Anda di halaman 1dari 26

Modul

7
Kemampuan yang Diperoleh

1. Melalui kegiatan percobaan dan diskusi, siswa dapat menerapkan konsep tekanan
dalam memecahkan masalah fisika
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok siswa dapat mengidentifikasi dan menentukan
besarnya variable yang mempengaruhi tekanan hidrostatis
3. Melalui kegiatan percobaan dan diskusi siswa dapat menjelaskan dan menerapkan
persamaan hukum utama hidrostatika, hukum Pascal, hukum Archemedes, konsep
tegangan permukaan pada zat cair, dan viskositas dalam pemecahan masalah fisika
serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
4. Melalui pengamatan dan diskusi siswa dapat menjelaskan serta menerapkan asas
Bernoulli dalam pemecahan masalah fisika

PETA KONSEP

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 1 created@MGMP-FISIKA’15
Apersepsi

Mengapa kapal bisa terapung di atas air dan tidak tenggelam? Padahal ukuran kapal sangat
besar dan terbuat dari bahan logam yang berat. Bandingkan dengan batu yang ukuran dan
beratnya lebih kecil dengan kapal jika kita jatuhkan ke laut langsung tenggelam. Mengapa hal
tersebut bisa terjadi …???
Perhatikan serangga yang sedang diam di atas permukaan air. Mengapa serangga tersebut
dapat berdiri di atas permukaan air? Bagaimana hukum fisika menerangkan peristiwa-peristiwa
tersebut? Ikuti terus pembahasan konsep FLUIDA STATIS dan DINAMIS berikut ini.

Apa yang Akan Dipelajari? Kata Kunci

1. Tekanan Hidrostatis  Tekanan hidrostatis & Atmosfer


2. Hukum Utama Hidrostatis  Pascal & Archimedes
3. Hukum Pascal  Kapilaritas
4. Hukum Archimedes  Viskositas
5. Tegangan Permukaan  Bernoulli
6. Hukum Stokes
7. Kapilaritas
8. Fluida Kental
9. Asas Kontinuitas
10. Hukum Bernoulli
11. Aplikasi Bernoulli

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 2 created@MGMP-FISIKA’15
URAIAN MATERI PELAJARAN

7.1 Fluida Statis

7.1.1 Pengertian Fluida

Ada tiga macam wujud zat, yaitu zat padat, cair dan gas. Zat padat memiliki molekul-molekul
yang relatif tidak bergerak satu sama lain sehingga jarak antar molekul-molekul zat padat dapat
dianggap tetap, sedangkan molekul-molekul zat cair dan gas relatif bergerak ayau mudah
bergerak satu terhadap yang lain. Oleh sebab itu zat cair dan gas dikelompokkan ke dalam fluida
atau zat alir, artinya zat yang dapat mengalir. Zat cair dibahas dalam mekanika fluida, sedangkan
gas dibahas dalam teori kinetik gas.
Fluida dapat diklasifikasikan meliputi fluida statis dan fluida dinamis. Fluida statis atau hidrosatis
membahas zat cair dalam keadaan diam, sedangkan fluida dinamis membahas keadaan zat cair
dalam keadaan mengalir.

7.1.2 Tekanan Pada Fluida


Ada perbedaan kemampuan antara permukaan zat padat dengan zat cair dalam menerima gaya-gaya.
Permukaan zat padat dengan batas-batas tertentu mampu menahan gaya tangensial yang bekerja pada
permukaannya yang berarti mampu menahan tegangan geser. Sedangkan permukaan zat cair tidak
dapat menahan gaya tangensial atau berarti tidak mampu menahan tegangan geser. Ketidakmampuan
zat cair menahan gaya tangensial atau tegangan geser inilah menunjukkan kemampuan zat cair untuk
mengalir atau berubah bentuk.
Karena zat cair tidak memiliki kemampuan untuk melawan gaya tangensial, maka untuk membahas
gaya-gaya yang bekerja pada permukaan zat cair perlu didefinisikan konsep tekanan.
Pengertian tekanan akan mudah kita pahami setelah kita menjawab pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini. Mengapa pisau yang tajam lebih mudah memotong dari pada pisau yang tumpul?
Mengapa paku yang runcing lebih mudah menancap ke dalam benda dibandingkan paku yang
kurang runcing? Pertanyaan di atas sangat berhubungan dengan konsep tekanan.
Konsep tekanan identik dengan gaya, gaya selalu menyertai
pengertian tekanan. Tekanan yang besar dihasilkan dari gaya
yang besar pula, sebaliknya tekanan yang kecil dihasilkan
dari gaya yang kecil. Dari pernyataan di atas dapat dikatakan
bahwa tekanan sebanding dengan gaya. Mari kita lihat orang
memukul paku sebagai contoh. Orang menancapkan paku
dengan gaya yang besar menghasilkan paku yang menancap
lebih dalam dibandingkan dengan gaya yang kecil.
Gambar orang menancapkan paku
Secara matematik dinyatakan dengan persamaan:

F Keterangan:
P= P = Tekanan (N/m2)
A
F = Gaya (N)
A = Luas Permukaan (m2)

Catatan
Perlu diingat, jangan lupa ya!
1 Pa = 1 Nm-2 ; 1 bar = 105 Pa ; 1 atm = 102,325 Pa : 1 cm Hg (76 cmHg = 1 atm)

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 3 created@MGMP-FISIKA’15
7.1.3 Tekanan Hidrostatis
Misalkan kita sedang berendam di dalam air, apa yang kita
rasakan? Seolah-olah air menekan seluruh tubuh kita yang
bersentuhan dengan air. Tekanan ini semakin besar apabila kita
masuk lebih dalam ke dalam air. Fenomena apa yang ada dibalik
peristiwa ini? Pernyataan ini mengandung pengertian bahwa
fluida memberikan tekanan terhadap benda yang berada di
dalamnya. Pengertian ini diperluas menjadi tekanan pada fluida
tergantung pada ketebalannya atau lebih tepatnya
kedalamannya.
Udara/atmosfer terdiri dari gas-gas yang juga merupakan bentuk dari fluida. Maka udara juga
akan memiliki tekanan seperti definisi di atas. Tekanan udara kita anggap sama untuk ketinggian
tertentu di atas bumi namun untuk ketinggian yang sangat tinggi di atas permukaan bumi
besarnya menjadi berbeda. Hal ini dapat dilakukan karena udara kita anggap kerapatannya kecil
sehingga untuk titik-titik yang tidak terlalu jauh perbedaan ketinggiannya bisa dianggap sama.
Gaya gravitasi menyebabkan zat cair dalam suatu wadah selalu tertarik ke bawah. Makin tinggi
zat cair dalam wadah, makin berat zat cair tersebut, sehingga makin besar juga tekanan zat cair
pada dasar wadahnya. Besarnya tekanan pada suatu titik di dalam zat cair yang tidak bergerak
sebanding dengan kedalaman titik tersebut dan massa jenis zat cair itu. Tekanan yang
disebabkan oleh zat cair dalam keadaan diam atau dalam keseimbangan disebut tekanan
hidrostatis
Tekanan di dalam fluida disebut tekanan hidrostatis (Ph). Tekanan hidrostatis didefinisikan
sebagai tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh berat zat cair gaya gravitasi menyebabkan
zat cair dalam suatu wadah selalu tertarik ke bawah. Makin tinggi zat cair dalam wadah, maka
semakin berat zat cair itu. Sehingga makin besar tekanan yang dikerjakan
Perhatikan sebuah bejana berisi air seperti pada gambar berikut.
Air
h
A

Gambar 7.1 Tekanan hidrostatis di titik A


Untuk menentukan besarnya tekanan hidrostatis pada suatu titik di dasar bak akan berlaku
𝐹
persamaan 𝑃 = 𝐴. Berat zat cair di dalam wadah (anggap berbentuk balok),

F = m.g, sedangkan massa zat cair di dalam wadah (balok) m = ρ . V, bisa dituliskan
m = ρ . P . l . h, besarnya tekanan hidrostatis pada dasar bak menjadi

F 𝜌.𝑝.𝑙.ℎ.𝑔
Ph = =
A 𝑝.𝑙

Tekanan hidrostatis zat cair dengan massa jenis (ρ) pada kedalaman (h) dirumuskan:

𝑃ℎ = ρgh Keterangan
Ph = Tekanan hidrostatis (Pa), ρ = massa jenis (kg/m-3)
g = gaya gravitasi (m/s-2) h = ketinggian (m)

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 4 created@MGMP-FISIKA’15
Ayo Berkreasi! Tekanan Hidrostatis

Judul Percobaan : Tekanan Hidrostatis


Tujuan percobaan : Menentukan besar tekanan hidrostatis pada kedalaman tertentu pada
zat cair
Alat dan Bahan:
1. Pengaris
2. Botol air mineral
3. Selotip hitam
4. Air biasa
5. Paku
Teori Dasar:
Setiap benda selalu mendapat pengaruh gaya gravitasi bumi sehingga benda tersebut mempunyai
berat. Untuk zat cair, tekanan yang disebabkan oleh beratnya sendiri disebut tekanan hidrostatis.
Tekanan hidrostatis dapat dirumuskan sebagai berikut.
Ph = ρ . g . h
Keterangan:
Ph = tekanan hidrostatis (N/m 2 atau Pa)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m 3)
h = kedalaman (m)
Dari persamaan diatas menunjukkan bahwa tekanan fluida diam berbanding lurus dengan
kedalamannya. Untuk kedalamannya yang sama, besar tekanan adalah sama ke segala arah.
Semakin dalam kedudukan suatu benda, semakin besar tekanan hidrostatis yang dialaminya.
Prosedur Percobaan:
1. Berilah 4 buah lubang pada botol air mineral secara berurut dari atas ke bawah dengan jarak
masing-masing botol diatur pada kedalaman 5, 10, 15 dan 20 cm, kemudian tutup setiap lubang
dengan selotip hitam. Selanjutnya isilah botol tersebut dengan air hingga penuh.
2. Botol mineral dilubang pada kedalaman 5 cm dari permukaan air, amati tekan air yang keluar.
3. Botol mineral dilubang pada kedalaman 10 cm dari permukaan air, amati tekan air yang keluar.
4. Botol mineral dilubang pada kedalaman 15 cm dari permukaan air, amati tekan air yang keluar.
5. Botol mineral dilubang pada kedalaman 20 cm dari permukaan air, amati tekan air yang keluar.
6. Tanpa menggunakan selotip hitam amati air yang keluar dari empat kebocoran tersebut,
kemudian catat ke dalam tabel pengamatan.
Data Hasil Pengamatan:
Dik. ρ = 1000kg/m3 dan g = 10 m/s2
Kedalaman Tekanan Hidrostatis Pengamatan pada
No Zat Cair lajunya air
(m) (Ph = gh)
1 h1 = ….. ….. Pa ……..
2 h2 = ….. ….. Pa ……..
Air
3 h3 = ….. ….. Pa ……..
4 h4 = ….. ….. Pa ……..

Tugas:
1. Jika tanpa tutup
(ceritakan hasil pengamatan Anda pada lajunya air, berikan analisis alasannya kenapa begitu?)
2. Jika memakai tutup
(ceritakan hasil pengamatan Anda pada lajunya air, berikan analisis alasannya kenapa begitu)
Kesimpulan:

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 5 created@MGMP-FISIKA’15
7.1.4 Tekanan Mutlak
Pada lapisan atas zat cair bekerja tekanan atmosfir. Atmosfir adalah
lapisan udara yang menyelubungi bumi dan setiap udara (atmosfer)
bekerja gaya gravitasi bumi. Sehingga semakin ke bawah (mendekati Po
permukaan bumi) maka gaya grafitasi (berat) yang dialami partikelnya
dan ini berarti semakin besar tekanannya. Zat cair
Berdasarkan hasil percobaan Torricelli diperoleh kesimpulan bahwa h
tekanan atmosfer di permukaan laut (sebagai permukaan bumi)
besarnya 76 cm Hg atau 1 atm. Dari uraian di atas maka tekanan yang P
sebenarnya di dalam zat cair bukan hanya tekanan hidrostatis oleh zat
cair itu saja akan tetapi masih ditambah dengan tekanan atmosfer.
Gambar 7.2 Pada permukaan
zat cair bekerja tekanan
atmosfer Po

Dengan demikian, tekanan mutlak pada suatu kedalaman tertentu di dalam zat cair dapat
dirumuskan:

Keterangan:
Tekanan mutlak
P = Tekanan Total (N/m2 , Pa)
pada kedalaman h
Po = Tekanan pada permukaan zat cair
dirumuskan: P = Po + ρ g h
atauTekanan Atmosfir (atm, Pa)
h = Kedalaman (m)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
ρ = massa jenis (kg/m3)

Contoh Soal 7.1

Seekor ikan berada pada kedalaman Ayo kerjakan soal dibawah ini.....
Pasti asyik loh!
5 m dari permukaan air sebuah
danau. Jika tekanan udara ditempat Latihan I
tersebut 1 atm, massa jenis air
1. Seorang penyelam mampu berada
1.000kg/m3 dan percepatan gravitasi
pada kedalaman 40 m di bawah
10 m/s2, tentukan tekanan hidrostatik permukaan laut. Jika massa jenis air
yang dialami ikan ! laut 1,2 g/cm3 dan percepatan gravitasi
10 m/s2, maka hitunglah besar tekanan
Penyelesaian yang dialami penyelam!
Diketahui :
h = 5 m ; P0 = 1 atm = 1 x 105 N/m2 2. Suatu bak kecil berbentuk kubus
dengan rusuk 10 cm, kemudian bak diisi
ρair = 1.000 kg/m3 minyak yang massanya 640 gram,
Ditanyakan : P = .......? massa jenis minyak 0,8 gram/cm3 dan g
Jawab : = 9,8 m/s2. Tentukan tekanan
P = P0 + ρ.g.h hidrostatis dasar bak!
= (1 x 105) .+1.000 x 10x 5
= 1,5 x 105 N/m2

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 6 created@MGMP-FISIKA’15
7.1.5 Hukum Pokok Hidrostatika

Telah diketahui sebelumnya bahwa tekanan yang dilakukan oleh


zat cair besarnya tergantung pada kedalamannya, 𝑃 = 𝜌 𝑔 ℎ. Hali
ini menunjukkan bahwa titik-titik yang berada pada kedalaman yang
sama mengalami tekanan hidrostatik yang sama pula. Fenomena h
ini dikenal dengan Hukum Pokok Hidrostatika yang dinyatakan:
Semua titik yang terletak pada bidang datar yang sama dalam zat A B C
cair yang sejenis memiliki tekanan yang sama. Perhatikan gambar
di bawah ini.
Gambar 7.2

Berdasarkan Hukum Pokok Hidrostatika, maka tekanan di titik A, B dan C besarnya sama.
PA = PB = PC = 𝜌 𝑔 ℎ. Hukum Pokok Hidrostatika dapat
digunakan untuk menentukan massa jenis zat cair
dengan menggunakan pipa U. Zat Cair yang sudah h
1 h2
diketahui massa jenisnya (ρ2) dimasukkan dalam pipa U,
kemudian zat cair yang akan dicari massa jenisnya (ρ1) A B
dituangkan pada kaki yang lain setinggi h1. Adapun h2 P1 P2
adalah tinggi zat cair mula-mula, diukur dari batas ke dua
zat cair.
Gambar 7.3
Pipa U berisi dua jenis zat cair yang
berbeda pada kedua kolomnya.
Berdasarkan Hukum Pokok Hidrostatika, maka:

PA = PB Keterangan:
ρ1 .g. h1 = ρ2.g.h2, ρ1, ρ2 = massa jenis zat cair I dan 2 (kg/m3)
ρ1 h1 = ρ2 h2 h1, h2 = ketinggian zat cair I dan 2 (m)

Hidrostatika dimanfaatkan antara lain dalam mendesain bendungan yaitu semakin ke bawah
semakin tebal, serta dalam pemasangan infus, ketinggian di atur sedemikian rupa sehingga
tekanan zat cair pada infus lebih besar daripada tekanan dalam tubuh

Contoh Soal 7.2


Sebuah tabung berbetuk hurup U (seperti pada gambar) mula-mula disi dengan air yang
massa jenisnya 1,0 gr/cm3. Pada kaki kiri tabung kenudian dituangkan minyak yang massa
jenisnya 0,8 gr/cm. Tentukan perbedaan ketinggian permukaan air dan minyak pada kedua
kaki tabung.

Penyelesaian
diketahui:
ρa = 1,0 g/cm3
ρm = 0,8 g/cm3
hm = 10 cm
Dtanyakan : Perbedaan ketngggian permukaan (∆ℎ)
Jawab
untuk menghitung perbedaan ketinggian permukaan kedua zat cair dalam tabung
maka kita gambarkan keadaan akhir (seimbang) zat cair tersebut
𝑃𝑜 + 𝑃ℎ𝐴 = 𝑃𝑜 + 𝑃ℎ𝐵
𝜌𝑎 𝑔 ℎ𝑎 = 𝜌𝑚 𝑔 ℎ𝑚

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 7 created@MGMP-FISIKA’15
𝜌𝑚 ℎ𝑚 (0,8)(0,1)
ℎ𝑎 = = = 8 𝑐𝑚
𝜌𝑎 1,0
∆ℎ = ℎ𝑚 − ℎ𝑎 = 10 − 8 = 2 𝑐𝑚

Latihan 2......ayo dong Kerjakan lagi !


Sebuah pipa u berisi air dan minyak seperti pada gambar, jika massa jenis air
1000 kg/m3 , maka massa jenis minyak adalah......
A. 500 kg/m3
B. 600 kg/ m3
C. 700 kg/m3
D. 800 kg/m3
E. 900 kg/m3

7.1.6 Hukum Pascal


Tekanan zat cair pada dasar wadah tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian di
atasnya (ingat kembali pembahasan mengenai Tekanan Pada Fluida). Semakin ke bawah,
semakin besar tekanan zat cair tersebut, sebaliknya semakin mendekati permukaan atas wadah,
semakin kecil tekanan zat cair. Besarnya tekanan sebanding dengan pgh (p = massa jenis, g =
percepatan gravitasi dan h = ketinggian/kedalaman). Pada setiap titik pada kedalaman yang
sama, besarnya tekanan sama. Hal ini berlaku untuk semua zat cair dalam wadah apapun dan
tidak bergantung pada bentuk wadah tersebut. Apabila kita tambahkan tekanan luar, misalnya
dengan menekan permukaan zat cair tersebut, pertambahan tekanan dalam zat cair adalah sama
di mana-mana. Jadi apabila diberikan tekanan luar, setiap bagian zat cair mendapat “jatah”
tekanan yang sama. Karenanya besar tekanan selalu sama di setiap titik pada kedalaman yang
sama. Ini merupakan Prinsip Pascal.

Prinsip Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada cairan


dalam suatu tempat tertutup akan diteruskan sama besar ke setiap bagian
fluida dan dinding wadah

 Prinsip kerja Hukum Pascal


Jika suatu fluida yang dilengkapi dengan sebuah penghisap yang
dapat bergerak maka tekanan di suatu titik tertentu tidak hanya
ditentukan oleh berat fluida di atas permukaan air tetapi juga oleh
gaya yang dikerahkan oleh penghisap. Berikut ini adalah gambar
fluida yang dilengkapi oleh dua penghisap dengan luas
penampang berbeda. Penghisap pertama memiliki luas
penampang yang kecil (diameter kecil) dan penghisap yang kedua
memiliki luas penampang yang besar (diameter besar).
Gambar 7.4
Fluida yang Dilengkapi Penghisap
dengan Luas Permukaan Berbeda

Tekanan dalam fluida dapat dirumuskan dengan persamaan P = F : A, sehingga persamaan


hukum Pascal bisa ditulis sebagai berikut.

P1 = P2 Keterangan:
F1 : A1 = F2 : A2 P1, P2 = tekanan pada penampang pengisap 1 dan 2 (Pa)
F1, F2 = gaya pada penampang pengisap 1 dan 2 (N)
A1, A2 = luas penampang pengisap 1 dan 2 (m2).
M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 8 created@MGMP-FISIKA’15
Penerapan hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari antara lain diterapkan pada
dongkrak hidrolik, rem hidrolik, dan pompa hidrolik, meja operasi di rumah sakit, kursi
dokter gigi, mesin pengepres hidrolik, dan pengankat beban berat

Contoh soal
Dongkrak hidarolik memiliki penampang masing-masing berdiameter 2 mm dan 100 mm.
Berapa gaya minimum yang harus dikerjakan pada penampang kecil untuk mengangkat
mobil yang beratnya 6000 N?
Penyelesaian
Diketahui:
D1 = 2 mm, D2 = 100 mm, F2 = 6000 N
Ditanyakan : Gaya minimum yang harus dikerjakan (F1)
Jawab
𝐹1 𝐹2 1 𝐹1 𝐹2
= , Karena A = 𝜋𝐷 2 , maka =
𝐴1 𝐴2 4 𝐷1 𝐷2
2 2
𝐷1 2
𝐹1 = ( ) 𝐹2 = ( ) (6000) = 2,4 𝑁
𝐷2 100

Latihan 4. Kegiatan 3
Sebuah dongkrak hidrolik Tugas Proyek
memiliki pengisap kecil 1. Rancanglah suatu alat sederhana yang
yang diameternya 6 cm menggunakan prinsip hukum Pascal (miniatur pompa
dan pengisap besar yang hidrolik, pipa venturi)
berdimeter 30 cm. Bila 2. Siapkan alat atau bahan yang sudah tidak terpakai
pengisap kecil ditekan (tabung spuit bekas , selang kecil, penjepit, papan)
dengan gaya 400 N, dan susunlah alat tersebut sedemikian rupa
berapa gaya yang (perancangannya dapat bersumber literatur atau
dihasilkan pada pengisap internet)
besar? (10 000N) 3. Buatlah dan presentasikan hasil laporannya

7.1.7 Hukum Archimedes


Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menemukan bahwa benda yang dimasukan ke dalam
fluida seperti air misalnya, memiliki berat yang lebih kecil daripada ketika benda tidak berada di
dalam fluida tersebut. Dirimu mungkin sulit mengangkat sebuah batu
dari atas permukaan tanah tetapi batu yang sama dengan mudah
diangkat dari dasar kolam. Hal ini disebabkan karena adanya gaya
apung. Gaya apung terjadi karena adanya perbedaan tekanan fluida
pada kedalaman yang berbeda. Ketika sebuah benda dimasukkan
ke dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan antara fluida
pada bagian atas benda dan fluida pada bagian bawah benda.
Gambar 7.4
Pada gambar di atas, tampak sebuah benda melayang di dalam air. Fluida yang berada dibagian
bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang terletak pada bagian atas
benda. Hal ini disebabkan karena fluida yang berada di bawah benda memiliki kedalaman yang
lebih besar daripada fluida yang berada di atas benda (h2 > h1).

Besarnya tekanan fluida pada kedalamana h2 adalah :


𝐹2
𝑃2 = → 𝐹2 = 𝑃2 𝐴 = 𝜌𝑔ℎ2 𝐴
𝐴
M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 9 created@MGMP-FISIKA’15
Besarnya tekanan fluida pada kedalaman h1 adalah :
𝐹1
𝑃1 = → 𝐹1 = 𝑃1 𝐴 = 𝜌𝑔ℎ1 𝐴
𝐴
dengan
F2 = gaya yang diberikan oleh fluida pada bagian bawah benda
F1 = gaya yang diberikan oleh fluida pada bagian atas benda
A = luas permukaan benda
Selisih antara F2 dan F1 merupakan gaya total yang diberikan oleh fluida pada benda, yang kita
kenal dengan istilah gaya apung. Besarnya gaya apung adalah :

F𝑎 = F2 − F1
F𝑎 = (𝜌 𝑔 ℎ2 𝐴 ) − (𝜌 𝑔 ℎ1 𝐴)
F𝑎 = 𝜌 𝑔 𝐴(ℎ2 − ℎ1 )
𝐹𝑎 = 𝜌𝑓 𝑔 𝐴 ℎ
𝑚
𝐹𝑎 = 𝜌𝑓 𝑔 𝑉 , karena 𝜌 = 𝑉 → 𝑚 = 𝜌 𝑉 (𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 ℎ𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑖 𝒎𝒇 = 𝝆𝒇 𝑽 ) dan 𝑚𝑓 𝑔 = 𝑤𝑓 ,
sehingga gaya apung dapat dituliskan menjadi:

𝐹𝑎𝑝𝑢𝑛𝑔 = 𝜌𝑓 𝑔 𝑉 atau 𝐹𝑎𝑝𝑢𝑛𝑔 = 𝑤𝑓

Keterangan:
F𝑎 = gaya apung atau gaya ke atas (N)
𝜌𝑓 = massa jenis fluida (kg/m3)
𝑉 = Volume benda yang tercelup dalam fluida/zat cair (m3)
𝑔 = Percepatan gravitasi (m/s2)
𝑤𝑓 = Berat fluida (zat cair) yang dipindahkan (N)

Berdasarkan persamaan di atas, kita bisa mengatakan bahwa gaya apung pada benda sama
dengan berat fluida yang dipindahkan. Ingat bahwa yang dimaksudkan dengan fluida yang
dipindahkan di sini adalah volume fluida yang sama dengan volume benda yang tercelup dalam
fluida.

 Hukum Archimedes menyatakan bahwa :

Ketika sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian di dalam zat cair, zat
cair akan memberikan gaya ke atas (gaya apung) pada benda, di mana besarnya
gaya ke atas (gaya apung) sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.

 Terapung, Tenggelam, dan Melayang

Ada tiga keadaan benda yang tercelup dalam fluida yaitu terapung, tenggelam, dan melayang.
a. Terapung

Perhatikan gambar yang menunjukkan sebuah bola kayu yang


terapung pada suatu fluida. Pada saat terapung, besarnya gaya
apung Fa lebih besar dari berat benda W = mg, (Fa >w). Pada
peristiwa ini, hanya sebgaian benda yang terceluf dalam fluida
sehingga volume benda yang dipindahkan lebih kecil dari volume
total Gambar
benda yang
7.6 mengapung.

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 10 created@MGMP-FISIKA’15
Karena 𝑣𝑡 (Volume benda yang tercelup) lebih kecil dari
∑ 𝐹𝑦=0 𝑣𝑏 (Volume benda total) dari maka syarat benda
𝐹𝑎= 𝑚𝑏. 𝑔 mengapung 𝝆𝒃 < 𝝆𝒇 , artinya massa jenis benda harus
𝜌𝑓 g 𝑣𝑡 = 𝜌 𝑏 g 𝑣𝑏 lebih kecil daripada massa jenis fluida.
𝜌𝑏 𝑉𝑏
𝑉𝑡 =
𝜌𝑓

b. Melayang

Perhatikan gambar yang menujukkan sebuah telur yang melayang


pada suatu fluida. Pada saat melayang, besarnya gaya apung Fa
sama dengan berat benda W = mg, (Fa = w). Pada peristiwa ini,
volume benda yang dipindahkan sama dengan volume total benda
melayang.

∑ 𝐹𝑦=0 Karena 𝑣𝑡 (Volume benda yang tercelup) sama besar dari 𝑣𝑏


𝐹𝑎= 𝑚𝑏. 𝑔 (Volume benda total) maka syarat benda melayang 𝝆𝒃 = 𝝆𝒇 ,
𝜌𝑓 g 𝑣𝑡 = 𝜌𝑓 g 𝑣𝑏 artinya, massa jenis benda harus sama dengan massa fluida.

c. Tenggelam

Perhatikan gambar yang menujukkan sebuah bola besi yang


tenggelam pada suatu fluida. Pada saat tenggelam, besarnya gaya
apung Fa lebih kecil daripada berat benda W = mg, (Fa < w). Pada
peristiwa ini, volume benda yang yang tercelup di dalam fluida
sama dengan volume total benda yang mengapung, namun
bertumpu pada dasar bejana sehingga ada gaya normal dasar
bejana pada benda sebesar N.
Gambar 7.8

∑ 𝐹𝑦=0 Karena 𝑣𝑡 (Volume benda yang tercelup) sama besar


dari 𝑣𝑏 (Volume benda total) maka syarat benda
𝐹𝑎 + 𝑁 = 𝑚𝑏 𝑔 tenggelam 𝝆𝒃 > 𝝆𝒇
𝜌𝑓 𝑔 𝑣𝑡 + 𝑁 = 𝜌𝑏 𝑔 𝑣𝑏
𝑁 = 𝜌𝑏 𝑉𝑏 𝑔 − 𝜌𝑏 𝑔𝑉𝑡

Penerapan hukum Archimedes dapat kita jumpai dalam berbagai peralatan dari yang sederhana
sampai yang canggih, misalnya hidrometer, jembatan ponton,kapal selam, galangan kapai, kapal
laut, balon udara.

Contoh soal

1. Berat benda di udara 40 N dan ketika di dalam air 36 N. Jika g = 10 m/s2, tentukan :
a. Gaya apung benda oleh air
b. Massa jenis benda tersebut

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 11 created@MGMP-FISIKA’15
Penyelesaian: 2. Sebuah balok es terapung di dalam
Diketahui: bejana berisi air, jika massa jenis es
𝑤𝑢 = 40 𝑁, 𝑤𝑓 = 36 N, 𝜌𝑎 = 1000 kg/m3 dan air masing-masing 0,90
Ditanyakan : 3 3
gram/cm dan1 gram/cm , tentukan
a. Gaya apung benda dalam air (Fa ) bagian es yang terendam dalam air!
𝐹𝑎 = 𝑤𝑢 − 𝑤𝑓 = 40 − 36 = 4 𝑁 Penyelesaian :
b. Massa Jenis benda (𝜌𝑏 ) Diketahui:
𝑤𝑢 = 𝑚𝑏 𝑔 𝑑𝑎𝑛 𝐹𝑎 = 𝜌𝑎 𝑉𝑏 𝑔 𝜌𝑒𝑠 = 0,90 𝑔𝑟𝑎𝑚⁄𝑐𝑚3
𝑤
𝑚𝑏 = 𝑢 ; 𝑉𝑏 = 𝑎
𝐹 𝜌𝑎𝑖𝑟 = 1 𝑔𝑟𝑎𝑚⁄𝑐𝑚3
𝑔 𝜌𝑎 𝑔 Ditanyakan :
𝑚𝑏 𝑤𝑢 𝜌𝑎 (40)(1000)
𝜌𝑏 = = = =10.000kg/m3 volume balok yang terendam (𝜌𝑡 )
𝑉𝑏 𝐹𝑎 4 jawab
𝜌 𝑉 0,9
𝑉𝑡 = 𝑏 𝑏 = 𝑣𝑏 = 0,9 𝑉𝑏
𝜌𝑓 1
Latihan 5

1. Sebuah gunung es berada di tengah lautan. Berapa bagian es yang muncul apabila
diketahuimassa jenis es 0,92 gram/cm3 dan massa jenis air laut 1,03 gram/cm3.
(0,11 V)
2. Suatu benda diukur dengan neraca pegas. Ketika di udara beratnya 0,48 N, tetapi ketika
benda dicelupkan ke dalam air (massa jenis air = 1000kg/m3) beratnya 0,36 N. Tentukan
massa jenis benda itu. (4 000 kg/m3)

Kegiatan 4

Menentukan gaya ke atas atau gaya apung yang bekerja pada suatu benda
A. Alat dan Bahan
Neraca pegas, gelas ukur beaker glass, beban , baskom, air
B. Langkah kerja
1. Gantungkan beban pada kait neraca dan ukurlah bertanya di udara
2. Tuangkan air ke dalam beaker glass hingga kemulut beaker glass (hampir tumpah)
3. Masukkan perlahan-lahan beban pada butir (1) sampai tercelup seluruhnya ke dalam
air yang terdapat dalam beaker glass
4. Perhatikan air yang tumpah dari beaker glass harus ditampung di dalam baskom
5. Ukurlah berat benda tadi dalam air pada skala neraca pegas
6. Tuangkan air yang tumpah di dalam baskom ke dalam gelas ukur
7. Ulangi kegiatan no 1 sampai dengan no 6 dengan jumlah beban yang berbeda
8. Tulislah hasil praktikum yang anda dapat pada tabel
Berat Berat Volume air Berat air
Massa Gaya
beban di beban di yang yang
No beban beban apung
udara dalam air dipindahkan dipindahkan
(gr) (N)
(N) (N) (m3) (N)
1
2
dst
Pertanyaan dan tugas
1. Bagaimana berat benda di udara bila dibandigkan dengan berat benda di dalam zat
cair
2. Bagaimana perbandingan gaya apung dengan berat air yang dipindahkan oleh
benda

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 12 created@MGMP-FISIKA’15
7.1.8 Tegangan Permukaan
Untuk membantu kita menurunkan persamaan tegangan
permukaan, kita tinjau sebuah kawat yang dibengkokkan
membentuk huruf U. Sebuah kawat lain yang berbentuk lurus
dikaitkan pada kedua kaki kawat U, di mana kawat lurus tersebut
bisa digerakkan (lihat gambar di bawah).

Gambar 7.9
Kawat ke dua cenderung meluncur ke
atas karena adanya gaya tegangan
permukaan yang diimbangi gaya tarikan
ke bawah

Jika kawat ini dimasukan ke dalam larutan sabun, maka setelah dikeluarkan akan terbentuk
lapisan air sabun pada permukaan kawat tersebut. Mirip seperti ketika dirimu bermain gelembung
sabun. Karena kawat lurus bisa digerakkan dan massanya tidak terlalu besar, maka lapisan air
sabun akan memberikan gaya tegangan permukaan pada kawat lurus sehingga kawat lurus
bergerak ke atas (perhatikan arah panah). Untuk mempertahankan kawat lurus tidak bergerak
(kawat berada dalam kesetimbangan), maka diperlukan gaya total yang arahnya ke bawah, di
mana besarnya gaya total adalah
F = w + T. Dalam kesetimbangan, F = gaya tegangan permukaan yang dikerjakan oleh lapisan
air sabun pada kawat lurus.
Misalkan panjang kawat lurus adalah l. Karena lapisan air sabun yang menyentuh kawat lurus
memiliki dua permukaan, maka gaya tegangan permukaan yang ditimbulkan oleh lapisan air
sabun bekerja sepanjang 2l. Tegangan permukaan pada lapisan sabun merupakan perbandingan
antara Gaya Tegangan Permukaan (F) dengan panjang permukaan di mana gaya bekerja (d).
Untuk kasus ini, panjang permukaan adalah 2l. Secara matematis, ditulis :

𝐹 𝐹 Keterangan:
𝛾= , 𝛾=
𝑑 2𝑙 𝛾 = tegangan permukaan (N/m)
F = gaya tegangan (N)
l = Panjang kawat (m)

Karena tegangan permukaan merupakan perbandingan antara Gaya tegangan permukaan


dengan Satuan panjang, maka satuan tegangan permukaan adalah Newton per meter (N/m) atau
dyne per centimeter (dyn/cm). (1 dyn/cm = 10-3 N/m = 1 mN/m).

Kegiatan 5

Yuk...Kita lakukan percobaan sederhana ini

1. Siapkan satu buah silet


2. Siapkan gelas yang terisi air hampir penuh
3. Letakkan silet tersebut di atas permukaan air secara perlahan-lahan
4. Perhatikan apa yang terjadi dengan silet tersebut!
5. Jelaskan mengapa silet dapat mengapung di permukaan air
6. Buatlah laporan hasil pengamatanmu!

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 13 created@MGMP-FISIKA’15
7.1.9 Kapilaritas
Apabila gaya kohesi cairan lebih besar dari gaya adhesi, maka permukaan
cairan akan melengkung ke atas. Ketika kita memasukan tabung atau pipa
tipis (pipa yang diameternya lebih kecil dari wadah), maka akan terbentuk
bagian cairan yang lebih tinggi (Lihat digambar di samping). Dengan kata
lain, cairan yang ada dalam wadah naik melalui kolom pipa tersebut. Hal ini
disebabkan karena gaya tegangan permukaan total sepanjang dinding
tabung bekerja ke atas. Ketinggian maksimum yang dapat dicapai cairan
adalah ketika gaya tegangan permukaan sama atau setara dengan berat
cairan yang berada dalam pipa.Jadi, cairan hanya mampu naik hingga ketinggian di mana gaya
tegangan permukaan seimbang dengan berat cairan yang ada dalam pipa.

Sebaliknya, jika gaya adhesi lebih besar daripada gaya kohesi cairan, maka permukaan cairan
akan melengkung ke bawah. Ketika kita memasukan tabung atau pipa tipis (pipa
yang diameternya lebih kecil dari wadah), maka akan terbentuk bagian cairan
yang lebih rendah (lihat gambar di samping). Efek ini dikenal dengan julukan
gerakan kapiler alias kapilaritas dan pipa tipis tersebut dinamakan pipa kapiler.
Perlu diketahui bahwa pembuluh darah kita yang terkecil juga bisa disebut pipa
kapiler, karena peredaran darah pada pembuluh darah yang kecil juga terjadi
akibat adanya efek kapilaritas. Demikian juga fenomena naiknya leleh lilin atau minyak tanah
melalui sumbu. Selain itu, kapilaritas juga diyakini berperan penting bagi perjalanan air dan zat
bergizi dari akar ke daun melalui pembuluh xylem yang ukurannya sangat kecil. Bila tidak ada
kapilaritas, permukaan tanah akan langsung mengering setelah turun hujan atau disirami air. Efek
penting lainnya dari kapilartas adalah tertahannya air di celah-celah antara partikel tanah.

Kenaikan atau penurunan zat cair dalam pipa kapiler bergantung pada besarnya sudut kontak,
tegangan permukaan, percepatan gravitasi, dan jari-jari pipa kapiler. Secara matematis,
besarnya kenaikan atau penurunan permukaan zat cair dalam pipa kapiler dirumuskan sebagai
berikut.

Keterangan:
2 𝛾 𝑐𝑜𝑠𝜃
ℎ= h = naik turunnya zat cair dalam pipa kapiler (m)
𝜌𝑔𝑟 𝛾 = tegangan permukaan (N/m)
𝜃 = sudut kontak
𝜌 = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
r = jari-jari penampang pipa (m)

Contoh Soal
Sebuah pipa kapiler yang jari-jarinya 1 mm berisi raksa yang massa jenisnya 13,6 g/cm3. Jika
asudut kontak, tegangan permukaan, dan percepatan gravitasi berturut-turut 1200 , 1,36 𝑁/𝑚,
10 𝑚/𝑠 2 , tentukan penurunan raksa dalam kapiler.

Penyelesaian:
Diketahui
𝑔 𝑘𝑔
R =1 𝑚𝑚 = 10−3 𝑚 ; 𝜌 = 13,6 ⁄ 3 = 13 600 ⁄ 3
𝑐𝑚 𝑚
𝜃 = 1200 , cos 1200 = −5 ; 𝛾 = 1.36 𝑁⁄𝑚, 𝑔 = 10 𝑚⁄ 2
𝑠
Ditanyakan :
Penurunan raksa pada pipa kapiler (h):
Jawab:
2𝛾𝑐𝑜𝑠𝜃 2 (1,36)(cos 1200 )
ℎ= = = 10−2 𝑚
𝜌𝑔𝑟 (13 600)(10)(10−3)

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 14 created@MGMP-FISIKA’15
Latihan 6

1
Sebuah pipa kapiler berjari-jari × 103 dimasukkan secara tegak lurus ke dalam sebuah bejana
3
yang berisi zat cair yang massa jenisnya 1,92 g/cm3. Sudut kontak zat cair dengan dinding pipa
adalah 370 (cos 370 = 0,8). Bila tegangan permukaan zat cair adalah 0,06 N/m dan g=10 m/s2,
berapa cm kenaikan zat cair dalam pipa kapiler ? (1,5 cm)

7.1.10 Viskositas
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar
kecilnya gesekan di dalam fluida. Makin besarnya viskositas suatu fluida maka
makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam
fluida tersebut.

Besarnya viskositas pada suatu fluida dikenal sebagai koefisien viskositas, yang
dilambangkan dengan 𝜂 (eta). Perhatikan gambar di samping! Sebuah kelereng
(benda kecil) yang dimasukkan ke dalam fluida akan mengalami gaya stokes.
Besar gaya stokes diberikan:

Keterangan :
𝐹𝑠 = 6𝜋𝜂𝑟𝑣 𝜂 = koefisien viskositas (N s/m2)
r = jari-jari benda (m)
v = kecepatan (m/s)
Suatu saat kelereng akan mencapai kecepatan maksimum yang dinamakan kecepatan
terminal dan dirumuskan:
Keterangan
𝜂 = koefisien viskositas (N s/m2)
2 (𝜌𝑏 − 𝜌𝑓 ) r = jari-jari benda (m)
𝑣𝑇 = 𝑟 2 𝑔
9 𝜂 vT = kecepatan terminal (m/s)
ρb = massa jenis benda (kg/m3)
ρf = massa jenis fluida (kg/m3)

Contoh Soal

Tentukan kelajuan dari sebuah bola logam yang mempunyai jari-jari 0,5 cm, massa jenis 12
gr/cm3 yang bergerak di dalam gliserin dengan koefisien viskositas 2,5 kg/m s dan massa jenis
gliserin 3 gr/cm3 dengan menganggap percepatan gravitai 10 m/s!

Penyelesaian
Diketahui :
R = 0,5 cm = 0,005 m ; 𝜂 = 2,5 N s/m2 ;
ρb = 12 gr/cm3 = 12 000 kg/m3 ; ρf = 3000 kg/m3 ; g = 10 m/s
Ditanyakan: VT
Jawab:
2 (12000 − 3000 )
𝑣𝑇 = 0,0052 10 = 0,0005 𝑚/𝑠
9 2,5𝜂

7.2 Fluida Dinamis


Dalam dinamika fluida kita akan mempelajari tentang fluida yang mengalir. Fluida dikatakan
dinamis (mengalir) jika fluida itu bergerak secara terus-menerus (kontinu) terhadap sekitarnya.
Fluida mengalir yang akan dipelajari di sini dibatasi untuk fluida sederhana yang disebut fluida
ideal.
M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 15 created@MGMP-FISIKA’15
1. Fluida Ideal
Ciri-ciri umum fluida ideal adalah sebagai berikut.
a. Tak kompresibel (tak termampatkan), artinya aliran fluida tidak mengalami perubahan
volume ketika diberi tekanan (dimampatkan)
b. Tak kental (nonviscous), artinya fluida itu mengalir tanpa mengalami gesekan akibat sifat
kekentalan (viskositas) fluida itu, baik gesekan antara partikel fluida dengan tempatnya
maupun gesekan antar-partikel fluida.
c. Alirannya stasioner (tenang), artinya aliran fluida yang jejak aliran partikel-partikelnya
mengikuti garis alir tertentu.

Aliran fluida dibedakan menjadi dua yaitu aliran garis alir (Stream Line) dan aliran turbulen.
Lintasan yang ditempuh oleh suatu partikel dalam fluida dinamakan garis alir (flow line)

1. Aliran garis alir (stream line) adalah aliran fluida yang mengikuti suatu garis (lurus atau
melengkung) yang jelas ujung pangkalnya.
pipa

garis arus

2. Aliran turbulen
Adalah aliran fluida yang arah garis arusnya tidak jelas ujung pangkalnya, bahkan
ditandai oleh adanya aliran berputar.

7.2.1 Persamaan Kontinuitas


a. Debit Aliran
Apa yang dimaksud dengan debit aliran? Debit adalah besaran yng menyatakan volume fluida
yang mengalir per satuan waktu.

𝐕 Keterangan:
𝑄= 𝑡
atau Q = A v
A = Luas penampang pipa (m2)
V = Volume (m3)
v = kecepatan atau laju fluida (m/s)
t = waktu (s)
Q = debit aliran (m3/s)

b. Persamaan Kontinuitas
Untuk fluida yang tidak kompresibel, debit aliran Q untuk berbagai
ukuran penampang haruslah sama. Perhatikan gambar dibawah A1 v1 v1 A2
ini. Jika pada penampang A1 debit alirannya. Q = A1.v1 maka pada
penampang A2 debit alirannya juga sebesar Q , dengan Q = A2.v2.
Secara matematis dapat ditulis Q di A1 = Q di A2 atau Q1 = Q2, sehingga persamaan kontinuitas
dapat dituliskan sebagai berikut.

A1.v1 = A2.v2 A1, A2 = luas penampang pada pipa1 dan 2 (m2)


v1, v2 = kecepatan partikel pad pipa 1 dan 2 (m/s)

Contoh

Fluida ideal mengalir dengan kecepatan 12,5 m/s di dalam pipa yang berdiameter 8 cm.
Berapakah kecepatan aliran fluida tersebut setelah masuk ke dalam pipa yang diameternya 5
cm.
M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 16 created@MGMP-FISIKA’15
Penyelesaian
Diketahui :
V1 = 12,5 m/s
D1 = 8 cm
D2 = 5 cm
Ditanyakan : V2
Jawab
Perbandingan luas penampang pipa 1 dan pipa 2
𝜋 2
𝐴1 𝐷1 𝐷1 2
= 4𝜋 = ( )
𝐴2 𝐷2 𝐷2
4 2

Persamaan kontinuitas
𝐴1 𝑣1 = 𝐴2 𝑣2
𝐴1
𝑣2 = ( ) 𝑣1
𝐴2
𝐷1 2
𝑣2 = ( ) 𝑣1
𝐷2
8 𝑐𝑚 2
𝑣2 = ( ) × (12,5 𝑚⁄𝑠) = 32 𝑚⁄𝑠
5 𝑐𝑚

Latihan 6

Sebuah pipa berdiameter 9 cm dialiri air berkecepatan 5 m/s, kemudian terhubung dengan pipa
berdiameter 3 cm. Tentukan kecepatan air pada pipa yang berdiameter 3 cm! (45 m/s)

7.2.2 Azas Bernoulli


Kegitan 6
Percobaan cepat
Hubungan antara tekanan dengan
Pegang dua kertas folio sejajar di depan mulut
kecepatan di dalam fluida dibuktikan
anda. Anda harus meniup dengan cukup kuat di
oleh Daniel Bernoulli, bahwa semakin
daerah antara kedua bentangan kertas tersebut.
besar kecepatan fluida , semakin kecil
Sebelum meniup perkirakanlah kemana kertas
tekanannya dan begitu juga sebaliknya
akan bergerak ketika anda meniup. Sekarang
semakin kecil tekanan maka akan
tiuplah dengan kuat dan amati ke arah mana
semakin besar kecepatan fluidanya.
kertas bergerak. Ulangi sekali lagi untuk
meyakinkan hasil pengamatan anda. Jelaskan
Azas Bernoulli dinyatakan secara
hasil pengamatan anda dengan menggunakan
kuantitatif dalam bentuk persamaan
azas Bernoulli
yang disebut persamaan Bernoulli.
Persamaan ini menyatakan hubungan
antara tekanan, kecepatan dan tinggi-rendahnya (letak) berbagai titik pada aliran fluida.

P1
A v1
1
P2
h1 v1 A 2
h2

Gambar di atas memperlihatkan fluida yang ditinjau pada keadaan (1) dan keadaan (2)
Untuk Persamaan Bernoulli sebagai berikut :

1 1
P1 + 2
𝜌𝑣12 + 𝜌gh1 = P2 + 2
𝜌𝑣22 + 𝜌gh2

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 17 created@MGMP-FISIKA’15
Keterangan:
P1 dan P2 = tekanan di titik 1 dan 2 (N/m2)
v1 dan v2 = kecepatan fluida di titik 1 dan 2 (m/s)
h1 dan h2 = ketinggian di titik 1 dan 2 (m)
𝜌 = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (ms2)

Coba kita perhatikan contoh soal di bawah ini.......simak yaaa....

Sebuah pipa mendatar memiliki dua bagian diameter yang berbeda masing-masing 6 cm dan 3
cm. Jika pada diameter besar air memiliki kecepatan 1 m/s dan tekanan 150 KPa. Hitunglah
kecepatan dan tekanan air pada diameter kecil.

Penyelesaian
Diketahui :
d1 = 6 cm P1 = 150 KPa = 1,5 x 105 Pa
d2 = 3 cm ρ = 1000 kg/m3
v1 = 1 m/s
Ditanyakan :
Kecepatan dan tekanan air pada diameter yang kecil ( v2 dan P2)
Jawab
Kecepatan fluida pada pipa berdiameter besar dapat dihitung dengan persamaan
kontinuitas
𝐴1 𝐷12 = 𝐴2 𝐷 12
𝐷 2 6 2
𝑣2 = (𝐷1 ) 𝑣1 = (3) (1) = 4 m/s
2

Tekanan fluida pada pipa berdiameter kecil dapat dihitung dengan persamaan Benoulli dengan
memasukkan h1 = h2
1 1
𝑃1 + 𝜌𝑣12 = 𝑃2 + 𝜌𝑣22
2 2
1 1
𝑃2 = 𝑃1 + 2 𝜌(𝑣22 − 𝑣12 ) = 1,5 × 105 + 2 (12 − 42 )
= 0,75 × 105 Pa = 75 KPa

Latihan 7 ......................Latihan lagi yuk......

Air mengalir dalam suatu sistem pipa tertutup. Pada suatu titik, keceptan air 3 m/s, sedangkan
pada titik yang terletak 1 m di atasnya memiliki kecepatan 4 m/s. Tentukan tekanan pada titik
yang lebih tinggi, jika tekanan pada titik yang lebih rendah 20 Kpa. (g = 10 m/s2)

Penerapan azas Bernoulli

1. Menentukan kecepatan dan debit air semburan air pada tangki yang bocor
v = √2𝑔ℎ dan Q = A. √2𝑔ℎ
Dengan :
v = kecepatan semburan zat cair pada lubang
bocoran (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h = tinggi permukaan air diukur dari lubang (m)
A = luas penampang bocoran (m2)
Q = debit aliran (m3/s)

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 18 created@MGMP-FISIKA’15
Contoh soal
Sebuah tabung berisi zat cair (ideal). Pada dindingnya terdapat lubang kecil sehingga zat cair
memancar (seperti pada gambar) , tentukan besarnya x!

zat cair
100 cm 80cm

Penyelesaian
Diketahui :
ℎ1 = 100 𝑐𝑚 = 1𝑚 ; ℎ2 = 80 𝑐𝑚 = 0,8 𝑚
ℎ = ℎ1 − ℎ2 = 1 𝑚 − 0,8 𝑚 = 0,2 𝑚
Ditanyakan : x
Jawab
𝑣 = √2𝑔ℎ = √2 × 10 × 0,2 = 2 𝑚⁄ 2
𝑠
Air yang mengalir dari lubang hanya mempunyai kecepatan horisontal, maka:
1 2ℎ2 2×0,8
ℎ2 = 2g𝑡 2 ⇒ 𝑡 = √ 𝑔
= √10𝑚 = 0,4 𝑠
⁄𝑠2
Jarak yang dicapai air : 𝑥 = 𝑣2 𝑡 = 2 𝑚⁄ 2 × 0,4 𝑠 = 0,8 𝑚 = 80 𝑐𝑚
𝑠

Latihan 8
Tinggi permukaan air pada tangki 1,25 meter, sedangkan tempat lubang kebocoran 80 cm dari
dasar tangki. Berapa jauhkah tempat jatuhnya air diukur dari tangki? (1,25 m)

2. Tabung venturi
Tabung venturi adalah dasar venturimeter, yaitu alat yang dipasang pada suatu pipa aliran untuk
mengukur kelajuan zat cair.

a. Venturimeter tanpa manometer


Zat cair yang akan diukur kelajuannya
mengalir pada titik –titik yang tidak
memiliki perbedaan ketinggian (ℎ1 = ℎ2 ),
sehingga berlaku persamaan :
1
𝑃1 − 𝑃2 = 𝜌(𝑣12 − 𝑣12 )
2
Berdasarkan persamaan kontinuitas diperoleh: A1 v1 = A2 v2
𝐴2 𝑣2
𝑣1 =
𝐴1
1 𝐴 2
𝑃1 − 𝑃2 = 2 𝜌 ⌊(𝐴1 ) 𝑣12 − 𝑣22 ⌋
2
1 2 𝐴1 2
𝑃1 − 𝑃2 = 𝜌𝑣1 ⌊( ) − 1⌋
2 𝐴2

Berdasarkan Persamaan tekanan hidrostatika akibat perbedaan ketinggian pada pipa vertikal,
maka 𝑃1 − 𝑃2 = 𝜌𝑔ℎ. Dengan melibatkan kedua persamaan yanag melibatkan perbedaan
tekanan tersebut diperoleh kelajuan aliran fluida 𝑣1 ,

2𝑔ℎ
𝑉1=
√ 𝐴1 2
( ) −1
𝐴2

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 19 created@MGMP-FISIKA’15
Contoh Soal

Air mengalir dalam venturimeter seperti


pada gambar. Pada penampang 1
kecepatan air = 3 m/s. Selisih ketinggian
antara dua kolom 15 cm, jika g = 10 m/s2
tentukana kecepatan air pada
penampang ke dua
Penyelesaian
Diketahui:
𝑘𝑔
𝑣1 = 3 𝑚⁄𝑠 ; ℎ = 15 𝑐𝑚 = 0,15 𝑚 ; 𝑔 = 10 𝑚⁄ 2 ; 𝜌𝑎𝑖𝑟 = 1000 ⁄ 2
𝑠 𝑚
Ditanyakan: 𝑣2
Jawab
Kecepatan pada penampang B dapat dihitung dengan menggabungkan persamaan
pada horizontal dan vertikal
1
Pipa horizontal : 𝑃1 − 𝑃2 = 2 𝜌(𝑣12 − 𝑣12 )
Pipa Vertikal : 𝑝1 − 𝑝2 = 𝜌 𝑔 ℎ
1
Maka diperoleh : 𝜌(𝑣12 − 𝑣12 ) = 𝜌 𝑔 ℎ
2
𝑣2 = √𝑣1 + 2 𝑔ℎ = √[32 + 2(10)(0,15)] = √12 𝑚⁄𝑠
2

Latihan Soal

Air mengalir dalam venturimeter seperti tampak


pada gambar di samping ini. Bila kecepatan pada
penampang ke 1 adalah 2 m/s, selisih ketinggian
air pada antara dua kolom adalah 10 cm dan g = 10
m/s2 tentukan kecepatan pada penampang ke dua.
(√6 m/s)

b. Venturimeter dengan manometer


Pada prinsipnya, venturimeter dengan manometer
hampir sama dengan venturimeter tanpa
manometer. Hanya saja dalam venturimeter ini ada
tabung U yang berisi raksa seperti gambar
disamping ini. Dengan penurunan rumus yang sama
diperoleh kelajuan aliran fluida v1,

2𝜌𝑟 𝑔ℎ Keterangan:
𝑣1= 2 𝜌𝑟 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑟𝑎𝑘𝑠𝑎 (kg/m3)
√ 𝐴 2
𝜌𝑢 [( 1 ) −1]
𝐴2 𝜌𝑢 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 (kg/m3)

Contoh soal
Udara yang massa jenisnya 1,36 kg/m3 mengalir
melalui tabung utama horizontal pada sebuah
venturimeter dengan manometer (seperti pada
gambar).
Tabung U pada sistem ini berisi raksa yang massa
jenisnya 13,6 g/cm3. Hitung selisih ketinggian anatara
dua kolom raksa, jika diameter tabung pertama dan
ke dua berturut-turut 2 cm dan 1 cm, serta v1 = 20
m/s

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 20 created@MGMP-FISIKA’15
Penyelesaian
Diketahui:
𝑘𝑔 𝑔 𝑘𝑔
𝜌𝑢 = 1,36 ⁄ 3 ; 𝜌𝑟 = 13,6 ⁄ 3 = 1,36 × 104 ⁄ 3
𝑚 𝑐𝑚 𝑚
𝑑1 = 2 𝑐𝑚 ; 𝑑2 = 1 𝑐𝑚 ; 𝑣1 = 20 𝑚⁄𝑠
Ditanyakan : h
Jawab
1
Pipa horizontal : 𝑃1 − 𝑃2 = 2 𝜌𝑢 (𝑣12 − 𝑣12 )
Pipa Vertikal : 𝑝1 − 𝑝2 = 𝜌𝑟 𝑔 ℎ
1
Maka diperoleh : 𝜌(𝑣12 − 𝑣12 ) = 𝜌𝑟 𝑔 ℎ
2
𝜌𝑢 (𝑣22 − 𝑣12 )
ℎ= … (𝑖)
2 𝑔𝜌𝑟
𝐷1 2
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑣2 = ( ) 𝑣1 ….(𝑖𝑖)
𝐷2
Dengan memasukkan persamaan (ii) ke persamaan (i) diperoleh :
𝑑 4 2 4
𝜌𝑢 [( 1 ) − 1] 𝑣12 (1,36) [( ) − 1] 202
𝑑2 1
ℎ= = = 3 × 10−2 𝑚 = 3 𝑐𝑚
2𝑔𝜌𝑟 2 (10)(1,36 × 104

Latihan soal

Air mengalir dalam sebuah venturimeter dengan manometer. Diameter penampang 1 adalah 100
cm2 dan luas penampang 2 adalah 10 cm2. Jika perbedaan tinggi raksa pada manometer 3 cm,
𝑘𝑔
maka kecepatan air yang masuk pada penampang 1 adalah....(𝜌𝑎𝑖𝑟 = 1000 ⁄ 3 , 𝜌𝑟𝑎𝑘𝑠𝑎 =
𝑚
𝑘𝑔⁄ 2
13.600 𝑑𝑎𝑛 𝑔 = 9,8 𝑚⁄𝑠 ). (v1 = 0,273 m/s)
𝑚3

2. Alat Penyemprot nyamuk


Contoh sederhana yang kita gunakan alat
penyemprot racun serangga seperti pada
gambar disamping. Ketika menekan batang
pengisap, udara dipaksa keluar dari tabung
pompa melalui lubang sempit pada ujungnya.
Semburan udara yang bergerak mampu
menurunkan tekanan pada bagian atas tabung tandon yang berisi cairan racun dan menybabkan
tekanan atmosfir pada permukaan cairan memaksa cairan naik ke atas tabung. Semburan udara
berkelajuan tinggi meniup cairan sehingga cairan dikeluarkan sebagai semburat halus.

3. Karburator
4. Tabung Pitot
Alat ukur yang dapat kita gunakan untuk mengukur kelajuan gas
adalah tabung pitot. Kecepatan aliran gas dapat dirumuskan
sebagai berikut
2𝜌𝑟 𝑔ℎ
𝑣=√ 𝜌𝑢

Keterangan:
𝜌𝑟 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑟𝑎𝑘𝑠𝑎 (kg/m3)
𝜌𝑢 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 (kg/m3)
h = selisih ketinggian zat cair (m)
v = kelajuan aliran (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 21 created@MGMP-FISIKA’15
5. Gaya angkat pesawat terbangPesawat
terbang dapat terangkat ke udara
karena kelajuan udara yang melalui
sayap pesawat, tidak seperti roket
yang terangkat ke atas karena aksi-reaksi antara gas yang disemburkan roket dengan roket
itu sendiri. Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih
tajamdan sisi bagian atas yang lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya. Garis arus
pada sisi bagian atas lebih rapat daripada sisi bagian bawahnya; yang berarti kelajuan aliran
udara pada sisi bagian atas v2 lebih besar daripada sisi bagian bawah sayap v1. Sesuai dengan
azas Bernoulli tekanan pada sisi bagian atas P2 lebih kecil daripada sisi bagian bawah P1
karena kelajuan udaranya lebih besar. Beda tekanan P1 - P2 menghasilkan gaya angkat
sebesar :

𝐹1 − 𝐹2 = (𝑃1 − 𝑃2 )𝐴 F1 = gaya pada bagian bawah sayap (N)


F2 = gaya pada bagian atas sayap (N)
1
𝐹1 − 𝐹2 = 2 𝜌(𝑣22 − 𝑣12 )𝐴 𝜌 = massa jenis udara (kg/m3)
v1 = kelajuan udara bagian bawah sayap (m/s)
v2 = kelajuan udara bagian atas sayap (m/s)
A = Luas penampang sayap (m2)

Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar daripada berat pesawat
(𝐹1 − 𝐹2 > 𝑚𝑔).

Contoh soal.

Sebuah pesawat terbang yang mempunyai sayap dengan luas permukaan 80 m2


Bergerak dengan kecepatan tertentu. Apabila kelajuan aliran udara di atas dan bagian bawah
sayap berturut-turut 340 m/s dan 300 m/s, tentukan gaya angkat pesawat tersebut (ρ udara = 1,3
kg/m3).

Penyelesaian
Diketahui : A = 80 m2 ; v1=300 m/s ; v2 = 340 m/s ; ρ udara = 1,3 kg/m3
Ditanyakan : Gaya angkat pesawat (F1 - F2)
Jawab:
1
𝐹1 − 𝐹2 = 1,3(3402 − 3002 )80 = 1,3312 × 106 𝑁
2

Latihan soal

Sebuah pesawat terbang mempunyai sayap dengan luas permukaan 85 m2. Bergerak dengan
kecepatan tertentu. Aliran kelajuan di atas dan di bawah sayap berturut-turut 400 m/s dan 380
m/s, tentukan gaya angkat pesawat tersebut ((ρ udara = 1,3 kg/m3). (8,62 x 106 N)

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 22 created@MGMP-FISIKA’15
Kegiatan 7

Tugas Kelompok
A. Tujuan
Mempelajari hukum Bernoulli
B. Alat dan Bahan
- Bejana berbentuk tabung (botol bekas aqua berukuran 2 liter) dengan lubang kecil pada
didindingnya
- Stopwatch
- Meteran
C. Langkah kerja
1. Isilah bejana dengan air sampai ketinggian di atas lubang kebocoraan dengan terlebih
dahulu menutup lubang tersebut !
2. Ukurlah tinggi air di atas lubang kebocoran (h)
3. Bukalah lubang kebocoran pada dinding bejana
4. Amati dan catat waktu yang diperlukan air untuk keluar dari lubang bocor sampai ke
lantai (t)
5. Amati dan ukurlah jarak jatuhnya air di lantai terhadap bidang lantai yang tegak lurus
dengan lubang bocor (x)
6. Hitunglah kecepatan pancaran air yang keluar dari lubang kebocoran!
7. Ulangi langkah ke 2 sampai 6 hingga 3 kali dengan ketinggian air di atas lubang
kebocoran yang berbeda-beda!
8. Catat hasil pengamatanmu pada tabel dibawah ini

No h (m) t (s) x (m) 𝑥


𝑣=
𝑡
1
2
3

Bahan Diskusi
Kesimpulan apakah yang kalian peroleh kegiatan di atas ?

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 23 created@MGMP-FISIKA’15
RANGKUMAN
1. Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan
bentuk ketika mengalami tekanan
2. Tekanan hidrostatika adalah tekanan di dalam zat cair yang disebabkan oleh adanya gaya
gravitasi yang bekerja pada tiap-tiap bagian zat cair cair dan besarnya tergantung pada
kedalaman, semakin dalam letak suatu bagian zat cair, semakin besr pula tekanannnya.
𝑃ℎ = 𝜌 𝑔 ℎ
3. Hukum pokok hidrosatika menyatakan bahwa semua titik yang terletak pada suatu bidang
datar di dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan yang sama
4. Tekanan mutlak pada suatu titik di dalam suatu fluida merupakan penjumlahan antara tekanan
atmosfer (tekanan udara luar) dan tekanan hidrostatik 𝑃 = 𝑃𝑜 + 𝑃ℎ = 𝑃𝑜 + 𝜌 𝑔 ℎ
5. Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diadakan dari luar kepada zat cair yang ada
di dalam ruangan tertutup akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah dengan sama rata.
𝐹1 𝐹
= 2
𝐴1 𝐴2
6. Hukum Archemedes menyatakan bahwa sebuah benda yang tercelup sebagian atau
seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan
berat zat cair yang dipindahkan
𝐹𝑎 = 𝜌 𝑔 𝑉
7. Benda yang tercelup dalam fluida dapat mengalami tiga keadaan, yaitu terapung,melayang
atau tenggelam dengan syarat sebagai berikut :
a. Terapung, 𝜌𝑏 < 𝜌𝑓
b. Melayang, 𝜌𝑏 = 𝜌𝑓
c. Tenggelam, 𝜌𝑏 > 𝜌𝑓
8. Aplikasi hukum Archenedes dapat dijumpai dalam berbagai peralatan anatara lain hidrometer,
kapal selam, galangan kapal, balon udara, jembatan ponton
9. Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel atau molekul sejenis, sedangkan adhesi
adalah gaya tarik menarik antara partikel atau molekul yang tidak sejenis
10. Tegangan mpermukaan merupakan sifat tegang permukaan zat cair akibat resultan gaya
kohesi yang meyebabkan permukaan zat cair selalu menuju ke keadaan yang luas
𝐹
permuakaannya terkecil. Besar tegangan permukaan adalah 𝛾 =
𝐿
11. Gejala kapilaritas adalah gejala naik turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler . Besar
kenaikan atau penurunn permukaan zat cair dapat dihitung dengan rumus :
2𝛾𝑐𝑜𝑠𝜃
ℎ=
𝜌𝑔𝑟
12. Viskositas merupakan ukuran kekekantalan fluida yang menyatakan besar atau kecilnya
gesekan atau hambatan di dalam fluida
𝐹𝑠 = 6𝜋𝜂𝑟𝑣
13. Kecepatan terminal adalah kecepatan akhir yang besarnya konstan bila suatu benda
mengalami gerak jatuh bebas di dalam fluida. Persamaannya
2 (𝜌𝑏 − 𝜌𝑓 )
𝑣𝑇 = 𝑟 2 𝑔
9 𝜂
14. Fluida ideal adalah fluida yang digunakan sebagai suatu model idealisasi dan bermanfaat
untuk mendapat perkiraan awal tentang sifat-sifat aliran fluida.
a. Tak kompresibel (tak termampatkan), artinya aliran fluida tidak mengalami perubahan volume ketika
diberi tekanan (dimampatkan)
b. Tak kental (nonviscous), artinya fluida itu mengalir tanpa mengalami gesekan akibat sifat kekentalan
(viskositas) fluida itu, baik gesekan antara partikel fluida dengan tempatnya maupun gesekan antar-
partikel fluida.
c. Alirannya stasioner (tenang), artinya aliran fluida yang jejak aliran partikel-partikelnya mengikuti garis
alir tertentu.
15. Persamaan kontinuitas menyatakan bahwa debit fluida yang memasuki pipa sama dengan debit fluida
yang keluar dari pipa A1.v1 = A2.v2
16. Azas Bernoulli menyatakan bahwa semakin besar kecepatan fluida, semakin kecil tekanannyadan begitu
juga sebaliknya semakin kecil kecepatan fluida semakin besar tekanannya. Persamaan Bernoulli secara
matematis adalah sebagai berikut
1 1
P1 + 𝜌𝑣12 + 𝜌gh1 = P2 + 𝜌𝑣22 + 𝜌gh2
2 2
17. Aplikasi asas Bernoulli diterapakan antara lain pada tangki berlubang, alat penyemprot nyamuk,
karburator, venturimeter, tabung pitot, gaya angkat pesawat

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 24 created@MGMP-FISIKA’15
Soal-soal Uji Kompetensi Fluida ....

A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat


1. Salah satu perisriwa yang menunjukkan berlakunya hukum archimedes adalah.....
a. Kempa hidrolik d. Jembatan ponton
b. Aliran air pada kran e. Alat penyemprot nyamuk
c. Resapan minyak pada sumbu kompor

2. Sebuah pralon dialiri air. Jika perbandingan A1 : A2 = 4 : 1 ternyata kecepatan di A1 = 2


m/s, maka kecepatan alir di A2 adalah.....
a. 2 m/s b. 4 m/s c. 8 m/s d. 10 m/s e. 12 m/s
3. Peristiwa di bawah ini yang menunjukkan gejala kapilaritas adalah.....
a. Air naik pada batang-batang tumbuhan
b. Kapur tulis menyerap tinta
c. Minyak naik pada sumbu lampu
d. Naiknya air pada sumur bor
e. Sistem penyerapan zat makanan oleh rambut
4. Balok kayu terapung dalam air ternyata ¾ bagian volumenya tenggelam, maka massa
jenis kayu adalah.....
a. 2/3 gr cm-3 b. 3/4 gr cm-3 c. 1/2 gr cm-3 d. 1/3 gr cm-3 e. 1/4 gr cm-3
5. Pompa hidrolik dengan perbandingan luas penampang 1 : 50. Jika hendak mengangkat
mobil seberat 4000 N, maka gaya terkecil yang harus digunakan sebesar.....
a. 25 N b. 50 N c. 80 N d. 3950 N e. 4050 N
6. Kapal selam berada pada kedalaman 30 m di bawah permukaan air laut yang massa
jenisnya 1030 kgm-3. Jika tekanan udara di atas air laut 1,5 . 105 Pa., maka tekanan
pada kapal tersebut adalah.....
a. 11,50.105 Pa c. 11,00.105 Pa
5
b. 8,97.10 Pa d. 6.89.105 Pa e. 4,59.105 Pa
7. Apabila benda yang terapung di air mendapat gaya ke atas (F), maka.....
a. F > mg b. F = m c. F < mg d. F < m e. F = mg
8. Penerapan hukum archemedes dalam kehidupan sehari-hari dapat dijumpai,
diantaranya.....
a. Dongkrak hidrolik b. Gaya angkat pesawat
c. Alat penyemprot nyamuk d. Pipa kapiler
e. Kapal selam
9. Bila kita berdiri di dekat rel dan kebetulan lewat serangkaian kereta api cepat maka kita.....
a. merasa ditarik menuju rel
b. merasa didorong menjauhi rel
c. kadang-kadang merasa ditarik
d. ditarik atau didorong tergantung kecepatan kereta api
e. tidak merasa apa-apa.

10. Sebuah tangki air diletakkan di tanah. Tinggi permukaan air adalah 1,25 m dari tanah.
Pada ketinggian 0,8 m dari tanah terdapat lubang kebocoran sehingga air mengalir
melalui lubang tersebut dan jatuh didepan tangki pada jarak .......
a. 0,45 m b. 1,2 m c. 3 m d. 4 m e. 5 m
11. Jika fluida mengalir di dalam sebuah pipa yang diameter dan ketinggian ujungnya tidak
sama, maka besaran yang konstan adalah.....
a. Energi potensial b. Energi kinetik c. Kecepatan d. Tekanan e. Debit

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 25 created@MGMP-FISIKA’15
12. Berdasarkan gambar di bawah ini, bila g = 10ms-2, maka besarnya kecepatan air yang
keluar dari bidang A adalah........
a. 4 m/s
b. 6 m/s
c. 8 m/s
2m
d. 10 m/s
e. 14 m/s 600 20 cm

13. Dari gambar berikut, P1 dan V1 adalah tekanan dan kecepatan udara di atas sayap, P2
dan v2 adalah tekanan dan kecepatan udara dibawah sayap. Agar sayap pesawat dapat
mengangkat pesawat maka syaratnya.......
a. P1 = P2 dan v1 < v2
b. P1 < P2 dan v1 < v2 P1;V1
P2;V2
c. P1 > P2 dan v1 > v2
d. P1 < P2 dan v1 > v2
e. P1 > P2 dan v1 < v2

14. Perhatikan gambar berikut!

20 cm

A1 v1 A2

Air mengalir dalam venturimeter dengan luas penampang A1 dan A2 masing-masing


5 cm2 dan 3 cm2, jika g =10ms-2 maka kecepatan air yang mengalir masuk ke dalam
venturimeter (v1) adalah....
a. 1,5 m/s b. 2,0 m/s c. 4,0 m/s d. 5,0 m/s e. 9,0 m/s

15. Kecepatan fluida pada penampang A1 adalah 20 m/s. Jika luas penampang
A1 = 20 cm2 dan A2 = 5 cm2, maka kecepatan fluida pada penampang A2 adalah....
a. 1 m/s b. 5 m/s c. 20 m/s d. 80 m/s e. 100 m/s

II. Jawablah Pertanyaan di bawah ini!


1. Jelaskan mengapa kapal yang terbuat dari bahan baja dapat terapung di atas permukaan
air laut
2. Seseorang menyelam di danau yang mempunyai massa jenis 1000kgm-3 sedalam 4 . Jika
g = 9,8 ms-2, tentukan tekanan hidrostatisnya!
3. Pipa kapiler berjari-jari 6.10-4 m berisi air dengan sudut kontak 150. Jika tegangan
permukaan air 6 . 10-4 Nm-1, berapa kenaikan air pada pipa ?
4. Pipa U diisi dengan massa jenis 1 gr/cm3, salah satu kakinya diisi minyak dengan massa
jenis 0,8 gr/cm3 sehingga selisih tinggi air 10 cm. Berapa tinggi minyak yang harus
dituangkan?
5. Kecepatan aliran dalam pipa berdiameter 16 cm adalah 0,5 m/s. Jika diameter pipa
mengecil hingga diameter 8 cm, hitunglah kecepatan pada diameter ini untuk aliran
kontinyu?

M o d u l F I S I K A k e l a s X S e m e s t e r 2 u n t u k S M K 26 created@MGMP-FISIKA’15

Anda mungkin juga menyukai