Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

FENOMENA DASAR MESIN

KELOMPOK 14
MOTOR BAKAR DIESEL

Disusun Oleh :
Nama : Rahfie Ramadhan
NPM : 3331200025
Tanggal Praktikum : 4 Mei 2023
Tanggal Pengumpulan Laporan :
Asisten : Tegar Soetanto

LABORATORIUM KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Motor diesel merupakan mesin yang banyak digunakan untuk alat
transportasi kendaraan bermotor, namun motor diesel merupakan salah satu
pencemar udara. Hal ini disebabkan karena pembakaran yang terjadi dengan
memanfaatkan panas hasil kompresi udara. Untuk memperolah pembakaran
yang optimal, periode penundaan pembakaran terjadi dengan singkat, sehingga
segera terjadi pembakaran.
Untuk bahan bakar cair, khususnya bensin atau solar biasanya ditambahkan
bahan-bahan aditif dengan harapan akan mempengaruhi daya anti knocking
atau daya letup dari bahan bakar, dan dalam hal ini menunjuk apa yang
dinamakan dengan bilangan oktan (octane number) atau angka cetan (Cetane
Number) pada solar. Cetane Number adalah ukuran yang menunjukan kualitas
dari bahan bakar untuk diesel. Untuk mesin diesel umumnya menggunakan
bahan bakar angka setana antara 40 – 55. Bahan bakar dengan angka setana
tinggi akan memiliki periode pengapian lebih pendek daripada berbahan bakar
dengan angka setana rendah, atau dengan kata lain semakin tinggi angka setana
maka semakin mudah bahan bakar untuk terbakar secara kompresi.
Motor bakar dibagi menjadi 2 berdasarkan proses pembakarannya yaitu
pembakaran dalam dan luar. Dimana pada pembakaran dalam dibagi menjadi
motor diesel dan motor bensin. Motor bakar berdasarkan langkah kerjanya
dibagi menjadi 2 yaitu motor bakar 2 langkah dan 4 langkah.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada praktikum Motor Bakar Diesel yaitu sebagai
berikut :
1. Apakah praktikan mengetahui prinsip kerja dari motor bakar diesel?
2. Apakah praktikan menganalisis unjuk kerja mesin diesel (engine test)
dengan bahan bakar diesel berupa besar nilai daya, torsi, dan sfc?
3. Apakah praktikan mengetahui jumlah konsumsi spesifik bahan bakar
dengan pembebanan lampu?

1.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum pada praktikum Motor Bakar Diesel yaitu sebagai
berikut :
1. Mengetahui prinsip kerja dari motor bakar diesel
2. Menganalisis unjuk kerja mesin diesel (engine test) dengan bahan bakar
diesel berupa besar nilai daya, torsi, dan sfc
3. Mengetahui jumlah konsumsi spesifik bahan bakar dengan pembebanan
lampu

1.4 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah pada praktikum motor bakar diesel yaitu yang
menjadi variabel bebas besar pembebanan yaitu pada praktikum ini beban
lampu. Yang menjadi variabel terikatnya yaitu besar putaran mesin, waktu yang
dibutuhkan dengan bahan bakar 10 ml, dan besar putaran altenator, tegangan
dan arusnya.

1.5 Sistematika Penulisan


Berikut adalah sistematika dalam penulisan laporan praktikum motor bakar
diesel.
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan praktikum, batasan
masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisikan tentang pengertian motor bakar diesel, macam-macam motor bakar,
dan penjelasan lebih detail terkait motor bakar diesel.

2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Berisikan tentang diagram alir praktikum, alat dan bahan, dan prosedur
pengujian
BAB IV PEMBAHASAN
Berisikan tentang data hasil praktikum yang berisikan grafik maupun hasil
perhitungan.
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Motor Bakar


Motor bakar merupakan jenis penggerak yang banyak dipakai. Dengan
memanfaatkan energi kalor dari proses pembakaran menjadi energi mekanik.
Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor yang proses
pembakarannya terjadi dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran
yang terjadi sekaligus sebagai fluida kerjanya. Motor bakar dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu motor pembakaran dalam dan motor pembakaran luar.
(susilo, 2015).
Motor bakar (combustion engine) adalah salah satu jenis mesin kalor, yaitu
suatu mesin yang mengkonversi energi kimia yang terkandung pada bahan
bakar menjadi energi panas, yang kemudian energi panas ini dirubah menjadi
energi gerak atau mekanik (Wahyu, 2019). Umumnya motor bakar adalah
mesin yang bekerja dengan gerakan translasi di dalam silinder. Motor bakar
mempunyai perfoma dan karakter yang berbeda-beda, penyebabnya adalah
kurang sempurnanya proses pembakaran yaitu komposisi bahan bakar dan
udara.
Motor bakar adalah pesawat kalori yang mengubah energi kimia menjadi
energi mekanik. Bahan bakar kimia bercampur udara diubah menjadi energi
termal melalui pembakaran atau oksidasi, sehingga temperatur di dalam silider
meningkat dan mendorong piston bergerak. (Kristanto, 2015). Motor bakar
torak adalah salah satu motor bakar yang menggunakan satu atau lebih torak
atau piston yang bergerak, yang tujuannya untuk mengubah tekanan menjadi
gerak melingkar. Tipe-tipe mesin piston di antaranya adalah: mesin
pembakaran dalam, banyak digunakan di kendaraan bermotor; mesin uap,
digunakan pada saat Revolusi Industri; dan juga mesin stirling. Di mesin piston
dimungkinkan adanya satu atau lebih jumlah piston. Piston-piston ini terletak
di dalam silinder. Di dalam silinder, campuran bahan bakar dimasukkan.
Campuran ini dapat berupa gas yang sudah panas dan bertekanan (seperti
dalam mesin uap), atau bisa juga gasnya dipanaskan di dalam silinder dengan
sistem pengapian.

2.2 Klasifikasi Motor Bakar


Motor bakar dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam. Adapun
pengklasifikasian motor bakar adalah sebagai berikut:
1. Motor pembakaran luar (external combustion engine)
Mesin pembakaran luar adalah di mana proses pembakaran terjadi di luar
mesin itu sendiri panas dari bahan bakar itu tidak di ubah menjadi tenaga
gerak tetapi melebihi dahulu media perantara baru kemudian di ubah mejadi
tenaga mekanik. Secara umum mesin uap dan turbin memiliki karakter yang
hanya dapat dipergunakan sebagai penggerak mula ukuran besar misalnya,
lokomotif, kapal, dan power plant dan tidak baik apabila digunakan sebagai
penggerak generator serbaguna, sepeda motor dan kendaraan (mobil).
(Aprizal, 2018)

Gambar 2.1 Motor Pembakaran Luar


(Sumber : teknik-otomotif.com)

2. Motor Pembakaran Dalam


Motor pembakaran dalam proses pembakarannya di dalam motor itu
sendiri panas yang dihasilkan dari pembakaran diubah menjadi energi
mekanik. Adalah mesin yang memanfaatkan fluida kerja atau gas panas
hasil pembakaran dimana antara medium yang memanfaatkan gas panas
hasil pembakaran dengan fluida kerjanya tidak dipisahkan oleh dinding
pemisah. Mesin konversi energi yang dapat diklasifikasikan dalam mesin

5
jenis motor pembakaran dalam adalah motor bensin, motor diesel, dan
turbin gas siklus terbuka. (Sanjaya, 2017)

Gambar 2.2 Motor Pembakaran Dalam


(Sumber : teknik-otomotif.com)

Keuntungan dari motor pembakaran dalam yaitu :


1. Ringan, ukuran kecil, daya yang dihasilkan besar dan sangat praktis
untuk kendaraan.
2. Dapat dioperasikan dimana saja asal ada udara dan bahan bakar. Dengan
demikian luas sekali daerah operasinya.
3. Efisiensi thermis yang tinggi menyebabkan dapat menghasilkan daya
yang cukup besar dengan jumlah bahan bakar yang relatif sedikit.

2.3 Prinsip Kerja Motor Bakar Diesel


Pembakaran dalam motor diesel terjadi hampir serentak di semua tempat.
Bahan bakar yang diinjeksi berbentuk partikel-partikel dengan berbagai ukuran
dan temperature yang berbeda sesuai posisi partikel berada. Dengan demikian
pembakaran dimulai dari tempat dengan kondisi campuran dan temperatur
yang sudah memenuhi syarat. Proses pembakaran pada motor diesel
berlangsung sebagai berikut : (Cappenberg, 2017)
1. Periode persiapan pembakaran (ignition delay period) (A-B)
Merupakan periode awal pembakaran dimana partikel bahan bakar yang
halus menguap dan bercampur dengan udara, sehingga terbentuk campuran
yang mudah terbakar. Tekanan naik sesuai gerakan engkol.

6
Gambar 2.3 Grafik Prinsip Kerja Mesin Diesel
(Sumber : (Cappenberg, 2017))

2. Periode pembakaran cepat (B-C)


Akhir periode pertama dibeberapa tempat campuran yang sangat mudah
menyala mulai terbakar. Penyebaran api berlangsung cepat sehingga terjadi
letupan dan tekanan di dalam silinder naik dengan cepat. Kenaikan tekanan
dalam periode ini tergantung dari jumlah campuran yang terbentuk pada
periode pertama.
3. Periode pembakaran langsung (C-D)
Bahan bakar langsung terbakar setelah disemprotkan. Pembakaran dapat
dikontrol dengan sejumlah bahan bakar yang disemprotkan pada periode ini
dan disebut periode pembakaran terkendali.
4. Periode pembakaran lanjutan (D-E)
Penyemprotan bahan bakar berakhir pada titik D. bahan bakar yang
belum terbakar akan terus terbakar (E). Jika periode ini terlalu panjang,
maka temperature gas buang akan bertambah dan daya guna akan turun.

2.4 Torsi
Torsi adalah gaya pada gerak translasi menunjukkan kemampuan sebuah
gaya untuk Membuat benda melakukan gerak rotasi/berputar. Sebuah benda
akan berotasi bila dikenai torsi. Satuan yang sering digunakan adalah
Newtonmeter (Nm). Torsi pada motor listrik dapat diperoleh dari hasil bagi
antara daya keluaran (Watt) dengan kecepatan motor (rpm). Setelah didapatkan
daya keluaran, maka dapat pula didapatkan hasil torsi yang dihasilkan dengan
menggunakan rumus, Torsi ialah perkalian antara gaya pembakaran pada torak

7
dikalikan dengan jari - jari poros engkol. Torsi dapat diperoleh dari hasil kali
antara gaya dengan jarak : (Buyung, 2018)

𝑇 = 𝐹 𝑥 𝑠 (𝑁. 𝑚) ..................................... (2.1)


Keterangan
T = Torsi (Nm)
F = Gaya Sentrifugal (N)
s = Jarak (m)

2.5 Daya
Daya motor adalah suatu parameter yang menentukan peforma mesin atau
ujuk kerja mesin. Pengertian daya ialah kecepatan kerja motor selama selang
beberapa waktu tertentu. Daya dinyatakan dalam kilowatt (Kw) dan Daya
motor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Daya indikator adalah daya yang dipengaruhi oleh gesekan mesin
Daya indikator merupakan kata yang dipakai untuk menunjukkan tenaga
mesin yang dihasilkan oleh sebuah mesin. sebuah indicator. Dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut : (Ramadhan, Junaedi, & Firmansyah, 2022)
𝑊𝑛𝑒𝑡𝑡 𝑥 𝑛
𝑊𝑖 = .................................... (2.2)
𝑎

Keterangan :
Wi = Daya Indikator (kW)
n = Putaran Mesin (Rpm)
a = Indeks siklus motor 4 tak = 2
= Indeks siklus motor 2 tak = 1
2) Daya usaha atau daya efektif yang berguna sebagai penggerak atau daya
poros.
Pada motor bakar daya yang berguna adalah daya poros, dikarenakan poros
tersebut menggerakkan beban. Dengan demikian besar daya poros itu adalah
:

2𝜋.𝑛.𝑇
𝑊= 𝐾𝑤 .................................... (2.3)
60000

8
Keterangan :
W = Daya (Kw)
n = Putaran Mesin (Rpm)
T = Torsi (Nm)

2.6 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik


Konsumsi bahan bakar spesifik adalah suatu parameter yang dipakai sebgai
ukuran pemakaian bahan bakar yang terpakai perjam, menit atau detik untuk
setiap daya yang dihasilkan. Specific Fuel Consumption (SFC) merupakan
parameter yang biasa digunakan pada motor pembakaran dalam untuk
menggambarkan pemakaian bahan bakar. Specific Fuel Consumption
didefinisikan sebagai perbandingan antara laju aliran massa bahan bakar
terhadap daya yang dihasilkan (output). Dapat pula dikatakan bahwa Specific
Fuel Consumption (SFC) menyatakan seberapa efisien bahan bakar yang
disuplai ke mesin untuk dijadikan daya output. Satuan dalam Sistem
Internasional (SI) adalah kg/kWh.
Brake Specific Fuel Consumption (BSFC) apabila menggunakan Brake
Horse Power, dan jika menggunakan indicated Power maka disebut Indicated
Specific Fuel Consumption (ISFC). Nilai SFC yang rendah mengindikasikan
pemakaian bahan bakar yang irit, oleh sebab itu, nilai SFC yang rendah sangat
diinginkan untuk mencapai efisiensi bahan bakar. Brake Specific Fuel
Consumption (BSFC) juga merupakan suatu parameter yang tepat untuk
mengukur efisiensi termal dan juga untuk membandingkan kinerja mesin.
(Monasari, Firdaus, & Qosim, 2021)
𝑚𝑓
𝑆𝐹𝐶 = (kg/kWh) ................................. (2.4)
𝑃

Keterangan :
SFC = Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
mf = Konsumsi bahan bakar (kg/kWh)
P = Daya (kW)

9
2.7 Komponen Utama Motor Diesel 4 Langkah
Adapun komponen-komponen utama motor diesel 4 langkah : (Fahrudin,
2015)
1. Kepala silinder.
Kepala silinder dipasang pada permukaan blok silinder dan membentuk
sebagian ruang bakar utama. Pada kepala silinder dipasang nozel untuk
menginjeksi bahan bakar, manifold masuk untuk memasukkan udara yang
diperlukan dalam pembakaran, manifold keluar untuk membuang gas
pembakaran ke udara luar, sistem klep untuk mengatur
pengisapan/pembuangan, system pemanas untuk memanasi udara dalam ruang
bakar pada waktu motor masih dingin untuk menghidupkan motor.

Gambar 2.4 Kepala Silinder


(Sumber : suzuki.co.id)

2. Ruang bakar.
Dalam ruang bakar diinjeksi dari nozel dibakar oleh panas kompresi.
Tipe ruang bakar pada motor diesel dibagi dalam beberapa tipe.
a. Tipe ruang bakar langsung.
Tipe ini adalah ruang tunggal, bahan bakar diinjeksi langsung ke
dalam ruang bakar yang dibuat berbentuk cekung pada bagian kepala
torak.
b. Tipe ruang bakar depan.
Pada tipe ini mempunyai ruang bakar utama dibuat pada bagian
kepala torak dan ruang bantu yang disebut kamar depan ditempatkan
pada kepala silinder.
c. Tipe ruang bakar kamar pusaran.

10
Pada kamar pusaran ini timbul pusaran udara yang sangat cepat pada
waktu kompresi. Bahan bakar disemprotkan ke dalam kamar pusaran dan
sebagian besar terbakar di dalamnya. Bahan bakar yang masih belum
terbakar dibakar pada ruang bakar diantara kepala torak dan kepala
silinder

Gambar 2.5 Ruang Bakar


(Sumber : teknik-otomotif.com)

3. Torak (piston)
Torak selalu bergerak bolak-balik di dalam silinder dan dihubungkan
dengan batang torak dan pena torak.Torak memutar poros engkol melalui
batang torak dan selalu bersinggungan dengan tekanan dan temperatur
tinggi.

Gambar 2.6 Torak (piston)


(Sumber : gridoto.com)

4. Pena torak (crank pin).


Pena torak berfungsi untuk menghubungkan torak dengan batang torak.
Pena torak menerima beban yang besar yang bekerja diantara torak dan batang
torak, sehingga untuk mengatasi beban ini bagian tengahnya dibuat lebih tebal.

11
Gambar 2.7 Pena Torak
(Sumber : otoflik.com)

5. Batang torak (connecting rod).


Batang torak berfungsi untuk menghubungkan torak dengan poros
engkol dan mengubah gerakan bolakbalik menjadi gerakan berputar poros
engkol.

Gambar 2.8 Batang Torak


(Sumber : tokopedia.com)

6. Ring torak (piston ring).


Ring torak ada dua macam, yaitu ring kompresi dan ring oli. Ring kompresi
untuk mencegah kebocoran kompresi dan gas pembakarannya, serta
menyalurkan sebagian panas dari torak ke air pendingin melalui dinding
silinder. Ring oli berfungsi untuk menyerut sisa oli yang telah melumasi pada
dinding dalam silinder, serta memberi oli pelumas pada bagian ujung kecil
batang torak.

12
Gambar 2.9 Ring Torak
(Sumber : niagakita.id)

7. Bantalan jurnal (jurnal bearing).


Bantalan jurnal umumnya trimetal yang terdiri bagian atas dengan bahan
kelmet metal dan bagian belakang dibuat dari bahan baja lunak. Pada
bantalan jurnal dibuat lubang dan alur oli untuk saluran oli dari blok silinder.

Gambar 2.10 Bantalan Jurnal


(Sumber : niagakita.id)

8. Poros engkol (crank shaft).

Gambar 2.11 Poros Engkol (crank shaft).


(Sumber : alibaba.com)

13
Poros engkol berfungsi untuk mengubah gerak bolak-balik torak
menjadi gerak putar melalui batang torak. Poros engkol terdiri dari pena
engkol, jurnal engkol dan lengan engkol yang ditempa dari baja karbon atau
baja khusus.

9. Roda penerus (fly wheel).


Roda penerus berfungsi untuk meratakan putaran poros engkol yang
berubah-ubah akibat pembakaran (kerja) pada tiap satu kali putaran poros
engkol pada motor dua tak atau pada tiap kali putaran poros engkol pada
motor empat tak.

Gambar 2.12 Roda Penerus (fly wheel).


(Sumber : istockphoto.com)

10. Poros nok (cam shaft).


Poros nok mempunyai satu nok untuk isap dan satu nok untuk buang
pada silinder. Bentuk nok dibuat seperti elips atau telur untuk meningkatkan
efisiensi dan agar putaran motor tenang.

Gambar 2.13 Poros nok (cam shaft)


(Sumber : shopee.com)
11. Klep (valve).

14
Klep berfungsi untuk memasukkan udara dan membuang gas hasil
pembakaran dengan cara membuka dan menutup klep pada saat yang tepat.

Gambar 2.14 Klep (Valve)


(Sumber : shopee.com)

2.8 Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari dan Industri


Adapun aplikasi mesin diesel pada kehidupan sehari-hari dan industri :
1. Generator Mesin Diesel
Mesin generator diesel adalah mesin untuk membangkitkan tenaga listrik
secara umum dipakai oleh masyarakat pada umumnya. Dikarenakan
penggunanya yang banyak, mesin yang satu ini pun mudah dijumpai di
mana pun. Adapun mesin diesel diaplikasikan untuk mesin generator
memiliki daya listrik bervariasi dan luas.

Gambar 2.15 Generator Mesin Diesel


(Sumber : aliexpress.com)

2. Mesin Diesel Truk


Mesin diesel pada truk juga lebih ekonomis dan tahan banting. Misalnya
untuk sistem pembakarannya, tidak perlu menggunakan busi sebagai

15
pemantik api. Cukup dengan solar dan udara yang terkompresi, bisa terjadi
ledakan di ruang mesin.

Gambar 2.16 Mesin Diesel Truk


(Sumber : liputan6.com)

3. Mesin traktor diesel


Penggunaan traktor sebagai alat mekanisasi pertanian. Traktor pertanian
digunakan untuk menarik atau mendorong instrumen pertanian atau trailer.

Gambar 2.17 Mesin traktor diesel


(Sumber : ptkubota.co.id)

16
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Diagram Alir Praktikum


Pada praktikum motor bakar diesel ini mengamati mesin diesel yang diisi
bahan bakar sebanyak 10 ml. Diagram alir paktikum dapat dilihat pada gambar
3.1.

Mulai

Literatur

Mengisi bahan bakar diesel pada burret.

Menghidupkan mesin diesel

Mengatur kecepatan putar mesin diesel

Menyalakan beban yaitu disini beban


lampu

Mengukur besar putaran mesin diesel pada saat mesin


menyala

Mengukur besar putaran alternator, tegangan dan


arusnya

X
X

Mengukur waktu yang dibutuhkan mesin dalam


penggunaan bahan bakar sebanyak 10 ml

Mencatat hasil data yang didapat.

Kembali melakukan langkah


ke-3 mengganti besar
pembebanan

Data Pengamatan

Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Percobaan


(Sumber : Dokumen Pribadi)

3.2 Prosedur Pengujian


Adapun langkah-langkah prosedur percobaan praktikum motor bakar diesel
sebagai berikut.
1. Mengisi bahan bakar diesel pada burret.
2. Menghidupkan mesin.
3. Mengatur kecepatan putar mesin

18
4. Menyalakan beban lampu
5. Mengukur besar putaran mesin diesel
6. Mengukur besar putaran alternator, tegangan dan arusnya
7. Mengukur waktu yang dibutuhkan mesin dalam penggunaan bahan bakar
sebanyak 10 ml.
8. Mencatat hasil data yang didapat.
9. Kembali melakukan langkah ke-3 mengganti besar pembebanan

3.3 Alat dan Bahan yang digunakan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan proses praktikum
motor bakar diesel yaitu.
1. Burret
2. Panel Pembebanan
3. Bahan bakar
4. Mesin Diesel
5. Alternator/Generator
6. Tachometer
7. Stopwatch

19
DAFTAR PUSTAKA

Aprizal. (2018). UJI PRESTASI MOTOR BAKAR BENSIN MEREK HONDA


ASTREA 100 CC. Jurnal APTEK.
Buyung, S. (2018). ANALISIS PERBANDINGAN DAYA DAN TORSI PADA
ALAT PEMOTONG RUMPUT ELEKTRIK (APRE). Jurnal Voering.
Cappenberg, A. (2017). PENGARUH PEMBERIAN ADITIF TERHADAP
PRESTASI MESIN DIESEL OM 444LA. Jurnal Konversi Energi dan
Manufaktur UNJ, 37-44.
Fahrudin, T. (2015). SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENDETEKSI
KERUSAKAN MESIN DISEL DENGAN METODE K-NEAREST
NEIGHBOUR (K-NN) . Doctoral dissertation, STMIK Sinar Nusantara
Surakarta.
Kristanto, P. (2015). Motor Bakar Torak (teori dan aplikasinya). Yogyakarta: CV Andi
Offset.
Monasari, R., Firdaus, A. H., & Qosim, N. (2021). Pengaruh Penambahan Zat Aditif
Pada Campuran Bahan Bakar Bensin Bioethanol Terhadap Specific Fuel
Consumption. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha.
Ramadhan, A. I., Junaedi, T., & Firmansyah, I. (2022). ANALISIS PERFORMANSI
BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX DENGAN RING BENSIN
OPTION R TERHADAP DAYA DAN TORSI PADA SEPEDA MOTOR 4
TAK. Jurnal Teknologi.
Sanjaya, A. (2017). PENGARUH MODIFIKASI TORAK TERHADAP PERFORMA
SEPEDA MOTOR. JURNAL TEKNIK MESIN UBL.
susilo, J. (2015). MODIFIKASI CYLINDER HEAD TERHADAP UNJUK KERJA
SEPEDA MOTOR. JURNAL TEKNIK MESIN UBL.
Wahyu, D. (2019). Uji Kinerja Mesin Fiat 4-Tak dengan Kapasitas 1.100 CC. JURNAL
TEKNIK MESIN INSTITUT TEKNOLOGI PADANG, 75-85.

Anda mungkin juga menyukai