Anda di halaman 1dari 40

PRAKTIKUM

TEKNIK REPARASI PERMESINAN


(ME 184729)

REPARASI MESIN DIESEL

Dikerjakan oleh :
Kelompok 8
1. Anisa Ayu Sophia (4211740000047)
2. Ivan Hayibrah Burdah (4211740000049)
3. Fariz Rachman Daniyal (4211740000052)
4. Adam Leonardo (4211740000060)
5. Wahid Fajar Sidik (4211740000061)

Nama Grader Praktikum :


Himmawan Aan Listyanto (04211740000093)
2.
3.
4.
5.

Departemen Teknik Sistem Perkapalan


Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Resmi

Praktikum Teknik Reparasi Permesinan

Semester Ganjil 2019 / 2020

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Resmi Praktikum Reparasi Mesin Diesel
Semester Ganjil 2019/2020 yang telah disusun oleh kelompok 8:

1. Anisa Ayu Sophia (4211740000047)


2. Ivan Hayibrah Burdah (4211740000049)
3. Fariz Rachman Daniyal (4211740000052)
4. Adam Leonardo (4211740000060)
5. Wahid Fajar Sidik (4211740000061)

Telah diteliti dan disetujui sesuai dengan kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa tersebut selama melakukan praktikum di Laboratorium Mesin Kapal pada
semester Ganjil 2019 / 2020

Surabaya, 21 November 2019

Mengetahui dan Menyetujui,

Koor. Mahasiswa Lab MPP Koor. Praktikum

Prafasta Aru Ginantaka M. Hadrian Deswandi J.


NRP. 04211640000072 NRP. 04211640000104
ABSTRAK
Motor bakar adalah motor pembakaran dalam yang menggunakan panas kompresi
untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan ke
dalam ruang bakar. Mesin ini tidak menggunakan busi seperti mesin bensin atau mesin
gas. Pada saat ini terdapat 2 macam motor diesel, yaitu motor diesel 2 tak dan 4 tak.
Setelah melakukan praktikum, didapatkan hasil untuk cylinder head dalam kondisi
normal / tidak ada deformasi. Hal ini terbukti dengan celah di setiap posisi adalah
bernilai 0. Pada cylinder liner, nilai diameter di 3 titik adalah 7,95mm dan pada posisi
pertama 7.94 mm sehingga cylinder liner tidak oval. Pada ring piston, pengukuran
dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu 3 buah ring piston. Adapun pengukuran yang didapat
pada posisi TMA untuk Ring Piston 1 sebesar 0,5mm, Ring Piston 2 sebesar 0,5 dan
Ring Piston 3 sebesar 0,5mm. Pada valve dan dudukan valve terdapat bintik – binti
hitam dan karat baik valve intake maupun exhaust.
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawatan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau
peralatan dan mengadakan kegiatan pemilharaan, perbaikan, penyesuaian
maupun penggantian sebagian part agar alat tersebut dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Kegiatan perawatan penting untuk dilakukan untuk
menjaga kondisi peralatan dalam kaitannya dengan penggunaan sehari-hari.

Umumnya pembongkaran mesin dilakukan karena ada masalah yang


terjadi di bagian mesin seperti ada suara abnormal, karena kompresi rendah,
karena ausnya ring piston atau silinder pada block silinder, rusaknya pada piston,
batang piston, crankshaft, dan lain-lain.

Langkah-langkah pembokaran mesin diesel yang pertama adalah


pastikan mesin diesel dalam keadaan dingin. Kedua, air pendingin mesti dalam
keadaan kosong, langkahnya dengan mengedrain air pendingin. Ketiga, pastikan
semuanya koneksi pipa ke silinder head mesti lepas semuanya. Keempat,
tempatkan Top Dead Center (TDC) pada silinder head yang ingin di bongkar.
Kelima yaitu lepas baut silinder head dengan special tools. Keenam, angkat
silinder head.

Pembongkaran pada mesin ada juga yang disebut sebagai semi


pembongkaran. Semi pembongkaran adalah membongkar mesin tanpa harus
menurunkannya dari kendaraan. Hal ini sering dilakukan apabila diketahui
bahwa tidak ada masalah terkait kerusakan pada piston, ring piston, maupun
silinder blok. Oleh karena itu, hanya diperlukan membongkar bagian-bagian
tertentu saja dari sebuah mesin tanpa menurunkan keseluruhan utuh dari mesin
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Apa saja yang termasuk komponen mesin diesel serta fungsi dan kondisinya
2. Bagaimana proses bongkar pasang mesin diesel
3. Bagaimana kondisi cylinder head pada mesin diesel
4. Bagaimana kondisi cylinder liner pada mesin diesel
5. Bagaimana kondisi ring piston pada mesin diesel
6. Bagaimana kondisi valve intake dan valve exhause pada mesin diesel
1.3 Tujuan
Tujuan praktikum adalah sebagai berikut
1. Memahami komponen mesin diesel beserta fungsi dan kondisinya
2. Mengetahui proses bongkar pasang mesin diesel
3. Mampu menganalisa kondisi cylinder head pada mesin diesel
4. Mampu menganalisa kondisi cylinder liner pada mesin diesel
5. Mampu menganalisa kondisi ring piston pada mesin diesel
6. Mampu menganalisa kondisi valve intake dan valve exhause pada mesin
diesel
BAB II

DASAR TEORI

2.1. Mesin Diesel


Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk motor
pembakaran di dalam (internal combustion engine) selain motor bensin dan
turbin gas. Motor diesel juga dinamai motor dengan nyala kompresi
(compression ignition engine) karena penyalaan bahan bakarnya diakibatkan
oleh suhu kompresi udara di dalam ruang bakar.

2.2. Prinsip Kerja Mesin Diesel


Pada dasarnya prinsip kerja mesin diesel adalah merubah energi kimia
menjadi energy mekanis. Energy kimia didapat dari proses pembakaran bahan
bakar (solar) dan oksider (udara) di dalam silinder (ruangan bakar). Pada mesin
diesel, terdapat ruangan yang dirancang khusus agar di ruangan itu dapat terjadi
peningkatan suhu hingga mencapai titik nyala yang sanggup membakar bahan
bakar. Ruangan ini “dimampatkan” sehingga memiliki tekanan dan suhu yang
cukup tinggi.

Gambar 1. Prinsip Kerja Mesin Diesel 2 Tak (petrol engine)


Sumber. http://fastnlow.net/cara-kerja-mesin-2-tak-dan-4-tak/

Gambar 2. Prinsip Kerja Mesin Diesel 4 Tak


Sumber. http://bppp-tegal.com/mainte/sistem-bahan-bakar-motor-diesel/
2.2.1. Mesin 2 Tak
 Langkah Hisap dan Kompresi
Pada awal langkah ini udara masuk silinder melalui lubang masuk
pembilasan (port scavenging) yang terdapat di bagian bawah silinder.
Lubang ini akan terbuka saat torak bergerak ke bagian bawah mendekati
TMB dan akan tertutup saat torak bergerak ke atas meninggalkan TMB.

Pada saat lubang pembilasan tertutup oleh torak yang bergerak ke atas
menuju TMA dan katup buang juga tertutup maka dimulailah proses
kompresi. Gerakan torak ke atas akan menyebabkan tekanan udara
dalam silinder meningkat sehingga temperatur udaranya juga naik. Dan
beberapa derajat sebelum torak mencapai TMA bahan bakar mulai
disemprotkan (dikabutkan) dengan injektor kedalam silinder, karena
temperatur udara sangat tinggi sehingga bahan bakar yang dikabutkan
tersebut akan terbakar.

Proses pembakaran ini akan menyebabkan kenaikan tekanan dan


temperatur gas secara drastis, kondisi maksimal akan terjadi beberapa saat
setelah torak mulai bergerak ke bawah. Gas bertekanan tinggi ini akan
mendorong torak bergerak ke bawah dan melalui batang torak akan
memutar poros engkol.

 Langkah Pembakaran dan Buang


Langkah ekspansi dan buang dimulai setelah terjadinya tekanan
maksimum di dalam silinder akibat terbakarnya campuran bahan bakar
dengan udara.
Dan setelah terjadi tekanan maksimum dalam silinder piston akan
terdorong menuju TMB dan katup buang mulai terbuka dan gas hasil
pembakaran akan terdorong keluar akibat tekanan dalam silinder lebih
besar dari pada tekanan udara luar dan juga akibat terdesak oleh udara
segar yang dimasukkan dengan paksa melalui lubang pembilasan dengan
blower pembilas (turbocharger).Pada saat katup buang sudah tertutup
proses pemasukkan udara masih berlangsung untuk beberapa saat dengan
bantuan kompresor pembilas sampai lubang pembilasan tertutup total
oleh torak, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dan
menaikkan tekanan udara pembilas dalam silinder.
2.2.2. Mesin 4 Tak
 Langkah Hisap
Selama proses langkah hisap, piston bergerak ke bawah dari TMA ke TMB
sehingga membuat vakum di dalam silinder, kevakuman ini membuat udara
terhisap dan masuk ke dalam silinder. Pada saat ini katup hisap membuka
dan katup buang menutup.

 Langkah Kompresi
Pada langkah kompresi ini, udara yang sudah masuk ke dalam silinder
kemudian ditekan oleh piston yang bergerak ke atas (TMA). Perbandingan
kompresi pada motor diesel berkisar diantara 14 : 1 sampai 24 : 1 (fraksi
massa). Akibat proses kompresi ini udara menjadi panas dan temperaturnya
bisa mencapai sekitar 900 °C. Pada langkah ini kedua katup dalam posisi
menutup semua.

 Langkah Usaha
Di akhir langkah kompresi, injector nozzle menyemprotkan bahan bakar
bertekanan tinggi (saat 4° sebelum TMA) dalam bentuk kabut ke dalam ruang
bakar yang selanjutnya bersama sama dengan udara terbakar oleh panas
yang dihasilkan pada langkah kompresi tadi. Proses tersebut kemudian diikuti
oleh pembakaran tertunda, di awal langkah usaha akhirnya pembentukan
atom bahan bakar akan terbakar sebagai hasil pembakaran langsung dan
membakar hampir seluruh bahan bakar. Mengakibatkan panas silinder
meningkat dan tekanan silinder yang bertambah besar. Tenaga yang
dihasilkan oleh pembakaran kemudian diteruskan ke piston. Piston terdorong
ke bawah (TMA) dan tenaga pembakaran dirubah menjadi tenaga mekanik.
Pada saat ini kedua katup juga dalam kondisi tertutup.

 Langkah Buang
Dalam langkah ini piston akan bergerak naik ke TMA dan mendorong sisa
gas buang keluar melalui katup buang yang sudah terbuka, pada akhir
langkah buang udara segar masuk dan ikut mendorong sisa gas bekas keluar
dan proses kerja selanjutnya akan mulai. Pada langkah ini katup buang
terbuka dan katup masuk tertutup.
2.3 Komponen Mesin Diesel
 Cylinder Block (Blok silinder)
Sebagai tempat untuk meletakkan komponen-komponen mesin seperti
piston, silinder, crankshaft, dll.

Gambar 3. Cylinder Block


Sumber. https://cummotors.com.uy/producto/short-block-medio-motor-isc/

 Piston (torak)
Sebagai pemindah tenaga yang diperoleh dari pembakaran ke poros engkol
(crank shaft/ kerk ash) melalui batang piston (conecting rod/ stang piston).

Gambar 4. Piston
Sumber. https://www.texas-speed.com/

 Cincin torak (piston ring)


Sebagai pencegah dari bocornya gas saat langkah kompresi serta usaha untuk
mencegah oli masuk ke ruang bakar dan memindahkan panas dari piston ke
dinding silinder.

Gambar 5. Piston Ring


Sumber. https://www.mikesxs.net/yamaha-xs650-piston-rings/
 Batang torak (connecting rod)
Sebagai penerima tenaga dari piston yang di peroleh dari pembakaran dan
meneruskanya ke crankshaft.

Gambar 6. Connecting Rod


Sumber. https://www.z1motorsports.com/connecting-rod.html
 Poros engkol (crankshaft)
Sebagai pengubah gerak turun-naik piston menjadi gerak putar yang akhirnya
mampu menggerakkan atau memutar flywheel.

Gambar 7. Crankshaft Kapal


Sumber. http://indonesian.heavy-steelforgings.com/ship-inspection-
crankshaft
 Fly Wheel
Sebagai penyimpan tenaga putar/inertia yang dihasilkan pada langkah usaha
agar crankshaft tetap berputar terus sampai pada langkah selanjutnya. Dan
sebagai peredam getaran mesin.

Gambar 8. Flywheel
Sumber. https://www.dreamstime.com/stock-photography-flywheel/
 Bantalan (Bearing)
Sebagai pencegah aus dan mengurangi gesekan pada crankshaft.

Gambar 8. Bearing
Sumber. http://www.lymmengineparts.co.uk/engine-bearings

 Katup (valve)
Sebagai pembuka dan penutup saluran masuk dan saluran buang.

Gambar 9. Valve
Sumber. http://www.shaileshindustries.com/engine-valves.php

 Tuas katup (rocker arm)


Sebagai penekan katup agar dapat membuka pada proses mesin dihidupkan.

Gambar 10. Rocker Arm


Sumber. https://www.aliexpress.com/item/Inlet-Exhaust-Rocker-Arm
 Pegas katup (valve spring)
Sebagai pembalik katup pada kedudukan serta posisi semula.

Gambar 11. Valve-Spring


Sumber. https://www.enginelabs.com/engine-tech/engines-prings/

 Batang penumbuk (pushing-rod)


Sebagai penerus gerak lifter ke rocker arm.

Gambar 12. Push-rod


Sumber. http://permesinankapallaut.blogspot.com/

 Penumbuk katup (valve lifter)


Sebagai pemindah gerak camshaft ke rocker arm melalui pushing-rod.

Gambar 13. Valve lifter


Sumber. https://www.alibaba.com/engine-valve-tappet-lifter-.html
 Poros bubungan (camshaft)
Sebagai pembuka dan penutup katup sesuai timing yang di tentukan.

Gambar 14. Camshaft


Sumber. https://gwatneyperformance.com/product/gpi-l99-vvt-camshaft/

 Karter oil (oil-pan)


sebagai penampung oli untuk pelumas.

Gambar 15. Penampung Pelumas


Sumber. http://didinachmad9.blogspot.com/
 Piston pin
sebagai penghubung piston dengan connecting rod melalui lubang bushing.

Gambar 16. Piston Pin


Sumber, https://www.indiamart.com/ stainless-steel-piston-pin.html
 Bantaran luncur aksial (thrust washer)
Sebagai penahan poros engkol crankshaft agar tidak bergerak maju mundur.

Gambar 17. Thrust Washer


Sumber. https://www.indiamart.com

 Timing chain belt


Sebagai penghubung gerakan putar poros engkol ke poros cam shaft.

Gambar 18. Timing Chain Belt


Sumber. https://www.quora.com/difference-timing-chain-timing-belt

 Kepala silinder (cylinder head)


Sebagai tempat mekanisme katup, ruang bakar serta terdapat saluran air
pendingin di bagian valve exhaust.(dicari tempatnya)

Gambar 19. Cylinder Head


Sumber. https://blueprintengines.com/products/bb-chevy-aluminum-
cylinder-head-316cc-assembled-ps8013
 Dudukan katup (seat valve)
Sebagai komponen untuk menimbulkan kekedapan pada saat katup
menutup.

Gambar 20. Seat Valve


Sumber. http://www.iemotorsport.com/bmw/item/M10vlvstmseals.html

 Boost-pump
Sebagai alat pemompa bahan bakar dari tangka (service tank) ke nozzle.

Gambar 21. Boost-pump


Sumber. http://www.ktisystems.com/boost-pump
 Injector
Sebagai injektor bahan bakar menuju ruang bakar.

Gambar 22. Injector


Sumber. https://www.ideaconnection.com/inventions/11614-Fuel-nozzle-
that-supplies-fuel-into-combustion-chamber.html
 Air cleaner (filter udara)
Sebagai penyaring udara yang masuk ke ruang bakar dari debu dan kotoran.

Gambar 23. Air Cleaner


Sumber. https://www.dhgate.com/product/186f-diesel-air-cleaner/.html
 Knalpot (funnel)
Sebagai penyalur buang gas panas hasil pembakaran serta sebagai peredam
suara bising mesin.

Gambar 24. Exhaust/Knalpot


Sumber. https://indonesian.alibaba.com

2.4 Pelumas pada Mesin Diesel


Sistem pelumasan merupakan salah satu sistem utama pada mesin, yaitu
suatu rangkaian alat-alat mulai dari tempat penyimpanan minyak pelumas,
pompa oli (oil pump), pipa-pipa saluran minyak, dan pengaturan tekanan
minyak pelumas agar sampai kepada bagian-bagian yang memerlukan
pelumasan.
2.4.1 Fungsi Pelumas pada mesin diesel
Pelumas pada motor diesel fungsi utama untuk mengurangi
gesekan atau persinggungan langsung diantara dua permukaan
komponen mesin yang saling bergerak dengan cara membentuk lapisan
oli yang tipis (Oil film) pada permukaan kedua komponen tersebut.
Selain fungsi utama tersebut, oli mesin juga berfungsi sebagai:
1. Pendingin (penyerap panas komponen yang dilaluinya).
2. Perapat (pencegah kebocoran kompresi diantara ring piston dan
selinder).
3. Pembersih (pelarut kotoran / partikel logam hasil gesekan).
2.4.2 Klasifikasi Pelumas
Dulu klasifikasi API (American Petroleum Institute) (MM, ML, DG,
DM, DS) digunakan untuk klasifikasi service minyak pelumas. Kadang-
kadang hal ini kurang jelas dan perincian kondisinya untuk kemampuan
pelumasan tidak selalu berhubungan dengan situasi sebenarnya. Untuk
hal inilah tiga organisasi di Amerika Srikat (SAE,API,ASTM) bergabung
untuk mengembangkan system klasifikasi yang baru, yang telah
diresmikan pemakaiannya sejak juli. 1970. Klasifikasi yang dulu, dibagi
menjadi golongan motor bensin dan motor diesel; dan diklasifikasikan
sebagai SA, SD, dengan huruf S pada huruf pertama menyatakan
commercial, kedua duanya dari golongan-golongan tersebut mempunyai
4 (empat) kelas berturut-turut.
SAE = Society of Automotive Engineers
API = American Petroleum Institute
ASTM = American Society for Testing Materials
Di bawah ini keterangan mengenai minyak mesin yang di
definisikan sebagai klasifikasi system yang baru.
Tabel 1. Klasifikasi Pelumas
KLASIFIKASI LAMPAU KLASIFIKASI
(A.P.I) SEKARANG

ML SA
MOTOR SB
MM
BENSIN
MS SC. SD

MOTOR DG CA
DIESEL DM CB. CC

DS CD

Tabel 2. Klasifikasi Pelumas


Klasifikasi Service mesin API Minyak mesin ASTM

SA Untuk service motor Tak termasuk aditiv,


bensin dan diesel untuk selain dari pada untuk
mesin dalam keadaan pengentalan atau
biasa, yang tak minyak penetrasi
memerlukan kombinasi
aditiv minyak
SB Untuk service motor Minyak anti oxidant a
bensin beban gesekan
ringan.untuk mesin
yang bekerja alam
keadaan biasa ang
membtuhkan sedikit
aditiv kombinasi dari
minyak.
SC Motor bensin untuk Miyak ini sesuai
truk dan mobil yang dengan permntaan
dibuat antara 1964- pabrik-pabrik untuk
1967 dan bekerja model 1964-1967
dibawah tahun 1964 terutama dipakai
dalam masa garansi untuk mobil da
pabrik. Minyak ini mempunyai
mempunyai sifat yang ketahanan pada
baik terhadap temperatur rendah,
temperatur rendah dan anti pelumpuran dan
tinggi, melindungi anti karat.
pengendapan dan
mempunyai sifat untuk
mengurangi gesekan
SD Untuk 1968 motor Minyak sesuai
bensin truk dan mobil permintaan pabrik-
yang beroprasi pabrik setelah 1968,
dibawah 1962 terutama dipakai
untuk mobil dan
mempunyai
ketahanan pada
temperature rendah
anti pelumpuran dan
anti karat

CA Motor diesel biasa Dipakai untuk


memakai bahan bakar memenuhi
bermutu tinggi. Minyak kemampuan MIL-L-
yang dipakai ini untuk 21004A pada motor-
spesifikasi ini terutama motor diesel tampa
pada pemakaian antara supercharger dan
1940 dan 1950, minyak motor bensin dengan
ini dipakai dengan pemakain bahan
mutu bahan bakar yang bakar kadar sulfur
tinggi dan sifatnya anti rendah
karat pada
bearing/bantalan dan
mencegah
pengendapan pada
temperatur tinggi.
CB Motor diesel dengan Minyak ini dipakai
beban berat motor untuk motor bensin
diesel yang bekerja dan motor bensin
pada oprasi biassa tanpa turbocharger ini
dengan mutu bahan termasuk minyak MIL-
bakar yang rendah L-2104A yang ditest
yang menyebabkan dengan kadar sulfur
tempertur tinggi dan tinggi pada bahan
karat pada bantalan. bakar
Kadang-kadang motor
motor bensin dipakai
dalam kasus ini.
Minyak ini
diformalisasikan tahun
1949. Minyak ini
dipergunakan untuk
bahan bakar dengan
kadar sulfur tinggi dan
melindungi bantalan
dari karat dan
temperature tinggi.

Untuk klasifikasi berdasarkan viskositas biasanya ditandai dengan


nilai SAE. Minyak pelumas yang biasanya digunakan untuk diesel
generator adalah berkode CB atau CC dengan nilai kekentalan SAE 30
atau SAE 40. Untuk minyak pelumas jenis multigrade (kekentalannya
tidak terpengaruh oleh suhu) biasanya berkode “W”. Dalam pemilihan
minyak pelumas sebaiknya mengacu pada buku manual motor diesel yang
bersangkutan.

Sistem pelumasan adalah satu system pemeliharaan / perawatan


terhadap perangkat mesin yang selalu menampilkan masalah-masalah
gerak, adapun sistem pelumasan dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Wet Pump System, Pelumas dari karter dipompa ke ruang penggerak


katup untuk melumasi komponen noken – as, temlar (pelatuk), batang
klep (katup) dan akhirnya di kembalikan ke ruang kruk – as lewat
ruang rantai kamrat. Untuk pelumasan pada bagian silinder dan piston
biasanya cuma mengandalkan gayungan atau cipratan kruk – as saja.
Pelumas akan di sapu ke bawah oleh ring piston pada saat langkah
hisap maupun langkah usaha. Untuk kopling dan transmisi biasanya
cuma mengandalkan cipratan pelumas saja pada saat mesin bekerja,
tetapi ada juga yang mengambil pelumasan dari pompa oli.

Gambar 25. Wet Pump System


Sumber. http://chyrun.com/sistem-pelumasan-motor-diesel-dan-
komponen-pendukungnya/
2. Dry Pump System, Pelumas ditampung terpisah dalam tangki oli dan
diberikan tekanan pompa oli melalui saluran yang sama dalam sistem
wet sump system. Setelah melumasi oli kembali ke raung crankcase
dan disalurkan kembali ke tangki oleh pompa. Kopling dan transmisi
dilumasi oleh cipratan oli dari pompa ke tangki oli.

Gambar 26. Dry Pump System


Sumber. http://chyrun.com/sistem-pelumasan-motor-diesel-dan-
komponen-pendukungnya/

2.5 Inspeksi
2.5.1 Cylinder Head
Cylinder Head adalah bagian terpenting dari komponen engine
yang termasuk ke dalam cylinder group. Pada cylinder head terdapat
banyak sekali komponen-komponen yang sangat penting, tentunya harus
dipahami oleh setiap mekanik. Struktur cylinder head tergantung dari
metode pembakaran yang digunakan.
Kerusakan yang terjadi pada cylinder head adalah:
1. Deformasi
2. Retak
3. Apabila terdapat sitting valve di cylinder head, maka kerusakan pada
sitting valve perlu diinspeksi

Reparasi Deformasi pada Cylinder Head.


Untuk mengetahui deformasi pada cylinder head, bisa dilakukan dengan
melewatkan permukaan cylinder head pada permukan rata yang diberi cairan, dan
dilihat pada cylinder head. Apabila bagian yg terbasahi hanya sebagian,maka
cylinder head mengalami deformasi. Untuk hasil yang lebih presisi, maka dapat
digunakan alat ukut pada cylinder head untuk mengetahui tingkat deformasinya.
Cara mereparasinya adalah dengan membubut bagian deformasi yang paling
tebal agar rata dengan permukaan lainnya.

Reparasi Keretakan pada Cylinder Head


Cara mengetahuinya bisa menggunakan mata apabila keretakannya besar,
apabila tidak terlihat, dapat menggunakan metode inspeksi crack pada pengelasan,
yaitu disemprot cairan penetrant(dye penetrant). Cara mereparasinya adalah ujung
- ujung retakan akan dibubut untuk menghilangkan akar retakan, kemudian dibuat
alur las pada keretakan tersebut. Lalu, keretakan tadi akan di las dengan material
yang sama dengan material cylinder Head.

Reparasi Sitting Valve Pada Cylinder Head


Cara mengetahuinya adalah diamati menggunakan mata, bila perlu gunakan
magnifier. Dilihat apakah lingkaran yang ada pada cylinderhead semakin lebar, atau
terdapat bintik – bintik hitam. Apabila lingkaran semakin lebar, tandanya sitting
valve sudah jelek, karna sudah terkikis bagian tonjolan yang bersinggungan dengan
cylinder head, yang akan mempengaruhi tekanan kompresi, Apabila terdapat bintik
hitam pada sitting valve, tandnya terjadi kebocoran pada ruang bakar.
Cara mereparasinya adalah apabila terjadi bintik, maka sitting valve diberi skur
pasta, dan untuk sitting valve yang jelek, maka akan diganti dengan sitting valve
yang baru.
2.5.2 Cylinder Liner
Cylinder liner merupakan tempat untuk bergeraknya piston dari
titik mati atas ke arah titik mati bawah. Cylinder liner adalah tempat
berlangsungnya proses kerja mesin langkah isap, kompresi, usaha dan
buang.
Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada cylinder liner, adalah:
a) Aus
b) Tergores.
Untuk kerusakan yang berupa aus dan tergores maka bagian yang
harus diperhatikan adalah diameter dalam dari cylinder liner.
c) Retak
Sebelum dilakukan reparasi maka kita harus melepas berbagai bagian dari mesin,
dibersihkan, diperiksa dan dilakukan pengukuran apakah kondisi dari bagian-bagian
mesin tersebut masih sesuai dengan buku manual mesin atau persyaratan yang
diijinkan dari biro klasifikasi.

2.5.2.1 Reparasi Keausan Pada Cylinder Liner


Untuk teknik reparasi ke Ausan pada cylinder liner adalah, Cylinder liner
harus bersih dari lemak, deposit karbon, dan karat, pembersihan dilakukan
dengan 2 cara, yaitu:

- Cara mekanis, Dibersihkan dengan kertas gosok, palu ketok, sikat baja atau
dengan alat mekanik lainnya dengan memperhatikan permukaan cylinder head
agar tidak terjadi kerusakan pada permukaannya.
- Cara kimiawi, Dibersihkan dengan bahan kimia, yaitu larutan alkalin yang
dicampur dengan bahan kimia lain seperti: calcined soda, caustic soda,
waterglass, sabun, potasium bichromat. dengan larutan kimia dengan komposisi
tertentu dan jangka waktu tertentu, karena pada cylinder head terdapat lubang
pendingin, dan apabila terlalu lama direndam dalam larutan kimia akan merusak
material. Larutan kimia berfungsi untuk melunakkan kerak karbon atau kotoran
yang ada kemudian dibersihkan dengan sekrap kayu atau sikat yang kaku, agar
tidak tergores maka tidak diijinkan menggunakan sikat kawat.
Setelah bersih dari kotoran yang ada, maka dilakukan pengukuran pada diameter
dalam, untuk mengetahui kerusakan pada cylinder liner.
Pengukuran diameter bagian dalam menggunakan alat berupa inner diameter
gauge yang mempunyai kepekaan 1:1000. Cara pengukurannya adalah dengan cara
memasukkan inner diametr gauge ke dalam cylinder liner dari sisi atas. Pengukuran
dilakukan pada dua sisi yaitu utara-selatan atau timur-barat. Keausan dari bagian ini
diketahui dengan mengukur diameter dalamnya atau radiusnya pada beberapa
ketinggian dan pada dua bidang yang saling tegak lurus satu sama lain (melintang
dan membujur sumbu mesin). Pengukuran diameter dalam dari cylinder atau pelapis
cylinder menunjukkan jumlah keausan dari dindingnya. Pada inner diameter gauge
terdapat jarum yang sangat peka dengan ukuran 0.0 mm. Jarum tersebut akan
keluar apabila diameter dalam dari cylinder liner tidak sesuai dengan diameter
dalam standar, artinya cylinder liner mengalami aus. Kemudian dipilih beberapa
titik atau tempat pengukuran, letak pengukuran yang paling penting adalah 1/3L
(panjang cylinder liner), semakin banyak maka akan semakin teliti.
Apabila cylinder liner mengalami aus maka dilakukan oversize dari ukuran semula
dan harus sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam buku manual, karena
apabila cylinder liner dioversize maka piston juga harus diganti Piston yang tersedia
dipasaran yang sudah memiliki ukuran tertentu. Setiap mesin mempunyai standar
yang berbeda. Apabila oversize sudah maksimal maka yang dilakukan adalah
mengganti dengan yang baru.
2.5.2.2 Reparasi pada cylinder liner Tergores
1) Pertama dilakukan pembersihan secara mekanis dan kimiawi.
2) Setelah bersih, maka dilakukan pengecekan pada permukaan cylinder liner,
apabila terjadi goresan (pola goresan pada cylinder liner adalah lurus) maka
perlu dilakukan reparasi.
3) Apabila kerusakan cylinder liner (tergores) dan disertai dengan aus maka
dilakukan oversize dengan cara pengeboran.
4) Apabila cylinder liner hanya mengalami goresan saja, maka dapat kita harus
mengukur kedalaman goresan tersebut lalu direparasi dengan cara
menggunakan pisau sekrap apabila goresan tidak terlalu dalam atau dibubut
dengan mesin bubut jinjing apabila goresan dalam.
5) Kemudian dilakukan machining, sama dengan machining cylinder liner,
kemudian diperiksa dengan tangan atau diraba apakah permukaan cylinder
liner sudah halus atau belum. Kemudian dibersihkan dengan kain lalu dicuci
dengan solar sampai bersih atau licin, kemudian baru piston dipasang.
Karena biasanya bekas pengeboran atau pembubutan tajam sehingga bisa
menyebabkan piston tergores.

2.5.2.3 Reparasi keretakan pada cylinder liner


1) Dilakukan pembersihan pada cylinder liner secara kimiawi dan mekanis.
2) Dilakukan pengecekan pada permukaan cylinder liner, apabila terjadi retak
maka Cylinder liner harus diganti dengan yang baru meskipun hanya terjadi
satu keretakan. Keretakan pada cylinder liner dapat terjadi sebagai akibat
tegangan akibat panas, bertambahnya tekanan cylinder, kesalahan pada
sistem pendinginan, pukulan air, kerusakan mekanis, atau mutu material
yang kurang baik. Sesuai dengan peraturan kelas, cylinder liner tidak boleh
di pakai kembali bila terjadi crack terbuka, karena dapat dilalui oleh air, uap
/ gas keluar. Pada dasarnya jika keretakan terjadi maka kompresi dari mesin
bocor dan akan menyebabkan keretakan itu semakin besar (retaknya
membuka). Oleh karena itu jika terjadi keretakan maka cylinder liner harus
diganti.
2.5.3 Ring Piston
Ring piston atau cincin torak adalah sebuah komponen berbentuk
seperti cincing tidak sempurna (ada celah) yang mencegah piston
bergesekan secara langsung dengan dinding silinder. Ini digunakan agar
gaya gesek yang timbul itu kecil, apabila piston dengan permukaan
samping yang lebar bergesekan dengan silinder maka akan menimbulkan
gaya gesek.

Dalam satu buah torak, minimal terdapat 3 buah ring piston dan pada torak
mesin diesel bisa memiliki empat buah ring piston. Masing-masing terdiri dari satu
ring oli dan sisanya ring kompresi.

1. Ring Kompresi Satu


Ring kompresi satu terletak paling atas didekat ruang bakar. fungsi ring pertama
yakni cukup berat karena harus menahan beban kompresi secara langsung.
2. Ring Kompresi Dua
Sementara lapisan kedua ada ring kompresi juga namun fuingsinya hanya
membantu kinerja ring pertama agar tekana kompresi bisa maksimal.
3, Ring Oli
Sementara ring paling bawah terdapat ring khusus oli, ring ini tidak memiliki daya
kompresi namun sanggup membilas seluruh oli mesin yang menempel pada dinding
silinder saat mesin beroperasi.

Piston ring terletak pada piston yang berfungsi sebagai pembatas antara piston
dengan cylinder liner agar tidak bergesekan langsung. Selain itu piston ring
berguna untuk menutup celah antar piston dengan cylinder liner agar tidak tidak
terjadi kebocoran kompresi. Piston ring biasanya akan mengalami penipisan
akibat gesekan sehingga perlu diganti jika gap-nya sudah terlalu besar agar tidak
terjadi kebocoran kompresi, akan tetapi tidak boleh terlalu rapat juga karna
apabila terlalu rapat, maka tidak ada ruang untuk pemuaian karena panas.

2.5.4 Valve intake dan valve exhaust


Katup merupakan bagian mesin motor yang mengatur aliran Gas
yang masuk dan keluar dari dan ke ruang bakar. Pada mesin Pembakaran
Dalam khususnya mesin 4Tak, keluar masuknya aliran udara segar dan
Gas sisa pembakaran di atur oleh katup berbentuk seperti jamur (poppet
valve).
Jika diperhatikan, terdapat perbedaan ukuran diameter antara
saluran masuk dan keluar pada mesin 4 Tak. Dimana katup hisap memiliki
diameter yang lebih besar dibanding katup buang.
Hal ini bertujuan untuk mencegah Knocking dan Penyalaan Dini,
dan juga untuk memastikan agar ruang bakar bisa lebih bersih karena
kandungan gas udara yang masuk ke ruang bakar juga berfungsi membilas
ruang bakar dari sisa pembakaran untuk proses pembakaran selanjutnya.
Selain itu alasan mengapa katup buang lebih kecil daripada katup
hisap adalah karena untuk mencegah perubahan struktur dan bentuk
katup. Karena semakin lebar ukuran komponen maka semakin mudah
memuai.
Katup buang menjadi saluran keluarnya gas sisa pembakaran yang
memiliki panas yang tinggi. Bisa dikatakan, katup buang adalah
komponen paling panas di mesin. Jika ukuran katup buang dibuat besar
maka ia mudah memuai kemudian berubah bentuk yang akhirnya dapat
mengganggu kinerja mesin.
Jikapun katup tidak memuai, panas berlebih yang tersimpan di
katup buang akan mengakibatkan bahan bakar terbakar sebelum busi
memercikan api, atau biasa di kenal dengan istilah pre-ignition.
Fenomena ini kemudian dapat menjadi salah satu penyebab Knocking
akibat bahan bakar yang terbakar sendiri karena panas dari katup buang
kemudian terbakar lagi karena percikan bunga api dari busi.
Lagi pula Gas buang yang panas dan bertekanan tinggi akan lebih
mudah terdorong keluar karena di bantu gerakan piston dari TMB (titik
mati bawah) ke TMA (titik mati atas), jadi tidak akan kesulitan menerobos
keluar melalui saluran buang.
Sedangkan saluran inlet di buat lebih besar agar gas baru
(campuran udara dan bahan bakar) dapat dengan mudah mengalir masuk
keruang bakar. Karena Gas baru tersebut hanya mengandalkan perbedaan
tekanan atmosfer dengan bantuan gerakan piston dari TMA ke TMB yang
seperti menghisap membuat ruang bakar menjadi vakum sehingga udara
dapat mengalir masuk ke ruang bakar.
Untuk memaksimalkan aliran bahan bakar dan udara maka katup
hisap dibuat lebih besar. Pada beberapa mesin yang membutuhkan
performa tinggi, ditambahkan perangkat supercharger atau turbocharger
untuk memaksimalkan aliran suplai udara segar keruang bakar.
Dalam proses kerja mesin, terdapat kondisi dimana katup buang
dan katup hisap sama-sama terbuka (valve overlap) beberapa saat pada
akhir langkah buang dan awal langkah hisap dimulai, hal ini memberi
kesempatan sisa gas buang terdorong keluar oleh masuknya campuran
bahan bakar dan udara melalui saluran hisap (pembilasan). Dan ruang
bakar bersih dari sisa-sisa pembakaran sehingga proses pembakaran
selanjutnya bisa maksimal.
Selain perubahan ukuran katup, pengaturan kerenggangan celah
katup pun di buat berbeda. Pada katup buang biasanya memiliki ukuran
celah katup yang lebih renggang dibanding katup hisap, hal ini
dikarenakan katup buang menerima panas yang lebih besar sehingga
tingkat pemuaiannya lebih tinggi. Meskipun begitu, tidak semua mesin
kendaraan menerapkan perbedaan setelan celah katup. Beberapa
mengantisipasi pemuaian berlebih pada katup buang dengan
menggunakan komposisi material yang tahan panas agar tingkat
pemuaiannya dapat di tekan.
Kerenggangan celah katup dapat diukur dengan menggunakan
bantuan alat yang bernama Feeler Gauge.
1. Klep / katup masuk (intake valve) adalah katup yang penempatannya
berada di saluran masuk (intake manifold) pada silinder head kendaraan,
fungsi katup ini adalah membuka-tutup saluran masuk agar campuran
udara dan bensin dapat masuk untuk proses pembakaran.
2. Klep / katup buang (exhaust valve) adalah katup yang berfungsi
membuka-tutup saluran buang (exhaust manifold) untuk mengeluarkan
gas sisa pembakaran. Sesuai nama dan fungsinya, penempatan katup ini
berda di saluran buang kendaraan.
Siklus buka tutup kedua katup ini dipengaruhi oleh camshaft (poros
cam/kem) yang dihubungkan pada putaran mesin (poros engkol) dengan
rantai ataupun lewat gear ratio.
BAB III

DATA DAN HASIL PRAKTIKUM

3.1 Alat yang Digunakan

No Nama
Gambar Fungsi
. Peralatan

Kunci
Melepas, Memasang
1. Pas-Ring
baut/mur
Set

Kunci Sok Melepas, Memasang


2.
Set baut/mur
3. Obeng Penyetelan Celah Katup

Memberikan pukulan
4. Palu karet
ringan ke komponen
Fuller SST penyetelan celah
5.
Gauge katup

Piston
6. Ring SST melepas ring piston
Expander
Piston
Ring SST memasang piston ke
7.
Compress dalam liner cylinder
or

Alat untuk
Kunci mengencangkan/melepask
8.
Torsi an baut/mur sesuai
spesifikasi torsi.
SST Digunakan untuk
Kunci L mengencangkan/mengend
9.
kotak orkan alat piston ring
compressor

Untuk menyalurkan gaya


Tongkat
10. pukul dari palu ke
kayu
komponen

3.2 Spesifikasi Mesin Diesel


Model : R180
Type : 4 langkah
Sistem : Ruang bakar kamar pusar
Jumlah silinder : 1 silinder
Diameter x panjang langkah : 80x80
Volume silinder : 0.402
Perbandingan kompresi : 22:1
Tenaga maximum/rpm : 8 Hp/2600
Tenaga rata-rata : 7.7 Hp/2600
Pemakaian bahan bakar : 292.7
Kapasitas isi oli : 2.5L
Sistem pendingin : Air dengan hoper
Sistem pelumasan : Tekanan/percikan
Cara penghidupan : Engkol
Jenis Oil : SAE 40 jenis diesel
Kapasitas tengki minyak : 5.88L
Kapasitas tengki air : 7L
Ukuran peti : 380 X 590 x 550
Berat kotor : 84kg
Berat bersih : 70kg
3.3 Tahapan Bongkar Pasang Mesin
1. Nyalakan dan pastikan mesin dalam keadaan baik
2. Tutup lever pada valve tanki bahan bakar untuk menutup aliran bahan bakar
3. Buka valve drain cock untuk mengeluarkan cairan pendingin pada mesin
4. Keluarkan minyak pelumas
5. Lepas filter udara dan pipa intake manifold
6. Lepas exhaust manifold
7. Lepas jalur pipa bahan bakar bertekanan (high pressure)
8. Lepaskan cylinder head cover (bonnet)
9. Tempatkan posisi piston pada TMA kompresi
10. Lepaskan dudukan rocker arm beserta rocker arm intake dan exhaust.
11. Tarik push rod keluar
12. Lepaskan cylinder head
13. Lepaskan gasket cylinder head
14. Lepaskan penutup belakang mesin
15. Lepaskan piston dan connecting rod
16. Posisikan piston pada TMB lepaskan secara bertahap dan lepaskan piston
bearing cap
17. Putar flywheel sehingga TMA lalu dorong piston keluar dan tarik piston dari
sisi kepala cylinder
18. Lakukan visualisasi check terhadap komponen
19. Lakukan proses pemasangan kembali dari langkah 17 ke langkah 1 dengan aksi
yang berkebalikan.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Cylinder Head

Kepala silinder (Cylinder head) adalah salah satu komponen utama mesin yang
dipasangkan pada blok silinder dan diikat menggunakan baut. Kepala silinder harus
tahan terhadap temperatur dan tekanan yang tinggi selama engine bekerja. Oleh sebab
itu umumnya kepala silinder dibuat dari besi tuang. Pada saat ini banyak engine yang
kepala silindernya terbuat dari paduan aluminium. Kepala silinder yang terbuat dari
paduan Aluminium memiliki kemampuan pendinginan lebih besar di Banding dengan
yang terbuat dari besi tuang.

Fungsi dari kepala silinder diantaranya :

1. Sebagai tempat pembakaran (ruang bakar)


2. Sebagai tempat kelengkapan mekanisme katup
3. Saluran pemasukan
4. Saluran pembuangan
5. Tempat pemasangan injector.
6. Tempat saluran pelumas.

4.1.1 Tabel Hasil Praktikum

Titik 1 Titik 2

Posisi 1 0 0

Posisi 2 0 0

Posisi 3 0 0

Posisi 4 0 0

Posisi 5 0 0
4.1.2 Analisa

Dari hasil pengukuran silinder head yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi adanya pengikisan lapisan silider head akibat proses pembakaran
hal ini menjadikan silinder head pada mesin diesel yang diuji masih dalam kondisi baik.

4.2 Cylinder Liner

Cylinder liner merupakan komponen combustion chamber yang berhubungan dengan


tekanan tinggi, dan beban gesek yang besar sebagai akibat gerak naik turun piston.
Cylinder liner harus tahan terhadap temperatur tinggi, tidak mudah aus dan mampu
menerima gaya yang besar dari piston. Ukuran cylinder liner harus sesuai dengan ukuran
piston dan ring piston. Liner harus mempunyai kemampuan menyerap panas dan
mentransfer seluruh panas dari permukaan dalam liner ke permukaaan luar liner.

4.2.1 Tabel Hasil Praktikum

Posisi 1 Posisi 2 Posisi 3 Posisi 4

Diameter Liner 7,94 7,95 7,95 7,95

4.2.2 Analisa

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa cylinder liner
masih dalam kondisi baik, walaupun terdapat hasil pengukuran menunjukan perbedaan
diameter namun hal ini dpengaruhi oleh kondisi pengamat ketika mengamati tidak
tepat sehingga terjadi kesalahan pengambilan data.

4.3 Ring Piston

Ring piston adalah alat yang berbentuk bulat melingkar berupa cincin dimana fungsinya
untuk membantu piston melaksanakan proses kerja motor, yaitu sebagai penyumbat
untuk mencegah agar tidak terjadi kebocoran di antara samping piston dengan dinding
silinder.

Agar piston dapat bergerak bebas dalam silinder blok, maka antara piston dan silinder
blok harus ada celah. Jika tidak ada celah, maka piston akan macet. Celah ini
menimbulkan dampak negatif, yaitu campuran bahan bakar dan udara akan bocor
melalui celah – celah tersebut. Untuk itu maka digunakanlah ring piston, yang berguna
untuk memperkecil kebocoran campuran bensin dan udara tersebut. Dan inilah
kegunaan ring piston yang kita kenal dengan nama ring kompresi.

Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa ring piston ada dua macam:

1. Ring kompresi: berfungsi untuk merapatkan celah antara piston dan silinder
blok. Sekaligus berfungsi membentuk ruang bakar bersama piston dan silinder
blok.
2. Ring oli: berfungsi untuk menahan oli agar tidak naik dari karter ke ruang bakar.

Untuk mencapai tujuan dan fungsi dari kedua ring piston tersebut, maka ring piston
harus mempunyai syarat sebagai berikut:

1. Tahan terhadap panas dan pemuaian


2. Tahan akan keausan
3. Tahan puntiran dan tidak mudah patah.

4.3.1 Tabel Hasil Praktikum

Komponen Jarak Gap

Ring Piston 1 0,5

Ring Piston 2 0,3

Ring Piston 3 0,3

4.3.2 Analisa

Celah yang diukur pada ring piston 1, 2, dan 3 menunjukkan angka yang berbeda-beda.
Kita belum bisa memberikan kesimpulan terhadap hasil pengukuran tersebut. Untuk
mengetahui perlu dilakukannya reparasi atau tidak adalah dengan melihat manual book
dari mesin tentang toleransi gap yang diperbolehkan pada tiap-tiap ring piston. Jika
lebih besar/lebih kecil dari toleransi yang ada di manual book maka harus dilakukan
perbaikan.

4.4 Valve intake dan valve exhaust

Katup/Klep merupakan suatu komponen pada mesin yang terpasang pada bagian
kepala silinder yang bergerak sesuai langkah piston. Katup ini hanya ada pada mesin 4
tak atau 4 langkah, sedangkan mesin 2 tak tidak menggunakan katup.

Fungsi Katup/Klep atau Valve


A. Katup In (Intake): Berfungsi untuk mengatur masuknya campuran udara dan
bahan bakar ke mesin.
B. Katup Ex (Exhaust) : Berfungsi untuk mengatur keluarnya gas buang sisa
pembakaran dari mesin.

Perbedaan Katup In dan Katup Ex


Diameter katup in lebih besar dari katup ex. Tujuannya agar memaksimalkan aliran
bahan bakar masuk ke mesin. Sedangkan katup ex diamaternya kecil karena gas buang
lebih mudah keluar dari mesin karena dorongan piston. Selain itu, gas buang juga
bertekanan tinggi, jadi tidak akan sulit keluar dari mesin meskipun diameter katup ex
kecil.

Jenis Mekanisme Katup/Klep atau Valve


Jenis mekanisme katup pada mesin terbagi dua, yaitu :

A. OHV (Overhead Valve) :


Rangkaian katup jenis ini terbilang cukup rumit karena letak katup berada di dalam
blok silinder. Ini karena camshaft yang terhubung langsung dengan sproket roda gigi
crankshaft harus menekan valve lifter dan pushrod sebelum menggerakkan katup.
B. OHC (Overhead Camshaft) :
Pada rangkaian ini, katup dan camshaft berada di kepala silinder mesin yang membuat
rangkaian ini cukup mudah ditangani. Sistem ini ditetaskan untuk menggantikan sistem
OHV yang rangkaiannya cukup rumit. Jenis OHC ini terbagi lagi menjadi dua jenis,
yaitu :
a. SOHC (Single Overhead Camshaft), dimana hanya memiliki satu camshaft
untuk menggerakkan 2 sampai 4 katup. Jenis ini banyak pada sepeda
motor.
b. DOHC (Double Overhead Camshaft), dimana pada jenis ini memiliki 2
camshaft untuk menggerakkan 4 katup yang masing-masing camshaft
menggerakkan 2 katup. Jenis ini banyak digunakan pada mobil.

4.4.1 Analisa

Hasil pengamatan pada valve intake dan valve exhaust adalah kondisi valve
masih baik hanya saja sedikit berkarat dan dengan tidak adanya crack, deformasi
ataupun kerusakan lainnya.
BAB V

KESIMPULAN

1. Komponen mesin diesel memiliki fungsinya masing – masing yaitu :


a. Cylinder Head : sebagai tempat pembakaran, tempat kelengkapan
mekanisme katup, saluran pemasukan, saluran pembuangan, tempat
pemasangan injector.
b. Cylinder Liner : sebagai tempat langkah piston melakukan gerak translasi.
c. Piston: sebagai pemindah tenaga yang diperoleh dari pembakaran ke
poros engkol melalui batang piston
d. Crankshaft: sebagai pengubah gerak naik turun piston menjadi gerak
putar yang mampu menggerakkan roda-roda
e. Ring Piston : merapatkan celah antara piston dan silinder blok sekaligus
membentu ruang bakar bersama piston dan silinder blok (Ring Kompresi)
, mengikis oli yang membasahi dinding silinder agar tercipta lapisan oli
yang tipis sehingga oli tidak habis terbakar (Ring Oli)
f. Valve intake dan valve exhaust : sebagai katup untuk masuk dan
keluarnya udara
2. Proses bongkar pasang mesin diesel terdiri dari :
a. Pengujian mesin diesel
b. Penghentian aliran bahan bakar
c. Pengeluaran minyak pelumas dan menguras air pendingin
d. Pelepasan filer udara bersamaan dengan Pipa Intake
e. Pelepasan exhaust manifold
f. Pelepasan jalur pipa aliran bahan bakar bertekanan
g. Pelepasan katup injeksi bahan bakar
h. Pelepasan head cover
i. Pelepasan rocker arm dan dudukan rocker arm
j. Pelepasan cylinder head
k. Pelapasan cover belakang silinder
l. Pelepasan piston dan connecting rod
3. Cylinder head berada pada kondisi baik. Pengukuran dilakukan dengan
memposisikan mistar pada 5 posisi kemudian dari tiap – tiap posisi diukur
dengan fuller gauge untuk mengukur jarak antara mistar dengan cylinder head.
Dari pengukuran tersebut, kelima posisi memiliki jarak yang sama yaitu 0.
4. Cylinder liner berada pada kondisi cukup baik. Pengukuran dilakukan dengan
mengukur diameter cylinder liner menggunakan jangka sorong pada 4 posisi.
Dari pengukuran tersebut, ketiga posisi memiliki nilai yang sama yaitu 7.95
kecuali pada posisi 1 yaitu 7.94.
5. Ring Piston berada pada kondisi baik. Pengukuran dilakukan dengan
memasukkan ring piston ke dalam cylinder liner, kemudian mengukur gap
dengan antara ujung ring pistondengan menggunakan fuller gauge. Dari
pengukuran tersebut, di dapat gap dari ring piston 1 , 2 , 3 di TMA secara
berturut – turut adalah 0,5 ; 0,5 ; 0,5
6. Valve intake dan exhaust intake berada pada kondisi yang kurang baik. Proses
pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa permukaan valve. Dari pemeriksaan
tersebut, pada kedua valve karat.

Anda mungkin juga menyukai