Anda di halaman 1dari 20

IPA (ILMU PENGETAHUAN ALAM)

Nama:

Kelas:

Absen:

Materi IPA semester 2:


1. Tekanan Pada Zat Dan Penerapannya
2. Sistem Pernapasan Pada Manusia
3. Getaran, Gelombang, Dan Bunyi
4. Cahaya Dan alat Optik
5. Sistem Ekskresi Pada Manusia
Kata Pengantar

Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang maha Esa, karena atas
anugerah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Pada
kesempatan kali ini saya selaku penyususn laporan hendak mengucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada semua orang yang terlibat dalam penyusunan makalah ini,
yang mana tidak dapat disebutkan satu persatu.

Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya
selaku penyusun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam laporan ini
terdapat kesalahan-kesalahan , semua itu adalah murni karena unsur ketidaksengajaan.
Saya harap mkalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan dengan sebaik-
baiknya.

Daftar Isi
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .. .. . . . . . . . . . . . . . .
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Bab 1 Tekanan Pada Zat Penerapannya


A. Tekanan Hidrostatis
B. Bejana Berhubungan
C. Hukum Pascal
D. Hukum Archimedes
E. Ketinggian Tempat dan Tekanan Udara
F. Hukum Boyle

Bab 2 Sistem Pernapasan Pada Manusia


A. Organ Pada Sistem Peernapasa Pada Manusia
B. Mekanisme Pernapasan
C. Mekanisme Pertukaran O2 dan CO2
D. Frekuensi Pernapasan
E. Volume Udara Pernapasqn
F. Kelainan dan Penyakit Sistem Pernapasan

Bab 3 Getaran, Gelombang, dan Bunyi


A. Getaran
B. Gelombang
C. Pemantulan Gelombang
D. Bunyi

Bab 4 Cahaya dan Alat Optik


A. Sifat-sifat Cahaya
B. Pemantulan Cahaya (Refleksi)
C. Pembiasan Cahaya (Refraksi)
D. Mata
E. Cacat Mata
F. Alat-alat Optik yang Menggunakan Dua atau Lebih Lensa

Bab 5 Sistem Ekskresi Pada Manusia


A. Organ-organ Penyusun Sistem Ekskresi
B. Kelainan dan Penyakit paada Sistem Ekskresi
C. Memelihara Kesehatan Organ Ekskesi

Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Tekanan Pada Zat dan Penerapannya


A. Tekanan Hidrostatis
Secara fisika, kita bisa membuktikan kalau penyelam yang bawah akan lebih sulit “berenang”
dianding penyelam yang dekat dengan permukaan. Kenapa? Karena ia terkena tekanan
hidrostatis yang lebih besar dibandingkan yang atas.

Apa sih tekanan hidrostatis itu?

Secara definisi, tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada
pada zat cair terhadap suatu luas bidang tekan, pada kedalaman tertentu. Kasarnya, setiap
jenis zat cair, akan memberikan tekanan tertentu, tergantung dari kedalamannya.

 Rumus Tekanan Hidrostatis

Ph = pgh

Ph = tekanan zat cair (N/m2)


P = massa jenis zat cair (Kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
H = kedalaman zat cair (m)

Soal:
1.seorang penyelam menyelam dengan kedalaman 3 m, massa jenis air 1.000 kg/m³, dan konstanta
gravitasi pada tempat tersebut adalah 10 n/kg. Besar tekanan hidrostatisnya adalah …… n/m².

Diket:
Kedalaman: h= 3 m
Massa jenis air = ρ = 1.000 kg/m³
Percepatan gravitasi = g = 10 N/kg

Ditanya: Besar Tekanan Hidrostatis?

Jawab:
P = ρgh
P = 1.000 x 10 x 3 P = 30.000 Pa

B. Bejana Berhubungan

Hukum bejana berhubungan menyatakan jika bejana-bejana berhubungan diisi dengan zat cair sejenis
dan dalam keadaan diam menyebabkan permukaan zat cair terletak pada satu bidang datar. Prinsip
bejana berhubungan banyak digunakkan dalam kehidupan sehari – hari seperti teko, tangki, tandon
air dan waterpas.

Hukum bejana berhubungan tidak berlaku jika bejana berhubungan diisi zat cair yang berlainan jenis
seperti air dan oli. Selain itu, hukum bejana berhubungan tidak berlaku jika bejana berhubungan
berpipa kapiler
 Hukum Bejana Berhubungan

Jika bejana berhubungan diisi dengan zat cair yang sama, dalam keadaan setimbang permukaan zat
cair dalam bejana-bejana itu terletak pada satu bidang datar.

 Pipa Kapiler
Sebuah bejana yang berhubungan yang memiliki pipa kapiler diisi zat cair seeprti air akan membasahi
dinding pipa kapiler. Tinggi permukaan zat cair pada pipa kapiler lebih tinggi dibandingkan dengan
permukaan zat cair pada pipa lainnya. Sementara itu, apabila bejana berhubungan yang memiliki pipa
kapiler diisi dengan ai raksa, prmukaan zat cair lebih rendah dibandingkan permukaan zat cair pipa
lainnya

Gejala naik turunnya zat cair pada pipa kapiler tersebut, dinamakan Kapilaritas. Kapilaritas dalam
kehidupan sehari – hari dapat dijumpai pada kejadian naiknya air tanah ke daun melalui akar dan
batang., naiknya minyak melalui sumbu kompor, dan tembok basah ketika musim hujan.

Soal:
1. Pada sebuah pipa U, terdapat air (massa jenis = 1.000 kg/m3). Kemudian dimasukkan zat cair lain
hingga mengisi 10 cm bagian kiri pipa. Jika diketahui beda ketinggian permukaan zat cair adalah 1 cm,
hitunglah massa jenis zat cair tersebut.

Diket:
Diketahui:
h2= h1 – Δh
h2= 10 cm – 1 cm
h2= 9 cm = 9 × 10–2 m
ρ 2 = 1.000 kg/m3

Ditanya: ρ 1 = .... ?

Jawab:
ρ1 · h1 = ρ2 · h2
ρ1 × 0,1 m = 1.000 kg/m3 × 9 × 10-2 m
ρ1 = 900 kg/m3

C. Hukum Pascal

Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan tentang hukum paskal, bunyi hukum pascal, rumus hukum
pascal, contoh soal hukum pascal, satuan hukum pascal, contoh penerapan hukum pascal dalam
kehidupan sehari-hari, dan prinsip hukum pascal.

 Bunyi Hukum Pascal


Jika ke dalam suatu zat cair di ruang tertutup diberikan gaya tekan maka tekanannya akan diteruskan
ke segala arah dengan sama rata. Percobaan ini pertama kali dilakukan Blaise Pascal (1623–1662).

Gaya yang berkerja pda suatu zat cair dalam ruang tertutup, tekanannya diteruskan oleh zat cair itu
ke segala arah dengan sama besar.
 Rumus Hukum Pascal
Keterangan:
P = tekanan yang diteruskan (N/m2)
F1 = gaya tekan pada bejana I (N)
F2 = gaya tekan pada bejana II (N)
A1 = luas penampang bejana I (m2)
A2 = luas penampang bejana II (m2)

Berikut alat-alat teknik yang berkerja berdasarkan hukum pascal

1. Dongkrak Hidrolik
Dongkrak hidrolik merupakan alat yang bisa mendongkrak benda yang sangat berat. Contoh dari
benda yang bisa didongkrak adalah mesin dan kendaraan. Dongkrak ini disebut hidrolik karena
menggunakan liquid atau cairan khusus yang bisa membantu proses pengangkatan alat berat
tersebut.

2. Mesin Pengangkat Hidrolik


Mesin pengangkat mobil dengan sistem hidrolik tipe H merupakan suatu sistem yang memanfaatkan
tekanan fluida sebagai power (sumber tenaga) pada sebuah mekanisme kerjanya.

3. Kempa Hidrolik
Kempa hidrolik adalah alat untuk mengepres yang berkerja berdasarkan prinsip hukum Pascal. Alat ini
terdiri dari dua pengisap dengan luas penampang yang berbeda. Gaya akan diberikan ke pengisap
kecil dan gaya itu akan diteruskan ke pengisap besar.

Soal:
1. Sebuah mobil yang beratnya 8.000 N akan diperbaiki bagian bawahnya. Mobil tersebut
diangkat dengan alat pengangkat mobil. Piston kecil pada alat pengangkat mobil itu diberi
gaya sebesar 200 N. Jika luas penampang piston kecil 5 cm2, berapakah luas penampang
piston besar?

Diketahui:
F1 = 8.000 N
A1 = 5 cm2 = 5 x 10-4 m2
F2 = 200 N

Ditanya:
A2 = ...?

Jawab:
F1 : A1 = F2 : A2
A2 = (F2 : F1 ) x A2
= (8.000 : 200) x 5 x 10-4 x 10-1 m 2
D. Hukum Archimedes

Pengertian Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan di atas zat cair.
Hukum Archimedes adalah hukum yang menyatakan bahwa setiap benda yang sebagian atau
seluruhnya terendam dalam zat cair, atau sebagian zat cair, mempunyai gaya dorong ke atas pada
benda tersebut, atau yang sering disebut gaya apung.
 Bunyi Hukum Archimedes
Suatu benda yang dicelupkan ke dalam zat cair, baik sebagian atau seluruhnya, akan mendapat gaya
keatas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleg benda tersebut.

 Rumus Hukum Archimedes

Ketika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, ada 3 kemungkinan yaitu : tenggelam, melayang
dan terapung.

1. Benda tenggelam

Suatu benda dikatakan terendam dalam suatu zat cair jika posisi benda selalu
berada di bawah tempat zat cair berada.

W = gaya berat benda


Fa = gaya archimedes
N = gaya normal bidang
Dalam keadaan seimbang maka W = N + FA sehingga :
W > FA
m . g > ρZC . Vb . g
ρb . Vb . g > ρZC . Vb . g
ρb > ρZC
ρb = massa jenis benda
ρZC = massa jenis zat cair

2. Benda Melayang

Benda melayang di dalam zat cair jika posisi benda berada di bawah permukaan zat cair dan di atas
dasar tempat zat cair berada.

Pada keadaan benda melayang terdapat dua gaya yaitu: F A dan W. Dalam keadaan seimbang maka W
= FA
ρb . Vb . g = ρZC . Vb . g
ρb = ρZC

3. Benda Terapung

Benda terapung dalam zat cair bila letak benda sebagian berada di permukaan zat cair dan sebagian
terendam dalam zat cair.
Pada keadaan benda terapung terdapat dua gaya yaitu :F A dan W. Dalam keadaan seimbang maka :

W = Fa
Ph. Vb. g.= pZC. V2.g
Pb. Vb = Pzc – V₂
karena Vb> V2 maka: pь<pZC

 Penerapan Hukum archimedes

1. Kapal
Ketika membangun kapal, seseorang mengikuti prinsip Archimedes bahwa sebagian besar kapal
dibiarkan berongga di dalamnya, yang menjaga kepadatannya lebih rendah dari air, sehingga berat
kapal menjadi lebih kecil dari berat dan daya apung air yang dipindahkan. jumlah air yang dipindahkan
mempengaruhi kapal dan kapal mengapung di permukaan air.

2. Ikan
Prinsip Archimedes juga berlaku untuk ikan yang berenang di air. Kebanyakan ikan memiliki kantung
renang yang membantu mereka mengontrol gaya apung yang bekerja padanya. Seekor ikan mengisi
kantong renangnya dengan udara untuk naik ke permukaan air karena volumenya bertambah dan air
yang dipindahkan lebih banyak, sehingga daya apungnya juga bertambah. Untuk menyelam ke dalam
air, ikan melepaskan udara dari kantong renang, yang mengurangi volumenya, dan gaya apung yang
bekerja padanya juga berkurang.

3. Laktometer
Laktometer juga bekerja berdasarkan prinsip Archimedes karena pemalsuan menyebabkan
perubahan kepadatan yang dapat dengan mudah diidentifikasi menggunakan perangkat ini.

4. Kapal Selam
Kapal selam dapat tenggelam di air dan juga mengapung di permukaan air, menjaga kerapatan air dan
perpindahan kapal selam. Kepadatan tersebut dijaga oleh dua komponen penting kapal selam, yaitu
bejana tekan dan tangki pemberat.

Saat kita mengisi tangki pemberat dengan air, maka akan tercipta massa jenis kapal selam yang lebih
besar dari massa jenis air yang dipindahkan, sehingga kapal selam tenggelam ke dalam air, sedangkan
air ini dikeluarkan dari tangki pemberat, kemudian pemberat. di dalam tangki, kerapatan rata-rata
kapal selam kurang dari kerapatan air yang dipindahkan, dan kapal selam mengapung di permukaan
air.

5. Berenang
Hukum Archimedes juga berlaku untuk renang. Saat berenang, kita dipengaruhi oleh gaya ke atas,
juga dikenal sebagai daya apung. Perenang dapat mengapung di permukaan air karena tekanan di
atas perenang lebih besar daripada di bawah karena massa jenis air lebih besar daripada massa jenis
udara. Secara umum terlihat bahwa berenang di air asin lebih mudah daripada di air tawar, karena
daya apung tidak hanya bergantung pada air yang bergerak, tetapi juga pada massa jenis cairan.

Soal:
1. Sebuah balok tercelup seluruhnya dalam minyak. Bila volume balok 8 m³, tentukan berat balok
dalam minyak tanah yang memiliki massa jenis 800 kg/m³ , berapakah gaya angkat yang dialami balok.

Diketahui :
Volume balok : V = 8 m³
gravitasi : 10 N/ Kg
Massa jenis minyak ρ = 800 kg /m³

Ditanya:
gaya angkat FA?

Jawab:
FA = ρ . g . V = 800 kg/ m³ . 10 N/kg . 8 m³ = 64.000 N.

E. Ketinggian Tempat dan Tekanan Udara


Pengertian tekanan udara adalah tenaga yang bekerja sehingga dapat menyebabkan udara bergerak
dalam satuan wilayah tertentu dan berpindah tempat. Tekanan udara sangat dipengaruhi dengan
densitas udara (kerapatan massa udara) atau tingkat kepadatan.
Besarnya tekanan udara bergantung dengan jumlah udara diatasnya. Ketika udara bereda di titik
tertinggi maka semakin sedikit udara diatasnya, hal inilah yang menyebabkan tekanan udaraya di
dataran tinggi kecil.

A. Barometer
Barometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara.
Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, di mana tekanan udara yang
tinggi menandakan cuaca yang "bersahabat", sedangkan tekanan udara rendah
menandakan kemungkinan badai

B. Manometer
Manometer adalah alat untuk mengukur tekanan fluida. Manometer tabung
bourdon adalah instrument yang digunakan untuk mengukur tekanan fluida (gas
atau cairan) dalam bejana tertutup.

Soal:
1. Apabila dikenali tekanan udara pada sebuah kawasan ialah 76 cmHg. Hitunglah ketinggian tempat
tersebut ?

Diket:
Ph = 73 cmHg
Pu = 76 cmHg

Ditanya: h=?

Jawab:
h = (Pu-Ph) x 100 m
h = (76-73) x 100 m
h = 3 x 100 m
h = 300 m
F. Hukum Boyle

Hukum Boyle juga memiliki bunyi pernyataan yang dicetuskan oleh penciptanya, yakni Robert Boyle
pada tahun 1662. Hukum Boyle ini menyatakan bahwa “dalam ruangan tertutup, volume sejumlah
massa gas akan berubah berbanding terbalik dengan tekanan, ketika suhunya konstan”. Yap, Hukum
Boyle menjadi salah satu hukum Kimia dan menjadi hukum Kimia ideal. Dalam hukum ini,
mendeskripsikan adanya kebalikan hubungan proporsi antara tekanan absolut dan volume udara,
terutama ketika suhu tetap konstan dalam sistem yang tertutup.

 Rumus Hukum Boyle

Keterangan:
Pu = tekanan udara ruang
Pk = tekanan udara dalam kolom udara
t = tinggi kolom udara
h = perbedaan tinggi permukaan raksa

Soal:
1. Di dalam sebuah bejana tertutup terdapat gas yang mempunyai tekanan 2 atm dan volume 1 liter.
Jika tekanan gas menjadi 4 atm maka volume gas menjadi

Diket:
P1 = 2 atm = 2 x 105 Pa
P2 = 4 atm = 4 x 105 Pa
V1 = 1 L = 1 x 10-3 m3

Ditanyakan:
V2 = …?

Jawaban:
P1 . V1 = P2 . V2
2 x 105 Pa . 1 x 10-3 m3 = 4 x 105 Pa . V2
1 x 102 m3 = 2 x 105 . V2
V2 = ½ x 10(2-5) m3
V2 = 0,5 x 10-3 m3
V2 = 0,5 L

Sistem Pernapasan Pada Manusia

A. Organ Pernapasan Pada Manusia


Sistem pernapasan manusia tersusun atas hidung, faring (tekak), laring (ruang suara), trakea
(tenggorokan), bronkus, dan paru-paru. Gambar di bawah menunjukkan susunan organ-organ dalam
sistem pernapasan. Organ penyusun sistem pernapasan tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan
struktur maupun fungsinya.

Secara struktural, sistem pernapasan tersusun atas dua bagian utama.

1. Sistem pernapasan bagian atas, meliputi hidung dan faring.


2. Sistem pernapasan bagian bawah, meliputi laring, trakea, bronkus, dan paru-paru.

Secara fungsional, sistem pernapasan tersusun atas dua bagian utama.

Zona penghubung, tersusun atas serangkaian rongga dan saluran yang saling terhubung baik di luar
maupun di dalam paru-paru. Bagian penghubung, meliputi hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan
bronkiolus. Fungsi dari bagian penghubung yaitu menyaring, menghangatkan, dan melembapkan
udara serta menyalurkan udara menuju paru-paru.

Zona respirasi, tersusun atas jaringan dalam paru-paru yang berperan dalam pertukaran gas yaitu
alveolus.

Struktur dan Organ Pernapasan

1. Hidung

Udara yang masuk dalam tubuh melalui hidung dan mulut.


dalam hidung terdapat rambut-rambut di dalam hidung yang berfungsi untuk menangkap partikel-
partikel besar yang masuk bersama dengan udara yang kita hirup. Udara masuk dalam rongga hidung,
lalu sel-sel dalam rongga hidung akan menghasilkan mukus atau lendir. Mukus atau lendiri ini
berfungsi untuk melembabkan udara dan menangkap lebih banyak partikel yang masuk.
2. Faring, Laring, dan Trakea

Setelah melalui hidung, udara akan menuju faring atau tenggorokan.


Hidung dan mulut terhubung dengan faring, sehingga udara dan makanan yang kamu makan juga
akan masuk ke dalamnya.Dalam faring terdapat pita suara, yaitu bagian yang menghasilkan suara
ketika kamu berbicara.Udara lalu bergerak ke arah trakea yang ketika kamu makan akan tertutup oleh
epiglotis sehingga makanan enggak salah masuk ke saluran napas.Sel yang melapisi trakea punya silia
atau rambut-rambut halus yang punya gerakan seperti menyapu.Silia ini berfungsi menyaring udara
yang masuk supaya kotoran enggak masuk dalam paru-paru, mendorong lendir yang sudah
menangkap kotoran-kotoran yang masuk dari trakea ke faring.Ketika kamu batuk maka kotoran akan
terlontar keluar dari saluran pernapasan dan membuat pernapasanmu jadi lebih lega.

3. Bronkus dan Paru-Paru

Setelah melalui trakea, udara akan menuju ke bronkus kiri dan kanan, lalu menuju ke paru-paru. Paru-
paru merupakan organ utama dari sistem pernapasan yang di dalamnya terdapat bronkus yang
bercabang-cabang jadi bagian kecil.Dalam ujung cabang yang kecil itu terdapat lagi kantong-kantong
kecil yang bentuknya mirip anggur dan disebut alveoli atau alveolus.Alveoli ini diselimuti oleh
pembuluh darah kapiler dan jadi tempat pertukaran gas antara oksigen dengan karbon dioksida. Paru-
paru merupakan organ utama dari sistem pernapasan yang di dalamnya terdapat bronkus yang
bercabang-cabang jadi bagian kecil.Dalam ujung cabang yang kecil itu terdapat lagi kantong-kantong
kecil yang bentuknya mirip anggur dan disebut alveoli atau alveolus.Alveoli ini diselimuti oleh
pembuluh darah kapiler dan jadi tempat pertukaran gas antara oksigen dengan karbon dioksida.

B. Mekanisme Pernapasan

Pernapasan pada manusia berlangsung dengan cara mengubah tekanan udara di dalam paru-paru.
Perubahan tekanan tersebut menyebabkan udara dapat keluar dan masuk dari dan ke dalam paru-
paru yang disebut bernapas. Proses pernapasan yang dilakukan terjadi secara sadar dan tidak sadar.
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dalam proses
bernapas pada manusia ada melalui dua tahap, yaitu:
a. Inspirasi (Penghirupan) :
Pada tahap tersebut terjadi akibat otot tulang rusuk dan diafragma. Volume rongga dada dan paru-
paru meningkat ketika diafragma bergerak turun ke bawah dan sangkar tulang rusuk membesar.
Kemudian tekanan udara dalam paru-paru akan turun di bawah tekanan udara atmosfer dan udara
akan mengalir ke dalam paru-paru.

b. Ekspirasi (Pengembusan):
Tahap pengembusan terjadi akibat otot tulang rusuk dan diafragma berelaksasi. Volume rongga dada
dan paru-paru mengecil ketika diafragma bergerak naik dan sangkar tulang rusuk mengecil. Tekanan
udara dalam paru-paru akan naik melebihi tekanan udara atmosfer, dan udara akan mengalir keluar
dari paru-paru. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), dalam mekanisme pernapasan udara
bergerak masuk dan keluar dari paru-paru sebagai respons terhadap perbedaan tekanan. Ketika
tekanan udara di dalam ruang tulang jatuh di bawah tekanan atmosfer. Udara memasuki paru-paru
(inspirasi), asalkan laring terbuka. Ketika tekanan udara di dalam tulang melebihi tekanan atmosfer,
udara yang diembuskan dari paru-paru.

c. Macam pernapasan
1. Pernapasan Dada:
Dalam pernapasan dada juga berlangsung pada dua tahap, yaitu:
Inspirasi Ini terjadi bila otot antar tulang rusuk luar terkontraksi, tulang rusuk terangkat, dan volume
dada membesar. Kemudian paru-paru mengembang, sehingga tekanan udaranya menjadi lebih kecil
dari udara atmosfer sehingga udara masuk.
Ekspirasi Ini terjadi bila otot antar tulang rusuk luar berelaksasi. Tulang rusuk akan tertarik ke posisi
semula dan volume rongga dada mengecil. Tekanan udara rongga dada meningkat. Tekanan udara
dalam paru-paru lebih tinggi dari udara atmosfer, akibatnya udara keluar.
2. Pernapasan Perut:
Ada dua tahap juga pada proses pernapasan perut, yaitu:
Inspirasi Penghirupan akan terjadi bila otot diafragma berkontraksi, diafragma mendatar dan
mengakibatkan volume rongga dada membesar. Sehingga tekanan udaranya mengecil dan diikuti
paru-paru yang mengembang. Itu mengakibatkan tekanan udaranya lebih kecil dari tekanan udara
atmosfer dan udara masuk.
Ekspirasi Proses penghembusan diawali dengan otot diafragma berelaksasi dan otot dinding perut
berkontraksi. Ini menyebabkan diafragma terangkat dan melengkung menekan rongga dada. Maka
volume rongga dada mengecil dan tekanannya meningkat, sehingga udara dalam paru-paru keluar.
Pernapasan perut biasanya terjadi saat kamu sedang tidur.

C. Mekanisme Perukaran O2 dan CO2

Mekanisme pernapasan dibagi menjadi 2 yaitu ekspirasi dan inspirasi yang diakibatkan oleh kontraksi
dan relaksasi otot antar tulang rusuk (pernapasan dada) dan otot diafragma (pernapasan perut).
Pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida terjadi di alveolus. Proses ini berlangsung secara
difusi. Oksigen masuk ke dalam kapiler darah dan diikat oleh Hb pada sel darah merah. Disaat
bersamaan karbondioksida juga masuk dari kapiler ke alveolus untuk dikeluarkan. Pertukaran ini
terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial yaitu dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang lebih
rendah.

D. Frekuensi Pernapasan

Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit dari dalam
ke luar tubuh atau dari luar ke dalam tubuh.
Frekuensi pernapasan (kecepatan pernapasan) adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan
udara per menit dari dalam ke luar tubuh atau dari luar ke dalam tubuh. Orang normal bernapas 12-
15 kali per menit. Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan yaitu jenis kelamin, umur,
aktivitas yang dilakukan, suhu dan posisi tubuh.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan di antaranya adalah jenis kelamin,
posisi tubuh, dan kegiatan tubuh. Selain itu ada beberapa faktor lainnya seperti umur dan suhu tubuh.
Umur, pada umumnya semakin bertambah umur seseorang maka semakin rendah frekuensi
pernapasannya.

E. Volume Udara Pernapasan

Dalam sistem pernapasan atau biasa disebut juga dengan sistem respirasi merupakan sistem organ
yang digunakan untuk pertukaran gas. Untuk hewan yang berkaki empat, pada sistem pernapasan
umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru yang dimana
terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi
sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem
pernapasan.

Jenis Volume Pada Tubuh


Untuk volume udara pernapasan dapat diukur dengan menggunakan respirometer atau spirometry.
Yang secara garis besar, volume udara pernapasan dapat dibedakan menjadi enam sebagai berikut:

 Volume Tidal (tidal volume)

Yaitu volume udara pernapasan (inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 500 cc (cm3) atau 500
ml.

 Volume Cadangan Inspirasi (Inspiratory Reserve Volume) Atau Udara Komplementer

Yaitu volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah bernapas (inspirasi) biasa,
yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau 1.500 ml.

 Volume Cadangan Ekspirasi (Expiratory Reserve Volume) Atau Udara Suplementer

Yaitu volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah mengeluarkan napas
(ekspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau 1.500 ml.

 Volume Sisa/Residu (Residual Volume)


Volume Sisa/Residu (Residual Volume), yaitu volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru
setelah mengeluarkan napas (ekspirasi) maksimal yang besarnya lebih kurang 1.000 cc (cm3) atau
1.000 ml.

 Kapasitas vital (vital capacity)


Kapasitas vital (vital capacity) yakni volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin
setelag melakukan inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya lebih kurang 3.500 cc (cm3)
atau 3.500 ml. jadi, kapasitas vital ialah jumlah dari volume tidal + volume cadangan inspirasi +
volume cadangan ekspirasi.
 Volume Total Paru-Paru (Total Lung Volume)
Yaitu volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal mungkin yang besarnya lebih
kurang 4.500 cc (cm3) atau 4.500 ml. jadi, volume total paru-paru ialah jumlah dari volume sisa +
kapasitas vital. Dalam keadaan biasa, manusia menghisap dan mengeluarkan udara pernapasan
kurang lebih 500 cc. bila setengah liter ini telah diembuskan, maka dengan mengerutkan otot perut
kuat-kuat, masih dapat mengembuskan satu setengah liter udara cadangan di dalam paru-paru.

F. Kelainan dan Penyakit Sistem Pernapasan

Pernapasan adalah kegiatan yang sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Jika
kamu kesulitan untuk bernapas, itu karena adanya sistem pernapasan yang terganggu. Sehingga
membuat kamu sakit dan punya masalah pada pernapasan. Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud), sistem pernapasan dapat mengalami berbagai gangguan. Itu baik karena
kelainan pada sistem pernapasan atau akibat infeksi kuman.

1. Asma

Asma atau sesak napas merupakan penyakit yang banyak dialami manusia. Asma adalah penyakit
akibat adanya penyempitan pada saluran napas. Itu terjadi karena otot polos pembentuk dinding
saluran terus berkontraksi. Sehingga menyebabkan gangguan atau kekurangan hormon adrenalin.
Asma bisa disebabkan oleh alergi pada debu, bulu atau asap rokok. Masuknya alergi itu akan memicu
tubuh untuk menghasilkan senyawa kimia, seperti prostaglandun dan histamin. Senyawa kimia itulah
yang dapat memicu penyempitan saluran pada saluran pernapasan. Biasanya penderita asma sulit
untuk bernapas menghirup oksigen. Dada terasa sakit, mengalami batuk, napas pendek atau napas
berbunyi. Sehingga bagi penderita asma sebaiknya menghindari keadaan atau benda-benda yang bisa
memicu asma. Kemudian harus segera ditangani agar tidak semakin parah.

2. Tuberculosis (TBC)

TBC merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium tuberculoso.
Selain menginfeksi paru-paru, bakteri tersebut juga menginfeksi bagian tubuh klain. Saat bakteri
masuk ke dalam paru-paru, bakteri akan menyebabkan infeksi dan memicu sistem imun untuk
bergerak menuju area yang terinfeksi dam segera memakan bakteri tersebut agar tidak menyebar
luas. Saat sistem imun lemah, maka bakteri dapat masuk ke dalam peredaran darah dan sistem limfa
untuk menginfeksi organ lain. Sistem limfa adalah suatu sistem sekunder yang berfungsi mengalirkan
limfa atau getah bening di dalam tubuh. Penderita TBC, biasanya mudah lelah, berat badan turun
drastis, lesu, hilang nafsu makan. Berkeringat dingin di malam hari, sulit bernapas, dan batuk
berdarah.

3. Asfiksi

Asfiksi adalah gangguan pengangkutan dan penggunaan oksigen oleh jaringan akibat tenggelam,
pneumonia, tersendak makanan keracunan CO. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), asfiksi
merupakan kegagalan atau proses pernapasan yang disebabkan oleh kekurangan oksigen di otak.
Bahkan ketidaksadaran yang terjadi bisa menyebabkan kematian. Asfiksi bisa disebabkan oleh cidera
atau terhambatnya jalur pernapasan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dengan cepat dan efesien
dengan Cardiopulmonary resuscitation (CPR). CPR adalah tindakan pertolongan pertama pada orang
yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu. CPR untuk membangun kembali
pernapasan normal.
4. Asidosis

Asidosis adalah akibat peningkatan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah. Ada dua
jenis asidosis utama, yakni asidosis respiratorik dan asidosis metabolik. Asidosis respiratorik
disebabkan oleh akesresi karbon dioksida yang kuat dari paru-paru. Sementara asidosis metabolik
terjadi ketika asam diproduksi dalam tubuh lebih cepat daripada yang di ekskresi oleh ginjal.

5. Adenoid

Penyakit itu terjadi adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa dan
pembengkakan di tekak (amandel). Adenoid bagian dari sistem limfati, seperti amandel yang bertugas
untuk membersihkan infeksi dan menjaga keseimbangan cairan tubuh. Adenoid biasanya membesar
di awal masa kecil. Infeksi pada anak-anak dapat menyebabkan pembengkakan dan peradangan
kelenjar gondok dan bisa membesar permanen. Jika adenoid membesar akan menghambat
pernapasan melalui hidung dan menganggu saluran sinus.

6. Pneumonia

Pneumonia adalah radang paru-paru akibat infeksi bakteri Diplococcus pneumonia. Paru-paru pada
penderita terdapat cairan yang kental. Cairan tersebut dapat menganggu pertukaran gas pada paru-
paru. Itu menyebabkan oksigen yang diserap oleh darah menjadi kurang. Gejala pneumonia yakni
demam, batuk berdahak, tidak enak badan, sakit pada bagian dada, dan sering kesulitan bernapas.
Untuk penanganan pneumonia dengan memberikan antibiotik, oabt pembuat saluran napas menjadi
longgar, terapi oksigen, dan penyedotan cairan dalam paru-paru.

7. Difteri

Difteri merupakan penyumbatan faring atau laring oleh lendir akibat infeksi bakteri Corynebacterium
diphteriae. Biasanya di saluran pernapasan atas, dan gejala yang lebih umum akibat penyebaran
bakteri toksin ke seluurh tubuh. Difteri merupakan penyakit menular disebagian besar dunia hingga
akhir abad ke-19. Ketika kejadian di Eropa dan Amerika Utara mulai menurun dan berkurang adanya
langkah-langkah imunisasi. Gejala-gejala disteri biasanya, demam, kelelehan, kedinginan, dan sakit
tenggorokan ringan.

8. Emfisema

Emfisema adalah menggelumbungnya paru-paru akibat perluasan alveolus berlebihan. Akibatnya


permukaan yang tersedia untuk pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara yang dihurup dan
darah yang melintas paru-paru berkurang. Gejala emfisema biasanya sesak napas, batuk. Jika
menderita emfisema berat akan kesulitan bernapas. Itu menyebabkan penurunan asupan oksigen.

9. Bronkitis

Bronkitis merupakan penyakit yang disebabkan adanya peradangan pada selaput lendir, selaput
bronkila dan trakea. Itu disebabkan oleh virus. Gangguan tersebut akan membuat saluran udara di
dalam paru-paru akan membengkak dan selanjutnya terisi dengan lendir yang akan menyumbat
bronkus. Penderita bronkitis biasanya akan mengalami dada nyeri, batuk, dan sesak napas.
Sistem Ekskresi Pada Manusia

A. Organ-organ Penyusun Sistem Ekslresi

Sistem ekskresi pada tubuh manusia terdiri beberapa organ yang bekerja sama untuk membuang
limbah dari tubuh. Organ ekskresi utama adalah ginjal, ureter, dan kandung kemih. Namun, ada juga
beberapa organ lainnya yang diperlukan untuk membuang limbah tertentu, yaitu hati, usus besar,
kulit, dan paru-paru.

organ ekskresi beserta fungsinya masing-masing:

Ginjal:
Organ dengan bentuk mirip kacang yang berwarna coklat kemerahan ini merupakan organ utama dari
sistem ekskresi. Seluruh darah di dalam tubuh akan melalui ginjal sekitar sekali setiap 30 menit. Nah,
ginjal menyaring limbah dan racun keluar dari darah. Limbah yang disaring oleh ginjal, yaitu urea,
garam, dan kelebihan air, yang kemudian akan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urine.

Ureter:
Ureter adalah tabung yang membawa urin dari ginjal ke kandung kemih.

Kandung Kemih:
Limbah dalam bentuk cairan yang dihasilkan di hati dan dikumpulkan di ginjal akan disalurkan ke
dalam kandung kemih. Organ ini akan menahan cairan tersebut sementara sampai kamu buang air
kecil. Urine akan dikeluarkan dari kandung kemih melalui uretra.

Hati:
Meskipun bukan organ sistem ekskresi yang utama, tetapi hati berperan penting dalam menjaga
kebersihan tubuh. Racun dan bahan kimia berbahaya, baik yang diproduksi dalam tubuh maupun dari
makanan yang dikonsumsi, akan dipecah dan didetoksifikasi oleh hati. Misalnya, produk sampingan
dari proses metabolisme di dalam tubuh, yaitu ammonia, akan diproses oleh hati menjadi urea, zat
yang sudah tidak lagi berbahaya. Zat ini akan terus disaring dan dikeluarkan oleh ginjal sebagai urine.

Usus Besar:
Sebagian besar nutrisi dari makanan dan minuman yang kamu konsumsi akan diserap ke dalam aliran
darah melalui usus kecil. Nah, sisa nutrisi dan air yang tidak tercerna akan disalurkan ke usus besar
yang akan diubah menjadi feses, lalu dikeluarkan saat kamu buang air besar.

Selain itu, usus besar yang melintang dan naik turun juga memfasilitasi penyerapan sisa vitamin, air
dan garam yang akhirnya juga akan diubah menjadi feses. Rektum adalah bagian dari usus besar yang
berfungsi untuk menyimpan feses sebelum akhirnya dikeluarkan dari tubuh melalui saluran anus.

Kulit:
Kulit menjalankan fungsi detoksifikasinya melalui kelenjar keringat. Kelenjar ini menghasilkan keringat
yang mengandung garam, minyak berlebih, air dan zat lain yang tidak perlu yang kemudian
dikeluarkan dari tubuh melalui pori-pori kecil. Keringat juga membantu mendinginkan tubuh.

Paru-Paru
Paru-paru adalah organ ekskresi yang sangat penting karena berfungsi untuk mengeluarkan karbon
dioksida dari tubuh melalui pernapasan. Organ ini menggunakan sel yang dikenal sebagai alveoli
untuk menjalankan fungsinya tersebut. Bila karbon dioksida tidak dikeluarkan dari tubuh, hal itu bisa
menimbulkan dampak buruk bagi tubuh.
B. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi

Batu ginjal
Adalah gangguan di mana garam kalsium disimpan di rongga ginjal, saluran ginjal, atau kantung
kemih. Batu ginjal muncul sebagai kristal yang tidak larut. Terbentuk karena seseorang mengonsumsi
terlalu banyak garam mineral dan terlalu sedikit minum air.

Penyakit kuning

Adalah penyakit yang disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mencegahnya mengalir ke
duodenum. Cairan empedu akan mengubah darah menjadi kuning. Penderitanya akan berkulit kuning
pucat. Selain itu, bagian putih bola mata dan kuku juga berwarna kekuningan.

Diabetes melitus

Seseorang dapat menderita diabetes karena pankreas tidak memproduksi atau hanya menghasilkan
sedikit insulin. Adapun insulin adalah hormon yang mengontrol jumlah gula (glukosa) dalam darah.
Dalam kondisi ini, konsentrasi glukosa dalam urine dan darah sangat tinggi, sehingga harus berhati-hati
agar tidak menyebabkan penyakit lain.

Biang keringat

Adalah kelainan yang menyerang organ kulit. Terjadi karena kelenjar keringat tersumbat. Kondisi ini
menyebabkan kulit tampak merah disertai rasa gatal. Albuminuria Ditandai dengan tingginya kadar
albumin (protein) dalam urine.

Nefritis

Adalah kelainan pada glomerulus. Disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus nefritis. Infeksi ini
menyebabkan urine asam dan urea kembali ke pembuluh darah, serta retensi air di kaki karena
penyerapan air yang buruk.

Uretritis

Adalah peradangan pada ureter yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Untuk pasien pria dan
wanita memiliki gejala berbeda.Gejala uretritis pada pria biasanya ditandai dengan munculnya darah
dalam urin dan air mani. Tak hanya itu, saat buang air kecil, juga timbul sensasi terbakar. Sedangkan
gejala uretritis pada wanita ialah nyeri perut bagian bawah, dan nyeri saat buang air kecil disertai
demam.

C. Memelihara Sistem Ekskresi

1. Cukup minum air putih

Salah satu hal yang paling penting dalam pola hidup untuk menjaga kesehatan sistem ekskresi adalah
dengan selalu memenuhi kebutuhan cairan. Minumlah setidaknya 10 hingga 12 gelas air per hari atau
sekitar 2 liter per hari.

Kekurangan minum dapat membuat urine di kandung kemih menjadi lebih pekat sehingga
menyebabkan urin berbau menyengat dan terjadi iritasi di kandung kemih. Kondisi ini juga dapat
meningkatkan risiko infeksi kandung kemih dan batu ginjal.
2. Jangan menahan kencing

Kapan saja Anda merasa ingin buang air kecil, janganlah ditahan dan gunakan kamar mandi sesering
mungkin saat dibutuhkan.

Menahan buang air kecil terlalu lama dapat melemahkan otot kandung kemih dan meningkatkan
risiko terjadinya infeksi kandung kemih. Sebaiknya cobalah untuk buang air kecil setidaknya 3 hingga 4
jam sekali.

3. Basuh dengan cara yang tepat setelah buang air kecil

Setelah buang air kecil, basuhlah dari arah depan ke belakang. Demikian juga jika Anda bermaksud
mengeringkan dengan tisu atau waslap. Cara ini dapat mencegah infeksi akibat bakteri dari anus yang
masuk ke uretra dan menyebabkan infeksi saluran kemih.

4. Batasi asupan garam

Pola hidup untuk menjaga kesehatan ekskresi selanjutnya adalah dengan diet rendah natrium atau
membatasi asupan garam.

Terlalu banyak mengonsumsi garam dapat mengganggu keseimbangan garam, air dan mineral di
ginjal. Selain itu diet tinggi natrium juga telah dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah.

Kondisi tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dalam jangka panjang, dapat menyebabkan
kerusakan ginjal. Diet tinggi garam juga dapat berkontribusi dalam perkembangan batu ginjal. Maka
sebaiknya batasi asupan garam kurang dari 2.300 miligram (mg) natrium atau setara dengan 1 sendok
teh per hari.

5. Kenakan pakaian dalam yang tepat

Sebaiknya pilih pakaian dalam yang berbahan katun dan cukup longgar untuk menjaga sirkulasi udara
tetap baik. Ini adalah upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi yang akan membantu menjaga area
uretra tetap kering. Hal ini akan mencegah meningkatnya kelembapan dan pertumbuhan bakteri
merugikan.

6. Mengurangi asupan kafein dan alkohol

Minuman berkafein berpotensi mengiritasi kandung kemih dan juga meningkatkan keinginan untuk
buang air kecil.

Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan dehidrasi sehingga meningkatkan risiko batu ginjal dan
masalah saluran kemih lainnya. Sementara itu, minum alkohol dapat menyebabkan gangguan saluran
kemih semakin memburuk.

7. Buang air kecil sebelum dan setelah hubungan seks

Upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi selanjutnya adalah dengan rutin buang air kecil sebelum
dan setelah melakukan hubungan seksual.

Pada saat berhubungan seks, saluran kemih akan ikut terbuka dan bakteri dapat naik ke saluran
kemih. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih.
Untuk mengurangi risiko tersebut, segera buang air kecil setelah selesai
berhubungan seks dan menyekanya hingga kering dengan cara yang benar. Cara-
cara ini akan dapat mengurangi kemungkinan terkena infeksi.

Anda mungkin juga menyukai