Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH MEKANIKA

Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Nurul Hayati
2. Erniyanti
3. Iliono Rizki
4. Fitrah Wulansari R.
5. Triyana Merlin
6. Siti Rahimah
7. Siti Norhasanah
8. Nur Saadah

Kelas :
Reguler Pagi A 2016
Prodi :
Pendidikan Fisika

UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
LEMBAR KERJA MAHASISWA

Materi :

1. Tekanan Hidrostatis,
2. Tekanan total,
3. Tekanan,
4. Hukum pascal,
5. Hukum archimedes,
6. Azaz kontinuitas, dan
7. Hukum bernoulli.

Tujuan :

1. Menjelaskan tekanan hidrostatis


2. Menjelaskan 1 atmosfer
3. Menjelaskan tekanan total
4. Menjelaskan tekanan
5. Menjelaskan hukum pascal
6. Menuliskan persamaan hukum pascal
7. Menjelaskan hukum archimedes dan rumusnya
8. Menjelaskan peristiwa melayang, tenggelam dan terapung
9. Menghitung pada soal tentang hukum archimedes
10. Menjelaskan azaz kontinuitas
11. Menghitung azaz kontinuitas
12. Menjelaskan hukum bernoulli

2
Pembahasan :

1. Menjelaskan Tekanan Hidrostatis


Perhatikanlah mengapa bendungan semakin dalam dindingnya semakin
tebal? Karena semakin dalam maka tekanan di dalam fluida akan semakin
besar. Benarkah demikian? Kita akan mencoba mencari tahu mengapa
demikian. Mari kita tinjau sebagian kecil fluida berbentuk silinder dengan
ketinggian h dengan luas penampang A seperti pada berikut :

Fluida dapat kita anggap terdiri dari beberapa lapis. Lapisan di atas akan
membebani lapisan di bawahnya. Tekanan pada lapisan teratas hanya berasal
dari tekanan udara luar Po , lapisan yang di bawahnya mendapat tekanan dari
udara luar dan dari berat lapisan di atasnya. Lapisan-lapisan fluida-fluida tadi
diam di dalam fluida dan mendapat tekanan dari fluida yang lain baik di atas
maupun di bawahnya. Karena silinder fluida diam maka resultan gaya yang
dialami adalah nol. Mari kita lihat pada permukaan di bawah silinder. Gaya
totalnya harus nol. Tekanan dari atas berasal dari Po yaitu tekanan di atas
silinder sehingga gaya dari atas adalah:

(Persamaan 1)

Pengertian Tekanan Hidrostatika

Tekanan Hidrostatika merupakan tekanan yang disebabkan oleh gaya


berat sebesar F = mg, sedangkan tekanan dari bawah berasal dari fluida yang
berada di bawah silider sehingga gaya dari bawah silinder fluida adalah
F = PA. Karena luas penampang atas sama dengan luas penampang bawah

3
yaitu A kita dapat menuliskan persamaan gaya pada permukaan bawah
silinder adalah:

Bila fluida memiliki kerapatan r maka massa fluida dalam silinder adalah
. Sehingga persamaannya dapat kita tuliskan sebagai:

(persamaan 2)

Bila kedua ruas persamaan (2) kita bagi dengan A maka akan kita
dapatkan tekanan di dasar silinder fluida adalah:

(Persamaan 3)

Tekanan di dasar silinder harus lebih besar dari tekanan di atas silinder
untuk menopang berat silinder. Hal ini tampak pada persamaan (3). Tekanan
pada kedalaman h lebih besar dari tekanan di bagian atas dengan selisih
sebesar rgh dan ini berlaku untuk fluida dalam bejana apapun, tidak
bergantung pada bentuk bejana. Pada setiap titik di kedalaman yang sama
memiliki tekanan yang sama. Pernyataan ini disebut sebagai Hukum Pokok
Hidrostatika.

4
Paradoks hidrolik

Amatilah bentuk bejana pada Gambar dibawah, Gambar


tersebut menunjukkan bejana dengan bagian-bagian air yang bentuknya
berbeda-beda. Menurut kalian mana yang tekanannya paling besar? Sekilas
tampaknya di bejana yang paling besar dibagian yang sempit. Tetapi jika
kalian memerhatikan persamaan (3), bukankah yang mempengaruhi tekanan
adalah ketinggian bukan bentuk bejana? Keadaan yang tampaknya berlawan
ini disebut sebagai paradoks hidrostatik.

Tekanan hidrostatik tidak tergantung pada bentuk bejana tetapi hanya


tergantung pada kedalaman. Tekanan dititik A, B, dan C adalah sama. Air di
bejana terbesar memang lebih berat dari bejana yang lain, tetapi sebagian berat
air yang diberi tanda gelap, ditopang oleh sisi bejana yang miring. Sisi yang
miring memberikan gaya normal terhadap tekanan air, dan gaya normal ini
memiliki komponen ke atas yang menopang berat air.

Tekanan Hidrostatik adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada
pada zat cair terhadap suatu luas bidang tekan pada kedalaman tertentu.
Besarnya tekanan ini bergantung kepada ketinggian zat cair, massa jenis dan
percepatan gravitasi. Tekanan Hidrostatika hanya berlaku pada zat cair yang
tidak bergerak.
Tekanan pada zat cair secara umum dibedakan menjadi dua jenis tekanan,
yakni tekanan zat cair yang tidak bergerak (tekanan hidrostatis) dan
tekanan zat cair yang bergerak (mengalir). Secara konseptual tekanan

5
hidrostatis adalah tekanan yang berlaku pada fluida atas dasar Hukum
Pascal.

Tekanan hidrostatik

Sevolume kecil fluida pada kedalaman tertentu dalam sebuah bejana akan
memberikan tekanan ke atas untuk mengimbangi berat fluida yang ada di
atasnya. Untuk suatu volume yang sangat kecil, tegangan adalah sama di
segala arah, dan berat fluida yang ada di atas volume sangat kecil tersebut
ekuivalen dengan tekanan yang dirumuskan sebagai berikut :

dengan (dalam satuan SI),

P adalah tekanan hidrostatik (dalam pascal);

adalah kerapatan fluida (dalam kilogram per meter kubik);

g adalah percepatan gravitasi (dalam meter per detik kuadrat);

h adalah tinggi kolom fluida (dalam meter).

Tekanan Hidrostatik Pada Zat Padat

Tekanan yang di hasilkan hanya ke arah bawah (jika pada zat padat tidak
diberikan gaya luar lain, pada zat padat hanya bekerja gaya gravitasi)
sedangkan pada fluida, tekanan yang di hasilkan menyebar ke segala
arah.Tekanan di dalam zat cair disebabkan oleh adanya gaya gravitasi yang
bekerja pada tiap bagian zat cair, besar tekanan itu bergantung pada
kedalaman, makin dalam letak suatu bagian zat cair, semakin besar tekanan
pada bagian itu. Tekanan di dalam fluida tak bergerak yang diakibatkan oleh
adanya gaya gravitasi disebut tekanan hidrostatika.Teori tentang tekanan
hidrostatika juga dapat dijelaskan dengan mengamati bejana atau gelas yang
berisi air sebagai contohnya. Perhatikanlah gambar berikut ini:

6
Sehingga besar tekanan pada alas bejana adalah:

Jadi, besarnya tekanan hidrostatik secara umum di rumuskan dengan :

Jika tekanan armosfer di permukaan zat cair itu adalah P0 maka tekanan
mutlak pada tempat atau titik yang berada pada kedalaman h adalah

7
Gaya hidrostatik pada alas bejana ditentukan dengan rumus sebagai berikut

Sedangkan untuk satu jenis zat cair besar tekanan di dalamnya tergantung
pada kedalamannya. Setiap titik yang berada pada kedalaman sama akan
mengalami tekanan hidrostatik yang sama pula.
Tekanan hidrostatik pada sembarang titik yang terletak pada satu bidang
datar di dalam satu jenis zat cair yang diam, besarnya sama.
Pernyataan di atas dikenal sebagai hukum utama hidrostatika. Perhatikan
gambar berikut:

Berdasarkan hukum utama hidrostatika dapat dirumuskan :

Hukum utama hidrostatika dapat diterapkan untuk menentukan masa jenis


zat cair dengan menggunakan pipa U. Perhatikanlah gambar berikut!

8
Dalam hal ini, dua cairan yang digunakan tidak akan tercampur. Pipa U
mula-mula diisi dengan zat cair yang sudah diketahui massa jenisnya,
kemudian salah satu kaki dituangi zat cair yang di cari massa jenisnya hingga
setinggi h1. Kemudian, tarik garis mendatar AB sepanjang pipa. Ukur tinggi
zat cair mula-mula di atas garis AB (misal : h2)Menurut hukum utama
hidrostatika, tekanan di A sama dengan di B.

Hukum utama hidrostatik berbunyi:

Tekanan hidrostatik pada sembarang titik yang terletak pada bidang mendatar di
dalam wadah suatu jenis zat cair sejenis dalam keadaan seimbang adalah sama.

Hukum utama hidrostatika juga berlaku pada pipa U (bejana berhubungan) yang
diisi lebih dari satu macam zat cair yang tidak bercampur. Percobaan pipa U ini
biasanya digunakan untuk menentukan massa jenis zat cair. Berdasarkan tekanan
hidrostatik maka kita dapat menentukan besar gaya hidrostatik yang bekerja pada
dasar bejana tersebut. Contoh penerapan hukum utama hidrostatik misalnya pada
penggunaan water pass. Hukum utama hidrostatik tidak berlaku bila:

9
a. fluida tidak setimbang,
b. bejana diisi fluida yang berbeda,
c. salah satu bejana ditutup.

Contoh Soal:
Sebuah gelas berisi air setinggi 20 cm, massa jenis air adalah 1 g/cm3. dan
percepatan gravitasi yang berlaku di daerah tersebut adalah 10 m/det2.
Berapakah tekanan air pada dasar gelas tersebut?
Jawaban Soal:
Diketahui : Tinggi gelas (h)= 20 cm = 0,2 m, massa jenis air () = 1 g/cm3 =
1000 kg/m3, percepatan gravitasi (g)= 10 m/det2
Ditanya : Tekanan Hidrostatik air (P)
Dijawab : p = x g x h
maka:
P = 1000 m3 x 10 m/ det2 x 0,2 m
P = 2000 N/m2

2. Menjelaskan 1 Atmosfer
Tekanan atmosfir yang bekerja di permukaan bumi dapat dipandang
sebagai berat kolom udara mulai dari permukanan bumi sampai batas atmosfir
yang paling atas. Untuk kondisi standar, gaya berat kolom udara ini pada setiap
1 cm2 luas permukaan bumi adalah 1,033 kgf. Dengan perkataan lain dapat
dinyatakan bahwa tekanan :
1 atmosfir (1atm) = 1,033 kgf/cm2 = 0,1013 Mpa
Tekanan atmosfir juga biasa dinyatakan dalam tinggi kolom air raksa (mm
Hg), di mana 1 atm = 760 mm Hg.
Atmosfer adalah lapisan yang melindungi bumi. Lapisan ini meluas hingga
1000 km ke atas bumi dan memiliki massa 4.5 x 1018 kg. Massa atmosfir yang
menekan permukaan inilah yang disebut dengan tekanan atmosferik. Tekanan
atmosferik di permukaan laut adalah 76 cmHg (Anonim1, 2010).

10
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara, karena geraknya
tiap 1 cm2 bidang mendatar dari permukaan bumi sampai batas atmosfer.
Satuannya : 1 atm = 76 cmHg. Tekanan 1 atm disebut sebagai tekanan
normalTekanan udara makn berkurang dengan penambahan tnggi tempt.
Sebagai ketentuan, tiap naik 300 m tekanan udara akan turun 1/30 x. Tekanan
udara mengalir dar tempat yang mempunya tekanan tinggi ke tempat yang
memiliki tekanan lebh rendah, dapat secara vertikal atau horizontal (Wuryatno,
2000).
Tekanan udara merupakan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan
massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Diukur dengan menggunakan
barometer. Satuan tekanan udara adalah milibar (mb). Garis yang
menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya disebut sebagai
isobar. Tekanan udara memiliki beberapa variasi. Tekanan udara dibatasi oleh
ruang dan waktu. Artinya pada tempat dan waktu yang berbeda, besarnya juga
berbeda (Mohr,1998).
Udara mempunyai massa/berat besarnya tekanan diukur dengan
barometer. Barograf adalah alat pencatat tekanan udara.Tekanan udara
dihitung dalam milibar. Garis pada peta yang menghubunkan tekanan udara
yang sama disebut isobar. Barometer aneroid sebagai alat pengukur ketinggian
tempat dinamakan altimeter yang biasa digunakan untuk mengukur ketinggian
pesawat terbang (Leonheart, 2010).
Tekanan atmosfer tidaklah seragam di semua tempat. Tidak semata terjadi
permukaan yang cepat dengan naiknya ketinggian, tetapi pada suatu ketinggian
tertentupun ada varian dari suatu tempat ke tempat yang lain serta dari waktu
ke waktu yang lainnya, meskipun tidak sebesar variasi yang disebabkan oleh
ketinggian yang berbeda (Benyamin Lakitan, 1994).
Tekanan udara antara lokasi yang satu dengan lokasi yang lain dan pada
lokasi tertentu dapat berubah secara dinamis dari waktu ke waktu. Perbedaan
atau perubahan tekanan uadara ini terutama disebabkan oleh pergeseran garis
edar matahari, keberadaan bentang laut dan ketinggian tempat (Masson dan
Cloud, 1962).

11
3. Menjelaskan Tekanan Total
Tekanan mutlak merupakan tekanan total hasil penjumlahan tekanan
hidrostatik dengan tekanan atmosfer (udara). Seperti ditunjukkan rumus
berikut:

Bukan hanya zat cair saja, namun udara pun memiliki tekanan yang
disebut tekanan atmosfer (udara), sehingga jika dihitung secara total antara
tekanan udara yang menekan zat cair dalam wadah tentu akan semakin besar.
Untuk menyatakan besarnya tekanan gas (atau zat cair) dalam suatu
ruangan atau pipa biasanya dipakai satuan kgf/cm2 atau Pa (pascal). Dasar
yang dipakai sebagai harga nol dalam mengukur atau menyatakan tekanan ada
dua macam.

a. Jika harga nol diambil sama dengan tekanan atmosfir, maka tekanan yang
diukur disebut tekanan lebih (gage pressure)
b. Jika harga nol diambil sama dengan tekanan vakum mutlak maka tekanan
disebut tekanan mutlak.

Dalam penulisan satuan tekanan biasanya perlu ditambahkan keterangan


apakah harga yang dimaksud merupakan tekanan mutlak atau tekanan absolut.
Jika yang dimaksud adalah tekanan lebih, maka penulisan satuannya dapat
dilakukan misalnya sebagai berikut: kgf/cm2 (g) atau Pa (g), dimana g
merupakan singkatan dari gage. Jika yang dimaksud adalah tekanan mutlak,
dapat ditulis sebagai: kgf/cm2 (abs) atau Pa (abs) dimana abs. merupakan
singkatan dari absolut atau mutlak. Dalam praktek biasanya orang memakai
tekanan lebih, sedang tekanan mutlak dipakai dalam teori.

Tabel konversi tekanan

Tekanan dapat dinyatakan dalam berbagai satuan. Dalam prakteknya


seringkali diperlukan untuk mengubah harga tekanan dalam suatu satuan

12
menjadi harga dalam satuan lainnya. Untuk memudahkan perhitungan dapat
dipergunakan

Tabel. Daftar Konversi Tekanan

Pa Bar kgf/cm2 atm mm H2O mm Hg (Torr)

1 1 x 10-5 1,019 72 x 10-5 9,869 23 x 10-6 1,019 72 x 10-1 7,500 62 x 10-3

1 x 105 1 1,019 72 9,869 23 x 10-4 1,019 72 x 104 7,500 62 x 102

9,806 65 x 104 9,806 65 x 10-1 1 9,678 41 x 10-1 1,000 0 x 104 7,355 59 x 102

1,013 25 x 105 1,013 25 1,033 23 1 1,033 23 x 104 7,600 00 x 102

9,806 65 9,806 63 x 10-5 1,000 0 x 10-4 9,678 41 x 10-5 1 7,355 59 x 10-2

1,333 22 x 102 1,333 22 x 10-3 1,359 51 x 10-3 1,315 79 x 10-3 1,359 51 x 10 1

Perhatikan gambar berikut: Pair maksud (air = udara).

Perlu diketahui bahwa dalam keadaan normal 1 atm (satu atmosfer) =


10m Pascal
Contoh Soal:
Pada kedalaman 10.000 m, besar tekanan hidrostatik adalah? (massa jenis air
laut = 1,025x103 Kg/m3. Dengan menggunakan rumus tekanan hidrostatik di
atas maka jawabannya adalah:
P = 1.025 x 103 (10) (10.000) = 1,025 x 108 atau setara dengan 103 atm

Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari:


Kapal selam adalah contoh penerapan tekanan hidrostatik. Karena manusia
tidak mempu menyelam terlalu dalam dibuatlah kapal selam yang terbuat dari
bahan yang sangat kokohdan kuat serta memiliki bentuk hampir bulat. Hal ini

13
dimaksudkan untuk mengatasi besarnya tekanan hidrostatik di dalam kapal
selam.

4. Menjelaskan Tekanan
Tahukah kamu apakah Tekanan itu ?
Sebelum mengetahui definisi tekanan, marilah kita memahami apakah
konsep tekanan itu. Sebelumnya, pernahkah kalian memperhatikan kaki unggas
seperti ayam, itik, atau burung? Jika pernah kaki-kaki tersebut berbeda-beda.
Mengapa demikian? Nah, Tuhan menciptakan hal itu bukan tanpa alasan. Itu
semua bergantung pada fungsinya. Untuk ayam, kakinya digunakan untuk
berjalan di tanah kering, itik berjalan di tanah yang berlumpur, sementara
burung digunakan untuk mencengkeram mangsanya. Ayam dan itik sama-sama
digunakan untuk berjalan. Jika keduanya berjalan di tanah yang sedikit
berlumpur, bekas kaki mana yang lebih dalam ?
Contoh lainnya jika kalian memegang batang korek api di antara ibu jari
dan telunjuk seperti pada gambar di bawah, apa yang kalian rasakan?
Bagaimana jika pegangan kalian perkuat lagi? Bagaimana jika pegangan
diperlemah? Adakah perbedaannya?

Contoh-contoh peristiwa tersebut berhubungan dengan konsep


fisika yaitu tekanan.
Maka dapat diartikan, Tekanan merupakan gaya yang bekerja pada suatu
bidang per satuan luas bidang tersebut. Bidang atau permukaan yang dikenai
gaya disebut bidang tekan, sedangkan gaya yang diberikan pada bidang
tekanan disebut gaya tekan.

14
Tekanan Zat Padat
Tekanan merupakan besarnya gaya yang bekerja per satuan
luas. Jika tekanan dilambangkan dengan p, gaya tekan F, dan luas
bidang tekan A, maka hubungan antara tekanan, gaya dan luas
permukaan adalah :

Keterangan:

Oleh karena dalam SI satuan gaya adalah N, dan satuan luas


adalah m2, maka satuan tekanan adalah N/m2. Satuan tekanan dalam
SI adalah Pascal (disingkat Pa).

Contoh:
Seorang anak yang sedang belajar berjalan memiliki berat 100
N. Ia melangkah jingjit dengan luas ujung telapak kaki yang menekan
permukaan tanah adalah 50 cm2. Berapakah tekanan yang dilakukan
anak itu terhadap tanah?
Penyelesaian:
Diketahui:

Jawab:

Jadi, tekanan yang diberikan oleh anak itu terhadap tanah adalah 20.000 Pa.

15
Tekanan Zat Cair
Jika kamu amati kondisi air di danau dan di sungai, kamu dapat melihat
bahwa air di danau akan lebih tenang dibandingkan air di sungai. Mengapa
demikian? Karena air di danau itu diam, sedangkan air di sungai akan terus
mengalir. Air mengalir akibat adanya perbedaan tekanan sehingga dapat
dikatakan bahwa air sungai memiliki tekanan. Lalu, apakah air danau yang
diam dapat dikatakan tidak memiliki tekanan? Ternyata, tidak demikian. Air
yang diam pun memiliki tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang berada
pada kedalaman tertentu, disebut dengan tekanan hidrostatis. Besarnya tekanan
hidrostatis bergantung pada ketinggian zat cair, massa jenis zat cair, dan
percepatan zat cair.

Untuk memahami hal ini, coba kamu perhatikan aliran air yang diberi tiga
lubang bagian atas (A), tengah (B), dan bawah (C)! Pancaran air paling jauh
ditunjukkan oleh lubang bawah (C), lalu tengah (B), kemudian atas (A). Hal ini
menunjukkan bahwa tekanan pada lubang bawah (C) lebih besar daripada
tekanan pada lubang tengah (B) dan lubang atas (A). (PC > PB > PA).
Dari konsep ini, diperoleh rumus:

Bagi para penyelam, tekanan hidrostatis ini harus diperhatikan


agar mereka tidak mengalami kerusakan ketika menyelam, terutama
pada bagian telinga dan mata.

16
5. Menjelaskan Hukum Pascal

Apabila sebuah tabung A yang berisi air di atas ditekan dengan benda B
yang memenuhi ruangan tabung, apakah yang akan terjadi? Kemanakah air
akan diteruskan? Ternyata, air akan memancar keluar melewati lubang-lubang
kecil yang ada di dasar tabung. Kekuatan pancaran akan sama ke segala arah.
Hal ini sesuai dengan hukum Pascal yang berbunyi Tekanan yang diberikan
pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama
besar.

Dongkrak Hidrolik
Dongkrak hidrolik adalah alat yang digunakan untuk mengangkat mobil
ketika mengganti ban mobil. Alat ini memanfaatkan dua buah silinder, yaitu
silinder besar dan silinder kecil.
Ketika dongkrak ditekan, minyak pada silinder kecil akan tertekan dan
mengalir menuju silinder besar. Tekanan pada silinder besar akan
menimbulkan gaya sehingga dapat mengangkat benda/beban berat.
Jika kamu menekan silinder kecil dengan gaya F1, maka tekanan yang
dikerjakan adalah:

Sesuai hukum Pascal, tekanan ini juga dialami oleh


silinder besar sehingga berlaku:

17
18
Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil

6. Menuliskan Persamaan Hukum Pascal


Bunyi prinsip hukum pascal.
Jika penampang kecil kita tekan maka penampang tersebut mendapatkan
gaya sebesar F1 terhadap luas bidang penampang A1 , maka akan timbul
Tekanan sebesar P1.
RUMUS HUKUM PASCAL

P1 = P2

Keterangan :

F1 = besar gaya pada penampang 1 (N)

F2 = besar gaya pada penampang 2 (N)

A1 = Luas penampang 1 (m2)

A2 = Luas penampang 2 (m2)

19
7. Menjelaskan Hukum Archimedes dan Rumus
Pernahkah kamu berjalan di dalam air?
Jika kamu pernah berjalan atau berlari di dalam air, kamu tentunya akan
merasakan bahwa langkahmu lebih berat dibandingkan jika kamu melangkah
di tempat biasa. Gejala ini disebabkan adanya tekanan dari zat cair. Ilmuwan
pertama yang mengamati gejala ini adalah matematikawan berkebangsaan
Yunani bernama Archimedes (187-212 SM). Pengamatan ini memunculkan
sebuah hukum yang dikenal Hukum Archimedes, yaitu:
Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut
akan mendapat gaya yang disebut gaya apung sebesar berat zat cair yang
dipindahkannya.
Akibat adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan berkurang.
Benda yang diangkat dalam zat cair akan terasa lebih ringan dibandingkan
diangkat di darat. Berat ini disebabkan berat semu dan dirumuskan sebagai
berikut:

Dengan :

Besarnya gaya apung dirumuskan sebagai berikut :

Dengan :

20
8. Menjelaskan Peristiwa Melayang, Tenggelam, dan Mengapung
Peristiwa terapung, melayang dan tenggelam sangat sering dijumpai di
dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana sebuah kayu dapat terapung di
permukaan air? Bagaimana sebuah paku bisa tenggelam di dalam air? Atau,
jika beruntung kita bisa melihat sesuatu melayang di dalam air. Ada yang
mengatakan melayang itu antara tenggelam dan terapung.

Konsep Terapung, Melayang dan Tenggelam


Jika kamu memasukkan batu dan kertas secara bersamaan ke dalam
seember air, apa yang terjadi? Ya, kamuakan melihat kertas di permukaan dan
batu akan berada di dasar ember. Peristiwa ini dapat dijelaskan oleh konsep
massa jenis benda yang telah dipelajari sebelumnya. Massa jenis benda
menentukan besar kecilnya gaya berat benda. Sedangkan, massa jenis zat cair
menentukan besar kecilnya gaya Archimedes (gaya apung) zat tersebut. Jika
gaya berat suatu benda lebih besar dari gaya Archimedes, maka benda akan
tenggelam. Tetapi, jika gaya Archimedes yang lebih besar, maka benda akan
terapung, dan benda akan melayang jika gaya berat benda sama dengan gaya
archimedes. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa:
a. Benda akan tenggelam jika benda > zat cair
b. Benda akan melayang jika benda = zat cair
c. Benda akan terapung jika benda < zat cair

Penerapan Hukum Archimedes

Menentukan massa jenis benda

21
Paradoks Tenggelam, Melayang dan Terapung

Sebagian besar menganggap ketika terapung, gaya keatas lebih besar dari
berat. Lalu, ketika melayang gaya keatas sama besar dengan berat benda dan
ketika tenggelam gaya ke atas lebih kecil daripada berat benda. Atau secara
matematis digambarkan,

Melayang

Ada dua gaya yang bekerja gaya berat benda dan gaya ke atas. Karena
benda dalam keadaan diam, dapat dipastika bahwa resultan gaya keduanya
sama dengan nol. Artinya, besar gaya ke atas dan gaya berat adalah sama
serta arahnya berlawanan. Secara matematis dituliskan

22
Karena Volume benda sama dengan volume air, maka massa jenis air
sama dengan massa jenis benda (benda tercelup seluruhnya)

Tenggelam

Biasanya orang mengabaikan gaya normal dan mengatakan bahwa gaya


keatas lebih kecil dari gaya berat benda. Logikanya, jika hanya dua gaya
tersebut yang bekerja dan gaya berat lebih besar dari gaya keatas, maka benda
akan terus bergerak kebawah karena resultan gayanya tidak nol. Iya kan?

Tetapi hal tersebut tidaklah terjadi. Hal tersebut karena gerak benda
kebawah tidak hanya dilawan oleh gaya keatas, tetapi juga gaya normal yang
diakibatkan oleh interaksi antara benda dengan sisi dasar gelas. Secara
matematis dapat dituliskan

Karena volume dan percepatan gravitasi sama besar, maka yang berbeda
adalah massa jenisnya. Mengapa berbeda? bisa kita lihat bahwa pada
persamaan tersebut, di sisi kiri hanya dipengaruhi oleh massa jenis benda.
Sedangkan di sisi kanan dipengaruhi oleh massa jenis air dan gaya normal.

23
Logikanya, jika ruas kiri sama dengan ruas kanan maka massa jenis air harus
lebih kecil dibandingkan dengan massa jenis benda. Mudahnya,

maka X akan lebih besar dari Y berapapun nilai Y.

Jika massa jenis benda lebih besar dibanding massa jenis air, karena
volume air dan benda sama (benda tercelup seluruhnya) maka bisa dipastika
massa benda lebih besar dari pada massa air.

Terapung

Peristiwa yang terakhir adalah terapung. Merupakan kondisi dimana


benda tidak tercelup seluruhnya.

Jika diperhatikan hanya dua gaya yang bekerja pada kondisi terapung.
Jika menurut anggapan sebelumnya bahwa pada peristiwa terapung gaya ke
atas lebih besar dari gaya berat benda, maka benda akan terus bergerak ke
atas karena resultan gaya tidaklah nol. Tapi benda berada pada kondisi diam,
jadi dapat dikatakan bahwa besar gaya berat benda sama dengan gaya ke atas
yang diterimanya. Sehingga dapat di tuliskan analisis matematisnya sebagai
berikut :

24
Jika diperhatikan dengan seksama, maka volume air akan lebih kecil
dibandingkan dengan volume benda. Hal ini disebabkan volume air dihitung
dari volume benda yang tercelup. Sedangkan, pada kondisi terapung, tidak
semua bagian dari benda tercelup. Dengan kata lain,

Apa yang terjadi jika ternyata volume keduanya berbeda? Karena


percepatan gravitasi sama, maka massa jenis keduanya akan berbeda. Ruas
kanan sama dengan ruas kiri. Maka, akan ada penyesuaian nilai massa jenis
agar menjadi sebuah persamaan. Mudahnya perhatikan ilustrasi berikut

Kita sudah tahu bahwa lima lebih besar dari tiga. Maka bisa dipastikan
bahwa X lebih kecil dari Y berapapun nilai Y. dari ilustrasi tersebut bisa
disimpulkan bahwa massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis air. Atau
bisa dituliskan :

9. Menghitung pada Soal Tentang Hukum Archimedes


1. Sebuah bola pejal ditimbang di udara, beratnya 50 N. Ketika bola tersebut
ditimbang di dalam air, beratnya menjadi 45 N. Berapa gaya ke atas yang
diterima benda tersebut dan volume benda pejal tersebut?
Pembahasan :

25
2. Sebuah benda ditimbang di udara beratnya 5 N. Ketika di timbang dalam
air, beratnya seolah-olah 4 N. Hitunglah massa jenis benda tersebut!
Pembahasan :
Diketahui :

Ditanya :
Jawab :
Karena diketahui berat di udara dan di air, maka gunakan konsep tenggelam.

Kita hitung massa diudara dengan rumus :

Selanjutnya kita dapat memperoleh massa jenis benda sebagai berikut :

26
10. Menjelaskan Azaz Kontinuitas
Saat air keran mengisi bak mandi, air mengalir dari pipa besar menuju
mulut keran yang lebih kecil. Terdapat perbedaan luas antara mulut kran
dengan pipa, sehingga kecepatan alitran air pun berbeda. Akan tetapi debit air
yang mengalir tetap sama. Cepat air (debit aliran) pada setiap detik
(kedudukan) dalam suatu pembuluh dari fluida yang mengalir adalah konstan.
Cepat aliran atau debit aliran adalah banyaknya fluida yang mengalir per
satuan Itulah yang disebut asas kontinuitas. Persamaan kontinuitas adalah
persamaan yang menghubungkan kecepatan fluida dalam dari satu tempat ke
tempat lain. Sebelum menurunkan hubungan, Anda harus memahami
beberapa istilah dalam aliran fluida. Garis aliran (stream line) diartikan
sebagai jalur aliran fluida ideal (aliran lunak). Garis singgung di suatu titik
pada garis memberikan kita arah kecepatan aliran fluida. Garis alir tidak
berpotongan satu sama lain. Tabung air adalah kumpulan dari garis-garis
aliran.
Dalam aliran tabung, fluida masuk dan keluar melalui mulut tabung.
Untuk itu, semua fluida tidak boleh dimasukkan dari sisi tabung karena dapat
menyebabkan persimpangan/perpotongan garis-garis aliran. Hal ini akan
menyebabkan aliran tidak tunak lagi.

Persamaan di atas adalah persamaan kontinuitas. Karena sifat fluida yang


inkonpresibel atau massa jenisnya tetap, maka persamaa itu menjadi:

Menurut persamaan kontinuitas, perkalian antara luas penampang dan


kecepatan fluida pada setiap titik sepanjang tabung aliran adalah konstan.
Persamaan di atas menunjukkan bahwa kecepatan fluida berkurang ketika
melalui pipa lebar dan bertambah ketika melewati pipa sempit. Karena itulah

27
ketika kita sedang berperahu disebuah aliran sungai, perahu akan melaju
semakin cepat ketika celah hujan semakin menyempit.
Perhatikan gambar berikut:

Rumus Asas Kontinuitas

11. Menghitung Azaz Kontinuitas

1. Air kran dengan luas penampang mengisi bak mandi dengan


volume 10 liter dengan kecepatan 10 cm/s. Berapakah, waktu yang
dibutuhkan untuk mengisi penuh bak mandi?
Pembahasan :
Perhatikan gambar berikut:
Kita rubah liter menjadi yaitu 0,01 serta
merubah ke

28
2. Air dikeluarkan dari botol aqua dengan luas penampang besar 5 cm^2 dan
luas penampang kecil . Berapakah kecepatan aliran air pada
penampang kecil jika kcepatan air pada luas penampang besar 2 cm/s?
Pembahasan :
Perhatikan gambar berikut:

12. Menjelaskan Hukum Bernoulli


Bagaimanakah prinsip Bernoulli?
Pada fluida statis, telah disinggung tentang bejana berhubungan. Pada
bejana berhubungan, ketinggian zat cair di dalamnya selalu sama. Hal ini
disebabkan karena tekanan pada masing-masing bejana sama. Akan tetapi, hal
ini berbeda jika zat cair dalam bejana dialirkan. Perhatikanlah gambar
dibawah ini.

Dari gambar di atas, tampak bahwa semakin jauh bejana dari sumber air,
maka permukaan air tersebut juga semakin rendah. Hal ini terjadi karena

29
tekanan air terhadap bejana tersebut juga semakin kecil. Selanjutnya adalah,
perhatikan gambar berikut ini.

Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa pada tabung B, kenaikan air


lebih kecil daripada tabung A dan C. ini menunjukkan bahwa tekanan air di
bawah tabung B lebih kecil daripada tekanan di bawah tabung A dan C. Di
dalam materi kontinuitas, telah dijelaskan bahwa luas penampang yang kecil
yang dilewati oleh air akan memiliki kecepatan yang lebih besar
dibandingkan dengan luas penampang yang lebih besar.
Berdasarkan peristiwa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tekanan
fluida pada suatu luas penampang yang berkecepatan tinggi lebih kecil
daripada tekanan fluida pada suatu luas penampang yang berkecepatan
rendah. Inilah yang dikenal dengan prinsip Bernoulli.
Prinsip Bernoulli menyatakan bahwa ketika kecepatan aliran fluida tinggi,
tekanan fluida tersebut menjadi rendah. Sebaliknya jika kecepatan aliran
fluida rendah, tekanannya menjadi tinggi. Jadi semakin besar kecepatan fluida
dalam suatu pipa maka tekanannya makin kecil dan sebaliknya makin kecil
kecepatan fluida dalam suatu pipa maka semakin besar tekanannya. Prinsip
ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang
menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran
tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran
yang sama. Hukum ini diterapkan pada zat cair yang mengalir dengan
kecepatan berbeda dalam suatu pipa.

30
Bagaimanakah contoh peristiwa dalam kehidupan sehari tentang
prinsip Bernoulli?
Perhatikan beberapa contoh peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan prinsip Bernoulli:
1. Ketika sepeda motor bergerak dengan cepat, maka kecepatan udara di
bagian depan dan samping tubuh tinggi. Dengan demikian, tekanan udara
menjadi rendah. Di bagian belakang tubuh terhalangi dengan bagian depan
tubuh, sehingga kecepatan udara di bagian belakang tubuh tidak berubah
menjadi tinggi (tepat di bagian belakang tubuhmu). Akibatnya tekanan
udara di bagian belakang tubuhmu menjadi besar. Karena adanya
perbedaan tekanan udara, di mana tepat di bagian belakang tubuh tekanan
udara lebih besar maka udara mendorong baju ke belakang sehingga baju
kelihatan kembung ke belakang.
2. Daun pintu rumah menutup sendiri ketika angin bertiup kencang di luar
rumah. Hal ini terjadi karena udara yang ada di luar rumah bergerak lebih
cepat daripada udara yang ada di dalam rumah. Akibatnya, tekanan udara
di luar rumah lebih kecil.

Bagaimanakah persamaan hukum Bernoulli?

Untuk menurunkan persamaan Bernoulli, kita anggap aliran fluida tunak


dan laminar, taktermampatkan atau tidak bisa ditekan, viskositas atau
kekentalannya juga kecil sehingga bisa diabaikan. Dalam pembahasan
mengenai persamaan kontinuitas, telah dijelaskan bahwa laju aliran fluida
juga dapat berubahubah tergantung pada luas penampang tabung alir. Selain
itu, dalam pembahasan mengenai tekanan pada fluida (fluida statis), kita juga
belajar bahwa tekanan fluida juga bisa berubahubah tergantung pada
ketinggian fluida tersebut. Tekanan, laju aliran dan ketinggian aliran fluida
bisa kita peroleh dalam persamaan Bernoulli. Persamaan Bernoulli ini sangat
penting karena bisa digunakan untuk menganalisis penerbangan pesawat,
pembangkit listrik tenaga air, sistem perpipaan, dan lain-lain. Agar persamaan
Bernoulli yang akan kita turunkan berlaku secara umum, maka fluida

31
dianggap mengalir melalui tabung alir dengan luas penampang yang tidak
sama dan ketinggiannya juga berbeda. Untuk lebih jelasnya, perhatikan
gambar berikut ini :

Untuk menurunkan persamaan Bernoulli, terapkan teorema usaha dan


energi pada fluida dalam daerah tabung alir. Selanjutnya, kita akan
memperhitungkan banyaknya fluida dan usaha yang dilakukan untukn
memindahkan fluida tersebut. Fluida pada luas penampang 1 (bagian kiri)
mengalir sejauh x1 dan memaksa fluida pada penampang 2 (bagian kanan)
untuk berpindah sejauh x2.

Hal ini menyebabkan perbedaan tekanan antara penampang 2 (bagian


kanan tabung alir) dan penampang 1 (bagian kiri tabung alir). Fluida yang
berada di sebelah kiri penampang 1 memberikan tekanan P1 pada fluida di
sebelah kanannya dan melakukan usaha sebesar . Dengan demikian,
persamaan usaha pada penampang 1 adalah

Tekanan yang bekerja pada fluida sebesar atau Dengan

demikian, persamaan usaha pada penampang kecil ditulis menjadi


. Dengan cara yang sama, pada penampang kedua berlaku
persamaan usaha .

Selain tekanan, gaya gravitasi juga melakukan usaha pada fluida. Pada
gambar di atas, sejumlah massa fluida dipindahkan dari penampang 1 sejauh
x1 ke penampang 2 sejauh x2, di mana volume fluida pada penampang 1

32
(A1x1) = volume fluida pada penampang 2 (A2x2). Usaha yang dilakukan
oleh gravitasi adalah atau . Tanda
negatif pada persamaan diatas disebabkan karena fluida mengalir ke atas,
berlawanan dengan arah gaya gravitasi.

Usaha total yang dilakukan fluida berdasarkan gambar diatas adalah


atau juga dapat di tulis :

Menurut teorema usaha-energi, usaha total yang dilakukan dalm suatu


sistem merupakan perubahan energi kinetiknya. Dengan demikian, persaman
(1) di atas dapat di tulis menjadi :

Karena , maka persamaan (2) diatas dapat ditulis menjadi :

Jumlah massa yang mengalir pada kedua penampang tersebut sama


sehingga volumenya pun sama. Volume fluida yang mengalir di tuliskan :

Dengan demikian, persamaan volume pada gambar diatas dapat ditulis :

Dengan demikian persamaan (3) di atas dapat ditulis menjadi :

Pada fluida yang mengalir, massa jenisnya juga sama pada smeua luas
penampang. Besarnya massa jenis fluida yang mengalir sebesar atau

33
Dengan mensubstitusi persamaan (4) diatas ke dalam persamaan (7),
maka massa fluida yang mengalir dapat ditulis menjadi :

Persamaan (8) ini disubstitusi ke dalam persaan (6) sehingga diperoleh


. Persamaan ini dapat

disederhanakan menjadi atau

Jika semua besaran yang berlaku pada penampang kecil dikumpulkan di


ruas kiri dan untuk penampang besar di kumpulkan di sebelah kanan, maka
akan di peroleh persamaan berikut :

Persamaan di atas di kenal dengan persamaan Bernoulli.

Bagaimana penerapan prinsip dan persamaan Bernoulli ?

Beberapa penerapan prinsip dan persamaan Bernoulli adalah sebagi berikut.

1. Teorema Toricelli
Teorema Toricelli menyatakan bahwa jika suatu wadah yang ujung
atasnya terbuka ke atmosfer diisi cairan dan terdapat lubang kecil pada
suatu kedalaman di bawah permukaan fluida dalam wadah, maka
kelajuan semburan fluida melalui lubang sama dengan kelajuan yang
diperoleh oleh suatu benda yang jatuh bebas pada suatu ketinggian.

34
Dengan menganggap diameter tabung lebih besar dibandingkan
diameter lubang, maka permukaan zat cair pada tabung turun perlahan-
lahan, sehingga kecepatan v1 dapat dianggap nol. Titik 1 (permukaan)
dan 2 (lubang) terbuka terhadap udara sehingga tekanan pada kedua titik
sama dengan tekanan atmosfer, P1=P2, sehingga persamaan Bernoulli
dinyatakan:

Karena v2 merupakan kecepatan pada lubang yang akan ditentukan, maka


selanjutnya h1 h2 ditulis v saja. Selanjutnya jarak antara lubang dan
permukaan disebut saja h, sehingga teorema Toricelli dapat dituliskan:

2. Efekventuri

Aplikasi persamaan Bernoulli juga bisa diterapkan pada fluida mengalir


dalam bagian pipa yang ketinggiannya hampir sama (perbedaan
ketinggian kecil). Aplikasi persamaan Bernoulli ini disebut efek venturi.
Untuk memahami penjelasan ini, perhatikan gambar di bawah.

35
Pada gambar di atas tampak bahwa ketinggian pipa, baik bagian pipa
yang penampangnya besar maupun bagian pipa yang penampangnya
kecil, hampir sama sehingga diangap ketinggian atau h sama atau h1=h2.
Dengan menerapkan persamaan Bernoulli, maka akan diperoleh
persamaan sebagai berikut:

3. Venturimeter (tanpa manometer)


Venturimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran zat
cair dalam pipa. Zat cair dengan massa jenis mengalir melalui pipa
yang luas penampangnya A1. Pada bagian pipa yang sempit luas
penampangnya A2.

Secara matematis, persamaan venturimeter tanpa manometer dapat


dituliskan sebagai berikut.


[( ) ]

36

Anda mungkin juga menyukai