Anda di halaman 1dari 20

 Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, santun ramah lingkungan, gotong – royong, kerjasama,
cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusian,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

 Kompetensi Dasar

3.7. Memahami hukum-hukum pada fluida statis dalam kehidupan


sehari-hari.
4.7. Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang
memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk mempermudah suatu
pekerjaan.

1
Fluida Statis
Secara umum wujud zat dibedakan menjadi tiga, yaitu zat padat, cair, dan gas.
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, zat padat mempunyai bentuk dan volume
tetap, zat cair memiliki volume tetap tetapi bentuknya berubah sesuai dengan
wadahnya. Sedangkan gas tidak memiliki bentuk maupun volume yang tetap.
Karena zat cair dan gas tidak mempertahankan bentuk yang tetap sehingga
keduanya memiliki kemampuan untuk mengalir.

Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan berubah bentuk (dapat dimampatkan)
jika diberi tekanan. Jadi, yang termasuk ke dalam fluida adalah zat cair dan gas.
Perbedaaan antara zat cair dan gas terletak pada kompresibilitasnya atau
ketermampatannya. Gas mudah dimampatkan sedangkan zat cair tidak. Fluida
statis merupakan fluida dalam keadaan diam. Sifat fisis fluida dapat ditentukan
dan dipahami lebih jelas saat fluida berada dalam keadaan diam (statis). Sifat-
sifat fisis fluida statis yang akan dibahas pada bab ini adalah, massa jenis,
tekanan hidrostatis, hukum Pascal, dan hukum Archimedes.

A. Massa Jenis
Ketika kita membandingkan kayu dan besi, seakan-akan besi lebih berat
daripada kayu. Namun segelondong kayu yang besar jauh lebih berat
daripada sebuah bola besi, mengapa hal ini bisa terjadi? Ini dikarenakan
perbandingan kepadatan antara besi dengan kayu, besi lebih padat daripada
kayu. Setiap benda memiliki kerapatan massa yang berbeda dan itu
merupakan sifat alami dari benda tersebut. Ukuran kepadatan benda inilah
yang disebut massa jenis. Massa jenis merupakan massa per satuan volume
yang dapat dituliskan sebagai berikut:

Dimana:
𝑚
𝜌= ρ = massa jenis (kg/m3)
𝑉
m = massa (kg)

V = Volume (m3)

2
Tabel 1.1 Massa Jenis Beberapa Zat
Zat Massa Jenis (kg/m3)
Udara (1 atm, 20oC) 1,20
Es 0,92 x 103
Air 1 x 103
Air Laut 1,03 x 103
Alumunium 2,7 x 103
Besi 7,8 x 103
Tembaga 8,9 x 103
Emas 19,3 x 103

B. Tekanan
Mengapa ketika seorang pria berdiri di tanah berlumpur kaki pria tersebut
terbenam di dalam lumpur, tetapi ketika pria tersebut berdiri di sebuah
papan di atas tanah yang berlumpur, papan tersebut akan sulit terbenam
dalam lumpur? Pada kasus pertama, seluruh berat badan pria itu menyebar
pada kedua telapak kakinya yang menekan tanah; sedangkan pada kasus
kedua, berat badan pria tersebut tersebar pada papan yang luasnya jauh
lebih besar dibandingkan dengan kasus pertama.
Tekanan adalah gaya dibagi luas bidang tekan, atau secara matematis
tekanan P dari sebuah benda yang dikenai gaya F pada suatu permukaan
yang luasnya adalah A adalah
𝑭
𝑷= … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … (𝟏. 𝟏)
𝑨

Dimana : Mini Lab

F = gaya (N) Ambil dua bongkah plastisin dan uang koin 500.
Letakkan koin pada posisi berdiri di atas plastisin
A = luas permukaan benda (m2)
kemudian berikan gaya tekan pada koin. Ulangi
p = tekanan pada benda (N/m2) dengan koin posisi berbeda. Bandingkan
kedalaman koin, pada kedua posisi tersebut.

Catatan: Gaya yang dimaksud di atas adalah besar gaya yang tegak lurus
permukaan.

3
Nilai tekanan sebesar 1 N/m2 dapat dinyatakan sebagai 1 Pascal (Pa),
sehingga satuan SI untuk tekanan dapat dinyatakan dalam N/m 2 atau dalam
Pascal. Untuk kepentingan praktis, tekanan biasanya dinyatakan dalam
atmosfer (atm), cmHg, atau bar.

1 atm = 76 cmHg = 1,013 x 105 Pa = 1,013 bar.

Diskusikan !!

Mengapa paku dan pasak


dibuat dengan ujung yang
runcing?

1. Tekanan Hidrostatis
Mengapa konstruksi bendungan dibuat lebih tebal bagian bawahnya
daripada bagian atas? Ini dikarenakan fluida yang ada di sekitar kita
mengalami pengaruh gaya gravitasi. Pada setiap bagian fluida bekerja gaya
gravitasi yang arahnya ke bawah. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 1.1
dibawah ini.

Gambar 1.1 Zat Cair Dianggap Terdiri atas Lapisan-lapisan

Kita anggap zat cair terdiri atas beberapa lapis. Lapisan bawah ditekan oleh
lapisan-lapisan di atasnya sehingga lapisan bawah menderita tekanan yang
lebih besar. Lapisan paling atas hanya di tekan oleh udara, sehingga tekanan
pada permukaan zat cair sama dengan tekanan atmosfer.

4
Penurunan rumus tekanan hidrostatis
Bayangkan luas penampang persegi panjang (dasar balok) pl yang terletak
pada kedalaman h di bawah permukaan zat cair (massa jenis = ρ), seperti
pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2 Balok

Volume zat cair di dalam balok = p l h, sehingga massa jenis zat cair di dalam
balok adalah
Berpikir kritis
𝑚=𝜌𝑉 (Memberikan Argumen)

=𝜌𝑝𝑙ℎ Kaki ayam akan terbenam lebih dalam


daripada kaki bebek, ketika mereka
Berat zat cair di dalam balok berjalan di lumpur. Mengapa hal
𝐹 =𝑚𝑔 tersebut dapat terjadi, jelaskan!

=𝜌𝑝𝑙ℎ𝑔
Tekanan zat cair di sembarang titik pada luas bidang yang diarsir adalah :
𝐹 𝜌𝑝𝑙ℎ𝑔
𝑃ℎ = = = 𝜌𝑔ℎ
𝐴 𝑝𝑙

jadi, tekanan hidrostatis zat cair (Ph) dengan massa jenis ρ pada kedalaman h
dirumuskan

𝑃ℎ = 𝜌 𝑔 ℎ … … … … … … … … … … … … … … … … . (1.2)

Persamaan 1.2 merupakan rumus untuk menentukan tekanan hidrostatis


yang dihasilkan oleh fluida pada sembarang titik di dalamnya. Dari
perumusan di atas tekanan hidrostatis hanya bergantung pada massa jenis

5
fluida, percepatan gravitasi, dan kedalaman. Besarnya tekanan hidrostatis
pada kedalaman 0,5 meter di bawah permukaan bak mandi sama dengan
besarnya tekanan hidrostatis pada kedalaman yang sama di bawah
permukaan air kolam renang jika massa jenis air di bak mandi sama dengan
massa jenis air di kolam renang.

Gambar 1.2 Besar Tekanan Hidrostatis di dalam Wadah adalah Sama

Pada Gambar 1.3 ditunjukkan suatu fluida yang berada di dalam suatu
bejana berhubungan. Dapat dilihat bahwa tinggi permukaan fluida pada
keempat bejana adalah sama, ini menunjukkan bahwa tekanan hanya
bergantung pada kedalaman, bukan pada bentuk wadah. Fenomena ini
dinyatakan dalam Hukum Pokok Hidrostatis, yang berbunyi semua titik yang
terletak pada suatu bidang datar di dalam zat cair yang sejenis memiliki
tekanan yang sama.

Tekanan Hidrostatis pada pipa U berisi gabungan fluida

Gambar 1.3 (a) Pipa U yang Berisi Dua Fluida yang Berbeda (b) Pipa U yang Berisi
Tiga Macam Fluida yang Berbeda

6
Gambar di atas menunjukkan bahwa “Semua titik yang terletak pada suatu
bidang datar di dalam zat cair sejenis memilki tekanan yang sama,” pernyataan
inilah yang dikenal dengan Hukum Utama Hidrostatis yang secara matematis
dapat ditulis sebagai berikut:

𝝆 𝟏 𝒉𝟏 = 𝝆 𝟐 𝒉𝟐
atau

𝝆 𝟏 𝒉𝟏 + 𝝆 𝟐 𝒉𝟐 = 𝝆 𝟑 𝒉𝟑

Contoh Soal 1

Tabel di bawah adalah tekanan hidrostatis yang dialami benda ketika berada
dalam fluida

No Kedalaman Ph (N/cm2)
1 5 cm 2
2 10 cm 3
3 15 cm 4
Dari data percobaan di atas bagaimana pengaruh kedalaman terhadap tekanan
hidrostatis yang dialami benda?

Penyelesain

 Dari tabel data percobaan di atas, analisis data yang diperoleh adalah
semakin dalam letak benda dalam fluida semakin besar tekanan
hidrostatis yang dialami oleh benda tersebut.

Contoh Soal 2

Gambar di bawah digunakan untuk mengetahui massa jenis minyak. Beda tinggi
kolom minyak dan air 2 cm dan diketahui massa jenis air 1000 kg/m 3. Berapakah
massa jenis minyak jika tinggi kolom minyak adalah 10 cm?

7
Penyelesain:

Diket: Ditanya: ρ2……?


h2: 10 cm Dijawab:
ρ1: 1000 kg/m3 P1 = P 2
Δh: 2 cm ρ1 g h1 = ρ2 g h2
h1 = h2 – Δh 𝜌1 ℎ1
𝜌2 =
h1i= (10 – 2) = 8 cm ℎ2
1000 𝑥 8
𝜌2 = = 800 𝐾𝑔/𝑚3
10

Contoh Soal 3

Dalam pipa U terdapat raksa yang massa jenisnya 13,6 g/cm3. Melalui kaki kiri
pipa dituangkan air setinggi 8 cm dan minyak setinggi 12 cm (ρmyk = 0,8 gr/cm3) .
berapakah selisih tinggi permukaan raksa pada kedua kaki pipa?

Penyelesaian:
Diket: Dijawab:
ρr : 13,6 g/cm3 ρm hm + ρa ha = ρr hr
ρm : 0,8 gr/cm3 0,8 x 12 + 1 x 8 = 13,6 x hr
ρa : 1 gr/cm3 hr = 1,3 cm
ha : 8 cm Δh = (hm
hm : 12 cm
Ditanya:
Selisih tinggi permukaan raksa

8
pada kedua kaki

2. Tekanan Absolut
Tekanan absolut merupakan tekanan total hasil penjumlahana tekanan
hidrostatis dengan tekanan atmosfer (udara). Seperti ditunjukkan rumus
berikut :

𝒑𝒂𝒃𝒔𝒐𝒍𝒖𝒕 = 𝒑𝒂𝒕𝒎 + 𝝆 𝒈 𝒉

Bukan hanya zat cair saja, namun udarapun memiliki tekanan yang
disebut tekanan atmosfer (udara), sehingga jika dihitung secara total

Gambar 1.4 Pengaruh Tekanan Atmosfer pada Benda

antara tekanan udara yang menekan zat cair dalam wadah tentu akan
semakin besar. Perhatikan Gambar 1.4 dibawah ini, gambar tersebut
menunjukkan pengaruh tekanan atmosfer (Po) dengan tekanan
hidrostatis yang dialami oleh suatu benda dalam fluida.

9
C. Hukum Pascal
Ketika Anda memeras ujung kantong plastik berisi air yang memiliki banyak
lubang, air memancar dari setiap lubang dengan sama kuat, mengapa
peristiwa tersebut dapat terjadi? Fenomena inilah yang diamati oleh Blaise
Pascal yang kemudian disimpulkan dalam hukum Pascal, yang berbunyi:
tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan
kesegala arah dan sama besar. Berdasarkan hukum Pascal ini diperoleh
prinsip bahwa dengan gaya yang kecil dapat menghasilkan suatu gaya yang
lebih besar. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 1.5.

Gambar 1.5 Tekanan pada Pipa U yang Tertutup,

Pada Gambar 1.5 di atas tekanan oleh gaya sebesar F1 terhadap pipa 1 yang
memiliki luas penampang pipa A1, akan diteruskan oleh fluida menjadi
menjadi gaya angkat sebesar F2 pada pipa 2 yang memiliki luas penampang
pipa A2 dengan besar tekanan yang sama. Secara matematis hukum Pascal
dapat ditulis sebagai berikut:

𝑷𝟏 = 𝑷𝟐
𝑭𝟏 𝑭𝟐
= …………………………………………………………………………(1.4)
𝑨𝟏 𝑨𝟐

dimana :

F1 = Gaya pada pengisap 1


A1 = Luas penampang pengisap 1
10
F2 = Gaya pada pengisap 2
A2 = Luas penampang pengisap 2
Contoh Soal 4

Alat pengangkat hidrolik seperti pada gambar di atas memiliki


penghisap, masing-masing dengan luas A1 = 5 cm2 dan A2 = 2000 cm2.
Berat mobil yang akan diangkat 25000 N. Berapa besar gaya F yang harus
diberikan pada penghisap kecil?

Penyelesaian :
Penyelesaian: Ditanya: 𝐹1 = ⋯ ?

Diket: Dijawab:

𝐴1 = 5 𝑐𝑚2 𝐹1 𝐹2
=
𝐴1 𝐴2
2
𝐴2 = 2000 𝑐𝑚
𝐹1 25000
=
𝐹2 = 25000 𝑁 5 2000

𝐹1 = 25 𝑁

Aplikasi hukum Pascal dalam


kehidupan sehari-hari

Pengepres hidrolik

11
Prinsip kerja pengepres hidrolik yaitu silinder kecil terdiri dari sebuah
pompa yang akan menekan cairan dengan sama kuat menuju ke pengisap
besar pada silinder besar. Akibatnya aka nada dorongan ke atas pada
pengisap besar, dorongan ini akan mengepres benda yang akan kita pres
yang kita letakkan pada sebuah ruang diatas pengisap besar.

Dongkrak Hidrolik

Prinsip kerja dongkrak hidrolik persis


sama dengan prinsip keja alat pengepres.
Fluida yang digunakan biasanya berupa
minyak. Gaya sebesar 100 N misalnya,
diberikan pada piston kecil yang luas
penampangnya 0,001 m2. Gaya ini akan
diteruskan ke piston besar yang memiliki
luas penampang 0,1 m2, sehingga menghasilkan gaya sebesar 10000 N. gaya
sebesar ini mampu mengangkat mobil yang bermassa kurang lebih 10000 kg.

Rem Hidrolik

Prinsip kerja rem hidrolik, ketika sebuah


gaya injakan kaki bekerja pada sebuah
pedal rem, piston pada silinder master
bergerak ke kiri memampatkan fluida
(minyak) di dalam tabung. Gaya injakan
kaki ini akhirnya menghasilkan tekanan
yang kemudian diteruskan ke seluruh
bagian fluida di masing-masing sepatu
rem. Sebagai hasilnya, sepatu akan terpisah
dan menekan piringan rem yang terletak
pada roda.

D. Hukum Archimedes

12
Gambar 1.9 Membandingkan Berat Benda di Udara dan Dalam Fluida.

Seseorang ingin membandingkan berat batu di udara dan di dalam air.


Orang tersebut melakukan pengukuran seperti pada Gambar 1.9.
Ternyata didapatkan berat batu di udara lebih besar daripada berat batu
dalam air, mengapa demikian? Untuk menjawab pertanyaan ini

perhatikan Gambar 1.10 dibawah ini.

Gambar 1.10 Menentukan Gaya Apung suatu Benda dalam Fluida

Gambar 1.10 memperlihatkan sebuah silinder dengan tinggi h dan luas


penampang A yang tercelup seluruhnya dalam fluida dengan massa jenis
ρf. Bagian atas silinder dan gaya yang berhubungan dengan tekanan ini
adalah 𝐹1 = 𝑃1 𝐴 = 𝜌1 𝑔ℎ1 𝐴 berarah ke bawah, dengan cara yang sama
fluida melakukan tekanan hidrostatis 𝐹2 = 𝑃2 𝐴 = 𝜌2 𝑔ℎ2 𝐴 dengan arah
ke atas. Resultan kedua gaya ini adalah gaya apung (Fa).

Kita dapat menurunkan rumus gaya apung sebagai berikut:

𝐹𝑎 = 𝐹2 − 𝐹1 Karena 𝐹2 > 𝐹1

= 𝜌𝑓 𝑔 ℎ2 𝐴 = 𝜌𝑓 𝑔 ℎ1 𝐴
Jika ℎ2 − ℎ1 = ℎ
= 𝜌𝑓 𝑔 (ℎ2 − ℎ1 )
dan 𝐴. ℎ = 𝑉𝑏𝑓
𝑚𝑎𝑘𝑎

𝐹𝑎 = 𝜌𝑓 𝑔 𝐴ℎ

13
= 𝜌𝑓 𝑔 𝑉𝑏𝑓

Dari penurunan rumus di atas, kita dapat merumuskan gaya apung


sebagai berikut :

𝑭𝒂 = 𝒎 𝒇 𝒈

𝑭𝒂 = 𝝆𝒇 𝒈 𝑽𝒃𝒇 … … … … … … … … … … … … … … … … . . (1.5)

Kesimpulan yang dapat diambil dari persamaan di atas dikenal sebagai


hukum Archimedes yang menyatakan “gaya apung yang bekerja pada
sebuah benda yang dibenamkan sama dengan berat fluida yang
dipindahkan.”

Mini Lab

Ambil benda yang disekitar kalian yang dapat digantung pada neraca pegas,
Apakah terjadi perubahan berat, pada saat benda tersebut tercelup seluruhnya
dan sebagian dalam air?

Contoh Soal 5 :

balok berukuran 0,2 m x 0,1 m x 0,3 m digantung vertical dengan seutas


kawat ringan, tentukan gaya apung (gaya Archimedes) pada balok jika
balok tersebut :

Penyelesain :

volume balok 𝑉𝑏 = 0,2 𝑥 0,1 𝑥 0,3 = 0,006 = 6 𝑥 10−3 𝑚3


a) Balok dicelupkan seluruhnya kedalam minyak (ρf = 800 kg/m3), artinya
𝑉𝑏𝑓 = 𝑉𝑏 = 6 𝑥 10−3 𝑚3

𝐹𝑎 = 𝜌𝑓 𝑉𝑏𝑓 𝑔 = (800)(6 𝑥 10−3 )(10) = 48 𝑁

Gaya apung pada balok adalah 48 N

b) Balok dicelupkan 2/3 bagian ke dalam air, artinya

2 2
𝑉𝑏𝑓 = 𝑉𝑏 = (6 𝑥 10−3 𝑚3 ) = 4 𝑥 10−3 𝑚3
3 3
𝐹𝑎 = 𝜌𝑓 𝑉𝑏𝑓 𝑔 = (1000)(4 𝑥 10−3 )(10) = 40 𝑁

14
Contoh Soal 5.

Sebuah patung emas dengan massa 9,65 kg (massa jenis 19,3 x 10-3 kg/m3)
berada di dalam kapal yang tenggelam. Berapakah Gaya Archimedes yang
dialami oleh patung tersebut?

Penyelesaian :

Massa patung : 𝑚 = 9,65 𝑘𝑔


𝑘𝑔⁄
Massa jenis emas : 𝜌𝑏 = 19,3 𝑥 10−3 𝑚3
𝑘𝑔
Massa jenis air laut : 𝜌𝑓 = 1,03 𝑥 103 ⁄𝑚3
Sebelum kita menghitung Gaya Archimedes yang dialami oleh patung, kita harus
mengetahui berapa Volume patung yang tercelup dalam air laut :
𝑚 9,65 𝑘𝑔
Volume patung 𝑉 = = 𝑘𝑔 = 5 𝑥 10−4 𝑚3
𝜌𝑏 19,3 𝑥 103 ⁄ 3
𝑚

Terapung, Tenggelam, Melayang

Ada tiga keadaan benda yang tercelup dalam fluida, yaitu terapung, melayang dan
tenggelam. Berdasarkan Hukum I Newton dan Hukum Archimedes kita dapat
menentukan syarat sebuah benda untuk terapung, melayang, dan tenggelam dalam
fluida.

a. Terapung

Syarat benda mengapung jika gaya apung


(gaya Archimedes) sama dengan berat
benda

𝑭𝒂 = 𝒘
atau
Gambar 1.11 Benda Terapung
dalam Fluida

Diskusi !!

Mengapa gabus ketika kita masukkan dalam air terapung, sedangkan batu
15
yang kita masukkan dalam air tenggelam?
b. Melayang

Benda akan melayang jika gaya apung


sama dengan berat benda

𝑭𝒂 = 𝒘

atau

𝝆𝑓 = 𝝆𝑏

Gambar 1.12 Benda Melayang


dalam Fluida

c. Tenggelam

Syarat benda tenggelam jika gaya gaya apung


(gaya Archimedes) lebih kecil daripada berat
benda.

𝑭𝒂 < 𝒘

atau

Gambar 1.13 Benda Tenggelam


dalam Fluida Berpikir Kritis !
(Merumuskan P
Perhatikan Ga
samping. Se
terapung di ata
apung yang
tersebut sama
16 wanita tersebut
fenomena terse
apa yang m
dalam pikiran ka
Gambar 1.14 Seorang Wanita Terapung di
atas air

Aplikasi Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari

Sebuah kapal selam mempunyai sebuah


bagian yang disebut bagian pemberat.
Bagian pemberat ini berupa sebuah
tangki yang dapat diisi dengan air. Ketika
ingin menyelam kedalam laut bagian
pemberat diisi dengan air laut sehingga
gaya keatas yang bekerja pada kapal lebih
kecil daripada berat kapal selam
akibatnya kapal tenggelam. Ketika ingin
muncul ke permukaan, air yang mengisi
bagian pemberat dikeluarkan sehingga
kapal dapat muncul di permukaan

Gambar 1.15 Kapal Selam .


Jembatan Ponton

Jembatan ponton adalah jembatan


yang terbuat dari drum-drum
kosong yang berisi udara. Tentu saja
drum-drum tersebut harus selalu
dijaga agar tertutup rapat sehingga
tidak ada air yang masuk ke
dalamnya. Jembatan ponton
biasanya digunakan untuk
Gambar 1.16 Jembatan Ponton keperluan darurat.

Balon Udara
Prinsip kerja balon udara adalah
sebagai berikut. Mula-mula balon diisi
dengan gas panas hingga melembung
dan volumenya bertambah.
Bertambahnya volume balon berarti
bertambah pula volume udara yang
dipindahkan oleh balon. Ini berarti,
gaya apung bertambah besar. Suatu

Gambar 1.17 Balon Udara


17
saat gaya apung sudah lebih berat daripada berat total balon (berat

Latihan Soal

1. Sebuah pipa U diisi raksa (ρr = 13,6 g/cm3) kemudian pada masing-
masing kakinya dituangkan air (ρa = 1 g/cm3) dan minyak (ρm = 0,8
g/cm3) yang panjangnya berturut – turut 8 cm, 6 cm. berapakah selisisih
tinggi permukaan air dan minyak pada kedua kaki pipa?

2. Perhatikan gambar disamping!


Jika luas penampang piston 2 sama
dengan tiga kali luas penampang
piston 1 dan piston 2 diberi beban
120 N, berapakah gaya yang harus
diberikan pada piston 1?

3. Benda seberat 70 N dimasukkan ke


dalam air (ρair = 1000 kg/m3) apbila berat benda didalam air menjadi
setengah dan percepatan grafitasi 10 m/s2. Hitunglah :
a. Gaya tekan keatas terhadap benda
b. Volume benda
c. Massa jenis benda

18
RANGKUMAN

1. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit


hambatan terhadap perubahan bentuk ketika mengalami tekanan.

2. Tekanan hidrostatis adalah tekanan di dalam zat cair yang disebabkan


oleh adanya gaya gravitasi yang bekerja pada tiap bagian zat cair dan
besarnya bergantung pada kedalaman, semakin dalam letak suatu
bagian zat cair, semakin besar tekanan pada bagian itu.
𝑝ℎ = 𝜌 𝑔 ℎ

3. Hukum pokok hidrostatika menyatakan bahwa semua titik yang


terletak pada suatu bidang datar di dalam zat cair yang sejenis
memiliki tekanan yang sama.

4. Tekanan absolut pada sutu titik di dalam suatu fluida merupakan


penjumlahan antara tekanan atmosfer (tekanan udara luar) dan
tekanan hidrostatis.
𝑝 = 𝑝0 + 𝑝ℎ = 𝑝0 + 𝜌𝑔ℎ

5. Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diadakan dari luar


kepada zat cair yang ada di dalam ruangan tertutup akan diteruskan
oleh zat cair tersebut ke segala arah dengan sama rata.
𝐹1 𝐹2
=
𝐴1 𝐴2

6. Hukum Archimedes menyatakan bahwa sebuah benda yang tercelup


sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke
atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.
𝐹𝑎 = 𝜌 𝑔 𝑉𝑇

7. Benda yang tercelup dalam fluida dapat mengalami tiga keadaan, yaitu
terapung, melayang, atau tenggelam dengan syarat sebagai berikut:
a. Terapung, 𝜌𝑏 < 𝜌𝑓
b. Melayang, 𝜌𝑏 = 𝜌𝑓
c. Tenggelam, 𝜌𝑏 = 𝜌𝑓

19
8. Aplikasi hukum Archimedes dapat dijumpai dalam berbagai peralatan
antara lain hydrometer, kapal selam, galangan kapal, balon udara, dan
jembatan ponton.

20

Anda mungkin juga menyukai