Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTEK ENGINE DIESEL

LABOR MAINTENANCE

SEMESTER 4

Oleh :

Nama : RIZKA MARDATILLAH ALNE

No BP : 1901011037

Kelas : 2B D3 TEKNIK MESIN

Kelompok : Dua ( 2 )

Anggota Kelompok :

1. EGIT PRATAMA (1901011013)


2. KEVIN MAULANA (1901011014)
3. FIKRI WAFI (1901011042)
4. AZ KHOLIQ IQBAL PRAYOGI (1901011043)

Dosen : DR. MAIMUZAR, ST., MT

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah
laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, dan shalawat beriringan salam
penulis hadiahkan kepada Rasulullah SAW, Karena beliaulah yang telah memabawa kita dari
alam jahiliah menuju alam yang penuh ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.

Penulis mengucapakan terima kasih kepada instruktur, yang telah membimbing penulis
selama melakukan praktikum Engine Diesel. Dan kepada teman-teman yang telah membantu
penulis selama praktikum sampai dengan diselesaikannya laporan ini, juga kepada teknisi dan
kepada kedua orang tua yang senantiasa memberikan dukungan baik secara morol maupun
materil kepada penulis.

Penulis menyadari, bahwa dalam peyusunan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan maupun kesalahan, oleh karena itu penulis sangat mengaharapkan kritikan dan saran
yang sifatnya membangun dari pembaca untuk kesempuranaan laporan ini dimasa yang akan
datang.

Akhirnya penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khusunya

Padang, 6 Juli 2021

RIZKA MARDATILLAH ALNE

1901011037
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Tujuan pratikum
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II. 1 Prinsip Kerja Mesin 4 Langkah
II.2 Kontruksi Mesin Diesel
BAB III OVERHOUL ENGINE DIESEL
III.1 Alat dan Bahan
III.2 Langkah Kerja
III.3 Langkah Perakitan
BAB IV ANALISA
BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN PRAKTIKUM

Adapun tujuan dari pratikum overhoul engine besin ini adalah sebagai berikut :
1. Menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan mahasiswa tentang engine diesel.
2. Mengenal nama dan fungsi komponen dari engine diesel.
3. Setiap peserta dapat memahami prinsip serta cara kerja setiap komponen dari engine
diesel.
4. Dapat melakukan pembongkaran dan pemasangan mesin dengan langkah-langkah yang
baik dan benar.
5. Dapat dan mampu menganalisa kerusakan engine diesel
6. Dapat melakukan perawatan dan perbaikan pada engine diesel
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Motor bakar ada beberapa macam. Mesin bensin, mesin diesel, mesin turbin dan lain-
lainnya. Mesin yang menghasilkan tenaga panas yang dihasilkan dari dalam mesin itu sendiri,
disebut motor pembakaran dalam (internal combustion engine). Sebagai contohnya mesin bensin,
mesin diesel, mesin turbin.
Mesin yang tenaganya digunakan pada mobil harus kompak, ringan dan mudah
ditempatkan pada ruangan yang terbatas. Selain itu mesin harus dapat menghasilkan kecepatan
yang tinggi dan tenaga yang besar, mudah dipoperasikan dan sedikit menimbulkan bunyi. Oleh
sebap itu mesin bensin dan mesin diesel umumnya lebih banyak digunakan pada kendaraan.
Dalam hal ini pembahasan yang diangkat yakni engine diesel.

2.1 PRINSIP KERJA MESIN 4 LANGKAH


Adapun prinsip kerja dari mesin 4 langkah yaitu:
1) Langkah Hisap
Dengan langkah ini, campuran udara dan bensin dihisap kedalam silinder. Katup
hisap terbuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu torak bergerak kebawah,
menyebapkan ruang silinder menjadi vakum, masuknya campuran udara dan bensin
kedalam silinder disebapkan adanya tekanan udara luar (automospheric pressure).
2) Langkah Kompresi
Dalam hal ini, campuran udara dan bensin dikompresikan. Katup hisap dan katup
buang tertutup. Walau torak mulai naik dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas
(TMA) campuran yang dihisap tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan dan temperatur
menjadi naik, sehinggan akan mudah terbakar. Poros engkol berputar satu kali, ketika
torak mancapai TMA.
3) Langkah Usaha
Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk mengerakkan kendaraan.
Sesaat sebelum torak mencapai TMA pada saat langkah kompresi, busi memberi
loncatan bunga api pada campuran yang telah dikompresikan. Dengan terjadinya
pembakaran, kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong torak
kebawah. Usaha ini yang menjadi tenaga mesin (engine power).
4) Langkah Buang
Dalam langka ini, gas yang terbakar dibuang dari dalam silinder. Katup buang
terbuka, torak bergerak dari TMB ke TMA, mendorong gas bekas keluar dari silinder.
Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan berikutnya, yaitu
langkah hisap. Poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh dalam 1 siklus terdiri dari
4 langkah, hisap, kompresi, usaha, buang yang merupakan dasar kerja dari pada mesin 4
langkah.
2.2 KONSTRUKSI MESIN DIESEL
Mesin Diesel terdiri dari sistem penghasil energi dan sistem penunjang lainnya. Sistem
penghasil energi terdiri dari blok silinder, cylinder head, piston, crankshaft, dan mekanisme
katup. Sistem penunjang terdiri dari sistem pelumasan, sistem pendinginan, sistem bahan bakar,
sistem kelistrikan, dan saluran isap dan buang.

Gambar 2.1 Konstruksi engine diesel

Adapun komponene-komponen pada engine diesel yaitu:


1) Cylinder Block

Gambar 2.2 Cylinder block


Block silinder biasanya terbuat dari besi tuang dengan paduan Aluminium.
Silinder block terdiri dari beberapa ruang silinder tempat piston bergerak naik turun.
Silinder-silinder pada block silinder ditutup dengan kepala silinder dengan terlebih
dahulu dipasang gasket diantara cylinder head dengan cylinder block. Untuk pendinginan
cylinder block maka disekelilingnya dipasang water jacket. Agar mesin dapat merubah
energi panas hasil pembakaran gas campuran bahan bakar-udara menjadi energi mekanik
secara sempurna dan efisien maka mesin harus memenuhi beberapa persyaratan, antara
lain :
a) Tidak boleh terjadi kebocoran baik campuran bahan bakar maupun gas buang
diantara silinder dan piston.
b) Diusahakan agar gesekan antara piston dan silinder sekecil mungkin dengan membuat
silinder sepresisi mungkin.

2) Cylinder Head

Gambar 2.3 Cylinder head


Cylinder head terpasang diatas cylinder block, pada bagian dalam cylinder head
terdapat celah kecil yang membentuk ruang pembakaran bersama dengan cylinder dan
katup-katup. Cylinder head harus dapat bertahan pada temperatur dan tekanan tinggi yang
timbul pada saat mesin beroperasi. Cylinder head terdiri dari water jacket yang
berhubungan dengan sistem air pendingin yang mengelilingi block slinder serta katup
hisap dan buang beserta kelengkapannya

3) Piston

Gambar 2.4 Piston


Piston berfungsi menerima tekanan hasil pembakaran dan meneruskan gaya tekan
tersebut ke crankshaft melalui connecting rod. Agar fungsi piston dapat maksimal maka
piston harus dibuat dengan bahan tertentu yaitu bahan paduan aluminium agar mampu
bekerja pada tekanan dan temperatur tinggi meskipun kendaraan dioperasikan dalam
waktu yang lama dengan kecepatan tinggi.
Untuk menghindari piston terjepit diruang silinder akibat temperatur piston
meningkat cepat pada saat mesin bekerja maka diberikan gap antara piston dan silinder
(piston clearence) yang besarnya tergantung dari tipe mesin tetapi biasanya berkisar
antara 0,02 – 0,12 mm pada temperatur 25˚c. Selain itu pada kepala silinder piston
diberikan taper sehingga bagian atas piston lebih kecil sedikit daripada bagian bawahnya.
Piston clearance ini sangat penting untuk keperluan koreksi mesin dan
meningkatkan kemampuan mesin. Jika piston clearance terlalu kecil maka piston akan
terjepit, sebaliknya jika piston clearance terlalu besar tekanan pembakaran yang
dihasilkan kecil dan menurunkan kemampuan mesin.

4) Piston rings

Gambar 2.5 Piston rings


Ring piston dipasang disekeliling bagian atas piston. Diameter ring piston lebih
besar daripada diameter piston. Biasanya ring piston dibuat dari bahan besi tuang yang
dilapisi chrom dengan tujuan agar tahan gesekan dan tidak merusak lubang silinder.
Biasanya ada tiga macam ring piston disetiap piston. Ring piston ini memiliki
fungsi penting yaitu mencegah kebocoran campuran bahan bakar-udara dan gas hasil
pembakaran melalui celah antara piston dan dinding silinder, mencegah minyak pelumas
piston dan dinding silinder masuk ruang bakar serta menyalurkan panas yang berlebihan
pada piston ke dinding silinder.

5) Compression rings
Ring jenis ini berfungsi mencegah masuknya campuran gas bahan bakar-udara
dan gas sisa pembakaran dari ruang bakar. Jumlah compression ring biasanya ada dua
buah ring yaitu top compression ring dan second compression ring.
6) Oil ring

Gambar 2.6 Oil ring


Oil ring berfungsi untuk mencegah masuknya oli kedalam ruang bakar dan
membentuk lapisan pelumas antara piston dan dinding silinder. Oil ring ada dua type
yaitu integral type dan three piece type. Integral type mempunyai banyak saluran
pembuangan oli yang sama besar yang terdapat sekeliling ring oli sehingga dengan
adanya saluran pembuangan oli maka sisa oli kotor yang diambil oleh oil ring dan
dinding silinder dapat dialirkan kembali kedalam piston sedangkan three piece type
mempunyai rel yang ada disekelilingnya dan pegas yang mendorong rel samping itu ke
dinding silinder dan celah ring yang ada di piston.

7) Connecting rod

Gambar 2.7 Connecting rod


Komponen ini menghubungkan piston dengan crankshaft serta meneruskan
tenaga dorong piston ke crankshaft. Ujung connecting rod yang dihubungkan dengan
piston pin disebut small end dan bagian bawah connecting rod yang dihubungkan dengan
crankshaft pin disebut big end.
8) Mekanisme Katup

(a) (b)

(c)
Gambar 2.8 Mekanisme katup
Pada sitem 4 tak untuk memasukkan campuran bahan bakar-udara dan membuang
gas sisa hasil pembakaran maka didalam silinder diperlukan adanya katup masuk dan
katup buang. Untuk mengontrol kapan katup tersebut menutup dan membuka diperlukan
adanya mekanisme katup. Mekanisme katup didesain agar camshaft hanya berputar sekali
saat melakukan langkah hisap buang bergantian untuk perputaran crankshaft sebanyak
2x. Crankshaft timming pulley dipasang pada ujung crankshaft dan camshaft. Camshaft
digerakkan crankshaft dengan bantuan timing belt. Beberapa macam mekanisme katup
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Karena timing belt berputar oleh putaran crankshaft maka camshaft pun ikut
berputar dan mendorong rocker arm pada rocker shaft untuk menekan katup kebawah.
Bila camshaft berputar terus maka katup masuk akan tertutup kembali karena dorongan
pegas. Camshaft akan berputar sekali untuk membuka dan menutup katup isap dan buang
dengan putaran crankshaft sebanyak 2 putaran.
9) Crankshaft

Gambar 2.9 Crankshaft


Crankshaft berfungsi mengubah gerakan naik turun piston menjadi gerak putar
yang pada akhirnya menggerakkan roda kendaraan. Konstruksi crankshaft ditunjukkan
oleh gambar berikut ini. Crank journal ditopang oleh bantalan crankshaft sehingga
crankshaft dapat berputar.

10) Camshaft

Gambar 2.10 Camshaft


Camshaft berfungsi untuk membuka dan menutup katup sesuai timing yang
ditentukan. Pada camshaft terdapat sejumlah cam yang jumlahnya sesuai dengan jumlah
katup masuk dan katup buang pada mesin. Selain itu pada camshaft terpasang juga
distributor drive gear dan fuel pump drive.
11) Flywheel

Gambar 2.11 Flywheel


Flywheel adalah roda besi tuang yang berat dipasang pada ujung crankshaft
kendaraan dengan transmisi manual. Fungsi dari flywheel adalah untuk menyimpan
tenaga putar yang dihasilkan pada saat langkah usaha agar crankshaft tetap berputar pada
langkah berikutnya. Selain itu flywheel juga membantu memperhalus aliran tenaga yang
keluar dari mesin. Pada kendaraan dengan transmisi otomatis.
BAB III
OVERHOUL ENGINE DIESEL

3.1 ALAT DAN BAHAN


Adapun peralatan yang digunakan dalam praktikum ovehoul engine diesel adalah:
1) Motor engine diesel
2) Kompresor
3) Minyak bensin
4) Oli mesin bensin, solar
5) Katrol
6) Feller gauge
7) Tool boxs
8) Accu
9) Kunci momen
10) Ring expansion
11) Penekan pegas katup
12) Kain lap/majun

3.2 LANGKAH KERJA


LANGAKH PEMBONGKARAN ENGINE DIESEL
1) Siapkan alat dan bahan serta motor bensin yang akan dikerjakan.
2) Chek mesin tersebut sebelum melakukan pembongkaran.
3) Dalam langkah awal pembongkaran mesin, yang harus dilakukan adalah :
a) Kosongkan oli dalam mesin
b) Kosongkan air radiator
c) Lepas sambungan kelistrikan yakni kabel dari battery
d) Lepaskan sambungan pipa dari radiator kemesin
4) Lakukan pembongkaran seperti langkah-langkah berikut:
5) Lepaskan radiator dari mesin.
6) Langkah selanjutnya adalah buka tutup distributor dan baut pengikat distributor dengan
benar, dan keluarkan distributor dengan perhatikan tanda top pada pully engkol.
7) Melepas kipas pendingin, alternator dan puli.
a) Buka baut-baut penyetel belt puli dan buka semua tali puli dari puli.
b) Buka baut pada kipas pulley dan keluarkan kipas.
c) Buka baut pada pulley poros engkol dengan menahan flywheel, dan keluarkan pulley
dengan cara memukul perlahan pulley dengan balok kayu, lalu keluarkan spi penahan
pulley.
d) Buka baut pada pengunci alternator dan buka alternator.
8) Lepas pompa bahan bakar dengan melepas selang-selang dari tangki bahan bakar dan
selang dari karbulator, setelah hal tersebut selesai lalu buka baut pengikat pompa bahan
bakar.
9) Lepaskan filter oli dengan kunci rantai.
10) Lepaskanlah motor stater yang ada disamping blok silinder.
11) Buka dan lepaskan baut saluran hisap karbulator dan saluran buang dari knlapot.
12) Buka dan lepaskan baut pada cover silinder head.
13) Melepas tutup rantai timing.
a) Lepaskan baut,tutup rantai timing, dan gasketnya.
b) Lepaskan oli slinger dari poros engkol.
14) Melepas tensioner dan penahan getaran rantai.
a) Lepaskan baut dan lepaslah pemandu rantai.
b) Lepaska pula baut dan penahan getaran rantai.
15) Melepas spoket dan rantai pompa oli.
a) Lepaskan penyetel rantai.
b) Lepaskan mur dan ring pada spoket pompa oli.
c) Cabut spoket pompa oli, spoke poros engkol, dan rantai penggerak secara
keseluruhan.
16) Lalu bukalah baut pengikat pada silinder head dan lepaskan silinder head dari blok
silinder dengan sekaligus mengangkat push rod (penekan rocker arm).
17) Melepas fly wheel (roda gila).
a) Pasangkan penahan atau SST (standart service tool) pada roda gila.
b) Buka baut pada roda gila.
c) Lepaskan roda gila dari poros engkol (crank shaft).
18) Lepaskan mur pengikat karet pengantung mesin (engine mounting).
19) Setelah mur tersebut dilepas maka pindahkan engine dari standnya dengan bantuan
pesawat angkat yakni dengan katrol ke lantai yang telah diberi alas.
20) Buka dan lepaskan baut pengikat pada oil pan (bak oli).
21) Lepaskan baut pengikat pada pompa oli dan angkat pompa oli tersebut.
22) Bukalah mur pengikat pada connecting rod cap pada masing-masing piston ditiap
silinder,sesuai urutan pistonnya dan connecting rod bearings
23) Mengeluarkan piston. Pukul kepala piston dengan balok kayu hingga keluar. Lalu
satukan dengan connecting rod cap nya tadi
24) Melespakan ring piston. Buka ring piston dengan tang spi dan kemudian diberi tanda
sesuai urutannya.
25) Melepas poros engkol (crank shaft).
a) Lepaskan baut dudukan tutup metal duduk (main bearing).
b) Lepaskan tutup metal duduk belakang dengan SST. Keluarkan thurst washer-nya.
c) Lepaskan tutup metal duduk dan diberi nomor sesuai urutannya.
d) Lepas seal oli dari poros engkol belakang.
e) Lepas poros engkol.
26) Untuk mengetahui keausan ditiap-tiap silindernya maka dilakukan pengukuran diameter
silindernya.

LANGAKH PERAKITAN ENGINE DIESEL


Dalam hal perakitan, kebalikan dari pembongkaran mulai dari urutan pembongkaran
terakhir sampai urutan pembongkaran pertama. Namun disini ada beberapa hal dalam
pemasangannya tidak boleh sembarangan yakni
1) Pemasangan ring piston
Lumasi ring dan piston dengan oli.Kemudian pasang ring oli.Lalu ring kompresi
2.Pasang ring kompresi 1.
2) Pemasangan piston kedalam silinder
a) Lumasi ring, piston dan silinder dengan oli.
b) Sebelum memasukkan piston dan connecting rod kedalam silinder dengan
mengunakan suitabel clamp terlebih dahulu atur sudut celah dari tiap-tiap ring piston
antara celah ring kompresi 1 dan ring kompresi 2 membentuk sudut 180° demikian
juga dengan ring oli dan semua celah ring tersebut tidaklah boleh mendekati pin
piston.
c) Masukkan piston dan connecting rod kedalam silinder lalu pasang suitable clamp
pada piston dan kunci hingga ring merapat, masukkan piston dengan menokok kepala
piston dengan menggunakan tangkai palu secara berlahan-lahan hingga piston hampir
masuk semua dan lepas suitable clamp tersebut. Lakukan hal tersebut untuk
pemasangan piston berikutnya hingga selesai.

3) Pemasangan crankshaft bearings haruslah tepat pada penguncinya (loocking lip)


demikian juga dengan connecting rod bearings. Lalu pasang connecting rod cap tiap
masing – masing piston sesuai dengan pasangan pistonnya. Pemasangan ini
menggunakan kunci momen.
4) Pemasangan paking silinder dengan silinder head harus pas dengan lubang oli.
Pengunciannya pun menmgunakan kunci momen.
5) Pemasangan distributor
a) Pasang puli poros engkol pada posisi pengapian silinder No.1. 8° sebelum TMA.
b) Luruskan garis tengah celah di ujung atas poros pompa oli dengan tanda (lubang oli)
di bagian atas body pompa oli.
c) Posisikan rotor distributor menghadap bagian kanan selubung busi No.3, lebuh
kurang sekitar 10° terhadap garis tengah mesin.
d) Pada waktu rumah distributor dimasukkan, rotor harus menunjukan ke pertengahan
selubung busi No.2.
6) Setelan celah platina yakni 0,45mm.
7) Stel celah katup
a) Stel silinder No. 1 pada TMA/kompresi
b) Stel celah katup seperti ditunjukkan oleh tanda panah.
Celah katup (dingin), Hisap : 0.13 mm dan Buang : 0.23 mm
c) Gunakan alat pengukur yang disebut feeler gauge untuk mengukur celah antara
batang katup dan lengan penumbuk.
d) Kendorkan mur pengunci dan putar sekrup penyetel untuk mendapatkan celah yang
tepat.
e) Tahankan sekrup penyetel pada posisinya lalu kencangkan mer pengunci.
f) Putar poros engkol satu kali menurut arah jarum jam lalu stel silinder No. 4 pada
TMA/kompresi.
g) Stel celah katup selebihnya seperti ditunjukkan oleh tanda panah.
Celah katup (dingin)
Hisap : 0.13 mm
Buang : 0.23 mm
BAB IV
ANALISA

Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan di labor maintenance, maka penulis dapat
mengambil analisa sebagai berikut :
1) Dalam hal pemasangan ring piston,celah ring kompresi 1 dengan ring kompresi 2
haruslah berbentuk sudut 180° demikian juga halnya dengan celah ring oli. Selain itu
tidak boleh juga meletakkan celah ring tersebut dekat pada pin piston hal ini bertujuan
agar tidak terjadinya kebocoran kompresi pada ring piston tersebut.
2) Penguncian cap connecting rod dengan connecting rod piston harus mengunakan kunci
momen dan pemberian bebannya pun secara bertahap.
3) Demikian juga pemasangan silinder head harus mengunakan kunci momen dan
pemberian momennya pun secara bertahap.
4) Pemasangan paking sillinder head juga mesti diperhatikan lubang oli harus pas dengan
silinder head.
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang penulis dapatkan setelah melakukan pratikum labor
maintenance dengan job engine bensin ini yaitu :
1) Mesin dalam keadaan tidak layak pakai karena banyak komponen-komponen yang tidak
sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
2) Dalam hal pemasangan sambungan-sambungan dari tiap komponen mesin haruslah
dalam kondisi benar-benar rapat disaat melakukan penguncian, hal ini bertujuan agar
tidak terjadi kebocoaran disaat mesin beroperasi.
3) Untuk penguncian crankshaft haruslah dengan kunci momen dan pengunciannya pun
harus secara menyilang.
4) Hal yang sama juga dalam penguncian silinder head harus dengan kunci momen dan
urutan pengunciannya dengan cara menyilang.
5) Mesin membutuhkan banyak penggantian komponen yang baru.

5.2 SARAN
Saran penulis dalam melakukan pratikum engine di labot maintenance ini adalah :
1) Perhatikan kondisi mesin sebelum dan sesudah melakukan pratikum.
2) Dalam melakukan pembongkaran dan pemasangan tungulah instruksi dari instruktur.
3) Berhati-hatilah dalam melakukan pratikum dan jangan bergelut dengan sesama teman.
4) Telitilah selama pratikum berlangsung.
5) Diharapkan kepada Politeknik Negeri Padang untuk menambah bahan-bahan pratikum
dalam hal ini mesin-mesin yang berteknologi terbaru hal ini betujuan untuk menciptakan
lulusan yang memadai dan sesuai tuntutan zaman.
DAFTAR PUSTAKA

- Job sheet bengkel maintenance semester V.2010.Politeknik Negeri Padang.

Anda mungkin juga menyukai