ⋅
2π r2

BAB 5 - 2
Kedua rumus diatas dikenal sebagai Rumus Biot-Savar.

3. kuat medan magnet


a. Besar Medan Magnet Di Sekitar Kawat Lurus

Besarnya medan magnet di titik P pada gambar di


samping, dirumuskan:

µ0 ⋅ i
B=
2π ⋅ a

B : besarnya medan magnet pada titik P


(weber/m2 atau tesla)
µ 0 : permeabilitas ruang hampa =
4π ×10 −7 weber/A m
i : kuat arus listrik (A)
a : jarak titik P ke kawat berarus (m)

b. Besar Medan Magnet Di Sekitar Kawat Melingkar

Suatu kawat listrik berbentuk seperti


pada gambar di samping, jika dialiri arus
listrik maka besar medan magnet pada
titik P di rumuskan:

µ 0 ⋅ i ⋅ a ⋅ sin θ
B=
2⋅r2

a : jari-jari lingkar kawat (m)


r : jarak titik P ke kawat berarus (m)
Ө : sudut antara titik P ke kawat berarus dengan garis vertikal

Sedangkan besarnya medan magnet di pusat lingkaran dirumuskan:

µ0 ⋅ i
B=
2⋅a

BAB 5 - 3
c. Besar Medan Magnet Di Sekitar Kawat Solenoida
Solenoida adalah suatu lilitan atau kumparan yang rapat. Besarnya medan
magnet pada titik di tengah solenoida dirumuskan:

µ0 ⋅ i ⋅ N
B=
l
Dan besarnya medan magnet pada titik di ujung solenoida dirumuskan:

µ0 ⋅ i ⋅ N
B=
2⋅l

d. Besar Medan Magnet Di Sekitar Kawat Toroida


Toroida adalah solenoida yang dilengkungkan hingga melingkar. Besarnya
medan magnet pada titik pusat sumbu toroida dirumuskan:

µ0 ⋅ i ⋅ N
B=
2 ⋅π ⋅ r

B : besarnya medan magnet pada titik P (weber/m2 atau tesla)


µ0 : permeabilitas ruang hampa = 4π ×10 −7 weber/A m
i : kuat arus listrik (A)
a : jarak titik P ke kawat berarus (m)

BAB 5 - 4
C. GAYA MAGNET
Kawat berarus listrik bila berada di dalam medan magnet, akan mengalami suatu
gaya akibat pengaruh medan magnet tersebut. Gaya ini disebut gaya magnetik atau sering
disebut gaya lorentz.
1. Arah Gaya Magnet

Bila arus i, medan magnet B, dan gaya


magnetik F, maka arah vektor dari ketiga besaran
tersebut adalah seperti ditunjukkan pada gambar.
Untuk memudahkan mengingat arah tersebut,
dapat digunakan kaidah tangan kanan. Pada
kaidah tangan kanan, berlaku:
a. ibu jari menunjuk arah arus;
b. empat jari lainnya menunjuk arah medah
magnet;
c. arah gaya magnet yaitu keluar dari telapak
tangan.

2. Gaya Lorentz
Besar gaya lorentz (gaya magnetik) yang dialami oleh penghantar yang
panjangnya l dan dialiri arus i yang memotong medan magnet dengan membentuk
sudut Ө adalah:

F = B ⋅ i ⋅ l ⋅ sin θ

Bila arah arus yang mengalir


tegak lurus dengan arah medan
magnet, maka besar gaya lorentz
yang terjadi adalah:

F = B⋅i⋅l

F : gaya magnetik atau gaya lorentz (N)


B : kuat medan magnet (Tesla)
i : kuat arus listrik (A)
l : panjang kawat (m)

BAB 5 - 5
D. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Induksi elektromagnetik adalah gejala terjadinya arus listrik dalam suatu
penghantar akibat adanya perubahan medan magnet di sekitar kawat penghantar tersebut.
Arus listrik yang terjadi disebut arus induksi atau arus imbas

1. Hukum Faraday
Magnet dapat ditimbulkan oleh arus listrik. Hal ini telah diselidiki oleh Oersted.
Sebaliknya, arus listrik ternyata dapat ditimbulkan oleh gaya magnet. Hal ini diselidiki
oleh Faraday dengan percobaannya seperti berikut

a. Sebuah kumparan yang kedua ujungnya


dihubungkan dengan galvanometer (alat untuk
mengukur arus listrik yang kecil). Kumparan
tersebut kemudian didekati kutub utara magnet
batang (lihat gambar a). Selama gerakan magnet
tersebut, jarum galvanometer menyimpang dari
kedudukan seimbangnya, ini berarti pada kumparan
timbul arus listrik.

b. Kutub magnet kemudian dijauhkan kembali dari


kumparan (lihat gambar b), jarum galvanometer
ternyata menyimpang dengan arah berlawanan. Hal
ini berarti bahwa arus yang terjadi pada gerakan
kedua, arahnya berlawanan dengan arah pada
gerakan pertama.

Bila percobaan di atas dilakukan dengan cara kumparan bergerak mendekati


magnet batang yang diam, ternyata jarum galvanometer juga menyimpang. Jadi,
untuk menimbulkan arus pada kumparan bisa magnetnya yang digerakkan dan
kumparan diam, bisa juga kumparan yang digerakkan dan magnet diam. Tetapi bila
kedua-duanya diam, pada kumparan tidak timbul arus.
Dalam percobaan di atas, dikatakan bahwa pada ujung-ujung kumparan timbul
gaya gerak listrik induksi (disingkat: ggl). ggl sama dengan beda potensial atau
tegangan dengan satuan volt.

BAB 5 - 6
2. Arah Arus Induksi
Arah arus induksi dapat ditentukan dengan hukum
Lentz atau kaidah tangan kanan. Hukum Lentz
berbunyi: ”arah arus induksi dalam suatu penghantar
itu sedemikian rupa, sehingga menghasilkan medan
magnet baru yang melawan perubahan garis-garis
gaya magnet semula yang menimbulkannya.”

3. Kaidah Tangan Kanan


Misalnya kawat ab digerakkan ke kanan dalam medan magnet B yang arahnya masuk
bidang gambar, maka arah i ialah dari b ke a (lihat gambar). Keadaan ini dapat
ditunjukkan ol eh tangan kanan, seperti tampak pada gambar .

4. Menentukan Besarnya GGL


Jika kawat ab digerakkan ke kanan dengan
kecepatan tetap v dan melintasi jarak s, maka pada
kawat itu bekerja gaya magnetik yang arahnya
berlawanan dengan arah gerak kawat sebesar F (lihat
gambar).

Maka, besarnya gaya lorentz yang dihasilkan adalah:

BAB 5 - 7
ε = −B ⋅ i ⋅ l

Dan besarnya ggl induksi yang dihasilkan adalah:

ε = −B ⋅ l ⋅ v

ε : ggl induksi (volt)


B : medan magnet (tesla)
i : besarnya arus listrik (A)
l : panjang kawat (m)
v : kecepatan (m/s)

Banyaknya garis gaya magnet (B) yang dilingkupi oleh daerah ABRQ disebut fluks
magnetik (dengan lambang ф). Jadi, fluks magnetik dapat dirumuskan sebagai perkalian
induksi magnet (kerapatan garis gaya B) dengan luas daerah yang melingkunginya.

Φ = B⋅ A

Jadi, besarnya ggl induksi yang dihasilkan dapat ditulis:


Φ 2 − Φ1
ε =−
t

Atau

ε =−
dt

ф : fluksi magnetik

5. Penerapan Induksi Elektromagnetik

a. Transformator
Transformator (trafo) adalah alat untuk memperbesar atau memperkecil
tegangan arus bolakbalik.
Transformator yang digunakan untuk memperbesar tegangan disebut
transformator step-up, sedangkan yang digunakan untuk memperkecil tegangan
disebut transformator step-down.
Sebuah transformator terdiri atas
pasangan kumparan primer (N1) dan
kumparan sekunder (N2) yang dililitkan
pada inti besi. Kumparan primer dan
kumparan sekunder tersebut sering

BAB 5 - 8
disebut juga coil induksi, yaitu berupa gulungan kawat penghantar yang dilapisi
penyekat (isolasi), sehingga antara kawat dengan kawat dan antara kawat dengan
inti besi tidak ada kontak. Inti besi terbuat dari pelat berlapis-lapis
Tegangan yang dihubungkan dengan kumparan primer disebut tegangan primer
(V1), yaitu tegangan masuk, dan tegangan ujung-ujung kumparan sekunder disebut
tegangan sekunder (V2), yaitu tegangan keluar.

Pada transformator berlaku:

V1 V P1 = P2
= 2
N1 N 2 V1 ⋅ I 1 = V2 ⋅ I 2
dan

dengan:
P1 : daya primer
P2 : daya sekunder
I1 : arus primer
I2 : arus sekunder
V1 : tegangan primer atau tegangan input
V2 : tegangan sekunder atau tegangan output
N1 : jumlah lilitan primer
N2 : jumlah lilitan sekunder

b. Efisiensi transformator
Efisiensi transformator didefinisikan sebagai persentase daya output terhadap daya
input.

P2 V ⋅I
η= × 100% atau η = 2 2 × 100%
P1 V1 ⋅ I 1

dengan:
η = efisiensi transformator (%)
V1 = tegangan primer (volt)
V2 = tegangan sekunder (volt)
I1 = arus primer (A)
I2 = arus sekunder (A)
N1 = banyaknya lilitan primer
N2 = banyaknya lilitan sekunder

ENERATOR

Gambar berikut adalah generator arus bolak-balik

BAB 5 - 9
Pada gambar di samping, Kedua ujung
kumparan (loop) dihubungkan masing-masing
pada cincin tembaga (C). Kedua cincin ini
terpisah (terisolasi) satu sama lain dan terisolasi
juga dengan poros generator. Pada kedua cincin
ini, menempel sikat-sikat L (lamel) yang
berhubungan dengan rangkaian luar. Dengan
demikian, apabila pada loop ada arus, maka arus
itu mengalir ke rangkaian luar.

Apabila poros generator diputar, maka


bagian kawat loop yang tegak lurus garis-garis
medan magnet (bagian kawat a atau b)
memotong garis-garis tersebut sehingga terjadi
perubahan fluks magnet tersebut. Hal itu akan
menimbulkan ggl induksi pada loop. Makin
cepat putaran poros generator digerakkan,
makin besar ggl induksi yang terjadi

Gambar berikut adalah generator arus bolak-balik

Perbedaan paling pokok antara


konstruksi dasar generator arus searah
dengan generator arus bolak-balik terletak
pada bentuk cincinnya. Pada generator arus
searah, cincin komutator terdiri atas
setengah cincin C1 dan setengah cincin C2
yang dipisahkan oleh isolator, artinya kedua
bagian cincin ini tidak saling kontak. Kedua
bagian cincin ini juga tidak kontak dengan
porosnya. Bentuk cincin yang digunakan
pada generator arus searah ini disebut
komutator (pembalik)
Pemasangan sikat-sikat pada komutator dibuat sedemikian rupa, sehingga sikat-
sikat itu pindah dari C1 ke C2 pada saat perubahan arah ggl. Arus dalam loop berubah
arahnya yaitu pada saat loop melalui garis netral. Loop tersebut berada pada garis
netral yaitu saat bidang loop tepat tegak lurus terhadap garis-garis medan magnet
yang melingkupi jumlah garis-garis medan magnet.

BAB 5 - 10
E. GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

1. Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Spektrum gelombang elektromagnetik terdiri dari berbagai jenis gelombang yang dibedakan
berdasarkan frekuensi atau panjang gelombangnya. Rentang spektrum gelombang
elektromagnetik selengkapnya ditunjukkan pada Gambar.

Pada gambar tampak bahwa frekuensi terendah atau panjang gelombang terbesar adalah
gelombang radio, dan frekuensi tertinggi atau panjang gelombang terkecil adalah sinar
gamma. Panjang gelombang cahaya tampak mulai dari 4 x 10-7 m (violet) sampai dengan 7 x
10-7 m (merah).

Semua gelombang elektromagnetik merambat dalam vakum dengan cepat rambat yang sama,
yaitu 3 x 108 m/s

2. Karakteristik dan Penerapan Gelombang Elektromagnetik

a. Gelombang Radio
Frekuensi gelombang radio mulai dari 30 kHz ke atas dan dikelompokkan
berdasarkan lebar frekuensinya, seperti ditunjukkan pada Tabel 5.1. Pada tabel ini
juga diberikan panjang gelombang tertentu untuk tiap lebar frekuensi berikut
pemakaiannya.
Gelombang radio dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat melalui
kawat-kawat penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian elektronika
yang disebut osilator. Gelombang radio dipancarkan dari antena dan diterima oleh
antena pula.

BAB 5 - 11
Tabel 5.1 Pengelompokan gelombang radio

Lebar frekuensi Panjang gelombang Beberapa penggunaan


Low (LF) Long wave Radio gelombang panjang dan
30 kHz – 300 kHz 1 500 m komunikasi melalui jarak jauh
Medium (MF) Medium wave Gelombang medium lokal dan
300 kHz – 3 MHz 300 m radio jarak jauh
High (HF) Short wave Radio gelombang pendek dan
3 MHZ – 30 MHz 30 m komunikasi, radio amatir, dan CB
Very High (VHF) Very short wave Radio FM, polisi, dan pelayanan
30 MHz – 300 MHz 3m darurat
Ultrahigh-(UHF) Ultra short wave
TV (jalur 4, 5)
300 MHz – 3GHz 30 cm
Super High (SHF) Microwaves Radar, komunikasi satelit, telepon,
Di atas 3 GHz 3 cm dan saluran TV

Perbandingan antara Gelombang MF dengan Gelombang VHF dan


gelombang UHF.
Gelombang radio dengan frekuensi sekitar 1 MHz (1 000 000 Hz) disebut gelombang
medium. Gelombang ini dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang dapat membawa
informasi dari satu tempat ke tempat lain. Gelombang ini mudah dipantulkan oleh lapisan
atmosfer Bumi (ionosfer) sehingga tempattempat yang jauh dari pemancar dapat dicapai.
Informasi bunyi yang dibawa oleh gelombang medium adalah dalam bentuk perubahan
amplitudo atau modulasi amplitude (AM).

Gelombang TV (UHF) dan radio (VHF) tidak dipantulkan oleh lapisan atmosfer sehingga
luas daerah jangkauannya sempit. Karena dapat menembus lapisan atmosfer (ionosfer),
gelombang ini sering digunakan sebagai alat komunikasi dengan satelit-satelit. Pesawat TV
dan radio FM menggunakan gelombang ini sebagai pembawa informasi. Informasi bunyi
dibawa dalam bentuk perubahan frekuensi atau modulasi frekuensi

b. Gelombang Mikro
Gelombang mikro (microwaves) adalah gelombang radio dengan frekuensi
paling tinggi (superhigh frequency = SHF), yaitu di atas 3 GHz (3 x 109 Hz).
Gelombang mikro dimanfaatkan dalam alat Mikrowave dan RADAR.

c. Sinar Inframerah
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011 Hz sampai 1014 Hertz. Sinar
inframerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang bergetar karena
benda dipanaskan. Jadi, setiap benda panas pasti memancarkan sinar inframerah.
Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna benda.
Dengan menggunakan pelat-pelat potret yang peka terhadap inframerah, satelit
pengamat sumber Bumi mampu mendeteksi tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di Bumi.
Tumbuh-tumbuhan yang berbeda akan memancarkan jumlah dan frekuensi inframerah yang
berbeda.
Kondisi-kondisi kesehatan dapat didiagnosis dengan menyelidiki pancaran
inframerah dari tubuh. Foto inframerah khusus disebut termogram yang digunakan

BAB 5 - 12
untuk mendeteksi masalah sirkulasi darah, radang sendi dan kanker.
Energi yang terkandung dalam sinar inframerah merupakan energi panas yang
mempunyai daya untuk menyembuhkan penyakit cacar dan encok. Cahaya yang kita
terima dari Matahari sebagian besar mengandung sinar ini.
Sinar inframerah pada saat ini juga banyak dimanfaatkan dalam remote control
untuk banyak peralatan listrik seperti TV, AC, VCD, dan lain-lain. Unit remote
control berkomunikasi dengan peralatan listrik melalui sinar inframerah yang
dihasilkan oleh light emitting diode (LED) yang terdapat di dalam alat.
Radiasi inframerah dapat juga digunakan dalam alarm pencuri. Seorang pencuri
tanpa sepengetahuannya akan menghalangi sinar dan membunyikan alarm.

d. Cahaya Tampak
Cahaya tampak sebagai gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi
(dikenal) oleh mata manusia. Panjang gelombang cahaya tampak bervariasi
bergantung pada warnanya, mulai dari panjang gelombang kira-kira 4 x 10-7 m untuk
cahaya violet (ungu) sampai 7 x 10-7 m untuk cahaya merah.

Tabel 5.2 spektrum warna


Panjang
Warna
Gelombang
Merah ± 700 nm
Jingga ± 600 nm
Kuning ± 580 nm
Hijau ± 500 nm
Biru ± 470 nm
Nila ± 440 nm
Ungu (violet) ± 400 nm

e. Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz sampai 1016 Hz
atau dalam daerah panjang gelombang 10-8 m sampai 10-7 m. Sinar ultraviolet
dihasilkan oleh atom dan molekul dalam nyala listrik. Energi sinar ultraviolet kira-
kira sama dengan energi yang diperlukan untuk reaksi kimia. Oleh karena itu, sinar
ultraviolet dapat memendarkan barium platina sianida dan menghitamkan pelat foto
yang berlapis perak bromida.
Sinar ultraviolet dari Matahari dapat merangsang badan kita untuk menghasilkan
vitamin D yang kita perlukan untuk tulang yang sehat.
Sinar ultraviolet juga membunuh bakteri dan virus. Karena itu, sinar ultraviolet
digunakan untuk menyucihamakan ruangan operasi rumah sakit berikut instrumen-
instrumen untuk pembedahan.
Bahan kimia tertentu berpendar ketika sinar ultraviolet jatuh pada bahan
tersebut. Bahan itu menyerap ultraviolet dan memancarkan cahaya tampak hingga
bersinar. Pernahkah Anda memperhatikan ketika Anda menarik uang dari Bank?
Teller bank menyinari buku tabungan dengan lampu khusus untuk memeriksa apakah
tanda tangan di kertas isian sama dengan tanda tangan dalam buku tabungan. Tanda
tangan dalam buku tabungan tidak terlihat oleh Anda, tetapi di bawah sinar

BAB 5 - 13
ultraviolet, tanda tangan Anda akan bersinar.
f. Sinar -X
Sinar-X mempunyai daerah frekuensi antara 1016 Hz sampai 1020 Hz. Panjang gelom-
bangnya sangat pendek, yaitu 10-10 cm sampai 10-6 cm. Karena panjang gelombangnya sangat
pendek, maka sinar-X memiliki daya tembus yang kuat. Daya tembusnya bergantung pada
frekuensi. Makin tinggi frekuensi, makin kuat daya tembusnya. Daya tembushya juga
bergantung pada jenis bahan yang ditembusnya. Dapat menembus buku tebal, kayu setebal
beberapa sentimeter, dan pelat aluminium setebal 1 cm, tetapi suatu lapisan besi, tembaga,
dan terutama timbal dengan ketebalan beberapa milimeter tidak dapat ditembus sama sekali.

g. Sinar Gamma
Sinar gamma mempunyai frekuensi dalam daerah antara 1020 Hz sampai 1025
Hz atau panjang gelombang antara 10-15 cm sampai 10-10 cm. Daya ternbusnya besar
sekali sehingga dapat menembus pelat timbal atau pelat besi yang tebalnya
beberapa centimeter.
Daya tembus sinar gamma sangat besar dan dapat menyebabkan efek yang
serius jika terkena jaringan hidup. Dengan pengontrolan, sinar gamma digunakan
untuk membunuh sel-sel kanker dan mensterilkan peralatan rumah sakit. Seperti
sinar-X, sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat-cacat pada logam.
Sinar gamma dibebaskan selama reaksi inti atom. Tingkat radiasinya dapat dipantau
oleh tabung Geiger-Muller sebagai detektor.

BAB 5 - 14
SOAL-SOAL LATIHAN
Kerjakan Soal Berikut Dan Pilih Jawaban yang paling benar!

1. Suatu kawat yang dialiri arus listrik diletakan diatas sebuah kompas, maka jarum
kompas . . .
A. tidak terpengaruh oleh arus listrik
B. menyimpang ke arah tegak lurus arah aliran arus listrik
C. berputar
D. rusak
E. menyimpang searah dengan arah arus listrik

2. Sebuah kawat lurus 50 cm bergerak


dengan kelajuan 20 cm/s memotong secara
tegak lurus suatu medan magnet 0,05 T.
GGL yang diinduksikan pada kawat
tersebut adalah . . . .
A. 0,5 V
B. 0,4 V
C. 0,05 V
D. 0,04 V
E. 0,005 V

3. Sebuah kawat cincin berjari-jari 7 cm.


Besarnya induksi magnetik pada 5 cm dari
pusat cincin adalah 2 x 10-5 Wb. Maka,
arus listrik pada kawat cincin tersebut
adalah . . . .
A. 1 A
B. 2 A
C. 3 A
D. 5 A
E. 7 A

4. Dua kawat panjang bersilangan saling


tegak lurus terpisah sejauh 8 cm, masing-
masing dialiri arus 6 ampere. Besar induksi
magnet tepat di tengah antara dua kawat
tersebut adalah . . . .
A. Nol
B. 3 x10-5 Wb/m2
C. 1.5 x10-5 Wb/m2
D. 6 x 10-5 Wb/m2
E. 642 x 10-5 Wb/m2

5. Kawat penghantar lurus panjang dialiri arus


listrik 2,5 A terletak di ruang hampa.
Sebuah elektron bergerak lurus sejajar
kawat dengan arah berlawanan arah arus,
dengan laju 6 x 10-4 m/s. Bila jarak elektron
dari kawat 4 cm, gaya magnetik yang

BAB 5 - 15
dialami elektron besarnya adalah . . . .
A. 1,2 x 10-19 N ; menuju ke kawat
B. 1, 2 x 10-19 N ; menjauhi ke kawat
C. 3,0 x 10-19 N ; menuju ke kawat
D. 3,0 x 10-19 N ; menjauhi ke kawat
E. 7,5 x 10-19 N ; menuju ke kawat

6. Kawat AB yang panjangnya 20 cm berada


dalam medan magnet homogen 0,4 T dan
hambatan 8 ohm. Jika kawat AB
digerakkan ke kanan dengan kelajuan 50
m/s, gaya magnet yang dialami kawat AB
adalah . . . .
A. 0,5 x 10-2 N
B. 1,5 x 10-2 N
C. 2,0 x 10-2 N
D. 4,0 x 10-2 N
E. 5,0 x 10-2 N
7. Sebuah solenoida yang panjangnya 10 cm.
Besar induksi elektromagnetik pada titik
tengah sebesar 8 x 10-3 Wb/m2. Jumlah
lilitan solenoid yang dihubungkan dengan
sumber arus 2 A adalah . . . .
A. 10 lilitan
B. 500 lilitan
C. 50 lilitan
D. 1000 lilitan
E. 100 lilitan

8. Sebuah kawat lurus berarus listrik 10 A


diletakkan dalam ruang medan magnet
homogen yang besarnya 20 Wb/m2. Jika
diletakkan tegak lurus terhadap arah
medan, gaya yang dialami kawat tersebut
sebesar 50 N, maka panjang kawat
tersebut adalah . . . .
A. 10 cm
B. 25 cm
C. 15 cm
D. 30 cm
E. 20 cm

9. Sebuah toroida yang berjari-jari 8 cm


dengan jumlah lilitan 500 lilitan memiliki
arus listrik 4 A. Besar induksi
elektromagnetik pada titik pusat toroida

BAB 5 - 16
adalah . . . .
-3 2
A. 5 x 10 Wb/m
-3 2
B. 10 x 10 Wb/m
-3 2
C. 15 x 10 Wb/m
-3 2
D. 20 x 10 Wb/m
-3 2
E. 25 x 10 Wb/m

10. Suatu bidang yang berbentuk lingkaran


berjari-jari 5 cm ditembus oleh garis-garis
gaya sebesar 2 x 10-5 weber secara tegak
lurus. Di sebuah titik yang ada di bidang
tersebut ada medan magnet sebesar . . . .
A. 8 mT
B. 2 mT
C. 5 mT
D. 1 mT
E. 4 mT

11. Sebuah proton ditembakkan horizontal ke Barat menuju ke sebuah kawat


vertikal yang dialiri arus ke atas. Partikel tersebut akan dibelokkan ke arah . . .
.
A. Selatan
B. timur
C. atas
D. utara
E. bawah
12. Sebuah elektron bergerak sejajar arus listrik pada kawat horizontal yang
arahnya ke utara. Lintasan elektron berada di bawah kawat. Sepanjang lintasan
tersebut, elektron akan mengalami gaya magnet yang mengarah ke . . . .
A. Barat
B. Bawah
C. Timur
D. Atas
E. Selatan
13. Sebuah generator AC memiliki kumparan
yang lilitannya 500 buah dan luasnya 200
cm2. Kumparan tersebut berotasi dengan
frekuensi 20 Hz di dalam medan magnet
0,25 T. Ggl maksimum yang dibangkitkan
adalah . . . .
A. 0,1
B. 100
C. 1
D. 1000
E. 10
14. Sebuah kawat cincin yang berjari-jari 15
cm. Jika induksi elektromagnetik pada

BAB 5 - 17
cincin tersebut sebesar 4 x 10-5 Wb dari
titik pusat. Besar arus yang mengalir pada
kawat cincin tersebut adalah . . . .
A. 10 A
B. 40 A
C. 20 A
D. 50 A
E. 30 A

15. Sebuah kumparan dengan 1600 lilitan


ditembus oleh fluks magnet sebesar 1,7 x
10-3 weber dalam waktu 0,8 sekon, fluks
magnet berubah menjadi 1 x 10-4 weber.
Ggl induksi rata-rata yang muncul pada
kumparan adalah . . .
A. 0,75 V
B. 32 V
C. 3,2 V
D. 75 V
E. 7,5 V

16. Sebuah kawat penyalur daya dialiri arus


10 A dari barat ke Timur. Kawat berada
10 m di atas tanah. Titik P berada 8 m di
sebelah utara kawat dengan ketinggian
yang sama dengan kawat. Medan magnet
di P adalah . . . .
A. 2,5 x 10-7 ke timur
B. 1 x 10-7 ke barat
C. 2,5 x 10-7 ke bawah
D. 2,5 x 10-7 ke atas
E. 1 x 10-7 ke utara

17. Magnet permanen yang terpasang pada


sebuah dinamo listrik yang berbentuk segi
empat dan menghadap sumbu putar yang
disusun secara merata di sekelilingnya
adalah 25 T. Dinamo tersebut terdiri atas
100 lilitan dan panjang sisi kawat lilitan
yang tegak lurus terhadap arah putar 10
cm. Dinamo diputar dengan kecepatan 5
m/s, besar ggl induksi yang dihasilkan
adalah . . .
A. 1000 volt
B. 2500 volt
C. 1500 volt
D. 5000 volt
E. 2000 volt

BAB 5 - 18
18. Suatu kawat listrik memebentang dari selatan ke utara. Jika pada kawat
tersebut mengalir arus listrik dari arah utara ke selatan, arah medan magnet
yang timbul pada bagian bawah kawat tersebut adalah . . .
A. Timur
B. Barat
C. Timur laut
D. Tenggara
E. Utara

19. Suatu kawat listrik dialiri arus sebesar I. besar medan magnet yang timbul pada
jarak (r) dari kawat tersebut dapat dihitung dengan rumus . . .
µ ⋅I
A. 0
2π ⋅ r
µ ⋅I
B. 0
2⋅r
µ ⋅r
C. 0
2π ⋅ I
µ ⋅r
D. 0
2⋅ I
2 ⋅ µ0 ⋅ I
E.
π ⋅r

20. Gelombang elektromagnetik yaitu . . .


A. Gelombang yang merambat melalui udara
B. Gelombang yang merambat di air
C. Tanpa melalui medium
D. Gelombang yang dihasilkan oleh getaran mesin
E. Gelombang yang dapat didengar

21. Yang bukan termasuk gelombang elektromagnetik adalah . . .


A. Cahaya
B. Suara
C. Sinar-X
D. Sinar gamma
E. Sinar infra merah

22. Peralatan berikut yang tidak menggunakan electromagnet adalah . . .


A. Speaker
B. Bel listrik
C. Trafo
D. Relai magnetik
E. Lampu listrik

23. Gelombang elektromagnetik berikut yang memiliki frekuensi paling besar


adalah . . .
A. Gelombang radio
B. sinar Ultraviolet

BAB 5 - 19
C. Sinar-X
D. Sinar gamma
E. Sinar infra merah

24. Suatu kawat listrik dialiri arus listrik


sebesar lima puluh juta amper. Besarnya
medan magnet pada jarak 25 m dari
kawat tersebut adalah . . . (µ0= 4π × 10–7
Wb/A m)
A. 0,2 T
B. 0,3 T
C. 0,4 T
D. 0,5 T
E. 0,6 T

BAB 5 - 20
Kerjakan Soal-Soal Berikut Dengan Benar!

1. Sebuah kawat lurus panjang dialiri arus


listrik sebesar 20 A. Berapakah besar
induksi magnetik pada titik yang berjarak 10
cm dari kawat?
2. Diketahui besar induksi magnetik pada titik
yang berjarak 5 cm dari suatu kawat
panjang berarus adalah 40 T. Berapakah
besar arus listrik yang mengalir dalam
kawat tersebut?
3. Sebuah kawat cincin yang berjari-jari 4 cm
dialiri arus listrik sebesar 4 A. Berapakah
besar induksi magnetik pada titik pusat
cincin?
4. Sebuah kawat cincin yang berjari-jari 6 cm
dialiri arus listrik sebesar 20 A. Berapakah
besar induksi magnetik pada sumbu cincin
yang berjarak 8 cm dari titik pusat?
5. Diketahui besar induksi magnetik pada
sumbu cincin yang berjarak 6 cm dari titik
pusat adalah 20 Wb/m2. Jika jari-jari cincin
adalah 8 cm, maka berapakah besar arus
listrik yang mengalir dalam cincin tersebut?
6. Dua buah kawat cincin berjari-jari sama
yaitu 4 cm disusun sejajar pada satu sumbu
yang sama dengan jarak 6 cm. Masing-
masing kawat dialiri arus listrik 4 A dan 6 A
dengan arah yang berlawanan. Berapakah
besar induksi magnetik di tengah-tengah
pada sumbu kedua cincin?
7. Sebuah solenoida dengan rapat 1.000
lilitan/cm dialiri arus listrik 6 A. Berapakah
besar induksi magnetik pada titik pusat
solenoida?
8. Dari soal nomor 7 di atas, berapakah besar
induksi magnetik pada titik ujung
solenoida?
9. Sebuah toroida yang berjari-jari 3 cm
mempunyai jumlah lilitan sebanyak 150
lilitan, dialiri arus listrik sebesar 6 A.
Berapakah besar induksi magnetik pada
titik pusat toroida?
10. Sebuah toroida yang dibentuk dari
solenoida yang panjangnya 8 cm dengan
jumlah lilitan 200 lilitan dan berarus listrik 6

BAB 5 - 21
A. Berapakah besar induksi magnetik pada
titik pusat toroida tersebut?
11. Sebuah kawat lurus yang panjangnya 10
cm berarus 4 A diletakkan dalam ruang
medan magnet homogen 20 T dengan
posisi membentuk sudut 60° dari arah
medan. Berapakah besar gaya yang
dialami kawat tersebut?
12. Dua buah kawat sejajar yang panjangnya
sama-sama 12 m berjarak 20 cm satu
sama lain. Jika besar arus pada masing-
masing kawat sama besar 20 A dan
searah, berapakah besar gaya pada
masing-masing kawat?
13. Sebuah motor listrik yang mempunyai 10
lilitan yang berbentuk segi empat dengan
panjang sisi kawat yanng tegak lurus
terhadap arah putar 10 cm. Besar induksi
magnetik yang terpasang 20 T. Jika motor
listrik dihubungkan dengan sumber
tegangan 220 volt, maka berapakah
kecepatan putaran dan motor listrik
tersebut?
14. Sebuah kawat yang dialiri arus listrik
menghasilkan medan magnet sebesar 2 T
pada jarak 3 m. Berapa arus listrik yang
mengalir pada kawat tersebut?
15. Kawat lurus panjang diberi arus listrik
sebesar x A. Pada jarak 2 meter,
dihasilkan medan magnet sebesar B T.
Arus listrik kemudian diubah menjadi 2x A.
Pada jarak berapa dihasilkan medan
magnet yang sama dengan ketika arus
listrik belum diubah?
16. Sebuah persegi dengan panjang sisi 1 m
dialiri arus sebesar 2 A. Hitunglah
besarnya medan magnet di pusat persegi
tersebut!
20. Sebuah kawat berbentuk cincin memiliki
diameter 4 cm. Kawat dialiri arus listrik
sebesar 3 A. Hitunglah induksi magnetik di
pada pusat cincin dan pada jarak 6 cm dari
pusat cincin.
21. Pada pusat sebuah cincin terdapat medan
magnet sebesar 3 x 10-3 T. Jika jari-jari
cincin sebesar 4 cm, tentukan arus listrik
yang mengalir pada cincin tersebut.

BAB 5 - 22
24. Seutas kawat konduktor panjang dililitkan
pada pipa paralon sehingga terbentuk
lilitan sebanyak 100 buah. Diketahui
panjang paralon 25 cm dan kawat
kemudian dialiri arus 3 A. Jika di bagian
penampang paralon diletakkan sebuah
logam datar berbentuk lingkaran berjari-jari
14 cm paralel dengan penampang paralon,
hitunglah fluks magnet yang menembus
logam.
26. Pada dua kawat panjang lurus yang
diletakkan sejajar pada jarak 1 m satu
sama lain mengalir arus-arus yang
arahnya sama. Arus pada kawat pertama
adalah 1 A dan pada kawat kedua 4 A.
Tentukan:
(a) besar gaya persatuan panjang yang
bekerja pada kawat-kawat tersebut.
(b) kuat medan magnet B di titik P yang
berada pada jarak pertengahan kedua
kawat.
(c) posisi titik-titik yang kuat medan
magnetnya nol.
27. Dua buah kawat panjang sejajar berarus
listrik saling tarik menarik dengan gaya
per satuan panjang sebesar F0. Bila salah
satu kawat arusnya diperbesar dua kali
dan kawat yang lain diperbesar lima kali,
sedangkan jarak antara keduanya
dijadikan empat kali semula. Berarti, gaya
tarik menarik antara kedua kawat akan
menjadi....

BAB 5 - 23
DAFTAR PUSTAKA

 Endarko, 2008, Fisika Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi


Jilid 1 (BSE), jakarta: Direktur Pembinaan SMK

 Endarko, 2008, Fisika Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi


Jilid 2 (BSE), jakarta: Direktur Pembinaan SMK

 M. Suratman, 2007, Memahami Fisika Smk 1. Jakarta: penerbit


ARMICO

 M. Suratman, 2007, Memahami Fisika Smk 2. Jakarta: penerbit


ARMICO

 Marthen Kanginan, 2007, Fisika Untuk SMA Kelas X, Jakarta: penerbit


ERLANGGA

 Marthen Kanginan, 2007, Fisika Untuk SMA Kelas XI, Jakarta: penerbit
ERLANGGA

Anda mungkin juga menyukai