Anda di halaman 1dari 6

Hukum Bernoulli dan Penerapannya

Pada topik ini kalian akan belajar tentang penerapan hukum Bernoulli dalam kehidupan
sehari-hari dan teknologi.
Pernahkah kalian mengamati bagaimana pesawat bisa terbang? Mengapa sebuah pesawat
terbang harus mengambil start di landas pacu dan bergerak dengan kecepatan tertentu baru
bisa terbang ? Nah temukan jawabannya dalam topik ini.

Hukum Bernoulli

Pada topik ini ini kalian akan belajar tentang hukum Bernoulli yang berlaku pada fluida ideal
atau fluida yang tak termampatkan (inkompresible). Dengan kata lain, fluida tidak mengalami
perubahan kerapatan (massa jenis) ketika mengalami perubahan tekanan. Untuk memahami
ini marilah kita perhatikanlah gambar aliran fluida di bawah ini.

Pada gambar di atas, terlihat bahwa fluida dengan massa jenis mengalir pada sebuah pipa
dengan luas penampang berbeda dan ketinggian yang masing-masing h1 dan h2. Perumusan
hukum Bernoulli dinyatakan sebagai berikut.

Keterangan:
P = Tekanan (N/m2 = Pa);
= massa jenis fluida (kg/m3);
g = percepatan gravitasi (m/s2); dan
v = kecepatan aliran fluida (m/s).

Penerapan Hukum Bernoulli

Berikut ini akan kita pelajari beberapa penerapan hukum Bernoulli dalam kehidupan sehari-
hari.

1. Tampungan air
Gambar 2. Penampungan air
Pada penampungan air di atas, kita dapat mengasumsikan bahwa bahwa tekanan pada tanki
(P1) sama dengan tekanan pada keluaran (P2), sedangkan v1 dianggap sama dengan nol.
Dengan menggunakan persamaan pada hukum Bernoulli akan diperoleh persamaan berikut.

Keterangan:
v2 = kecepatan aliran keluaran
g = percepatan gravitasi
h = kedalaman air di dalam tanki

2. Penyemprot serangga
Prinsip kerja pada penyemprot serangga adalah memompakan udara dengan kecepatan v1 di
atas botol tandon sehingga larutan zat anti serangga tertiup keluar bersamanya.
Gambar 3 : Prinsip penyemprot serangga
Dengan memompakan udara di atas botol, maka tekanan udara P1 akan mejadi lebih kecil
daripada tekanan udara di dalam botol (P2). Dengan demikian larutan akan bergerak naik dan
terpompa keluar bersama udara.

3. Pipa Venturi
Pada pipa venturi, fluida dialirkan pada pipa dengan penampang yang berbeda. Tekanan
fluida di dalam pipa ditunjukkan oleh tekanan hidrostatis pada pipa vertikal.

Gambar 4 : Pipa Venturi


Dalam hal ini, ketinggian pipa mendatar dianggap sama (h1 = h2). Dari persamaan kontinuitas
kita peroleh.

Dengan menggunakan persamaan hukum Bernoulli kita peroleh persamaan berikut.

P1 dan P2 ditunjukkan tekanan hidrostatis pada vertikal yang besarnya adalah sebagai berikut.

Dari persamaan-persamaan di atas akan kita peroleh persamaan berikut ini.

Dengan cara yang sama akan kita peroleh juga harga v1.

Keterangan:
g = percepatan gavitasi
y = selisih ketinggian fluida pada pipa vertikal
A1 dan A2 adalah luas penampang pipa mendatar

Dalam hal ini, tampak v2 > v1. Pipa venturi menunjukkan bahwa jika aliran fluida memiliki
kecepatan yang lebih besar maka tekanan pada fluida akan menjadi lebih kecil. Penerapan
lain pipa venturi pada karburator sepeda motor.

4. Pipa Pitot
Pipa pitot adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan aliran udara atau gas.
Perbedaan tekanan udara pada kedua penampang pipa ditunjukkan oleh ketinggian air raksa
yang berada di dalam pipa U yang dihubungkan pada pipa tersebut. Perhatikanlah gambar di
bawah ini.

Gambar 5 : Pipa Pitot


Besarnya kecepatan aliran udara/ gas pada masing-masing pipa adalah sebagai berikut.

Keterangan:
v = kecepatan udara
hg = massa jenis air raksa
u = massa udara
g = percepatan gavitasi
h = ketinggian air raksa pada pipa U

5. Gaya angkat pesawat terbang


Untuk memahami bagaimana pesawat terbang mengangkasa perhatikanlah model penampang
sayap pesawat seperti gambar di bawah ini.
Gambar 6 : Model aliran udara pada sayap pesawat terbang
Sayap pesawat di desain sedemikian rupa sehingga panjang lintasan aliran fluida di bagian
atas sayap lebih panjang daripada di bagian bawah. Dengan demikian akan diperoleh
persamaan berikut.

Besarnya gaya angkat pesawat, dirumuskan sebagai persamaan berikut ini.

Keterangan:
F = gaya angkat pesawat (N);
= kerapatan (massa jenis) udara (kgm-3); dan
A = luas penampang (m2).

Agar pesawat dapat terbang, maka besarnya gaya angkat pesawat haruslah lebih besar
daripada berat pesawat. Untuk mencapai kedaan ini maka pesawat harus bergerak dengan
kecepatan minimal tertentu.

Contoh Soal
Sebuah tanki berkran diisi penuh air. Jarak antara kran dengan permukaan tanah adalah 50
cm. Berapakah kecepatan keluaran air dari kran?
Penyelesaian
Diketahui:
h = 50 cm
Ditanyakan: v ?
Jawab:

v=2gh
v=2x10x0,5
v=10
v=3,162 m/s
Jadi, kecepatan keluaran air dari tanki adalah 3,162 m/s.

Anda mungkin juga menyukai