Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika.

Vol 02 No 02 Tahun 2013, 97 102

PEMANFAATAN VISUALISASI VIDEO PERCOBAAN GRAVITY CURRENT UNTUK


MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PADA MATERI TEKANAN HIDROSTATIS
Trise Nurul Ain
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya
e-mail: trisenurulain@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa dengan
memanfaatkan visualisasi serangkaian video percobaan gravity current pada materi pokok tekanan
hidrostatis. Metode yang digunakan adalah One Group Pre-Test Post-Test Design dengan menggunakan
satu kelas sampel penelitian. Pre-Test diberikan sebelum perlakuan untuk mengukur pemahaman awal
siswa sedangkan Post-Test diberikan untuk mengukur pemahaman akhir siswa setelah diberikan
perlakuan. Berdasarkan hasil Pre-Test dan Post-Test didapatkan nilai uji-t berpasangan sebesar 27,93.
Nilai tersebut lebih besar dari sehingga Ho ditolak dengan reliabilitas 95%. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep siswa yang signifikan. Hasil
dari analisis skor gain ternormalisasi didapatkan 22 siswa (64,7%) mendapatkan skor gain tinggi dan 12
siswa (35,3%) mendapatkan skor gain sedang serta skor gain rata-rata keseluruhan siswa sebesar 0,74
yang berkategori tinggi. Keterlaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan visualisasi video percobaan
gravity current pada RPP 1 dan RPP 2 yang diamati oleh dua orang pengamat adalah terlaksana dengan
baik. Siswa memberikan respons positif terhadap pembelajaran yang dilaksanakan.
Kata kunci: tekanan hidrostatis, gravity current

Abstract
This research aims to develop and improve students understanding of physics relevant to the
concept of hydrostatic pressure given to students Grade XI. The research was performed by visualizing
clips made up from gravity current experiments. The method used is One Group Pre-Test Post-Test
Design. Pre-Test was given before treatment to measure students initial understanding of the problem,
while post-test was given to measure students final understanding. Paired sample t-test results in 27.93,
which is greater than . Therefore, Ho is rejected by a score of reliability 95%. Based on the result, it
can be concluded that there is a significant result in improving students understanding. Result of gain
score are 22 students (64,7%) get high gain score, 12 students (35,3%) get medium gain score and
average gain score for all students is 0,74 which is high. The feasibility of lesson by using visualization of
gravity current experiment in laboratory on lesson plan 1 and lesson plan 2 by two observers are good.
Students gave positive responses to the lesson had done.
Keywords: hydrostatic pressure, gravity current.

PENDAHULUAN Melalui peningkatan kualitas pembelajaran tersebut,


Pendidikan merupakan salah satu aspek penting siswa akan semakin termotivasi dan giat belajar, semakin
dan tolok ukur kemajuan suatu bangsa, karena melalui bertambah jenis pengetahuan dan keterampilan yang
pendidikan yang baik dapat dihasilkan sumber daya dikuasai, dan semakin mantap pemahaman terhadap
manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. materi yang diajarkan seperti yang tertuang dalam
Konsekuensi logis yang terjadi bila Indonesia memiliki Permendiknas No. 78 Tahun 2009 yang mensyaratkan
SDM yang baik adalah selain meningkatnya ketahanan proses pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah
dan kemandirian bangsa dalam menghadapi era harus dikelola dengan menerapkan pembelajaran yang
globalisasi dalam berbagai bidang dengan perkembangan aktif, kreatif, efektif dan kontekstual.
teknologi dan komunikasi yang sangat pesat, juga dapat Dalam Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang
bersaing dengan negara-negara lain. Oleh karena itu, Standar Kompetensi Lulusan (SKL) disebutkan bahwa
perbaikan mutu pendidikan dan pengajaran di Indonesia pelajaran fisika selain memberikan bekal ilmu kepada
merupakan hal yang penting untuk diperhatikan oleh peserta didik, juga digunakan sebagai wahana untuk
semua komponen yang terlibat dalam dunia pendidikan menumbuhkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif
dan pengajaran pada semua level pendidikan. dan inovatif yang bermanfaat untuk memecahkan
Dalam konteks tersebut di atas, maka perbaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan SKL
dan peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran di tersebut, maka pembelajaran fisika dilaksanakan untuk
semua jenjang sekolah dapat dilakukan dengan jalan menyiapkan siswa agar dapat bekerja secara mandiri,
meningkatkan kualitas pembelajaran yang disampaikan. bersikap ilmiah, serta berkomunikasi secara akademik

97
Pemanfaatan Visualisasi Video Percobaan Gravity Current

sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. menjadi penyebab gerak sistem dua fluida. Peneliti
Pelajaran fisika juga diajarkan untuk tujuan khusus, yaitu memanfaatkan beberapa peralatan laboratorium untuk
membekali peserta didik dengan pengetahuan dan mendokumentasikan percobaan gravity current dalam
pemahaman tentang berbagai gejala alam, serta bentuk foto dan video percobaan. Dokumentasi foto dan
kemampuan yang diperlukan untuk memasuki jenjang video percobaan tersebut dimanfaatkan dalam proses
pendidikan yang lebih tinggi. belajar mengajar di kelas bersama dengan perangkat
Dua tujuan utama tersebut dapat dicapai oleh pembelajaran lain terkait pembahasan tekanan hidrostatis.
pembelajaran fisika yang merupakan salah satu cabang Penilaian hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari nilai
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) karena berhubungan pre-test dan post-test, dimana peningkatan nilai post-test
dengan proses, sikap, dan produk ilmiah. Fisika relatif terhadap pre-test, mencerminkan peningkatan
dibutuhkan untuk mempelajari fenomena alam yang pemahaman konsep tekanan hidrostatis untuk sistem dua
menuntut kemampuan berpikir sehingga percobaan fisika fluida. Selain itu, respons siswa terhadap strategi belajar
di sekolah penting dilakukan oleh siswa untuk dapat dalam penelitian juga ikut dilaporkan. Rincian metode
memahami prinsip dan konsep fisika. Siswa diharapkan penelitian akan dibahas pada bagian di bawah ini.
tidak hanya mempelajari tentang konsep, teori, dan fakta
ilmiah dalam diskusi di kelas tetapi juga dapat METODE
memahami aplikasi konsep fisika tersebut dalam
Penelitian ini merupakan penelitian Pra-
kehidupan sehari-hari. Hal tersebut membuat konsep
Eksperimental Desain dengan menggunakan rancangan
fisika akan sangat menarik disajikan dalam bentuk video
penelitian One Group Pre-Test Post-Test Design.
percobaan yang dilaksanakan di laboratorium.
Sebelum dilakukan perlakuan, terlebih dahulu diberikan
Secara harafiah, media berarti perantara antara dua
pre-test untuk mengetahui kemampuan awal siswa.
hal yang bisa bersifat nyata atau abstrak. Terkait dengan
Setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan
pembelajaran, definisi media pembelajaran adalah segala
visualisasi berupa video percobaan gravity current
sesuatu yang dapat menyampaikan pesan ajar secara
sebagai perlakuan, kemudian diberikan post-test untuk
terencana dan sistematis dari sumber kepada penerima
mengetahui kemampuan akhir siswa sehingga dapat
sedemikian sehingga tercapai lingkungan belajar
diketahui bagaimana peningkatan pemahaman konsep
kondusif yang memungkinkan proses belajar mengajar
siswa.
dapat berlangsung secara efisien dan efektif.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-
Salah satu kunci keberhasilan proses belajar
D SMAN 20 Surabaya pada Semester Genap Tahun
terletak pada kebermaknaan materi ajar yang dipelajari
Pelajaran 2012/ 2013.
oleh siswa. Belajar bermakna menurut Ausubel adalah
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
suatu proses belajar dan menggali pengetahuan di mana
penelitian ini adalah dengan menggunakan lembar
peserta didik dapat menghubungkan informasi baru
observasi yang digunakan oleh pengamat dalam
dengan pengetahuan awal yang sudah dimiliki. Ausubel
mengamati keterlaksanaan rencana pembelajaran, tes tulis
tidak setuju dengan pendapat bahwa kegiatan belajar
yang digunakan untuk pre-test dan post-test, dan angket
melalui penemuan lebih bermakna daripada kegiatan
yang digunakan untuk memperoleh data respons siswa
belajar melalui penerimaan. Berdasarkan argumentasi ini,
terhadap pembelajaran.
maka dengan metode ceramah sekalipun asalkan
Analisis data pra penelitian meliputi analisis butir
informasi atau pengetahuan yang disampaikan bermakna
soal, analisis uji normalitas dan analissi uji homogenitas
dan disajikan dengan sistematis akan dihasilkan proses
populasi. Adapun hasil analisis butir soal yang didaptkan
belajar yang baik.
adalah sebagai berikut:
Pemahaman terhadap konsep dapat menjadikan
Tabel 1 Hasil Analisis Butir Soal
berbagai tuntutan pemikiran seperti mengingat,
menjelaskan, menemukan fakta, menyebutkan contoh, No Taraf Daya
Validitas Kesimpulan
menggeneralisasi, menerapkan, dan menganalogikan, dan Soal kesukaran beda
menyatakan konsep baru dengan cara lain (Eggen dalam 1 mudah sedang cukup dipakai
Ratna, 2011). 2 mudah sedang cukup dipakai
Materi ajar yang dijadikan sebagai pokok bahasan
sangat
dalam penelitian ini adalah tekanan hidrostatis untuk 3 mudah buruk dibuang
rendah
siswa kelas XI semester genap tahun pelajaran
4 sedang sedang cukup dipakai
2012/2013. Peneliti melaksanakan serangkaian kegiatan
laboratorium dan beberapa percobaan gravity current 5 sulit buruk cukup diperbaiki
untuk membuktikan bahwa perbedaan kerapatan dapat 6 mudah buruk cukup diperbaiki

98
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 97 102

No Taraf Daya
Validitas Kesimpulan
Soal kesukaran beda
7 mudah sedang rendah dibuang
dengan:
8 mudah sedang cukup dipakai
= Mean dari gain ( )
9 sedang sedang rendah dibuang = jumlah subyek/siswa
10 sedang sedang cukup dipakai = perbedaan gain dengan mean gain,
Dengan kriteria pengujian, tolak Ho jika t hitung >
Berdasarkan tabel 1 di atas, dari 10 soal yang diuji ttabel. Dengan taraf kepercayaan dan dk = (N-1).
cobakan, hanya 7 soal yang dipakai untuk pre-test dan Selanjutnya dihitung skor gain ternormalisasi
post-test dimana masing-masing terdiri dari 5 butir soal. untuk menghitung seberapa besar peningkatan
Sementara 3 soal yang lain tidak dipakai karena tidak pemahaman konsep siswa apabila malalui uji-t
memenuhi persyaratan kelayakan soal. didapatkan bahwa visualisasi video percobaan di
Hasil uji normalitas dan homogenitas dari populasi laboratorium sebagai media pembelajaran memberikan
yang terdiri dari lima kelas adalah berdistribusi normal signifikansi terhadap peningkatan pemahaman siswa.
dan homogen sehingga dapat dilakukan teknik random Adapun langkah-langkah untuk menentukan skor gain
sampling untuk menentukan sampel penelitian. Dalam hal ternormalisasi sebagai berikut:
ini, sampel yang dipilih peneliti adalah kelas XI-D SMA a. Menghitung skor gain ternormalisasi dengan rumus
N 20 Surabaya. berikut:
Analisis data hasil penelitian meliputi analisis
keterlaksanaan rencana pembelajaran, analisis hasil pre-
test dan post-test dan analisis data angket respons siswa. b. Mengkategorikan skor gain berdasarkan kategori gain
Analisis keterlaksanaan rencana pembelajaran yang diungkapkan Hake (1999) sebagai berikut:
digunakan rumus sebagai berikut Tabel 2 Interpretasi Skor Gain
Skor gain Kategori

dengan kriteria interpretasi skor penilaian sebagai Rendah


berikut: Sedang
25% - 43,7% : tidak baik Tinggi
43,8% - 62,5% : kurang baik
62,6% - 81,25% : baik Analisis data angket respons siswa digunakan
81,26% - 100% : sangat baik rumus sebagai berikut:
Analisis data pre-test dan post-test dilakukan
dengan menggunakan uji-t berpasangan sebagai berikut:
dengan kriteria interpretasi skor penilaian sebagai
a. Menentukan hipotesis:
berikut:
Ho : Tidak terdapat peningkatan pemahaman
25% - 43,7% : tidak baik
konsep siswa yang signifikan sebelum dan
43,8% - 62,5% : kurang baik
sesudah pemberian perlakuan.
62,6% - 81,25% : baik
H1 : Terdapat peningkatan pemahaman konsep
81,26% - 100% : sangat baik
siswa yang signfikan sebelum dan sesudah
pemberian perlakuan
HASIL DAN PEMBAHASAN
b. Menentukan nilai gain ( ) yaitu selisih nilai pre-
test dan post-test masing-masing siswa. A. Hasil dan Analisis Peningkatan Pemahaman
Konsep Siswa
c. Menentukan mean dari gain dengan perumusan:
Untuk mengetahui peningkatan pemahaman
konsep fisika siswa setelah diberikan perlakuan, maka
data hasil pre-test dan post-test yang didapatkan diuji
dengan
dengan menggunakan uji-t berpasangan, kemudian dicari
= Mean dari gain ( )
seberapa besar capaian peningkatan pemahaman konsep
= jumlah gain ( )
yang dikuasai oleh siswa dengan menggunakan gain skor
= jumlah subyek/siswa
ternormalisasi.
d. Menemukan nilai dengan rumus:

99
Pemanfaatan Visualisasi Video Percobaan Gravity Current

1. Hasil Uji Normalitas Pre-Test dan Post-Test untuk seluruh siswa didapatkan sebesar 0.74 yang
berkategori tinggi
Sebelum uji-t berpasangan dapat digunakan untuk
Keberhasilan tingkat capaian pemahaman siswa
menguji data hasil pre-test dan post-test, maka dilakukan
tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor, yaitu:
uji normaitas data penelitian terlebih dahulu. Adapun
pemanfaatan video visualisasi percobaan di laboratorium
hasil uji normalitas data pre-test dan post-test adalah
efektif digunakan sebagai media pembelajaran. Dengan
sebagai berikut;
media pembelajaran yang efektif untuk menyampaikan
Tabel 3 Hasil Perhitungan Normalitas Pre-Test dan konsep fisika tertentu, maka pemahaman terhadap konsep
Post-Test tersebut dapat diterima oleh siswa dengan baik dan
mudah. Media tersebut cocok bagi siswa SMA yang
Test Keterangan
memasuki tahap perkembangan kognitif tingkat
Pre-Test 4,43 Normal operasional formal dimana siswa telah mampu berpikir
11,10
Post-Test 0,48 Normal abstrak. Dengan bantuan visualisasi video percobaan di
kelas, siswa mampu memahami konsep fisika yang
Berdasarkan hasil perhitungan normalitas pada
dibawa dengan baik tanpa harus melaksanakan percobaan
Tabel 3 di atas, didapatkan sehingga
sendiri di laboratorium. Selain telah dapat berpikir
dapat disimpulkan bahwa data pre-test dan post-test abstrak, siswa SMA juga telah dapat merumuskan banyak
berdistribusi normal dengan reliabilitas 95%. alternatif hipotesis dalam menanggapi masalah untuk
2. Hasil Uji-T Berpasangan membuat keputusan. Siswa dapat juga berpikir paralel
pada satu seri operasional mental apabila siswa
Setelah hasil penelitia terdistribusi normal, maka
dihadapkan pada masalah sejenis. Oleh karena itu, siswa
dilakukan uji-t dengan hasil sebagai berikut
mampu mengaitkan konsep yang baru dipelajari dengan
Tabel 4 Hasil Perhitungan Uji-T Berpasangan konsep yang telah mereka miliki sebelumnya ketika
Keterangan disajikan fenomena fisis berupa gerak dua fluida dengan
27,93 2,03 Ho ditolak beda kerapatan melalui visualisasi video percobaan yang
membutuhkan tingkat berpikir abstrak.
Berdasarkan hasil perhitungan uji-t seperti pada
Kebermaknaan pembelajaran menjadi indikator
Tabel 4 di atas, diperoleh sehingga
keberhasilan penelitian. Salah satu prasyarat belajar
disimpulkan bahwa Ho ditolak dengan reliabilitas 95%. bermakna adalah materi yang secara potensial bermakna.
Dengan demikian, maka dapat dikatakan terdapat Prasyarat tersebut telah dipenuhi oleh materi pokok
peningkatan yang signifikan terhadap pemahaman konsep tekanan hidrostatis yang dijadikan topik dalam penelitian
siswa sebelum dan sesudah pemberian perlakuan berupa ini. Tekanan hidrostatis adalah konsep awal untuk
pembelajaran dengan memanfaatkan visualisasi menjelaskan mekanisme gerak fluida yang sangat penting
serangkaian percobaan gravity current. untuk dipahami. Materi ajar tersebut telah sesuai dengan
3. Hasil Skor Gain Ternormalisasi perkembangan tingkat kognitif siswa, dan dapat
dinyatakan dalam berbagai cara tanpa mengubah
Setelah melalui hasil uji-t didapatkan bahwa
pemahaman awal siswa, namun konsisten dengan prinsip
terdapat peningkatan pemahaman konsep yang
dan konsep fisika yang benar.
signifikan, selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar
peningkatan tersebut dilakukan perhitungan skor gain B. Analisis Keterlaksanaan RPP
ternormalisasi yang didapatkan sebagai berikut Berdasarkan data hasil observasi keterlaksanaan
Tabel 5 Hasil Perhitungan Skor Gain Ternormalisasi pembelajaran yang dilakukan oleh dua pengamat,
Jumlah didapatkan hasil sebagai berikut
Skor Gain Kategori Persentase
Siswa
Tinggi 22 64,7 100
Rata-Rata

Sedang 12 35,3
50
Rendah 0 0 RPP1
0
Berdasarkan Tabel 5 di atas, jumlah siswa yang RPP2
1 2 3 4
memperoleh skor gain tinggi sebanyak 22 siswa (64,7%)
sedangkan yang mendapatkan skor gain sedang sebanyak Fase Pembelajaran
12 siswa (35,3%). Hasil perhitungan skor gain rata-rata
Gambar 1 Grafik keterlaksanaan RPP 1 dan RPP 2

100
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 97 102

Menurut Ausubel, pemerolehan informasi PENUTUP


merupakan tujuan pembelajaran yang penting. Hal ini Simpulan
dapat disampaikan melalui belajar penerimaan yang Berdasarkan hasil-hasil penelitian dan
menyajikan informasi dalam bentuk final kepada peserta pembahasan yang telah dikemukakan pada bagian di atas,
didik, sehingga melalui visualisasi video percobaan maka dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan
gravity current yang dikemas dalam bentuk final tetap pembelajaran dengan memanfaatkan visualisasi
dapat menjadikan proses belajar menjadi bermakna tanpa percobaan gravity current di laboratorium sebagai media
harus siswa sendiri yang menemukan sebagian atau pembelajaran untuk memahami konsep tekanan
seluruh konsep. Dengan pembelajaran menggunakan hidrostatis dengan lebih baik dapat terlaksana dengan
model diskusi yang terlaksana secara maksimal, siswa baik, peningkatan pemahaman konsep fisika siswa pada
dapat memperoleh informasi dengan baik. Informasi materi pokok tekanan hidrostatis dengan memanfaatkan
tersebut selanjutnya dapat digunakan oleh siswa untuk visualisasi video percobaan gravity current sebagai
mengasimilasikan konsep yang baru dengan konsep yang media pembelajaran tercapai dengan signifikan, dan
telah siswa miliki sehingga terjadi pembelajaran subjek penelitian memberikan respons yang positif
bermakna yang dapat meningkatkan pemahaman konsep terhadap pembelajaran yang dilaksanakan.
siswa.
C. Analisis Respons Siswa Saran
Berdasarkan hasil-hasil penelitian dan pembahasan
90,0 terkait serta kesimpulan tentang pemanfaatan visualisasi
85,0 percobaan gravity current di laboratorium sebagai media
pembelajaran pada materi pokok tekanan hidrostatis,
80,0
Persentase (%)

terdapat beberapa saran sebagai berikut. Visualisasi


75,0
percobaan di laboratorium dapat dipandang sebagai salah
70,0
satu alternatif metode pengajaran yang efektif digunakan
65,0
untuk mengajarkan dan meningkatkan pemahaman
1 2 3 konsep fisika. Oleh karena itu, pembuatan video
4 5 6
7 8 percobaan di laboratorium sebagai bahan untuk
No butir soal
mengajarkan suatu konsep tertentu sangat disarankan.
Gambar 2 Grafik respons siswa terhadap Kelemahan teknis pembuatan video visualisasi percobaan
pembelajaran. dapat dikurangi menjadi minimum bila penelitian sejenis
Berdasarkan Gambar 2 di atas, siswa sangat dilaksanakan dengan penguasaan teknis fotografi dan
tertarik dengan konsep fisika yang diajarkan dengan dokumentasi video yang lebih baik. Hasil dokumentasi
menggunakan visualisasi percobaan di laboratorium. Hal foto dan video yang lebih baik akan memberikan peluang
ini ditandai dengan penilaian sangat baik pada nomor keterlaksanaan pembelajaran yang lebih baik.
butir satu, dua, dan tiga. Suasana belajar dan penjelasan
guru mendapatkan respons yang baik sedangkan
bimbingan guru dalam proses diskusi dinilai sangat baik. DAFTAR PUSTAKA
Siswa antusias apabila pembelajaran materi ajar selain
materi ajar dalam penelitian ini disampaikan dengan Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu
pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
strategi belajar yang sama seperti strategi belajar yang
diterapkan dalam penelitian ini. Hal tersebut dibuktikan Criticos. (1996). Media selection. International
dengan perolehan butir angket nomor tujuh dan delapan Encyclopedia of Educational Technology, 2nd ed.
yang sangat baik. Elsevier Science Inc. New York, US.
Keberhasilan capaian indikator peningkatan Heinich R., Molenda M., and Russel, J. D. (1992).
pemahaman konsep siswa juga dikarenakan adanya Instructional media and the new technologies of
respons positif oleh siswa. Belajar bermakna yang instruction, Prentice Hall. New York, US.
memiliki prasyarat berupa faktor motivasi diri siswa Ibrahim M., Sihkabuden, Suprijanta, dan Kustiawan.
sebagai subjek belajar agar memiliki kemauan untuk (2001). Media pembelajaran: Bahan sajian program
mengetahui, mempelajari dan mengaitkan konsep baru pendidikan akta mengajar. FIP UM Press. Malang.
yang sedang dipelajari dengan struktur kognitif yang telah Sadiman, A. S., Rahardjo, R., and Haryono, A. (2009).
dimiliki terjadi secara otomatis dengan baik dan lancar. Media pendidikan pengertian, pengembangan dan
pemanfaatannya. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

101
Pemanfaatan Visualisasi Video Percobaan Gravity Current

Sugiono. (2010). Metode penelitian pendidikan


pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Wilis, Ratna Dahar. (2011). Teori-teori belajar dan
pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

102

Anda mungkin juga menyukai